Anda di halaman 1dari 15

TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

OLAH TUBUH TEATER

Roci Marciano

Abstrak

Seorang aktor yang beraktivitas di teater, tentu saja penting melakukan


olah tubuh dalam mempersiapkan diri untuk memasuki setiap peran yang akan
dimainkan, sebab tubuh seorang aktor adalah kendaraan akting yang paling nya-
ta dan tampak oleh penonton. Karena itu pengembangan teknik yang diciptakan
oleh Alma M. Hawkins ini diharap bisa membantu sebagai pengembangan olah
tubuh teater, karena metode bergerak menurut kata hati ini dijadikan spirit ke-
berangkatan dalam perumusan olah tubuh teater.Olah tubuh penting dikuasai
dan dikembangkan oleh seorang aktor, agar tubuh aktor menjadi liat dan siap
memasuki tubuh tokoh yang akan diperankan.

Kata kunci: Tubuh, aktor, teater, olah dan tokoh.

Abstract

An actor that has activities at theater, of course important to do process


body in prepare self to enter every character that be perfominged, because the
body of an actor is an acting vehicle realest and appear by onlooker. Therefore
technique development that created by Alma M. Hawkins be expected can help
as development process body theater, because the method moves to follow this
conscience is made departure enthusiasm in formulation processes body theater.
body process important to dominated and developed by a actor, so that actor
body is tough and ready will enter figure body that perfoming it.

Keyword: body, actor, theater, process and figure.

PENDAHULUAN belajaran yang tersistematis ialah, agar tidak


Penelitian ini berangkat dari kegelisa- terjadi lagi improvisasi dalam proses pembe-
han penulis yang belum menemukan buku ten- lajaran. Sebab selama ini, pembelajaran mata
tang olah tubuh teater yang bisa dipelajari dan kuliah olah tubuh, baik pengalaman penulis
melekat di hati. Sehingga ketika pertama kali selama menjadi Mahasiswa teater, maupun
petemuan dengan buku Alma M. Hawkins, telah menjadi tenaga pengajar saat ini,masih
penulis merasa tertarik untuk melakukan banyakmelakukan suatu improvisasi dan
suatu pengembangan metode olah tubuh teater arahnya untuk kebutuhan teater masih belum
yang terinspirasi dari buku Bergerak Menurut jelas, baik itu kebutuhan sebagai seorang ma-
Kata Hati Alma M. Hawkins ini. Pentingnya nusia menjadi aktor dan kebutuhan aktor un-
meneliti olah tubuh teater sebagai suatu pem- tuk penciptaan peran, maupun kebutuhan ma-

1
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

nusia teater menciptakan pementasan teater dan tubuh memang harus terolah dengan baik.
tubuh di atas panggung. Secara garis besarolah tubuh di dalam teater
tradisi biasanya diisi dengan pencak silat dan
Di dalam teater, improvisasi memang
tarian tradisi, namun pada teater modern leb-
menjadi modal utama untuk seorang ak-
ih luas, tidak menutup kemungkinan konsep
tor dalam melakukan eksplorasi, karena im-
yang ada di teater tradisi juga digunakan bah-
provisasi adalah tindakan berupa perbuatan
kan dikembangkan untuk menciptakan suatu
dan dialog yang dilakukan secara spontan tan-
kebaruan. Mengapa olah tubuh ini penting
pa perencanaan sebelumnya, misalnya ada ke-
karena musuh seorang aktor adalah ketegan-
jadian yang tidak terduga seperti kawan main
gan otot dagingnya, hal ini juga sama seperti
lupa dialog (Wijaya, 2007 145). Akan teatapi,
apa yang dikatakan oleh aktor besar Constan-
sudah seharusnya di dalam ranah akademis,
tin Stanislavski (Arifin C. Noer, 2000:7). Se-
ada struktur yang bisa dijadikan metode bagi
bab capaian yang diharapkan dalam sistem
mahasiswa sebagai panduan atau pedoman
seni peran Stanislavski adalah kewajaran.
dalam memahami olah tubuh teater itu sendiri.
Seni pertunjukan Indonesia khusus-
Dalam olah tubuh teater, memang
nya teater tentu saja memiliki akar yang kuat
seorang aktor hendaklah mempunyai daya
pada wilayah tubuh yaitu, seorang aktor atau
spontanitas yang cukup tinggi. Tetapi yang di-
pemain mempunyai daya yang kuat dalam
harapkan disaat pementasan tidak hanya me-
melakukan kreatifitas secara langsung ketika
nampilkan improvisasi saja, melainkan ada
dalam penciptaan pemanggungan dengan
tatanan yang telah disiapkan sebelumnya, se-
media tubuh, karena masyarakat Indonesia
hingga ketika disajikan dalam tontonan, mem-
seiring dengan kesenian rakyatnya. Dalam
berikan tuntunan yang berarti, karena teater
pemanggungan yang dilakukan oleh kelom-
berpeluang membantu manusia memahami
pok-kelompok teater modern saat ini bahkan
dunianya, antara lain mencari arti atau makna
pementasan dengan media tubuh dianggap
kehidupan (Riantiarno, 2011: 3).
sebagai tontonan garda depan, sebab bahasa
Hal ini juga sama pada konsep teater tubuh yang dipentaskan dihadapan penonton
modern, dimana seorang aktor harus memba- menjadi bahasa universal, akan tetapi ban-
ca dan menghafal naskah terlebih dulu kemu- yak pementasan yang tersaji hanya sekedar
dian latihan eksplorasi penciptaan peran, dan demonstrasi visual saja, tanpa memperhitung-
ini pula yang membedakannya dengan teater kan makna dan pesan yang bisa diterima oleh
tradisi dimana seorang pemain cukup men- penonton. Inspirasinya ialah seperti butoh ke-
getahui garis besar cerita dan alurnya, kemu- senian yang diciptakan oleh Hijikata dari Je-
dian dengan bekal dan bakat andalannya bisa pang.
langsung pentas. Namun yang membuat sama
Berbeda dengan konsep yang penulis
antara teater modern dan teater tradisi ialah,
tawarkan. Adapun isi, pengembangan sajian,
keduanya sama-sama berangkat dari tubuh,
pengembangan emosi, rasa dalam peran aktor
2
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

