Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BAHASA INDONESIA

MEMBEDAH NOVEL

Oleh :

Nama : I GEDE PUTU RIZKY SURYAWAN

No : 23 TKJ

Kelas : XII TI

SMK TI MENGWITANI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas berkat dan
rahmatnya, akhirnya saya dapat menyelesaikan pembedahan novel yang berjudul
“KATA” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memnuhi tugas Bahasa
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pembedahan makalah. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Tabanan, 14 Februari 2020

I Gede Putu Rizky Suryawan

i
IDENTITAS PENGARANG

Nadhifa Allya Tsana lahir di bumitepatnya di Jakarta, 4 Mei 1998, dia sudah
menulis sejak bangku SMA itu. Bermula gemar menulis prosa dan sajak di blogspot. Saat
ini ia sedang menempuh pendidikan di Poltekkes II jurusan Teknik Elektromedik. Tsana
membuat akun tempat menuangkan suasana hatinya ( Rintik Sedu ). Rintik Sedu adalah
nama akun instagram yang dipilih Nadhifa Allya Tsana untuk memposting tulisan -
tulisannya.
Beberapa karyanya yang sudah diterbitkan antara lain :

 Geez dan Ann #1( 2017)

 Geez dan Ann #2( 2017)

 Kata ( 2018)

 Rahasia Geez (2018)

ii
IDENTITAS NOVEL

Judul Buku : Kata, “tentang senja yang kehilangan langitnya”

Penulis : Rintik Sedu

Editor : Sulung S. Hanum

Penyelaras Aksara : Ry Azzura

Desainer Sampul : @hellodita

Ilustrasi Isi : @hellodita

Penyelaras Sampul : Agung Nurnugroho

Jenis Novel : Novel Fiksi

Penerbit : Gagas Media

Tahun Terbit : 2018 ( cetakan pertama )

Kota Terbit : Jakarta Selatan

Tebal Buku : 13 x 19 cm

Jumlah Halaman : vi + 389 halaman

Nomor ISBN : 978-979-780-932-4

Harga : Rp. 99.000,- ( P. Jawa)

iii
SINOPSIS

Binta Dineshcara, seorang mahasiswi komunikasi yang berparas cantik. Namun di


sisi lain ia sangat tertutup dan cuek, membuat dirinya tak memiliki banyak teman. Binta
lebih senang tenggelam bersama dunianya yang kelam dan hitam itu, menurutnya.
Binta hidup dengan mamanya yang mengidap penyakit skizofrenia, sedangkan
papanya entah sekarang ada dimana. Sejak kepergian ayahnya hidup Binta semakin
kelam, ditambah permasahan masa lalu Binta yang kini entah akan menggantung sampai
berapa lama. Beruntung Binta masih punya Cahyo, satu-satunya teman yang mungkin
Binta punya.
Kehidupan Binta di kampus pun tak begitu menyenangkan, ia lebih senang
menghabiskan waktunya dengan kesendirian yang ia buat. Sampai suatu ketika ada
seorang Nugraha yang muncul mengusik kehidupannya, termasuk perasaan Binta. Nug
atau Nugraha digambarkan seseorang yang memiliki seribu kotak kesabaran terlebih
dalam menghadapi Binta yang begitu cuek. Selama pendekatan dengan Binta, hanya ada
penolakan dan juga usiran untuknya agar menyerah saja, itu yang  hanya Nug terima,
namun karena itu lah Nug masih bertahan dan terus saja memperjuangkan Binta, bahkan
hampirs aja Binta luluh dengan kegigihan Nug.
Bukan Nugraha jika akhirnya memilih menyerah dan pergi. Sementara Binta,
seolah menyerah dengan masa lalu yang kian membelenggunya. Dipertengahan muncul
satu nama yang hadirnya begitu jarang diungkap namun inilah yang menjadi latar
belakang Binta. Ia bernama Biru, Biru adalah satu-satunya alasan Binta untuk
melanjutkan hidupnya. Berpisah selama beberapa tahun, hingga pada suatu ketika
semesta menyetujui mereka untuk bertemu di suatu tempat bernama Banda Neira. Alih-
alih mendapat kepastian akan kisahnya bersama Biru yang selama ini menggantung, Binta
justru dihadapkan pada kenyataan yang membuat hidupnya semakin pahit.
Sementara di Jakarta ,makhluk aneh yang tak kenal menyerah masih selalu ada
untuk Binta, dan menjadi penawar sakit yang Binta rasakan. Lantas apakah kisah mereka
akan berakhir disini ? Nugrah, Biru, serta Binta sama-sama membelakangi serta sama-
sama pergi. Mereka perlu beberapa kata untuk menuturkan perasaan. Binta yang marah
melihat Nug bersama masa lalunya, dan juga dikejutkan dengan kedatangan Biru yang
tiba-tiba yang tidak lain ingin mengajak Binta untuk hidup bersamanya dan meninggalkan
Jakarta menuju Banda Neira.

