Anda di halaman 1dari 17

HERMENEUTIKA p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439

VOL. 3, NO. 2, NOVEMBER http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA


2023

TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA


DIBAWAH TANGAN DALAM SENGKETA PERDATA( STUDI KASUS
DI PENGADILAN NEGERI SUMBER KELAS 1A DENGAN
NO.23/PDT.G/2022/PN SBR)

Tiara Magfiroh
Universitas Swadaya Gunung Jati Fakultas Hukum Prodi Hukum Jl.Terusan Pemuda
No.01A, Sunyaragi,Kec.Kesambi, KotaCirebon, Jawa Barat 45132

Abstrak: Hubungan hukum membutuhkan bukti akan kebenaran serta keabsahan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa biasa dalam kehidupan
masyarakat, dapat juga peristiwa yang mempunyai akibat hukum yang penting misalnya jual
beli tanah dan perselisihan hak atau sengketa di antara para pihak dan Badan Hukum, baik
sebagai dasar gugatan wanprestasi atau dasar gugatan perbuatan melawan hukum. Dengan
demikian perlunya alat pembuktian tertulis apalagi yang bersifat otentik. Mengenai alat
pembuktian ini tidak semata-mata tergantung pada hukum materiil yang kita pakai untuk
diterapkan kepada akta, karena yang penting adalah bahwa alat pembuktian itu dapat
membuktikan dengan sah dan kuat tentang suatu peristiwa hukum, sehingga menimbulkan
lebih banyak kepastian hukum. Dari alat bukti tersebut yang menarik bagi penulis adalah
alat bukti surat, khususnya yang berupa akta di bawah tangan karena di dalam pemeriksaan
sengketa perdata bukti surat merupakan alat bukti yang utama dan penting. Alat bukti surat
terdiri dari akta (akta otentik dan akta di bawah tangan) dan bukan akta.Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui kedudukan hukum akta dibawah tangan dan untuk mengetahui
kekuatan hukum akta dibawah tangan sebagai alat bukti dalam perkara perdata. Tipe
penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian hukum normatif berupa penelitian
kepustakaan yang menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan
serta studi dokumen,dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis data putusan melalui
dokumen di Pengadilan Negeri Sumbe . Hasil penelitian ini, Akta di bawah tangan hanya
mempunyai kekuatan pembuktian formal, yaitu bila tanda tangan pada akta itu diakui (dalam
hal ini sudah merupakan bukti pengakuan) yang berarti pernyataan yang tercantum Di
dalam akta itu diakui dan dibenarkan. Akta di bawah tangan ini diatur dalam Pasal 1874 -
1984 KUH-perdata. Terhadap akta di bawah tangan apabila ada tanda tangan yang
disangkal, maka pihak yang mengajukan akta di bawah tangan itu harus membuktikan
kebenaran tanda tangan itu melalui alat bukti lain.
Kata kunci: kekuatan, akta, bawah, tangan
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ringan.” 2 Bagi para penegak
Indonesia adalah negara hukum, yang menjadi acuan adalah
hukum, yang artinya hukum kajian-kajian teoritis terkait dengan
memegang peranan penting dalam norma/kaidah hukum yang
kehidupan kenegaraan. Hukum sepatutnya diterapkan dalam proses
bukan hanya sekedar pedoman penegakan hukum.
untuk dibaca, dilihat atau diketahui, Sengketa yang sering
melainkan untuk dipatuhi,ditaati terjadi dalam kehidupan
dan dilaksanakan. masyarakat adalah sengketa
Pengadilan yaitu lembaga perdata, dimana sengketa perdata
utama yang menjadi pendukung itu terjadi akibat adanya
dari mekanisme hukum, di dalam perselisihan antara seseorang
lembaga inilah sengketa – dengan orang lain. peristiwa-
sengketa yang terjadi dalam peristiwa itu dapat berupa peristiwa
masyarakat diselesaikan sehingga biasa dalam kehidupan masyarakat,
tidak terjadi pertentangan yang dapat juga peristiwa yang
membahayakan. Sebagaimana mempunyai akibat hukum yang
diatur dalam Pasal 24 ayat (2) dan penting misalnya jual beli tanah
(3) Amandemen Undang-Undang dan perselisihan hak atau sengketa
Dasar 1945, yang menyatakan : di antara para pihak dan Badan
“ kekuasaan kehakiman dilakukan Hukum, baik sebagai dasar gugatan
oleh sebuah Mahkamah Agung dan wanprestasi atau dasar gugatan
badan-badan peradilan yang berada perbuatan melawan hukum.
di bawahnya dalam lingkungan Permasalahan yang kompleks di
peradilan umum, lingkungan lapangan hukum perdata
peradilan agama, lingkungan memerlukan kajian teoritis yang
peradilan militer, lingkungan komprehensif untuk menjawab
peradilan tata usaha negara dan berbagai kebutuhan hukum di
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. tengah masyarakat.3
Badan-badan lain yang fungsinya Hukum pembuktian (law of
berkaitan dengan kekuasaan evidence) dalam berperkara
kehakiman diatur dalam Undang- merupakan bagian yang sangat
Undang.” 1 kompleks dalam proses litigasi.
Selanjutnya pasal 5 ayat Keadaan kompleksitasnya makin
(2) Undang - undang No. 04 Tahun rumit, karena pembuktian berkaitan
2004 tentang Ketentuan - ketentuan dengan kemampuan me-
Pokok Kekuasaan Kehakiman rekonstruksi kejadian atau
menyatakan: “ Pengadilan peristiwa masa lalu (past even)
membantu pencari keadilan dan sebagai suatu kebenaran (truth).
berusaha mengatasi segala Meskipun kebenaran yang dicari
hambatan dan rintangan untuk dan diwujudkan dalam proses
dapat tercapainya peradilan yang
sederhana, cepat, dan biaya 2
Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang No.04 Tahun 2004
Tentang ketentuan pokok kekuasaan kehakiman
3Raja Indo Sinaga,Eugenius Paransii,

Muhammad Hero Soepeno, Kekuatan Pembuktian


1
Pasal 24 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Dasar Akta di Bawah Tangan Menurut Hukum
1945 Perdata,Lex Privatum Vol. 10 No. 5 (2022).
Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

peradilan perdata, bukan kebenaran berhati-hati dalam melakukan


yang bersifat absolute (ultimate beban pembuktian.5
truth), tetapi bersifat kebenaran Berdasarkan pasal 1866
relative atau bahkan cukup bersifat KUHPerdata, alat bukti yang
kemungkinan (probable), namun diakui dalam perkara perdata terdiri
untuk mencari kebenaran yang dari : bukti surat/tulisan , bukti
demikianpun, tetap menghadapi dengan saksi saksi, persangkaan-
kesulitan.4 persangkaan, pengakuan dan
6
Hukum pembuktian dalam sumpah. Selanjutnya dalam pasal
hukum acara perdata menduduki 153 HIR, 180 RBg ditambahkan
tempat yang sangat penting. Kita juga adanya alat bukti pemeriksaan
perlu ketahui bahwa hukum acara setempat dan dalam pasal 154 HIR,
atau hukum formal bertujuan 181 RBg disebutkan adanya alat
hendak memelihara dan bukti yang berupa keterangan ahli.
mempertahankan hukum material. Menurut pasal 1867 KUHPerdata,
Dengan alat bukti masing-masing pembuktian surat atau tulisan
pihak berusaha membuktikan dilakukan dengan tulisan tulisan
dalilnya atau pendiriannya yang otentik maupun dengan tulisan
dikemukakan kepada Hakim yang dibawah tangan. Akta otententik
diwajibkan memutusi perkara ialah suatu akta yang dibuat oleh
mereka itu. Selain itu juga harus pegawai umum yang berkuasa
disempurnakan aturan yang untuk itu ditempat dimana akta
menjamin keseimbangan dalam dibuatnya. Dalam Pasal 286 ayat
pembebanan kewajiban untuk (1) RBg, dinyatakan: “ dipandang
membuktikan hal - hal yang sebagai akta di bawah tangan yaitu
menjadi perselisihan. Pembebanan surat, daftar, surat urusan rumah
yang berat sebelah dapat tangga dan surat yang
menjerumuskan satu pihak dalam ditandatangani dan dibuat dengan
kekalahan dan akan menimbulkan tidak memakai bantuan seorang
perasaan "teraniaya" pada yang pejabat umum’ ’ .7 Pasal 1874
dikalahkan itu. Disisi lain KUHPerdata, menyebutkan :
diperlukan ketelitian dan “ sebagai tulisan-tulisan di bawah
kebijaksanaan Hakim untuk tangan dianggap akta-akta yang
menentukan siapa yang perlu ditandatangani di bawah tangan,
dibebani pembuktian terlebih surat-surat, register- register, surat-
dahulu dan selanjutnya. Kalau surat urusan rumah tangga dan
salah satu pihak dibebani dengan lain-lain tulisan yang dibuat tanpa
beban pembuktian dan ia tidak perantaraan seorang pegawai
dapat membuktikan, maka ia akan umum. Jadi, akta di bawah tangan
dikalahkan. Hal ini disebut dengan adalah akta yang sengaja dibuat
resiko pembuktian. Pada untuk pembuktian oleh para pihak
hakekatnya hal ini untuk
memenuhi syarat keadilan, agar 5
Syamsuddin "Kekuatan Pembuktian Akta di
resiko dalam beban pembuktian itu Bawah Tangan Dalam Pemeriksaan Perkara
sangat menentukan jalannya Perdata (STUDI KASUS PUTUSAN MA RI REG.
peradilan. Hakim harus sangat NO.3435 K/PDT/2005)" Skripsi Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya, 2010
6
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal
1866
4 7
M.Yahya Harahap, S.H Hukum Acara Perdata, Reglement Acara Hukum untuk daerah Luar Jawa
Jakarta, Sinar Grafika 2011 hlm 496 dan Madura (Rbg) pasal 286
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 3, No. 2, November 2023
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

tanpa bantuan pejabat umum.” telah berusaha mencari keberadaan


Misalnya, kuitansi, perjanjian Tergugat I maupun Tergugat II
sewa- menyewa, dan sebagainya. guna memproses balik nama
Akta adalah surat sebagai alat bukti Sertifikat yang dimaksud dalam
yang diberi tandatangan, memuat SHM tersebut, namun hingga
peristiwa yang menjadi dasar suatu sekarang Tergugat I dan Tergugat
hak atau perikatan dibuat untuk II sudah tidak diketahui lagi alamat
pembuktian. Bukti surat terdiri dari atau domisilinya, sehingga
surat yang merupakan akta dan perbuatan Para Tergugat tersebut
surat lain yang bukan merupakan yang tidak bertanggung jawab
akta. haruslah dinyatakan telah
Dari alat - alat bukti melakukan perbuatan melawan
tersebut yang menarik bagi penulis hukum. Berdasarkan uraian dalam
adalah alat bukti surat, khususnya pembahasan sengketa diatas,
yang berupa akta di bawah tangan bahwa pengaturan pembuatan akta
karena di dalam pemeriksaan dibawah tangan belum diatur
sengketa perdata bukti surat didalam undang-undang sehingga
merupakan alat bukti yang utama pembuatannya bebas dan sesuai
dan penting. Maka dari itu penulis keinginan para pihak dan ketika
tertarik untuk meneliti lebih lanjut akta dibawah tangan diingkari
berkaitan dengan gugatan kebenarannya maka dalam hal ini
perbuatan melawan hukum dalam pihak yang merasa diingkari harus
sengketa perdata putusan membuktikan kebenaran atau
No.23/Pdt.G/2022/Pn Sbr. keaslian akta dibawah tangan
Berdasarka sumber aslinya, tersebut. Selama pihak yang
terdapat perbedaan nilai kekuatan diingkari bisa membuktikan
pembuktian yang melekat pada kebenaran akta dibawah tangan
masing-masing jenis akta. Jadi tersebut maka akta dibawah tangan
meskipun ketiga jenis alat bukti itu tersebut memiliki kekuatan
sama-sama berada dan digolongkan pembuktian yang sempurna.
dalam satu rumpun, namun Surat sering sengaja dibuat
kekuatan pembuktian melekat pada sebagai suatu bukti yang dapat
masing-masing tidak sama akta dipakai dikemudian hari apabila
tidak sama, tetapi berbeda antara timbul perselisihan. Akta di bawah
yang satu dengan yang lain sesuai tangan adalah akta yang sengaja
dengan spesifikasinya bentuknya. dibuat untuk pembuktian oleh para
Namun demikian dimungkinkan pihak tanpa bantuan dari pejabat
pada ketiga jenis itu akan melekat umum. Jadi semata-mata dibuat
nilai kekuatan pembuktian yang antara para pihak yang
sama bobotnya, apabila terpenuhi berkepentingan. Praktik yang
syarat syarat tertentu. terjadi dalam masyarakat
Dalam perkara gugatan Indonesia, sebagian masyarakat
tersebut penggugat membeli objek kurang menyadari akan pentingnya
tanah dari tergugat II yang dibeli di dokumen sebagai alat bukti, hanya
bawah tangan dengan kwitansi. melakukan kesepakatan diantara
Tapi tergugat belum sempat para pihak cukup dilakukan dengan
melakukan balik nama dari rasa saling percaya dan dibuat
tergugat I , sehingga masih atas secara lisan. Melihat kondisi
nama tergugat I. Bahwa Penggugat masyarakat Indonesia terutama
Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

