Anda di halaman 1dari 430

1

2
Mohon perhatikan beberapa himbauan kami sebelum
membaca :

DILARANG KERAS! Menyalin ataupun Me-Mirror.


Dimohon untuk menghargai kerja keras kami dalam
menerjemahkan novel ini dengan tidak seenaknya
mengambil hasil jerih payah tanpa seizin kami.

DILARANG KERAS! Memperjual belikan hasil karya ini


tanpa sepengetahuan Pemilik Hak Cipta secara legal.

DILARANG KERAS! Men-Spoiler seseorang tanpa


seizing dari orang itu. Karena tidak semua orang
menyukai spoiler. Ingat cerita ini akan lebih seru jika
kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Oleh
karena itu Orang yang menebar spoiler moga
kuburannya sempit.

Versi Bahasa Indonesia novel ini dikerjakan Oleh :


https://overlordfree.web.id

Terima Kasih ~

3
DAFTAR ISI

Prolog 5

Chapter 1 34

Chapter 2 94

Chapter 3 175

Chapter 4 272

Character sheet 420

Afterword 00

4
PROLOG

Dengan perasaan puas yang mulai memudar beserta dengan sekilas rasa
malu yang ia rasakan disaat duduk diatas tahta, Momonga mulai
memperhatikan sekeliling ruangan. Dalam pandangannya ia melihat Sebas
dan para pelayan lainnya berdiri tegap tanpa bergerak sedikitpun.

Ketika melihat sikapnya yang sangat kaku di ruangan ini membuat


momonga merasa sedikit kesepian. Ia ingat kalau ada sebuah perintah
untuk sesuatu seperti ini. Momonga mencoba mengingat-ingat lagi perintah
yang ia lihat sebelumnya, kemudian ia merentangkan tangannya lalu
dengan gerakan pelan ia melabaikannya ke atas bawah.

"Berlutut."

Albedo, Sebas, dan enam pelayan (Pleiades); mereka semua berlutut


layaknya seorang bawahan yang merendahkan diri di hadapan tuan
mereka.

Bagus.

Momonga mengangkat tangan kirinya, dan mengecek waktu.

23:55:48,49,50––

Seharusnya ia sudah tepat waktu.

Saat ini, para GM mungkin sedang sibuk melakukan penyiaran dan


menyalakan kembang api di luar sana. Namun, Momonga - yang telah
mengabaikan semua hal tentang itu- tidak tahu tentang mereka.

5
Momonga bersandar di singgasana, dan dengan perlahan-lahan ia
mengangkat kepalanya ke langit-langit.

Ia telah membangun Nazarick, Dungeon tersulit saat ini, bersama dengan


teman-temannya. Karena alasan itulah, Momonga mengira mungkin saja
ada sekelompok player yang berpikir untuk menyerang Nazarick pada hari
terakhir ini.

Momonga menunggu.

Sebagai seorang Guildmaster ia akan menyambut setiap penantang yang


datang.

Meskipun ia telah mengirim pesan ke semua mantan anggota guildnya,


jumlah orang yang benar-benar datang hanya bisa dihitung dengan satu
tangan.

Momonga menunggu.

Sebagai seorang Guildmaster ia akan menyambut setiap temannya yang


datang.

"Peninggalan masa lalu, huh–"

Momonga merenung.

Cangkang kosong, itulah gambaran dari keadaan guild sekarang ini,


meskipun begitu itu tidak menghilangkan fakta kalau mereka pernah
bersenang-senang disini dulu.

Ia mengalihkan pandangannya untuk menghitung bendera raksasa yang


menggantung di langit-langit. Ada total 41 bendera, jumlah yang sama
dengan total seluruh anggota guild. Setiap bendera memiliki lambang dari
para anggota. Momonga mengulurkan jari putih nan keringnya untuk
menunjuk pada salah satu dari mereka, dan membiarkan ingatan dalam
benaknya muncul kembali... tetapi tangannya tiba-tiba berhenti di tengah-
tengah gerakan menghitungnya.

6
–Sekarang bukan waktunya untuk melakukan ini!

Momonga sudah memikirkan rencana tertentu yang ia siapkan untuk hari


ini.

Sebuah rencana untuk mengakhiri semua ini dengan cara mulia.

Untuk merayakannya dengan teman-temannya yang kembali pada hari


terakhir operasional game ini, untuk melakukan sesuatu yang besar dengan
mereka di akhir, Momonga telah pergi ke sebuah distrik perbelanjaan yang
hampir tidak pernah ia kunjungi, membeli sejumlah besar barang,
bermaksud menggunakannya untuk mengadakan suatu event.

Tapi, walaupun beberapa temannya sudah kembali ke guild, sayangnya


tidak ada dari mereka yang tetap tinggal sampai akhir.

Teman-teman berharganya yang kembali itu... tentu saja lebih


mengutamakan kehidupan nyata mereka. Ketika Momonga menyaksikan
banyak temannya meninggalkan guild dengan alasan yang sama, itu adalah
kesimpulan yang bisa ia dapatkan.

Meski begitu, Momonga masih merasa sangat kesepian, dan sangat


frustrasi pada saat yang sama.

Karena kedua emosi ini memenuhi hatinya, ia benar-benar lupa bahwa niat
awalnya adalah untuk ikut dalam event tersebut dengan teman-temannya.
Tidak, mungkin itu karena ia tak ingin mengingatnya.

Mungkin saja ada sebuah akhir yang berbeda, yaitu melupakan event dan
duduk di atas takhta untuk menunggu hingga akhir.

Namun, ia sedang memikirkan itu sekarang.

Kalau begitu-

Seketika itu ia berdiri.

7
Aku harus pergi! Bahkan jika hanya aku sendirian! Aku harus membuat
semua ini menjadi pengakhiran yang mulia, bahkan jika hanya aku
sendirian!

Tidak ada waktu lagi.

Momonga memunculkan Staff of Ainz Ooal Gown yang sekarang ada di


genggamannya, dan sekaligus mengaktifkan cincin di jari manis kanannya -
Ring of Ainz Ooal Gown.

Saat ia mengoperasikan Ring of Ainz Ooal Gown, daftar tujuan teleport pun
muncul.

Namun, diposisi pertama adalah ruangannya sendiri. Kenapa itu diatur ke


tempat seperti itu? Dengan menggulir pilihan ia merasa sedikit kesal
terhadap sesuatu yang seharusnya tidak mengganggunya.

“Ini dia!”

Momonga berteriak, ia tak bisa menahan rasa senangnya.

Sesaat setelah menemukan tujuan teleportasi yang paling dekat dengan


permukaan, Terdapat sedikit keraguan ketika Momonga mau
mengetuknya.

Mata Momonga melirik Staff of Ainz Ooal Gown.

Sebagai Senjata Guild, kehilangannya berarti kehilangan guild. Dari sudut


pandang itu, tidak membawanya adalah pilihan paling aman yang bisa ia
buat.

Namun, apa Momonga adalah tipe orang yang tidak memikirkan sesuatu
sebelum bertindak?

Benar juga, berjalanlah denganku - karena kau adalah bukti bahwa Guild
Ainz Ooal Gown pernah berjaya.

8
Momonga menggenggam tongkat itu erat-erat, lalu mengaktifkan kekuatan
cincin.

Teleportasi berlangsung dalam sekejap, dan ia dipindahkan ke ruangan


yang luas.

Terdapat dua jajaran batu nisan kecil yang digunakan sebagai tempat
mayat di kedua sisi Momonga - meskipun tempat itu tidak dihuni sekarang.
Lantainya terbuat dari batu kapur yang dipoles. Di belakangnya ada tangga
menuju ke bawah, dan di bawahnya ada satu set pintu ganda - pintu
menuju lantai pertama Great Underground Tomb of Nazarick.

Ini adalah tempat terdekat dengan permukaan, batas dari teleportasi cincin
itu bisa membawanya.

Nama lokasi yang ditampilkan menunjukkan bahwa Momonga sedang


berada di tengah Mausoleum dari Great Underground Tomb of Nazarick.

"Aku harus cepat!" ucap Momonga, untuk memacu dirinya.

Ia mengecek jam yang ada di tangan kirinya, dan waktu menunjukkan–

23:58:03

–Ia hampir kehabisan waktu.

Seperti ia bisa mendengar bunyi pintu tertutup dari sebuah kereta yang
sedang berhenti, lalu digantikan oleh suara desis gas dari dalam pintu.

Momonga merapalkan「Fly, layaknya ia adalah seorang pegawai yang


bergegas lari menaiki tangga

Meskipun panik, gerakan Momonga saat ia menggeser ke bawah konsolnya


dan memilih mantra terbang, sangat tepat tanpa meleset sedikitpun.

9
Setiap mantra memiliki tempatnya di spellcasting console.

Jika ia tidak mengetahui hal seperti ini, jika ia membuat kesalahan ketika ia
perlu mengucapkan mantra, itu akan mempengaruhi aktifitasnya seperti
layaknya disaat pertempuran. Karena itu, Momonga menghabiskan lebih
dari setahun menghafal setiap posisi konsol. Meskipun upaya ini membuat
rekan satu timnya tercengang, Momonga masih belum pernah berhasil
mengalahkan Touch Me sekalipun bahkan dengan kerja kerasnya itu.
Meskipun begitu, Momonga selalu merasa bahwa rekam jejak PVP-nya
yang baik adalah berkat usahanya, dan itu adalah kenyataan.

Dengan cepat Momonga terbang menuju rawa luas yang mengintari Great
Underground Tomb of Nazarick.

Mengendalikan tubuhmu ketika dalam keadaan terbang itu sangat sulit. Ia


pernah mendengar seseorang mengatakan itu seperti memainkan game
dogfighting. Tetap saja, jika ia hanya terbang lurus, maka gerakan
sederhana saja sudah cukup. Atau lebih tepatnya, tidak perlu
mengendalikan apa pun. Yang harus ia lakukan cukup dengan tidak
menyentuh control interface-nya.

Begitu ia meninggalkan bagian permukaan Nazarick - dengan kata lain,


dikuburan – yang tepat setelahnya, ia akan berada di wilayah rawa-rawa
yang ditutupi kabut.

Wujud monster terlihat dari dalam kabut, namun saat ini, semua monster
aktif telah diatur kedalam mode tidak aktif, jadi mereka tidak akan
menyerang kecuali Momonga menyerang duluan.

Perubahan ke mode tidak aktif ini telah diterapkan sekitar seminggu yang
lalu. Tentu saja itu disertai dengan pengawasan, dan rupanya
menyebabkan banyak penemuan baru.

Bahkan Momonga tak bisa menahan rasa senangnya ketika ia melihat video
penemuan itu. Sebagai orang yang tidak memiliki ekspresi, ia mengutuk itu,

10
Bagaimana mungkin ada yang tahu tentang ini, apa devs (Pengembang) itu
bodoh? Dalam pikirannya.

Aku kira seseorang akan menyerang kami dengan tujuan berjalan-jalan.


Lagipula, mereka bisa melewati Rawa Grenbera tanpa mengeluarkan
sumber daya apa pun.

Tapi tidak ada yang datang.

Ini layak untuk dirayakan, tentu saja, namun pada saat yang sama itu juga
membuatnya merasa kesepian, seolah-olah ia telah dilupakan oleh dunia.
Mirip seperti itulah yang dirasakan Momonga.

