Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hayatun Nufus Annajwa

Kelas : XI MIA1

Mapel : Prakarya & Kewirausahaan

Tanggal : 03 April 2020

Media : E-Learning Madrasah

1. Standar dalam proses produksi


- Menentukan standar produk
- Menilai kesesuaian produk dengan standar
- Mengadakan tindakan koreksi
- Merencanakan perbaikan secara terus menerus untuk menilai standar yang telah
ditetapkan
2. Langkah kerja dalam pembuatan bioetanol
Proses Pembuatan Etanol
proses yang harus dilalui selama pembuatan etanol berlangsung. Proses-proses
tersebut adalah Gelatinasi, Fermentasi, dan Destilasi.
- Proses Gelatinasi
Proses gelatinasi adalah proses pengubahan bahan baku menjadi bubur, proses
pemanasan dengan 100°C, kemudian dilakukan proses pendinginan. Proses
Gelatinasi dibutuhkan dalam pembuatan etanol dengan tujuan untuk mengubah
karbohidrat menjadi gula sederhana.
- Proses Fermentasi
Proses fermentasi adalah proses perubahan gula yang dilakukan oleh ragi. Dalam
hal ini, ragi dari jenis Sacaromyses C (jasad renik dari keluarga vegeta) ini
melakukan proses pelepasan ikatan kimia rantai karbon dari glukosa dan fruktosa.
Pelepasan itu dilakukan satu demi satu, kemudian kembali dirangkai secara
kimiawi menjadi molekul etanol, gas karbon dioksida, serta menghasilkan panas.
Saat melakukan pekerjaannya, ragi mengeluarkan enzim yang sangat kompleks,
dan mampu merombak monosakarida menjadi etanol dan karbon diokasida.
- Proses Distilasi
Proses distilasi adalah proses pemisahan antara alkohol dengan air dan bahan
padat lainnya melalui penyulingan.
Yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Bahan Bakar Bensin Atau Bioetanol
- Menyiapkan Ragi
Untuk 1.000 liter mash, dibutuhkan sebanyak 0,5 kg ragi. Kandungan total gula
yang ada pada mash berkisar antara 20-22%. Sebelumnya, ragi dibiakkan di dalam
tangki berisi 10 liter mash selama kurang lebih 1 jam pada suhu maksimal 30°C.
- Kebersihan
Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah kebersihan peralatan, karena
sangat berpengaruh pada jumlah etanol yang dihasilkannya nanti.

Pembuatan Bioetanol dari Limbah Buah-buahan


- Siapkan fermentor. Bisa dibuat dari galon atau dari drum plastik ukuran 50-100L.
- Masukkan sisa minuman, sisa buah-buahan, gula pasir, tetes, atau bahan manis
lainnya ke dalam fermentor.
- Tambahkan Urea dan NPK secukupnya.
- Tambahkan ragi roti ke dalam fermentor secukupnya.
- Aduk hingga tercampur merata, dan biarkan sampai fermentasi berjalan
sempurna.

- Setelah fermentasi berjalan sempurna yang ditandai dengan bau etanol yang
menyengat. Cairan fermentasi ini bisa didistilasi dengan menggunakan distilator
- Bioetanol dengan kadar kurang dari 99% belum bisa dicampur dengan bensin. Karena
kandungan airnya bisa merusak mesin. Untuk menghilangkan sisa air dilakukan
dehidrasi. Caranya bisa menggunakan kapur tohor atau kapur bangunan yang banyak
dijual di toko-toko material/bahan bangunan. Caranya, tambahkan kapur tohor ke
dalam bioetanol 95%. Biarkan kapurnya bereaksi dan didiamkan sampai mengendap.
Bioetanol distilasi sekali lagi dengan menggunakan mini distilator. Cek atau ukur
kadar bioetanolnya lagi dengan menggunakan etanol meter. Jika sudah mendekati
100% sudah bisa digunakan untuk bahan bakar.

3. Sumber energi alternatif yang dapat diubah menjadi energi listrik


Berikut lima energi alternatif yang dapat menghasilkan listrik.
- Matahari
Energi matahari menjadi sumber energi yang dapat diperbarui dan diperoleh
secara cuma-cuma. Matahari merupakan reaktor nuklir yang besar dan di dalam
inti matahari, reaksi fusi nuklir menghasilkan jumlah energi yang besar yang
memancar keluar dari permukaan matahari dan ke luar angkasa dalam bentuk
cahaya dan panas.
Mengutip Energysage, ada dua cara untuk memanfaatkan energi matahari.
Pertama, photovoltaics yang bertujuan untuk proyek tenaga listrik dalam skala
kecil, seperti menggunakan instalasi panel surya perumahan). Dan kedua, solar
thermal capture yang digunakan untuk produksi tenaga listrik dalam skala besar.
- Biomassa
Biomassa merupakan energi organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan
sampah sisa makanan yang bisa diperbarui. Energi ini juga tersimpan dari
matahari, termasuk tanaman yang menyerap energi matahari melalui proses
fotosintesis.
Dilansir Badan informasi Energi AS, biomassa bisa berbentuk padat seperti kayu
dan sampah, bisa dibakar dan langsung menghasilkan panas.
- Angin
Seperti halnya matahari, angin juga menjadi sumber energi yang sedang gencar
dikembangkan di beberapa negara. Proses pembentukan energi angin berasal dari
turbin angin yang mengubah energi kinetik yang terdapat dalam angin menjadi
energi mekanik. Energi mekanik tersebut dapat digunakan untuk menggiling biji-
bijian atau memompa air. Generator untuk energi angin dapat mengubah energi
mekanik menjadi listrik yang disalurkan ke rumah-rumah, sekolah, perkantoran,
dan sebagainya.
- Nuklir
Energi nuklir berasal dari atom uranium yang terpecah di dalam reaktor untuk
memanaskan air menjadi uap. Kegiatan ini digunakan generator turbin untuk
menghasilkan listrik. Sekitar 20 persen listrik yang mengaliri Amerika Serikat
menggunakan tenaga nuklir.
Situs Duke Energy mencatat pembangkit listrik bertenaga nuklir tidak
menggunakan dan membakar bahan bakar, sehingga prosesnya tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca.
- Geotermal
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal) menggunakan uap yang
dihasilkan waduk air panas yang terletak beberapa mil di bawah permukaan bumi,
untuk menghasilkan listrik. Uap tersebut membantu untuk memutar turbin dan
dapat mengaktifkan generator yang menghasilkan listrik.

Anda mungkin juga menyukai