daerah pedesaan yang belum 1. Bagaimana kekuatan alat


semuanya mempunyai mindset bukti akta di bawah tangan
untuk membuat perjanjian atau akta dalam sengketa perdata?
secara notariil atau otentik. Sering 2. Bagaimana pertimbangan
kali juga di dalam masyarakat putusan hakim dalam
masih belum jelas sama makna dan menilai kekuatan
pengertiannya khususnya dalam pembuktian akta di bawah
kaitannya sebagai alat bukti tangan dalam kasus putusan
sehingga masyarakat sering kali Pengadilan Negeri Sumber
nya membuat suatu akta di bawah Kelas 1A No.23/ Pdt.G/
tangan yang mana pemahaman dan 2022/Pn Sbr?
sepengetahuan masyarakat itu bisa C. Tujuan Penulisan
di buat sebagai suatu alat bukti Tujuan yang akan dicapai dalam
otentik jika terjadi permasalahan. penulisan yang akan dilaksanakan
Berdasarkan demikian maka perlu antara lain yaitu :
diberikan pemahaman kepada 1. Untuk mengetahui kekuatan
masyarakat bagaimana akta otentik akta dibawah tangan dalam
itu dan bagaimana akta dibawah proses sengketa perdata.
tangan itu. Maka penulis ingin 2. Untuk mengetahui hukum
mengetahui kekuatan pembuktian putusan hakim dalam
nya apabila akta di bawah tangan menilai kekuatan
tersebut diakui ataupun diingkari pembuktian akta dibawah
oleh salah satu pihak yang tangan dalam putusan
bersengketa. Oleh karena tanda Pengadilan Negeri Sumber
tangan pada akta di bawah tangan Kelas 1A No.23 /
merupakan hal yang sangat Pdt.G/2022/Pn Sbr.
penting, maka perlu diketahui
upaya – upaya apa sajakah yang II. METODE PENELITIAN
dilakukan oleh para pihak untuk Di dalam penulisan jurnal ini agar
membuktikan kekuatan alat bukti dapat memperoleh data - data yang
akta di bawah tangan dalam proses lengkap, relevan dan valid maka peneliti
sengketa perdata. Berkaitan dengan menggunakan metode penelitian sebagai
hal tersebut diatas untuk berikut :
mendapatkan kepastian mengenai 1. Jenis Penelitian
perlu dilakukan suatu analisis Dalam penyusunan jurnal ini
yuridis yang dituangkan dalam peneliti menggunakan jenis
bentuk tulisan ilmiah berupa jurnal penelitian yang bersifat deskriptif.
dengan judul : Tinjauan Yuridis Penelitian deskriptif, yaitu suatu
Tentang Kekuatan Alat Bukti penelitian yang dimaksudkan untuk
Akta Dibawah Tangan dalam memberikan data yang seteliti
Sengketa Perdata ( Studi Kasus mungkin tentang kekuatan alat
di Pengadilan Negeri Sumber bukti akta di bawah tangan dalam
Kelas 1A dengan proses sengketa perdata.
NO.23/PDT.G/2022/PN SBR). 2. Metode Pendekatan
Pada penelitian ini menggunakan
B. Rumusan Masalah pendekatan yuridis normatif, dalam
Berdasarkan uraian tersebut di atas, perspektif yuridis mempunyai
peneliti mengidentifikasi rumusan maksud mengungkapkan legalitas
masalah sebagai berikut : berupa aturan – aturan asas
hukum, aspek hukum yang
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 3, No. 2, November 2023
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

digunakan oleh Hakim mengenai A. Kekuatan Alat Bukti Akta di


kekuatan alat bukti akta di bawah Bawah Tangan dalam Sengketa
tangan dalam proses sengketa Perdata.
perdata. Pembuktian adalah suatu
3. Sumber Data Penelitian proses pengungkapan fakta yang
a) Penelitian Kepustakaan menyatakan bahwa suatu peristiwa
Yaitu dengan alat study hukum benar sudah terjadi.
dokumen terhadap bahan Pembuktian merupakan cara untuk
hukum yang dipergunakan menunjukkan kejelasan perkara
dalam penelitian, sebagai kepada hakim supaya dapat dinilai
berikut : apakah masalah yang dialami
1) Bahan Hukum Primer penggugat atau korban dapat
yaitu bahan – bahan hukum ditindak secara hukum.
yang mengikat, terdiri dari : Dari urutan alat-alat bukti
a. Undang – undang Dasar dalam hukum acara perdata, maka
1945 alat bukti tulisan atau surat
b. Kitab Undang – undang merupakan alat bukti yang paling
Hukum Perdata utama dalam perkara perdata.
c. Kitab Undang – undang Berbeda dengan alat bukti dalam
Hukum Acara Perdata perkara pidana di mana alat bukti
d. Undang – undang No. yang paling utama adalah
04 tahun 2004 Tentang keterangan saksi. Dalam praktek
Ketentuan – ketentuan perdata misalnya dalam perjanjian
Pokok Kekuasaan jual-beli, tukar-menukar, sewa-
Kehakiman menyewa, pinjam-meminjam,
e. HIR (Het Herzeine penghibahan, perwasiatan,
Indonesich Reglement) pengangkutan, asuransi, dan
f. RBg (Rechtsreglement sebagainya orang-orang yang
Buiten gewesten) melakukan perbuatan-perbuatan
2) Bahan Hukum Sekunder tersebut umumnya dengan sengaja
Data yang berupa dokumen, membuat bentuk tulisan untuk
majalah, referensi, dan keperluan pembuktian di kemudian
berbagai literatur yang hari jika diperlukan, misalnya
berkaitan dengan kekuatan apabila satu ketika timbul sengketa
alat bukti akta di bawah atas perbuatan tersebut maka dapat
tangan. dibuktikan permasalahan dan
b) Penelitian Lapangan kebenarannya dengan akta yang
1. Lokasi Penelitian bersangkutan. Atas kenyataan
Dalam penelitian ini penulis tersebut, dalam perkara perdata alat
memilih lokasi di bukti yang dianggap paling
Pengadilan Negeri Sumber dominan dan determinan adalah
2. Subjek Penelitian alat bukti tulisan atau surat.8
Hakim di Pengadilan Negeri Alat bukti tulisan atau surat
sumber yang pernah ialah segala sesuatu yang memuat
memeriksa sengketa perdata tanda-tanda bacaan yang bisa
dengan alat bukti akta di dimengerti dan mengandung suatu
bawah tangan.
8
Martha Eri Safira, M.H Hukum Acara Perdata
III. HASIL PENELITIAN (Ponorogo:CV.Nata Karya, 2017) hlm 80-81
Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

pikiran tertentu. Tanda-tanda tidak nya pernyataan yang


bacaan yang dimaksudkan ditanda tanganinya dalam
misalnya huruf latin, huruf arab, akta, bahwa oleh
huruf kanji dan lain sebagainya. penandatangan akta
Dengan demikian segala sesuatu diterangkan apa yang
yang tidak memuat tanda-tanda tercantum di dalam akta.
bacaan, atau meskipun memuat Misalnya, antara A dan B
tanda-tanda bacaan tetapi tidak bisa yang melakukan jual beli,
dimengerti, tidaklah termasuk mengakui bahwa tanda
dalam pengertian alat bukti tulisan tangan yang tertera dalam
atau surat. Dalam acara perdata akta itu benar, jadi
hakim terkait pada alat-alat bukti pengakuan mengenai
yang sah, yang berarti bahwa pernyataan terjadinya
hakim hanya dapat mengambil peristiwa itu sendiri,
keputusan berdasarkan alat-alat bukan mengenai isi dari
bukti yang ditentukan oleh undang- pernyataan itu. Atau dalam
undang. hal ini menyangkut
Berikut ini kekuatan pernyataan, “ benarkah
pembuktian akta dibedakan ke bahwa ada pernyataan
dalam tiga macam yaitu: para pihak yang
1. Kekuatan pembuktian menandatanganinya” .
lahir (pihak ketiga). Dengan demikian, berarti
Dimaksud dengan pembuktiannya bersumber
kekuatan pembuktian lahir atas kebiasaan dalam
dari akta yaitu suatu masyarakat, bahwa orang
kekuatan pembuktian surat menandatangani suatu
didasarkan atas keadaan surat itu untuk
lahir, bahwa suatu surat menerangkan bahwa hal-
yang kelihatannya seperti hal yang tercantum di atas
akta, diterima/dianggap tandatangan tersebut
seperti akta dan adalah keterangan- nya.
diperlakukan sebagai akta, 3. Kekuatan pembuktian
sepanjang tidak terbukti material. Dimaksud
kebalikannya. Jadi surat dengan pembuktian
itu diperlakukan seperti material akta yaitu suatu
akta, kecuali ketidak kekuatan pembuktian yang
otentikan akta itu dapat didasarkan atas benar atau
dibuktikan oleh pihak lain, tidaknya isi dari
misalnya dapat dibuktikan pernyataan yang ditanda
bahwa tanda tangan yang tangani dalam akta, bahwa
di dalam akta dipalsukan. peristiwa hukum yang
Dengan demikian, berarti dinyatakan dalam akta itu
pembuktiannya bersumber benar-benar telah terjadi,
pada kenyataan. jadi memberi kepastian
2. Kekuatan pembuktian tentang materi akta.
formal. Dimaksud dengan Misalnya A dan B
pembuktian formal dari mengakui benar bahwa
akta yaitu suatu kekuatan jual beli (peristiwa
pembuktian yang hukum) telah terjadi. Akta
didasarkan atas benar atau merupakan alat bukti
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 3, No. 2, November 2023
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

tertulis yang paling utama identitas orang yag memberi


dalam perkara perdata. keterangan, sedangkan materiil
Suatu bentuk surat yang adalah isi keterangan yang
ditandatangani serta tercantum didalam akta dibawah
memuat keterangan tangan .9
mengenai peristiwa atau Akta di bawah tangan pada
hal-hal yang merupakan umumnya sama dengan akta
dasar suatu perjanjian. otentik di mana isi dari akta di
Akta dibedakan menjadi 2 bawah tangan memuat catatan dan
yaitu akta otentik dan akta perbuatan hukum yang sedang
di bawah tangan.Akta terjadi, perbedaannya dengan akta
otentik diatur dalam Pasal otentik hanya pada pembuatan akta
165 HIR, Pasal 285 Rbg tersebut. Di mana akta di bawah
dan Pasal 1868 KUH- tangan hanya di lakukan oleh
perdata. Akta otentik kedua belah pihak tanpa ada
mempunyai kekuatan campur tangan dari pejabat umum
pembuktian yang yang berwenang. Kekuatan bukti
sempurna (volledig yang pada umumnya dimiliki oleh
bewijs) sehingga akta akta otentik, tidaklah ada pada akta
tersebut harus dipercaya di bawah tangan. Akta di bawah
oleh hakim, yaitu harus tangan hanya mempunyai kekuatan
dianggap sebagai benar, pembuktian formal, yaitu bila tanda
selama ketidak benarannya tangan pada akta itu diakui (dalam
tidak di- buktikan. hal ini sudah merupakan bukti
Dengan demikian akta pengakuan) yang berarti
otentik mempunyai kekuatan yang pernyataan yang tercantum
sempurna. Akta otentik kebenaran Didalam akta itu diakui dan
nya tidak dapat disangkal kecuali dibenarkan. Akta dibawah tangan
dapat dibuktikan sebaliknya, ini diatur dalam Pasal 1874 - 1984
misalnya ada kepalsuan dalam akta KUH-perdata. Terhadap akta di
otentik tersebut. Sehingga bagi bawah tangan apabila ada tanda
hakim akan sangat mudah dan tangan yang disangkal, maka pihak
tidak ragu-ragu mengabulkan yang mengajukan akta di bawah
gugatan penggugat yang telah tangan itu harus membuktikan
didukung dengan alat bukti otentik. kebenaran tanda tangan itu melalui
Bahwa akta otentik merupakan alat bukti lain. Dengan demikian
suatu alat bukti yang “ mengikat” selama tanda tangan tidak diakui
dan “ sempurna” Akta di bawah maka akta di bawah tangan tersebut
tangan pada dasarnya adalah suatu tidak banyak membawa manfaat
akta yang dibuat oleh para pihak bagi pihak yang mengajukannya di
untuk suatu kepentingan atau muka pengadilan.
tujuan tertentu tanpa mengikut Perihal kekuatan pembuktian
sertakan pejabat yang berwenang. akta dibawah tangan harus
Daya kekuatan pembuktian akta diperhatikan dengan seksama
dibawah tangan yakni kekuatan peraturan yang terdapat dalam
pembuktian formil dan materiil.
Yang termasuk formil adalah 9Bambang Eko Muljono, Kekuatan Pembuktian
kebenaran identitas penanda Akta Dibawah Tangan, jurnalhukum.unisla.ac.id
tanganan, menyangkut kebenaran Vol 5, No 1 (2017)
Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

Ordonansi tahun 1867 no.29 yang kebenaran dari apa yang ditulis
memuat “ ketentuan ketentuan dalam akta tersebut. Sudah jelas
tentang kekuatan pembuktian dari bahwa tanda tangan itu adalah
pada tulisan-tulisan dibawah membuat suatu tanda yang
tangan dari orang orang Indonesia merupakan spesialisasi sesuatu
atau yang dipersamakan dengan surat atas nama si pembuat. Sering
mereka.” Yang dimaksud dengan terjadi seseorang yang membuat
tulisan dalam ordonansi adalah tanda tangan berbeda dan
akta. Dalam akta otentik kemungkinan dua/lebih orang
tandatangan tidak merupakan membuat tandatangan yang sama,
persoalan, akan tetapi dalam akta akan tetapi persoalan ini akhirnya”
dibawah tangan pemeriksaan diserahkan kepada hakim tanpa
tentang benar tidaknya akta yang perlu kesaksian dari ahli” .
bersangkutan telah ditandatangani Pasal 1338 KUHPerdata
oleh yang bersangkutan merupakan menjelaskan bahwa melalui suatu
acara pertama .10 perjanjian, pihak-pihak dapat
Di zaman yang moderen membuat segala macam perikatan
sekarang ini biasanya jual beli, sesuai dengan asas kebebasan
Pembeli meminta tanda bukti berkontrak. Perjanjian ini
pembayaran berupa kwitansi, orang dimaksudkan bahwa tidak boleh
yang membayar utang meminta suatu perjanjian dibuat secara
tanda bukti pembayaran, orang bebas, karena suatu perjanjian
yang menyerahkan Namun apabila harus memenuhi syarat sah nya
tanda tangan tersebut sudah diakui perjanjian berdasarkan Pasal 1320
maka akta di bawah tangan itu bagi KUHPerdata. Syarat sah perjanjian
yang menandatangani, ahli dalam Pasal 1320 KUHPerdata
warisnya dan orang orang yang tersebut yaitu :
mendapat hak dari mereka, 1.Kesepakatan antara kedua
merupakan bukti yang sempurna belah pihak;
sebagai kekuatan formil dan 2.Kecakapan untuk membuat
kekuatan formil dari suatu Akta suatu perikatan;
Otentik (Pasal 1875 KUH- 3. Suatu hal tertentu;
perdata).suatu barang meminta 4. Causa yang halal.
tanda terima dari si penerima dan Berdasarkan keempat syarat
orang yang membuat perjanjian kumulatif di atas, dalam suatu
dibuatkan perjanjian hitam atas perjanjian, syarat adanya
putih dan sebagainya. Oleh karena kesepakatan adalah hal yang sangat
itu, adanya tanda tangan dalam penting untuk terpenuhi.
suatu surat adalah perlu guna Kesepakatan yang dilakukan secara
keperluan identifikasi yaitu tertulis dilakukan dengan akta
menentukan ciri-ciri dari akta yang autentik dan akta bi bawah
satu dengan akta yang lainnya. tangan.11
Dapat pula bahwa dengan Berdasarkan Putusan
penandatangannya itu seseorang Nomor 23/Pdt.G/2022/PN Sbr Jual
dianggap menjamin tentang
11Meisha Poetri Perdana,Nina Herlina, Ibnu
10
Ny.Retnowulan Sutantio dkk/ Iskandar Rusydi, Kekuatan Hukum Akta di Bawah Tangan
Oeprikartawinata : Hukum acara perdata dalam Dalam Proses Jual Beli Tanah(Studi Putusan Nomor
teori dan praktek (Bandung: CV mandar maju, 30/Pdt.G/2016/PN.Cbn,)Jurnal Ilmiah Galuh Justisi
2009) hlm 68 Volume 10 Nomor 1- Maret 2022
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 3, No. 2, November 2023
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

Beli baik antara Penggugat dengan melakukan perbuatan melawan


Tergugat II atas obyek tanah hukum.
dengan luas 286 M2 (dua ratus Adapun atas Gugatan
delapan puluh enam meter persegi), Penggugat dibenarkan dan tidak
yang terletak di KP. Baru, Rt. 01 disangkal.Sehingga Kekuatan
Rw. 03, Desa Serang, Kecamatan hukum akta di bawah tangan pada
Klangenan, Kabupaten Cirebon, perjanjian jual beli atas tanah
sebagaimana SHM No. dengan sertipikat (SHM) pada
158/Serang, tercatat atas nama putusan Nomor 23/Pdt.G/2022/PN
(Tergugat I). Yang dilakukan Sbr memperoleh kekuatan
dibawah tangan sebagaimana pembuktian yang sama dengan
Kuitansi tanggal 24 September suatu akta otentik. Dalam sidang
1990. Bahwa obyek tanah tersebut pemerikasaan perkara perdata surat
sebagaimana telah diperoleh di bawah tangan dapat menjadi alat
keterangan dari (Tergugat II) bukti yang sempurna atau memiliki
sewaktu Penggugat membeli tanah kekuatan hukum yang selaras
tersebut, (Tergugat II) membelinya dengan surat autentik, namun
dari (Tergugat I) dengan cara dengan syarat para pihak yang
dibawah tangan sebagaimana bertandatangan pada surat
kwitansi tanggal 8 Mei 1988, perjanjian itu tidak menyangkal
namun sebelum dijual kepada kebenaran tanda tangannya. Karena
Penggugat, (Tergugat II) belum yang perlu dibuktikan oleh para
sempat melakukan proses balik pihak yang berperkara bukanlah
nama, sehingga pada tanggal 24 hukumnya, melainkan peristiwa
September 1990, ketika Penggugat atau hubungan hukumnya atau
membeli obyek tanah SHM No. duduk perkaranya. Jadi, dalam hal
158/Serang tersebut masih atas ini bilamana akta tersebut
nama (Tergugat I). digunakan sebagai alat bukti dan
Demi kepastian hukum akta ini berisi perjanjian jual
tentang kepemilikan tanah tersebut beli,pihak pengugat telah berhasil
selanjutnya Penggugat bermaksud membuktikan dengan akta tersebut
memproses balik nama sertipikat bahwa benar ada perjanjian jual
SHM tersebut menjadi atas nama beli antara penggugat dan tergugat.
Penggugat akan tetapi maksud Dan bila tergugat menyangkali
tersebut tidak dapat dilaksanakan kebenaran itu,tergugatlah yang
karena surat tersebut masih tercatat dibebani pembuktian untuk
atas nama Tergugat I. Proses balik membuktikan tidak adanya jual beli
nama sertipikat belum terlaksana tersebut.12
dan Penggugat mendapat informasi
jika Tergugat I dan II tidak B. Pertimbangan Putusan Hakim
diketahui keberadaannya. dalam Menilai Kekuatan
Kemudian Penggugat mencari Pembuktian Akta di Bawah
informasi tentang keberadaannya Tangan dalam Kasus Putusan
Tergugat I dan II di berbagai Pengadilan Negeri Sumber Kelas
tempat dengan maksud membawa 1A No.23 / Pdt.G/2022/Pn Sbr.
Tergugat I dan II untuk melakukan
proses balik nama . Sehingga oleh 12
Achmad Ali dkk/ Wiwie Heryani : Asas Asas
karena itu tergugat dianggap Hukum Pembuktian Perdata (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group 2013),hlm 81
Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

