Anda di halaman 1dari 14

ABSTRAK

ANALISIS TEKNIK PELATIHAN AKTOR VIA NEGATIVA JERZY GROTOWSKI PADA


NASKAH ALJABAR KARYA ZAK SORGA

Nama : SYAMSUL ARIFIN


NIM : 12020134056
Program Studi : S1 Pendidikan Sendratasik
Jurusan : Seni Drama Tari dan Musik
Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya

Via negativa merupakan sistem penyatuan tubuh-pikiran-batin aktor untuk menghilangkan


batas antara impuls dan reaksi luar. Tujuannya adalah membongkar topeng dalam dirinya agar berani
bersikap jujur dan memunculkan efek wajah teatrikal sebagai cerminan terhadap penonton. Seorang
aktor dalam teater menjadi nyawa pada suatu gagasan. Semua permainannya dalam panggung
merupakan keberadaan utuh seorang aktor baik dari gerak, suara, pikiran bahkan gerakan terkecil sangat
mempengaruhi pertunjukan. Pementasan naskah Aljabar karya Zak Sorga dilakukan sebuah proses
kreatif kerja aktor melalui teknik pelatihan aktor via negativa Jerzy Grotowski. Proses kreatif semacam
ini menemukan kemungkinan-kemungkinan dalam pertunjukan melalui kerja laboratorium dari masing-
masing aktor tanpa campur tangan sutradara.

Kata Kunci : Via Negativa, Aktor


I. LATAR BELAKANG dengan batinnya sendiri dan mempunyai kontak
Teater merupakan suatu disiplin ilmu langsung dengan penonton.
yang menggunakan tubuh sebagai media untuk Untuk lebih mengintensifkan lagi
menyampaikan pesan. Aktor dalam teater proses kekaryaan pelatihan aktor Jerzy
adalah salah satu alat untuk mewujudkan peran Grotowski, penulis memilih naskah Aljabar
melalui lakon yang telah dipilih. Seorang aktor karya Zak Sorga sebagai pelengkap
dalam teater menjadi nyawa pada suatu pertunjukan sekaligus media pengujian
gagasan. Semua permainannya dalam terhadap teknik via negativa.
panggung merupakan keberadaan utuh seorang
FOKUS KARYA
aktor baik dari gerak, suara, pikiran atau bahkan
gerakan kecil sekalipun dari tubuh aktor sangat Seorang aktor tidak lepas dari kerja
mendukung pertunjukan. laboratorium. Pada penelitian ini penulis adalah
Sama halnya dengan teater Grotowski, aktor sebagai aktor. Penggunaan teknik pelatihan
memainkan tokoh dengan memainkan diri aktor “via negativa” Jerzy Grotowski dengan
mereka sendiri, (Mitter 2002 : 105). menggunakan naskah Aljabar karya Zak Sorga
Ketertarikan inilah yang membuat penulis ingin sebagai teks pelengkap belum pernah diujikan
mempelajari dan mendalami teknik pelatihan dalam bentuk pertunjukan, dengan demikian
aktor via negativa Jerzy Grotowski untuk dapat disimpulkan fokus yang akan dikaji yaitu
menggali proses kreartif aktor. Sistem via :
negativa dalam pelatihan Grotowski berfungsi Bagaiamana teknik pelatihan aktor “via
untuk menyangkal hal-hal yang menghalangi negativa” Jerzy Grotowski pada naskah
proses integritas seluruh kekuatan tubuh- Aljabar karya Zak Sorga?
pikiran-batin aktor. Hasil yang diperoleh adalah
TUJUAN
pembebasan jarak antar peran dan diri aktor
sehingga peran akan menjadi dirinya begitupun Aktor merupakan tulang punggung
sebaliknya. suatu pementasan. Melalui aktor yang tepat dan
Sistem via negativa telah dilakukan berpengalaman dapat memungkinkan suatu
Grotowski pada seluruh sistem pelatihan akting pementasan yang bermutu. Walau dengan
yang dilakukannya. Melalui sistem inilah pengalaman yang minim, penulis bertekad
keinginan Grotowski untuk menyatukan tubuh untuk menggapai suatu pementasan yang
dan pikiran aktor dapat terwujud. Hasilnya bermutu dan harus memaksimalkan usaha
adalah tak ada batas waktu antara impuls dalam untuk mencapai target yang ingin dicapai.
dan reaksi luar sehingga impuls tersebut sudah Maka dari itu sebagai seorang aktor penulis
menjadi reaksi luar. Penyatuan antara psikis harus memiliki beberapa tujuan yang menjadi
dan tubuh aktor merupakan alat bagi aktor acuan dalam proses menuju pementasan agar
untuk berada lebih dekat dan melakukan kontak perjalanan proses ini berjalan dengan arah dan
tujuan yang jelas. Berikut ini merupakan tujuan
penciptaan yang digunakan penulis sebagai
landasan dalam berkarya :
Mendeskripsikan teknik pelatihan aktor
“via negativa” Jerzy Grotowski
terhadap naskah Aljabar karya Zak
Sorga.

