- Besaran Ruang
Dasar pertimbangan yang dilakukan dalam menentukan ukuran besaran ruang-ruang dalam
perencanaan asrama ini adalah kumlah kegiatan (pengguna ruang), jumlah dan ukuran parabot
yang digunakan disesuaikan dengan ukuran standar besaran ruang dan parabot. Diketahui
jumlah keseluruhan penghuni yaitu untuk mahasiswa 375 orang
Pola tata ruang yang diterapkan dalam asrama ini adalah mengikuti pola dasar bentuk rumh
tradisionl yang terbagi dalam beberapa zona ruang. Zona ruang yang terdpat pada asarama
ini adalah zona public, semi public, privat, dan service.
Dalam satu unit terdiri dari beberapa kamar, dan agar dapat terjadi interaksi maka
diperlukan satuwadah yang berfungsi sebagai pengikat antarsetiap kamar. Ruang pengikat
tersebut dapat digunakan bersama - sama sebagai wadah interaksi tanpamengurangi privacy
penghuni seperti pada ruang keluarga dalam sebuah rumah tinggal.
Satu blok terdiri dari beberapa unit. Agar interaksi antar penghuni dari beberapa unit dapat
terjadi, maka disediakan ruang pengikat antar beberapa unit, dimana setiap penghuni dalam
satu blok dapat berinteraksi didalamnya tanpa mengurangi privacy dari masing - masing
penghuni. Ruang pengikat tersebut dapat diwujudkan berupa ruang tamu.
Dalam satu zone kelompok hunian putra, disediakan sebuah ruang yangnberfungsi sebagai
pengikat antar seluruh penghuni putra, baik mahasiswa maupun pelajar. Ruang ini dapat
berupa lapangan olah raga, atau ruang informasi bagi seluruh penghuni putra, yaitu ruang
televisi, surat kabar, maupun pengumuman karena dengan adanya wadah tersebut maka
interaksi antar seluruh penghuni putra dapat berlangsung disini. Begitu juga dengan
kelompok hunian putri.
Penerapan konsep rsitektur tradisional di Sulawesi selatan sudah banyak diterapkan pada
bangunan modern saat ini. Dari gambar rumah adat di atas penerapan konsep arsitektur
tradisional Sulawesi selatan yaitu, terdiri dari unsur kepala, badan dan kaki, memiliki atap
berbentuk pelana, menggunakan timpa laja berjumlah lima tingkatan, penampakan kolo-
kolom yang menunjukan ekspresi rumah panggung serta menggunkan ragam hias ayam
jantan dan naga pada atap bangunan. Untuk mewujudkan bentuk arsitektur yang selaras
maka diterapkan unsur-unsur atau elemen bangunan yang bersifat netral sehingga dapat
menyesuaikan dengan bentuk-bentuk yang banyak digunakan di wilayah Yogyakarta tanpa
mengurangi nilai- nilai filosofis dari konsep dasar arsitektur sulasesi selatan.
- gubahan massa
Pola gubahan massa diterapkan pada perencanaan Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi
Selatan di Yogyakarta. Pola ini dikaitkan dengan proporsi bentuk bangunan yang terdiri
atas unsur kepala, badan dan kaki, dim Tinggi bangunan maksimum adalah 3 lantai
berkaitan dengan faktor efisiensi penggunaan lahan dan faktor kenyamanan penghuni
terhadap sirkulasi vertikal. Dengan tinggi bangunan tersebut maka bangunan dibagi
menjadi beberapa massa untuk mendapatkan proporsi bentuk bangunan yang tepatana
tinggi dan lebar bangunan sangat berpengaruh terhadap proporsi tersebut.
- Sirkulasi
Sirkulasi merupakan faktor yang sangat mempengaruhi proses interaksi di dalam Asrama
Pelajar dan Mahasiswa. dimana fungsinya adalah sebagai sarana penghubung antara zona
yang satu dengan zona yang lain.
2. Asrama Mahasiswa fakultas tejnik Universitas Diponogoro
Perencanaan asarama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa tahun pertama,
sebagai tempat untuk menyesuaikan diri pada lingkungan, pendukung belajar, dan tempat
pembentukan karakter sebagai mahasiswa.
Program ruang
- Kebutuhan ruang
Total 4.408,00 m²
Sirkulasi 20 881,60 m²
Grand total 5.289,60 m²
- Hubungan skematik ruang
- Konep perancangan
Asrama mahasiswa yang akan dirancang memilki bentuk bangunan segi empat dengan
pola massa banguan bangunan majemuk karena lus tapak yang cukup besar, adanya
pemisah gendung asrama putra dan putri, menciptakan ruang luar yang dinamis, dan
menciptakan ruang hijau diantara massa bangunan. Bentuk massa bangunan di rancang
tipis dan memanjang menghadap kearah utara dan selatan untuk mengurangi daerah
yang terkena radiasi matahari.
Tampak bangunan didesain semenarik mungkin agar terlihat indah dan selaras dengan
lingkungan sekitarnya. Terdapat dua sirkulasi pada bangunan yaitu, pertama sirkulasi
horizontal yang digunakan di dalam asram berupa double loaded sirkulasi ini besifat
linear karena adanya koridor pada tiap unit hunian. Kedua adalah sirkulasi vertical yang
digunakan pada bangunan ini menggunkan tangga yang terdiri dari tangga utama dan
tangga darurat.