Dapat dikatakan per- tidak dibuat oleh atau di hadapan


timbangan hukum merupakan jiwa pejabat meliputi surat-surat,
dan intisari putusan. Pertimbangan register-register, surat-surat urusan
berisi analisis, argumentasi, rumah tangga dan lain-lain tulisan
pendapat atau kesimpulan hukum yang dibuat tanpa permintaan
dari hakim yang memeriksa pejabat umum. Pemeriksaan
perkara. Dalam pertimbangan alat bukti akta di bawah tangan
dikemukakan analisis yang jelas dimulai dengan mengajukan alat
berdasarkan undang-undang bukti kepada hakim yang
pembuktian : sebelumnya akta di bawah tangan
1. Apakah alat bukti yang itu sudah di dimateraikan kembali
diajukan pengugat dan tergugat kekantor pos. Materai merupakan
memenuhi syarat formil dan syarat sahnya alat bukti yang
materiil. diajukan, sebagai tujuannya untuk
2. Alat bukti pihak mana yang membayar pajak tetapi bukan
mencapai batas minimal syarat sah nyasuatu perjanjian.
pembuktian . Setelah itu Hakim meneliti dan
3. Dalil gugat apa saja dan dalil atau mencocokan alat bukti asli
bantahan apa saja yang dengan bukti foto copy yang sudah
terbukti. di nazegelen, kemudian jika sesuai
4. Sejauh mana nilai kekuatan hakim memberikan paraf, tanggal
pembuktian yang dimiliki para dan keterangan bahwa akta di
pihak . bawah tangan yang sudah di
Pertimbangan melakukan fotocopy itu sesuai dengan aslinya.
argumentasi yang objektif dan Dalam pemeriksaannya proses
raasional, pihak mana yang diawali dengan Hakim
mampu membuktikan dalil menanyakan kebenaran dari
gugatan atau dalil bantahan sesuai tandatangan dan isi akta tersebut
dengan ketentuan hukum yang Membuktikan dalam arti
diterapkan .13 yuridis tidak lain berarti
Dalam pertimbangannya memberikan dasar-dasar yang
hakim saat menghadapi akta di cukup kepada hakim yang
bawah tangan dalam pemeriksaa memeriksa perkara yang
nya hendaknya harus cermat, teliti bersangkutan guna memberikan
secara seksama menilai akta di kepastian tentang kebenaran
bawah tangan sebagai alat bukti peristiwa yang diajukan. Dalam
yang diajukan didalam perkara perdata, Pembuktian
persidangan. Mempertimbangkan hanyalah diperlukan dalam suatu
mengenai bukti tulisan termasuk perkara di muka pengadilan. Jika
didalamnya adalah akta di bawah tidak ada perkara atau sengketa di
tanganya itu tulisan atau akta yang muka pengadilan mengenai hak
ditanda-tangani di bawah tangan, perdata seseorang, maka
tidak dibuat dan ditandatangani pembuktian tersebut tidak perlu
dihadapan pejabat yang berwenang dilakukan oleh orang yang
tetapi dibuat sendiri oleh seseorang bersangkutan. Akan tetapi
atau para pihak dan secara umum pandangan ini patut diperanyakan
terdiri dari segala jenis tulisan yang untuk kehidupan sosial saat ini,
karean hampir semua kegiatan ini
13 harus didukung dengan eviden
M.Yahya Harahap, S.H Hukum Acara Perdata,
Jakarta, Sinar Grafika 2011 hlm 809 dalam laporan pertanggung
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 3, No. 2, November 2023
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

jawabannya, sehingga bukti itu Adapun atas Gugatan Penggugat


hampir menyentuh seluruh dibenarkan dan tidak disangkal.
14
aktivitas kehidupan. Sehingga Kekuatan hukum akta di
Salah satu bagian penting bawah tangan pada perjanjian jual
dalam system hukum pembuktian beli atas tanah dengan sertipikat
perkara perdata adalah beban (SHM) pada putusan Nomor
pembuktian (bewijstlast / burden of 23/Pdt.G/2022/PN Sbr
proof), yakni kepada pihak mana memperoleh kekuatan pembuktian
dipikulkan beban pembuktian yang sama dengan suatu akta
apabila timbul suatu perkara. otentik.
Keliru memikulkan beban Berdasarkan penelitian
pembuktian dapat menimbulkan penulis dapat disimpulkan bahwa
kesewenangan terhadap pihak yang pertimbangan hakim dalam
dibebani dan member keuntungan menentukan kekuatan akta di
gratis kepada pihak yang lain. bawah tangan terhadap perkara
Karena itu hakim yang dalam hal perdata dalam sidang pemeriksaan
ini diberi kewenangan oleh perkara perdata adalah :
peraturan perundang-undangan 1. Hakim mempertimbangkan dari
yang berlaku untuk melakukan alat bukti yang diajukan.
pembagian beban pembuktian perlu Mempertimbangkan
memperhatikan dengan seksama adanya akta di bawah tangan
prinsip-prinsip dan praktek yang yang diajukan oleh penggugat
berkenaan dengan penerapannya. ternyata menguatkan atau
Berdasarkan dari fakta- mendukung dalil-dalil gugatan
fakta pada perkara dari penggugat. Hakim
No.23/Pdt.G/2023/Pn Sbr. Bahwa mencermati dan
maksud dan tujuan gugatan mempertimbangkan dari suatu
Penggugat yang pada pokoknya tandatangan dan kebenaran isi
adalah mengenai Perbuatan atau nilai dari akta di bawah
Melawan Hukum yang dilakukan tangan. Dalam hal apabila akta
oleh Tergugat I dan Tergugat II di bawah tangan tersebut diakui
karena tidak bertanggungjawab oleh orang terhadap siapa akta
untuk menyelesaikan proses itu digunakan maka dinilai isi
dokumen atas Hak sehubungan pernyataan di dalam akta itu
dengan obyek dalam perkara benar adanya sehingga berlaku
ini(balik nama) jual beli tanah seperti akta otentik. Akta di
antara penggugat dan tergugat II bawah tangan mempunyai
yang dilakukan dengan cara kekuatan pembuktian sempurna
dibawah tangan sebagaimana seperti akta otentik sepanjang
kwitansi tanggal 8 Mei 1988. tanda tangan dan isi yang
terdapat di dalam akta tersebut
diakui oleh para pihak yang
14Dr. Hj. Lailatul Arofah, M.H. , Kontruksi membuat akta tersebut, akan
Pembuktian Dalam Sengketa Yang Berakhir tetapi akta di bawah tangan
Dengan Perdamaian akan dianggap sebagai bukti
https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publ
permulaan tertulis apabila akta
ikasi/artikel/konstruksi-pembuktian-dalam-
sengketa-yang-berakhir-dengan-perdamaian-oleh- tersebut disangkal atau
dr-hj-lailatul-arofah-m-h-22-11 dipungkiri atas tandatangan
Diakses pada 15 Oktober 2023 yang terdapat di dalam akta
Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

tersebut oleh para pihak, maka mempunyai objek yang


pembuktiannya harus didukung jelas.
oleh alat bukti lain. Selain dari d. Sebab yang halal bahwa isi
akta di bawah tangan yang dari perjanjian itu dibuat
diajukan hakim juga berdasarkan tujuan yang tidak
mempertimbangkan dari alat- bertentangan dengan hukum
alat bukti yang lainnya seperti yang berlaku. Perjanjian dibuat
saksi-saksi. Akta di bawah berdasarkan sebab yang tidak
tangan tidak dibuat oleh atau benar atau dilarang membuat
dihadapan pejabat yang perjanjian tersebut menjadi
berwenang, maka sebaiknya tidak sah.
pembuatan dan Dalam hal alat-alat bukti
penandatanganan akta ini turut yang diajukan itu menguat kan atau
menghadirkan saksi. Hal ini mendukung dalil-dalil gugatan
dilakukan untuk memperkuat maka hakim dapat
pembuktian karena adanya mempertimbangkan akan kekuatan
saksi yang menyaksikan akta di bawah tangan dan dalam
perbuatan hukum tersebut, putusannya akan menyatakan
sehingga para pihak tidak dapat bahwa gugatan dari penggugat
menyangkal keberadaan akta dapat diterima. Dalam hal
dan perbuatan hukum itu pembuktian sudah cukup bukti
dengan mudah karena adanya maka hakim dapat menjatuhkan
saksi. Dalam hal akta di bawah putusan.
tangan yang telah dilegalisasi
jika terkait dengan kebenaran
tandatangan maka dalam hal ini
notaris dapat dipanggil sebagai IV. KESIMPULAN
saksi dalam persidangan.
2. Hakim mempertimbangkan dari 1. Pembuktian adalah suatu proses
riwayat isi perjanjian akta di pengungkapan fakta yang
bawah tangan apakah sesuai menyatakan bahwa suatu peristiwa
dengan syarat sahnya perjanjian hukum benar sudah terjadi. Dari
sesuai denganPasal 1320 KUH urutan alat-alat bukti dalam hukum
Perdata yang meliputi : acara perdata, maka alat bukti
a. Adanya kesepakatan para tulisan atau surat merupakan alat
pihak mengenai hal-hal bukti yang paling utama dalam
pokok yang diperjanjikan perkara perdata. Alat bukti tulisan
b. Kecakapan para pihak atau atau surat ialah segala sesuatu yang
wewenang para pihak untuk memuat tanda-tanda bacaan yang
membuat perjanjian, dalam bisa dimengerti dan mengandung
KUH Perdata menentukan suatu pikiran tertentu. kekuatan
bahwa setiap orang pembuktian akta dibedakan ke
dinyatakan cakap untuk dalam tiga macam yaitu: Kekuatan
membuat perjanjian kecuali pembuktian lahir (pihak ketiga),
jika menurut undang- Kekuatan pembuktian formal ,
undang dinyatakan tidak Kekuatan pembuktian material.
cakap. Akta di bawah tangan pada
c. Objek atau perihal umumnya sama dengan akta
perjanjian bahwa suatu otentik di mana isi dari akta di
perjanjian itu harus bawah tangan memuat catatan dan
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 3, No. 2, November 2023
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

perbuatan hukum yang sedang Klangenan, Kabupaten Cirebon,


terjadi, perbedaannya dengan akta sebagaimana SHM No.
otentik hanya pada pembuatan akta 158/Serang, tercatat atas nama
tersebut. Di mana akta di bawah (Tergugat I). Yang dilakukan
tangan hanya di lakukan oleh dibawah tangan sebagaimana
kedua belah pihak tanpa ada Kuitansi tanggal 24 September
campur tangan dari pejabat umum 1990. Bahwa obyek tanah tersebut
yang berwenang. Kekuatan bukti sebagaimana telah diperoleh
yang pada umumnya dimiliki oleh keterangan dari (Tergugat II)
akta otentik, tidaklah ada pada akta sewaktu Penggugat membeli tanah
di bawah tangan. Akta di bawah tersebut, (Tergugat II) membelinya
tangan hanya mempunyai kekuatan dari (Tergugat I) dengan cara
pembuktian formal, yaitu bila tanda dibawah tangan sebagaimana
tangan pada akta itu diakui (dalam kwitansi tanggal 8 Mei 1988.
hal ini sudah merupakan bukti Adapun atas Gugatan Penggugat
pengakuan) yang berarti dibenarkan dan tidak
pernyataan yang tercantum disangkal.Sehingga Kekuatan
Didalam akta itu diakui dan hukum akta di bawah tangan pada
dibenarkan. Akta dibawah tangan perjanjian jual beli atas tanah
ini diatur dalam Pasal 1874 - 1984 dengan sertipikat (SHM) pada
KUH-perdata. Terhadap akta di putusan Nomor 23/Pdt.G/2022/PN
bawah tangan apabila ada tanda Sbr memperoleh kekuatan
tangan yang disangkal, maka pihak pembuktian yang sama dengan
yang mengajukan akta di bawah suatu akta otentik. Dalam sidang
tangan itu harus membuktikan pemerikasaan perkara perdata surat
kebenaran tanda tangan itu melalui di bawah tangan dapat menjadi alat
alat bukti lain. Dengan demikian bukti yang sempurna atau memiliki
selama tanda tangan tidak diakui kekuatan hukum yang selaras
maka akta di bawah tangan tersebut dengan surat autentik, namun
tidak banyak membawa manfaat dengan syarat para pihak yang
bagi pihak yang mengajukannya di bertandatangan pada surat
muka pengadilan. Namun apabila perjanjian itu tidak menyangkal
tanda tangan tersebut sudah diakui kebenaran tanda tangannya. Karena
maka akta di bawah tangan itu bagi yang perlu dibuktikan oleh para
yang menandatangani, ahli pihak yang berperkara bukanlah
warisnya dan orang orang yang hukumnya, melainkan peristiwa
mendapat hak dari mereka, atau hubungan hukumnya atau
merupakan bukti yang sempurna duduk perkaranya.
sebagai kekuatan formil dan 2. Membuktikan dalam arti yuridis
kekuatan formil dari suatu Akta tidak lain berarti memberikan
Otentik (Pasal 1875 KUH-perdata). dasar-dasar yang cukup kepada
Berdasarkan Putusan Nomor hakim yang memeriksa perkara
23/Pdt.G/2022/PN Sbr Jual Beli yang bersangkutan guna
baik antara Penggugat dengan memberikan kepastian tentang
Tergugat II atas obyek tanah kebenaran peristiwa yang diajukan.
dengan luas 286 M2 (dua ratus Berdasarkan dari fakta-fakta pada
delapan puluh enam meter persegi), perkara No.23/Pdt.G/2023/Pn Sbr.
yang terletak di KP. Baru, Rt. 01 dapat disimpulkan bahwa
Rw. 03, Desa Serang, Kecamatan pertimbangan hakim dalam
Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

