Cinta berasal dari kata cita (Sansekerta) yang memiliki arti: cipta atau cita-cita. Secara spesifik cinta adalah perasaan suka sekali, sangat mengasihi sekali atau sangat terpikat sekali dengan seorang pria atau wanita dan dimaknai sebagai perasaan sesaat yang dapat berubah- ubah sesuai dengan kondisi perasaan seseorang. Bila dilihat dari 1 Yoh 4:8-11, cinta itu berasal dari Allah. Allah mengasihi kita dan Ia ingin supaya kita bisa mengasihi sesama. Menurut Alkitab, kasih terbagi menjadi 4, antara lain: 1. Kasih Agape (Kasih yang dalam, tulus, lurus, dan jujur) 2. Kasih Storge (Kasih dan sayang yang antara orang tua dan anak) 3. Kasih Phileo (kasih persaudaraan yaang terdapat unsur perasaan, emosi, kehangatan, dan kesetiakawanan) 4. Kasih Eros (Cinta yang bergairah, tidak stabil, dan bukan cinta sejati) Selain pengetahuan tentang kasih dan cinta, hal yang tidak akan mungkin terlepas dari manusia adalah seks. Di masyarakat kita, terdapat berbagai pandangan tentang seks yang justru itu merupakan pandangan yang salah dan bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi orang yang tidak mengetahuinya, antara lain: 1. Seks dianggap sesuatu yang kotor dan dosa 2. Seks dianggap hanya untuk kenikmatan daging 3. Seks dianggap hanya untuk komersialisasi Istilah seks berasal dari bahasa latin yaitu “Sexus” artinya jenis kelamin laki-laki atau perempuan.Sedangkan seksual berkaitan dengan aktifitas seks suami-istri. Pandangan Allah tentang seks, bahwa Allah mendesain manusia dengan 2 jenis kelamin yang berbeda antara pria dan wanita, sehingga fungsinya pun harus digunakan sesuai dengan kehendak Tuhan, seperti firman Allah, “Beranakcuculah dan bertambah banyak...”, artinya manusia diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki keturunan secara jasmani dengan memiliki anak, dan pastinya ini hanya berlaku untuk pasangan suami-istri yang sah di mata Tuhan dan hukum. Lalu, Allah juga tidak pernah menciptakan dan mengijinkan hubungan seks antar sesama pria (homo), sesama wanita (lesbian), sesama anggota keluarga (incest), dan hubungan seks dengan binatang. Pendidikan seks sebenarnya sangat penting bagi semua orang, terpenting lagi bagi anak-anak dan juga remaja yang sifatnya masih labil baik mental dan kondisi fisiknya. Hal ini berguna untuk menghindari mereka dari seks bebas dan pernikahan dini. Akibat dari melakukan hubungan seks di luar nikah atau seks bebas, ialah perjinahan, menjadi pelacur, mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan, munculnya penyakit seksual yang menular dan mematikan, tidak komitmen menjaga kesucian, gagal totaal dalam studi, depresi berat, dikeluarkan oleh sekolah/kampus, dihina dan dihujat oleh masyarakat sekitar, aborsi, dan bunuh diri. Selain seks bebas, juga muncul pernikahan dini (perkawinan usia muda). Hal ini bisa menjadi sesuatu yang berbahaya dan memunculkan kekhawatiran antar pasangan suami- istri tersebut karena mereka belum dewasa secara fisik maupun mental sehingga bisa mengganggu rumah tangga mereka dan timbulah percekcokan dan perceraian atau lebih parahnya membunuh pasangannya. Dampak pernikahan dini juga tidak hanya dirasakan oleh pasangan tersebut, tetapi juga bisa berdampak pada anak-anak dan keluarga besar. Biasanya sebelum adanya pernikahan, pasti akan ada tahapan yang namanya pacaran. Pacaran adalah masa-masa yang sangat menyenangkan, membahagiakan dan menjadi kenangan yang sulit untuk dilupakan di antara laki-laki dan perempuan yang menjalinnya. Motivasi dan tujuan mereka untuk berpacaran kebanyakan adalah hanya untuk coba-coba, supaya memiliki status, dan memotivasi dalam belajar dan bekerja. Padahal seharusnya tujuan berpacaran orang kristen adalah sebagai masa persiapan untuk menikah, berumah tangga, dan memiliki anak dan cucu. Jangan hanya berpikir untuk makan-makan, jalan-jalan, dll. Sudah seharusnya mereka yang berpacaran berfikir serius untuk memperkenalkan dan membangun komunikasi yang intensif dengan orang tua dan keluarga besar. Jika dilihat dari Kejadian 1:26-28 dan kejadian 2:18,21-24, dari dasar alkitab tersebut dapat diambil kesimpulan tentang tujuan pacaran, anatar lain: 1. Berpacaran hanya satu kali untuk selama-lamanya 2. Tuhan hanya menciptakan satu pria atau wanita bagi kita, untuk itu Tuhan tidak melarang gonta ganti pacar 3. Tujuan berpacaran hanya satu, yaitu untuk menikah dan berumah tangga 4. Orang kristen tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu pacar apalagi istri dan suami, kecuali jika salah satu dari pasangannya sudah meninggal dunia, bukan karena cerai Jadi kesimpulannya adalah penting bagi semua orang untuk mengenal cinta dan kasih yang sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan melalui firman Allah. Terkadang dalam hidup, kita sering salah paham pada konsep cinta dan pacaran yang benar sesuai dengan alkitab. Maka dari itu diharapkan, kita bisa semakin dewasa dan mengerti bahwa kita harus mengasihi sesama dan tahu kapan waktu yang tepat untuk menjalin hubungan dengan seorang pria atau wanita nantinya.