Anda di halaman 1dari 8

NAMA : KHUSNA WASSILATUL FEBRIANA

NIM : 17510064

KELAS : MANAJEMEN STRATEGI F

JAWABAN:

1.
a. Dengan semakin maraknya penggunaan internet di masa sekarang, promosi iklan
kini tidak hanya sebatas menggunakan media konvensional. Penggunaan iklan
melalui media digital menjadi semakin relevan dan dibutuhkan di era informasi
yang dinamis ini. Menurut saya berpeluang sekali jika para perusahaan saat ini
beralih ke media iklan digital. Karena ya itu balik lagi ke fenomena maraknya
pengguna internet di masa sekarang namun walaupun pengguna internet berperan
aktif untuk melihat apa yang mereka lihat namun iklan digital tetap berpeluang
untuk menggaet segmen anak muda usia 18-27 tahun pengguna internet.
Namun, menurut saya untuk beriklan di TV juga masih sangat efektif jika produk
kita memiliki segmen untuk orang dewasa diatas 27 tahun. Karena mereka
merupakan pengguna pasif, mereka akan patuh dengan tampilan iklan yang
ditampilkan di TV, yang berpeluang mereka akan tertarik dengan iklan tersebut
karena tidak ada pilihan atau tawaran lain atau bisa disebut opsi lain.
b. Iklan digital atau yang disebut dengan pemasaran digital adalah suatu usaha untuk
mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat
menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan.
Promosi melalui iklan digital justru akan lebih efektif dan menguntungkan
dibandingkan media promosi offline. Berikut beberapa alasan mengapa kita
membutuhkan iklan digital untuk kegiatan promosi produk dan brand:
1. Jangkauan yang lebih luas
Saat ini internet bukan lagi menjadi barang yang mahal. Berdasarkan riset
yang dilakukan oleh We Are Social bersama HootSuite, pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2019 mencapai 150 juta orang. Secara kasar, kita dapat
melihat bahwa hampir seluruh warga negara Indonesia sudah menggunakan
internet untuk kegiatannya sehari-hari. Tentunya ini menjadi sebuah peluang
yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk dapat mempromosikan
produk dan brand-nya secara masif.
2. Target pasar yang lebih terarah
Jangkauan boleh luas, tapi bagaimana dengan target pasarnya? Pertanyaan ini
juga menjadi salah satu mengapa perusahaan ragu menggunakan iklan digital.
Beberapa fitur insights yang ada pada produk-produk internet seperti mesin
pencari Google, media sosial Facebook dan aplikasi pesan seperti LINE
memungkinkan perusahaan untuk menarik data dari penggunanya. Data
tersebut dapat berupa profil, ketertarikan dan perilaku pengguna. Dan data-
data ini dapat digunakan oleh pengiklan untuk menentukan target pasar mana
yang ingin dicapai dalam kegiatan promosinya sesuai dengan produk yang
dipasarkan. Tentunya kegiatan promosi akan jauh lebih efektif dan menjadi
lebih tepat sasaran.
3. Pilihan media yang beragam
Media digital memungkinkan Anda untuk menggunakan beragam format
pengiklanan yang lebih beragam dalam satu tempat, misalnya saja, Google.
Dengan menggunakan fitur Google Ads, kita bisa beriklan dengan format
teks, gambar bahkan video di dalam platform-nya. Tidak hanya itu, kita pun
dapat menentukan sendiri kapan dan di mana iklan tersebut akan muncul.
Tentunya hal ini akan memudahkan kita dalam mengontrol dan memonitor
kampanye promosi iklan yang dijalankan.
4. Lebih terukur dan efektif
Salah satu fitur terbaik yang dimiliki iklan media digital adalah kemampuan
untuk melacak (tracking) traffic dari iklan yang dipromosikan. Dengan fitur
ini juga, kita dapat melihat kanal iklan digital mana yang efektif dan
menguntungkan. Sehingga kita dapat dengan cepat mengalihkan
alokasi budget iklan ke kanal iklan tersebut. Selain itu, fitur tracking ini juga
akan memudahkan kita dalam menghitung Return of Investment (ROI) dari
dana yang telah dikeluarkan untuk kegiatan promosi iklan.
c. Contoh iklan digital yaitu pada produk ‘’eatsambel’’
Produk ‘’eatsambal’’ merupakan jenis produk makanan pedas. Segmentasinya
adalah konsumen yang suka pedas. ‘’eatsambal’’ melakukan promosi digital
melalui akun social media yaitu instagaram. Seperti pada contoh iklan dibawah
ini, mereka membuat dukungan terhadap seluruh masyarakat Indonesia yang
sedang berjuang dengan virus corona dengan memberi diskon 25% all item
terhadap produk sambalnya. Selain itu didalam iklan tersebut juga disajikan video
pendek mengenai cara menjaga diri supaya terhindar dari virus corona.