MANFAAT

Manfaat yang dimaksud penulis agar


bisa berdampak positif bagi masyarakat umum
untuk menjadi bahan menuju hidup yang lebih
baik lagi dan berfikir lebih sempurna dalam
menghadapi suatu proses berkesenian
khususnya seni teater dan pelakunya. Berikut
manfaat yang diharapkan penulis melalui
proses penciptaan karya teater :
1. Teoritis
a) Sebagai sumber referensi dalam
penciptaan karya teater dengan
teknik pelatihan aktor “via
negativa” Jerzy Grotowski
b) Sebagai referensi pementasan
tanpa sutradara
c) Sebagai referensi untuk teknik
pelatihan aktor “via negativa”
Jerzy Grotowski
2. Praktis
a) Menambah pengalaman penulis
sebagai aktor yang menerapkan
teknik pelatihan aktor “via
negativa” Jerzy Grotowski
b) Menambah pengalaman penulis
sebagai aktor yang mementaskan
teater tanpa sutradara
II. PEMBAHASAN anggapan para pengkritik bahkan Grotowski
mengembangkan serta meluaskan cara
KAJIAN TEORITIS
Stanislavski secara psikofizikal dan bukan cara
Jerzy Grotowski psikologikal. Bagi grotowski, unsur-unsur
teater yang paling penting ialah aktor. Menurut
Jerzy Grotowski lahir pada tanggal 11
Grotoski tenaga dan mental para aktor -
Agustus 1933 di kota Rzeszów, Polandia dan
gerakan fisikal, imtonasi, fikiran, metafora
meninggal pada 14 Januari 1999 (umur 65
penglihatan – harus digunakan sepenuhnya
tahun) di Pontedera, Tuscany, Italia,
untuk menyatukan antara gerakan fisikal dan
(https://en.wikipedia.org/wiki/Jerzy_Grotowsk
mental.
i). Grotowski hidup di masa peperangan. Pada
tahun 1939, ayahnya ikut berperang dan tidak Gagasan Grotowski mengenai via
kembali lagi, kemudian dia bersama ibunya negativa yang menyatukan batin, pikiran dan
pindah ke desa kecil Nienadówka. Beberapa fisik berawal dari anggapannya bahwa teater
pengalaman telah mengantar Grotowski dalam harus memiliki misi moral spiritual yang
pembentukan dirinya dmaupun karyanya di mampu membentuk manusia secara utuh agar
kemudian hari. Selain itu, ‘ajaran ibunya yang dapat menciptakan hidup yang nyaman dan
juga lekat dengan keagamaan membuat seimbang.
Grotowski menghasilkan berbagai macam
Dari gagasan yang disampaikan
karya dan proses penyutradaraan.
Grotowski menghasilkan unsur teater yang
Perkenalannya dengan tokoh-tokoh teater
paling penting dalam teater, yaitu aktor. Bagi
terkemuka Rusia membangun karir Grotowski
teater Grotowski aktor adalah yang paling
dan menghasilkan metode teater yang baru,
utama dibandingkan kebutuhan panggung
yaitu teknik keaktoran via negativa’,
lainnya. Hal semacam ini mempengaruhi
(https://en.wikipedia.org/wiki/
keberadaan teks, namun tidak menghilangkan
Jerzy_Grotowski).
teks tersebut. Aktor Grotowski membutuhkan

Gagasan Grotowski mengenai via karakter untuk menganalisa dan

negativa yang menyatukan batin, pikiran dan menginstruksikan dirinya dan hubungannya

fisik berawal dari anggapannya bahwa teater dengan penonton. Karakter tersebut menjadi

harus memiliki misi moral spiritual yang hal penting dalam menentukan bentuk

mampu membentuk manusia secara utuh agar pertunjukan.