tubuh hingga penyelesaian cerita diserahkan mahasiswa, maka itulah salah satu tujuan dari
sepenuhnya pada kecerdasan intuisi (kreati- Perguruan Tinggi, merangsang mahasiswa
vitas) atau daya cipta pemain secara spontan berdaya cipta, berkreasi dan berinovasi. Oleh
di saat latihan, namun penuh dengan penataan karena itu pada penelitian ini penulis akan
di atas panggung, tentu saja berdasarkan ilmu mengembangkan metode pembelajaran olah
olah tubuh teater.Sehinggasorang aktor dalam tubuh begerak menurut kata hati yang ditulis
teater keitka mementaskan sebuah pertunju- oleh Alma M. Hawkins, menjadi olah tubuh
kan atau cerita mamiliki keterampilan tubuh, teater. Meskipun metode Almam M. Hawkins
baik itu kelenturan, ketahanan dan kecer- ini juga improvisasi tapi perkembangannya
dasan. Harapannya seorang pemain atau aktor menuju kreativitas, dan improvisasinya su-
lebih mengutamakan aktivitas murni diatas dah teruji dan pas sebagai inspirasi untuk olah
panggung,tidak hanya mengandalkan spon- tubuh teater. Dalam pembelajaran olah tubuh
tanitas saja. Karena pementasan teater tubuh ini penulis akan mengembangkan model pem-
juga memiliki genrenya sendiri. belajaran yang berprinsip pada teknik olah
Tubuh Alma M.Hawkins menjadi olah tubuh
Selama ini pembelajaran olah tubuh
teater. Adapun sintak atau langkah-langkah
teater yang dilakukan di Prodi teater khusus-
pembelajaranya sebagai berikut: (1) Kekuatan
nya di STKW Surabaya, belum menggunak-
Fisik (2) Observasi (3) Imajinasi (4) Olah isi,
an metode berdasarkan hasil dari penelitian,
(5) Olah rasa,(6) Olah bentuk dan (7) Pelati-
masih menggunakan pembelajaran prak-
han.
tek improvisasi secara langsung dan belum
menggunakan metode atau teknik olah tu- Alasan Memilih Alma M. Hawkins Sebagai
buh sebagaimana mestinya untuk kebutuhan Rujukan Olah Tubuh Teater
seorang aktor. Sehingga masih tipis bedanya
Mengapa penulis memilih buku Alma
antara olah tubuh teater dengan olah tubuh
M.Hawkins ini yang dijadikan sebagai lan-
kebutuhan tari dan olah raga kebutuhan atlit.
dasan untuk menciptakan metode olah tu-
Pentingnya pengetahuan improvisasimemang
buh teater? Sebab di dalam metode Alma M.
harus dipelajari dan disertai dengan makna
Hawkins terdapat banyak kesamaan proyeksi
dan isi yang jelas, karena improvisasi digu-
yang ingin dicapai dalam pengolahan tubuh,
nakan hanya sebatas pencarian, kemudian
seperti, Alma M. Hawkins yang menawarkan
dijadikan ilmu untuk pementansan, sebab im-
pendekatan koreografisnya lebih menekankan
provisasi ialah ciptaan spontan seketika itu
pada wilayah isi dari pada bentuk, sementara
juga (Rendra, 2007: 76).
tujuan dari teater yang harus mampu dica-
PEMBAHASAN pai oleh seroang aktor untuk diolah di dalam
Dalam pembelajaran, sudah semesti- dirinya ialah isi itu sendiri, baik itu bagaima-
nya menggunakan konsep atau metode olah na mengisi jiwa pada tubuh dan suara serta
tubuh teater yang sudah teruji secara keil- menghidupkan dengan cara penjiwaan peran
muan, dan jika terjadi pengembangan dari
3
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

yang akan dimainkan. Tubuh dan sukmanya di bidang pengajaran tari dan terapi tari. Alma
seakan-akan tanah liat yang harus dibanting M. Hawkins terus menerus memberi kuliah
dulu sebelum jadi padat dan lentur, setelah itu dan mengajar di seluruh negeri (Amerika
barulah ia siap untuk dibentuk melalui tekni- Serikat).
teknik tertentu (Anirun, 1998: 153). Di dalam buku Alma M. Hawkins yang
Apabila seorang aktor sampai pada ta- penulis jadikan landasan untuk olah tubuh
hap isi ini, maka teater bisa tercipta dengan teater, terdapat sembilan judul metode yang
baik, sebab apabila tokoh sudah di isi dengan diterapkanya untuk mengolah calon penari
baik, bentuk akan menyusul dengan sendirin- maupun calon koreografer, diantaranya ialah:
ya. Tujuan penelitian ini adalah mengembang- 1). Mengalami/Mengungkapkan. 2) Melihat.
kam model pembelajaran Bergerak Menurut 3)Merasakan. 4) Mengkhayalkan. 5) Menge-
Kata Hati Alma M. Hawkins menjadiOlah Tu- jawantahkan. 6) Pembentukan. 7) Pembentu-
buh Teater. Sebab melalui penelitian ini pula kan sendiri. 8) Menuntun Proses Pengalaman.
akan mampu menjelaskan proses pengemban- 9) Evaluasi. Dari masing-masing metode ini
gan model pembelajaran olah tubuh teater, tentu saja terdapat berbagai macam teknik di
baik itumodel pembelajaran olah tubuh teater, dalamnya. Namun pada kesempatan ini penu-
maupun kevalidan model pembelajaran yang lis tidak bisa memaparkan semuanya, sebab
dikembangkan, secara praktis, maupun secara berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
implementasi model pembelajaran. terdapat sekitar dua ratus teknik yang dicip-
takan oleh Alma M. Hawkins. Oleh sebab itu,
A. Sekilas Tentang Alma M. Hawkins untuk kebutuhan jurnal ini, penulis akan men-
dan Bergerak Menurut Kata Hati gulas lima teknik yang dijadikan sampel seb-
Sebelum buku bergerak menurut kata agai basik untuk Olah Tubuh teater.
hati karya Alma M. Hawkins ini diterjemah-
B. Adaptasi teknik Alma M. Hawkins
kan oleh I Wayan Dibia kedalam bahasa In-
donesia, judulnya ialah Moving From Within: menjadi Olah tubuh Teater.
A New Method For Dance Making (Hawkins, Pennulis memang sengaja melakukan
2003: v). Perlu rasanya penulis memaparkan adaptasi teknik Alma M. Hawkins, sebab ke-
tentang Alma M. Hawkins secara singkat. butuhan yang diciptakan oleh Hawkins berbe-
Alma M. Hawkins adalah ketua Departemen da untuk kebutuhan olah tubuh teater, meski-
tari yang pertama di U.C.L.A, sebuah De- pun persamaannya adalah sama-sama penting
partemen tari pertama yang berdiri sendiri di melakukan olah tubuh. Tetapi untuk teater ada
Amerika Serikat. Alma M. Hawkins juga pen- tokoh yang dihidupkan dalam suatu permain-
ulis buku Creating Through Dance (Princeton an, ada topeng karakter yang menyatu dengan
Book Company Dance Horyzon dan The Mod- diri yang kemudian siap untuk disajikan kepa-
ern Dance in Higher Education (Congres on da penonton, tugas aktor adalah memerankan
Research on Dance). Seorang tokoh pemula topeng secara sedemikian rupa sehingga ter-
4
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

