Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN YOUTH HOSTEL

NAMA : ANASTASIA FAULINE H

NIM : 133.17.008

MATA KULIAH : METODOLOGI DESAIN ARSITEKTUR 2

DOSEN PENGAMPU : ESTI GALUH ARINI, S.T., M.T.

TANGGAL : 13 MEI 2019

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG


Kampus ITSB, Kota Deltamas
Jl. Ganesha Boulevard, Lot-A1 CBD Kota Deltamas Tol Jakarta - Cikampek Km 37, Cikarang Pusat, Bekasi
Telp.   : 08881301184 (Tata Usaha), 08892668668 (Galeri ITSB)
Hotline: 082219317596, Email : registrasi@itsb.ac.id
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Asal mula youth hostel adalah dari Jerman. Sejarahnya berawal lebih dari
100 tahun yang lalu. Hostel secara umum adalah penyedia akomodasi berbasis
budget-oriented, yaitu akomodasi yang ramah di mana para tamu dapat
menyewa tempat tidur. Biasanya fasilitas di asrama milik bersama dari kamar
tidur, kamar mandi, lounge dan kadang–kadang berisi dapur. Kamar asrama
bisa dicampur atau satu jenis kelamin, meskipun kamar pribadi juga
disediakan untuk sebagian Hostel.
Definisi Hostel adalah sebuah bangunan yang menyediakan fasilitas
berupa makanan murah dan tempat penginapan sekelompok orang tertentu,
seperti mahasiswa, wisatawan, dan pekerja (oxfordictionaries). Hostel
termasuk dalam definisi Houses in Multiple Occupation (HMO) /perumahan
dengan beberapa pekerjaan, karena termasuk dalam aksi pembangunan
perumahan tahun 1985 (sebagaimana telah diubah dengan Pemda dan aksi
pembangunan perumahan 1989) yaitu, “sebuah rumah yang ditempati oleh
orang-orang yang tidak membentuk satu rumah tangga”. Kata hotel, hostel,
dan hostal yang secara etimologis/makna yang berhubungan, menjadi ke
dalam bahasa inggris dari Old French hostel yang aslinya Late Latin
hospitale, yang menandakan sebuah rumah sakit atau tempat istirahat.

1.2 Misi

“Mewujudkan tempat penginapan yang membuat pengguna merasakan


pengalaman tinggal seperti di rumah sendiri. Serta menjadikan tempat
penginapan yang ramah lingkungan, rekreatif dan wadah bersosialisasi dengan
sesama.”
1.3 Isu dan tujuan

1. Keamanan
Tujuan:
Hostel harus memiliki akses visual di semua ruangan sehingga dapat
dengan mudah mengawasi setiap pengunjung di dalam hostel tersebut.

2. Penghawaan dan pencahayaan


Tujuan:
Fasilitas harus memanfaatkan yang tersedia pada lingkungan sekitar untuk
menciptakan perpustakaan yang hemat energi dengan menggunakan
ventilasi pasif.

3. Interaksi sosial
Tujuan:
Bangunan harus menunjang kebutuhan interaksi antar pengguna hostel
untuk mendukung kegiatan bersosialisasi.

4. Area Terbuka Hijau


Tujuan:
Bangunan harus memiliki area terbuka hijau sebagai peneduh bangunan
dan pengatur penghawaan alami.

5. Interior Hostel
Tujuan:
Bangunan harus dirancang interiornya supaya terlihat menarik bagi
pengunjung.
BAB 2
DESKRIPSI PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek

Seiring dengan berkembangnya kota-kota di Indonesia cenderung


membuat tuntutan hidup juga semakin tinggi, hal tersebut berimbas pada
meningkatnya stres yang terjadi pada masyarakat. Terutama bagi para pekerja
yang lokasi tempat kerja dan tempat tinggalnya berjauhan, sehingga mereka
memerlukan tempat bersinggah sementara. Dan juga bagi pendatang baru atau
backpacker yang baru mengunjungi wilayah Cikarang yang belum
menemukan tempat tinggal sementara yang terjangkau. Dari hal-hal diatas,
kemudian menjadi rujukan untuk merancang dan mendesain Youth Hostel.