iv
Nugraha mengetahui kabar tersebut dari Cahyo dan berusaha mencegahnya,
saying keputusan Binta sudah bulat. Hidup bersama Biru adalah tujuan hidupnya.
Sementara itu Nugraha mendapat beasiswa ke Australia. Nug bisa saja membatalkan
keberangkatannya asal Binta meminta, namun Binta tak mau melakukan itu.
Kemudian bagaimana kisah akhir mereka. Akankah Biru membawa Binta ke
Banda Neira dan apakah Binta bersedia ?Lalu bagaimana dengan kepergian Nug ke
Australia ?

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

IDENTITAS PENGARANG.....................................................................................ii

IDENTITAS NOVEL................................................................................................iii

SINOPSIS..................................................................................................................iv

DAFTAR ISI..............................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................2

1.2 Tujuan............................................................................................................2

1.3 Landasan Teori...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................6

2.1 Unsur Intrinsik...............................................................................................6

2.2 Unsur Ekstrinsik.............................................................................................7

2.3 Keunggulan Buku..........................................................................................8

2.4 Kekurangan Buku..........................................................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................9

3.1 Kesimpulan....................................................................................................9

3.2 Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, salah satu dari lima jenis karya seni. Salah
satu diantaranya karya sastra adalah novel. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
novel adalah tulisan berupa karangan prosa yang panjang dan menceritakan sebuah kisah.
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita
fiksi atau non fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik
dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Penulis novel disebut novelis, kata novel
berasal dari kata italia novela yang berarti “ sebuah kisah atau sepotong berita ”.
Di Indonesia sudah banyak novelis yang menulis novel - novel islam yang
memiliki kualitas yang sangat menarik, menggugah jiwa dan terjadi penjualan yang
sangat bagus tidak hanya itu mendapatkan penghargaan - penghargaan yang
membanggakan yang kemudian menjadikannya sebagai pembuatan film layar lebar. Dari
semua itu terdapat peran penting dalam sebuah novel yaitu sampul yang dimana menjadi
penggambaran dari isi, namun lain halnya ketika sampul sampul terlihat sama dan banyak
konsumen yang mengeluh dengan apa yang tergambar di sampul tidak sesuai dengan apa
yang terdapat di isi inilah yang menjadi sebuah permasalahan.
Novel yang saya coba analisis adalah novel Kata, “tentang senja yang kehilangan
langitnya”, karya Rintik Sendu ( Nadhifa Allya Tsana ) ,seorang penulis kelahiran 98 .
Kami memilih novel ini karena memiliki cerita yang menarik untuk dibaca, disamping
dibungkus dengan pembawaan yang asyik dan mudah dibaca.

1
1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dalam membedah novel ini adalah sebagai berikut :

 Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

 Sebagai sarana penilaian tingkat kemampuan siswa dalam mengaplikasikan


kemampuannya dalam mengolah dan menerapkan materi pembelajaran yang
diterima sebelumnya. Sebab dalam pembedahn novel, hamper semua materi
pembelajaran tercakup didalamnya, salah satunya adalah cara menulis “Karya Tulis
Remaja Populer”

 Untuk mengalisis kelebihan dan kekurangan yang terdapatdalam novel KATA

 Agar pembaca dapat mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dari novel
KATA

 Untuk mengetahui hubungan kehidupan sehari-hari dengan isi novel.

1.3 LANDASAN TEORI

Pengertian novel adalah suatukarya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang,


dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh dan
orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam
novel tersebut.

Adapun pengertian dari sinopsis novel  adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan


novel adalah bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-
unsur intrinsik novel tersebut. Sinopsis novel  merupakan suatu cara yang efektif untuk
menyajikan karangan (novel) yang panjang dalam bentuk yang singkat. Dalam sinopsis,
keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap
mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.

Langkah-langkah membedah novel adalah :

 Membaca naskah asli terdahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.


 Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan yang penting.

2
 Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada
langkah ke 2. Kita gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk
merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan
karangan asli.
 Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.

 Ringkasan / sinopsis novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari
keseluruhan novel.

Untuk mempermudah dalam membedah sebuah novel maka kita harus mengerti
unsur-unsur pembangun novel. Unsur-unsur tersebut terdiriatas duajenis, yaitu:

1. Unsur – unsur intrinsik pada novel


Berikut ini penjelasan mengenai unsur-unsur intirnsik novel.
a. Tema
Tema adalah inti atau ide pokok sebuah cerita. Tema merupakan pangkal tolak
pengarang dalam menyampaikan cerita. Tema suatu novel menyangkut segala
persoalan dalam kehidupan manusia, baik masalah kemanusiaan, kekuasaan,
kasih sayang, dan sebagainya.
b. Tokoh
Tokoh adalah individu yang berperan dalam cerita, yang mengalami peristiwa
atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
 Tokoh Protagonis( tokoh utama )
 Tokoh Antagonis( tokoh yang berlawanan dengan tokoh utama )
 Tokoh Tirtagonis( tokoh pelerai )
 Tokoh Pembantu / Peran pembantu / Figuran.
c. Penokohan
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menyebutkan
secara langsung. Penjelasan karakter tokoh dapat pula melalui gambaran fisik
dan perilakunya, lingkungan kehidupannya, cara bicaranya, jalan pikirannya,
ataupun melalui penggambaran oleh tokoh lain.
d. Alur (Plot)

3
Inti sari alur ada pada konflik cerita. Akan tetapi, suatu konflik dalam novel tak
bisa dipaparkan begitu saja,  jadi harus ada dasarnya. Oleh karena itu, alur terdiri
atas: pengenalan, timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan pemecahan
masalah.
e. Latar
Dalam novel ataupun bentuk prosa lainnya, kadang-kadang juga tidak disebutkan
secara jelas latar perbuatan tokoh itu. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa,
pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja.
f. Sudut Pandang (Point of  View)
Posisi pengarang dalam menyampaikan cerita ada beberapa macam :
 Narator Serba tahu
Dalam posisi ini, narrator bertinda. Ia tahu segalanya. Ia dapat menciptakan
segala hal yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para
tokohnya, bahkan dapat pula berbicara langsung dengan pembacanya.
  Narator Objektif
Dalam teknik ini, pengarang tak member komentar apa pun. Pembaca hanya
disuguhi "hasil pandangan mata".Pengarangnya menceritakan apa yang terjadi
seperti penonton melihat pementasan drama.

 Narator Aktif
Narator juga aktor yang terlibat dalam cerita. Kadang-kadang fungsinya
sebagai tokoh sentral. Cara ini tampak dalam penggunaan kata ganti orang
pertama (aku, kami).

 Narator Sebagai Peninjau


Dalam teknik ini, pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita.
Seluruh kejadian cerita kiat ikuti bersama tokoh ini. Tokoh ini bisa bercerita
tentang pendapatnya atau perasaannya sendiri. Sementara itu, terhadap tokoh-
tokoh lain, ia hanya bisa memberitahukan kita semua apa yang dia lihat saja. 

g. Amanat
Tidak jauh berbeda dengan bentuk cerita lainnya, amanat dalam novel akan
disimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi cerita

4
2. Unsur - Unsur Ekstrinsik
Unsur – unsur ektrinsik adalah unsure luar yang berpengaruh terhadap isi novel itu.
Termasuk ke dalam unsure luar itu adalah latar belakang pengarang, kondisi sosial
budaya, dan tempat atau lokasi novel itu dikarang.

a. Latar belakang
Latar belakang pengarang menyangkut asal daerah atau suku bangsa,  jenis
kelamin,  pendidikan,  pekerjaan,  agama,  dan ideology pengarang.

b. Kondisi Sosial Budaya


Kondisi sosial budaya, misalnya novel yang dibuat pada zaman colonial
akan berbeda dengan novel pada zaman kemerdekaan, atau pada masa
reformasi.

c. Tempat atau kondisi alam


Tempat atau kondisi alam, misalnya novel yang dikarang oleh orang yang
hidup di daerah pertanian, sedikit banyak akan berbeda dengan novel yang
dikarang oleh orang yang terbiasa hidup di daerah gurun. Untuk mengetahui
wujud unsur-unsur ektrinsik itu, tentu kita harus mengetahui biografi
pengarangnya beserta tahun penerbitnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Unsur Intrinsik

a. Tema: Kisah remaja penuh konflik yang unik dan juga menarik.
b. Tokoh dan Penokohan:
 Binta Dineshcara, dikenal cuek, tertutup, namun sangat rapuh hatinya.
 Biru, dikenal sosok masa lalu Binta yang sampai kini belum pasti
keberadaannya.
 Nugraha, dikenal bak superhero, sangat sabar, gigih dan juga perhatian.
 Cahyo, dikenal sebagai satu-satunya teman Binta yang baik dan ramah.
c. Alur : Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju dimana cerita yang
ditulis sangat lah runtut dan sinkronis antara kejadian satu dengan yang lainnya.
d. Latar
 Tempat : di rumah Binta, kedai kopi milik Nugraha, pulau Banda Neira,
universitas Binta dan Nugraha, perkampungan kumuh pinggir rel kereta, dan
didalam Metromini.
 Waktu : pagi hari, siang hari, sore hari (senja), keesokanharinya.
 Suasana : mengharukan, menyedihkan.
e. Sudut Pandang : Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut
pandang orang orang ketiga, karena penulis disini berposisi seolah - olah dia tahu
segalanya yang terjadi dan dialami Tokoh.
f. Amanat : Novel ini mengajarkan kita tentang cinta sejati itu harus dicari dan
diperjuangkan. Novel ini juga memberitahu kita bahwa jatuh cinta bisa terjadi
tanpa sebab, tanpa alasan, juga tanpa pertanyaan. Akan ada satu orang yang
membuat kita belajar bahwa cinta bisa datang di waktu yang lama, di waktu yang
singkat, juga di waktu yang tepat.
g. Gaya bahasa:
 Personifikasi : Jangan salahkan perasaan, jika terkadang ia suka berpindah
tempat. Namun, salahkan nyali yang merasa ingin memiliki namun tidak

6
berani mengungkapkan.”, “Kenapa semesta selalu marah sama Binta? Kenapa
bumi ini selalu kasih hukuman buat Binta?”
 Disfemisme : “Binta sering dijuluki ‘The Invisible Girl’ di kampus karena
saking tidak terlihat, sakingt idakada yang tahu kalau ada perempuan bernama
Binta kuliah di sana.”
 Hiperbola : “Mungkin jantungnya sudah ia tinggal di jalan raya. Ia tak bisa
merasakan apa-apa kecuali ketakutan terbesarnya.”, “Kamu dimana, Ta?
Kangen ku sudah kehabisan obatnya. Kata dokter obatnya sudah langka, dan
yang tersisa di bumi Cuma kamu.”
 Simile : “membuat perasaan Binta seperti langit yang tadinya terik akan sinar
matahari berubah sejuk.”