penuhi kesemua “konvensi-konvensi” topeng dengan olah rasa dan jiwa ini, untuk mengu-
itu (Harrop&Epstein, 1982: 9-10). . rangi banyaknya kesalah pahaman yang ter-
jadi di dalam pemahaman masyarakat teater.
1. Bila Alma M. Hawkins memberi instruk-
Terutama banyak yang menyamakan bahwa
si dalam bukunya bahwa semua gerakan
olah raga adalah olah tubuh teater.
yang dilakukan oleh penari terjadi dalam
konteks ruang dan tempat. Maka penulis Memang pada kenyataannya olah raga
mengembangkannya dengan nama “Tu- adalah bagian dari olah tubuh teater, namun
buh Meruang” karena kebutuhannya untuk teater, dimana ak-
tor akan menghidupkan tokoh, maka olah raga
2. Alma M. Hawkins juga mengarahkan
saja tidak cukup, sebab di dalam tubuh dan
kepada muridnya untuk Melatih bentuk,
yang menggerakkan tubuh juga ada yang na-
maka penulis mengembangkannya dalam
manya rasa dan jiwa yang perlu dihidupkan.
teater dengan nama “Tubuh Bentuk”.
Itulah yang membedakannya dari olah raga
3. Alma M. Hawkins juga mengarahkan dan olah gerak, karena di dalam teater olah
kepada muridnya dengan Melatih isi, ke- tubuhnya lengkap secara lahiriah dan batiniah
mudian oleh penulis dalam konteks olah perlu diolah, dihidupkan dan diperankan, sep-
tubuh teater ialah “Tubuh isi” erti pernyataan Eugene Barba berikut ini:

Over the years I got into the habit of


4. Alma M. Hawkins juga mengarahkan
defining the work of the aktors as ‘aktor’s
pada wilayah Mengolah taksu, dan dalam
dramaturgy’. With this term, I referred both
konteks olah tubuh teater penulis menye-
to their individual creative contribution to the
butnya dengan “Tubuh taksu”
growth of a performance, and to and ability
5. Merangkai gerak dan menyesuaikan den- to root what they recounted into a structur of
gan musik juga bagian dari metode Alma organic actions. (Barba, 2010: 23).
M. Hawkins dalam pengolahan penarin-
Selama bertahun-tahun saya membia-
ya, maka pada olah tubuh teater penulis
sakan untuk menjelaskan kerja aktor sebagai
menyebutnya dengan tubuh respon.
dramaturgi aktor.Dengan bentuk ini, saya
Berdasarkan dari lima teknik Alma M. mengarahkan kreatifitas individual mereka
Hawkins di atas, jelaslah bahwa metodenya untuk berkontribusi menumbuhkan sebuah
bisa dikembangkan menjadi olah tubuh teater, pertunjukan, dan kemampuan untuk menga-
meskipun dalam perkembangannya, olah tu- kar menceritakan sebuah struktur dari aksi or-
buh teater akan berdiri sendiri sesuai dengan ganik (Barba, 2010: 23).
kebutuhannya masing-masing. Sebab olah tu- Berdasarkan dari kutipan Barba di atas
buh teater secara langsung akan menuju pada menjadi jelas, bahwa kreativitas dan kecer-
pengarahan dengan olah batin, olah rasa, olah dasan tubuh seorang aktor dibutukan untuk
jiwa. Pentingnya melengkapi olah tubuh teater menumbuhkan pertunjukan, media yang pal-
5
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

