Esensi Dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi Dan Urgensi Identitas Nasional
Identitas Nasional”
KELOMPOK 2
Anggota :
Paramita Rachmawati Z
(141610101023)
Identitas Nasional dianggap sebagai konsep utama dari identifikasi individu pada
kelompok sosial dalam dunia modern Kelekatan anggota kelompok terhadap negara
mereka diekspresikan dengan rasa memiliki, cinta, loyalitas, kebanggaan, dan
perlindungan terhadap kelompok dan tanah air-nya.
• Tajfel dan Turner
Identitas Nasional sebagai perasaan kedekatan yang kuat terhadap negara sendiri.
Dapat
disimpulkan
Patriotism
e
Membang
un
(Construct
ive
Patriotism
)
Nasionalisme (Nationalism)
Sebuah idealisasi bangsa, keyakinan terhadap superioritas
bangsa sendiri, penilaian positif tehadap bangsa serta penolakan
terhadap sikap dan emosi negatif dan ambivalen pada bangsa.
• Schmidt (2003) mengemukakan tiga indikator Sikap
Nasionalisme (Nationalism), yaitu :
1. Penilaian positif terhadap bangsa sendiri secara general
(generalized positive assessment of the nation)
2. Perasaan superioritas (feelings of superiority)
3. Kecenderungan Idealisasi terkait dengan bangsa (nationrelated tendencies of
idealization)
Patriotisme Membangun
(Constructive Patriotism)
• Bentuk lain dari Identitas Nasional yang menolak
konsep idealisasi bangsa. Orang-orang dengan Identitas
Nasional Patriotisme Membangun (Constructive
Patriotism) akan mencerminkan pandangan kritis dan
konstruktif terhadap bangsanya, mereka akan
memberikan dukungan terhadap sistem selama sistem
tersebut sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam
sikap Patriotisme Membangun (Constructive Patriotism)
juga terdapat penerimaan terhadap emosi negatif pada
bangsa.
• Secara lebih rinci, Patriotisme Membangun (Constructive Patriotism) digambarkan
memiliki indikator-indikator berikut ini (Schmidt, 2003):
1. Aspek demokrasi dari Patriotisme Membangun (democratic aspects of patriotism).
Aspek demokrasi ini mencakup penolakan terhadap penerimaan penuh dari suatu
otoritas nasional, penolakan terhadap budaya otoriter dan dukungan terhadap
budaya demokrasi. Dukungan terhadap sistem berakhir segera setelah tujuan
bangsa tidak lagi sesuai dengan keyakinan nilai-nilai humanis.
2. Kritik membangun terhadap negara (constructive critic of one’s country).
Individu
dapat menganggap bahwa bangsa ini tidak ideal yang ditinjau dari hati nurani. Hati
nurani di sini mengacu pada pembentukan opini bangsa yang independen dari elit
dalam kelompok. Dalam Patriotisme Membangun (Constructive Patriotism) juga
terdapat penerimaan emosi negatif terhadap bangsa sendiri.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pembentukan
Identitas Nasional
1) Primordial
2) Sakral
3) Tokoh
4) Sejarah
5) Bhinneka Tunggal Ika
6) Perkembangan Ekonomi
7) Kelembagaan
Faktor-Faktor Pendukung
Kelahiran Identitas Nasional
A. Faktor objektif
a) Faktor geografis
b) Faktor ekologis
c) Faktor demografis.
B. Faktor subjektif
d)
e)
f)
g)
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
historis
sosial
politik
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonsia
Identitas Nasional di Indonesia
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang
dapat membedakan negara Indonesia dengan negara
lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati
oleh para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional
Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu
Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C.
Identitas nasional yang
menunjukkan jati diri Indonesia
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Nasional atau Bahasa
Persatuan yaitu
Bahasa Indonesia
b. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
c. Lagu Kebangsaan
yaitu Indonesia Raya
d. Semboyan Negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika
e. Dasar Falsafah negara
yaitu Pancasila
f. Lambang Negara yaitu
Pancasila
g. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945
h. Konsepsi Wawasan Nusantara
i. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan Nasional
Pancasila Sebagai Kepribadian
dan Identitas Nasional Indonesia
Sumber
PANCASILA
BPUPKI