Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap kehidupan manusia akan mengerti dengan pentingnya


pendidikan. Dalam mencapai suatu tujuan tersebut perlu adanya sumber
tenaga pendidik yang berkualitas. Dalam hal ini peran pendidikan sangat
penting didalam kehidupan. Karena pendidikanlah yang akan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.

Majunya system sangat ditentukan oleh system pendidikan yang ada.


Sebab itu, masyarakat harus mengetahui bagaimana pentingnya pendidikan.
Dengan demikian pendidikan bermaksud untuk menumbuhkembangkan
potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Timbulnya potensi pada
peserta didik tentu adanya suatu motivasi didalam dirinya untuk lebih maju.

Dalam upaya untuk mengembangkan potensi didalam peserta didik,


maka diperlukan landasan-landasan pendidikan. Landasan tersebut bertujuan
untuk melihat bagaimana pandangan tentang manusia dan implikasinya dalam
pendidikan. Beberapa diantara landasan pendidikan itu adalah landasan
pandangan ilmiah dan landasan pandangan filosofis pada pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pandangan ilmiah tentang manusia dan implikasi


pendidikannya?

2. Apa pandangan filosofis tentang manusia dan implikasi


pendidikannya?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pandangan ilmiah tentang manusia dan implikasi


pendidikannya.
2. Mengetahui pandangan filosifis tentang manusia dan implikasi
pendidikannya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pandangan Ilmiah tentang Manusia dan Implikasi Pendidikannya

Umar Tirtarahdja (2008) menjelaskan pendidikan serta ilmu


pengetahuan dan teknologi (iptek) mempunyai kaitan-kaitan sangat erat.
Seperti diketahui, iptek menjadi bagian utama dalam isi pengajaran. Dengan
kata lain, pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan
pengembangan iptek. Dari sisi lain, setiap perkembangan iptek harus segera
diakomodasikan oleh pendidikan yakni dengan segera memasukkan hasil
hasil pengembangan iptek itu kedalam isi bahan ajaran. Sebaliknya,
pendidikan sangat dipengaruhi oleh sejumlah cabang-cabang iptek.
Utamanya ilmu-ilmu perilaku (psikologi, sosiologi, antropologi). Seiring
dengan kemajuan iptek pada umumnya, ilmu pendidikan juga mengalami
kemajuan yang pesat. Demikian pula dengan cabang-cabang khusus dari
ilmu-ilmu perilaku yang mengkaji pendidikan seperti psikologi pendidikan
dan sosiologi pendidikan. Kemajuan cabang-cabang ilmu tersebut
menyebabkan tersedianya informasi empiris yang cepat dan tepat, pada
gilirannya diterjemahkan menjadi program alat, atau prosedur kerja yang
akan bermuara pada kemajuan teknologi pendidikan.

Pandangan ilmiah tentang manusia dan implikasinya dalam


pendidikan menurut Taufik (2013) terbagi menjadi lima yaitu:

a) Antropologi

 Definisi

Antropologi adalah studi tentang asal-usul perkembangan,


karakteristik jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia.

 Pandangan Terhadap Manusia

2
Manusia adalah organisme sosio budaya. Budaya merupakan
seperangkat cara hidup (berpikir dan berbuat) yang diperoleh
melalui proses belajar, yang member ciri pada setiap keputusan
kelompok.

 Implikasi Terhadap Pendidikan

Implikasi konsep antropologi dalam praktek pendidikan


adalah:

 Keharusan dan kemungkinan pendidikan


 Keragaman kegiatan pendidikan berdasarkan sistem sosial
budaya, kesatuan budaya regional dalam kelompok
subkultur.

 Pendidikan adalah enkulturasi (proses pemindahan budaya


dari generasi ke generasi).

Sedangkan implikasinya dalam pengembangan teori


pendidikan adalah:

 Lahir dan berkembangnya antropologi pendidikan yang


dipelopori oleh Frans Boa dan Margareth Mead.

 Adanya kebutuhan antropologi filasafat anak (pandangan


tentang hakekat khluk atau karakteristik anak).

b) Sosiologi

 Definisi

Sosiologi adalah studi tentang struktur social, ilmu yang


mempelajari struktur dan dinamika sosial.

 Pandangan Terhadap Manusia

Menurut sosiologi manusia adalah animal sociale (binatang


yang hidup bermasyarakat).

 Implikasi Dalam Pendidikan

Implikasinya dalam praktek pendidikan adalah:

3
 Konsep-konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar
penyelenggaraan pendidikan (landasan sosiologis
pendidikan).
 Masyarakat sebagai ekologi pendidikan atau sebagai
lingkungan tempat berlangsungnya pendidikan.

 Pendidikan sam dengan sosialisasi (proses menjadi anggota


masyarakat yang diharapkan).

Sedangkan implikasinya dalam pengembangan teori


pendidikan adalah:

 Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi pendidikan


yang dipelopori oleh Hendry Suzzallo.
 Mendorong lahir dan berkembangnya ilmu pendidikan
kependudukan.

 Mendorong lahir dan berkembangnya aliran sosiologisme


pendidikan, atau sociological tendency in education, yang
lebih menekankan konsep pendidikan pada proses sosialisasi
dari pada individualisasi.

c) Ekonomi

 Definisi
Ekonomi adalah studi tentang upaya manusia memperoleh
kemakmuran materil manusia.
 Pandangan Terhadap Manusia
Manusia adalah animal economus yaitu binatang yang terus
berusaha memperoleh kemakmuran materil dalam hidupnya.
 Implikasi Dalam Pendidikan
Implikasi ekonomika dalam praktek pendidikan yaitu:
 Konsep ekonomik menjadi dasar atau landasan pendidikan
(landasan ekonomikal pendidikan)
 Kondisi ekonomi mempengaruhi kemampuan dan kegiatan
pendidikan

4
 Pendidikan sama dengan penanaman modal dalam sumber
daya manusia atau human investment, ditinjau dari ekonomi
makro.
 Pendidikan sama dengan profesionalisasi, ditinaju dari
ekonomi mikro.
d) Psikologi
 Definisi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah
laku individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam
kandungan sampai balita, dari masa kanak-kanak sampai dewasa,
serta masa tua.
 Pandangan Terhadap Manusia
Menurut psikologi manusia adalah individu yang belajar.
Manusia juga merupakan makhluk yang memiliki berbagai
potensi, mampu belajar, bersifat unik, memiliki berbagai
kebutuhan, dan seterusnya.
 Implikasi Dalam Pendidikan
Implikasi psikologi dalam praktek pendidikan yaitu:
 Konsep-konsep psikologis tentang individu menjadi dasar
pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar.

 Pendidikan sama dengan individualisasi (proses


pengembangan individu).
Sedangkan implikasi psikologi dalam pengembangan
pendidikan adalah:
 Lahir dan berkembangnya psikologi pendidikan yang
dipelopori oleh Thorndike.
 Lahir dan berkembangnya aliran pembaharuan pendidikan
yan disebut developmentalisme atau “psychological
Tendency in Education” yang dipelopori oleh Peatalozzi,
Herbert dan Foobel.

e) Politik

5
 Definisi

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang kekuasaan


wewenang dan upaya manusia untuk mendapatkannya.

 Pandangan Terhadap Manusia

Pandangan politik terhadap manusia adalah, manusia


merupakan animal politicon (binatang yang hidup berpolitik).

 Implikasi dalam pendidikan

Implikasi konsep politik dalam praktek pendidikan adalah:

 Konsep-konsep politika menjadi dasar penyelenggaraan


pengelolaan pendidikan secara makro nasional (landasan
political pendidikan)
 Terjalinnya kerjasama internasional dalam bidang pendidikan
 Pendidikan sama dengan civillisasi (proses menjadi warga
negara yang baik)
 Pendidikan kewarganegaraan mempunyai kedudukan dan
peranan yang penting

 Pendidikan politik

Sedangkan implikasinya dalam pengembangan teori


pendidikan adalah:

 Lahir dan berkembangnya politika pendidikan atau


pendidikan nasional yang dipelopori oleh Guize (Perancis),
Fischer (Inggris), Horace Mann dan Henry Benhard (USA),
K.H. Dewantara dan Moh. Syafei (Indonesia)

 Lahir dan berkembangnya studi pendidikan internasional


(Auslandpedagogik).

B. Pandangan Fisolofis tentang Manusia dan Implikasi Pendidikannya

Umar Tirtarahardja berpendapat bahwa landasan filosofis merupakan


landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang

6
berusaha menelaah masalah-masalah pokok. Landasan filosofis adalah
landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat.