ing utama tentu saja yang tampak lebih awal, otot wajahnya sehingga setiap tokoh mampu
yaitu tubuh sang aktor.Nano Riantiarno (2011: menunjukkan ekspresi kemanusiaan saat itu,
4) menyebut, drama memiliki gerak laku da- yaitu keputus asaan, kesakitan, kelelahan, dan
lam (internal action) dan gerak laku luar (ex- penderitaan, komposisi ekspresi wajah terse-
ternal action) yang seimbang. but mampu menghasilkan efek teaterikal yang
menghentakkan impuls penonton. Pengantar
C. Olah Tubuh Teater oleh Yudiaryani di buku Jerzy Grotowsky To-
Secara teknis pembelajaran olah tu- ward Poor Theatreyang diterjemahkan oleh
buh memang perlu menggunakan teknik im- Max Arifin (2002: vii).
provisasi tetapi apabila menggunakannya
Membaca dan memahami serta mem-
dengan metode yang terukur dan teruji ten-
pertanyakan kembali kepada diri tentang has-
tulah lebih baik.Improvisasi yang dilakukan
rat yang akan dilakukan insan teater, penulis
di dalam teater akan dilanjutkan pada tahap
merasa bahwa kegelisahan yang ada di dalam
eksplorasi. Teori Grotowsky sebagai salah
diri aktor tentu harus diwadahi untuk pencip-
satu tinjauan sumber penelitian penulis, dan
taan tubuh. Bukan bertolak dari apa adanya,
penulispun melakukan pelacakan tentang
melainkan berangkat dari apa yang ada un-
Grotowsky melalui salah satu sumber buku
tuk dihadirkan dijadikan modal aktor di atas
yang diterjemahkan oleh Max Arifin, dan
panggung, sehingga pementasan bukan lagi
dalam pengantar yang dituliskan oleh Yudi-
mengada-ngada, tapi memang begitulah ke-
aryani, penulis mengetahui bahwa:
adaannya yaitu teater yang lebih jujur hadir
Teater Grotowsky dan komunitasnya dan bisa dirasakan oleh penonton.
dikenal sebagai teater laboratory (laboratori-
Relevansi metode Grotowsky ini den-
um) yaitu teater yang melakukan eksperimen-
gan penelitian olah tubuh teater Alma M.
tal dan menggunakan atmosfer seni “keramat”
Hawkins adalah terletak pada materinya, yaitu
yang berada di sebuah kota kecil di Polandia.
memiliki korelasi teknik untuk tubuh keak-
Pada tahun 1960-an hasil kerjanya berhasil
toran didalam pembelajaran seni teater, se-
melambungkan namanya ke tingkat Interna-
dangkan persamaanya adalah memiliki fokus
sional dan menjadikan kelompoknya memi-
masalah yang sama yaitu penerapan olah tu-
liki kekuatan serta ketrampilan teknik akting.
buh, dan penulis membuatnya menjadi olah
Meskipun di negaranya sendiri Grotowsky ti-
tubuh teater. Dalam persiapan seorang aktor
dak mendapatkan sambutan yang baik, namun
dengan tubuhnya, penting memperhatikan
di luar negaranya ia dianggap sebagai pem-
lima hal yang untuk dikuasai. 1) Ketahanan,
baru dibidang artistik, karena pada saat itu
2) Ketrampilan, 3) Kelenturan, 4) Kelincahan
serangannya dengan kekuatan artistik. Kon-
dan 5) Kecerdasan tubuh. Sebelum melaku-
sep teater Grotowsky juga terkenal sebagai
kan olah tubuh, tentu saja harus dimulai den-
teater miskin yaitu; aktor harus merancang
gan pemanasan. Semua ilmu bela diri bagus
diri sendiri ‘topeng organik’ melalui otot-
untuk pemanasan, begitu juga dengan gerakan
6
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

senam, olah raga, intinya bergeraklah sampai


mengeluarkan keringat. Pada kesempatan ini Lantas bagaimana seorang akator
penulis langsung membahas poin yang dijadi- akan bersikap dengan tubuhnya terkait ru-
kan sebagai metode olah tubuh teater. ang dan waktu? Pertanyaan ini akan menjadi
stimulus untuk seorang aktor memulai tubuh
1. “Tubuh Meruang” bergerak, apabila tubuh yang dihadirkan to-
Sebagai seorang aktor tentu saja sudah koh seperti dalam realitas, maka sang aktor
mengenal kata meruang ini, apalagi ketika harus bisa menciptakan tubuh tersebut seperti
seorang sutradara telah meneriakkan dengan ilusi realitas itu sendiri, meyakinkan pada pe-
kodefikasi “aktor meruang” secara otomatis nonton bahwa tubuh yang dihadirkan adalah
sang aktor langsung menempatkan dirinya tubuh tokoh.
sesuai ruang dan waktu tubuh itu berada.
Seorang aktor harus mengolah tubuh-
Teater sangat berhubungan dengan ruang
nya mulai dari ujung kepala sampai ujung
dan waktu. Jika ruang hubungannya dengan
kaki, dan memposisikan diri di dalam ruang
tempat, maka waktu berhubung dengan latar
bermain. Inilah salah satu pembedanya dengan
peristiwa.
aktor teater tradisi. Dalam teater tradisi,para
Quality” in a space defined by archi- pemain hanya diberi garis besar jalannya
tectural structures is the result of three things. cerita dan tugas yang harus dikerjakan secara
Firstly, it is defined by the nature of the struc- garis besar di atas pentas. Merekalah yang
ture and the activities that occur in that space. mengembangkan secara improvisatoris dan
Secondly, the space reflects personal mental spontan (Satoto, 2012: 230-231).Bagaima-
images and can also contain mythical and cos- na jika tubuh yang dihidupkan adalah gaya
mic images. Finally, the architectural space is eksperimental? Tetap seorang aktor harus
such that it can place the body in relation to punya kesadaran, tubuh simbol yang ia gu-
the cosmos (Tiwari, 2010: 2). nakan bertujuan untuk apa? Seorang aktor ha-
rus membuat sketsa peran, diantaranya boleh
Artinya: Kualitas” tiga hal secara mengawali dengan draf pertanyaan, mengapa
struktur hasil ilmu bangungan yang meng- tubuh itu harus hidup di dalam suatu ruang
gambarkan di dalam ruang. pertama-tama, dan waktu, makna apa yang ingin disampai-
ini didefinisikan oleh sifat alami struktur dan kan kepada penonton.
aktifitas yang terjadi di dalamruang itu. Yang
Setelah sketsa ini dibuat, maka akan
kedua, ruang mencerminkan pribadi gambaran
muncul pertanyaan selanjutnya, bagaimana
mental dan dapat juga berisi dongengan dan dengan perasaan aktor tersebut ketika meng-
gambaran kosmis.Akhirnya,bangunan ruang hidupkan tubuh tokoh yang ia mainkan? Kare-
secara ilmu sungguhmendapat tempat relasi na pada dasarnya tidak mungkin seorang aktor
antara kosmik dan tubuh dalam hubungannya bergerak apabila ia tidak menyadari mengapa
dengan alam semesta (tiwari, 2010: 2). ia harus bergerak, karena apabila seorang ak-
7
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

