Anda di halaman 1dari 32

KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN KHATOLIK

GEREJA SALIP SUCI NGABANG

MEMBINA KEHARMONISAN KEHIDUPAN SEKSUALITAS


TIM PEMBICARA:
HERONIMUS, S.Tr.Kep. M.A.P.
Ajaran gereja Katolik
tentang moralitas
seksual
berasal dari hukum dunia, Kitab Suci dan tradisi suci Gereja,
serta disusun secara resmi oleh Magisterium Gereja. Moralitas
seksual menganalisa kegunaan perilaku seksual, dan seringkali
menyumbangkan prinsip-prinsip umum yang bisa dipakai
seseorang untuk menganalisa moralitas suatu tindakan.
Ajaran gereja khatolik tentang
Hubungan seksual
 Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa kehidupan manusia dan seksualitas
manusia yaitu tak bisa dipisahkan yang satu dengan yang lainnya dan yaitu
suatu yang suci.[1] Oleh karena umat Katolik percaya bahwa Tuhan membuat
umat manusia berdasarkan citra dan kemiripan-Nya, serta bahwa Tuhan
menjadikan seluruh yang dihasilkannya sbg hal-hal yang "sangat baik" (Kitab
Peristiwa 1:31), Gereja mengajarkan bahwa tubuh manusia dan seks haruslah
patut oleh karenanya. Katekisme Katolik mengajarkan bahwa "tubuh manusia
yaitu sendi dari penyelamatan".[2] Gereja menganggap bahwa perwujudan
cinta suami dan istri sbg suatu bangun kegiatan manusia yang semakin tinggi
nilainya, menyatukan suami dan istri di dalam bangun saling menyerahkan diri
yang sepenuhnya, dan membuka hubungan mereka pada kehidupan yang
baru.
Ajaran gereja khatolik tentang
Hubungan seksual
 Gereja jelas mengajarkan bahwa hubungan seksual di luar ikatan pernikahan
yaitu bertentangan dengan tujuan hubungan seksual itu sendiri. "Kegiatan
hubungan suami-istri" mempunyai tujuan untuk mencapai kesatuan pribadi
yang sangat mendalam; suatu persatuan yang semakin daripada hanya suatu
persetubuhan, yang menjurus pada pembentukan kesatuan hati dan jiwa [4]
semenjak ikatan pernikahan yaitu suatu tanda cinta Tuhan dan manusia. [5]
DEFENISI PERKAWINAN
 Perkawinan adalah suatu ikatan antara pria dan wanita sebagai suami isteri berdasarkan
hukum (UU), hukum agama atau adat istiadat yang berlaku (Dadang Hawari, 2006: 58).
Sedangkan menurut Undang-Undang Perkawinan (Undang-Undang No. 1 Tahun 1974)
yang dimaksud dengan perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pengertian perkawinan dapat disejajarkan dengan pengertian pernikahan. Dalam hal
nikah, Sikun Pribadi (1981:33) mengemukakan bahwa ”nikah” ialah ikatan janji cinta
antara dua jenis kelamin, yang bertemu dalam hatinya. Dalam pengertian cinta, ada
dua unsur yaitu saling ”menyayangi” dan tarik-menarik karena ”birahi”. Di dalam gejala
birahi terdapat unsur seks, yang selalu ada pada setiap manusia yang normal. Seks ialah
energi psikis, yang mewujudkan diri dalam berbagai bentuk, terutama dalam bentuk
hubungan antar manusia sebagai pria dan wanita.
Defenisi Keharmonisan Keluarga
Keharmonisan keluarga adalah suatu keadaan dimana anggota keluarga penuh dengan
ketenangan, ketenteraman, terjalin kasih sayang, saling pengertian, dialog dan
kerjasama yang baik antara anggota keluarga. Keharmonisan keluarga dapat dilihat
dengan adanya tanggung jawab dalam membina suatu keluarga didasari oleh saling
menghormati, saling menerima, menghargai, saling memercayai dan saling mencintai.
Peran Hubungan Intim dalam Menjaga
Keharmonisan Rumah Tangga
 Jenuh dan cekcok kecil dalam berumah tangga adalah hal yang biasa.
Perasaan monoton dapat menyebabkan mati rasa. Buat kamu yang saat ini
sedang menjalani kejenuhan, cobalah untuk intropeksi dengan rutinitas
seksmu. Jangan-jangan kamu dan pasangan sudah kehilangan kualitas dan
frekuensi berhubungan intim?
 Hubungan intim memiliki peranan penting dalam menjaga keharmonisan
rumah tangga. Salah satu cara agar hubungan seksmu tidak membosankan
adalah dengan mengetahui apa yang diinginkan pasangan!
Seks Menyenangkan untuk
Keharmonisan Rumah Tangga