2.2 Deskripsi Lahan

1. Lokasi : Kawasan Lippo Cikarang


2. Batas lahan :

-Utara : Perumahan

-Selatan : Jalan Raya


-Barat : Jalan Raya, WaterBoom Cikarang

-Timur : Perumahan

3. Luas Area : 32,5m x 20m= 945 m2


4. Pemilik lahan :
Perusahaan Swasta
5. Pengguna :
Masyarakat Kabupaten Bekasi

2.3 Sumber dana


Perusahaan Swasta

2.4 Fungsi
Secara umum fungsi dari hostel dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Sebagai sarana akomodasi penginapan.
b. Sebagai penunjang objek wisata.

2.5 Program Kegiatan

Standar
Pengguna Aktivitas Kebutuhan Ruang
ukuran
Membaca Ruang baca 3 m2
Berkelompok Ruang bersama 2 m2
2,2 m2
(motor) dan
memarkir kendaraan parkir
13,2 m2
(mobil)
Remaja buang air toilet 1,5 m2
Tidur Ruang tidur 9 m2
beristirahat/makan kantin 1 m2
ruang penitipan
menitipkan barang 0,2 m2
barang/loker
Sholat Mushola 1 m2
Mencuci baju Ruang laundry 2 m2
Membaca Ruang baca 3 m2
Dewasa
berkelompok Ruang bersama 2 m2
2,2 m2
(motor) dan
memarkir kendaraan parkir
13,2 m2
(mobil)
buang air toilet 1,5 m2
Tidur Ruang tidur 9 m2
beristirahat/makan kantin 1 m2
ruang penitipan
menitipkan barang 0,2 m2
barang/loker
Sholat Mushola 1 m2
Mencuci baju Ruang laundry 2 m2
Membaca Ruang baca 3 m2
berkelompok Ruang bersama 2 m2
2,2 m2
(motor) dan
memarkir kendaraan parkir
13,2 m2
(mobil)
Orang tua buang air toilet 1,5 m2
Tidur Ruang tidur 9 m2
beristirahat/makan kantin 1 m2
ruang penitipan
menitipkan barang 0,2 m2
barang/loker
Sholat Mushola 1 m2
Mencuci baju Ruang laundry 2 m2
Staff/pekerj memberi informasi lobby 0,8 m2
a rapat pengurus ruang meeting 2 m2
beristirahat kantin 1 m2
mengganti seragam ruang ganti/loker 2 m2
menerima tamu ruang kepala staff 15 m2
buang air toilet 1,5 m2
melayani check in
ruang pelayanan 2,7 m2
dan check out
menyapu dan
mengepel storage 2 m2
perpustakaan
menerima kiriman ruang sirkulasi
6 m2
barang pengiriman buku
menjaga keamanan pos satpam 3,2 m2
memarkir kendaraan parkir 2,2 m2
(motor) dan
13,2 m2
(mobil)
pemeliharaan dan
perawatan listrik, ruang maintenance 30 m2
air, dll
Sholat Mushola 1 m2

2.6 Kebutuhan Ruang


1. Fungsi Utama

Kapasitas
Kegiatan Ruang Luas (m2) Sirkulasi
(orang)
Utama 60 0,8 m2
Entrance
4m2 (20%)

Ruang 30 7,2 m2
resepsionis/lobby 24 m2 (30%)

18 m2
ruang pameran 60
60 m2 (30%)
Ruang belajar 20
40 m2 8 m2 (20%)
personal/kelompok
Ruang baca

1. Ruang baca 32,4 m2


60 162 m2
umum (20%)

2. Ruang baca 12 m2
10 30 m2
anak (40%)

3. Ruang lab 11 m2
20 55 m2
komputer (20%)

4. Ruang baca 16,2 m2


20 54 m2
khusus (30%)

Ruang Koleksi Baca

7 14 m2
1. koleksi umum
70 m2 (20%)
2. koleksi anak 3 45 m2 9 m2
(20%)
3. koleksi film 2 4 m2
CD/DVD 20 m2 (20%)
4. koleksi 4 m2
2
khusus 20 m2 (20%)

Kantor Perpustakaan

9 3,6 m2
ruang staff
18 m2 (20%)
ruang kepala 3 m2
1
perpustakaan 15 m2 (20%)
10 4 m2
ruang rapat
20 m2 (20%)
TOTAL 637 m2 147,2 m2
TOTAL LUAS FUNGSI UTAMA 784,2 m2

2. Fungsi Pelengkap

Kegiatan Ruang Kapasitas Luas (m2) Sirkulasi

Pelengkap Parkir Motor 25 50 m2 5 m2 (10%)

5 7,5 m2
Parkir Mobil
75 m2 (10%)
2 3,45 m2
Parkir Truk box
34,5 m2 (10%)