tor lepas dari kontrol kesadaran tersebut maka ruang (set di tempat/menempatkan) penari
terlepaslah ia dari koridor seni pertunjukan itu dan musikus (Pavis, 1992: 160).
sendiri. Keindahan seni menjadi hilang sebab Hal ini bisa dilakukan oleh seorang
ia telah digerakkan oleh alam goib dalam hal aktor apabila ia berangkat dari naskah drama
ini kesurupan. atau improvisasi. Biasanya di dalam naskah
Justru yang menjadi keindahan seni drama akan ada petunjuk tentang seoang ak-
olah tubuh teater itu sendiri ialah, kesadaran tor baik itu bentuk fisiknya maupun suasana
bahwa sang aktor masih dalam dunia tokoh, bathinya. Jika berangkat dari eksperimental,
baik itu tokoh dalam realis maupun tokoh non maka seorang aktor sudah bisa membayang-
realis. Aktor dengan segala kecerdasan tubuh- kan bentuk yang akan lahir dari fikirannya,
nya bisa meruang dalam teater.Karena alat kemudian bagaimana bentuk itu bisa di lahir-
aktor adalah tubuh/raga dan sukmanya. Itulah kan secara lahir dan batin. Gaya perwujudan
yang terus-menerus yang harus diasah dan di- eksternal suatu esensi internal, yang dengan
latih agar siap dalam menghadapi, menggali, sendirinya ditentukan oleh pelbagai respon
dan memainkan peranan (Riantiarno, 2003: warisan dan lingkungan atau keadaan tertentu.
45). (Harrop&Epstein, 1982: 5).

Bila dibandingkan dalam karya tari


2. “Tubuh Bentuk”.
yang sifatnya tradisonal tentu saja bisa dili-
Tubuh bentuk adalah bagian dari
hat banyak bentuk yang indah, baik itu se-
eksplorasi yang terus-menerus dilakukan oleh
cara kompoisisi, maupun secara gestur dari
seorang aktor, baik untuk menemukan to-
penari itu sendiri. Bentuk yang tampak dari
kohnya, maupun membentuk tubuh lahiriahn-
kerampakan dan hitungan penari dengan pe-
ya. Pada awalnya seorang aktor tentu saja bisa
musik juga memberikan ketakjuban yang luar
memulainya dengan mendisain atau membuat
baiasa bagi penonton. Namun terkadang per-
sketsa di atas kertas atau justru mendisainya
asaan dari filosifi tari itu sendiri belum tentu
dalam fikiran?
bisa dirasakan oleh penonton, hal ini masih
In any case, this quick sketch will dalam taraf wajar sebab sang penari masih
permit us better to observe the growth and fokus pada kerampakan dengan kelompoknya
progressive consolidation of meaning in the dan pemusik. Namun berbeda dengan teater,
gestural, vocal textual, musical and spatial setiap seorang aktor yang berada di atas pang-
arrangement (miss en place) of the dancer gung sudah semestinya ia harus sadar bahwa
and musician (Pavis, 1992: 160). ada tokoh yang akan dihidupkan, meskipun
Artinya: Bagaimanapun juga, sketsa tokoh tersebut adalah dirinya sendiri.
ini akan mengizinkan kita lebih cepat baik Namun bagaimana dengan eksekusi
mengamati pertumbuhan dan konsolidasi tubuh bentuk yang diwujudkan? Inilah yang
terus-menerus maju memberi maknapada ges- menjadi penting, sebab agar bentuk yang tam-
tural, vocaltextual, musik dan susunan tentang
8
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

pak oleh penonton di atas panggung tidak sep- tokoh. Gaya berjalan gayanya tokoh, melihat,
erti manekin yang dipakaikan baju, melainkan mendengar, mencium, meraba dan merasakan
manusia yang hidup berjiwa dan memiliki adalah miliki sang tokoh. Banyak metode
perasaan yang kemudian menghidupkan tu- yang bisa dilakukan dalam proses mengisi to-
buhnya untuk menyampaikan pesan, baik ter- koh ini, di antaranya ialah mengambil tempat
sirat, maupun tersurat. Apabila bentuk yang yang sepi, tenang bahkan jauh dari keramaian
memiliki isian yang jelas ini terwujud maka untuk menelusuri diri sendiri ke relung yang
penonton akan melihat suatu keajaiban bahwa terdalam.
sang aktor membawa penonton untuk masuk Menjemput perasaan, bertanya pada
ke dalam dunianya. Bentuk yang tampak tidak diri sendiri “jika aku tanpa pengaruh dunia luar
mati, tapi hidup dan berjiwa. ku, apa yang terjadi pada diri ku?”. Seorang
aktor diharapkan bisa benar-benar menemu-
kan sejatinya diri, bagaimana sang aktor
tanpa pengaruh iklan di TV, tanpa pengaruh
tetangga, teman dan lingkungan masyarakat.
Sebenarnya bagaimana tubuhnya ketika ber-
jalan, tubuhnya ketika menangis, tertawa dan
marah. Sang aktor harus mengerti, sehingga
ketika ia akan mengisi tokoh untuk masuk
pada tubuhnya, maka ia akan menerima den-
Foto 1:aplikasi Olah Tubuh Teater yang telah
di ujikan kepada Mahasiswa Prodi Teater gan baik, dan menghadirkan sang tokoh itu
STKW Surabaya. Dalam lakon “Belenggu” pula dengan baik, sehingga yang tampak ialah
Naskah dan Sutradara Roci Marciano, (Oleh: tubuh tokoh yang berisi dengan perasaan-per-
Roci Marciano 2018).
asaan tokoh. Tubuh tersebut tidak lagi terisi
oleh ego sang aktor yang haus akan tepuk tan-
3. “Tubuh isi”
gan penonton, tapi tubuh itu telah ikhlas lahir
Setelah sang aktor berhasil memasuki
di atas panggung, seperti seorang bayi yang
tahapan tubuh meruang dan tubuh bentuk,
dilahirkan ibunya.
maka sudah seharusnya sang aktor masuk
pada wilayah tubuh isi. Pengolahan mengisi Titik ini adalah capaian yang paling
tubuh ini adalah tingkat yang paling sulit, se- sulit dan melelahkan sehingga banyak aktor
bab ia membutuhkan konsentrasi yang tinggi, yang menghindarinya, apalagi di abad narsis
bahkan apabila sang aktor sampai pada fase seperti saat sekarang ini, seolah-olah manu-
ini, maka laku jiwanya akan tampak, tubuh sia lebih mencintai dirinya sendiri dan takut
dan jiwa bagai berjalan beriringan, bahkan keluar dari keinginan fikirnya dalam mengek-
mereka bersatu. Penonton tidak lagi melihat sploitasi tubuhnya sendiri. Tubuh isi ini bukan
pribadi sang aktor, melainkan melihat pribadi hanya berkutat pada mengisi peran ke dalam
tubuh, tapi bagaimana seorang aktor bisa
9
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

