RESUME

Oleh :

Nama : Tedi Ana Setiawan

Nim : P2D019001
Mata Kuliah : Penyuluhan Pertanian
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Imam Santosa, M.Si

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PASCASARJANA
MAGISTER AGRIBISNIS
PURWOKERTO
2020
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian
 Indeks pembangunan manusia masih belum menggembirakan , masyarakat
ekonomi asean yang dipenuhi persaingan menunutut petani untuk meningkatkan
kemapuan tekonologi, kewisausahaan. Persoalan mendasar jumlah petani
leandeles yang semakin besar buruh besar dan diesfaritas pendapatan besar. Posisi
dan peran penyuluh bukan hanya beroriesntasi meningkatkan produksi tetapi
meningkatkan SDM petani, petani berhak mendapatkan itu melalui penyuluhan.
Sebagian penyuluh menghadapi tantangan bahwa mereka dianggap tidak penting,
bahwa sebenarnya dapat meningkatkan pemberdayaan petani. Peran penyuluh
yang sesungguhnya adalah petani harus dapat diberdayakan agar mau dan mampu
betindak dalam peningkatan pertnanian kita. Segala sesuatu berkait dengan
prasarana dan sarana memang semestinya ada, termasuk; teknologi, transportasi,
pasar, dst. Jika sesuatu tersedia, namun petani merasa tak berdaya itu artinya
tidak ada kemajuan.
Pertanyaan besar yaitu, kelembagaan penyuuluh yang idel itu seperti apa
agar petani semakin berdaya? Baik tidaknya kelembagaan penyuluhan pertanian
yang dibuat berkait dengan keputusan yang harus diambil oleh pembuat
kebijaksanaan. Kelembagaan penyuluh pertanian yang baik harus paham apa itu
pembangunan petanian dan penyuluhan pertanian. Namun jika tidak paham maka
kan selalu disitu-situ saja. Maksud dari penyuluh pertanian yaitu bukan unutk
menggurui para petani, tetapi dalam masyarakat kita masih banyak ditemukan
persepsi yang tidak sama. Biasanya penyuluh diartikan sebagai komponen proyek
lain, mode desiminasi teknlogi, pemaksaan halus, dan cara promosi hasil produk
tertentu. Implementasi dari penyuluh pertanian belum menemukan upaya terpadu
dan bersinergi dari semua stakeholder, terkesan jalan sendiri-sendiri.
Penyuluh yang hadir dimassa depan mestinya yaitu penyuluh-penyuluh
yang profesional dan kompeten dibidangnya serta bersertifikasi. Karen kurang
beradayaya petani saat ini maka seorang penyuluh harus memiliki strategi yang
kreatif. Salah satunya yaitu dengan cara menghubungkan informasi dari lembaga
penelitian pertanian ke patani. Salah satu penyuluh menjadi bridge the gap agar
petani lebih berdaya, dan mau mencoba cara baru yang lebih efisien. Penyuluh
juga perlu memperhatikan spesifikasi tujuan penyuluhan, identifikasi kelompok
sasaran, rumusan strategi, dan pemilihan metode penyampaian.

KOMENTAR
Penyuluh pertanian saat ini kurang dihargai oleh para petani, karena peran
penyuluh kurang diperlukan. Sehingga kepada para penyuluh perlu adanya
kebaharuan yang up to date (sesuai perkembangan zaman) baik dari segi ilmu
maupun cara penyampaian, mampu bersaing sesuai perkembangan zaman, dan
memiliki strategi baru. Hal ini bertujuan untuk menarik simpatik para petani agar
mau dan menghargai seorang penyuluh yang datang ke lahan mereka.

Kepada semua anggota penyuluh diharapkan juga memiliki keterampilan

dalam mengoperasikan ALSINTAN (alat dan mesin pertanian) karena saat ini
kebanyakan yang memberikan contoh penggunaan ALSINTAN itu berasal dari
luar (bukan anggota penyuluh). Sehingga dengan memiliki keterampilan tersebut
bisa memberikan contoh dan praktek secara langsung kepada para petani yang di
suluhnya.
 PENUTUP

Penyuluhan pertanian yang profesional memang butuh pengorbanan,

komitmen dan mahal itu benar. Itulah bentuk investasi jangka panjang yang harus
ditanam bagi bangsa Indonesia agar dapat menuai kemajuan dan kesejahteraan.
Posisi dan peran penyuluh bukan hanya beroriesntasi meningkatkan produksi
tetapi meningkatkan SDM petani, petani berhak mendapatkan itu melalui
penyuluhan. Penyuluh yang hadir dimassa depan mestinya yaitu penyuluh-
penyuluh yang profesional dan kompeten dibidangnya serta bersertifikasi. Karen
kurang beradayaya petani saat ini maka seorang penyuluh harus memiliki strategi
yang kreatif.