Ruang bersama/diskusi 10 4 m2 (20%)


20 m2

Kantin 60 60 m2 30 m2 (50%)

Gudang 2 12 m2 6 m2 (50%)

3 1,75 m2
ruang arsip
8,75 m2 (20%)
ruang penitipan barang 2 0,4 m2 0,08 m2
(20%)
fotokopian 2 10 m2 2 m2 (20%)

Ruang perawatan 2 3,6 m2


koleksi 12 m2 (30%)

TOTAL 282,65 m2 63,38 m2

TOTAL LUAS FUNGSI PELENGKAP 346,03 m2

3. Ruang Servis

Kegiatan Ruang Kapasitas Luas (m2) Sirkulasi

Toilet 20 30 m2 6 m2 (20%)
3 5,4 m2
ruang maintenance 18 m2
Servis (30%)
ruang ganti wanita 10 20 m2 4 m2 (20%)

ruang ganti pria 10 20 m2 4 m2 (20)

TOTAL 88 m2 19,4 m2

TOTAL LUAS FUNGSI SERVIS 107.4 m2

Jadi, total luas perpustakaan keseluruhan adalah 1237,63 m2.


2.7 Studi Preseden
Sumber preseden yang diambil untuk perencanaan dan perancangan
perpustakaan kabupaten adalah Ann Arbor District Library.
a. Profil Desain
Architects : inFORM studio
Location : Ann Arbor, MI, USA
Category : Library
Project Year : 2008
Photographs : Justin Machonachie Photography, James Haefner
Photography
Area : 371,6 m2
b. Latar Belakang Desain
Pada 2005, Perpustakaan Distrik Ann Arbor (AADL) membeli
sekitar 4 hektar lahan untuk perpustakaan cabang baru di bagian Timur
Laut kota Ann Arbor. Lahannya berhutan lebat dan bervegetasi, terletak di
sudut barat daya Huron Parkway dan Traverwood Drive.
Perpustakaan Traverwood adalah cabang baru ketiga yang
dibangun oleh Perpustakaan Distrik Ann Arbor di bawah direkturnya saat
ini, Josie Parker, yang menginginkan desain bangunan yang berkelanjutan.

c. Hasil analisis preseden


 Analisis tapak dan massa bangunan
Penempatan massa bangunan di sudut sebelah tenggara
yang mana merupakan bekas lahan hutan dan jarang ditanami,
Sangat ideal dan cocok untuk penempatan tapak bangunan. Hal ini
untuk mencapai tiga tujuan utama:
- Sebagai pelindung antara ekosistem yang ada di dalam hutan
dan penduduk kota.
- Mendirikan jalan perkotaan di sepanjang tepi jalan dan trotoar.
- Meminimalkan dampak lahan dan menjaga keanekaragaman
hayati

 Struktur Bangunan
Desain bangunan menggabungkan denah lantai yang
bersudut, dinding miring, dan atap kantilever. Dari bentuk
bangunan yang kompleks ini merupakan tantangan bagi Robert
Darvas Associates, sang kontraktor perpustakaan ini. Kemudian,
bangunan ini dirancang dengan mempertimbangkan keberlanjutan.

 Pengulangan Pola
 Pencahayaan Alami
Di dalam perpustakaan, memungkinkan matahari untuk menerangi
area baca. Tirai jendela pada fasad yang menghadap selatan dan
barat dikontrol oleh sensor siang hari untuk memotong cahaya
yang tidak diinginkan.

2.8 Kriteria Perancangan

Dari isu-isu permasalahan lahan yang didapat, ada berbagai kriteria desain dalam
merancang perpustakaan sebagai berikut.

1. Kenyamanan Termal
- Menanam pohon di sekitar perpustakaan untuk mengurangi panas
- Menggunakan AC sebagai penghawa buatan.
- Atap dibuat tinggi untuk mengurangi panas
- Ventilasi dilengkapi dengan saringan debu

2. Penggunaan ruang
- Sebagian besar ruang sebagai ruang baca dan ruang koleksi

- Ruang untuk penyimpanan buku-buku penting/langka dan arsip

- Ruang servis seperti dapur dan toilet terletak jauh dari area baca

- Terdapat ruang bersama/diskusi sebagai tempat bersosialisasi antar


pengunjung

3. Interior dan Eksterior Bangunan


- Tampak depan perpustakaan dibuat menarik dan tidak balki. Selain
tampak, desain interior juga dibutuhkan untuk suasana didalamnya.
- Penggunaan material bangunan untuk menciptakan konsep yang
diinginkan.

4. Arus dan kenyamanan pengunjung


- Lahan parkir bisa diletakkan disamping ataupun didepan
perpustakaan.
- Menyediakan akses untuk orang yang terbatas kemampuannya.
BAB 3
ANALISIS PERANCANGAN

3.1 Analisis Fungsional

Kapasitas
Kegiatan Ruang
(orang)
Utama Entrance 60

Ruang 30
resepsionis/lobby

ruang pameran 60
Ruang belajar 20
personal/kelompok
Ruang baca

5. Ruang baca
60
umum

6. Ruang baca
10
anak

7. Ruang lab
20
komputer

8. Ruang baca
20
khusus

Ruang Koleksi Baca

5. koleksi umum 7
6. koleksi anak 3
7. koleksi film 2
CD/DVD
8. koleksi 2
khusus
Kantor Perpustakaan

ruang staff 9
ruang kepala
1
perpustakaan
ruang rapat 10

Kegiatan Ruang Kapasitas

Parkir Motor 25

Parkir Mobil 5

Parkir Truk box 2

Ruang 10
bersama/diskusi

Kantin 60
Pelengkap
Gudang 2

ruang arsip 3

ruang penitipan 2
barang

fotokopian 2

Ruang perawatan 2
koleksi

Kegiatan Ruang Kapasitas

Servis Toilet 20

ruang maintenance 3

ruang ganti wanita 10


ruang ganti pria 10

3.2 Organisasi Ruang


a. Diagram alur aktivitas (Flow Activity Diagram)

b. Diagram sirkulasi (Circulation Diagram)


c. Matriks Kedekatan

d. Diagram gelembung (Bubble Diagram)


BAB 4
KONSEP PERANCANGAN

4.1 Pendekatan dan falsafah perancangan


Kegiatan yang akan terjadi di perpustakaan kabupaten adalah
memberikan pelayanan berupa informasi dan juga dilengkapi dengan
fasilitas penunjang sehingga perpustakaan tidak hanya menjadi wahana
edukatif tetapi juga bisa menjadi wahana hiburan atau rekreatif bagi
masyarakat kabupaten Bekasi.
Sesuai dengan misi yang tertulis pada Standar Nasional
Perpustakaan (SNP) 2011 yaitu :
“Menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi bagi semua
anggota masyarakat untuk kepentingan pendidikan, kebudayaan,
ilmu pengetahuan, literasi informasi dan rekreasi.”
Maka dari itu, perpustakaan kabupaten ini diharapkan dapat
memberi dampak yang positif bagi semua kalangan, terutama pada anak-
anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan baik secara sosial
dan mental, sehingga dapat menjadi tempat yang aktif secara sosial dan
budaya.
Untuk dapat menunjang dan memenuhi misi dari perpustakaan ini,
perlu adanya pembagian ruang-ruang yang tidak hanya baik bagi
pengunjung tetapi juga kondisi fisik lingkungan sekitar.

4.2 Tuntutan kinerja


1. Keamanan
- Pintu keluar-masuk perpustakaan harus satu arah atau satu pintu,
sehingga dapat dengan mudah mengetahui pengunjung yang datang dan
pergi
- Bangunan harus memiliki akses masuk untuk penyandang disabilitas
ataupun bagi lansia dan anak-anak, dan perlu memperhatikan lebar ruang
sirkulasi di dalam perpustakaan, sehingga merasa aman dan nyaman
- Perpustakaan harus memiliki akses parkir yang mudah bagi pengunjung
dan tidak mengganggu pengguna jalan utama

2. Penghawaan dan pencahayaan


- Perpustakaan harus memakai lampu LED, karena pengaturan
pencahayaannya dapat diatur dengan mudah dan tidak mengganggu
aktivitas membaca di dalam perpustakaan
- Perpustakaan harus memiliki penghawaan alami yang baik, sehingga
mengurangi biaya pemeliharaan AC dan sebagainya.
- Konfigurasi bangunan harus tipis / memanjang sehingga
memungkinkan pergerakan aliran udara yang dinamis

3. Interaksi sosial
- Perpustakaan harus memiliki ruang baca khusus bagi anak-anak,
supaya dapat berinteraksi dengan sesamanya
- Bangunan harus memiliki ruang audio visual untuk koleksi digital
perpustakaan
- Perpustakaan harus menyediakan ruang untuk aktivitas sosial dan
budaya bagi masyarakat

4.3 Konsep Perancangan Perpustakaan Kabupaten


1. Konsep Utama

Konsep utama yang diinginkan ada di perancangan perpustakaan


ini adalan Green Architecture. Green architecture yang dikenal
sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang berkelanjutan adalah
praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh
bangunan, mulai dari tapak untuk desain, konstruksi, operasi,
pemeliharaan, renovasi, dan dekonstruksi.