mengisi ruang dengan impuls yang didapat lah atau bahkan tidak terisi dengan baik, maka
dari ruang ia bermain, dan bagaimana mengisi bisa dipastikan yang terlihat di atas panggung
bentuk yang telah diciptakan ketika sedang adalah tubuh mati, padahal orangnya hidup.
berakting di atas panggung. Di hadapan mata ribuan penonton, seorang
aktor harus bisa bertingkah wajar dan tida bo-
Much happens and many elements are
leh melakukan gerakan-gerakan yang tanpa
at work on a theatrical stage: bodies, breath-
alasan (Rendra 1982: 23)
ing, light, sound, movement, langeuage and
the material accident and minutiae of exis- 4. “Tubuh Respon”
tence (Fortier, 1997: 17).
Tubuh respon adalah salah satu metode
Artinya: Banyak unsur dan banyak yang bisa ditempatkan di sini. Sebab tubuh re-
terjadi di tempat kerja panggung teater:tubuh, spon ini menjadi netral kemanapun ia pergi.
pernafasan, cahaya, suara, gerakan, bahasa Bahkan di dalam teater tubuh respon ini juga
dan kecelakaan bahan dan rincian yang tidak sangat penting, baik itu bisa digunkan untuk
penting diadakan (fortier, 1997: 17). menstimulus tubuh isi yang susah menemu-
Tubuh isi merupakan tahapan dimana kan isi perasaan dari latihannya, maupun ta-
sang aktor melakukan isolasi terhadap diri, kut jelek dalam merespon bentuk tubuh tokoh
bahkan tidak menutup kemungkinan sang ak- yang seharusnya. Untuk latihan tubuh respon
tor akan melakukan puasa demi pengekangan ini, bisa dimulai dengan menyalakan musik
dirinya. Sebab sang aktor harus bisa mem- sesuai dengan apa yang disukai oleh peserta.
bedakan dimana keinginan dirinya sebagai Kemudian diarahkan untuk tidak bergerak ter-
seorang pribadi dan dimana letak keinginan lebih dahulu sebelum benar-benar keinginan
dirinya sebagai seorang aktor, dan dimana le- bergerak itu muncul. Pada tahap ini sang pela-
tak keinginan tokoh yang akan dimainkan ke- tih akan terus membimbing dan melatih, serta
tika berakting. Biasanya diri akan lebih egois melakukan interogasi pada sang aktor atas se-
dalam mengambil sikap, sementara jiwa ak- tiap gerak tubuh yang dilakukannya.
tor akan ambisius seolah takut akan jeleknya this particular method of working with
tubuh yang hadir. Sementara tubuh tokoh itu the body parts is based on bridging the literal
sendiri sering terbengkalai, lantas bagaimana and metaphoric aspects of the body. in work-
proses penjemputannya untuk dihadirkan di ing with the body and movement, with their
atas panggung? Agar aktor bisa bertingkah very clear, literal reality, we consider how the
wajar di atas panggung? functional aspects of the body and particular
Maka konsentrasi sang aktor itu send- movements evoke certain attending emotions,
irilah yang dibutuhkan untuk saat ini. Seorang images, and associations. this makes for a
aktor harus sadar bahwa tubuh adalah kend- powerful metaphoric interplay between the
araan visual yang bisa dilihat dan dirasakan actual and imaginal worlds. in this phase of
oleh penonton, apabila tubuh ini belum tero- the work, the body parts, their corresponding

10
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

movements, and their thematic associations Sebab manusia melewatkan sesuatu yang ber-
are used as keys to the parts, or chapters, of harga dilakukan tubuh ketika tubuh melaku-
our self and our life story. in this way, the body kan respon. Tubuh respon ini adalah kendali
parts play a similar function to the symbols or penyelamatan di dalam diri manusia.
scenes in a dream (Halprin 2003: 145). Ia bergerak maju apa bila ada do-
Metode yang khas ini bekerjasama rongan yang membuatnya maju, begitu juga
dengan bagian tubuh yang di dasarkan secara ketika stimulus yang memotivasi senang,
harafiah dan secara aspek metafora tubuh. maka tubuh senang itu sendiri akan tampak
Dalam bekerja dengan tubuh dan pergerakan, sebab ada motif dalam yang kemudian dir-
dengan sangat jelas, benar-benar nyata, kami espon oleh tubuh luar. Tapi tubuh luar terse-
memikirkan bagaimana aspek fungsional tu- but tampak melahirkan suatu keindahan, dan
buh dan pergerakan secara teliti untukmem- respon yang diwujudkan juga bisa memberi
bangkitkan menghadirkan emosi tertentu, impresi kepada penonton. Tubuh respon ini
gambaran, dan persatuan.Ini membuat meta- juga berguna dalam keadaan darurat, misal
fora bertenaga secara keadaan saling mem- respontubuh akan langsung sensitif apabila
pengaruhi diantara sebenarnya dan dunia bay- berhubungan dengan sesuatu yang menya-
angan.Pada tahapan kerja ini, bagian tubuh, kiti. Karena respon dalam yang digerakkan
tujuan pergerakan mereka, dan bagian kunci oleh pikiran akan berdampak pada perasaan.
bekas persatuan tematik mereka, atau bab, Sebab sejatinya tubuh respon hanya lebih lel-
dari diri kita dan kisah hidup kita. Dengan uasa bila berkaitan dengan keindahan. Namun
cara ini, bagian tubuh bermain mirip kepada sebagai seorang aktor tidak menutup kemung-
fungsi simbol atau pemandangan di mimpi kinan tubuh respon harus bisa menghidupkan
(Halprin 2003: 145). segala yang bertolak belakang dari kebaikan
dan keindahan, sehingga sang aktor bisa mera-
Seperti kutipan di atas bahwa ta-
sakan bagaimana tubuhnya melakukan respon
hap pendetilan respon juga perlu dilakukan,
atas segala sesuatu yang tidak diinginkan oleh
meskipun langkah awal yang bisa diambil
fikiran.
mungkin berangkatnya bergerak menurut
kata hati sang aktor. Setelah itu akan ditan- Aplikasi dari tubuh respon ini juga bisa
yakan mengapa sang aktor bergerak? Siapa diwujudkan pada pantomime dan menari seb-
yang bergerak? Atas keinginan siapa tubuh itu agai salah satu genre teater yang dihidupkan
bergerak? Dalam tubuh respon ini banyak hal oleh tubuh. Dance has more direct transfor-
yang bisa dilakukan dan didapatkan. Karena mative associations – the change in physical
pada kenyataannya dalam kehidupan sehari- state has been linked to a change in the psy-
hari tubuh respon ini juga lahir dan hidup ber- chological and/or the emotional state (Swee-
sama manusia. Namun bila tidak kritis mem- ney, 2008: 26). (Arrtinya: Menari telah lebih
pertanyakan datangnya sang respon tersebut langusung transformasi asosiasi - perubahan
maka keajaiban itu akan berlalu begitu saja. keadaan fisikal telah menghubungkan pada
11
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