2. Memilih 2 perusahaan yaitu perusahaan PT. Unilever dan PT Indofood


a. Evaluasi Pemasaran
PT. Unilever Tbk PT. Indofood Tbk
Jenis Consumer goods Consumer goods
Perusahaan
Segmen Pasar Seluruh kalangan masyarakat Seluruh kalangan masyarakat
Indonesia, karena ini Indonesia, karena ini merupakan
merupakan jenis produk jenis produk consumer goods, jadi
consumer goods, jadi masuk masuk dalam seluruh segmen.
dalam seluruh segmen.
Pemasaran Perusahaan Unilever dalam Strategi menghadapi persaingan,
memasarkan produknya Indofood akan menerapkan strategi
sehingga mencapai Mastering The Present, Pre-
kesuksesan yang diharapkan empting the Future. Strategi ini
dengan memilih dan antara lain fokus kepada organic
mengimplementasikan growth, memanfaatkan competitive
Marketing mix atau Bauran advantage melalui scale, scope,
Pemasaran yang unsurnya span, dan speed. Selain itu akan
terdiri dari Price, Produk, menjalankan program cost
Plase dan Promotion. efficiency and cost cutting. Di
Perusahaan menetapkan samping itu tetap melanjutkan
harga produk yang bersaing segmentasi para konsumennya
dan dapat dijangkau dengan memperkenalkan produk-
konsumen. Menjaga kwalitas produk dengan higher price and
produk yang dapat higher margin.
memuaskan konsumen dan
menjadikan konsumen terus
kembali membeli produk
tersebut. Perusahaan
melakukan diversifikasi
produk untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Perusahaan membangun
keakrapan dengan pemasok
sehingga pemasok mengirim
produk di pasar tepat saat
produk dibutuhkan
konsumen. Promosi Mix
dilakukan secara terus
menerus untuk mengenalkan
produk dan mengingatkan
konsumen akan produk
tersebut. Strategi yang
diterapkan perusahaan
Unilever mampu menaikkan
volume penjualan tahun 2015
sampai tahun 2019.
Perusahaan harus tetap
mempertahankan strategi
yang telah diimplementasikan
dan melakukan evaluasi akan
strategi yang telah
diimplementasikannya. Perlu
dicermati kenaikan volume
penjualan tahun 2018 dan
2019 yang kenaikannya lebih
rendah dari tahun 2015
sampai tahun 2015.
Perusahaan perlu melakukan
diagnosa lingkungan ekternal
maupun lingkungan internal.