Green architecture didefinisikan sebagai sebuah istilah yang


menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan,
dan dapat dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan.
Tujuan umumnya adalah bahwa bangunan hijau dirancang untuk
mengurangi dampak keseluruhan dari lingkungan yang dibangun pada
kesehatan manusia dan lingkungan alam oleh:
1. Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lain
2. Kesehatan penghuni Melindungi dan meningkatkan produktivitas
karyawan
3. Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan

Ilustrasi konsep green architecture (Sumber: Google)

2. Konsep Zoning
Pembagian zona dibagi menjadi 3, yaitu utama, pelengkap, dan
servis. Ruang utama akan diletakkan di depan, lalu pelengkap,
kemudian ruang servis terletak di belakang.
3. Konsep Bangunan
a. Massa Bangunan

Massa bangunan nyaris terletak di tengah tapak dengan pola


persegi sebagai bentuk keselarasan dengan bentuk tapak. Lalu
ruang yang terletak di tengah bangunan digunakan sebagai ruang
bersama/ tempat berkumpul.

b. Tampak bangunan
Bangunan menghadap barat, sehingga pada saat sore hari akan
sangat terasa panas saat disinari matahari. Maka, perlu adanya
secondary skin pada tampak depan bangunan supaya dapat
menyaring sinar matahari yang menyinari bangunan.

Sumber : Google
c. Konsep Material
- Interior menggunakan batu paliman palemo.
- Eksterior bangunan tersebut menggunakan batu alam andesit.

Bahan bangunan dari batuan ini (batu alam andesit untuk


eksterior dan batu paliman palemo untuk interior) bersifat bebas
pemeliharaan (maintenance free) dan tidak perlu dicat. Untuk
melengkapi desain ramah lingkungan, sejumlah pohon besar
berdiameter lebih dari 100 sentimeter ditanam di sekitar gedung
itu.

Sumber : Google

d. Konsep Ruang Luar


- Konsep Vegetasi
Sebagai peneduh aktivitas yang dilakukan di bawah
sinar matahari, peletakan vegetasi meliputi taman, area parkir,
dan di dekat pintu masuk.
- Konsep Pencapaian Tapak
Lokasi site ditempuh melalui darat dengan kendaraan
pribadi. Posisi main entrance diletakkan dan diarahkan pada
area sirkullasi lalu lintas jalan raya. Terdapat perbedaan letak
parkir antara pengunjung, karyawan, dan pengangkut barang.
Untuk pejalan kaki, terdapat jalan khusus, supaya tidak
mengganggu sirkulasi jalan untuk pejalan kaki.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/url?
sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjzoqyfi5LhAh
UO4nMBHRQRA7MQjhx6BAgBEAM&url=https%3A%2F
%2Fwww.slideshare.net%2Fbujurplanologi%2Fperbedaan-perencanaan-
tapak-dalam-ilmu-arsitektur-dan-ilmu-
planologi&psig=AOvVaw2Bm9dHwevHVXo21zFoRsil&ust=155321817861
7448
 http://www.andyrahmanarchitect.com/projects/?
pageload=detpro&idpro=58&nf=Various
 https://www.emeraldbe.com/what-is-sustainable-architecture
 http://arsitektur-indonesia.com/arsitektur/perpustakaan-ui-salah-satu-
arsitektur-ramah-lingkungan/
 https://www.google.com/url?
sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi_4c2FjJLhAh
VGso8KHa1ZAoEQjhx6BAgBEAM&url=https%3A%2F
%2Fwww.slideshare.net%2FRahmaRainbow%2Feco-park-apartemen-and-
retail&psig=AOvVaw2cDClBSXayRfW6KXNV-
SMc&ust=1553216299472536
 https://www.archdaily.com/137331/ann-arbor-district-library-inform-studio
 https://www.academia.edu/4768866/Besaran_ruang
 http://safna-aniez.blogspot.com/2013/05/standar-desain-perpustakaan.html

Anda mungkin juga menyukai