dapat menciptakan hidup yang nyaman dan


Via Negativa
seimbang.
Via negativa merupakan salah satu
Sebenarnya Grotowski dilatih dengan
prinsip seni peran terpenting dari Grotowski
cara-cara Stanislavski. Grotowski tidak pernah
yang tidak mengandalkan keterampilan (skill),
menolak cara Stanislavski sebagaimana
tetapi usaha menghilangkan semua penghalang, naskah yang sama. Naskah Aljabar karya Zak
(Abdillah 2008 : 117). Via negativa adalah Sorga pernah dipentaskan oleh Sanggar
kembali ke titik nol dengan menyangkal hal-hal Matahari Sutradara Dediesputra Siregar.
yang menjadi penghalang dalam diri aktor yang Dalam dokumentasi Dewan Kesenian Jakarta
meliputi hambatan-hambatan proses penyatuan (DKJ), Sutradara Dediesputra Siregar
tubuh-pikiran aktor dan penyatuan panggung- menampilkan kemewahan segala unsur-unsur
penonton. Sistem via negativa dalam pelatihan artistik baik, lampu, set dan properti begitu
Grotowski berfungsi untuk menyangkal hal-hal tampak megah.
yang menghalangi proses integritas seluruh
Naskah Aljabar karya Zak Sorga juga
kekuatan tubuh-pikiran-batin aktor. Hasil yang
pernah digarap oleh sutradara Shinta Febriana
diperoleh adalah pembebasan jarak antar peran
sanggar Kala Teater (2011). Pada tahun yang
dan diri aktor sehingga peran akan menjadi
sama hasil garap Shinta juga dipentaskan
dirinya begitupun sebaliknya. Pada akhirnya
dibeberapa tempat, yaitu di Universitas
dapat dikatakan bahwa sistem via negativa
Hasanuddin, Universitas Negeri Makasar, dan
dipergunakan Grotowski sebagai sistem kerja
STIMIK Dipanegara dalam konsep garap
penyatuan unsur-unsur dalam diri aktor yaitu
naskah Aljabar karya Zak Sorga yang
tubuh-pikran-batin.
disutradarai Shinta tidak mempunyai kesamaan
Sistem via negativa telah dilakukan
dengan konsep garap penulis. Dari data yang
Grotowski pada seluruh sistem pelatihan akting
penulis dapatkan Shinta tidak menggunakan
yang dilakukannya. Melalui sistem inilah
gagasan pelatihan aktor via negativa.
keinginan Grotowski untuk menyatukan tubuh
dan pikiran aktor dapat terwujud. Hasilnya Naskah Aljabar karya Zak Sorga masih
adalah tak ada batas waktu antara impuls dalam relevan diangkat kembali sebagai pertunjukan
dan reaksi luar sehingga impuls tersebut sudah dari segi penggarapan dan gagasan konsep
menjadi reaksi luar. Penyatuan antara psikis sangat berbeda dengan pertunjukan
dan tubuh aktor merupakan alat bagi aktor sebelumnya. Jika melihat dua garapan
untuk berada lebih dekat dan melakukan kontak sebelumnya secara teoritis gagasan konsepnya
dengan batinnya sendiri dan mempunyai kontak tidak menggunakan gagasan keaktoran – pada
langsung dengan penonton. Sistem via negativa aktornya – via negative Jerzy Grotowski.
menjadi acuan Grotowski yang memiliki
makna relijius-spiritual.

HASIL PENCIPTAAN YANG RELEVAN

Mengenai hasil penciptaan yang


relevan penulis sebagai aktor pada naskah
Aljabar karya Zak Sorga telah melakukan
pengamatan pada beberapa pertunjukan dengan
III. ANALISIS TEKNIK tahap I, Nizar mengundurkan diri dari proses
PELATIHAN AKTOR VIA karena permintaanya sendiri yang kemudian
NEGATIVA JERZY diagantikan Dodot (mahasiswa semester 4
GROTOWSKI PADA NASKAH jurusan Sendratasik angkatan 2014).
ALJABAR KARYA ZAK
Penyatuan Pemikiran
SORGA
Pemikiran yang sama dan serasi sangat
PRA PRODUKSI
mendukung bagi jalannya proses penciptaan.
Memilih Lawan Main Pemikiran yang sesuai dan sama antar aktor
menjadi sangat penting bagi tercapainya proses
Proses kreatif dalam kekaryaan ini
teknik pelatiihan aktor Jerzy Grotowski yang
merupakan proses karya tanpa sutradara
nantinya akan diterapkan pada naskah Aljabar.
sebagai komandan untuk mengarahkan aktor
Dengan demikian pencapaian-pencapaian akan
menuju penciptaan karya dan benar-benar
menjadi lebih terlihat baik kekurangan dan
melatih aktor menuju dirinya sendiri yang
kelebihannya selama berproses dan berlatih.
paling dalam. Pemilihan lawan main dilakukan
Selain para aktor, penyatuan pemikiran
dengan Jurus, gerak dan respon ruang publik.
dengan tim produksi juga diperlukan agar tidak
Jurus #1 dilakukan di Joglo FBS UNESA Lidah
terjadi kesalah pahaman baik saat proses
Wetan yang melibatkan teman-teman drama
maupun setelah karya tercipta.
angkatan 2015.
Tahap memilih lawan main tidak Study Pustaka
selesai sampai Jurus #1 dan #2. Jurus #3
Setiap proses kreatif referensi sangat
dilakukan penulis hanya bereksplorasi saja
dibutuhkan sebagai langkah awal dasar
yang kemudian dilanjut dengan Jurus #4 yang
pemikiran-pemikiran bagi jalannya proses agar
dilakukan bersama Aulina dan Dodot dengan
tidak kebingungan dalam setiap dasar pola pikir
tujuan yang sama yaitu memilih lawan main.
bagi yang menjalankan proses.
Jurus #4 juga bertujuan sebagai eksplorasi
Referensi teknik pelatihan aktor Jerzy
dengan air dan tumbuhan bertempat di kali
Grotowski dapat diperoleh dari berbagai buku
depan gedung T11 Jurusan Sendratasik
yang menjelaskan pemahaman Jerzy Grotowski
UNESA. Eksplorasi ini menghasilkan
seperti buku yang berjudul Homo Theatricus
perbedaan rangsangan pada tubuh antara
oleh Radar Panca Dahana yang
eksplorasi di darat dan di air.
menggambarkan tentang manusia kini menjadi
Setelah dilakukan Jurus #4 penulis
sesuatu yang lumrah, seolah ia sebuah kodrat.
memilih Nizar (mahasiswa semester 2 jurusan
Kelumrahan yang menempatkan kodrat
Sendratasik angkatan 2015) sebagai lawan
manusia dalam fitrah kebudayaannya,
main. Setelah menjalani proses selama
disamping sebagai onsan-politik, insan
beberapa bulan sampai terlaksana evaluasi
bermasyarakat, insan bermain, atau insan
estetik, juga adalah “insan-teatrikal”. Buku Nur kepercayaan menjadi tulang punggung
Sahid yang berjudul Interkulturalisme (dalam) keluarganya membuat penulis benar-benar
Teater dan Panggung Teater Dunia, berpikir bagaimana caranya membuat
Independensi Seni dalam Konstelasi kehidupan yang layak sehingga dapat
Kebudayaan tentang kesenian di Indonesia membanggakan keluarganya. Kedisiplinan
yang selalu terjadi dialog budaya akibat terus dilatih oleh pamannya setiap hari seolah-
berinteraksi dengan sesama kesenian. Sistem olah hampir tidak ada waktu untuk bermain-
Pelatihan Lakon Shomit Mitter yang berisi main. Kebosanan muncul dari dalam diri
tentang pelatihan aktor Stanislavsky, Brecht, penulis dan ingin segera melewati masa-masa
Grotowski dan Brook, dan beberapa buku yang tidak menyenangkan baginya. Segala
lainnya. bentuk perlawanan dilakukan agar bisa
mendapat sedikit kebebasan dari kedisiplin
Memilih Naskah
yang setiap hari dijalaninya. Semakin
Dalam pemilihan naskah penulis sangat perlawanan itu terjadi semakin ketat bentuk
berhati-hati menentukan naskah yang dijadikan kedisiplinan yang dihadapinya.
karya. Seleksi naskah yang dilakukan Kebebasan yang diinginkan penulis
menghasilkan naskah Aljabar karya Zak Sorga. adalah sama dengan kebanyakan temannya
Analisis naskah dilakukan dengan sangat teliti yang bisa menjalani kehidupannya. Sempat
sampai mendalam. Diskusi dengan beberapa tersirat dalam benaknya bahwa tekanan-
orang termasuk penulis naskah Aljabar juga tekanan yang dihadapinya adalah karena sosok
dilakukan untuk mencapai hasil analisis yang ayah yang harus meninggalkan keluarganya
maksimal. Pembahasan lain yang sangat menghadap sang Ilahi.
dibutuhkan adalah diskusi langsung dengan Gagasan inilah yang menjadi landasan
lawan main karena dalam proses ini tidak ada awal penulis mengeksplorasi segala bentuk
peran sutradara didalamnya. latihan yang diterapkan Jerzy Grotowski yang
menuntut aktor menjadi dirinya sendiri sebagai
PENERAPAN PROSES
bentuk pertemuannya pada penonton.
Interpretasi Kehidupan Aktor Eksplorasi yang dilakukan sesuai dengan
gagasan di awal untuk mencapai system via
Pengalaman kehidupan yang pernah
negativa yang mampu memperkaya
dilalui penulis menjadi dasar gagasan yang
transformasi fisik dan batin aktor.
disampaikan pada penonton melalui kedekatan
Pada interpretasi kehidupan aktor ini,
antara aktor dan penonton. Berawal dari
penulis juga harus memahami kehidupan lawan
kehidupan penulis sebagai aktor yang selalu
mainnya untuk menyatukan pemikiran dari
kehilangan kesempatan untuk bisa merubah
setiap eksplorasi yang dilakukan. Dalam
pola kehidupan dalam dirinya. Sebagai
memahami interpretasi kehidupan lawan
seseorang yang sedari kecil sudah diberi
mainnya penulis memperoleh dan memahami
kehidupan aktor walau tidak seluruh kehidupan bentuk kegiatan secara bersam-sama dan
lawan mainnnya di mengerti karena juga paham kebiasaan satu sama lain.
berkaitan dengan privacy. Keikhlasan dalam melakukan segala
Dari hasil perbincangan dengan Dodot apapun sangat berarti bagi setiap aktor. Jika
sebagai lawan main dapat disimpulkan bahwa sudah menjadi lawan main tidak ada lagi
Dodot merupakan seseorang yang sangat peduli perbedaan usia, jenis kelamin dan apapun. Bagi
terhadap lingkungan sekitar yang di kenalnya. penulis semuanya sama dan setara sebagai
Beberapa pengalaman memang hampir sama, seorang aktor. Disitulah pentingnya ikhlas
namun, sifat dan kebiasaannya sudah pasti terhadap lawan main, diri sendiri dan proses.
berbeda. Perbedaan sifat tersebut harus bisa Jadi, latihan tidak hanya fisik saja, memahami
disinergikan dengan tidak menghambat proses. rasa dan kebatinan juga harus dilakukan.
Penulis dan lawan mainnya harus saling
Olah Tubuh
menghargai.
Sering kali saat latihan dan berproses Tubuh bagi setiap aktor merupakan hal
penulis merasa kebingungan untuk melakukan yang paling utama untuk dijaga pada setiap
tahap proses selanjutnya meski konsep sudah proses. Rangsangan-rangsangan yang diterima
tertata rapi. Kebingungan-kebingungan selama proses latihan akan menghasilkan
tersebut selalu didiskusikan bersama pemain bentuk-bentuk tersendiri bagi setiap aktor.
yang lain. Dodot selaku lawan main bisa Semakin ketat menjaga tubuh dalam proses
menangkap kebingungan tersebut dan sedikit- latihan akan semakin kuat dan pasrah menerima
banyak bisa memberi masukan sehingga rangsangan-rangsangan yang telah ditentukan
penulis tahu apa yang seharusnya dikerjakan. sehingga menghasilkan reaksi-reaksi yang luar
Diskusi mengenai keadaan kesenian di biasa.
daerah masing-masing pun sering dilakukan.
Latihan tubuh yang dilakukan pada
Tidak hanya membicarakan persoalan teater,
proses Aljabar dimulai dengan latihan-latihan
persoalan yang berkaitan dengan tari, musik,
dasar Jerzy Grotowski yang kemudian
rupa juga sering jadi bahan diskusi. Kegiatan ini
dikombinasikan dengan pola gerak penulis.
selalu dilakukan seusai latihan.
Ada sembilan tahap pola latihan dasar yang
Penulis berpikir dan berpendapat
dirinci sebagai berikut :
bahwa ini merupakan bagian dari proses
latihan. Cara seperti ini bisa membuat aktor 1. Badan dibiarkan jatuh kebawah dengan tangan
saling melengkapi baik dalam kehidupan menguntai ke lantai kaki tetap berdiri tegak lalu
sehari-hari maupun kegiatan di atas panggung. berjalan
Salah satu cara dari pendekatan aktor dan 2. Pada posisi berdiri badan merendah seolah-olah
penonton yaitu, antar aktor harus saling duduk diatas kursi, tangan lurus kedepan lalu
mendekati dalam waktu lebih dari dua puluh berjalan
empat jam sehingga bisa melakukan segala
3. Badan berdiri dengan tangan dibiarkan gontai, tempat yang kemudian dieksplorasi dengan
kaki berjalan cepat gerak tubuh. Tujuannya adalah membuat tubuh
4. Berdiri, dada dibusungkan kedepan dengan pasrah dengan rangsangan-rangsangan di
kedua bahu seolah-olah akan bertemu di badan sekitarnya sehingga menjadikan tubuh lebih
bagian belakang lalu berjalan perlahan ringan dan yakin dalam menggerakkan tubuh.
5. Berdiri, badan membungkuk dengan kedua Dalam tahap tubuh yang bersinergi, Jurus
bahu seolah-olah akan bertemu di depan dada dilakukan di tempat yang berbeda seperti
6. Berjalan dengan tangan memegang jari-jari kaki sungai, jalan, pantai, joglo, tanah lapang dan
tanpa menekukkan lutut saat melangkah tempat yang lainnya.

