Anda di halaman 1dari 29

“Esensi dan Urgensi

Identitas Nasional”
KELOMPOK 2
Anggota :

Paramita Rachmawati Z

(141610101023)

Faiza Lailiyah (141610101024)


Azza Muslicha (141610101025)
Yona Anindita (141610101027)
Identitas Nasional
Secara etimologis berasal dari kata identitas dan
nasional
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang
memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu
sehingga membedakan dengan yang lain.
Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi,
identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yang
melekat pada suatu negara sehingga membedakan
dengan negara lain.
Definisi Identitas Nasional Menurut
Beberapa Ahli
• Michener dan Delamater; Bostock dan Smith

Identitas Nasional merupakan salah satu bentuk dari identitas social


• Davidov

Identitas Nasional dianggap sebagai konsep utama dari identifikasi individu pada
kelompok sosial dalam dunia modern Kelekatan anggota kelompok terhadap negara
mereka diekspresikan dengan rasa memiliki, cinta, loyalitas, kebanggaan, dan
perlindungan terhadap kelompok dan tanah air-nya.
• Tajfel dan Turner

Identitas Nasional menggambarkan perasaan yang subjektif terhadap suatu


bangsa, yang pada dasarnya bersifat positif.
• Blank, Schmidt dan Westle

Identitas Nasional sebagai perasaan kedekatan yang kuat terhadap negara sendiri.
Dapat
disimpulkan

Identitas Nasional merupakan salah satu bentuk


dari identitas sosial yang mencerminkan
identifikasi, perasaan dan penilaian yang positif dari
individu terhadap bangsa dan negaranya.
Fungsi Identitas Nasional
Menurut Smith (1991) terdapat tiga fungsi dari
Identitas Nasional, yaitu:
1. Identitas Nasional memberikan jawaban yang
memuaskan terhadap rasa takut akan kehilangan
identitas melalui identifikasi terhadap bangsa.
2. Identitas Nasional menawarkan pembaharuan
pribadi dan martabat bagi individu dengan menjadi
bagian dari keluarga besar suatu bangsa
3. Identitas Nasional memungkinkan adanya realisasi
dari perasaan persaudaraan, terutama melalui
simbol-simbol dan upacara.
Bentuk-bentuk Identitas
Nasional
Nasionali
sme
(Nationali
sm)

Patriotism
e
Membang
un
(Construct
ive
Patriotism
)
Nasionalisme (Nationalism)
Sebuah idealisasi bangsa, keyakinan terhadap superioritas
bangsa sendiri, penilaian positif tehadap bangsa serta penolakan
terhadap sikap dan emosi negatif dan ambivalen pada bangsa.
• Schmidt (2003) mengemukakan tiga indikator Sikap
Nasionalisme (Nationalism), yaitu :
1. Penilaian positif terhadap bangsa sendiri secara general
(generalized positive assessment of the nation)
2. Perasaan superioritas (feelings of superiority)
3. Kecenderungan Idealisasi terkait dengan bangsa (nationrelated tendencies of
idealization)
Patriotisme Membangun
(Constructive Patriotism)
• Bentuk lain dari Identitas Nasional yang menolak
konsep idealisasi bangsa. Orang-orang dengan Identitas
Nasional Patriotisme Membangun (Constructive
Patriotism) akan mencerminkan pandangan kritis dan
konstruktif terhadap bangsanya, mereka akan
memberikan dukungan terhadap sistem selama sistem
tersebut sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam
sikap Patriotisme Membangun (Constructive Patriotism)
juga terdapat penerimaan terhadap emosi negatif pada
bangsa.
• Secara lebih rinci, Patriotisme Membangun (Constructive Patriotism) digambarkan
memiliki indikator-indikator berikut ini (Schmidt, 2003):
1. Aspek demokrasi dari Patriotisme Membangun (democratic aspects of patriotism).
Aspek demokrasi ini mencakup penolakan terhadap penerimaan penuh dari suatu
otoritas nasional, penolakan terhadap budaya otoriter dan dukungan terhadap
budaya demokrasi. Dukungan terhadap sistem berakhir segera setelah tujuan
bangsa tidak lagi sesuai dengan keyakinan nilai-nilai humanis.
2. Kritik membangun terhadap negara (constructive critic of one’s country).
Individu
dapat menganggap bahwa bangsa ini tidak ideal yang ditinjau dari hati nurani. Hati
nurani di sini mengacu pada pembentukan opini bangsa yang independen dari elit
dalam kelompok. Dalam Patriotisme Membangun (Constructive Patriotism) juga
terdapat penerimaan emosi negatif terhadap bangsa sendiri.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pembentukan
Identitas Nasional
1) Primordial
2) Sakral
3) Tokoh
4) Sejarah
5) Bhinneka Tunggal Ika 
6) Perkembangan Ekonomi
7) Kelembagaan
Faktor-Faktor Pendukung
Kelahiran Identitas Nasional
A. Faktor objektif
a) Faktor geografis
b) Faktor ekologis
c) Faktor demografis.

B. Faktor subjektif
d)
e)
f)
g)

Faktor
Faktor
Faktor
Faktor

historis
sosial
politik
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonsia
Identitas Nasional di Indonesia
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang
dapat membedakan negara Indonesia dengan negara
lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati
oleh para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional
Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu
Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C.
Identitas nasional yang
menunjukkan jati diri Indonesia
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Nasional atau Bahasa
Persatuan yaitu
Bahasa Indonesia
b. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
c. Lagu Kebangsaan
yaitu Indonesia Raya
d. Semboyan Negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika
e. Dasar Falsafah negara
yaitu Pancasila
f. Lambang Negara yaitu
Pancasila
g. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945
h. Konsepsi Wawasan Nusantara
i. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan Nasional
Pancasila Sebagai Kepribadian
dan Identitas Nasional Indonesia
Sumber

Nilai Budaya dan


Agama

dirumuskan secara yuridis

PANCASILA

BPUPKI

Dasar Filsafat Bangsa


dan Negara Indonesia
Urgensi Identitas Nasional
• Urgensi dari kesadaran akan identitas nasional dibutuhkan demi
menjaga keharmonisan sosial dan secara ideal menumbuhkan
semangat idealisme nasional yang sering disebut nasionalisme.
Nasionalisme yang dijadikan sebuah kesepakatan semacam
idealisme bangsa pasca penjajahan dimunculkan sebagai alternatif
dari salah satu identitas nasional yang merupakan asas dasar
bernegara.
• Identitas suatu bangsa merupakan faktor yang sangat menentukan
jati diri sebuah bangsa ataupun negara yang pada prinsipnya
identitas itulah yang menandakan eksistensi bangsa di lingkungan
internasional. Bertolak dari konsep diatas, sangat penting bagi
setiap bangsa untuk mampu mempertahankan identitas
nasionalnya demi eksistensi bangsa tersebut dan harga diri, jati diri,
dan kehormatan bangsa tersebut. Adapun dalam era globalisasi
sekarang ini, menuntut penyesuaian bagi setiap negara agar dapat
• Globalisasi saat ini bergerak dengan sangat cepatnya,
kemajuan teknologi informasi serta komunikasi
menyebabkan hubungan antara manusia menjadi
sangat cepat dan tanpa batas. Dengan adanya
kemajuan dibidang teknologi dan informasi
mempengaruhi keberadaan bidang-bidang lain.
Misalnya bisnis, transportasi, pembangunan,
pendidikan, budaya. Pengaruh dari adanya kemajuan ini
memudahkan proses transaksi bisnis dan transportasi
maka secara otomatis akan memudahkan masuknya
budaya-budaya asing yang akan mempengaruhi
identitas nasional.
Strategi Mempertahankan
Identitas Nasional
• Terdapat 4 strategi untuk mempertahankan identitas
nasional yakni melalui:
1. Mengembangkan nasionalisme
2. Pendidikan
3. Pelestarian budaya
4. Bela negara
a. Mengembangkan Nasionalisme
Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air,
termasuk segala aspek yang terdapat didalamnya.
• Ada tiga aspek penting yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks nasionalisme
yaitu:
1. Politik. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghilangkan dominasi politik
bangsa asing dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan yang
berkedaulatan rakyat.
2. Sosial ekonomi. Nasionalisme Indonesia muncul untuk menghentyikan
eksploitasi ekonomi asing dan membangun masyarakat baru yang bebas dari
kemeralatan dan kesengsaraan.
3. Budaya. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali kepribadian
bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman.
b. Pendidikan
Pembinaan jati diri bangsa indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur formal maupun
informal. Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat dikembangkan
melalui
pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai peran yang sangat besar didalam
pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangsa Indonesia
ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa
yang ratusan dengan budayanya masing-masing merupakan kekayaan yang sangat
berharga didalam pembentukan bangsa Indonesia yang multikultural.
Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa, peran
pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk
mengembangkan kekayaan nasional dari masing-masing budaya lokal.
Melalui dunia pendidikan dapat ditanamkan identitas nasional kepada generasi muda
yang merupakan miniatur masyarakat masa depan.
c. Pelestarian Budaya
Pada pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan
dan telah dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari . Suatu budaya
yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan dalam waktu yang lama, akan
mempengaruhi pembentukan pola kehidupan masyarakat. Kebiasaan ini
berpengaruh secara jangka panjang, sehingga sudah melekat dan terpa.
Dengan melestarikan budaya bangsa, dapat memperkokoh identitas nasional
itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilai budaya, masyarakat akan
lebih cenderung melekat dan menyatu dengan budaya yang dianutnya, selain
itu juga dengan adanya keeratan dari buday ayang ada dapat membawa nama
bangsa indonesia menjadi harum, dalam arti membawa budaya indonesia ke
mancanegara atau memperkenalkan budaya yang ada ke negara luartri dalam
diri masyarakat
d. Bela Negara
Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa bela
negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara, ini
membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara
harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah negara.
Pada zaman penjajahan bela negara diartikan dengan cara mengikuti wajib militer
agar
dapat mempertahankan negara indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu ketika
bangsa indonesia berhasil mengalahkan para penjajah dan merdeka, konsep bela
negara berbuah dalam arti tidak berlaku lagi harus mengikuti wajib militer
Zaman sekarang ini, setiap orang dapat melakukan bela negara dengan caranya
masing-masing, menurut profesinya atau pekerjaannya. Dalam konsep bela negara
diinterpretasikan secara labih luas lagi sehingga meliputi segala bidang dalam
kehidupan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai