Anda di halaman 1dari 34

TUGAS MATA KULIAH

BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN


Dosen Pembina : Ir. Dian Ariestadi, M.T. Ars

Rumusan langkah-langkah Perhitungan OTTV dan RTTV bedasarkan SNI 03-6389-2011

Oleh :
Intan Ambarwati
170523627022

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2020
A. Pendahuluan
Konservasi Energi menurut kamus bahasa Indonesia adalah, pemeliharaan dan
perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan
mengawetkan/pengawetan. Berdasarkan SNI 03-6389-2011, konservasi energi adalah upaya
mengefisiensikan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat
dihindarkan. Konservasi energi disini mempunyai arti melestarikan/ menghemat penggunaan
energi listrik yang berasal dari sumber energi yang tidak dapat diperbaharui antara lain energi
fosil-minyak bumi, batubara dan gas bumi. Konservasi energi merupakan salah satu langkah
yang dapat dilakukan untuk dapat menghemat penggunaan sumber daya fosil yang semakin
menipis.
Sedangkan untuk selubung bangunan menurut SNI 03-6389-2011, adalah elemen
bangunan yang membungkus bangunan Gedung, yaitu dinding dan atap transparan atau yang
tidak transparan dimana sebagian besar energi termal berpindah lewat elemen tersebut.
Selubung bangunan terdiri dari komponen tak tembus cahaya dan sistem fenetrasi dan
komponen tembus cahaya yang memisahkan interior bangunan dari lingkungan luar. Funsi dari
selubung bangunan adalah memberikan perlindungan terhadap pengaruh lingkungan luar yang
tidak dikehendaki seperti panas, radiasi, angin, hujan, kebisingan, dll.
Selubung bangunan dapat memiliki dampak besar terhadap total konsumsi energi
karena dapat mempengaruhi beban pendinginan secara signifikan, terutama karena
pengendalian perolehan radiasi panas melalui jendela, dan pemanfaatan cahaya alami.
Rancangan selubung bangunan yang mencangkup penggunaan peneduh, pengaturan luasan
rasio bukaan jendela terhadap dinding pemilihan kaca dengan koefisien peneneduh yang
rendah dan pemanfaatan cahaya alami untuk pencahayaan dalam ruang dapat menunjukkan
potensi penghematan energi .
B. Teori OTTV dan RTTV
OTTV (Overall Thermal Transfer Value) adalah angka yang ditetapkan sebagai kriteria
perancangan untuk selubung bangunan yang dikondisikan.Untuk membatasi perolehan panas
akibat radiasi lewat selubung bangunan, maka ditentukan perolehan termal menyeluruh untuk
selubung bangunan tidak melebihi atau sama dengan 35 watt/m2 (menurut SNI 03-6389-2011)
𝑂𝑇𝑇𝑉 = 𝛼 ⌊(𝑈𝑤 𝑥 (1 − 𝑊𝑊𝑅) 𝑥 𝑇𝐷𝐸𝐾 ⌋ + (𝑈𝑡 𝑥 𝑊𝑊𝑅 𝑥 Δ𝑇) + (𝑆𝐶 𝑥𝑊𝑊𝑅 𝑥𝑆𝐹)
Dengan,
OTTV = Nilai perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki arah atau
orientasi tertentu (W/m2)
α = abrsortans radiasi matahari. (Tabel 1 dan 2)
Uw = Transmitans termal dinding tidak tembus cahaya (W/m2.K)
WWR = Perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar pada orientasi yang
ditentukan
TDEK = Beda temperature ekuivalen (K). (Tabel 8)
SF = Faktor radiasi matahari (W/m2)
SC = Koefisien peneduh dari sistem fenetrasi
Uf = Transmitans termal fenetrasi (W/m2.K)
𝛥T = Beda temperature perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam (diambil 5K)
Nilai OTTV untuk setiap bidang dinding luar bangunan gudang dengan orientasi tertentu
dengan lebih dari satu jenis material dinding, harus dihitung dengan persamaan:

𝑂𝑇𝑇𝑉 = ⌊𝛼1 {𝑈𝑤 𝑥 𝐴1⁄∑ 𝐴 (1 − 𝑊𝑊𝑅) 𝑥 𝑇𝐷𝐸𝐾 } + 𝛼2 {𝑈𝑤 𝑥 𝐴2⁄∑ 𝐴 (1 −

𝑊𝑊𝑅) 𝑥 𝑇𝐷𝐸𝐾 } … … … + 𝛼𝑛 {𝑈𝑤 𝑥 𝐴𝑛⁄∑ 𝐴 (1 − 𝑊𝑊𝑅) 𝑥 𝑇𝐷𝐸𝐾 } ⌋ +

+{(𝑈𝑡 𝑥 𝑊𝑊𝑅 𝑥 Δ𝑇)} + {(𝑆𝐶 𝑥𝑊𝑊𝑅 𝑥𝑆𝐹) }


Dengan,
A1 = area dinding 1
A2 = area dinding 2
∑A = A1 + A2 + ………. +An
Untuk menghitung OTTV seluruh dinding luar, digunakan persamaan sebagai berikut:
(𝐴𝑜1 𝑥 𝑂𝑇𝑇𝑉1) + (𝐴𝑜2 𝑥 𝑂𝑇𝑇𝑉2) + ⋯ + (𝐴𝑜𝑖 𝑥 𝑂𝑇𝑇𝑉𝑖)
𝐴=
𝐴𝑜1 + 𝐴𝑜2 + ⋯ + 𝐴𝑜𝑖
Dengan,
Aoi = luas dinding pada bagian dinding luar I (m2). Luas total ini termasuk semua
permukaan dinding tidak tembus cahaya dan luas permukaan jendela yang terdapat
pada bagian dinding tersebut.
OTTVi = nilai perpindahan termal menyeluruh pada bagian dinding 1 (W/m2) sebagai hasil
perhitungan awal
Nilai perpindahan termal dari penutup atap bangunan gedung dengan orientasi tertentu, harus
dihitung melalui persamaan :
𝛼 (𝐴𝑟 𝑥 𝑈𝑟 𝑥𝑇𝐷𝐸𝐾 ) + (𝐴𝑠 𝑥 𝑈𝑠 𝑥 Δ𝑇) + (𝐴𝑠 𝑥 𝑆𝐶 𝑋 𝑆𝐹)
𝐴=
𝐴𝑜
Dengan,
α = abrsortans radiasi matahari. (Tabel 1 dan 2)
Ar = luas atap yang tidak transparan (m2)
As = luas Skylight (m2)
Ao = luas atap total (Ar+As)
Ur = transmitans termal atap tidak transparan (W/m2. K)
TDEK = Beda temperature ekuivalen (K). (Tabel 8)
SF = Faktor radiasi matahari (W/m2)
SC = Koefisien peneduh dari sistem fenetrasi
C. Diagram aliran perancangan OTTV dan RTTV
OTTV
RTTV
D. Menentukan nilai OTTV dan RTTV
Menentukan nilai OTTV
Tentukan nilai OTTV pada setiap orientasi seperti pada diagram aliran proses perancangan
OTTV pada dengan cara sebagai berikut :
a) tentukan nilai WWR ( perbandingan luas jendela dan luas total dinding luar)
b) tentukan α

Tabel.1 Nilai absortans radiasi matahari untuk dinding luar dan atap tidak transparan
Tabel.2 Nilai absortans radiasi matahari untuk cat permukaan dinding
Bila α material dan warna diketahui, nilai α yang diambil adalah nilai α lapisan terluar.
Namun pada konstruksi dinding tirai (curtain wall) yang memiliki 2 nilai α maka α total
sama dengan α1 x α2
c) tentukan nilai U
Untuk dinding tidak transparan dan fenestrasi yang terdiri dari beberapa lapis komponen
bangunan, maka besarnya U dihitung dengan rumus :
1
𝑈 = 𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Dengan,
Rtotal = resistensi termal total =∑𝑖=0 𝑅𝑖
Resistensi termal terdiri dari:
1. Resistensi lapisan udara luar (RUL)

Tabel.3 nilai Resistensi lapisan udara luar (RUL)


2. Resistensi termal bahan (Rk)
𝑡
𝑅𝑘 = 𝑘

Dengan,
t = Tebal bahan (m)
k = nilai konduktivitas termal bahan (W/m. K)

Tabel.4 nilai K bahan bangunan


3. Resistensi termal rongga udara (RRU)

Tabel 5. Nilai resistensi termal rongga udara (RRU)


4. Resistansi lapisan udara permukaan (RUP)
Nilainya sama dengan tabel.3
d) tentukan nilai SC
nilai SC didapar dari tabel 6
dimana R didapat dari perbandingan besar P(Panjang) dan H(tinggi) dari peneduh
dan φ (sudut kemiringan peneduh)
Tabel 6. Nilai SF
Orientasi: Utara dan Selatan
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi horizontal pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi: Timur dan Barat
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi horizontal pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi: Timur laut dan Barat laut
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi horizontal pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi Tenggara dan Barat Daya
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi horizontal pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi: Utara dan Selatam
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi vertical pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi: Timur dan Barat
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi vertical pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi: Timur Laut dan Barat Laut
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi vertical pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi: Tenggara dan Barat Daya
Koefisien peneduh efektif untuk proyeksi vertical pada berbagai sudut kemiringan
Orientasi Utara dan Selatan
Koefisien peneduh efektif untuk peneduh berbentuk kotak dengan berbagai sudut
kemiringan peneduh sirip horizontal
Orientasi: Timur dan Barat
Koefisien peneduh efektif untuk peneduh berbentuk kotak dengan berbagai sudut
kemiringan peneduh sirip horizontal
Orientasi: Timur laut dan Brat laut
Koefisien peneduh efektif untuk peneduh berbentuk kotak dengan berbagai sudut
kemiringan peneduh sirip horizontal
Orientasi: Tenggara dan Barat Daya
Koefisien peneduh efektif untuk peneduh berbentuk kotak dengan berbagai sudut
kemiringan peneduh sirip horizontal
e) tentukan TDEk dan ∆T
Beda temperatur ekuivalen (TDEK ) dipengaruhi oleh :
- Tipe, massa dan densitas konstruksi
- Intensitas radiasi dan lama penyinaran
- Lokasi dan orientasi bangunan
- Kondisi perancangan
Untuk menyederhanakan perhitungan OTTV, maka nilai TDEK untuk berbagai tipe
konstruksi tercantum pada tabel 7.
Tabel 7. Beda temperature ekuivalen untuk dinding
f) hitung nilai SF

Tabel 8. Faktor radiasi matahari SF (w/m2)


Kemudian mencari nilai OTTv seperti persmaan :
𝑂𝑇𝑇𝑉 = 𝛼 ⌊(𝑈𝑤 𝑥 (1 − 𝑊𝑊𝑅) 𝑥 𝑇𝐷𝐸𝐾 ⌋ + (𝑈𝑡 𝑥 𝑊𝑊𝑅 𝑥 Δ𝑇) + (𝑆𝐶 𝑥𝑊𝑊𝑅 𝑥𝑆𝐹)

Periksa apakah nilai OTTV total lebih besar atau lebih kecil atau sama dengan 35 W/m2
a) bila nilai OTTV kurang dari 35 Watt/m2 perhitungan selesai.
b) bila nilai OTTV tersebut lebih besar dari 35 W/m2, maka perlu dikurangi dengan cara sebagai
berikut :
- menurunkan angka absorbsivitas
- mengurangi angka koefisien peneduh
- ulangi perhitungan dengan nilai-nilai faktor yang baru tersebut sehingga nilai OTTV kurang
dari 35 W/m2.
Menentukan nilai RTTV
Tentukan nilai RTTV pada setiap orientasi seperti pada diagram aliran proses perancangan
pada dengan cara sebagai berikut :
a) tentukan luas skylight (As)
b) tentukan luas atap yang tidak transparan (Ar) dan luas atap total (Ao)
c) tentukan nilai Ur dan Us
bila digunakan lebih dari satu jenis bahan penutup atap, maka transmitans termal rata-rata
untuk seluruh luasan atap dihitung bedasarkan persamaan:
(𝐴𝑟1 𝑥 𝑈𝑟1)+(𝐴𝑟2 𝑥 𝑈𝑟2)+⋯+(𝐴𝑟𝑛 𝑥 𝑈𝑟𝑛)
𝑈𝑟 = 𝐴𝑟1+𝐴𝑟2+⋯+𝐴𝑟𝑛

Dengan,
Ur = transmitans termal rata-rata (w/m2. K)
Ur1, Ur2, Urn = transmitans termal dari berbagai bagian atap yang berbeda (w/m2. K)
Ar1, Ar2, Arn = luas dari berbagai jenis atap yang berlainan (m2)

Tabel 9. Nilai transmitans termal atap


Keterangan:
1) atap genteng 3) atap beton ketebalan >60 inci (15cm)
2) atap beton ringan
Bila digunakan lebih dari satu jenis bahan penutup atap, maka berat atap rata-rata dapat
dihitung bedasrkan persamaan:
(𝐴𝑟1 𝑥 𝑊𝑟1)+(𝐴𝑟2 𝑥 𝑊𝑟2)+⋯+(𝐴𝑟𝑛 𝑥 𝑊𝑟𝑛)
𝑊𝑟 = 𝐴𝑟1+𝐴𝑟2+⋯+𝐴𝑟𝑛

Wr = berat atap rata-rata (kg/m2)


Wr1, Wr2, Wrn = berat dari jenis atap yang berlainan (kg/m2)
d) tentukan TDEk dan ∆T
Untuk menyederhanakan perhitungan nilai perpindahan termal menyeluruh untuk atap,
maka nilai beda temperatur ekuivalen untuk berbagai konstruksi atap ditentukan sesuai
angkaangka pada tabel 10

Tabel 10. Nilai beda temperature ekuivalen berbagai penutup


e) tentukan nilai SC
Koefisien peneduh (SC) untuk skylight dari bahan plastik, tercantum pada tabel 10.
Tabel 11. Koefisien peneduh untuk skylight
f) hitung nilai SF
Nilai faktor radiasi matahari untuk bidang horizontal yang dihitung antara jam 07.00
sampai dengan 18.00 adalah SF = 316 W/m2.
Menghitung Nilai RTTV dengan persamaan:
𝛼 (𝐴𝑟 𝑥 𝑈𝑟 𝑥𝑇𝐷𝐸𝐾 ) + (𝐴𝑠 𝑥 𝑈𝑠 𝑥 Δ𝑇) + (𝐴𝑠 𝑥 𝑆𝐶 𝑋 𝑆𝐹)
𝐴=
𝐴𝑜
Periksa apakah nilai RTTV total lebih besar atau lebih kecil atau sama dengan 35 W/m2
a) bila nilai RTTV kurang dari 35 Watt/m2 perhitungan selesai.
b) bila nilai RTTV tersebut lebih besar dari 35 W/m2, maka perlu dikurangi dengan cara
sebagai berikut :
- menurunkan angka absorbsivitas
- mengurangi angka koefisien peneduh
- ulangi perhitungan dengan nilai-nilai faktor yang baru tersebut sehingga nilai OTTV
kurang dari 35 W/m2
E. Penutup
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai OTTV adalah warna bangunan dan
jenis material serta teritisan yang terdapat pada bangunan, sehingga dalam merancang sebuah
bangunan untuk meningkat-kan upaya konservasi energi harus memperhatikan hal tersebut.
Besarnya perbandingan bukaan jendela terhadap dinding juga sangat berpengaruh, jika
perbandingan bidang jendela (transparan) lebih besar maka radiasi yang masuk secara langsung
maupun yang merambat melalui kaca semakin besar. Jenis material memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam menyerap panas, maka diperlukan pemilihan material yang me-nyerap
panas seminimal mungkin agar dapat men-dukung konservasi energi dalam bangunan. Warna
bangunan yang cerah akan lebih banyak memantulkan cahaya matahari yang merambat
bersamaan dengan radiasi matahari, sebaliknya warna yang gelap akan menyerap radiasi lebih
banyak. Faktor yang terakhir adalah adanya teritisan/overstect pada bangunan yang memiliki
pengaruh besar, terutama pada area bukaan yang menggunakan kaca transparan. Over-steck
mampu memberikan pembayangan yang menyebabkan semakin sedikitnya radiasi yang
merambat.

Anda mungkin juga menyukai