NIM : 201810110311333 Kelas : F BAHASA INDONESIA HUKUM
No Abjad Kata Makna
1 A Abolisi Penghapusan tuntutan oleh presiden kepada seseorang atau sekelompok orang yang melakukan tindak pidana 2 A Acara Prosedur, panduan dan tata cara dalam suatu proses persidangan di pengadilan 3 A Abandonemen hak orang yang membeli asuransi (tertanggung) untuk melepaskan hak-haknya atas benda yang diasuransikannya, jika memang benda tersebut mengalami kerusakan, kepada penanggung. 4 A Agunan jaminan tambahan yang diserahkan nasabah debitur dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan. 5 A Ajudikasi peristiwa hukum ketika tersangka sudah berubah status menjadi terdakwa; pd proses ini mempertunjukkanbukti yg lengkap kpd pengadilan disertai dua alat bukti ditambah keyakinan 6 A Accessoir Perjanjian tambahan yang keberlakuan dan keabsahannya tergantung pada perjanjian pokoknya 7 A Advokasi tindakan untuk mempermasalahkan suatu hal / ide / topik tertentu. 8 A Aklamasi pengambilan keputusan yang diambil dengan dukungan secara penuh dari orang-orang yang mempunyai hak suara. 9 Amdal kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan hasil kajian Amdal berupa dokumen 10 A Absenteisme Ketidak hadiran yang terus menerus (di perusahaan atau sekolah)pemilik atau perwakilan tanah oleh orang-orang yang tidak hidup di tanah tersebut tidak mengelolah tanah sendiri 11 A AD hoc Sesuatu yang di ciptakaan,atau seseorang yang di tunjuk untuk tujuan atau jangka waktu tertentu 12 A Advokat di pakai mengacu advokad di indonesia berfokus pada klien 13 A Akta ontentik Akta yang di buat oleh wewenang membuat akta(NOTARIS,PPAT,CAMAT)dalam bentuk yang di tentukan undang-undang.akta ini memiliki kekuatan yang sangat kuat 14 A Amandemen Perubahan baik dengan cara penambahan atau penggantian ketentuan yang sudah ada dalam suatu peraturan perundang-undangan 15 A Amnesti Penghapusan hukuman yang diberikan oleh Presiden kepada seseorang yang telah melakukan tindak pidana tertentu 16 A Antropologi cabang antropologi yang berfokus pada penelitian variasi kebudayaan pada manusia. 17 B Bilateral Prinsip keturunan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan 18 B Banding Pertimbangan pemeriksaan ulang putusan pengadilan oleh pengadilan yang lebih tinggi atas pemintaan terdakwa atau jaksa 19 B Barang Bukti Alat bukti lazimnya berupa barang berwujud (misalnya, surat atau senjata) yang disampaikan sebagai bukti oleh pihak tertentu dalam persidangan dan disimpan oleh pengadilan selama persidangan. 20 B Barrister profesi dl advokat yg hanya dapat muncul di pengadilan (pembagian advokat di ing) 21 B Beban Kewajiban memberikan bukti atas dalil-dalil yang Pembuktian diungkapkan di muka pengadilan 22 B Berita Acara Laporan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, Pemeriksaan saksi-saksi, surat, dan barang bukti lainnya dalam pemeriksaan suatu tindak pidana 23 B Berkas Perkara kumpulan formulir dan dokumen, baik yang dibuat oleh para pihak maupun oleh Pengadilan dalam menyelesaikan suatu perkara 24 Benda Sitaan benda yang disita oleh negara untuk keperluan proses peradilan. 25 Bersaksi memberi keterangan di depan sidang 26 B Buku Tanah Buku yang berfungsi sebagai tanda bukti hak atas tanah yang memuat informasi mengenai kepemilikan serta data teknis mengenai tanah 27 B Buruh Migran Seseorang yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan yang dibayar dalam suatu Negara di mana dia bukan menjadi warganegaranya 28 B Birokrasi Prosedur yang harus diikuti dalam mengurus sesuatu hal baik dengan pelayanan publik atau tidak (misalnya izin, 29 B Bilateral Prinsip keturunan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan, seperti antar 30 B BPN Lembaga yang memiliki kewenangan mengeluarkan tanda bukti hak atas tanah yang memuat informasi mengenai kepemilikan serta teknis mengenai tanah. 31 B Bramacorah Orang yang melakukan pengulangan tindak pidana 32 C CITIZEN LAW HAK Gugat Warga negara SUIT 33 C Cakap Orang yang sudah dewasa, sehat akal pikiran dan tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan 34 C Cessie Pemindahan atau pengalihan piutang-piutang atas nama dan kebendaan tidak bertubuh lainnya, dari seorang yang berpiutang (kreditur) kepada orang lain 35 C check and Cabang kekuasaan pemerintah terdiri dari tiga organ balance pokok, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Mekanisme check and balance bertujuan menghindari adanya pemusatan kekuasaan pada salah satu cabang 36 civil law system sistem peradilan di Indonesia dibangun berdasarkan doktrin bahwa pemerintah senantiasa akan berbuatbaik thd warganegara 37 Clausula Rebus keadaan yang menghilangkan kewajiban dari Sic Stantibus masing-masing pihak dalam suatu perjanjian apabila terjadi suatu "fundamental change of circumstances" atau perubahan yg mendasar dari suatu keadaan. 38 Class Action Suatu tata cara pengajuan gugatan, di mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk dirinya sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau kesamaan dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok yang dimaksud 39 Codex himpunan perundang-undangan yg dibukukan oleh para ahli hukum atas perintah Kaisar Romawi, terdapat dlkodifikasi Justinianus (Corpus Iuris Civilis) 40 Contempt of setiap tindakan dan perbuatan, baik aktif maupun Court pasif, tingkah laku, sikap dan ucapan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang bermaksud merendahkan dan merongrong kewibawaan, martabat dan kehormatan instirusi peradilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang sehingga mengganggu dan merintangi sistem serta proses peradilan yang seharusnya. 41 D DATATAMAK Denda adat yang harus di bayarkan karena berbuat cabul anak di bawah umur 42 D Daerah Otonom kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. 43 D De Auditu keterangan saksi yang disampaikan di muka sidang Testimonium De pengadilan yang merupakan hasil pemikiran saja Auditu atau hasil rekaan yang diperoleh dari orang lain. 44 D Debitur Individu maupun badan hukum yang memiliki utang kepada kreditur 45 D Decisoir yg bersifat memutuskan, ditentukan untuk memberi keputusan 46 D Delik suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja oleh seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan yang dapat dihukum. 47 D Delik Aduan delik yang hanya dapat dituntut karena adanya pengaduan dari pihak yang dirugikan (korban). 48 D Delik Berlanjut suatu perbuatan yang dilakukan sebagian demi sebagian hingga merupakan perbuatan pidana yang utuh 49 D Delik delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan- Commissionis larangan di dalam undang-undang. 50 D Delik Culpa delik yang memuat kealpaan sebagai salah satu unsurnya atau delik-delik yang cukup terjadi "dengan tidak sengaja" agar pelakunya dapat dihukum 51 D Delik Dolus delik yang memuat unsur-unsur kesengajaan atau delik-delik yang oleh pembentuk undang-undang dipersyaratkan bahwa delik-delik tersebut harus dilakukan "dengan sengaja" 52 D Delik Hukum perbuatan yang bertentangan dengan keadilan, terlepas apakah perbuatan itu diancam dengan pidana dalam satu undang-undang atau tidak, jadi benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai bertentangan dengan keadilan 53 D Delik Materiil suatu perbuatan pidana yang dilarang, yaitu akibat yang timbul dari perbuatan itu. 54 D Dispensasi 1 pembebasan; 2 penyimpangan dr peraturan 55 D Duplik Jawaban tergugat (dalam kasus perdata) atau terdakwa (dalam kasus pidana) atas replik penggugat atau jaksa penuntut umum 56 D Delik delik yang berupa pelanggaran terhadap perintah Ommissionis (keharusan-keharusan) menurut undang-undang. 57 D Delik Undang perbuatan yang oleh umum baru disadari bahwa undang dapat dipidana karena undang-undang menyebutnya sebagai delik, jadi karena undang-undang mengancamnya dengan pidana. 58 D Desentralisasi Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah 59 D Deposisi bukti saksi atau ahli yang didasarkan atas sumpah yang dilakukan diluar pengadilan. 60 D Dakwaan Tuduhan formal dan tertulis yang diajukan oleh penuntut di pengadilan terhadap terdakwa. 61 D Deportasi Pembuangan, pengasingan, atau pengusiran seseorang ke luar negeri sebagai hukuman atau karena orang itu tidak berhak tinggal di situ 62 D DONI Utang seseorang yang dapat di wariskan apabila belum di lunasi semasa hidupnya 63 D DOMISILI Tempat kediaman yang sah dari seseorang tempat tinggal resmi 64 E EKSEKUSI Pelaksanaan putusan hakim khususnya hukuman mati 65 E Eigenrichting / tindakan untuk melaksanakan hak menurut Tindakan Main kehendak sendiri tidak lain merupakan tindakan Hakim Sendiri untuk melaksanakan hak menurut kehendak sendiri yang bersifat sewenang-wenang, tanpa persetujuan pihak lain yang berkepentingan, hal ini merupakan pelaksanaan sanksi oleh perorangan. 66 E Eksaminasi ujian atau pemeriksaan terhadap putusan pengadilan / hakim 67 E eksteritorialitas keadaan orang-orang dr perwakilan asing, keadaan yg menyebabkann orang-orang tsb bebas drperadilan negara penempatan mereka, baik dr peradilan sipil maupun peradilan dl perkara-perkara pidana tsb bebas drperadilan negara penempatan mereka, baik dr peradilan sipil maupun peradilan dl perkara- perkara pidana 68 E Eksekusi Hak tindakan dari kreditur untuk mengambil pelunasan Tanggungan utang dengan menjual hak atas yang dibebani hak tanggungan 69 E Eksepsi Materiil bantahan yang didasarkan atas ketentuan hukum materiil. 70 E Eksepsi tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada hal- hal yang menyangkut syarat-syarat atau formalitas gugatan yang mengakibatkan gugatan tidak dapat diterima.
71 E enunsiatif salah satu upaya untuk mengetahui jabatan yg wajib
menyimpan rahasia dng dirinci, tetapi tidak lengkapsehingga praktik dapat mengisinya 72 E error in persona mengadili dan menghukum seseorang yg tidak bersalah 73 E Events Of tindakan-tindakan bank sewaktu-waktu dapat Defaults mengakhiri perjanjian kredit dan untuk seketika akan menagih semua utang beserta bunga dan biaya lainnya yang timbul. 74 E extrayudicial di luar pengadilan; di bawah tangan 75 E Eksepsi Prosesuil upaya yang menuju kepada tuntutan tidak diterimanya gugatan 76 E EKSPLOIT Pemberitahuan dari jurusita kepada yang tersangkut dalam perkara di peradilan dalam suatu akte yang diminta agar bersangkutan menghadap ke pengadilan 77 E Etnologi merupakan salah satu dari cabang ilmu antropologi, yang mempelajari berbagai suku bangsa dan aspek kebudayaannya, serta hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. 78 E Eksaminasi suatu penilaian atau kontrol oleh masyarakat Publik Terhadap terhadap putusan hukum yang menjadi bagian dari Suatu Putusan publik atau menjadi milik publik. Pengadilan 79 F FELON Orang yang telah melakukan tindak pidana atau kejahatan yang tergolong berat 80 F Fakta Hukum uraian mengenai hal-hal yang menyebabkan timbulnya sengketa. 81 F Forum Rei Sitae pengadilan di tempat benda tetap terletak (pasal 118 ayat 3 hir) 82 F Federasi Serikat merupakan gabungan dari sekurang-kurangnya 5 Buruh serikat buruh. Federasi Serikat Buruh memiliki anggota sekurang-kurangnya sekitar 50 orang. 83 F Fidusia Pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda 84 F Financial Jenis leasing di mana di akhir masa leasing Leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee untuk memiliki barang modal tersebut dengan jalan membelinya dengan harga yang ditetapkan bersama 85 F Fraksi kumpulan anggota DPR berdasarkan partai politiknya. Fraksi hanya dapat dibentuk jika ada 10 atau lebih anggota dari partai politik yang sama atau koalisi dari beberapa partai politik. 86 F Fudisia Kejahatan terhadap bendaa 87 G GRASI Pemberian pengampunan kepada terpidana kasus hukum setelah Presiden mengajukan dan mendapat pertimbangan Mahkamah Agung sebagai lembaga yudikatif. 88 G Ganti Kerugian hak seorang untuk mendapat pemenuhan atas tuntutannya yang berupa imbalan sejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. 89 G Ganti Rugi kerugian yang benar-benar diderita secara aktual dan Aktual dapat dihitung dengan mudah sampai ke nilai rupiah. 90 G Ganti Rugi suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada Karena orang yang telah menimbulkan kesalahan kepada Perbuatan pihak yang dirugikannya. Melawan Hukum 91 G Ganti Rugi suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada Karena debitur yang tidak memenuhi isi perjanjian yang Wanprestasi telah dibuat antara kreditur dengan debitur. 92 G Ganti Rugi ganti rugi berupa pemberian sejumlah uang, Nomimal meskipun kerugian sebenarnya tidak bisa dihitung dengan uang, bahkan bisa jadi tidak ada kerugian material sama sekali. 93 Ganti rugi Suatu ganti rugi dalam jumlah besar yang melebihi penghukuman dari jumlah kerugian yang sebenarnya, ganti rugi itu dimaksudkan sebagai hukuman bagi si pelaku 94 G GRATIFIKASI Pemberian arti luas yang meliputi pemberian uang barang diskon pengobatan Cuma-Cuma dan fasiltas lainnya 95 G Genosida Setiap perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara: membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya; memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau memindahkan secara paksa anak-anak dan kelompok tertentu ke kelompok lain 96 G Grosse Akta salah satu salinan akta untuk pengakuan utang dengan tulisan pada kepala akta: "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA", yang mempunyai kekuatan eksekutorial 97 G Gugatan Balik gugatan yang diajukan oleh tergugat bersama-sama dalam jawabannya kepada penggugat. 98 G Gugatan gugatan yang berupa hak kelompok kecil Perwakilan masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam jumlah besar dalam upaya mengajukan tuntutan berdasarkan kesamaan permasalahan, fakta hukum, dan tuntutan ganti kerugian 99 G Gugatan suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu Perwakilan orang atau lebih yang mewakili kelompok Kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri meraka sendiri, dan sekaligus mewakili sekelompok orang banyak yang jumlahnya banyak, yan mewakili kesamaan fakta atas dasar hukum ntara wakil kelompok dan anggota kelompok yang dimaksud. 100 G Gugatan suatu gugatan untuk memperoleh tindakan Provisional sementara selama proses perkara masih berlangsung. 101 H HAK BATAL Waktu yang di tentukan sebagai batas yang terakhir bagi suatu tuntutan 102 H Hak Asasi hak dan kebebasan dasar yang melekat pada semua Manusia (HAM) orang. Perangkat hukum internasional seperti Deklarasi Umum tentang Hak Asasi Manusia tahun 1948 adalah sumber penting dari hak-hak ini. 103 H Hak Atas Tanah hak untuk menguasai tanah yang diberikan kepada perorangan, sekelompok orang, atau badan hukum. 104 H Hak ingkar hak seseorang tertuduh untuk menolak diadili seseorang hakim, apabila hakim mempunyai hubungan kekeluargaan dengan tertuduh atau mempunyai kepentingan secara langsung atau tidak langsung dalam perkaranya.Tertuduh dapat menggunakan hak ingkarnya terhadap hakim dengan mengemukakan keberatan-keberatan untuk diadili oleh hakim yang bersangkutan (UU No. 19/1964) 105 H Hak Ekonomi hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari kekayaan intelektual 106 H Hak Guna Usaha Hak yang diberikan oleh negara kepada perusahaan pertanian, perikanan, atau perusahaan peternakan untuk melakukan kegiatan usahanya di Indonesia. 107 H Hak Guna hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan- Bangunan bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun. 108 H Hak Gugat hak orang perorangan warganegara untuk Warganegara kepentingan keseluruhan warganegara atau kepentingan publik termasuk kepentingan lingkungan yang mengajukan gugatan di pengadilan guna menuntut agar pemerintah melakukan penegakan hukum yang diwajibkan kepadanya atau untuk memulihkan kerugian publik yang terjadi. 109 H Hak Milik hak atas tanah yang sifatnya turun temurun, merupakan hak atas tanah yang terkuat dan terpenuh tanpa melupakan fungsi sosial atas tanah. 110 H Hak Milik Atas hak milik atas unit tempat tinggal yang merupakan Satuan Rumah bagian dari rumah susun yang bersifat perorangan Susun dan terpisah, meliputi juga hak atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama, yang semuanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan unit yang bersangkutan. 111 H Hak Normatif hak dasar buruh dalam hubungan kerja yang Buruh dilindungi dan dijamin dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku 112 H Hak Pakai hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain. 113 H Hak Preferen hak didahulukan dari kreditur lain. 114 H Hak Sewa hak yang diberikan oleh pemilik tanah kepada penyewa tanah untuk menggunakan atau menempati tanahnya dalam jangka waktu tertentu sebagai timbal balik dari uang sewa yang diberikan penyewa. 115 H Hak Tanggungan hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur lain. 116 H Hak Tuntut Ganti hak dimana setiap orang yang ditangkap, ditahan, Rugi Dan dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU Rehabilitasi atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkannya, berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi (Pasal 9 ayat (1) UU No. 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman). 117 H Hak Uji Formil Hak untuk menguji apakah peraturan perundang- undangan yang ditetapkan berdasarkan cara- cara/prosedur yang telah ditetapkan 118 H Hak Uji Materiil hak untuk menguji apakah isi suatu perundang- undangan sesuai atau bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi derajatnya, serta apakah suatu kekuasaan tertentu (verordenende macht) berhak mengeluarkan suatu peraturan tertentu. 119 H Hak Ulayat 1) hak yang dimiliki suatu masyarakat hukum adat untuk menguasai tanah beserta isinya di lingkungan wilayahnya; 2) hak ulayat masyarakat adat : (a) mengandung hak kepunyaan bersama atas tanah bersama para anggota / warganya (yang termasuk bidang hukum perdata; (b) mengandung tugas kewajiban mengelola, mengatur dan memimpin penguasaan, pemeliharaan, peruntukan dan penggunanya. 120 H Hakim seseorang yang mempunyai fungsi memeriksa dan memutus (mengadili) suatu perkara. 121 H Hukum Acara hukum tentang prosedur, panduan, dan tata cara dalam suatu proses persidangan di Pengadilan. 122 H Hukum hukum yang mengatur praktek penyelenggaraan Administrasi pemerintahan, atau administrasi negara di tingkat pusat dan daerah. Juga mencakup aturan mengenai badan masyarakat (publik) dalam menjalankan fungsi pelayanan publik. 123 H Hukum hukum yang mengatur mengenai hubungan antara Perburuhan / pekerja dan pemberi kerja. Ketenagakerjaan 124 H Hukum Tata hukum yang mengatur aturan pokok Negara dan Negara organisasi Negara beserta lembaga-lembaganya. 125 H Hukum Waris hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing. 126 H Hukum hukum yang terbentuk karena keputusan hakim. Yurisprudensi 127 H Hukuman Ganda pembelaan hukum (di banyak negara seperti AS, Kanada, Jepang, dan India adalah hak yang dilindungi undang undang dasar) yang melarang seseorang diadili untuk kedua kalinya untuk pelanggaran hukum yang sama. 128 H HAK ACARA Hari pemeriksaan perkara 129 I Ideologi suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. 130 I Ilegal (Logging) kegiatan di bidang kehutanan atau yang merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan, pengolahan hingga kegiatan jual beli (ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, atau perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan. 131 I Imparsial tidak memihak, netral 132 I Inisiatif hak para anggota parlemen untuk mengajukan RUU atau Raperda yang berupa pembaharuan, perubahan (amandemen), perbaikan (revisi) serta pencabutan. 133 I Ius Consitutum hukum yang sedang diberlakukan sekarang (hukum positif). 134 I Ius dalah hukum yang akan diberlakukan. Constituendum 135 I Ius Soli hak mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu negara. 136 J Jaksa pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang. 137 J Jaminan Fidusia hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan pemberi fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditur lainnya. 138 J Jatuh tempo suatu ketetapan waktu yang ditentukan undang- undang dalam jangka waktu mana debitur wajib memenuhi perikatan. 139 J Jawaban tanggapan tergugat (dalam kasus perdata) atau terdakwa (dalam kasus pidana) terhadap gugatan penggugat atau dakwaan penuntut umum. 140 J Judex Facti hakim yang memeriksa tentang duduknya perkara, khusus dimaksudkan hakim tingkat pertama dan hakim banding 141 J Judicial Review upaya pengujian oleh lembaga peradilan terhadap produk hukum yang dkeluarkan oleh badan legislatif, eksekutif, ataupun yudikatif. 142 J Juncto dihubungankan / dikaitkan, dapat berupa undang- undang, pasal, ketentuan-ketentuan yang satu dengan undang-undang, pasal, ketentuan-ketentuan yang lainnya dan biasanya disingkat dengan "jo". misalnya : undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 7 tahun 1987 tentang perubahan atas undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 12 tahun 1997 tentang perubahan atas undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dalam hal ini dapat disingkat undang-undang nomor 6 tahun 1982 jo undang- undang nomor 7 tahun 1987 jo undang-undang nomor 12 tahun 1997. 143 J Juru Sita petugas pengadilan yang melaksanakan putusan pengadilan atas perkara perdata selain perkara kepailitan. 144 K Kerumunan suatu perkumpulan antara diri sendiri dengan orang banyak yang dapat menimbulkan sifat panik, emosional, bahagia/senang, serta sifat yang mencerminkan perilaku tidak bermoral di mata masyarakat. 145 K Kaidah Hukum peraturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat masyarakat atau aparat negara, sehingga berlakunya kaidah hukum dapat dipertahankan. 146 K Kasasi suatu alat hukum yang merupakan wewenang dari Mahkamah Agung untuk memeriksa kembali putusan-putusan dari pengadilan-pengadilan terdahulu dan ini merupakan pengadilan terakhir. 147 K Kontra Memori jawaban termohon kasasi atas memori kasasi yang Kasasi diajukan oleh pemohon kasasi. 148 K Keadaan Kahar suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. 149 K melakukan pengujian terhadap suatu putusan Kegiatan pengadilan atau putusan hukum yang terkait dengan Eksaminasi kepentingan hukum, penegakan hukum dan keadilan Publik dan masyarakat secara luas, oleh sebab itu dalam melakukan eksaminasi perlu dilakukan secara hati- hati, cermat dan tidak melanggar hukum atau bertentangan dengan asas-asas hukum. 150 K Kejahatan tindak pidana yang tergolong berat, lebih berat dari sekedar pelanggaran, perbuatan yang sangat anti sosial yang oleh negara dengan sadar menjatuhkan hukuman kepada pelakunya; perbuatan jahat; sifat yang jahat 151 K Kekerasan setiap perbuatan dalam lingkup rumah tangga Dalam Rumah terhadap seseorang terutama perempuan, yang Tangga (KDRT) berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, dan psikologis, dan / atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum. 152 K Kekuatan kekuatan yang melaksanakan putusan pengadilan Eksekutorial pada akta otentik yang di kepala akta tertulis: "Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa" memiliki kekuatan eksekutorial seperti suatu putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap. 153 K Kekuatan kekuatan yang didasarkan atas benar tidaknya ada Pembuktian pernyataan oleh yang bertanda tangan di bawah akta Formil itu.kekuatan ini memberi kepastian tentang peristiwa bahwa pejabat dan para pihak menyatakan dan melakukan apa yang dimuat dalam akta. 154 K Kepailitan sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. 155 K Keputusan uatu keputusan yang menimbulkan suatu keadaan Declaratoir hukum baru. 156 K Klausul Eksemsi klausul dalam perjanjian yang mengecualikan pihak dalam perjanjian bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. 157 K Kodifikasi suatu langkah pengkitaban hukum atau penulisan Hukum hukum ke dalam suatu kitab UU yg dilakukan secara resmi oleh pemerintah, contoh KUHPidana, KUHAP, KUHPerdata, KUHD. 158 K Komparisi bagian dari suatu akta yang memuat keterangan tentang orang / pihak yang bertindak mengadakan perbuatan hukum. 159 K Konsiliasi penyelesaian perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja, atau perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan melalui suatu musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih konsiliator yang netral. 160 K Konstitusi Undang-Undang Dasar. Bila tertulis seperti di Indonesia (UUD 1945) ataupun tidak tertulis seperti di Inggris. 161 K Konstitusional sesuai dengan konstitusi 162 K Konvensi istilah untuk menyebut gugatan awal atau gugatan asli. 163 K Korupsi penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri. 164 K Kualifikasi suatu perumusan mengenai perbuatan materiil Gugatan maupun formal dari tergugat, yang dapat berupa perbuatan melawan hukum, wanprestasi dan lain- lain. 165 K Kuasa kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk melakukan sesuatu. 166 K Kuasa Hukum pengacara yang diberi kuasa oleh kliennya untuk melakukan tindakan hukum atas nama klienya. 167 K Kudeta perebutan kekuasaan pemerintahan, biasanya pemberontakan atau pihak militer yang banyak melakukan kudeta atas pemerintah yang sah atau berkuasa pada saat itu 168 K KUHAP undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana 169 L Laporan pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak dan kewajiban berdasarkan undang- undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana. 170 L Leasing suatu kegiatan pembiayaan lewat penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan (debitur atau lessee) untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala yang disertai atau tanpa disertai dengan hak pilih (hak opsi) dari perusahaan (debitur atau lessee) untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan di akhir masa leasing atau memperpanjang jangka waktu leasing tersebut berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama 171 L Legal Standing hak gugat organisasi 172 L Legalisasi pengesahan, keterangan kebenaran. 173 L Legislasi proses pembuatan Undang-Undang di Indonesia terdiri dari perencanaan, pengajuan RUU ke DPR, pembahasan di DPR, persetujuan antara DPR dengan Presiden, pengesahan oleh DPR, serta pengundangan dan pengumuman oleh Pemerintah. 174 L Legislatif kekuasaan untuk membentuk dan menetapkan undang-undang. 175 L Lembaga badan yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa Arbitrase untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu, lembaga tersebut juga dapat memberikan pendapat yang mengikat mengenai suatu hubungan hukum tertentu dalam hal belum timbul sengketa. 176 L Lembaga lembaga yang bertugas dan berwenang untuk Perlindungan memberikan perlindungan dan hak-hak lain kepada Saksi dan saksi dan / atau korban sebagaimana diatur dalam Korban undang-undang nomor 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban. 178 L Locus Delicti tempat terjadinya kejahatan. 179 L Lembaga merupakan system yang kompleks yang mencangkup berbagai hal yang berhubungan dengan konsep sosial, psikologis, politik dan hukum. 180 M Mala In Se istilah bahasa Latin yang mengacu kepada suatu perbuatan yang dianggap sebagai sesuatu yang jahat bukan karena diatur demikian atau dilarang oleh Undang-Undang, melainkan karena pada dasarnya bertentangan dengan kewajaran, moral dan prinsip umum masyarakat beradab. 181 M Mala Prohibita Istilah bahasa Latin yang mengacu kepada perbuatan yang tergolong kejahatan karena diatur demikian oleh Undang-Undang. 182 M Masa Percobaan masa tertentu yang diberikan oleh hakim melalui putusannya kepada seorang terpidana untuk memperbaiki perbuatannya dengan syarat tidak mengulangi perbuatannya atau melakukan perbuatan lain yang dapat dipidana 183 M Mediasi Kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator yang netral. 184 M Memori Kasasi alasan yang diberikan pemohon kasasi dalam mengajukan upaya hukum kasasi. 185 M Manejemen Alur mengkoordinasikan proses dan sumber daya Perkara pengadilan agar perkara berjalan secara tepat waktu mulai dari pendaftaran sampai dengan penyelesaian dengan tanpa memperhatikan jenis penyelesaiannya. 186 M Minutasi Perkara proses yang dilakukan panitera pengadilan dalam menyelesaikan proses administrasi meliputi pengetikan, pembendelan serta pengesahan suatu perkara. 187 M Misbruik Van penyalahgunaan hak yang dianggap terjadi apabila Recht seseorang menggunakan haknya bertentangan dengan tujuan diberikan hak itu atau bertentangan dengan tujuan masyarakat. 188 N Nebis In Idem asas yang menyebutkan bahwa terhadap perkara yang sama tidak dapat diadili untuk kedua kalinya. 189 N Nullum Delictum tidak ada perbuatan yang dapat dipidana kecuali atas Nulla Poena Sine kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan Praevia Lege yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan Poenali 190 R REHABILITASI Rehabilitasi diberikan kepada terpidana yang telah mendapatkan kepastian hukuman dan menjalani masa pidana, tetapi ternyata kemudian dinyatakan tidak bersalah. Dengan pengertian rehabilitasi yang diberikan oleh Presiden, berarti juga termasuk membersihkan nama baik dan namanya dari daftar pelaku kejahatan. Pemberian rehabilitasi relatif lebih jarang dilakukan dibanding grasi. 191 O Objek Hukum segala sesuatu yang bermamfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hukum, contoh benda / barang (segala barang dan hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis. 192 O Ombudsman lembaga yang secara independen berwenang melakukan klarifikasi, monitoring, atau pemeriksaan atas laporan masyarakat mengenai pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan administrasi publik oleh aparatur pemerintahan termasuk lembaga peradilan 193 O Onrechmatigedaa ingkar janji dalam lapangan hukum perikatan d (Perbuatan (perdata) atau membunuh melanggar hukum pidana Melawan Hukum) 194 O Operating jenis leasing dimana di akhir masa leasing tidak Leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee untuk membeli barang leasing tersebut 195 O Organisasi rganisasi profesi yang didirikan berdasarkan Advokat undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat 196 P Paksaan praktik memaksa pihak lain untuk berperilaku secara spontan (baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan ancaman, imbalan, atau intimidasi atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan. 197 P Panitera pejabat pengadilan yang salah satu tugasnya adalah membantu hakim dalam membuat berita acara pemeriksaan dalam proses persidangan 198 P Pelanggaran suatu jenis tindak pidana tetapi ancaman hukumnya lebih ringan daripada kejahatan, baik yang berupa pelanggaran jabatan atau pelanggaran undang- undang 199 P Pembebasan bebasnya narapidana setelah menjalani sekurang- Bersyarat kurangnya dua pertiga masa pidananya dengan ketentuan dua pertiga tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan. 200 P Pemberian Kuasa suatu persetujuan di mana seseorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan 201 P Pembuktian penyajian alat-alat bukti yang sah menurut hukum kepada hakim yang memeriksa suatu perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran peristiwa yang dikemukakan 202 P Penahanan penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP 203 P Penanggungan jaminan yang diberikan pihak ketiga untuk kepentingan kreditur untuk memenuhi utang pihak debitur apabila debitur sendiri tidak memenuhi kewajibannya 204 P Penasehat seseorang yang memenuhi syarat yang ditentukan Hukum oleh atau berdasar undang-undang untuk memberi bantuan hukum 205 P Pengadilan pengadilan yang bertugas dan berwenang Agama memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara- perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang Perkawinan, Kewarisan, Wasiat, dan Hibah; yang dilakukan berdasarkan hukum Islam; Waqaf dan Shadaqoh 206 P Pengadilan Hak pengadilan yang memiliki kewenangan untuk Asasi Manusia mengadili perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat 207 P Pengadilan pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan Hubungan pengadilan negeri yang berwenang memeriksa, Industrial mengadili, dan memberi putusan terhadap perselisihan hubungan industrial 208 P Pengadilan pengadilan khusus yang memiliki kewenangan Khusus Tindak untuk menangani perkara korupsi Pidana Korupsi 209 P Pengadilan pengadilan yang memiliki kewenangan mengadili Militer kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan oleh militer 210 P Pengadilan Niaga pengadilan yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa yang berhubungan dengan kepailitan, hak atas kekayaan intelektual, serta sengketa perniagaan lain yang ditentukan oleh undang-undang 211 P Pengadilan Pajak pengadilan yang memiliki yurisdiksi penyelesaian sengketa pajak 212 P Pengadilan pengadilan yang tertutup untuk umum maupun Rahasia dilaporkan di media massa. 213 P Pengadilan Tata pengadilan yang memiliki kewenangan untuk Usaha Negara menyelesaikan sengketa antara warganegara dengan (PTUN) pejabat tata usaha Negara 214 P Pengadilan pengadilan yang memeriksa dan mengadili perkara- Tingkat Pertama perkara pada tingkat pertama 215 P Pengaduan pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seseorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya 216 P Pengampuan keadaan dimana seseorang karena sifat-sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau tidak di dalam segala hal cakap untuk bertindak dalam lalu lintas hukum 217 P Penggugat pihak yang terdiri dari satu orang atau lebih yang mengajukan gugatan atau tuntutan hak ke pengadilan negeri yang berwenang. 218 P Penuntut Umum jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melaksanakan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim 219 P Penyelidik pihak yang diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk melakukan rangkaian tindakan untuk mencari bukti-bukti permulaan tentang dugaan telah terjadinya sebuah tindak pidana (penyelidikan) 220 P Penyitaan serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan. 221 P Peradilan suatu proses yang dijalankan di pengadilan yang berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara. Sedangkan pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem peradilan berupa memeriksa, mengadili, dan memutus perkara. 222 R Rekonvensi gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugatan balasan terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya. 223 R Reparasi upaya pemulihan kondisi korban pelanggaran HAM kembali ke kondisinya sebelum pelanggaran HAM tersebut terjadi pada dirinya. Pemulihan ini menyangkut kondisi fisik, psikis, harta benda, atau hak-hak / status sosial politik korban yang dirusak atau dirampas. 224 R Replik tanggapan balasan penggugat (dalam kasus perdata) atau jaksa penuntut umum (dalam kasus pidana) atas jawaban dari tergugat atau pembelaan terdakwa. 225 R Requisitoir suatu pembuktian tentang terbukti atau tidaknya surat dakwaan. 226 R Restitusi ganti kerugian yang diberikan oleh pelaku atau pihak ketiga kepada korban atau keluarga korban yang merupakan ahli warisnya, dapat berupa pengembalian hak milik, pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan, atau penggantian biaya untuk tindakan tertentu. 227 R Resume BAP ikhtisar dan kesimpulan dari hasil penyidikan tindak Tersangka / pidana yang terjadi yang dituangkan dalam bentuk Saksi dan persyaratan penulisan tertentu. 228 R Retroaktif suatu hukum yang mengubah konsekuensi hukum terhadap tindakan yang dilakukan atau status hukum fakta-fakta dan hubungan yang ada sebelum suatu hukum diberlakukan atau diundangkan. 