Momonga menyipitkan matanya - meskipun ekspresinya tidak berubah. Ia


telah mencapai tujuannya, sebuah pulau yang mengambang di rawa.

Itu adalah pulau kecil yang aneh.

Tidak terlalu besar, namun sebagian besar permukaannya ditutupi oleh


benda berbentuk silinder, yang cukup untuk menutupi semuanya.

Momonga mengeluarkan sebuah benda seperti tongkat yang ada


tombolnya dari dimensi sakunya, dan memegangnya di tangan satunya,
tangan yang tidak memegang Guild Weapon.

"Ini dia!"

Momonga menekan tombonlya. Bersamaan dengan kata-kata yang ia


ucapkan begitu keras, dengan nada suara yang tak pernah ia gunakan.

Pada saat itu, silinder yang memenuhi area sehingga hampir tidak ada
ruang di antara mereka memancarkan bola cahaya ke atas langit. Mereka
saling berdekatan, sehingga itu terlihat mirip seperti bola cahaya raksasa.

Itu adalah kembang api yang dijual oleh developers YGGDRASIL - atau
mungkin operations team - dengan murah.

11
Momonga membeli sekitar sepuluh ribu kembang api dan menatanya
dipulau ini. Namun, ia belum sempat menata semuanya, karena ia merasa
bosan ditengah pekerjaannya. Saat ini, Momonga mungkin memiliki
setidaknya seperempat dari kembang api yang masih ada di inventory-nya.

"...Aku harus bangun jam 4 besok, huh."

Momonga melihat cahaya yang menyusut di langit, bergumam dengan


muram pada dirinya sendiri ketika ia melihat bola cahaya naik perlahan ke
langit. Pada awalnya ia hanya bermaksud untuk menikmati adegan ini
bersama dengan teman-temannya yang kembali untuk merayakan hari
terakhir Game ini dengannya. Namun, tidak ada siapapun di sisi Momonga
saat ini.

Kemudian, ledakan besar terjadi di langit. Banyak cahaya yang saling


tumpang tindih dengan cahaya lainnya; itu bukan lagi tampilan kembang
api, tapi sesuatu yang hampir seperti super tier spell「Fallen Down」.

Kedipan-kedipan cahaya menyelimuti Momonga saat dia terbang.

Ah...

Momonga tidak tahu bagaimana rasanya ketika server DMMO dimatikan.

Ini karena Momonga, tidak, karena Suzuki Satoru tidak pernah memainkan
permainan selain YGGDRASIL. Namun, ia yakin itu pasti akan terasa
menyedihkan. Ia yakin itu akan seperti tali yang disentak secara tiba-tiba
lalu ia kemudian terlempar kembali ke dunia nyata.

Meski begitu–

Mungkin akan terasa lebih baik jika ini berakhir ketika aku dikelilingi oleh
cahaya–

Ia akan kembali ke dunia nyata beberapa detik kemudian. Meski begitu,


momen ini terasa seperti dibuat untuk menampilkan dengan jelas
kegembiraan seorang Suzuki Satoru.

12
Lalu-

–Momonga mulai panik.

Setelah cahayanya redup ia duga ia akan disambut oleh pemandangan


familiar kamarnya dari balik kaca tipis. Bagaimanapun, YGGDRASIL akan
ditutup, pikirnya. Tapi, apa yang sebenarnya terjadi sekarang berubah
menjadi sesuatu yang tak terduga.

"...Apa-apaan ini?"

Momonga bicara sendiri.

Ia terkejut bukan karena ia kesepian, tapi karena ia melihat sesuatu yang


tak biasa.

Apa yang pertama kali ada di pandangannya adalah sebuah langit malam.
Dikelilingi oleh bintang-bintang berkilau, dan awan yang bergerak secara
perlahan seolah-olah berusaha menutupi cahaya bintang. Ia bisa melihat
puncak gunung yang menjulang tinggi di kejauhan, dan hutan gelap di kaki
bukit yang berdesir seperti ombak karena embusan angin malam.

Itu adalah pemandangan yang tak bisa ia lihat di dunia nyata -


mengesampingkan arkologi - dan seakan-akan ia tidak pernah
meninggalkan game sama sekali.

Ia menengok ke bawah - dan sadar kalau ia sekarang berada di udara. Yah,


itu tidak masalah sih. Lagipula, ia baru saja merapalkan mantra「Fly」.

Namun, apa yang ada di bawah kakinya sekarang bukanlah rawa-rawa.

– Melainkan sebuah Reruntuhan.

Tidak hanya terdapat satu atau dua bangunan saja, namun ini sudah berada
dalam skala sebuah kota - tidak, sepertinya lebih besar dari itu. Ia bisa
melihat sebuah bangunan yang terlihat seperti kastil di kejauhan, dan
tembok yang mengelilingi kota. Dari apa yang dilihatnya dari reruntuhan

13
ini dulunya adalah sebuah kota yang cukup besar. Dari bekasnya, ini tidak
terlihat seperti habis dijajah melainkan, ditelantarkan karena suatu alasan.

Meskipun Momonga beberapa ratus meter tingginya di atas kota, ia benar-


benar tidak mengetahui apa yang terjadi di dalamnya. Namun, Momonga
tiba-tiba mengingat kota bawah tanah yang ditinggalkan pabrik produksi
boneka otomatis, Vilisyrteria.

Tidak, ini bukanlah Vilisyrteria. Ini terlihat berbeda... sebenarnya tempat


macam apa ini?

Dengan tingkat ketenangan yang mengejutkan, Momonga memeriksa jam


di tangan kirinya.

0:03:45, 46, 47 ...

"...Hah?"

Momonga sekali lagi melihat ke sekelilingnya. Hamparan alamnya tidak


terlihat familiar. Memang, hal yang tak mungkin bagi Momonga bisa
mengetahui setiap inci dari peta YGGDRASIL. Dan mungkin saja ada tempat
seperti ini didalam game.

Namun, ini adalah hari terakhir pengoperasian game. Game ini dijadwalkan
akan berakhir pukul dua belas tengah malam. Dan sekarang waktunya
sudah lewat. Tidak mungkin jika display yang menunjukkan jam itu salah.

Apa, apa-apaan ini ?

Penutupan YGGDRASIL ditunda. Atau mungkin sesuatu seperti ini muncul


karena ia tidak logout. Berbagai kemungkinan muncul di benaknya.

Apa mereka menunda shutdown servernya?

14
Kemungkinan paling masuk akal - yang tak terbantahkan - adalah adanya
keterlambatan penutupan server.

Jika itu masalahnya, GM pasti akan mengumumkan sesuatu. Dengan


bergegas Momonga membuka fungsi komunikasinya yang ia tidak gunakan
sampai saat ini - lalu ia menjadi kaku.

Konsolnya tidak muncul.

Apa... yang terjadi? Ada apa ini?

Disaat rasa cemas dan ragu saling campur aduk memenuhi dirinya,
Momonga mencoba mengaktifkan fungsi-fungsi lainnya.

Tak ada satu pun fungsifungsi tersebut itu yang aktif.

Semata-mata ia telah benar-benar dikeluarkan dari sistem.

...Apa yang sedang terjadi!?

Ia seharusnya memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Di mana


control interface mantra「Fly」- saat ia memikirkan itu, Seketika itu
Momonga sadar kalau itu sudah tidak diperlukan lagi.

Momonga secara perlahan menurunkan ketinggiannya.

Apa yang sedang terjadi? Ada apa ini? Kenapa aku bisa menggunakan 「Fly
」? Tidak, tunggu, bukan itu saja, kan?

Momonga tiba-tiba “mengerti” bagaimana mengendalikan mantra 「Fly」


dengan pikirannya sendiri. Ia bahkan tak sadar seolah itu adalah sesuatu
yang alami.

Ini adalah situasi yang sangat tidak normal.

Habis itu, Ia menatap tangannya.

15
Tangan kirinya memegang simbol guild, Staff of Ainz Ooal Gown. Tangan
kanannya memegang tongkat untuk menyalakan kembang api.

Memang benar tidak ada yang berubah. Dan tidak diragukan lagi kalau
tangan putih kurus itu milik Momonga sendiri, sama seperti di YGGDRASIL.

Namun, sensasinya yang dirasakannya sedikit berbeda. Menjelaskan


perbedaannya secara rinci itu cukup sulit, tapi ada perasaan kuat bahwa itu
adalah tangannya sendiri. Meskipun itu adalah tangan yang sama dari
YGGDRASIL, ada perasaan yang sangat alami bagi mereka, seperti ia
melihat tangannya sendiri dari dunia nyata.

Terlebih lagi kemampuannya dalam menghadapai situasi seperti ini


dengan tenanglah yang membuatnya merasa ketakutan.

Tanpa ia sadari, Momonga mengingat kata-kata yang dikatakan temannya.

Kecemasan adalah benih dari kekalahan, Kau harus berpikir logis dan tetap
tenang setiap saat. Tetap tenang, perluas pandanganmu, jangan terjebak
pada detail-detail kecil dan biarkan pikiranmu mengalir–

Oh, iya.

Petunjuk pertamanya adalah "di mana ini"?

Kalau saja ada seseorang yang bisa aku tanyai... Tidak, akan lebih baik kalau
tidak ada orang, kan?

Momonga berpikir, sambil mendaratkan kakinya ditanah. Mungkin


seharusnya ia menulusuri sekitarnya dari udara dengan 「Fly」... atau
mungkin tidak. Memang ini adalah reruntuhan yang sudah hancur, tapi
tetap saja masih ada banyak rumah yang masih utuh. Mungkin saja ada
sesuatu di sana. Mungkin saja ada seseorang yang bersembunyi di celah-
celah rumah yang hancur melihat kearahnya.

Area terbuka memang dapat memberikan pengelihatan yang lebih leluasa,


tapi pada saat yang sama itu juga mengekspos keberadaanmu pada musuh.

16
Meskipun ia tidak berpikir kalau ada seseorang yang akan meng-PK-nya
ketika sedang menghadapi keadaan yang tidak dapat dipahami ini, dan ada
kemungkinan juga bahwa Momonga adalah satu-satunya yang berakhir
seperti ini, ia harus bergerak diam-diam sampai ia dapat memecahkan
misteri ini.

Dan juga, Momonga memegang bukti guild, Staff of Ainz Ooal Gown. Itu
akan meningkatkan kemungkinannya di-PK.

[PK : Player Killing]

Oleh karena itu, ini adalah langkah pertama yang harus diambilnya.

「Perfect Unknowable」

Momonga merapalkan mantra. Ini adalah mantra tingkat tinggi yang jauh
melampaui 「Invisibility」. Sekarang, ia seharusnya tidak terlihat kecuali
ada yang menggunakan mantra atau kemampuan khusus. Meskipun itu
merupakan halangan sepele bagi sekelompok Player tertentu, setidaknya
itu mengurangi kemungkinan ia akan di PK.

Momonga melihat tangan putih kurusnya lalu menengok ke bawahnya. Ia


masih bisa melihat dirinya sendiri, dan tidak ada ikon yang mengatakan
padanya kalau ia sudah tidak terlihat. Dengan kata lain, itu meningkatkan
rasa tidak percaya dirinya.

Saat ia turun, detail kota perlahan-lahan mulai terlihat semakin jelas.


Karena ia bisa melihat tanda-tanda yang berada di reruntuhan rumah ia
mengira itu adalah para penduduk yang seharusnya sudah lama
meninggalkan tempat ini.

Apa yang terjadi dengan kota ini? Dan lagi, apa yang sedang terjadi
sekarang? Apa YGGDRASIL 2 sudah dimulai? Atau apa ini event
tersembunyi dari para devs? Misalnya, dipindah paksa ke sini jika kau tidak
logout hingga penutupan server? Jika benar begitu, terus bagaimana
caranya menjelaskan sensasi nyata ini?

17
Ia tak dapat mejawabnya, tak peduli bagaimana ia menderita hanya dengan
memikirkannya saja.

Saat ia hampir mencapai tanah, Momonga berpikir untuk menggunakan


skill.

Ada banyak jenis skill, namun menggunakan skill penciptaan undead


sementara ia dalam keadaan tidak terlihat bukanlah pilihan yang bagus.
Apa yang akan ia lakukan hanyalah mengekspos posisinya. Meskipun ia
bisa saja menggunakannya untuk membuat jebakan, dalam situasi ini jika ia
melakukan itu dapat membuat seseorang yang harusnya menjadi teman
malah menjadi curiga.

Haruskah aku menutupi wajahku? Tidak, rasanya orang yang menutupi


wajah mereka itu malahan terlihat mencurigakan...「good grief」...

Momonga mengaktifkan salah satu skill-nya. Itu adalah kemampuan untuk


mendeteksi undead.

Di YGGDRASIL, tempat-tempat seperti ini sering ada undead. Karena itulah,


Momonga menggunakan skill itu hampir secara tak sadar. Saat ia
melakukannya, skill itu memberi tahu Momonga berita buruk.

"!"

Awalnya Momonga turun dengan perlahan, tapi sekarang ia tiba-tiba turun


dengan sangat cepat dan bersembunyi di bangunan lantai dua tanpa atap.

Kecepatannya ketika turun menciptakan awan debu. Momonga dengan


cepat melambaikan tangannya untuk menghilangkan debu, tapi tak
berhasil.

Ruangan itu cukup luas. Perabotan di dalamnya telah hancur di bawah atap
yang jatuh, dan karena dalam keadaan terbuka benda-benda itu sudah
kelihatan sangat rapuh.

18
Ia mempertahankan mantra 「Fly」 sehingga kakinya tidak nyentuh tanah.
ia sudah mempertimbangkan adanya kemungkinan kalau lantainya nanti
runtuh. Jika ia terus mengamati situasi dengan cara ini, ia mungkin bisa
mempelajari sesuatu.

Tapi untuk sekarang, Momonga punya sesuatu yang lebih penting untuk
dipikirkan–

–Apa yang terjadi? Mengapa area ini penuh dengan reaksi undead?
Sebenarnya diteleportasi kemana aku?

Lalu Momonga melirik ke suatu area yang memberikan respon undead


sebelum ia masuk ke rumah ini, ia melihat sosok seperti manusia di sana.
Gerakannya yang tidak teratur tentu saja bukan gerakan dari makhluk
hidup.

Tanpa bersuara sedikitpun ia menyandarkan dirinya ke dinding dan


memfokuskan seluruh energinya untuk mengawasi bagian luar. Bahkan
jika ia bisa mendeteksi undead, ia tak bisa mengukur kekuatan mereka.
Undead terkuat bisa melihat menembus「Perfect Unknowable」.

Saat ini, ada dua hal yang harus ia lakukan.

Pertama, pergi - tepatnya, menjauh dari tempat ini - sampai reaksi


undeadnya menghilang.

Kedua yaitu menyelidiki level atau semacamnya dari makhluk undead itu,
dan jika mereka berada di level yang bisa ia tangani, cari tahu letak
spesifiknya sekarang juga.

Ia harus memilih salah satunya.

Tapi, tidak ada jaminan kalau ia akan aman jika ia menghampirinya. Kalau
begitu, lebih baik untuk tetap tinggal di sini dan menyelidiki reaksi
undeadnya. Selain itu, Momonga juga salah satu dari mereka, jadi tak
mungkin ia akan diserang selama ia tidak mengambil sikap permusuhan.

19
Jadi, dengan asumsi kalau disana benar-benar ada undead.

Momonga teringat perasaan ketika menggunakan mantra 「Fly」, dan rasa


percaya dirinya kembali muncul dalam dirinya.

Tenang saja. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa yakin kalau aku bisa
menggunakan mantra serangan seperti biasa... aku merasa tidak enak. Aku
merasa seperti aku bukanlah diriku lagi... –Tidak. Aku akan memikirkan itu
untuk nanti. Yang lebih penting, aku masih punya beberapa cara untuk
melarikan diri selama aku bisa menggunakan「Teleport.」

Momonga menggerakan pandangannya untuk mengecek sekelilingnya,


kearah lantai - yang ditutupi oleh sisa-sisa langit-langit yang runtuh -
kemudian kearah atas rumah.

"... Kuharap, itu tidak akan runtuh."

Berbicara sendiri merupakan tanda dari kegelisahan yang ia rasakan.

Karakter yang disebut Momonga tak akan terpengaruh sedikitpun


walaupun atap menimpanya.

Tapi itu ketika ia berada di YGGDRASIL, Meskipun ia bisa menggunakan


mantra dan skill secara normal, tidak ada jaminan kalau tubuhnya akan
berfungsi dengan cara yang sama seperti ketika didalam game.

Dan juga, aku memiliki mata ini. Aku bisa menggunakan darkvision.
Haruskah aku menganggap skill pasif-ku berfungsi secara normal juga?
Omong-omong, bukankah tingkat teknologi di sini agak rendah?

Bangunan ini tidak memanfaatkan baja ataupun beton. Puing-puing yang


berserakan di kakinya juga sulit dikenali dari bentuknya yang hancur lebur,
kelihatannya itu terbuat dari kayu dan batu bata.

Apa ini... masih didalam YGGDRASIL? Tidak, meskipun aku rasa


jawabannya dekat dengan itu...

20
Sejauh ia berpikir ini sama sekali berbeda dengan dunia nyata. Tapi
meskipun begitu, masih banyak keraguan yang ia rasakan belum terjawab.

Meninggalkan pertanyaan itu untuk nanti Momonga mulai merapalkan


mantra. Pertama-tama ia memulainya dengan mantra「Message」. Ia
harus memastikan dulu apa ia bisa menghubungi orang lain, entah itu GM
atau orang lain.

Beberapa saat kemudian, dia bergumam.

"Tak bisa terhubung, huh..."

Ia tak bisa menghubungi siapa pun dan ia juga tidak bisa log out. Sepertinya
ia terjebak di dunia ini.

Selanjutnya... mari kita coba melihat sekeliling untuk mengumpulkan


informasi. Kalau begitu, aku akan menggunakan–

"「Remote Viewing」."

Ia menciptakan sensor magis dan membiarkannya mengambang di udara.

Ini merupakan taruhan. Akan sangat menyakitkan jika ada undead yang
bisa melihat dirinya ketika dalam keadaan menghilang, Namun akan lebih
buruk lagi jika musuh memiliki cara untuk mengganggu mantra deteksi
atau bahkan untuk melakukan serangan balik terhadap apa yang ia telah
rencanakan.

Tapi, apa yang dirasakan Momonga setelah itu adalah kebingungan.

"Apa-apaan ini…"

Apa yang ia lihat sekarang benar-benar berbeda dari YGGDRASIL. Di


YGGDRASIL, menggunakan 「Remote Viewing」 akan menciptakan jendela
tampilan di sudut pandangannya. Seseorang dapat menyesuaikan ukuran
jendela sesuka hati, tapi pada dasarnya itu akan menciptakan sebuah
gambaran terpisah.

21
Namun, kali ini berbeda.

Seolah-olah ia menciptakan mata baru, dan dengan itu, munculah bidang


penglihatan lain.

Ia tidak tahu harus menyebutnya menarik atau aneh. Tetap saja, tak apa-
apa. Itu serasa alami baginya, ia bisa mengoperasikan mantra seperti biasa.
Ia bahkan merasa sudah benar-benar berbeda.

Momonga mengabaikan rasa bingung sesaatnya lalu mengendalikan 「


Remote Viewing」 untuk melihat jika ada undead.

Seorang pria tersandung, dengan cara yang cukup bodoh.

Ada mata berawan di bawah kelopak mata yang terbuka, dan ia tidak
menunjukkan tanda-tanda berkedip.

Klihatannya ini bukan undead tingkat tinggi. Malahan, tingkat rendah -


Zombie. Hanya saja, tampilan Zombie yang biasanya sangat mengerikan,
tapi tidak yang satu ini. Ia tidak kliatan kek habis diserang ataupun
membusuk. Malahan ia kliatan kek mayat bersih yang bergerak.

Undead semacam ini... jika di YGGDRASIL... tidak, kenapa aku terus berpikir
kalau ini bukan YGGDRASIL? Ini mungkin saja patch versi besarnya... tapi
sehabis server dimatikan? Bagaimana bisa?

Seketika itu Momonga sadar. Ia berteriak dengan suara yang tidak akan
Zombie di dekatnya dengar.

“Ini tindakan ilegal! Menahan seseorang seperti ini adalah ilegal! Biarkan
aku keluar dari sini! "

Jika ini benar-benar didalam game, jika itu dikelola oleh seseorang, maka
pasti kata-kata itu direkam. Computer Act-mandated helmet yang dipakai
Suzuki Satoru juga merekamnya. Jika perusahaan menyadarinya, mereka
mungkin akan mengambil tindakan. Tapi, ia tidak melihat respon apa pun
yang seperti itu.

22
Seperti yang kuduga... apa ini bukan di YGGDRASIL? Aku pikir perusahaan
tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun dengan menargetkanku atas
tindakan kejahatan mereka... Tapi game yang menjadi kenyataan atau
semacamnya adalah musta... atau itu memang bisa? Ditambah lagi, fakta
bahwa aku menggunakan skill dan mantra ini seolah mereka adalah bagian
dari diriku juga sangat aneh...

Momonga menggelengkan kepalanya.

Itu juga sangat penting, tapi prioritasnya sekarang adalah memahami


situasi di sekitarnya. Ia harus melindungi dirinya sendiri terlebih dahulu.
Jika ia mati, apakah permainan akan berakhir dengan dirinya yang logout,
atau itu hanya akan menjadi akhir dari dirinya karena ini adalah
kenyataan?

Momonga membiarkan sensor yang diciptakan oleh mantranya melayang


melewati mata Zombie itu.

Tidak ada respon.

Pria itu terus berjalan lurus tanpa memperhatikannya.

Ia tak bisa melihatnya... apa aku harus bilang kalau itu hanyalah Zombie
biasa?

Setelah memastikan pria zombie itu pergi, Momonga membiarkan [Remote


Viewing] meneruskan perjalanannya.

Ia menemui lebih dari sepuluh undead selama perjalanan, jenis mereka


sama semua yaitu – yuriniggers.
tln : yuriniggers = zombie

Tetap saja, jumlah mereka banyak.

Ada yang berkeliling di dalam rumah, ada juga yang berkeliaran di jalanan.

Kelihatan seperti kota ini sendiri sudah dikuasai oleh undead.

23
Memang, sesuatu seperti ini sudah lumrah di YGGDRASIL. Sebenarnya, ada
beberapa kota bawah tanah yang diperintah oleh undead. Di antaranya
termasuk lokasi yang bisa dialih fungsikan sebagai base setelah bos
monster didalamnya dikalahkan. Walaupun Momonga belum pernah ke
tempat-tempat seperti itu, berbagai video yang berhubungan dengan itu
pernah diunggah dan dalam video tersebut menggambarkan keindahan
dari sebuah kota surga.

Tak lama kemudian, Momonga menyelesaikan penelusuran daerah


sekitarnya.

Apa yang ia dapat adalah keadaan dari seluruh daerah itu sudah berubah
menjadi puing-puing, tidak ada tanda-tanda kehidupan dan jenis dari
semua undead disini itu yang sama - yuriniggers.

"Phew" ia menghela - meskipun ia tak tahu bagaimana tubuhnya yang


kurus tanpa paru-paru itu bisa melakukannya - ia kemudian meniadakan
mantra [Remote Viewing] dan [Perfect Unknowable].

Ia cemas tentang apa yang akan ia lakukan nanti jika ia bertemu dengan
Player - apalagi Player Killer - di sana, namun kliatannya ia sudah
membuang-buang waktu. Dan lagi, tergantung situasinya, Momonga
mungkin akan mengangkat tangannya dan menyerah ketika melakukan
kontak dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi tentang mereka.

Beberapa saat kemudian, Momonga sudah memastikan kalau teleportasi


bisa digunakan secara normal, lalu ia meninggalkan rumah dan turun ke
jalan.

Meski ia merasa takut karena terlalu percaya diri pada kekuatannya,


memang seharusnya tak akan ada masalah selama ia bisa menggunakan
mantranya seperti biasa. Benar, walaupun situasinya memburuk, sudah
dipastikan kalau ia masih bisa melarikan diri.

Kalau bisa, ia ingin mengukur kekuatannya dengan membunuh salah satu


dari yurinigger tersebut, tapi itu terlalu berbahaya.

24
Meski pengetahuan ini didasari dari YGGDRASIL, undead yang memiliki
tingkat kecerdasan rendah seperti yuriniggers akan menganggap Momonga
sebagai salah satu dari mereka. Oleh karena itu mereka tidak akan
menyerangnya. Tapi situasinya akan berbeda jika Momonga menyerangnya
duluan. Jika Momonga melakukan itu akan mungkin kalau ia akan
mendapat respon permusuhan dari semua yurinigger yang ada
disekelilingnya secara bertahap, sampai-sampai menarik semua undead
diseluruh kota dan menargetkan Momonga sebagai musuh.

Sesuatu seperti itu yang hanya akan menguras kekuatan dan meningkatkan
jumlah musuhnya akan menjadi pilihan terakhir Momonga. Saat ini, ia
harus memprioritaskan pengumpulan informasi.

Momonga meninggalkan rumah yang hancur.

Mengambil langkah pertamanya membutuhkan keberanian yang besar dan


membuat jantungnya berdegup kencang - walaupun sebenarnya ia tidak
punya jantung sih - tapi yurinigger pertama yang ia temui tidak
menunjukan adanya reaksi permusuhan apapun, dan berjalan menjauh
dari Momonga seolah-olah ia tidak melihatnya. Dengan ini, beban luar biasa
yang menimpa Momonga seperti terangkat darinya.

Ia memeriksa jalanan sekitar, dan mencapai kesimpulan.

Pertama, teknologi yang digunakan disini sudah kuno. Tidak ada tanda-
tanda dari penggunakan peralatan listrik sama sekali. kemudian dari segi
konstruksi, tampilan dari semen dan batu bata yang memiliki bentuk tidak
rata seperti itu menunjukan kalau ini tidak menggunakan teknik konstruksi
modern. Mungkin juga kalau ada saluran listrik yang terkubur didalam
tanah, tapi dilihat dari peradabannya sepertinya tidak mungkin. Ini juga
pertama kalinya ia melihat tungku di luar YGGDRASIL.

Dan juga-

25
Apa ini YGGDRASIL? Tidak, ini terlalu berbeda. Tapi apa mungkin ini benar-
benar terjadi?

Sedikit demi sedikit, Momonga mulai menyadari kalau ini tidak mungkin
ada di dalam game.

Kalau begitu, bagaimana dengan dirinya sendiri?

Pertama, bagaimana mungkin tubuh yang seluruhnya terdiri dari tulang


bisa bergerak?

Ia tak punya otot atau saraf.

Ia bergerak semata-mata dirinya adalah makhluk itu sendiri, dan sesuatu


seperti itu hanya bisa muncul dalam game. Tidak juga, ketika ia
memikirkannya lagi, bagaimana dengan kekuatan - sesuatu yang disebut
"magic"?

Momonga berjalan menyusuri jalan utama. Dasar pengetahuan yang ia


bangun sampai sekarang pun hancur dan ia masih belum dapat
membangunnya kembali.

"Bagaimanapun, yang bisa kulakukan cuman terus mengumpulkan


informasi."

Mungkin karena ini adalah jalan utama, sehingga jumlah yuriniggers yang
berkeliaran tiba-tiba meningkat.

Untuk menghindari menabrak yuriniggers, Momonga sekali lagi


merapalkan [Fly] dan terus bergerak pada jarak yang cukup tinggi.

Klihatannya ini adalah jalan utama dari kota ini, karena ketika ia melihat
lurus ke depan ia bisa melihat gerbang kota yang terbuka lebar.

Di arah lain terdapat sebuah kastil yang tampak mewah. Mungkin itu
karena dibangun secara berbeda, tapi tampaknya tidak rusak parah seperti
rumah hancur sebelumnya.

26
Aku mungkin akan melihat beberapa kerusakan akibat pelapukan jika
melihatnya dari dekat. Jika disini ada cuaca, maka lebih baik berasumsi
kalau kota ini sudah lama ditinggalkan... jangan bilang kalau orang-orang di
dunia lain ini bahkan tidak dapat mengalahkan yuriniggers? Atau apa ini
seperti yang ada di film-film zombie yang mana semua manusianya mati?

Apa mungkin mereka bahkan tak bisa mengalahkan yuriniggers, undead


paling lemah di YGGDRASIL? Atau apa tempat ini berbeda dari YGGDRASIL
karena para yurinigger di sini sangat kuat?

Ia harus bisa menjawab dua pertanyaan ini secepat mungkin.

Ketika Momonga sedang merenungkan bencana yurinigger yang terjadi di


kota ini dan bagaimana itu terjadi, Momonga tiba-tiba bereaksi.

"Apa?"

Di antara banyak reaksi undead di sekitarnya, salah satu dari mereka


perlahan menjauh darinya.

...Apa ini?

Momonga menyipitkan matanya.

Ia bisa merasakan tingkat kecerdasan tertentu dari apa yang ia lakukan,


kualitas yang tidak dimiliki yuriniggers.

"Apa itu Player? Aku tak akan melepaskanmu, Kau adalah sumber
informasiku!"

Ia melayang dengan ringan di udara. Mengingat orang ini sama sekali tidak
ragu-ragu saat bergerak, ia seharusnya cukup akrab dengan tata ruang kota
ini. Tapi, medan tak berarti apa-apa bagi seseorang yang bisa merapalkan
[Fly].

Saat Momonga terbang lurus di udara, ia melihat bentuk seseorang.

27
Sosok kecil dalam jubah berkerudung itu menengok beberapa kali - kearah
Momonga berada - sambil berlari menuruni gang-gang sempit.

Aku akan menggunakan undead domination - tidak, itu pilihan terakhir.


Selain itu, Aku mungkin saja tidak bisa mengontrolnya.

Undead domination dianggap sebagai tindakan penyerangan. Jika sosok


yang ada di hadapannya terhubung dengan para yuriniggers itu, sangat
mungkin Momonga akan berakhir dengan melawan semua yuriniggers
yang ada di kota. Meskipun dia tidak perlu khawatir tentang itu, jika sosok
itu adalah seorang Player, dia mungkin akan berakhir dengan membuat
musuh yang lebih berbahaya.

Momonga mendarat di depan sosok itu. Sosok itu kebetulan melihat ke


belakang dan bertabrakan dengan Momonga. Dampak tabrakannya sangat
ringan, dan itu tidak ada artinya bagi Momonga. Tetapi sosok kecil itu tidak
dapat menahan dampaknya dan jatuh dengan kedua pantatnya ketanah.

Dia samar-samar bisa melihat rambut pirang dibalik tudungnya.

"...Selamat malam. Malam ini benar-benar penuh bintang...”

"Eeee ..."

Sosok itu tidak menjawab salam Momonga. Yang bisa ia dengar hanyalah
nafas terengah-engahnya.

Apa mereka tak bisa bicara, atau mereka tidak mengerti bahasa Jepang?
Tanpa memegang informasi yang cukup untuk menarik kesimpulan, Ia
melanjutkan obrolannya.

“Maaf untuk ini, tapi aku cukup kebingungan saat ini. Ada beberapa hal
yang ingin aku tanyakan ke kamu. Apa boleh?"

Pihak lain mungkin adalah Player seperti Momonga, dengan kata lain baik
usia dan penampilan yang ditunjukan mungkin saja tidak cocok seperti
kelihatannya. Dengan mempertimbangkan itu, Momonga bertanya dengan

28
sopan. Tentu saja, ia menundukkan kepalanya saat bicara untuk
menunjukkan kalau ia sedang bersalam.

Momonga menatap dengan pupil merahnya ke arah balik kerudung itu.

Apa mereka berpakaian seperti anak kecil? Atau apa ia penghuni dunia ini?
Lagipula ia tidak terlihat seperti NPC... hm?

Momonga secara tidak sadar mengingat Great Underground Tomb of


Nazarick dan para NPC yang berlutut di dihadapannya. Apa yang terjadi
pada mereka? Yang ia tahu, ia mungkin sudah kehilangan tempat yang
sangat indah, yang ia bangun bersama teman-temannya.

Namun - Momonga menggelengkan kepalanya.

Sekarang ini, tak ada waktu untuk merenungkannya.

Momonga mengamati orang didepannya, Ia cukup hati-hati agar tidak


memandangnya secara kasar.

Ia adalah seorang gadis muda cantik, usianya mungkin lebih dari 10 tahun.
Matanya, yang melebar karena terkejut, berwarna merah tua.

Apa yang dipikirkannya saat ini adalah jubah berkerudung itu, dilihat dari
dekat, hanya sepotong kain yang diikat dengan tali. Tentunya hanya
undead yang akan mengikat sesuatu dengan begitu ceroboh di leher
mereka.

Pakaian dibalik jubah itu compang-camping dan sudah berubah warna


disebabkan kotoran dan pasir. Itu kliatan seperti pakaian wanita, tapi
lengan longgarnya diikat dengan tali, dan sesuatu yang tadinya rok diikat
ke dalam sehingga kliatan mirip sepasang celana. Itu benar-benar pakaian
yang dirancang untuk mengutamakan kegunaannya daripada menarik
lawan jenis.

Meskipun ia tidak tahu bagaimana cara tubuh kurusnya ini bisa mencium
sesuatu seperti bau, gadis ini tidak tercium bau busuk sama sekali, tidak

29
seperti yuriniggers lainnya. Mungkin tidak terlalu tercium meskipun begitu
pakaiannya berantakan karena undead tidak sendiri memiliki proses
metabolisme.