menentukan kekuatan akta di yang berwenang. Apabila di


bawah tangan terhadap perkara kemudian terjadi
perdata dalam sidang pemeriksaan permasalahan/sengketa, maka
perkara perdata adalah : dalam pembuktiannya mempunyai
1. mempertimbangkan dari alat kekuatan bukti yang sah dan
bukti yang diajukan. sempurna menurut hukum. Dan
Mempertimbangkan adanya akta di sebaiknya setiap perjanjian
bawah tangan yang diajukan oleh dilakukan di hadapan pejabat yang
penggugat ternyata menguatkan berwenang (Notaris), karena akta
atau mendukung dalil-dalil gugatan otentik membantu hakim dalam
dari penggugat.Akta di bawah memberikan keputusan dan pejabat
tangan mempunyai kekuatan yang berwenang tersebut bisa
pembuktian sempurna seperti akta menjadi saksi ahli bila diperlukan.
otentik sepanjang tanda tangan dan Terkait dengan kekuatan hukum
isi yang terdapat di dalam akta akta dibawah tangan sebagai alat
tersebut diakui oleh para pihak bukti dalam proses pembuktian
yang membuat akta tersebut, akan perdata diharapkan untuk
tetapi akta di bawah tangan akan memperluas kekuatan hukum akta
dianggap sebagai bukti permulaan dibawah tangan agar kedepannya
tertulis apabila akta tersebut adanya produk undang-undang
disangkal atau dipungkiri atas yang mana lebih memberikan
tandatangan yang terdapat di dalam kekuatan hukum akta dibawah
akta tersebut oleh para pihak, maka tangan dalam proses pembuktian
pembuktiannya harus didukung perdata dan perlindungan hukum
oleh alat bukti lain. Selain dari akta terhadap para pihak yang masih
di bawah tangan yang diajukan melakukan proses perjanjian
hakim juga mempertimbangkan dengan mnggunakan akta dibawah
dari alat-alat bukti yang lainnya tangan.
seperti saksi-saksi.
2. Hakim mempertimbangkan dari
riwayat isi perjanjian akta di bawah DAFTAR PUSTAKA
tangan apakah sesuai dengan syarat
sahnya perjanjian sesuai dengan Perundang-undangan
pasal 1320 KUH Perdata. Pasal 24 ayat (2) dan (3) Undang-Undang
Dalam hal alat-alat bukti yang Dasar 1945
diajukan itu menguat kan atau Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang No.04
mendukung dalil-dalil gugatan Tahun 2004 Tentang Ketentuan
maka hakim dapat Pokok Kekuasaan Kehakiman
mempertimbangkan akan kekuatan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
akta di bawah tangan dan dalam (Burgerlijk wetboek)
putusannya akan menyatakan Reglemen Acara Hukum Untuk Daerah
bahwa gugatan dari penggugat Luar Jawa dan Madura (Reglement
dapat diterima. Dalam hal Tot Regeling Van Het
pembuktian sudah cukup bukti Rechtswezen In De Gewesten
maka hakim dapat menjatuhkan Buiten Java En Madura (RBg)
putusan.
Sebaiknya perjanjian jual
beli hak atas tanah dilakukan di Buku
hadapan Pejabat Pembuat Akta Harahap, M Yahya(2011). Hukum Acara
Tanah (PPAT) sebagai pejabat Perdata, Jakarta: Sinar Grafika
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 3, No. 2, November 2023
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

Ali Achmad & Heryani Wiwie(2013). Internet


Asas Asas Hukum Pembuktian Dr. Hj. Lailatul Arofah, M.H (2021) ,
Perdata, Jakarta: Kencana Kontruksi Pembuktian Dalam
Prenadamedia Group. Sengketa Yang Berakhir Dengan
Perdamaian
Safira Eri Martha(2017) Hukum Acara https://badilag.mahkamahagung.go.
Perdata, Ponorogo: CV.Nata id/artikel/publikasi/artikel/konstruk
Karya. si-pembuktian-dalam-sengketa-
yang-berakhir-dengan-perdamaian-
Sutantio Ny Retnowulan & oleh-dr-hj-lailatul-arofah-m-h-22-
Oeripkartawinata(2009), Hukum 11 Diakses pada 15 Oktober 2023
Acara Perdata Dalam Teori dan
Praktek, Bandung: CV Mandar
Maju.

Jurnal

Raja Indo Sinaga,Eugenius Paransii,


Muhammad Hero Soepeno(2022)
Kekuatan Pembuktian Akta di
Bawah Tangan Menurut Hukum
Perdata,Lex Privatum Vol. 10 No.
5

Bambang Eko Muljono(2017). Kekuatan


Pembuktian Akta Dibawah
Tangan, jurnalhukum.unisla.ac.id
Vol 5, No 1

Meisha Poetri Perdana,Nina Herlina, Ibnu


Rusydi(2022) Kekuatan Hukum
Akta di Bawah Tangan Dalam
Proses Jual Beli Tanah (Studi
Putusan Nomor
30/Pdt.G/2016/PN.Cbn,) Jurnal
Ilmiah Galuh Justisi Volume 10
Nomor 1

Skripsi
Syamsuddin (2010) Kekuatan Pembuktian
Akta di Bawah Tangan Dalam
Pemeriksaan Perkara Perdata
(STUDI KASUS PUTUSAN MA
RI REG. NO. 3435 K/PDT/2005)
(Skripsi Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya)

Tiara Magfiroh
Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Alat Bukti Akta Dibawah Tangan dalam Sengketa Perdata
( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sumber Kelas 1A dengan NO.23/PDT.G/2022/PN SBR).

Anda mungkin juga menyukai