Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan penunjang OMSK

Diagnosis OMSK dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan klinis dan


pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan mikroskop, pemeriksaan audiometri,
pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan bakteriologi. Melalui anamnesa kita dapat
mengetahui tentang perjalanan penyakit, faktor risiko, gejala penyakit, serta hal-hal lainnya yang
mengarah ke diagnosis OMSK (Chole & Nason, 2009; Dhingra, 2010; Kenna. 2006).

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan otoskopi
Dapat dibedakan jenis OMSK berdasarkan perforasi pada membran timpani, yang
terdiri dari perforasi sentral, atik dan marginal. Pada tipe benigna/tubotimpani, perforasi
selalu sentral bisa ditemukan pada anterior, posterior atau inferior dari manubrium malleus.
Ukuran perforasi dapat kecil, sedang atau besar dimana annulus masih ada. Bila
perforasinya besar mukosa telinga tengah dapat terlihat, ketika terjadi inflamasi terlihat
merah serta edema. Pada tipe maligna/atikoantral perforasi dapat terletak di atik maupun di
marginal (Dhingra, 2010).
2. Pemeriksaan audiometri
Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati jenis tuli
konduktif, tetapi dapat pula dijumpai adanya jenis tuli sensorineural, Penurunan tingkat
pendengaran tergantung kondisi membran timpani seperti letak perforasi, tulang-tulang
pendengaran dan mukosa telinga tengah (Dhingra, 2010, Chole & Nason; 2009). Tuli
konduktif dapat diperbaiki dengan melakukan tindakan operasi, sedangkan tuli
sensorineural yang permanen hanya dapat dibantu dengan menggunakan alat bantu dengar
(Elemraid et al. 2010).
3. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi dapat memberikan informasi tambahan untuk melengkapi
pemeriksaan klinis. CT-scan dan MRI dari tulang temporal dapat menggambarkan luasnya
penyakit dan dapat mengidentifikasi kolesteatoma pada pasien yang asimtomatik.
Meskipun CT-Scan dianggap standar emas pencitraan kolesteatoma namun CT-Scan
mempunyai kekurangan specificity dalam membedakan kolesteatoma dengan jaringan
granulasi atau edema terutama ketika erosi tulang tidak ada (Chole & Nason, 2009).
4. Pemeriksaan kultur dan sensitifitas sekret telinga
Pemeriksaan kultur dan sensitifitas sekret telinga dapat membantu dalam
pemilihan antibiotik untuk pengobatan OMSK (Dhingra, 2010). Sekret telinga penting
untuk menentukan bakteri penyebab OMSK sehingga kita dapat menentukan penggunaan
antibiotika yang tepat dalam memberikan pengobatan otitis media supuratif kronis (Iqbal et
al. 2011; Kenna & Latz, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Chole RA, Nason R, 2009. “Chronic Otitis Media and Cholesteatoma,” Ballengger’s Manual of
Otorhinology Head and Neck surgery. Connecticut: BC Decker, 2009.

Kenna MA, Latz AD, 2006. Otitis Media and Middle Ear Effusion, In Bailey BJ, Johnson JT,
Newlands SD, Editors. Head and Neck SurgeryOtolaryngology. 4th ed. Vol 1.
Philadelphia, USA. Lippincott Williams & Wilkins.

Dhingra PL, 2010. Anatomy of Ear, in Disease of Ear, Nose, and Throat.5rd ed. Elsevier. New
Delhi.

Dhingra PL, 2010. Cholesteatoma and Chronic Suppurative Otitis Media, in Disease of Ear,
Nose, and Throat.5rd ed. Elsevier. New Delhi.

Iqbal K, Khan IM, Satti L, 2011. Microbiology of Chronic Suppurative Otitis Media :
Experience at Dera Ismail Khan. Gomal Journal of Medical.

Anda mungkin juga menyukai