“...Kuulangi lagi, aku punya beberapa hal yang ingin aku tanyai. Aku rasa itu
tak apa kan? Ahhh, aku maaf, ”ucap Momonga sambil mengulurkan tangan
kurus kearahnya. Namun, gadis yang duduk ditanah itu tak menunjukkan
tanda-tanda akan memegangnya. Apa ia masih takut padanya?

"Kalau begitu, kau tidak keberatan jika aku bertanya, kan?"

Gadis itu mengangguk.

Momonga sedikit terkejut ketika dia melihat bahwa dia dapat


berkomunikasi secara normal dengan bahasanya. Karena mereka bisa
berinteraksi secara lisan, apa itu berarty ia seorang Player?

"Pertama-tama, ya... Aku... Suzuki Satoru. Apa aku boleh tau namamu? "

Pupil merah itu tampaknya membentuk diri mereka menjadi lingkaran


yang sempurna.

"...Ah, uu... ah... ah..."

Suaranya sangat serak saat ia ngomong. Dan kata-katanya juga tak bisa
dimengerti sama sekali.

Apakah itu bukan bahasa Jepang? Apa itu artinya dia penduduk dari dunia
lain? Atau tidak, apakah dia seorang Player yang terlalu tenggelam dalam
perannya didalam game? Aku tidak terlalu yakin.

Momonga - tidak, Suzuki Satoru membalasnya, dengan hati-hati


mengeluarkan ucapannya, seperti seorang pebisnis.

"Mohon maaf sedalam-dalammnya. Sepertinya suaramu agak lembut.


Bisakah aku merepotkanmu untuk mengulanginya lagi?"

30
"...Ah, uu... ah... ah..."

Masih saja, itu tidak berubah sama sekali.

“Apa namamu Ahuuahah? Nama yang aneh... hm? ”

Gadis itu menggelengkan kepalanya. Sekarang ia jadi lebih yakin kalau - ia


pasti mengerti bahasa Jepang.

“Bukan? Kalau begitu, mungkinkah kau tidak bisa berbicara? ”

Ia menggelengkan kepalanya sekali lagi.

Gadis itu berusaha sebisa mungkin untuk mengeluarkan suaranya, tapi


Suzuki Satoru tak bisa menemukan arti dari perkataannya.

“Kalau begitu, izinkan aku mengubah topiknya. Apa kau seorang Player? "

Ekspresi bingung muncul di wajah gadis itu.

“Jadi kau bukan Player? Aku mengerti. Kalau begitu, orang tuamu... "

Namun ditengah-tengah itu, Suzuki Satoru tiba-tiba ingat bahwa dia adalah
undead. Tidak mungkin ia punya orang tua. Namun, reaksi gadis itu agak
aneh.

Ia menundukkan kepalanya, dan menggelengkannya.

Itu adalah tanggapan yang menunjukkan kalau ia pernah mempunyai orang


tua, tapi sekarang sudah tidak lagi.

Apa yang harus kulakukan?

Kalau begini, apa ia harus pamit dan meninggalkannya? Tapi, ia adalah


sumber informasi yang berharga. Jadi itu akan sia-sia.

31
Suzuki Satoru melihat gadis itu sekali lagi, Ia membuat suara-suara aneh
dan jatuh ke dalam pikirannya sendiri. Saat itu, ia tiba-tiba mendengar
suara yang sangat lembut.

"--Tidak --srith Inbe--”

Kata-kata yang ia ulangi akhirnya jadi cukup jelas untuk dicerna Suzuki
Satoru.

"Namaku Keeno Fasrith Inberun."

Itulah nama gadis itu.

32
33
CHAPTER 1
PERTEMUAN DI KOTA YANG HILANG

Sekarang, Suzuki Satoru sedang berpikir.

Ia tak tahu orang macam apa gadis bernama Keeno ini. Namun yang jelas, ia
adalah sumber informasinya yang berharga. Setidaknya ia perlu
membuatnya santai dulu hingga ia menjadi lebih leluasa untuk diajak
bicara.

Untuk menyingkatnya, mula-mula ia bukanlah Player, aku tahu itu dari


reaksinya, bisa dibilang ia adalah penduduk asli dunia ini. Meskipun ia
ingin memberitahuku, ia sendiri bingung bagaimana caranya.

Dan juga, Suzuki Satoru tidak bisa memastikan apa ia bisa dipercaya atau
tidak. Ia bisa saja diberi informasi palsu darinya. Untuk saat ini, ia harus
melakukan sesuatu untuk mendapatkan kepercayaannya.

Ia sudah menentukan apa yang harus ia lakukan, Suzuki Satoru


memulainya dengan menunjukkan senyum pembisnis, tapi ia melupakan
sesuatu kalau ia tak bisa melakukannya dalam keadaannya yang sekarang.
Sebab itu, ia mengalihkan usahanya dengan berbicara menggunakan nada
lembut. Walaupun suaranya tak bisa dianggap manis, ia berusaha berbicara
selembut mungkin.

"Ah... aku... meskipun tadi aku sudah memberitahukan namaku, tapi mari
kita mulai perkenalan dari awal lagi. Aku Suzuki Satoru. "

"Satoru... sama?"

Suzuki Satoru sontak melebarkan matanya - meskipun dalam tubuh ini,


hanya terlihat kobaran api dari rongga matanya . Ia tak menyangka gadis
itu akan langsung memanggil nama depannya. Cara gadis itu bicaranya

34
sangat akrab, yang membuat Suzuki Satoru jadi berpikir. Lagipula ia juga
sudah memberitahu namanya.

Aku lebih baik mengingatnya. Ia pasti sengaja menekankannya pada bagian


itu.

“Gunakan -san saja. Kalau begitu... Namamu Keeno-san, benar? "

Sekarang giliran gadis itu yang melebarkan matanya. Suzuki Satoru agak
khawatir tentang ia mengatakan sesuatu yang tak pantas.

Keeno Fasrith Inberun.

Keeno pasti namanya dan Inberun mungkin adalah nama keluarganya.


Ataukah Fasrith-Inberun? Meskipun ia tak yakin yang mana, keterkejutan
yang ada di raut wajah gadis itu mungkin terjadi karena Suzuki Satoru
memanggil nama belakangnya sedangkan ia sendiri memanggil nama
depannya Satoru. Lalu ia kira kalau itu adalah penolakan dari niat baiknya.

Atau mungkin karena Suzuki menambahkan akhiran -san pada namanya,


meskipun ia masih anak-anak?

“Ah, y-ya…”

“Kalau begitu, berdirilah. Lalu - mengobrol di sini itu rasanya agak...


Bagaimana bilangnya. Baiklah. Aku bisa membuat menara dengan sihir...
tapi itu akan lebih tinggi dari bangunan di sekitarnya. Meskipun aku juga
punya item dengan kemampuan yang sama... Kau tak ingin terlihat
mencolok, kan? "

Keeno baru saja bisa berdiri dengan benar didepan Suzuki Satoru yang
menariknya, lalu ia juga mengangguk dengan kaku untuk membalas
perkataannya.

Jadi begitu - Suzuki Satoru menyipitkan matanya.

35
Itu berarti Keeno tahu tentang magic item. Apa itu pengetahuan umum bagi
penghuni dunia ini, atau hanya pengetahuan pribadi yang ia miliki seorang?
Atau apa ia seseorang yang memiliki hubungan dengan YGGDRASIL?

Masih, Suzuki merasa ada yang salah saat ia mencoba mencari tahu tentang
kepribadian dari gadis Undead yang ia temui di kota penuh zombie ini.

Dan lagi kenapa ia berusaha kabur - apa itu karena ada undead dengan
tingkat kecerdasan tinggi lainnya di kota ini selain Zombie, atau apa karena
ada makhluk yang bermusuhan dengannya di sekitar sini dan tempat ini
tidak aman? Yang ini sepertinya lebih masuk akal.

"Kalau begitu, jika kau tahu tempat yang lebih aman, bisakah kau
membawaku ke sana?"

Tubuh Keeno gemetar.

Suzuki tau apa yang gadis itu rasakan.

Bagi Suzuki Satoru, ia tidak ingin menuntun seseorang yang mungkin saja
adalah seorang PK - kalau begitu, sebagai seorang tengkorak mencurigakan
- yang tiba-tiba mengajaknya ketempat perlindungannya yang aman, tentu
kau akan merasa aneh. Karena itu, ia harus mengambil langkah mundur
dan mencari tempat di mana mereka bisa mengobrol dengan leluasa.

Apa mungkin Keeno tidak memiliki tempat persembunyian cadangan?

Mudah kalau ngomong "Kau tak perlu khawatir", tapi karena ia tidak tahu
apa yang dilalui Keeno, sehingga ia tak punya hak untuk mengatakan itu.
Bahkan Suzuki Satoru sendiri tidak akan terus bermain YGGDRASIL jika ia
tak bertemu teman-temannya. Dengan kata lain, tindakan seseorang
didasarkan pada pengalaman dan masa lalu mereka. Mungkin saja biasanya
Keeno bukan orang yang terlalu waspada.

Suzuki berbicara kepadanya sebagai player YGGDRASIL yang berbicara


kepada seorang pemula yang belum berpengalaman.

36
"Aku tidak ingin kau membawaku ke markas utamamu. Apa kau tahu
tempat lain yang kau anggap aman? Seperti misalnya, rumah-rumah
terdekat atau semacamnya? ”

Sejujurnya, ia memang ingin tahu di mana markas utamanya. Tapi Suzuki


Satoru dipenuhi dengan kewajiban moral seorang veteran berpengalaman
yang memberi nasihat kepada seorang pemula, dan ia menyarankan
alternatif dengan tulus.

Dan juga, Keeno mungkin saja bukan satu-satunya yang ada di markas itu.
Atau apakah tempat itu sangat penting baginya sama seperti teman-teman
Satoru? Ia sangat memahami perasaan seseorang yang tidak ingin
membahayakan teman-temannya.

"Jika kau tak dapat memutuskannya sendiri, maka aku tidak keberatan kau
kembali setelah kau berbicara dengan teman-temanmu. Kalau begitu, aku
akan menunggu didekat sini... di tempat yang tidak ada undeadnya. "

Walaupun ia tidak ingin membiarkannya pergi, ia juga tidak ingin


membuntutinya dan mengorek informasi darinya. Mendapatkan
kepercayaannya bukanlah hal yang buruk, Ia mengatakan itu dengan tulus
sebagai rasa tanggung jawabnya seorang Player tingkat tinggi yang dengan
berani memberikan usulan.

Keeno berjalan dengan gaya yang malu-malu.

“Terima kasih, Keeno-san.”

Bahu Keeno berkedut saat ia mendengar Suzuki Satoru mengucapkan kata-


kata itu dari belakangnya. Lalu, ia buru-buru berbalik dan menatapnya.

"Hm? Ada apa? "

"Ah, tidak, ti-tidak apa-apa..."

Keeno bergumam pelan lalu melanjutkan langkah kakinya.

37
Apa yang terjadi, gumam kebingungan Suzuki Satoru. Apa itu karna ia
merasa waspada, atau ia hanya terkejut?

Sebenarnya, Keeno mengintip mereka dari balik gang sempit, meskipun ia


sendiri adalah undead. Apa ia harus menyimpulkan kalau mereka pernah
jadi musuh Keeno?

Kalau begitu, jenis undead macam apa ia ini?

Ada banyak sekali jenis undead - seingat Suzuki Satoru, sejauh yang
diketahuinya - yang mempunyai mata merah. Namun, sangat sedikit dari
mereka yang terlihat rapi seperti Keeno. Meskipun kata-kata Vampire Bride
muncul di benaknya, ia tidak merasa gadis itu adalah salah satu dari
mereka.

Pada saat seperti inilah Suzuki Satoru merasa bodoh karena


ketidaktahuannya.

Jika ini benar-benar dunia lain, maka tidak aneh kalau ada undead unik.
Tapi, ia tak bisa mengatakan kalau ini benar-benar tidak ada hubungannya
dengan YGGDRASIL sama sekali. Kalau tidak, mustahil untuk menjelaskan
mengapa Momonga bisa menggunakan skill dan mantra yang berasal dari
YGGDRASIL.

Suzuki Satoru mengabaikan pemikirannya lebih lanjut. Lagi pula,


mengingat sedikitnya informasi yang ia miliki, sekeras apapun ia
memikirkannya ia tak akan menemukan jawabannya.

Untungnya, mereka berdua tidak menemui Zombie saat mereka berjalan


tanpa suara selama beberapa menit. Keeno berhenti ketika ia mencapai
sekitar tembok kota. Ada sebuah rumah kecil berlantai satu di sana, dengan
tangga mengarah ke bawah. Bangunan di sepanjang jalan memiliki pintu
jeruji.

Apa ini? Jika mengarah ke ruang bawah tanah, bukankah seharusnya berada
di dalam sebuah bangunan? Apa itu saluran air bawah tanah? Mungkin saja,
haruskah aku menyebutnya selokan?

38
Keeno menoleh.

"Ah, ini, tempatnya."

Matanya tertunduk, seperti ia malu menunjukkan bagaimana buruknya


tempat tinggalnya.

Memang benar itu bukan tempat di mana seorang gadis seharusnya tinggal.
Namun, kelihatannya anak-anak pelarian di dunia nyata Suzuki Satoru juga
tinggal di tempat yang kurang lebih sama seperti ini.

"Aku mengerti. Aku pernah mendengar jika perubahan suhu di bawah


tanah jauh lebih ekstrim daripada di permukaan. Kau memilih tempat yang
bagus. "

Kebanyakan undead memiliki ketahanan yang sangat tinggi terhadap


dingin, dan suhu yang rendah seharusnya tidak masalah bagi mereka. Oleh
karena itu, Suzuki Satoru terdiam untuk sesaat sebelum akhirnya
membalas ucapan gadis itu.

"Apa ada orang lain yang tinggal di sini selain kamu?"

Keeno mengangguk dengan lembut sebagai jawaban atas pertanyaan


Suzuki Satoru.

"Aku mengerti... kalau begitu tolong tunjukkan jalannya."

Keeno mendorong jeruji ke samping. Ia kliatannya tidak menggunakan


kekuatan undead, kemampuan atau mantra tertentu; jeruji itu memang
tidak dikunci. Dan fakta ia tahu itu akan terbuka, juga bukti bahwa ia
memperlakukan tempat ini sebagai markas operasinya.

Keeno terus menuruni tangga di depannya.

Meskipun cahaya bulan dengan cepat menghilang, itu tak masalah bagi
mereka berdua. Lagipula, semua undead punya kemampuan penglihatan
malam (darkvision).

39
Mereka sampai di dasar tangga, seperti yang ia duga kalau ini benar-benar
selokan. Tapi, Suzuki Satoru sadar kalau disepanjang jalan ia tidak
mencium bau kotoranpun di sini. Dan juga, tidak ada air yang mengalir
sama sekali, hanya perasaan sedikit lembab di udara.

Mungkin ini karena telah berlalu sejak lama ketika penduduk kota ini
menjadi undead. Meskipun air hujan sesekali masuk ke sini, namun limbah
segar sama sekali belum melewati tempat ini.

Mungkin ini karena lamanya waktu yang terlewati ketika penduduk kota
ini berubah jadi undead. Meskipun air hujan sesekali merambas masuk ke
sini, namun belum terlihat limbah segar apapun yang melewati tempat ini.

Mungkin karena itu Keeno tidak bau kotoran meskipun markasnya ada di
selokan.

Sentakan emosi tiba-tiba mengalir melalui Suzuki Satoru.

Hujan asam dan bau busuk terjadi di era tempat tinggalnya. Namun, tubuh
Keeno tidak membawa bau asam, itu berarti air hujan di dunia ini masih
murni dan bersih seperti dulu.

"Mungkin Blue Planet-san akan senang jika ia ada di sini."

Keeno berbalik ketika ia dengar Suzuki Satoru bicara sendiri, ia


menatapnya dengan ekspresi malu yang terpasang di wajahnya.

"Maaf, aku hanya bicara sendiri."

"Ah, oh, saya, mengerti."

Disaat kata-kata Keeno secara perlahan mulai bisa dimengerti, Suzuki


Satoru bisa merasakan rasa takut yang terpendam dari kata-katanya.

Padahal aku sudah begitu baik padanya sampai sekarang, Ia mengeluh.


Tentu saja, ia tak lupa efek dari penampilan tengkoranya-nya. Lagipula,
kesan pertama memang sulit diubah.

40
Tepat saat ia mempertimbangkan apa ia harus menutupi wajahnya atau
tidak, mereka berdua akhirnya sampai ditujuan. Itu bukan karena ia yang
tenggelam dalam pikirannya terlalu lama, tapi karena memang tujuan
mereka dekat dari tempat mereka masuk.

Habis memasuki selokan, mereka sudah berjalan sekitar 20 meter, belok


kiri, lalu terus berjalan lagi sejauh 20 meter sebelum tiba di depan pintu
geser. Ia membuka pintu yang terlihat seperti terbuat dari logam, lalu
terdengar suara berderit.

"Disini, tempatnya."

Keeno bersama Suzuki Satoru dibelakangnya memasuki ruangan tersebut.

Ruangan ini tidak terlalu luas. tempat ini mungkin habis digunakan untuk
menyimpan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan perbaikan saluran
pembuangan, karena terlihat tumpukan kapak dan peralatan lainnya di
sudut ruangan.

Apa yang ada didekatnya adalah sepotong kain yang agak kotor - bukan
karena noda, tapi karena dimakan usia - tergeletak di tanah.

Disana ada meja dan kursi biasa yang sudah usang juga.

Hanya itu yang ada ruangan ini. Tempat seperti ini kliatanan tidak cocok
bila digunakan untuk tempat tinggal sama sekali. Bisa dibilang ini adalah
ruangan yang tidak memiliki kemewahan bahkan barang-barang rumah
tangga juga tidak ada.

Suzuki Satoru bisa mengerti bagaimana perasaannya, mengingat ia adalah


undead, Suzuki Satoru tidak akan pernah ingin tinggal di tempat sepi dan
sunyi seperti ini terlalu lama.

Bentar--

41
Tiba-tiba gelombang keakraban muncul dari dalam dirinya. Ketika ia
memikirkannya lagi, rumahnya yang ada di kehidupan nyata hampir mirip
dengan ini.

Namun, sesuatu di ruangan ini yang menarik perhatiannya cuman


tumpukan buku dan gulungan. Di buku-buku itupun punya huruf yang
belum pernah dilihat Suzuki Satoru tertulis disampulnya, Walaupun pada
dasarnya ia hanya tau bahasa jepang.

"Apa kau membutuhkan lampu atau kursi?"

Suzuki Satoru mengeluarkan sebuah lampu bergaya barat dari inventory-


nya lalu menyalakannya, Lampu itu membuat cahaya putih menerangi ke
sekitarnya.

Itu adalah magic item yang sudah dialiri mantra [Continual Light].

Tentu saja, Ia punya magic item dengan tingkat yang lebih tinggi untuk
penerangan. Tapi, Ia sudah memutuskan kalau tidak perlu memamerkan
sesuatu yang lebih bagus. Sekarang bukan saatnya untuk mengungkapkan
kartu ditangannya. Dan juga, salah satu dari item-item itu bisa
memancarkan cahaya seperti cahaya matahari, tentu item-item itu juga
akan menimbulkan efek status negatif pada Vampir. Jika Keeno adalah
Vampir, maka ia mungkin menilai itu sebagai tindakan permusuhan.
Karena itu, ia tak bisa mengeluarkan itu apapn yang terjadi.

Cahaya lampu menerangi wajah Keeno, Tapi ia sepertinya tidak terlalu


terkejut. Malahan itu membuat Suzuki Satoru kebingungan. Ia tak bisa
memastikan kenapa ia tidak terkejut, apa karena ia pernah melihat magic
item seperti ini sebelumnya, atau itu karena ia tau mantra [Continual
Light].

Habis itu, Suzuki Satoru merapalkan mantra berikutnya [Create Greater


item].

Pada awalnya mantra ini digunakan untuk membuat senjata, Tapi Suzuki
Satoru mempunyai firasat kalau didunia ini – dengan asumsi kalau ia

42
berada ditempat yang berbeda - maka ada kemungkinan kalau mantra ini
punya efek lain. sebagai hasilnya, mantra ini mengeluarkan sesuatu yang
sesuai dengan apa yang ia prediksi.

Alhasil, sepasang kursi logam hitam muncul.

Mata Keeno melebar seperti piring saat ia melihat kejadian ajaib ini.
Ekspresi yang ia keluarkan mengejutkan. Suzuki Satoru bicara pada gadis
itu dengan nada peduli.

“Ah - ini hanya beberapa item kecil yang aku buat dengan sihirku. Tolong
duduklah. "

Keeno berusaha menolaknya secara halus tapi pada akhirnya ia duduk juga.
Beberapa saat setelah ia duduk Suzuki Satoru kemudian ikut duduk, karena
etika berbisnis adalah membiarkan kliennya duduk lebih dulu sudah
sepenuhnya tertanam pada dirinya.

Namun, ia menyadari sebuah kesalahan sesaat setelah ia duduk.

Sensasi logam di bawah pantatnya sangat tidak nyaman dijadikan sebagai


sebuah tempat duduk, namun ia belum mempelajari mantra apa pun yang
bisa mengubahnya menjadi bantal.

Sebelumnya, ia pikir duduk sendirian akan terasa sangat kasar, itulah


sebabnya ia mengeluarkan sepasang kursi. Ketika ia berpikir saat ia
membujuknya untuk duduk di kursi sekeras dan sedingin ini, ia merasa
sangat malu sampai-sampai ia ingin mencari sebuah lubang dan merangkak
ke dalamnya.

Satu-satunya yang disyukurinya sekarang adalah dirinya yang belum


mengatakan basa-basi tidak berguna seperti, 'kursi di ruangan ini terlihat
bagus ya' atau semacamnya. Jika ia benar-benar mengatakan itu, mungkin
saja akan menghancurkan hubungan yang ia bangun antara ia dan Keeno.

Suzuki Satoru dengan sigap mengeluarkan kain dari inventory-nya, yang


terasa cukup lembut, dan mulai melipatnya sambil berbicara.

43
"Aku benar-benar minta maaf. Kursi ini benar-benar keras. Tolong gunakan
ini sebagai bantalnya "

Keeno menatap kaget pada kain yang ditawarkan Suzuki Satoru, Lalu
dengan cepat ia menggelengkan kepalanya.