7. Berjalan dengan tangan memegang pergelangan Tubuh Yang Seimbang


kaki tanpa menekukkan lutut saat melangkah
Jika benar-benar diperhatikan dan
8. Badan memeluk kaki kemudian berjalan sambil dirasakan terkadang seseorang tidak benar-
melompat tanpa melepas pelukan pada kaki benar seimbang saat berjalan atau konsentrasi
yang kurang bisa menyebabkan seseorang
9. Badan jongkok lalu melompat dengan
mudah terjatuh. Keseimbangan tubuh menjadi
membiarkan tangan dan kaki mengikuti
penting di dalam pertunjukan karena sangat
lompatan begitu saja
mempengaruhi intensitas dan konsistensi setiap
Setelah 9 gerakan diatas diselesaikan dilajut gerakan, maka dari itu sangat perlu dilakukan
lagi dengan gerak yang lebih besar seperti latihan keseimbangan pada proses ini. Penulis
dibawah ini : menjalankan latihan keseimbangan dengan cara
1. Kaki digerakkan kemana saja dengan cara menyatukan gerak tubuh dengan latihan anggar.
melompat setiap kali pindah dari satu tempat ke
Vibrasi dalam Tubuh
tempat yang lain. Posisi lutut sejajar dengan
perut. Dilakukan dengan bergantian antara kaki Vibrasi dalam tubuh dimaksudkan
kanan dan kaki kiri. untuk melatih olah vocal dan melatih juga
2. Melakukan rol depan lalu melompat setinggi merasakan irama yang muncul dari dalam
mungkin kemudian dilanjut dengan rol tubuh.
belakang lalu melompat lagi.
Eksplorasi
Tubuh Yang Bersinergi
Sering sekali seorang aktor tidak Eksplorasi terhadap benda dilakukan
menggunakan tubuh yang sebenarnya dalam guna melengkapi kerja aktor untuk mencapai
menjalani proses sampai penciptaan suatu dan menyempurnakan interpretasi pada
karya selesai. Tubuh yang bersinergi dilakukan kehidupan aktor sendiri. Eksplorasi pertama
dengan maksud mensinergikan dirinya sendiri. dilakukan dengan menggunakan kanvas dan
Dilakukan dengan menyatukan tubuh dan cat yang bertujuan untuk menggambarkan
membuat pengalaman dengan lingkungan di segala pengalaman pribadi aktor.
Eksplorasi tidak hanya dilakukan mengakui kesalahan-kesalahan yang
dengan kanvas dan cat, benda lain juga seharusnya tidak ia perbuat dan alasan
dijadikan bahan eksplorasi seperti dingklek melakukan kesalahan tersebut.
(kursi kecil yang terbuat dari kayu), tong, solasi Pada pementasan Aljabar ini topeng-
ukuran besar, holy powder, plastik bungkus topeng yang terbongkar ditunjukkan pada saat
makanan dan buah. adegan aktor memukul wajahnya berulang kali
dan dilakukan tanpa kesadaran. Selain itu
Metode Kerja Teater Laboratory
topeng-topeng yang terbongkar terjadi pada
Bentuk teknik peran yang sudah adegan meracau dan menangis. Kerja semacam
dihasilkan melalui bentuk teknik peran barat ini dilakukan penulis sebagai pendukung
maupun timur sesuai kepentingan panggung tahapan latihan yang dilakukan Grotowski.
pada proses Aljabar. Eksperimentasinya berupa
Drama Objektif
akrobatik, anggar, pernafasan, gerak, yoga.
Pada tahapan Teater Laboratory aktor Drama Objektif menekankan pada
diharapkan membuka diri baik luar maupun perbandingan antara kondisi aktor setelah
dalam. Aktor harus menerima semua masukan mereka berlatih sehingga mereka mengenal diri
dan kritik dari semua kalangan. Keterbukaan mereka dengan usaha mengaktualisasikan diri.
inilah yang akan menjadi kunci bagi aktor (Sahid 2000 : 110) Pada tahapan inilah muncul
dalam setiap proses sehingga lebih mudah konvensi baru yang dinamakan konvensi Antar
untuk membuka topeng-topeng dalam dirinya, Budaya, Interculturalism.
mengenal dirinya sendiri dengan energi yang Pertemuan akting budaya
mampu membuka batas antara daerah artistik, mengeluarkan sesuatu yang tersembunyi dari
panggung dan daerah aktivitas manusia. dalam diri aktor. Langkah pertama adalah
mencari perbedaan-perbedaan lalu menemukan
Metode Kerja Parateater
sesuatu hal sebelum perbedaan itu terjadi.
Pertemuan antar aktor dalam proses ini Harapannya kembali menemukan bentuk yang
sangat menarik untuk di kembangkan karena sudah sangat tua, bahwa seni adalah cara
perbedaan latar belakang daerah membangun menemukan pengetahuan. Sepertri yang
kedalaman dirinya masing-masing. Penulis dilakukan Grotowski saat memilih asisten latih
mengembangkan emosi pada proses latihan dari luar, tujuannya tidak untuk
dengan cara saling bertukar pengalaman menggabungkan teknik gerak mereka,
masing-masing aktor. Proses latihan ini melainkan saling membandingkan lalu
dilakukan di daerah asal masing-masing aktor. menemukan bentuk gerak yang baru. Kerja
Ada beberapa topeng yang mampu semacam ini mampu membuat aktor memilih
terbongkar pada proses ini sehingga dapat dan memilah gerak yang sesuai dengan kondisi
membangun kedalaman diri masing-masing tubuhnya.
aktor salah satunya. Aktor berani untuk
Pada proses ini penulis mencoba utama dalam suatu pertemuan aktor dan
memahami gerak dari masing-masing aktor penonton.
kemudian meenemukan bentuk-bentuk baru.
Suasana pada pementasan Aljabar ini
Selain itu penulis juga mempelajari beberapa
dikondisikan dengan keberadaan tubuh aktor
gerakan yang menjadi ciri khas daerahnya,
yang ingin menyampaikan suatu keberadaan
gerakan-gerakan lawan main sampai pelatihan
yang mencekam. Keadaan yang benar-benar
tari atau gerak dasar Isadora Duncan yang
terjadi pada aktor sebagai cermin bagi
merupakan bagian dari riset awal terbentuknya
penontonnya. Setelah melakukan proses
teater miskin Jerzy Grotowski. Tidak jarang
panjang ada beberapa suasana yang ingin
penulis melakukan latihan bersama kawan-
disampaikan pada penonton, yaitu kebosanan,
kawan tari yang dipercaya telah memiliki
kesedihan, mencekam, keterbatasan,
pengalaman gerak untuk terus mencari
keheningan. Suasan ini juga bagian untuk
gerakan-gerakan yang sesuai dengan kondisi
mendukung impuls-impuls yang keluar dari
tubuh aktor.
dalam diri aktor.
PEMENTASAN
Properti
Suasana
Eksplorasi terus dilakukan selama
Suasana sangat mendukung untuk proses menemukan jati diri dan membuka
berlangsungnya suatu pementasan. Pertunjukan topeng-topeng yang ada dalam diri aktor
akan terasa mononton dan membosankan bagi membuat penulis dan aktor menemukan
penonton jika suasana yang dihadirkan pada beberapa unsur pendukung dari segi properti,
suatu pementasan dihilangkan. Suasana dapat yaitu tong, dingklek, plastik kue, frame kanvas,
didukung dari beberapa unsur seperti dari tata cat, body art (fosfor).
artistik, musik, properti dialog dan lain
Semua properti itu hanya mendukung
semacamnya yang dibangun oleh para aktor.
beberapa bagian yang kurang mampu
Teater Grotowski mengutamakan disampaikan penulis dan rekan aktornya untuk
pertemuan aktor dan penonton yang tidak saling menyampaikan satu cerminan pada penonton.
menyembunyikan jati diri yang sesungguhnya. Tentunya semua pendukung itu tidak serta
Suasana pada pementasan ini langsung merta digunakan melainkan melewati berbagai
dimainkan dari diri aktor sendiri. Suasana macam proses kreatif aktor sesuai
disukung oleh pengorbanan-pengorabanan kemampuannya.
akttor dalam menyampaikan keadaan yang
Musik
sebenarnya. Pengorbanan bagi Grotowski
merupakan terapi masyarakat. Tubuh teks Musik juga dapat menjadi hal
mempunyai suasana sendiri yang kemudian pendukung bagi teater Grotowski meskipun
digabungkan dengan tubuh aktor sebagai bahan
bukan suatu kewajiban atau hal yang utama. Aktor harus menjadi pemimpin bagi
Dengan adanya musik dalam pementasan ini dirinya sendiri. Ada atau tidak ada sutradara
sedikit membantu aktor dalam mencapai bukanlah suatu hambatan untuk terus menjalani
impuls-impuls. Alat musik yang digunakan proses kreatif. Mengolah diri untuk
adalah Sexophone, Cello dan Saronen. menemukan jati diri sehingga topeng-topeng
terbongkar harus dijalani dengan sabar karena
IV. KESIMPULAN
memang memerlukan proses yang panjang. Jika
Teater Grotowski memang tidak sekadar melakukan latihan dan melupakannya
sama dengan teater sebelum masanya. setelah pementasan usai tidak akan medapatkan
Perubahan yang dilakukan melalui pertemuan hasil apa-apa dan jauh sekali dari konsep teater
aktor dan penonton menyebabkan teater tidak miskin Jerzy Grotowski. Setidaknya ada
lagi memiliki makna dan fungsi yang sama perubahan dalam diri aktor untuk menjadi lebih
dengan teater sebelumnya. Teater tidak lagi baik dari sebelumnya, maka dari itu terus
mengandalkan kata-kata dan bahasa tetapi nikamati proses dengan penuh keikhlasan,
teater adalah proses menemukan jati diri untuk kesabaran dan tidak terburu-buru.
membongkar topeng-topeng.
Tidak sedikit para aktor yang
Via Negativa Grotowski dapat menyerah begitu saja padahal proses baru
dijadikan cara pandang kegiatan berteater berjalan beberapa langkah bahkan belum
meski harus dijalani tanpa sutradara. Kekuatan memulai apa-apa sudah memilih untuk
aktor dapat dijadikan proses kreatif melalui meninggalkan proses atau segera ingin sampai
Teater Laboratory, Riset Parateater dan Drama pada pentas yang diinginkannya. Tidak mudah
Objektif. Riset-riset yang dilakukan Grotowski bagi seorang untuk menyegerakan
sangat membantu para aktor untuk melatih pergerakannya. Setiap langkah ada keseriusan
dirinya sendiri karena memang betul-betul sendiri yang harus dijalani. Kalau bukan
menuntut aktor untuk menjadi dirinya sendiri. mengandalkan dirinya sendiri mau
Kedalaman diri seorang aktor dapat dimulai mengandalkan siapa.
dari latar belakang kehidupannya sendiri
kemudian di bandingkan dengan latar belakang
aktor yang lain.

Teknik pelatihan aktor via negativa


Grotowski pada naskah Aljabar mampu
menggiring aktor dalam proses latihan sehingga
memudahkan aktor memahami isi teks untuk
disampaikan kepada penonton.

Saran
DAFTAR PUSTAKA Harymawan, RMA. 1988. ;
Drama Turgi. Bandung :
Abdillah, Autar. 2002.
CV. Rosyda
Independensi Seni
dalam Konstelasi Malna, Afrizal. 2010.
Kebudayaan, Surabaya : Perjalanan Teater
Unesa University Press Kedua Antologi Tubuh
dan Kata. Jogjakarta :
Abdillah, Autar. 2008.
ICAN (Indonesia
Dramaturgi I – 9.
Contemporary Art
http://teatersendratasiku
Network)
nesa.blogspot.co.id/200
8_11_01_archive.html Mitter, Shomit. 2002. Sistem
Pelatihan Aktor, Jogja :
Anirun, Suyatna. 1998. Menjadi
Gelaran Mouse
Aktor. Bandung.
Jogjakarta
Studiklub Teater
Bandung bekerjasama Mohamad, Goenawan. 2000.
dengan Taman Budaya Tubuh, Melankoli,
Jawa Barat dan PT Proyek. Jurnal Kalam.
Rekamedia Yayasan Kalam. Edisi
Multiprakarsa 15.

Brook, Peter. 2002. Percikan Oida, Yoshi. 2012. Ruang Tubuh


Pemikiran Tentang Aktor. Surabaya : Dewan
Teater, Film Dan Opera. Kesenian Jawa Timur
Yogyakarta : MSPI dan
Sahid, Nur. 2000.
arti
Interkulturalisme
Cohen, Robert. 1983. Theatre (dalam) Teater.
Brief Edition. California Jogjakarta : Tarawang
: Mayfield Publishing Press
Company
Sahid, Nur. 2012. Semiotika
Dahana, Radhar Panca. 2000. Teater. Jogjakarta :
Homo Theatricus. Badan Penerbit ISI
Magelang : Yogyakarta
IndonesiaTera
Riantiarno, Nano. 2011. Kitab
Teater. Jakarta : Penerbit
Gramedia Widiasarana
Indonesia

Wilson, Edwin. 2005. Theater


Experience. New York :
Library of Congress
Cataloging-in-
Publication Data

Yudiaryani. 2002. Panggung


Teater Dunia. Jogjakarta
: Pustaka Gondho Suli

Anda mungkin juga menyukai