Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada praktikum teknologi steril kali ini membuat salep mata atropine sulfat. Salep
mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang cocok. Salep
mata yang baik harus memiliki kehomogenitasan yang baik atau harus bebas dari partikel
kasar yang dapat mengiritasi mata serta salep mata harus memiliki daya serap yang bagus
agar dapat berpenetrasi dengan cepat pada cairan mata dan tentunya harus bebas dari
mikroba.

Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat
serta memenuhi syarat uji sterilitas. Salep mata bekerja pada kelopak mata, kelenjar sebasea,
konjungtiva, kornea dan iris. Penggunaan salep mata ini memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Keuntungan salep mata adalah bisa memberikan bioavailabilitas lebih besar dar
sediaan larutan dalam udara yang ekuivalen serta waktu kontak yang lebih lama jadi jumlah
obat yang diabsorpsi lebih tinggi. Sedangkan kerugiannya, kadang-kadang bisa mengganggu
penglihatan jadi digunakannya harus pada saat akan tidur.

Sediaan salep mata atropine sulfat 0,1% ini ditujukan untuk menghambat M.
Constrictor pupillae dan M. Ciliaris lensa mata, sehingga menyebabkan midriasis dan
siklopegia (paralisis mekanisme akomodasi). Midriasis mengakibatkan fotopobia, sedangkan
siklopegia menyebabkan hilangnya daya melihat jarak dekat. Indikasi dari atropine sulfat
yaitu untuk mengobati radang iris, radang uvea, untuk prosedur pemeriksaan refraksi, dan
keracunan organofosfat.

Formulasi salep mata mengikuti formulasi pada fornas dengan memodifikasi sesuai
dengan jumlah salep yang akan dibuat. Basis yang digunakan yaitu paraffin cair dan padat
serta vaselin flavum. Untuk sediaan salep mata tidak boleh menggunakan basis vaselin album
karena vaselin album terbuat dari vaselin kuning yang dihidrolisis dengan asam sulfat,
sehingga dapat mengakibatkan efek berbahaya untuk mata eperti iritasi mata.

Setelah alat–alat yang digunakan untuk praktikum disterilisasi, basis salep cetil
alkohol, paraffin padat, paraffin cair dan vaselin flavum disterilisasi sekaligus dileburkan
bersama dengan menggunakan oven selama 1 jam pada suhu 150°C. Sediaan salep mata yang
dibuat harus memiliki basis yang halus agar dalam penggunaannya tidak mengiritasi mata
dan mampu memberikan kenyamanan.Vaselin flavum merupakan basis salep petrolatum
yang titik lebur/ titik melumernya mendekati suhu tubuh, sehingga basis ini baik digunakan
untuk basis salep mata. Setelah penambahan emulgator, konsistensi salep mata dapat diatur
dengan penambahan paraffin cair hingga 10% sehingga didapat konsistensi salep yang
lembut.

Pada hasil pengamatan evaluasi sediaan penamipilan bau tidak berbau warna putih
menunjukan sediaan tersebut baik dalam segi penampilan, kemudian homogenitas sediaan
homogen, keseragaman volume seragam hal ini dalam sediaan di lebihkan 2% .dari sediaan
yang menyebabkan semua sediaan padu tube tetap pada volume yang di syaratkan, ph sediaan
6 memenuhi syarat untuk di gunakan, daya lekat cukup baik untuk terus melekat pada
kelopak mata, daya sebar 3,5cm tidak memenuhi syarat pada syarat 5-7cm ini berkaitan
dengan kekentalan salep dan juga berkaitan dengan penyebaran yang nantinya di sebarkan
pada bagian kelopak mata kesalah yang selanjutnya pada tahap penegerjaan di jeda beberapa
lama yang berakibat pada sediaan tersebut, isi minimum memenuhi syarat yaitu dengan berat
isi 5gram.
Kesimpulan

Pada sediaan salep mata dengan zat aktif atropin sulfat digunakan pada area kelopak
mata sebagai pelembab, untuk iritasi dsb. Dari semua hasil evaluasi sediaan memenuhi syarat
untuk digunakan namun pada daya sebar yang tidak memenuhi syarat yang di sebabkan
karena kekntalan sediaan.

Anda mungkin juga menyukai