"Eh, tapi, pakaian sebagus itu, tidak perlu. Saya, saya sudah punya, selimut
yang biasa saya gunakan."

"Tidak, tidak, tidak perlu sungkan-sungkan begitu, ini hanya hal kecil."

Kainnya mungkin kliatan mewah, tapi tetap saja. ini adalah item yang tidak
mengandung kristal data langka apapun.

Dengan begitu, percakapan hebat Suzuki Satoru dan Keeno yang saling
canggung pun mencapai titiknya. Pada akhirnya, Keeno dengan malu-malu
menerima niat baik Suzuki Satoru dan menaruh kain lipat itu ke pantat
mungilnya.

“Sekarang, bolehkah aku untuk langsung ke intinya. Aku ingin kau


memberitahuku apa yang terjadi pada kota ini sepengetahuanmu, Keeno-
san. Tentu saja, aku tidak berniat untuk membuat hal ini menjadi interaksi
sepihak. Aku akan menunjukkan bukti ketulusanku juga. Dengan kata lain,
meskipun aku biasanya bertukar informasi dengan nilai yang sama seperti
milikmu, Namun kali ini aku dengan menyesal mengatakan kalau aku
hanya mengetahui sedikit tentang situasi disini, jadi aku bermaksud untuk
membayarmu dengan item magic atau sejumlah uang sebagai gantinya. Apa
boleh aku tahu bagaimana pendapatmu tentang pertukarannya? "

Keeno menggigit bibirnya, lalu menatap Suzuki Satoru dengan apa yang
kliatan seperti kebencian di matanya.

Suzuki Satoru tak bisa menahan keterkejutannya.

Ia tak mengira kalau Keeno akan meresponnya seperti itu.

44
Tapi, sebelum ia bisa menanyakan alasannya, Keeno menunduk dan mulai
bicara berbisik dengan suara gemetar.

Dibalik kelopak matanya yang tertutup rapat - melewati dua penghalang


dari tirai dan sutra tipis yang berfungsi sebagai atap tempat tidurnya - ia
bisa merasakan sinar matahari merambat menembusnya lalu menyinari
dirinya. "Pagi, waktunya bangun" "Biarkan aku tidur sebentar lagi" -
ucapan dari dua bagian dirinya yang saling berjuang untuk menguasai
tubuhnya.

Tepat saat ia terbang dan akan memasuki mimipinya, pintu kamar terbuka
dengan lirih lalu seseorang masuk. Meskipun karpet tebal yang menutupi
lantai meredam langkah kakinya, ia masih bisa merasakan seseorang
bergerak melewati ruangan.

Orang ini berjalan ke sisi tempat tidurnya, dan berhenti.

“Selamat pagi, Keeno-sama. Cuaca hari ini sangat cerah."

"Uuu, mmm, mhm..."

Matanya terbuka perlahan, lalu senyum akrab dari seorang pelayan


bernama Nastasha mulai terlihat.

Fakta bahwa ia diizinkan untuk berbicara dengan Keeno, putri negara ini,
dengan memanggil namanya secara langsung itu karena ia adalah pelayan
Keeno.

Nastasha adalah salah satu pelayan terpercayanya, ia dikabarkan akan


menjadi kepala pelayan berikutnya. Kemampuannya yang luar biasa dan ia
bahkan juga punya kemampuan sihir yang cukup bagus; bisa dibilang
semua dapat berjalan dengan lancar sampai sekarang adalah berkat
dirinya.

Justru ayah Keeno lah yang mengizinkan dirinya untuk berada disisi
putrinya. Namun, Keeno merasa kalau ia mungkin tidak akan berakhir

45
sebagai kepala pelayan, karena kemungkinan ia akan menjadi istri pertama
dari bangsawan dan kemudian mengundurkan diri dari posisinya.

Melihat Keeno yang bangkit, Nastasha bergerak kearah jendela dan dengan
sedikit tenaga membuka jendela tersebut. Seperti yang ia jelaskan
sebelumnya, ruangan itu dipenuhi sinar matahari yang menyilaukan.

Setelah meninggalkan alam mimpi yang indah itu, ia merasa terbakar oleh
cahaya matahari itu dan ia terpaksa menutupnya kembali. Lalu, setelah
matanya secara perlahan mulai terbiasa dengan sinar matahari melalui
kelopak matanya, Keeno perlahan membukanya sekali lagi.

Sinar matahari yang hangat menyinari ruangan itu, seakan itu akan
menjadi hari yang damai dan indah yang dipenuhi kehangatan.

"Baiklah, Keeno-sama. Saya akan segera menyiapkan air untuk anda."

Ada baskom perak kosong di atas meja bundar kecil. Setelah Nastasha
membaca mantra, baskom itu segera terisi dengan air bersih.

Nastasha baru saja merapalkan lifestyle spell tingkat pertama - atau biasa
dikenal dengan mantra sehari-hari - dan juga disebutan [Create Water].
Meskipun mantra tingkat nol juga bisa menciptakan air yang bisa diminum,
air yang dibuat oleh mantra itu terasa manis.

Karena kedua mantra mengkonsumsi jumlah mana yang sama, tapi air yang
dibuat tidak digunakan untuk tujuan diminum. Kliatannya Nastasha juga
merasakan hal yang sama.

Sebagai mantra tingkat pertama, air yang dihasilkan oleh [Create Water]
tidak memiliki batas untuk mengisi sebuah baskom. Meskipun ada batas
waktu untuk itu, volume air yang diciptakan - akan meningkat sesuai
dengan kemampuan perapalnya - serta dapat dijeda selama beberapa
kesempatan. Oleh karena itu, tidak akan ada tumpahan dan pemborosan
jika ia merapalkan mantra itu kedalam baskom.

46
Kebetulan, Nastasha adalah seorang magic caster yang bisa menggunakan
mantra hingga tingkat kedua. Pada hari-hari dingin, ia bisa menggunakan
lifestyle spell tingkat kedua [Temperature Change] untuk kenyamanan, atau
dengan langsung memanaskan ruangan.

Keeno pernah membaca sebuah buku kalau ada lifestyle spell tingkat ketiga
yang disebut [Hot Spring]. Ternyata itu adalah tiruan dari mantra druid
[Geyser]. Penulis buku itu mengatakan "Rasanya sangat nyaman" jadi
Keeno ingin mencobanya.

Sayangnya, tidak ada pelayan di istana yang bisa merapalkan lifestyle spell
tingkat tinggi. Karena itu Keeno hanya bisa membaca tentang efek [Hot
Spring] dari buku-bukunya.

Meskipun di istana ada magic caster yang bisa menggunakan mantra


tingkat ketiga, orang-orang seperti itu biasanya mempelajari mantra
pertempuran dan tidak punya waktu untuk mempelajari lifestyle magic.

“Kalau begitu, aku akan mempelajarinya sendiri!” Keeno pernah memberi


tahu orang-orang di sekitarnya - khususnya orang yang mengajarkannya
sihir. Saat itu, Keeno lebih muda dari sekarang, pada usia ketika ia hampir
tidak mampu merapalkan mantra tingkat pertama. Tidak terdengar aneh
lagi jika ada seorang gadis muda seperti itu yang mengatakan kalau ia ingin
merapalkan mantra tingkat ketiga - yang biasanya didapat hanya dari bakat
alami - lalu menganggap itu ucapan lugu dari seorang anak-anak.

Begitulah yang terjadi, jika anak itu bukan Keeno.

Orang tua Keeno - ayahnya bisa merapalkan mantra tingkat empat,


sementara ibunya juga tidak kalah hebat yang bisa merapalkan
mantra hingga tingkat lima - merupakan seorang magic caster jenius yang
luar biasa berbakat. Dengan demikian, sebagai keturunan dari mereka
berdua, semua orang yakin kalau ucapannya bukanlah hal yang mustahil.

Oleh karena itu, dua jam setelah membuat pernyataan itu, ia dipanggil ke
hadapan ayahnya dan dapat teguran keras. Ada batasan berapa banyak

47
mantra yang bisa dipelajari setiap orang, dan sebagai bangsawan, ia harus
mempelajari mantra yang lebih berguna.

Keeno muda menjawab, justru karena ia adalah bangsawan maka ia


seharusnya tidak mempelajari mantra-mantra pertarungan, pertahanan
atau ramalan, dan sebaliknya ia seharunya mempelajari mantra yang akan
membuat semua orang bahagia.

Namun, ayahnya mengatakan: “Negara kita ini bukan negara damai. Tidak
ada yang tahu kapan hari-hari yang tenang dan damai ini akan berakhir
dan seorang raja harus pergi ke medan perang. Karena itu, siapa pun yang
berpotensi menjadi magic caster luar biasa nantinya harus mempelajari
mantra yang lebih efektif dalam pertempuran. ”

Setelah mendengar jawaban ayahnya, Keeno terpaksa mengurungkan


niatnya untuk mempelajari mantra [Hot Spring].

Kata-kata ayahnya beralasan, dan ia belum cukup umur untuk sepenuhnya


memahami apa yang dimaksud ayahnya. Di satu sisi, ia tak punya
keberanian untuk melawan ayahnya yang keras, dan di sisi lain, ia tidak
terlalu terobsesi dalam mengejar mata air panas.

Sebaliknya, itu karena ayahnya rbicara sebagai seorang raja, yang


mengingatkannya pada kisah-kisah petualangan heroik yang pernah
dibacakan Nastasha kepadanya. Ayahnya terdengar seperti mereka, dan itu
meninggalkan kesan mendalam di hatinya.

Sejak hari itu, Keeno membuat permohonan yang dirahasiakannya dari


orang lain, bahwa suatu hari ia akan menjadi kuat, seperti para pahlawan
yang ada didalam buku cerita - atau seperti ayahnya - dan bertarung
dengan gagah berani untuk rakyatnya.

Gadis yang memegang impian di dalam hatinya itu turun dari tempat
tidurnya, berjalan ke sisi Nastasha, dan mulai mencuci wajahnya. Percikan
air menghujani tubuhnya juga, tapi ia tidak mempedulikan itu.

48
Air yang suhunya sudah disesuaikan itu - diciptakan oleh [Create Water],
yang mana suhunya dapat diatur secara bebas sesuai dengan kehendak
perapalnya - menyapu kantuk yang dirasakan Keeno.

Keeno menggunakan handuk yang diberikan Nastasha untuk


membersihkan wajahnya dan mulai menyikat giginya. Lalu ia berkumur
dengan air digelasnya dan meludahkannya ke baskom.

Setelah menyaksikan Keeno melakukan semua ini, Nastasha merapalkan


[Destruction Water].

Air di baskom, serta air yang terciprat darinya, lenyap seolah semua itu
hanya ilusi.

Mantra tingkat pertama ini bukanlah lifestyle magic, tapi salah satu dari
empat sistem besar - juga dikenal sebagai elemental traditions - dan juga
bisa digunakan dalam pertarungan.

Damagenya sedikit lemah jika digunakan terhadap makhluk hidup


daripada mantra lain dari tingkat yang sama. Namun, itu bisa memberikan
damage yang signifikan terhadap Elemen Air atau makhluk lain yang
selaras dengan elemen air. Versi tingkat tiga dari tingkat yang lebih tinggi
juga dapat memberi pengaruh terhadap Slime hingga batas tertentu.
Mantra tingkat empatnya [Dehydration] juga dapat memberikan damage
besar bagi semua makhluk hidup.