2.2 Unsur Ekstrinsik

 Nilai Sosial : Novel ini menunjukkan nilai sosial atau tata cara pergaulan antar
individu dalam masyarakat. Misalnya, saat Binta dan Nugraha berada di
kampong kumuh pinggir rel kereta, mereka bermain-main dan berinteraksi
dengan anak-anak kampong itu. Nugraha mengajak Binta ke kampong itu
dengan tujuan untuk menyadarkan Binta bahwa ada kehidupan yang lebih
menyedihkan lagi daripada kehidupan Binta selama ini, dimana Binta selalu
merasa bahwa hidupnya adalah yang paling menyedihkan di dunia ini.
 Nilai Moral : “Hidup berdua dengan sang mama yang mengidap penyakit
skizofrenia. Itulah kenapa ayahnya pegi, meninggalkan mereka menjadi
keluarga rapuh.” (hal. 2). Pada kutipan tersebut terdapat nilai moral yang tidak
patut ditiru atau dilakukan. Moral tersebut adalah meninggalkan keluarga yang
sedang kesusahan. Seharusnya tokoh si Ayah tidak melakukan hal tersebut.
Dan tindakan yang seharusnya dilakukan adalah tetap menemani tokoh ibu.
 Nilai Sosial : “Pagi, Ibukk!!” sapa Binta sambil memeluk Bu Idah-si penjual
nasi- dari belakang“aih... Si Cantik... kayak biasa?” (hal. 3). Padakutipan
diatas terdapat nilai sosial. Nilai sosial tersebut digambarkan oleh perilaku
Binta yang sopan dan sayang pada Bu Idah penjual nasi di kampusnya.
 Nilai Budaya : “Binta seringkali dijuluki ‘The Invisible Girl’ di kampus
karena saking tak terlihat, saking tidak ada yang tahu kalau ........” (hal. 8).

7
Padakutipan diatas termasuk nilai budaya. Nilai budaya tersebut adalah
memberikan julukan kepada seseorang.

2.3 Keunggulan Buku

Sebuah novel yang bergenre Remaja dan cinta tentunya. Namun yang unik disini
adalah bagaimana penulis meracik cerita dan konflik di dalamnya menjadi begitu
kompeks sekaligus unik dan juga menarik untuk dinikmati pemabacanya. Alur cerita yang
dia gambarkan sangat rinci sehingga tidak membuat pembaca kebingungan. Desain isi
yang rapih dan juga dibubuhi ilustrasi gambar, menambah kesan dan juga suasana cerita
di dalamnya. Desain cover latar senja dan juga dua orang seakan menggambarkan senja
yang kehilangan langitnya seperti judul yang ditulis di bagin covernya.

2.4 Kelemahan Buku

Sedikit kekurangan, hanya ada beberapa kata yang terkadang salah tulis. Juga
mungkin di bagian halaman akhir buku ditambah biografi singkat penulis agar pembaca
pun bukan sekedar tahu karya namun juga pencipta karyanya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Novel ini merupakan novel bergenre remaja dan juga cinta. Menceritakan kisah
seorang anak kuliahan yang hidup berdua dengan seorang ibunya yang mengalami
penyakit langka dan juga kisah asmara tokoh utama yang diceritakan secara runtut dan
sinkronis.

3.2 SARAN

Mungkin di bagian halaman akhir buku ditambah biografi singkat penulis agar
pembaca pun bukan sekedar tahu karya namun juga pencipta karyanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://ordelizalukhu.blogspot.com/2013/02/contoh-bedah-novel.html

10

Anda mungkin juga menyukai