perubahan psycological dan/atau keadaan yang tidak tampak tapi bisa dirasakan oleh
emosional (Sweeney, 2008: 26). penonton, sama halnya dengan pesona pang-
gung. Tubuh taksu mengandung arti daya,
Maka salah satu metode yang harus di-
kekuatan atau karisma seorang aktor di atas
lakukan diantaranya seorang aktor sebaiknya
panggung. Tidak semua aktor di dunia ini
membaca potensi tubuhnya terlebih dahulu.
mempunyai taksu, dan apabila ada aktor yang
Karena untuk menjadi pantomimer atau danc-
memiliki taksu secara lahiriah, memang suatu
erseorang aktor harus mengenal betul pribadi
keberuntungan. Celakanya aktor yang me-
dan kemampuan sendiri, selalu mengasah dan
miliki taksu bawaan ini, kesalahannya saja
mengolah diri baik tubuh, vokal, kepekaan
dalam bermain peran bisa di tiru, dan semua
rasa, wawasan lingkungan, kejujuran dan
itu karena taksu.
keyakinan diri sendiri (Iswantara, 2007: 52)
Sepeti yang dikatakan oleh Stanislav-
ski: aktor-aktor demikian memperbolehkan
diri mereka berbuat apa saja, bahkan ber-
akting buruk sekalipun, yang di tuntut dari
mereka tampil di panggung selama mungkin,
agar penonton dapat melihat, menatap dan
menikmati idola mereka (Stanislavski, 2008:
303-304). Apabila seorang aktor ingin melatih
munculnya taksu di dalam dirinya maka ma-
sih bisa di upayakan, sebab hubungan taksu
ini sangatlah erat dengan intuisi, taksu ini juga
berdasarkan dari olahan jiwa dan rasa yanng
kemudian memancar menjadi energi positif
di dalam diri manusia, selanjutnya tergantung
Foto 2: Olah Tubuh Teater yang diujikan bagaimana manusia itu bisa mengolahnya.
kepada Masyarakat melalui pementasan di
Although a play can be read on the
tiga kota, Sumenep, Surabaya dan Sido-
arjo. Dalam lakon “Belenggu” Naskah dan page as a coherent script, its performance is
Sutradara Roci Marciano, (Oleh: Roci Mar- pre-eminently an activity of bodies. The si-
ciano 2018). lent character who vanishes from attention in
a written script can, as a phisical entity, be-
5. “Tubuh Taksu” come highly important. The script is a set of
Tahapan tubuh taksu ini, bisa dicapai intructions for, and sometimes a record of, a
apa bila para aktor telah sampai pada wilayah physical event. Drama in this most elementary
tubuh isi dan tubuh respon, sebab ketika taksu sense is a medium of bodies, its performances
ini telah terwujud maka keindahan itu akan are embodied events ( Shephred and Wallis,
lahir dengan sendirinya. Taksu adalah energi 2004: 91).
12
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