229 S Saksi 1) orang yang melihat, mengetahui, mendengar, mengalami sendiri suatu peristiwa atau kejadian, 2) orang yang memberikan keterangan di muka pengadilan untuk kepentingan jaksa atau terdakwa, 3) orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan penuntut dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang didengarnya, dilihatnya, atau dialami sendiri. Dalam memberikan keterangan dimuka pengadilan seorang saksi harus disumpah menurut agamanya supaya apa yang diterangkannya itu mempunyai kekuatan sebagai alat bukti. 230 S Saksi A Charge saksi yang memberatkan / memberikan keterangan yang memberatkan. 231 S Saksi A Saksi yang meringankan / memberikan keterangan Decharge yang meringankan 232 S Saksi Ahli keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan 233 S Saksi de Auditu keterangan atau pernyataan saksi hanya berdasarkan apa yang didengar dari pihak lain. 234 S Saksi Diluar permintaan untuk mendengar saksi atau saksi yang Yuridiksi berdomisili di luar wilayah hukum pengadilan dimana perkara itu sedang diperiksa. 235 S Saksi Korban saksi yang mengalami kejadian dan yang dirugikan atas suatu perbuatan pidana yang dilakukan oleh orang lain. 236 S Saksi Yang saksi yang memberatkan terdakwa di pengadilan. Memberatkan 237 S Saksi Yang saksi yang meringankan terdakwa di pengadilan. Meringankan 238 S Sale and Lease jenis leasing dimana barang modal berasal dari Back lessee sendiri, kemudian barang tersebut dijual kepada lessor (pemberi dana) dan selanjutnya lessor menyewakan barang tersebut kepada lessee kembali, yang biasanya digunakan jenis financial leasing. 239 S Sanksi ancaman hukuman, merupakan satu alat pemaksa guna ditaatinya suatu kaidah, UU, norma-norma hukum. Penegakan hukum pidana menghendaki sanksi hukum, yaitu sanksi yang terdiri atas derita khusus yang dipaksakan kepada si bersalah, derita kehilangan nyawa (hukuman mati), derita kehilangan kebebasan (hukuman penjara dan kurungan), derita kehilangan sebagian kekayaan (hukuman denda dan perampasan) dan derita kehilangan kehormatan (pengumuman keputusan hakim). Penegakan hukum perdata menghendaki sanksi juga yang terdiri atas derita dihadapkan dimuka pengadilan dan derita kehilangan sebagian kekayaannya guna memulihkan atau mengganti kerugian akibat pelanggaran yang dilakukannya. Sanksi sebagai alat penegak hukum bisa juga terdiri atas kebatalan perbuatan yang merupakan pelanggaran hukum.Baik batal demi hukum (Van Rechtwege) maupun batal setelah ini dinyatakan oleh hakim. 240 S Sertifikat surat tanda bukti hak untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun, dan hak tanggungan yang masing- masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. 241 S Sita suatu tindakan yang diambil oleh pengadilan melalui penetapan hakim, atas permohonan penggugat, guna menempatkan barang (tetap / bergerak) berada dalam penguasaan / pengawasan pengadilan, sampai adanya suatu putusan yang pasti tentang suatu perkara. 242 S Sita Conservatoir sita jaminan terhadap barang milik debitur untuk menjamin dapat dilaksanakannya putusan perdata dengan menguangkan atau menjual barang debitur yang disita guna memenuhi tuntutan penggugat. 243 S Sita Material penyitaan yang dilakukan untuk menjamin agar barang yang disita tidak dijual, untuk melindungi hak pemohon selama pemeriksaan sengketa perceraian di pengadilan berlangsung antara pemohon dan lawannya, dengan menyimpan atau membekukan barang-barang yang disita agar jangan sampai jatuh di tangan pihak ketiga 244 S Sita penyitaan yang diminta oleh pemilik barang Revindicatoir bergerak yang barangnya ada di tangan orang lain, diajukan kepada ketua pengadilan negeri di tempat orang yang memegang barang tersebut tinggal. 245 S Sitaan Gadai sitaan yang menyangkut barang milik orang lain yang kebetulan si pailit sebagai pemegang gadai. 246 S Sitaan Umum sitaan terhadap harta benda dengan kepemilikan mutlak pada debitur, baik yang ada sekarang maupun di masa yang akan datang yang digunakan sebagai jaminan pemberesan piutang debitur kepada para krediturnya. 247 S Standing hak orang perorangan ataupun kelompok / organisasi di pengadilan sebagai pihak penggugat. 248 S Subyek Hukum segala sesuatu yang menurut hukum dapat menjadi pendukung (dapat memiliki) hak dan kewajiban, contoh manusia (naturalijk persoon) dan badan hukum (rechts persoon). 249 S Supremasi upaya atau kiat untuk menegakkan dan Hukum memposisikan hukum pada tempat yang tertinggi dari segala-galanya, menjadikan hukum sebagai komandan atau panglima untuk melindungi dan menjaga stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. 250 S Surat Dakwaan surat yang dibuat atau disiapkan oleh penuntut umum yang dilampirkan pada waktu melimpahkan berkas perkara ke pengadilan yang memuat nama dan identitas pelaku perbuatan pidana, kapan dan dimana perbuatan dilakukan, serta uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai perbuatan tersebut yang didakwakan telah dilakukan oleh terdakwa yang memenuhi unsur-unsur pasal-pasal tertentu dan undang-undang tertentu pula yang nantinya merupakan dasar dan titik tolak pemeriksaan terdakwa di sidang pengadilan untuk dibuktikan apakah benar perbuatan yang didakwakan itu betul dilakukan dan apabila betul, terdakwa adalah pelakunya yang dapat dipertanggungjawabkan untuk perbuatan tersebut. 251 S Surat Dakwaan surat dakwaan yang tindak pidananya masing- Alternatif masing dirumuskan secara saling mengecualikan dan memberikan pilihan kepada pengadilan untuk menentukan dakwaan mana yang paling tepat untuk dipertanggungjawabkan oleh terdakwa sehubungan dengan tindak pidana. Biasanya dalam surat dakwaan ada kata “atau”. 252 S Surat Dakwaan bentuk gabungan antara dakwaan kumulatif dengan Campuran dakwaan subsider atau dengan bentuk-bentuk dakwaan lainnya. 253 S Surat Dakwaan surat dakwaan yang disusun berupa rangkaian dari Kumulasi beberapa dakwaan atas kejahatan atau pelanggaran. Dakwaan jenis ini bisa merupakan gabungan dari beberapa dakwaan sekaligus atau kumulasi tindak pidana ataupun gabungan dari beberapa terdakwa karena kumulasi terdakwanya, karena melakukan tindak pidana bersama-sama dengan orang lain. Biasanya terdapat kata "dan". 