b. Evaluasi Keuangan
- Pada PT Unilever Tbk
1. Analisis Rasio Likuiditas (Likuidity Ratio)
Rasio likuiditas adalah asset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga
dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Anang Candra Wahyudi dimana hasil
penelitian nya pada PT Unilever Tbk periode 2006–2007 nilai Current Ratio
menunjukkan sedikit mengalami penurunan, walaupun demikian kinerja
keuangan dikatakan sudah cukup baik apabila diukur dari tingkat rasio 100 %
karena perusahaan dapat dikatakan baik jika mempunyai nilai Current Ratio
lebih besar dari 100 %.
2. Analisis Rasio Manajemen Aset
Nilai rasio perputaran persediaan tahun 2006 sampai tahun 2007 mengalami
peningkatan, hal ini menunjukkan efisiensi manajemen perusahaan dalam
menggunakan aset perusahaan untuk menghasilkan peningkatan pendapatan
sepanjang tahun yang diteliti. Perusahaan ini dinilai sudah efektif dalam
mengelola persediaannya. Apabila perputaran persediaan ini semakin besar
maka semakin baik pula kondisi suatu perusahaan, berarti kegiatan penjualan
berjalan cepat. Ini artinya kinerja keuangan PT Unilever Tbk dikategorikan
baik, hal ini ditunjukkan dengan masa perputaran persediaan dari tahun ke
tahun yang mengalami peningkatan, sehingga akan mempercepat persediaan
tersebut menjadi uang kembali.
3. Analisis Rasio Manajemen Utang
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa total hutang terhadap total aktiva dari
tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 sudah cukup baik. Kenaikan rasio ini
disebabkan perusahaan mengalami kenaikan total hutang lebih besar
dibanding dengan kenaikan total aset. Hal ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk bertahan dalam periode waktu yang cukup panjang kurang
baik. Semakin besar debt to total asset ratio akan menunjukkan semakin besar
pula porsi penggunaan hutang dalam membiayai investasi aktivanya, yang
berarti resiko keuangan perusahaan meningkat yang disebabkan
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya.
4. Analisis Rasio Profitabilitas
Nilai ROE selama tahun penelitian cenderung mengalami peningkatan. Nilai
terendah ROE diperoleh pada tahun 2007 pada tahun tersebut perusahaan
memperoleh laba terendah. Nilai ROE meningkat disebabkan adanya efisiensi
kinerja dari PT Unilever Tbk dalam mengoptimalkan modal sendiri untuk
menghasilkan laba bersih.
- Pada PT Indofood Tbk
1. Rasio Likuiditas
Kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2006-2007 masih
kurang baik karena belum terpenuhinya kewajiban-kewajiban jangka pendek
oleh aktiva lancar yang dimiliki.
2. Rasio Solvabilitas
Perhitungan rasio solvabilitas untuk LR (Leverage Ratio) selama tiga tahun
mengalami kenaikan. Sama halnya dengan DER diatas semakin tinggi nilai
rasio ini maka kondisi perusahaan semakin tidak baik. Pada tahun 2006 LR
sebesar 0,49X dan pada tahun 2007 LR sebesar 0,49X. Berarti tidak terjadi
kenaikan atau penurunan. Pada tahun 2008 LR sebesar 0,52X. Apabila
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya tahun 2006 LR tetap dan tahun
2007 LR naik sebesar 0,03X. Menetap dan kemudian naiknya LR setiap tahun
ini mengidentifikasikan bahwa kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk
kurang baik karena rasio yang tinggi berarti perusahaan juga menggunakan
hutang yang tinggi.
3. Rasio Profitabilitas
Pada perhitungan rasio profitabilitas untuk ROE (Return On Equity) selama
tiga tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2006 ROE sebesar 72,69% dan
tahun 2007 ROE sebesar 72,88%. Berarti terjadi kenaikan sebesar 0,19%.
Pada tahun 2008 ROE sebesar 77,64%. Apabila dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya tahun 2006 ROE naik sebesar 4,95% dan tahun 2007 ROE
naik sebesar 4,76%. Jadi selama tiga tahun ini terjadi peningkatan. Ini artinya
kinerja PT. Unilever Indonesia Tbk dikatakan baik, hal ini ditunjukkan dengan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal sendirinya
meningkat.
4. Rasio Aktivitas
Pada perhitungan rasio aktivitas untuk TAT (Total Asset Turnover) selama
tiga tahun mengalami penurunan dan kenaikan. Pada tahun 2006 TAT sebesar
2,45X dan tahun 2007 TAT sebesar 2,35X. Berarti terjadi penurunan TAT
sebesar 0,10X. Sedangkan tahun 2008 TAT sebesar 2,39X. Apabila
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2006 TAT turun
sebesar 0,06X dan pada tahun 2007 TAT naik sebesar 0,03X. Apabila rasio
TAT semakin rendah maka semakin buruk pula kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualannya. Ini artinya kinerja keuangan PT. Unilever
Indonesia Tbk dapat dikatakan baik, hal ini disebabkan karena dana yang
tertanam pada keseluruhan aktiva perputarannya mengalami kenaikan,
c. Data di atas kita bisa menyimpulkan bahwa PT Unilever Tbk dan PT Indofood Tbk
sama-sama unggul dalam strategi pemasaran dan keuangannya masing-masing.
Karena mereka merupakan perusahaan yang sama-sama besar di Indonesia tentunya
mereka memiliki standart strategi pemasaran dan pengelolaan keuangannya masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai