Bilangan Kompleks X
Bilangan Kompleks X
Bilangan kompleks adalah bilangan yang terdiri dari dua suku atau bagian, yaitu suku ril
dan suku imajiner. Bilangan kompleks biasanya berasal dari akar suatu persamaan
kuadrat, yang tidak dapat difaktorkan menghasilkan akar ril, seperti yang diperlihatkan
pada Contoh 4.1.
Contoh 4.1:
Perhatikan persamaan kuadrat:
√
√
Akar (-36) tidak dapat dinyatakan sebagai bilangan biasa, karena tidak ada bilangan biasa
(ril) yang kuadratnya (-36), sehingga √ bukan bilangan biasa (ril).
1 jika berdiri sendiri, tidak memiliki arti apa-apa tetapi tidak dapat dibuang begitu
saja karena akan kembali berarti jika bersama-sama dengan bilangan lain atau 1
tersebut dikuadratkan menjadi (-1)
Penulisan 1 dapat dipermudah dengan mendefinisikan √ . Jadi 36
ditulis menjadi , 16 ditulis menjadi dan akar persamaan kuadrat pada Contoh 4.1
dapat ditulis menjadi:
– dan –
Akar persamaan kuadrat pada Contoh 4.1, yaitu dan disebut bilangan kompleks,
dengan (–1) sebagai bagian atau suku ril, sedangkan +3 sebagai bagian atau suku
imajiner.
Perhatikan bilangan kompleks dan pada Contoh 4.1. Bilangan ril dan bilangan
imajiner pada kedua bilangan kompleks tersebut harus sama, tetapi berbeda tanda pada
suku imajiner. Suku imajiner pada bertanda positif, sedangkan suku imajiner pada
bertanda negatif. Bilangan kompleks yang berasal dari akar suatu persamaan kuadarat
Matematika Teknik Kimia – Bilangan Kompleks 2
selalu berpasangan demikian sehingga disebut pasangan atau konjugat dari , atau
sebaliknya konjugat dari .
4.1 Perpangkatan i
Kita dapat kembangkan beberapa kesamaan seperti berikut untuk mempermudah
penggunaan dari definisi i = :
√ i
dst.
(4.1)
Contoh 4.2:
Diketahui bilangan kompleks: dan
Tentukan:
z1 + z2 = …………………………………..........................…..
z1 – z2 = ......................…………………………………….....
z2 – z1 = ……………………………………............................
Apakah = ?
= …………………………………………….
= …………………………………………….
Matematika Teknik Kimia – Bilangan Kompleks 3
= …………………………………………….
Operasi pembagian bilangan kompleks tersebut sudah selesai, tetapi agar penulisan hasil
pembagiannya kembali seperti bentuk baku , penulisan hasil pembagian
tersebut perlu disempurnakan. Bilangan kompleks pada penyebut sedapat mungkin
diganti dengan bilangan ril, dengan cara mengalikan dengan bilangan kompleks
pasangannya, yaitu – , tetapi jangan lupa bilangan kompleks pada pembilangpun
harus dikalikan dengan konjugat dari bilangan kompleks penyebut, seperti berikut:
( ) ( )
Contoh 4.3:
Diketahui bilangan kompleks: dan
z = a + bi
b
Contoh 4.4:
Nyatakan bilangan-bilangan kompleks berikut ini dalam koordinat kartesian:
imajiner
4 z1 = 2 + 4i
z3 = -3 + 2i 2
-5 4
ril
-3 2
-3
z4 = -5 - 3i
-4 z2 = 4 - 4 i
-b
z2 = -a - bi
Gambar 4.3 Dua vektor berlawanan arah
imajiner imajiner
z1 + z2
z3
z1
z4 z3 – z4
z2
ril ril
-z4
(a) (b)
Gambar 4.4 Penjumlahan bilangan kompleks dalam koordinat kartesian (a) dan (b)
tiada lain adalah suku ril dan suku imajiner dari bilangan kompleks tersebut, seperti
diperlihatkan pada Gambar 4.5.
Im
r
b
Ril
0
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa panjang vektor ( ) dan arah vektor , dapat dihitung
dari absis dan ordinat menggunakan persamaan:
atau (4.2)
atau ( ) (4.3)
Persamaan (4.5) adalah cara menyatakan bilangan kompleks dalam bentuk kutub
dengan disebut modulus z (4.6)
Contoh 4.5:
Nyatakanlah bilangan kompleks dalam bentuk kutub
( ) 52’
maka:
Contoh 4.6:
Nyatakanlah bilangan kompleks – dalam bentuk kutub
Modulus z :
Argumen z : ( )
Matematika Teknik Kimia – Bilangan Kompleks 7
Jika pada bilangan kompleks menghasilkan tan < 0, dan yang membuat
negatifnya adalah , maka ( ). Jika yang membuat negatifnya adalah
, maka ( ). Untuk Contoh 4.6:
– –
maka:
KW II KW I Kwadran II Kwadran I
(b) (a)
II I I
II
III IV
III IV
(c) (d)
Gambar 4.6 Penentuan : (a) di kwadran I (b) di kwadran II (c) di kwadran III (d) di kwadran IV
= …………………………………………………………………………
= …………………………………………………………………………
Contoh 4.7:
Diketahui dan
1 = ……………………. 2 = ………………………
1 = …………………........... 2 = ……………………..........
= ………………………………
1 2 dapat ditulis …. ….
= …………………………………………………………………………
= ……………………………………….
z1
maka: = ………………………………………. (4.9)
z2
Contoh 4.8:
| | | |
maka:
| | | | |
…………………………………………………………………………………............................
.…………………………………………………………………………………...........................
( )
( )
……………………………………………........................…………………………………..
……………………………………………........................…………………………………..
……………………………………………........................…………………………………..
Contoh 4.9
Nyatakan bilangan kompleks pada Contoh 4.8 dalam bentuk eksponensial.
Jawab: radian = 0,2826
Matematika Teknik Kimia – Bilangan Kompleks 10
Latihan 4.1