Anda di halaman 1dari 2

HISYAM ALFRIDHO – 11180007

“Lahan Hijau dan Polusi Udara di Jakarta”

Seiring perkembangan jaman, polusi udara menjadi semakin banyak dan tidak terhindar
di Jakarta. Meski kesehatan mengancam, masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap
polusi udara. Masyarakat sangat paham akan bahaya polusi udara di Jakarta, namun mereka tidak
peduli dan prihatin. Polusi Udara dapat menyebabkan beberapa penyakit jantung dan paru-paru
contohnya penyakit ISPA, pneumonia, dan serangan Jantung. Selain itu polusi udara juga dapat
menyebabkan leukimia dan gangguan kesehatan pada bayi.

Angka polusi udara menurut numbeo.com mencapai 81.71 Pollution Index. Dalam hal ini
kualitas udara di Jakarta dikategorikan sedang atau tidak berpengaruh ke manusia ataupu hewan
namun berpengaruh pada tumbuhan yang peka. Dari angka ini bukan berarti tidak berbahaya
melainkan harus tetap waspada. Dari pernyataan tersebut tumbuhan juga memiliki peranan
penting dalam mengurangi polusi udara. Di Jakarta, pohon dan lahan terbuka hijau sangat minim
dan hampir tidak ada. Hal ini sangat berpengaruh akan kualitas udara di Jakarta kedepannya.

Pohon dan tumbuhan sangat berperan penting untuk memperbaiki kualitas udara karena
tumbuhan menyerap karbon dioksida (CO2) yang merupakan salah satu gas penyebab polusi
udara. Selain itu tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Jika kita lihat habitat pohon dan tumbuhan di Jakarta sangatlah sempit dan hampir tidak
tersedia. Terbukti menurut Dean RTH di Jakarta hanya 14,9% (Julio Subagio, 2019). Angka
yang cukup untuk kota Jakarta agar mengurangi polusii adalah 30% Ruang Terbuka Hijau (RTH)
untuk mampu menyerap udara yang berpolusi. Jika angka ruang terbuka hijau kecil penyerapan
air juga akan tidak efektif dan menyebabkan banjir. Hal ini menyebabkan lingkungan yang tidak
sehat untuk manusia. Jika angka ruang terbuka hijau terus menurun maka angka polusi udara
akan semakin tinggi dan berbahaya untuk manusia, hewan, dan tumbuhan.
Kesimpulannya, polusi di Jakarta sudah mendekati angka berbahaya. Pohon dan
tumbuhan sangat berguna untuk mengatasi pencemaran udara karena dapat menyerap karbon
dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen. Dengan ditingkatkannya ruang terbuka hijau, angka
ini akan mengurangi angka Pollution Index. Solusinya kita sebagai masyarakat harus sadar akan
lingkungan. Dimulai dengan menanam pohon atau tumbuhan di pekarangan rumah, kita dapat
membantu mengurangi polusi udara di Jakarta. Menanam tumbuhan Anti-Pollutan sangat
dianjurkan dalam hal ini. Jangan lupa untuk memakai masker jika berkendara, atau berpergian ke
Jalan. Semua berawal dari kita dan pada akhirnya untuk kita.

Referensi :

(2019). Pollution Index by City 2019. Numbeo

https://www.numbeo.com/pollution/rankings.jsp?title=2019

Julio Subagio dan Shierine Wangsa Wibawa. (27 Juni 2019). Jakarta Masih Kekurangan Ruang
Terbuka Hijau, Ini Penjelasan Ahli. Kompas

https://sains.kompas.com/read/2019/06/27/200400723/jakarta-masih-kekurangan-ruang-terbuka-
hijau-ini-penjelasan-ahli

Vitorio Mantalean dan Dian Maharani. (29 Juni 2019). 2019, Polusi Udara Jakarta Dinilai Lebih
Parah dari 2018. Kompas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/29/16470231/2019-polusi-udara-jakarta-dinilai-
lebih-parah-dari-2018

Anda mungkin juga menyukai