Walaupun yang bermain bisa mem- pengembangan model pembelajaran Olah Tu-
baca pada halaman naskah secara masuk akal, buh Alma M.Hawkins pada aktor teater?
pertunjukan adalah sebelum aktivitas tubuh. Tentu saja apabila seorang aktor mener-
Siapa yang bisa memperhatikan karakter diam apkan metode olah tubuh teater berdasarkan
yang tertulis di dalam naskah, kesatuan fisik dari adaptasi metode Alma M. Hawkins ini,
yang sungguh ada, menjadi sangat penting. akan memberikan kualitas yang baik kepada
Naskah adalah seperangkat instruksi untuk, seorang aktor untuk mempersiapkan pemen-
dan sewaktu-waktu untuk merekam peristiwa tasan teater tubuh maupun naskah lakon.
fisik. Drama sangat banyak metode pendidi- Proses menjadi kunci pencapaian metode
kan makna tubuh, untuk mewujudkan peris- olah tubuh teater ini, pada akhirnya segalanya
tiwa pertunjukan (Shephred and Wallis, 2004: akan kembali dengan apa yang dirasakan oleh
91). seorang aktor. Tidak menutup kemungkinan
Mereka yang biasa melakukan olah akan timbul metode baru dari calon aktor. Se-
rasa dan jiwalah yang dengan sendirinya akan bab apa yang penulis catat dalam hasil peneli-
mampu membuat taksu itu akan muncul, han- tian ini berdasarkan eksplorasi dan penelitian
ya saja taksu ini tidak bisa dimunculkan me- secara langsung, terutama setelah membaca
lalui kesadaran, sebab taksu ini secara tidak buku Alma M. Hawkins dan merumuskannya
langsung beriringan dengan isi berdasarkan menjadi metode olah tubuh teater.
dari respon terhadap gejolak diri dan sesuatu Olah tubuh ruang sudah jelas memberi-
yang dirancang berdasarkan perasaan yang kan pengetahuan yang mantap bagi seorang
dalam. aktor tubuh untuk menyesuaikan diri dengan
ruang dan waktu, dimana tubuh itu hidup se-
KESIMPULAN
cara tokoh, sebab pengalaman diri aktor dan
Berdasarkan dari penjelasan hasil
diri tokoh tentu saja berbeda. Olah tubuh
penelitian yang telah disampaikan di atas, ter-
bentuk memberikan pemahaman kepada ak-
kaitbagaimana pengembangan metode olah
tor bahwa peran itu adalah ciptaan, karya dari
tubuh Alma M.Hawkins pada teater bisa ter-
seorang aktor, tentu saja harus ada bentuknya,
cipta dengan baik. Secara kesimpulan apa-
sehingga yang bermain di atas panggung se-
bila ada pertanyaan, bagaimanakah proses
harusnya bukan lagi diri aktor melainkan diri
pengembangan model pembelajaran olah
tokoh sesuai dengan bentuk di dalam naskah.
tubuh Alma M. Hawkins pada aktor teater?
Olah tubuh isi adalah bagaimana seorang ak-
Maka jawabannya bahwa model pembela-
tor bisa memberikan jiwa pada tokoh. Tokoh
jaran olah tubuh Alma M. Hawkins bisa di-
sebelumnya berasal dari teks naskah, tidak
adaptasi menjadi olah tubuh teater secara
terjamah hanya tertulis sebagai tanda yang
mandiri, dan memberikan dampak kecerdasan
diciptakan oleh kata-kata, kemudian diberi isi
tubuh dan imajinasi kepada aktor. Begitu juga
jiwa oleh aktor. Olah tubuh respon memberi-
dengan pertanyaan bagaimanakah kualitas
kan kecerdasan kepada aktor dalam berakting
13
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

melalui respon yang muncul sebagai bahasa Lagu-Ucapan Dan Dialek Dalam
tubuh dan aksi reaksi. Olah tubuh taksu yang Seni Peran. Dalam Kumpulan
Tulisan, Idiologi Teater Modern
kemudian memberikan pesona pada seorang Kita. Pustaka Gondho Suli: Yog-
aktor di atas panggung yang kemudian men- yakarta.
jadi idola penggemarnya, apabila telah sampai Patrice, Pavis. 1992. Theatre At The Cross-
pada titik ini sesungguhnya pesan dalam nas- roads Of Culture, by Routledge,
kah drama akan lebih mudah tersampaikan. London And New York.
Riantiarno, Nano. Kitab Teater, Tanya Jawab
Seputar Seni Pertunjukan. Jakar-
DAFTAR PUSTAKA ta: PT.Gramedia Widia Sarana In-
donesia. 2011.
Anirun,Suyatna. 1998. Menjadi Aktor. Band-
ung : Studi Teater Bandung beker- ________,______. Menyentuh Teater, Tanya
jasama dengan Taman Budaya Jawab Seputar Teater Kita. Indo-
Jawa Barat Dan PT Rekamedia nesia: MU:3 Books. 2003.
Multiprakarsa. Rendra.Mempertimbangkan Tradisi. Jakarta:
Barba, Eugènio. The Paper Canoe, A Guide PT. Gramedia. 1984.
to Theatre Anthropology, London ______. Seni Drama Untuk Remaja. Jakarta:
and New York: Routledge, 1995. Burungmerak Press. 2007.
Grotowsky, Jerzy. (2002), Menuju Teater Satoto, Soediro. Analisis Drama Dan Teater.
Miskin, Penerjemah, Max Arifin, Yogyakarta: Ombak (Anggota
MSPI dan arti, Yogyakarta. IKAPI). 2012.
Harrop, John. Akting Theatre concepts series. _____,_______. Analisis Drama Dan Teater
London: This edition published in Jilid 2.Yogyakarta: Ombak (Ang-
the Taylor & Francis e-Library, gota IKAPI). 2012.
2005.
Shepherd, Simon and Walis, Mick. 2004.
______,____& Epstein, Sabin R. Acting With Drama/ Theatre/ Performance,
Style (1982). Diterjemahkan oleh The New Critical Idiom. By rout-
Yudiaryani. Jurusan TeaterGaya ledge, Taylor and Francis Group,
Akting, Fakultas Seni Pertunjukan London and New York.
ISI Yogyakarta. 2008.
Stanislavski, Constantin. An Actor Preapers.
Halprin, Daria. 2003.The Expressive Body Diterjemahkan oleh, AsrulSani.
in Life,Art, and TherapyWork- 2007. Persiapan seorang aktor.
ing with Movement, Metaphor, 2007(Cetakan kedua). PT. Bastela
and Meaning. Foreword by Jack Indah Prinindo, Jakarta.
S.Weller.Jessica Kingsley Pub-
_________, _________. Building Character.
lishers, London and New York.
Diterjemahkan oleh, B. Very Han-
Iswantara, Nur. 2007. Wajah Pantomime In- dayani, Dina Octaviani, Triwa-
donesia, Dari Sena Didi Mime hyuni. 2008. Membangun Tokoh.
Hingga Gabungan Aktor Panto- PT. Gramedia, Jakarta.
mime Yogyakarta. Media Kreatifa
Sweeney, Bernadette. 2008.Performing The
Yogyakarta.
Body In Irish TheatrePalgrave
Noer, Arifin C. 2000.‘Iman’ Dari Logat, Macmillan, Houndmills, Bas-
14
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

ingstoke, Hampshire RG21 6XS


And75 Fifth Avenue, New York,
N.Y. 10010.
Tiwari, Reena. 2010. Space–Body–Ritual
Performativity in the City by Lex-
ington Books, United Kingdom
Wijaya, Putu. Teater, Buku Pelajaran Seni
Budaya. Jakarta: Lembaga Pendi-
dikan Seni Nusantara. 2007.

15

Anda mungkin juga menyukai