Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anastasia Fauline H

NIM : 133.17.008
Program Studi : Arsitektur 2017

Resume buku “Love, sex, and Dating”


Cinta berasal dari kata cita (Sansekerta) yang memiliki arti: cipta atau cita-cita. Secara
spesifik cinta adalah perasaan suka sekali, sangat mengasihi sekali atau sangat terpikat sekali
dengan seorang pria atau wanita dan dimaknai sebagai perasaan sesaat yang dapat berubah-
ubah sesuai dengan kondisi perasaan seseorang. Bila dilihat dari 1 Yoh 4:8-11, cinta itu
berasal dari Allah. Allah mengasihi kita dan Ia ingin supaya kita bisa mengasihi sesama.
Menurut Alkitab, kasih terbagi menjadi 4, antara lain:
1. Kasih Agape (Kasih yang dalam, tulus, lurus, dan jujur)
2. Kasih Storge (Kasih dan sayang yang antara orang tua dan anak)
3. Kasih Phileo (kasih persaudaraan yaang terdapat unsur perasaan, emosi, kehangatan, dan
kesetiakawanan)
4. Kasih Eros (Cinta yang bergairah, tidak stabil, dan bukan cinta sejati)
Selain pengetahuan tentang kasih dan cinta, hal yang tidak akan mungkin terlepas dari
manusia adalah seks. Di masyarakat kita, terdapat berbagai pandangan tentang seks yang
justru itu merupakan pandangan yang salah dan bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi
orang yang tidak mengetahuinya, antara lain:
1. Seks dianggap sesuatu yang kotor dan dosa
2. Seks dianggap hanya untuk kenikmatan daging
3. Seks dianggap hanya untuk komersialisasi
Istilah seks berasal dari bahasa latin yaitu “Sexus” artinya jenis kelamin laki-laki atau
perempuan.Sedangkan seksual berkaitan dengan aktifitas seks suami-istri. Pandangan Allah
tentang seks, bahwa Allah mendesain manusia dengan 2 jenis kelamin yang berbeda antara
pria dan wanita, sehingga fungsinya pun harus digunakan sesuai dengan kehendak Tuhan,
seperti firman Allah, “Beranakcuculah dan bertambah banyak...”, artinya manusia diberikan
kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki keturunan secara jasmani dengan memiliki anak, dan
pastinya ini hanya berlaku untuk pasangan suami-istri yang sah di mata Tuhan dan hukum.
Lalu, Allah juga tidak pernah menciptakan dan mengijinkan hubungan seks antar sesama pria
(homo), sesama wanita (lesbian), sesama anggota keluarga (incest), dan hubungan seks
dengan binatang.
Pendidikan seks sebenarnya sangat penting bagi semua orang, terpenting lagi bagi
anak-anak dan juga remaja yang sifatnya masih labil baik mental dan kondisi fisiknya. Hal ini
berguna untuk menghindari mereka dari seks bebas dan pernikahan dini. Akibat dari
melakukan hubungan seks di luar nikah atau seks bebas, ialah perjinahan, menjadi pelacur,
mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan, munculnya penyakit seksual yang menular
dan mematikan, tidak komitmen menjaga kesucian, gagal totaal dalam studi, depresi berat,
dikeluarkan oleh sekolah/kampus, dihina dan dihujat oleh masyarakat sekitar, aborsi, dan
bunuh diri. Selain seks bebas, juga muncul pernikahan dini (perkawinan usia muda). Hal ini
bisa menjadi sesuatu yang berbahaya dan memunculkan kekhawatiran antar pasangan suami-
istri tersebut karena mereka belum dewasa secara fisik maupun mental sehingga bisa
mengganggu rumah tangga mereka dan timbulah percekcokan dan perceraian atau lebih
parahnya membunuh pasangannya. Dampak pernikahan dini juga tidak hanya dirasakan oleh
pasangan tersebut, tetapi juga bisa berdampak pada anak-anak dan keluarga besar.
Biasanya sebelum adanya pernikahan, pasti akan ada tahapan yang namanya pacaran.
Pacaran adalah masa-masa yang sangat menyenangkan, membahagiakan dan menjadi
kenangan yang sulit untuk dilupakan di antara laki-laki dan perempuan yang menjalinnya.
Motivasi dan tujuan mereka untuk berpacaran kebanyakan adalah hanya untuk coba-coba,
supaya memiliki status, dan memotivasi dalam belajar dan bekerja. Padahal seharusnya
tujuan berpacaran orang kristen adalah sebagai masa persiapan untuk menikah, berumah
tangga, dan memiliki anak dan cucu. Jangan hanya berpikir untuk makan-makan, jalan-jalan,
dll. Sudah seharusnya mereka yang berpacaran berfikir serius untuk memperkenalkan dan
membangun komunikasi yang intensif dengan orang tua dan keluarga besar. Jika dilihat dari
Kejadian 1:26-28 dan kejadian 2:18,21-24, dari dasar alkitab tersebut dapat diambil
kesimpulan tentang tujuan pacaran, anatar lain:
1. Berpacaran hanya satu kali untuk selama-lamanya
2. Tuhan hanya menciptakan satu pria atau wanita bagi kita, untuk itu Tuhan tidak
melarang gonta ganti pacar
3. Tujuan berpacaran hanya satu, yaitu untuk menikah dan berumah tangga
4. Orang kristen tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu pacar apalagi istri dan
suami, kecuali jika salah satu dari pasangannya sudah meninggal dunia, bukan karena
cerai
Jadi kesimpulannya adalah penting bagi semua orang untuk mengenal cinta dan kasih
yang sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan melalui firman Allah. Terkadang dalam hidup,
kita sering salah paham pada konsep cinta dan pacaran yang benar sesuai dengan alkitab.
Maka dari itu diharapkan, kita bisa semakin dewasa dan mengerti bahwa kita harus mengasihi
sesama dan tahu kapan waktu yang tepat untuk menjalin hubungan dengan seorang pria atau
wanita nantinya.

Anda mungkin juga menyukai