254 S Surat Dakwaan surat dakwaan penuntut umum yang memuat Subsidair beberapa (dua atau lebih) dakwaan yang disusun berurutan mulai dari dakwaan tindak pidana yang “terberat ancaman pidananya” sampai kepada dakwaan tindak pidana “ yang lebih ringan” (an inferior portion or capacity). Biasanya terdapat kalimat Primair, Subsidair, Lebih Subsidair, Lebih Subsidair lagi. 255 S Surat Gugatan surat permohonan (surat rekes) yang ditujukan kepada ketua pengadilan negeri yang berwenang. 256 S Surat Keterangan surat keterangan dari seorang ahli yang memuat Ahli pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi daripadanya. 257 S Surat Kuasa surat yang menerangkan bahwa seseorang memberikan kewenangan dan hak kepada orang yang ditujukan untuk melakukan sebagian urusannya di depan hukum. 258 S Surat Kuasa kuasa yang menerangkan bahwa pemberian kuasa Khusus hanya berlaku khusus untuk hal-hal tertentu saja. 259 S Surat Sanggup surat yang dibuat oleh seseorang yang berisikan suatu kesanggupan untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu. 260 S Surat Sanggup surat pernyataan kesanggupan tanpa syarat untuk Bayar membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak yang tercantum dalam surat tersebut atau kepada penggantinya. 261 T Terdakwa seseorang yang dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan. 262 T Tergugat orang atau badan hukum yang terhadapnya diajukan gugatan atau tuntutan hak oleh penggugat. 263 T Terpidana seorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 1 angka 32 KUHAP). 264 T Tersangka seseorang yang disangka telah melakukan suatu tindak pidana dan ini masih dalam tahap pemeriksaan pendahuluan untuk dipertimbangkan apakah cukup dasar untuk diperiksa di persidangan. Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana (Pasal 1 angka 14 KUHAP). 265 T Tertangkap terpergok basah, ketahuan seketika, tertangkap Basah basah terjadi apabila kejahatan atau pelanggaran diketahui pada atau segera setelah dilakukannya kejahatan atau pelanggaran tersebut (Pasal 57 HIR). 266 T Tertangkap tertangkapnya seseorang pada waktu sedang Tangan melakukan tindak pidana, atau dengan segera setelah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu. 267 T Tertib Hukum keadaan dalam masyarakat berjalan seperti apa yang dikehendaki dan menjadi tujuan dari hukum dan segala sesuatu dilakukan sesuai dan selalu didasarkan pada hukum. 268 T Testamen wasiat; surat wasiat; kehendak terakhir; suatu akta yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendakinya akan terjadi terhadap harta peninggalannya, setelah ia meninggal dunia (Pasal 875 KUHPerdata) 269 T Tindak Pidana setiap perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran baik yang disebut dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan lainnya. 270 T Tindak Pidana tindak-tindak pidana yang hanya dapat dituntut atas Aduan permintaan dari pihak penderita atau korban. 271 T Tindak Pidana tindak pidana yang diatur tersendiri dalam undang Khusus undang khusus, yang memberikan peraturan khusus tentang tata cara penyidikannya, tuntutannya, pemeriksaannya, maupun sanksinya yang menyimpang dari ketentuan yang dimuat dalam KUHP. 273 T Tindak Pidana tindakan seseorang yang dengan atau karena Korupsi melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan atau perekonomian negara atau daerah atau merugikan keuangan suatu badan yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah atau badan hukum lain yang mempergunakan modal kelonggaran-kelonggaran dari negara atau masyarakat. 274 T Tindakan penempatan tersangka atau terdakwa di tempat Penahanan tertentu oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP. 275 T Tuntutan Hak tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan hak yang diberikan oleh pengadilan untuk mencegah "eigenrichting". 276 U Ubi Societes Ibi dimana ada masyarakat disitu ada hukum. Ius 277 U Unifikasi Hukum suatu langkah penyeragaman hukum atau penyatuan suatu hukum untuk diberlakukan bagi seluruh bangsa di suatu wilayah negara tertentu sebagai hukum nasional di negara-negara tersebut. 278 U Upah hak pekerja / buruh yang diterima atau dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja / buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja / buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan / atau jasa yang telah atau akan dilakukan. 279 U Upaya Hukum hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang. 280 U Upaya Hukum upaya hukum yang dilakukan oleh terdakwa / Biasa penasihat hukumnya atau penuntut umum pada tingkat banding atau tingkat kasasi untuk mengadili dan memutus sendiri suatu perkara yang sudah diputus oleh pengadilan tingkat pertama (untuk banding) atau putusan pengadilan tinggi (untuk kasasi). 281 U Upaya Paksa upaya yang dilakukan aparat penegak hukum berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan pemeriksaan dalam rangka melaksanakan proses peradilan. 282 U Utang Piutang memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian dia (orang yang meminjam) akan mengembalikannya sejumlah yang dipinjam. 283 U Uti Possidetis prinsip dalam hukum internasional bahwa teritori dan properti lainnya tetap dengan pemiliknya pada akhir konflik, kecuali disediakan oleh perjanjian, jika perjanjian tersebut tidak termasuk kondisi tentang kepemilikan properti dan wilayah diambil selama perang, maka prinsip uti possidetis akan menang. 284 W Wanprestasi cidera janji. Dikatakan wanprestasi apabila: tidak memenuhi kewajibannya, terlambat memenuhi kewajibannya, memenuhi kerwajibannya tetapi tidak seperti yang diperjanjikan. 285 W Wasiat kehendak seseorang (pewaris) mengenai apa yang harus dilakukan terhadap harta kekayaannya jika ia meninggal dunia. 286 Y Yudikatif kekuasaan kehakiman. 287 Y Yurisdiksi daerah / wilayah hukum: kekuasaan mengadili. 288 Y Yurisprudensi putusan hakim yang diikuti oleh hakim-hakim dalam memberikan putusannya dalam kasus yang serupa.