Anda di halaman 1dari 13

CONTOH STUDI KASUS BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA

1. Asrama Sulawesi selatan di Yogyakarta


- Analisa ruang-ruang asrama
Terdapat macam-macam ruang didalam asrama yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan jenis kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan itu sendiri. Berikut adalah jenis
kegiatan yang beserta kebutuhan ruang I dalam asrama:
no Jenis kegiatan Kebutuhan ruang
1. Tidur/istirahat Rg. Tidur
Belajar individu Rg. Belajar individu
Ibadah Rg. Ibadah/musholla
Kegiatan hunian Persiapan makan Pantry/dapur
Makan/minum Rg. Makan
Cuci/jemur/setrika Rg, cuci/jemur
mandi Km/wc
2. Belajar Bersama Rg. Belajar Bersama
Diskusi Rg. Diskusi
Kegiatan belajar
Koleksi buku/literatur Rg. Perpustakaan
Keterampilan Rg. Keterampilan
3. Pembinaan agt, asrama Rg, kantor pembina
Menerima tamu pembina Rg. Tamu pembina
Kegiatan Admistratif Rg. kantor pengelola
pengelolaan dan Memasak makanan Pantry/dapur umum
pelayan Kebersihan/perawatan Rg. ME
Simpan kendaraan Rg. Garasi
Penyimpanan barang Gudang
4. Olahraga Lapangan olahraga
Kegiatan IKAMI Rg. pertemuan
Sosialisasi masyarakat Rg. peretemuan
Kegiatan penunjang
Menerima tamu Rg. tamu
Parker kendraan Halaman parker
Sekertariat IKAMI Rg. sekretariat
Tabel jenis kegiatan dan kebutuhan ruang pada asrama Sulawesi selatan
Dari kegiatan-kegiatan yang disubutkan di atas makan didapatkan ruang-ruang yang
diperlukan. Namun dengan pertimbangan efesiensi ruang maka dilakukan
penggabungan beberapa ruang sehingga ada beberapa kegiatan yang dapat
dilaksanakan dalam satu ruangan. Contoh:
kegiatan Ruang yang digunakan
Istirahat Dapat dilakukan dalam ruang tidur, karena
Tidur/istirahat ruang tidur merupakan tempat yang sangat
Belajar mandiri membutuhkan privacy.
Belajar Bersama Ruang belajar dapat dimasukan dalam
Koleksi buku lingkup perpustakaan
Seminar Dapat dilakukan dalam satu wadah, seperti
Diskusi ruang serba guna dengan pengaturan jadwal
Pengajian, dll. masing-masing kegiatan.
Olahraga Dapat dilakukan di ruang serba guna atau
Sosialisasi/perlombaan lapangan olahraga.

- Besaran Ruang

Dasar pertimbangan yang dilakukan dalam menentukan ukuran besaran ruang-ruang dalam
perencanaan asrama ini adalah kumlah kegiatan (pengguna ruang), jumlah dan ukuran parabot
yang digunakan disesuaikan dengan ukuran standar besaran ruang dan parabot. Diketahui
jumlah keseluruhan penghuni yaitu untuk mahasiswa 375 orang

Rekapitulasi besaran ruang

Jenis ruang kapasitas standard kebutuhan


Runag tidur 375 orang 6 m² 2250 m²
Ruang belajar 375 orang 1 m² 375 m²
Ruang ibada individu 375 orang 0,5 m² 187,5 m²
Ruang makan 375 orang 2,5 m² 937,5 m²
Pantry/dapur umum 30 % rg.makan 30% X 937,5 281,25 m²
Ruang cuci 375 orang 0,8 m² 300 m²
Ruang jemur 375 orang 2,5 m² 937,5 m²
Ruang setrika 375 orang 0,8 m² 300 m²
Km/wc 30 % X 375 3,0 m² 337,5 m²
Ruang belajar Bersama 100 orang 2,5 m² 250 m²
Ruang serba guna 500 orang 0,9 m² 450 m²
Ruang perpustakaan 40 orang 2,5 m² 100 m²
Musholla 350 orang 0,9 m² 335 m²
Wadah interaksi 375 orang 2,5 m² 937,5 m²
Ruang tamu 50 orang 2,5 m² 125 m²
Ruang pembina 5 orang 2,7 m² 13,5 m²
Ruang tamu pembina 10 orang 2,5 m² 25 m²
Ruang pengelola 10 orang 2,7 m² 27 m²
Ruang mekanikal elektrikal 1 orang 25 m² 25 m²
Ruang garasi 100 orang 1,2 m² 120 m²
Jumlah luasan ruang 8314,25 m²
Sirkulasi 40 % 3325,70 m²
Total luas lantai 11639,95 m²

• Rencana ketinggian bangunan (jumlahlantai) adalah 1 s/d 3 lantai.

• Luas dasar bangunan adalah 11639,95 m2 dibagi 2 menjadi 5819,975 m2

• ApabilaBuildingCoverage Ratio (BCR) diasumsikan 60 %, maka

• Luas lahan minimal yang dibutuhkan (100 : 60) X 5819,975 m2 =9699,95 m2

• Luas lahan minimal dibulatkan menjadi 10.000 m2

2. Hubungan antar ruang (pola tata ruang)

Pola tata ruang yang diterapkan dalam asrama ini adalah mengikuti pola dasar bentuk rumh
tradisionl yang terbagi dalam beberapa zona ruang. Zona ruang yang terdpat pada asarama
ini adalah zona public, semi public, privat, dan service.

pola tata ruang makro asrama


Secara mikro penataan ruang diterapkan mulai pada unit - unit hunian atau kamar tidur
penghum sampai dengan pola hubungan ruang seluruh penghuni asrama yang mendukung
proses interaksi baik kedalam maupun keluar.

Hubungan ruang antar kamar( dalam satu unit)

Dalam satu unit terdiri dari beberapa kamar, dan agar dapat terjadi interaksi maka
diperlukan satuwadah yang berfungsi sebagai pengikat antarsetiap kamar. Ruang pengikat
tersebut dapat digunakan bersama - sama sebagai wadah interaksi tanpamengurangi privacy
penghuni seperti pada ruang keluarga dalam sebuah rumah tinggal.

hubungan ruang antar unit ( dalam satu blok)

Satu blok terdiri dari beberapa unit. Agar interaksi antar penghuni dari beberapa unit dapat
terjadi, maka disediakan ruang pengikat antar beberapa unit, dimana setiap penghuni dalam
satu blok dapat berinteraksi didalamnya tanpa mengurangi privacy dari masing - masing
penghuni. Ruang pengikat tersebut dapat diwujudkan berupa ruang tamu.

hubungan ruang penghuni antar blok( satu klpk pa-pi)

Dalam satu zone kelompok hunian putra, disediakan sebuah ruang yangnberfungsi sebagai
pengikat antar seluruh penghuni putra, baik mahasiswa maupun pelajar. Ruang ini dapat
berupa lapangan olah raga, atau ruang informasi bagi seluruh penghuni putra, yaitu ruang
televisi, surat kabar, maupun pengumuman karena dengan adanya wadah tersebut maka
interaksi antar seluruh penghuni putra dapat berlangsung disini. Begitu juga dengan
kelompok hunian putri.

Skema Hubungan antar ruang

3. Konsep perancangan asrama.


- Analisa bentuk arsitektur
Dalam proses perencanaan asrama ini elain melakukan proses kontekstual dengan
lingkungannya, juga tetap ingin menampilkan cirikhas arsitektur Sulawesi selatan.

Penerapan konsep rsitektur tradisional di Sulawesi selatan sudah banyak diterapkan pada
bangunan modern saat ini. Dari gambar rumah adat di atas penerapan konsep arsitektur
tradisional Sulawesi selatan yaitu, terdiri dari unsur kepala, badan dan kaki, memiliki atap
berbentuk pelana, menggunakan timpa laja berjumlah lima tingkatan, penampakan kolo-
kolom yang menunjukan ekspresi rumah panggung serta menggunkan ragam hias ayam
jantan dan naga pada atap bangunan. Untuk mewujudkan bentuk arsitektur yang selaras
maka diterapkan unsur-unsur atau elemen bangunan yang bersifat netral sehingga dapat
menyesuaikan dengan bentuk-bentuk yang banyak digunakan di wilayah Yogyakarta tanpa
mengurangi nilai- nilai filosofis dari konsep dasar arsitektur sulasesi selatan.

- gubahan massa

Pola gubahan massa diterapkan pada perencanaan Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi
Selatan di Yogyakarta. Pola ini dikaitkan dengan proporsi bentuk bangunan yang terdiri
atas unsur kepala, badan dan kaki, dim Tinggi bangunan maksimum adalah 3 lantai
berkaitan dengan faktor efisiensi penggunaan lahan dan faktor kenyamanan penghuni
terhadap sirkulasi vertikal. Dengan tinggi bangunan tersebut maka bangunan dibagi
menjadi beberapa massa untuk mendapatkan proporsi bentuk bangunan yang tepatana
tinggi dan lebar bangunan sangat berpengaruh terhadap proporsi tersebut.

- Sirkulasi

Sirkulasi merupakan faktor yang sangat mempengaruhi proses interaksi di dalam Asrama
Pelajar dan Mahasiswa. dimana fungsinya adalah sebagai sarana penghubung antara zona
yang satu dengan zona yang lain.
2. Asrama Mahasiswa fakultas tejnik Universitas Diponogoro

- Analisa program ruang-ruang asrama

Perencanaan asarama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa tahun pertama,
sebagai tempat untuk menyesuaikan diri pada lingkungan, pendukung belajar, dan tempat
pembentukan karakter sebagai mahasiswa.

Program ruang

Kelompok kegiatan utama


Laki-laki
No. Kebutuhan ruang kapasitas Luas (m²)
1. Tipe A 278 unit 7784 m²
2. Lavatory
Shower 93 shower 83,7 m²
wc 185 wc 194,25 m²
Perempuan
No. Kebutuhan ruang kapasitas Luas (m²)
3. Tipe A 287 unit 7784 m²
4. Lavatory
Shower 92 shower 82,8 m²
wc 185 wc 194,25 m²
Total 18119,2 m²
Sirkulsi 20% 3623,84 m²
Total+sirkulasi 20% 21743 m²
Kelompok kegiatn pendukung
No. Kebutuhan ruang kapasitas Luas (m²)
1. menza 444 orang 532,8 m²
2. Poliklinik dan drugstore 1 unit 102 m²
3. R. bimb. konseling 10 0rang 40 m²
Total 674,8 m²
Sirkulsi 20% 134,96 m²
Total+sirkulasi 20% 810 m²
Kelonpok kegiatan pengelola
No. Kebutuhan ruang kapasitas Luas (m²)
1. R.kepala 1 orang 12 m²
2. R. kemahasiswaan 9 orang 36 m²
3. R. kesekretaruatan 2 orang 8 m²
4. R. sar pras 2 orang 8 m²
5. R. kebersihan 4 orang 16 m²
6. R. keamanan 4 orang 16 m²
7. R. rapat 10 orang 40 m²
8. R. tamu 6 orang 15 m²
9. R. arsip 1 unit 4,8 m²
10. Gudang peralatan 1 unit 9 m²
11. Lavatory 4 unit 16 m²
12. Pantry 1 unit 9,48 m²
Total 190,28 m²
Sirkulasi 20% 38,1 m²
Total+sirkulasi 20% 228 m²
Kelompok kegiatan penunjang
No. Kebutuhan ruang kapasitas Luas (m²)
1. Laundry 10 orang 9 m²
2. Lapangan 1 unit 400 m²
3. Tempat penerima tamu 20 unit 18 m²
Total 436 m²
Sirkulasi 30% 131 m²
Total+sirkulasi 30% 567 m²
Kelompok kegiatan service
No. Kebutuhan ruang kapasitas Luas (m²)
1. R. genset 2 unit 36 m²
2. R. panel listrik 2 unit 27 m²
3. R. pompa 1 unit 9 m²
4. Parkir tamu
Mobil 5 unit 75 m²
Sepeda motor 10 unit 40 m²
5. Parkir pengelola
Mobil 5 unit 75 m²
Sepeda motor 20 unit 40 m²
Total 282 m²
Sirkulasi 30% 84, 6 m²
Total+sirkulasi 30% 367 m²

Rekapitulasi program ruang

a. Kelompok kegiatan utama : 21743 m²


b. Kelompok kegiatan pendukung : 810 m²
c. Kelompok kegiatan pengelola : 228 m²
d. Kelompok kegiatan penunjang : 567 m²
e. Kelompok kegiatan service : 367 m²
Total : 23715 m²
KDB : 40%
GSB : 20 m
Ketinggian bangunan : 6-8 lantai
Luas tapak :23000 %
Maka luas lantai dasar bangunan maksimum adalah : 0,4 x 23000 = 92000 m²
- Konsep dasar prancangan
Massa bangunan di tata sesuai dengan keterkaitan hubungan dan funsi antar kelempok
bangunan serta memperhatikan potensi lingkungan yang ada. Bentuk bangunan
disesuaikan dengan karakter mahasiswa Teknik sehingga bentuk bangunan asrama ini
mencerminkan baha penghuninya adalah mahasiswa fakultas Teknik undip. Bentuk
bangunan ini juga disesuaikan penekanan desain yang akan diterapkan. Selain itu
bentuk bangunan juga merupakan hasil dari sebuah eksplorasi desain yang
mempertimbangkan berbagai macam hal

3.asrama mahasiswa universitas bina nusantara

- Kebutuhan ruang

Ruang standart kapasitas jumlah Luas(m²)


Unit 2 orang 12,25 m²/ kmr 2 61 747,25 m²
Shower 1,2 m²/ org 1 24 28,80 m²
Closet 1,8 m²/ org 1 16 28,80 m²
Wastafel 0,9 m²/ org 1 12 10,80 m²
R. komunal 1,5 m²/ org 20 4 120,00 m²
Sub total 935,65 m²
(Gedung asrama putri)

Ruang standart kapasitas jumlah Luas(m²)


Unit 2 org. 12,25 m²/ kmr 2 134 1641,50 m²
Shower 1,2 m²/ org 1 56 67,20 m²
Closet 1,8 m²/ org 1 32 57,60 m²
Urinior 0,3 m²/ org 1 32 9,60 m²
Wastafel 0,9 m²/ org 1 16 14,40 m²
R. komunal 1,5 m²/ org 25 8 300,00 m²
Sub total 2.023,10 m²
(Gedung asrama putra)

Ruang standart kapasitas jumlah Luas(m²)


Hall/lobby 0,9 m²/ org 80 2 144,00 m²
Ruang staff 28 m² 1 2 56,00 m²
R. kepala asrama 12,25 m² 1 1 25,00 m²
Sub total 225,00 m²
(Pengelola)

Ruang standart kapasitas jumlah Luas(m²)


Kantin 4 m²/ org 50 1 200,00 m²
Dapur 40 m² 1 1 40,00 m²
Minimarket 30 m² 1 1 30,00 m²
Retail 12,25 m² 1 4 49,00 m²
Kamar mandi 12,25 m²/ org 2 1 12,25 m²
R. serba guna 300 m² 1 1 300.00 m²
Sub total 631,25 m²
(penunjang)

Ruang standart kapasitas jumlah Luas(m²)


Ruang tidur 24 m² 1 16 384,00 m²
Km dalam 4 m² 1 16 64,00 m²
Sub total 448,00 m²
(guest house)

Ruang standart kapasitas jumlah Luas(m²)


Ruang panel 12 m² 1 1 12,00 m²
Genset 28 m² 1 1 28,00 m²
Ruang pompa 35 m² 1 2 35,00 m²
Laundry 28 m² 1 1 28,00 m²
R. M dan E 28 m² 1 1 28,00 m²
TPS 7 m² 1 2 14,00 m²
Sub total 145,00 m²
(service)

Total 4.408,00 m²
Sirkulasi 20 881,60 m²
Grand total 5.289,60 m²
- Hubungan skematik ruang
- Konep perancangan
Asrama mahasiswa yang akan dirancang memilki bentuk bangunan segi empat dengan
pola massa banguan bangunan majemuk karena lus tapak yang cukup besar, adanya
pemisah gendung asrama putra dan putri, menciptakan ruang luar yang dinamis, dan
menciptakan ruang hijau diantara massa bangunan. Bentuk massa bangunan di rancang
tipis dan memanjang menghadap kearah utara dan selatan untuk mengurangi daerah
yang terkena radiasi matahari.
Tampak bangunan didesain semenarik mungkin agar terlihat indah dan selaras dengan
lingkungan sekitarnya. Terdapat dua sirkulasi pada bangunan yaitu, pertama sirkulasi
horizontal yang digunakan di dalam asram berupa double loaded sirkulasi ini besifat
linear karena adanya koridor pada tiap unit hunian. Kedua adalah sirkulasi vertical yang
digunakan pada bangunan ini menggunkan tangga yang terdiri dari tangga utama dan
tangga darurat.

Anda mungkin juga menyukai