Apakah hubungan seksual adalah salah satu cara menjaga keharmonisan rumah tangga?
Jawabannya adalah iya! Hubungan seks bisa meningkatkan ikatan emosional dengan
pasangan, sarana relaksasi, memberikan kenyamanan fisik dan psikis, serta menurunkan
stres.
Namun, tidak asal seks, harus ada “aturan” yang membuat aktivitas intim tersebut
menyenangkan dan berfaedah dalam membangun ikatan emosi. Lantas seks seperti apa
yang bisa meningkatkan keharmonisan rumah tangga
Seks Menyenangkan untuk
Keharmonisan Rumah Tangga
 1. Tahu Apa yang Kamu dan Pasangan Mau
Identifikasi apa yang membuat kamu dan pasangan ingin berhubungan seks. Kamu
pasti pernah mendengar kalau tidak seperti pria, wanita tidak mudah terangsang.
Untuk bisa menikmati hubungan seks, wanita harus melewati beberapa tahapan.
 Untuk mendapatkan mood bercinta, coba pikirkan tentang apa yang membuat kamu dan
pasangan merasa rileks dan sensual. Bisa saja dengan berciuman, menyentuh, berbicara
secara intim, atau bisa juga makan malam menyenangkan dan tertawa bersama. Setelah
menentukan dengan tepat apa yang kamu dan pasangan inginkan, cobalah untuk
mewujudkannya.
 2. Berusaha
 Terlalu sering mengatakan “Saya lelah” atau “Ini bukan waktu yang pas” akan membuat
pasangan kecewa dan menunjukkan kalau kamu tidak mau berusaha. Lagi-lagi seperti
poin pertama, coba diskusikan dan sampaikan keinginan kamu dan pasangan. Jangan
hanya mau menangnya sendiri.
Seks Menyenangkan untuk
Keharmonisan Rumah Tangga
 3. Jadwalkan “Me Time”
 Pasangan suami istri juga memerlukan “me time” tanpa gangguan anak-anak.
Dengan menikmati hari romantis berdua akan membuat kamu dan pasangan
terkenang akan masa-masa indah ketika belum menikah. Memori akan
memanaskan kembali api asmara dan membuat kamu menyadari apa yang
pada akhirnya mengikat kalian bersama dalam susah maupun senang.
 4. Kejutan Seksi
 Terkadang pasutri merasa menjadi seksi itu tidak penting. Padahal, merasa
dan menjadi seksi itu perlu. Cobalah mengenakan pakaian dalam yang
provokatif atau membacakan novel erotika di telinga pasangan. Ini bisa jadi
kejutan seksi yang membuat kalian lebih menikmati hubungan intim
Seks Menyenangkan untuk
Keharmonisan Rumah Tangga
 5. Definisikan Kembali Keintiman
 Orang sering berpikir bahwa seks haruslah sesuatu yang menggemparkan dan
orgasme dahsyat. Ya tidak sepenuhnya salah, tetapi lebih penting dari itu
keintiman yang terbangun dan membuat kamu dan pasangan semakin dekat
dan mengenal satu sama lain.
 Saling menyentuh, mengecup ujung bibir, memeluk dari belakang,
atau cuddling adalah aktivitas non penetrasi yang sudah pasti membuat kamu
dan pasangan semakin harmonis.
Komunikasi Seksual
 komunikasi seksual yang membahagiakan, pasangan suami-isteri selayaknya
memperhatikan pentingnya komunikasi yang baik dengan pasangannya.
Terdapat empat area penting dalam kualitas komunikasi yang berpengaruh
pada perbaikan komunikasi seksual, yaitu: pertanda (signals), makna
(meaning), perasaan (feeling), dan peranan (roles) (Sawitri Supardi
Sadarjoen, 2005: 101-104).
Komunikasi Seksual
 1. Pertanda (signals)
Untuk melakukan dan meningkatkan komunikasi seksual, pasangan dapat
menggunakan pertanda (signals) sebagai komunikasi non-verbal. Komunikasi non-
verbal memang paling sukses untuk meningkatkan komunikasi seksual, apabila rabaan
dapat dirasakan, desahan dapat didengarkan, dan senyuman dapat dilihat. Jadi, orang
yang menerima signal juga harus mampu mendengar aktif, melihat, mengarahkan
perhatian, dan mengenali signal-signal yang signifikan. Namun, yang sering terjadi
justru pasangannya tidak mampu membaca signal dengan baik. Dengan demikian,
tanggung jawab signal sebetulnya hanya bernilai separuh dari apa yang diharapkan.
Dalam hal peningkatan komunikasi seksual, pada pasangan yang berhasil ditemukan
bahwa pasangan dapat meningkatkan komunikasi seksual mereka dengan belajar
memahami masing-masing signal yang diberikan oleh pasangannya. Kesimpulan yang
menyatakan bahwa setiap orang secara alami akan mampu mema¬hami signal yang
diberikan oleh pasangannya, sehingga tidak perlu belajar memahaminya; malahan
menjadi sumber kesulitan kehi¬dupan seksualya (Bell dan Lobzenz, 1977).
Komunikasi Seksual
 2. Makna ( Meanings )
Makna dibalik kata-kata atau gestur dapat saling dipahami, dan menjadi
fasilitator yang baik. Pasangan harus mampu menangkap makna yang
terkandung dari setiap kejadian. Misalnya, kemampuan menangkap makna yang
terkandung dari kejadian seorang isteri memasukkan tangannya ke dalam
kemeja suaminya atau mengencangkan ikatan dasi suaminya, berpengaruh
terhadap respon lanjut yang akan diberikan oleh suaminya. Namun, mungkin
saja pasangan mengalami kesulitan dalam menangkap makna dari signal yang
diberikan oleh pasangannya. Misalnya, seorang suami yang mengatakan bahwa ”
Saya mau tidur sekarang”, sering isteri tidak menangkap makna yang tersirat
dari ungkapan tersebut dan berpendapat bahwa suaminya memang lelah dan
mau tidur lebih dulu, sehingga isteri dapat melanjutkan menikmati tayangan
televisi. Padahal, dengan ungkapan tersebut suami memberikan signal bahwa ia
membutuhkan kesediaan isterinya untuk melakukan hubungan seksual
Komunikasi Seksual
 3. Perasaan (Feelings)
Perasaan hampir selalu menyertai pasangan dalam perilaku seksualnya.
Pasangan yang terbuka satu sama lain tentang apa yang mereka rasakan,
adalah penting. Karena keterbukaan itu menjadi informasi yang berguna bagi
peningkatan pemahaman simpati yang juga berperan sebagai fasilitator
komunikasi seksual. Kesediaan pasangan untuk mendengar penjelasan
pasangannya tentang perasaan¬nya dan menghargai bahwa perasaan tersebut
memang tepat (walaupun belum tentu pasangannya menyetujuinya), akan
meningkatkan keintiman seksual. Misalnya, isteri menyatakan perasaannya
dengan kata-kata ”Aku kangen mas”, akan membuat tumbuh empati suaminya
dan selanjutnya bertambah intim komunikasi seksualnya.
Komunikasi Seksual
 Peranan (Roles)
Kesadaran akan peran yang harus diambil olah pasangan dalam aktivitas
seksual merupakan hal vital dalam komunikasi seksual yang baik. Pasangan
yang tahu apa yang diharapkan dari pasangannya dan apa yang secara sadar
diketahui tentang tuntutan pasangannya, merupakan hal yang penting dalam
kelancaran komunikasi seksual. Dalam aktivitas seksual, baik peran laki-laki
maupun perempuan dapat dinegosiasikan oleh pasangan ingin menyertakan
peran apa. Yang terpenting, peran yang dipilih oleh salah satu dari
pasangan itu mendapatkan peran resiprokal sebagai peran dari pasangannya.
Dengan menetapkan satu peran, salah satu dari
Komunikasi Seksual
 Pasangan seyogyanya memproyeksikan peran resiprokal yang harus dilakukan
oleh pasangannya. Misalnya, perempuan yang percaya bahwa hendaknya laki-
lakilah yang harus menjadi insiator dalam perilaku seksual, tentu akan merasa
kecewa apabila pasangan-nya tidak berinisiatif dalam perilaku seks. Dalam
peranannya sebagai penunggu inisiatif pasangannya, akhirnya ia tidak tahu
harus berbuat apa apabila ternyata keyakinan akan peran laki-laki dan
perempuan tidak sesuai dengan kenyataan yang ia hadapi.
ApaTugas suami dan istri
dalam hubungan seksual
1. Untuk saling memenuhi kebutuhan seksualnya kepada pasanganya
selama dalam ikatan perkawinan
2. Harus saling memberikan kepuasan atau klimak/orgasme kepada
pasangannya

“SEMUANYA INI DINAMAKAN TUGAS SUCI”


Masalah dalam penyesuaian seksual
 Soal waktu; Pria cepat bangkit gairah seksualnya dan mudah mencapai
orgasme, sedangkan wanita cebderung lebih lambat memerlukan waktu 15
sampai 30 menit untuk mencapai orgasme dan wanita juga sebenarnya
mempunyai hasrat yang kuat sama seperti pria.
 Soal Tempat ; Area paling sensitive pada pria adalah kepala zakar, sedangkan
wanita pada area klitoris yang paling sensitive
Agar dapat mencapai gairah dan orgasme apa yang dilakukan????? (Tugas Suci)
Pengalaman Sex pertama

 Bulan Madu
 Malam Pengantin (dalam kitab suci ada tertulis “ Dari sebab itu seorang pria
akan meninggalkan ayah ibunya dan mengikat diri pada istrinya………… mereka
dua-duanya telanjang tetapi tidak merasa malu (Kej 2: 24-25) suami istri
memang perlu mengenal tubuh pasangannya “ bukankah sudah menjadi
miliknya!
 Selaput Dara

Anjuran Berhubungan
Bolehkah mengadakan sanggama pada
masa haid ????????
Berapa kali sebaiknya melakukan hubungan seksual ?

Pasangan Baru?
Pasangan lama?
Normalnya berapakali suami istri
mencapai orgasme??????????
Siapa yang harus mengambil inisiatif
Suami atau istri ??????
Apakah Baik jika suami atau istri mencoba berbagai
posisi dalam melakukan hubungan sex??????
Apa yang harus dilakukan ketika wanita
tidak basah sehingga sanggama
menimbulkan rasa sakit????????????????
Manakah Cara paling baik dalam tahap
pemanasan???????
Terdapat dalam kitab Suci Kidung agung
2:6 dan 8: 3 yaitu” Tangan kirinya dibawah
kepalaku, dan tangan kananya memeluk
aku” apa artinya maksudnya?................
Apakah Oral sex dapat dibenarkan????
Apa tanda tanda Pria atau wanita jika sudah
merasakan kepuasan klimak atau orgasme?
APA YANG ANDA RASAKAN DAN LAKUKAN
SETELAH MENGALAMI ORGASME/KLIMAK ????????
Kesimpulan
 Hubungan Seksualitas yang berkualitas saling memuaskan pasangan satu
sama lain merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam menjaga
keharmonisan keluarga. Jika Pasangan suami-isteri mengalami masalah
didalam hubungan intim, tidak perlu khawatir dalam menyikapi kondisi
tersebut, karena ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
menghadapinya baik secara preventif, kuratif, maupun preservatif.
Konseling perkawinan yang diselenggarakan baik oleh perorangan atau
kelembagaan, merupakan salah satu alternatif yang cukup menjanjikan
untuk dapat diperolehnya kembali keharmonisan dan kebahagiaan sebagai
suami-isteri, dan pada gilirannya perilaku seksual yang sehat dapat
dinikmati kembali untuk keharmonisan keluarga.

 Refrensi: Buku Kursus Persiapan Perkawinan (DR.Timotius I Ketut Adi Hardana MSF)
PENUTUP

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Contak Person :
Heronimus, S.Tr.Kep.M.A.P
081345140783

Anda mungkin juga menyukai