Secara historis pandangan filosofis terdapat dua aliran yang sangat


bertentangan yakni idealism dan naturalisme (positivisme) dengan segala
variasinya masing-masing (Abu Hanifah, 1950). Wayan Ardhana dan
kawan-kawan (1986) mengemukakan bahwa aliran-aliran filsafat itu bukan
hanya mempengaruhi pendidikan, tetapi juga telah melahirkan aliran filsafat
pendidikan seperti:

a) Idealisme

Idealisme adalah suatu keyakinan atas suatu hal yang dianggap


benar oleh individu yang bersangkutan dengan bersumber dari
pengalaman, pendidikan, kultur budaya dan kebiasaan.

b) Realisme

Realisme adalah filsafat yang menganggap bahwa terdapat satu


dunia eksternal nyata yang dapat dikenali. Karena itu, realisme
berpandangan bahwa objek persepsi indrawi dan pengertian sungguh-
sungguh ada, terlepas dari indra dan budi yang menangkapnya karena
objek itu memang dapat diselidiki, dianalisis, dipelajari lewat ilmu,
dan ditemukan hakikatnya lewat ilmu filsafat.

c) Perenialisme

Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi atau


kekal atau bersifat lestari.  Perenialisme muncul atau berkembang
sebagai reaksi dan solusi yang diajukan atas terjadinya suatu keadaan
yang mereka sebut sebagai krisis kebudayaan dalam masyarakat
modern.

d) Esensialisme

Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-


nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat
manusia. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak
pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang

7
memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata
yang jelas.

e) Pragmatisme dan progresivisme

Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa


yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai
yang benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang
bermanfaat secara praktis.

f)     Eksistensialisme.

Eksistensialisme aliran filsafat yang menyatakan bahwa cara


berada manusia dan benda lain tidaklah sama.

Pandangan filosofis tentang manusia dan implikasinya dalam


pendidikan menurut M. Taufik dan Redja Mudyahardjo adalah:

a. Filsafat umum atau murni merupakan studi tentang kebenaran alam


semesta dan isinya. Adapun cabang filsafat sebagai berikut:

 Metafisika yaitu hakikat kenyataan masih terbagi lagi menjadi 4,


yaitu: ontology (hakikat kenyataan alam semesta), teologi (hakikat
Tuhan), kosmologi (hakikat alam) dan humanologi (hakikat
manusia).
 Epistimologi = hakikat mengetahui dan pengetahuan, sedangkan
logika = menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.

 Aksiologi yaitu hakikat nilai, terbagi menjadi etika (hakikat


baik dan jahat) serta estetika (hakikat indah dan jelek).

Implikasi filsafat dalam praktek pendidikan:


1) Konsep-konsep filsafat umum (metafisika, epistemologi dan
aksiologi) menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan (landasan
filosofis pendidikan).

2) Munculnya sekolah-sekolah percobaan (kinder garten).

b. Filsafat antropologi atau antropologi filosofis adalah cabang filsafat


yang menyelidiki hakekat manusia sebagai keseluruhan atau manusia

8
seutuhnya. Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang
menyelidiki hakikat manusia sebagai keseluruhan, atau manusia
seutuhnya. Pengetahuan filosofis tentang manusia pada dasarnya
dalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri dan manusia dapat
merefleksikan tentang dirinya sendiri hanya jika menjadi pribadi
yang mengenal dirinya. Jadi tujuan utama filsafat antropologi
adalah mencerminkan dirinya menjadi seorang pribadi. Objek kajian
filsafat antropologi antara lain: masalah hubungan manusia dengan
alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.

Implikasi dalam pendidikan, filsafat antropologi dalam praktek


pendidikan:

 Konsep-konsep manusia seutuhnya sebagai dasar tujuan


pendidikan
 Pendidikan humanisasi (proses mewujudkan kemanusiaan,
atau proses menuju tercapainya manusia seutuhnya)
 Tujuan utama dalam hidup mencapai perwujudan diri sendiri
secara kooperatif.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Alhamdulillah, Akhirnya dengan do’a dan usaha, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami berharap supaya makalah ini dapat
berguna dan dapat dimanfaatkan oleh kalangan banyak. Dan kami
berharap kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-teman
sekalian. Terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Casi’a. 2015. Pandangan Ilmiah dan Filosofis Tentang Manusia dan


Implikasi Pendidikan. Cirebon: Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.
Muhmidayeli. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Jalaluddin & Idi, Abdullah. 2007. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat,
dan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Ardhana, Wayan. 1986. Dasar-dasar kependidikan. Malang: Fakultas Ilmu
Pendidikan IKIP MALANG.

11

Anda mungkin juga menyukai