Anda di halaman 1dari 1

Ritual yang terjadi pada rumah adat bale lumbung suku sasak

Rumah adat bale lumbung merupakan bangunan yang biasa digunakan sebagai tempat menyimpan
padi hasil panen atau untuk menyimpan segala kebutuhan. Selain tempat berlindung dan tempat
berkumpul keluarga rumah adat ini juga menjadi tempat dilaksanakan kan ritual sacral yang
merupakan manisestasi dari keyakitan kepada tuhan, arwah nenek moyang (papuk baluk), epen bale
(penunggu rumah), dan sebagainya. Masyarakat suku sasak mempercayai bahwa rohleluhur dan
makhluk halus menempati benda-benda mati maupun tepat yang dikeramatkan. Mereka
menganggap bahw leluhur meraka mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan tuhan dengan
pandangan bahwa para leluhur sebagai perantara yang bisa berhubungan dengan tuhan untuk
mewakili meraka. Masyarakat setempat percaya bahwa leluhur bias membawa erkah tuhan,
maupun perlindungan terhadap anak keturunan yang masih hidup terutama kesejahteraan
masyarakat. Selain itu juga terdapat peaksanaa upacara adat kelahiran yang dilaksanakan di rumah -
rumah penduduk yang hendak melaksanakan hajatan.

Selain itu juga terdapat ritual-ritual adat yng biasa dilakukan oelh masyarakat suku sasak yaitu :

1 . upacara rebo bontong. Setiap tahun tepatnya hari rabu minggu terakhir bulan safar masyarakat
suku sasak melakukan uapara rebo bontong. Masyarakan percaya pada hari itu merupakan puncak
terjadinya bencana dan penyakit, seingga upara dilakukan untuk menolak bala. Rebo botong
memiliki arti yaitu rebo yang bermakna dan bontong yang berarti putus. Pada upacaa ini msyarakat
akan berduyun-duyun dating kepinggir sungai untuk menceburkan dri untuk mandi. Mereka percaya
dihari itu penyakit akan meghilang selamasetahun dan silahturahmi terjalin erat.

2. upacar baunyale merupakan festival kebudayaan trasional yang dilakukan oleh masyarakat
Lombok tengah. Bau yang berarti menangkp dan nyle yang artinya cacing laut. Upacara ini dilakukan
pada bulan februari da maret. Masyarakat percaya bahwa cacing laut sebaga jelmaan puti
mandalika. Cacing- cacing yang diburu akan ditabur disawah atau menjadi makanan.

3. peresean merupakan riual meminta hujan pada musim kemarau. Terdisi ini merupaka kesenian
bela diri dan tari dari Lombok yang diiringi dengan upacara ritual. Dua orang akan bertarung dengan
pemukul yang disebut penjalin dan perisai yang yang terbuat dari rotan dengan ujung yang dilapisi
aspal dan pecahan beling ditumbuk halus disebut ende. Selain itu mereka juga mengunakan perisai
yang terbuat dari kulit sapi dan kerbau.

4. roah segara merupakan ritual tahunan yang diadakan oleh nelayan dan penduduk local dilombok
barat dalam rangka memperingati bulan muharram. Roah segara memiliki arti “merawat laut”.
Tradisi ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan da keharmonisan hubungan antara alam dan
manusia.penduduk setempat akan mengumpukan makanan dan hasil panen diatas penulang dulang
taitu nampan yang terbuat dari bamboo. Setelah melukakn upara nampan-nampan selanjutnya,
nampanakan dihanyutkn kelaut.

5.bersinan yaitu menggelar ritual untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Para laki-laki akan
menyelenggarakan acaranya sedangkan para perempuan hanya mengantar dulang ke masjid.
Setelah itu mereka malakukan doa Bersama.

Anda mungkin juga menyukai