Dan versi awal dari mantra ini biasanya digunakan untuk menghilangkan
air dengan cara seperti ini.

Setelah berkumur, Keeno berjalan ke cermin ganti yang kira-kira setinggi


dirinya dan dengan cepat ganti dengan pakaian yang sudah diberikan
Nastasha padanya.

Meskipun beberapa bangsawan membiarkan bawahan mereka


memakaikan pakaian mereka, tapi keluarga Keeno bersikeras agar mereka
memakainya sendiri. Itu adalah aturan keluarga untuk membantu mereka
ketika mempersiapkan diri untuk pertempuran, sehingga mereka bisa

49
mengenakan armor mereka sendiri - tidak peduli apa itu full plate armor
yang membutuhkan bantuan dari pengawal sekalipun.

Namun, ia tak mempermasalahkan jika orang lain menyisir rambutnya saat


ia ganti pakaian. Setelah membasahi rambutnya yang kusut dengan [Create
Water], Nastasha menekan rambutnya dengan handuk yang basag. Setelah
Nastasha melepaskan handuknya, rambutnya sudah terlihat lurus.

Dan begitulah, Keadaan Keeno Fasrith Inberun - putri tunggal Raja Fasrith.

Gambaran akrab dari dirinya yang dilihatnya di cermin adalah seorang


gadis dengan mata yang memantulkan semua warna pelangi.

Mata pelangi ini tidaklah unik bagi Keeno. Pelayan yang menatap Keeno
sambil melakukan pemeriksaan terakhir, Nastasha, juga mempunyainya.
Itu disebut Mata Pelangi, dan merupakan hal lumrah di kerajaan dengan
penduduk Mata Pelangi (the Rainbow-Eyed People) . Sebaliknya, justru
orang yang tidak memiliki mata tersebutlah yang langka.

"Kalau begitu, silakan lanjut ke ruang makan, Keeno-sama."

"...Apa mereka berdua ada di sana hari ini?"

"Benar. Keduanya sedang menunggu anda, Keeno-sama. ”

Bagi Keeno, waktu makan adalah saat-saat yang menyenangkan, tetapi juga
saat-saat yang memberatkannya.

--Karena ia bisa melihat ayahnya saat itu.

Ayahnya sangat sering keluar karena suatu urusan - baik itu di Ibukota
Kerajaan dan kota-kota lain - karena keinginannya untuk bekerja. Bahkan
putrinya, Keeno, punya banyak sekali waktu luang di mana ia tak akan
bertemu dengan ayahnya sama sekali. Karena itu, ia merasa sangat senang
ketika bertemu ayahnya. Namun, ayah Keeno sangat keras padanya, jadi ia
biasanya hanya dimarahi setiap kali mereka bertemu, yang mana
membuatnya gelisah.

50
Dengan kata lain, ia tidak bisa lari dari itu.

Mengikuti Nastasha di belakangnya, Keeno berjalan ke ruang makan.

Seperti yang Nastasha katakan, ia, dan orang tuanya sedang menunggunya
di ruang makan. Tentu saja, pelayan mereka juga hadir disana. Khususnya,
kepala pelayan dan asisten kepala pelayan berdiri di belakang ayah dan
ibunya.

Ibu Keeno mempunyai ekspresi hangat dan lembut di wajahnya -


sejujurnya, kepribadiannya hampir sama, dan Keeno punya sedikit
kenangan ketika dimarahi oleh ibunya - dan ia juga seorang magic caster
kelas atas di negeri ini, meskipun sulit untuk tahu hanya dari
penampilannya.

Lalu, Ayahnya justru mempunyai sifat kebalikan darinya.

Orang-orang bermata pelangi cenderung memiliki tubuh ramping dan


berbakat dalam keempat Elemental traditions, yang akan mengarahkan
mereka untuk memasuki job penggunaan sihir yang tepat. Karena itu,
mereka lebih fokus pada kemampuan merapal mantera daripada
kemampuan fisik, dan cenderung kurang berotot. Namun, pengecualian
untuk ayah Keeno. Bukan hanya seorang Fire Elementalist yang kuat, ia juga
punya tubuh kuat yang mewujudkan ungkapan "Si Brengsek Berotot", dan
alisnya sangat berkerut yang cocok dengan wajah tegasnya.

Disaat makan ataupun tidak, ia selalu memakai sarung tangan di lengan


kirinya yang memiliki bentuk menyerupai cakar Griffin.

Itu adalah harta nasional yang dikenal sebagai Gauntlet of the Griffin Lord
(Sarung Tangan Dewa Griffin). Itu adalah magic item yang bisa memanggil
Dewa Griffin selama 24 jam dalam kurun waktu seminggu. Karena Griffin
Lord yang dipanggil dapat dipanggil kembali dalam kurun waktu seminggu
bahkan jika itu terbunuh, sepanjang sejarah generasi raja, mereka hanya
memanggil Griffin Lord untuk digunakan sebagai garda depan. Namun, ayah
Keeno adalah satu-satunya yang tidak menggunakannya dengan cara itu.

51
"Selamat pagi, Ayah, Ibu."

"Selamat pagi, Keeno."

Berbeda dengan sapaan lembut ibunya, ayahnya hanya mengerutkan


alisnya dan mengangguk dengan kasar, tapi memang seperti itulah dia.
Sebaliknya, jika dia tersenyum seperti ibunya, Keeno malah akan bingung.

Nastasha menarik kursi ke belakang agar Keeno bisa duduk, setelah


sarapan disajikan.

Kerajaan ini punya industri susu yang berkembang pesat, sampai-sampai


ibu kota kerajaan tidak menginginkan keju segar lagi. Dari sebuah catatan
ditemukan fakta kalau setiap meja makan dikerajaan akan memiliki
setidaknya tiga jenis keju yang berbeda. Selain itu, ada krim asam,
minuman yang terbuat dari susu campuran dan jus segar dari empat buah
yang berbeda, dan seterusnya. Serta ada irisan tebal daging babi yang
dipanggang secara merata. Piring-piring yang tergeletak diisi dengan roti
putih disertai dengan mentega emas yang indah.

Keeno - bersama dengan ayah ibunya, yang sedang makan - melihat cincin
yang ada di tangan kanannya, tapi permata blue safir yang diletakkan di
dalamnya tidak berubah warna.

Makan adalah tempat yang penuh etiket. Karena hal itu telah ditanamkan
ke dalam dirinya sejak dini, itu sudah lama menjadi bagian dari dirinya.

Ketika mereka makan dalam keheningan, ayahnya meletakkan garpunya di


atas meja dengan suara dentingan yang pelan. Keeno meliriknya dan
melihat kalau ayahnya telah mengambil serbetnya untuk membersihkan
mulutnya.

“Kalau begitu, Annie. Sampai sejauh mana kemampuan sihirnya


meningkat? ”

Annie adalah nama ibu Keeno. Ia dipanggil Annie Fasrith Inberun.

52
Annie meletakkan garpu dan menyeka mulutnya juga.

“Suamiku, rasanya saat ini anak kita sudah mendekati tingkat kedua.
Mungkin saja ia akan segera mampu menggunakan dasar-dasarnya. "

“Aku sudah mendengarnya dua minggu yang lalu. Dengan kata lain, tidak
ada peningkatan, apa aku salah? Keeno, bagaimana menurutmu? Apa kau
merasa lebih kuat dari sebelumnya? "

Keeno menelan makanannya, lalu meletakkan garpunya dan menyeka


mulutnya seperti ibunya. Selama waktu itu, ia berpikir tentang bagaimana
menjawab pertanyaan ayahnya, tapi kenyataannya ia tidak merasa jauh
berbeda antara sekarang dan dua minggu yang lalu. Sepertinya tidak ada
yang bisa merasakan seberapa jauh diri mereka tumbuh setiap hari tanpa
mengukurnya.

Memang benar bahwa ia telah merasakan sesuatu yang aneh ketika ia


pertama kali mampu merapalkan mantra tingkat pertama. Rasanya seperti
roda gigi yang menyatu di dalam tubuhnya. Namun, sekarang belum ada
tanda-tanda seperti sebelumnya.

Karena itu, ia hanya bisa menjawabnya dengan jujur.

"Saya kurang yakin."

"Aku mengerti. Kejujuran adalah hal yang bijak, namun itu saja tidak cukup.
Kau adalah anak pertamaku. Di masa depan, adik-adikmu akan lahir, dan
kau harus menjadi teladan bagi mereka. ”

"Rajaku... ia masih muda--"

"--Diam."

Ayahnya dengan dingin menyela kritik ibunya yang akan datang.

"Semuda apapun dia, dia tetaplah bangsawan."

53
Raja menatap tajam saat menoleh padanya. Ketakutan, Keeno menatap
ibunya dengan tatapan memohon.

"Ia hanya seorang gadis--"

“Lebih dari seorang gadis biasa, dia adalah seorang putri, dia adalah
bangsawan. Meskipun tidak perlu mengalahkan orang lain, bertahan akan
menjadi hal yang sulit baginya nanti. Lagipula, kau adalah magic caster
yang lebih hebat daripada aku. ”

Ayahnya menoleh kearah tempat yang kosong dan berbatuk. "Itulah


sebabnya kita menikah, bukan," gumamnya. Kemudian, ia menatap Keeno
lagi dengan mata dingin.

"Untuk alasan itulah, aku menyerahkan anak ini kepadamu agar kau dapat
mengajarinya, tapi kau terlalu lembek padanya. Pertempuran langsung
adalah bentuk pelatihan terbaik. Meskipun dia masih anak-anak dan belum
dewasa, tentu dia harus memulai pelatihan dengan senjata, kan? Itu
merupakan hal yang penting juga untuk melihat apakah dia berbakat di
bidang itu atau tidak."

Memang benar kalau ayah Keeno lebih lemah daripada ibunya sebagai
seorang magic caster. Tapi, mengingat ayahnya mampu bertarung dengan
tombak, ia adalah petarung yang lebih baik.

“Saya menentang itu. Menurut apa yang saya lihat, saya tidak berpikir anak
ini seperti Anda - yang berbakat dengan senjata. Sampai ia membangunkan
kedekatan dengan salah satu dari empat kekuatan besar, kita harus terus
melatihnya sebagai seorang magic caster. Lebih penting lagi, saya
melarangnya untuk mengambil bagian dalam hal yang berbahaya seperti
pertarungan langsung. ”

"Dulu--"

“--Sekarang semuanya sudah berbeda. Daripada belajar menulis dengan


kedua tangan-- ”

54
"- Lebih cepat belajar melakukannya dengan satu tangan, aku tahu itu yang
ingin kau katakan. Namun, kita tidak tahu apa bakatnya. Tidakkah kau pikir
akan lebih baik membiarkannya mencoba segalanya? Aku merasa akan
lebih baik untuk membantu anak ini mempersiapkan masa depannya. "

“Saya setuju tentang hal itu. Namun, saya rasa kita harus menunggu sampai
setidaknya ia mencapai tingkat kedua lebih dulu. Jika Anda ingin ia
mempelajari ilmu bela diri, maka setidaknya harus menunggu hingga
tubuhnya sepenuhnya berkembang terlebih dahulu. "

Mereka berdua saling menatap, tak satu pun dari mereka yang mengalah.

Beberapa saat kemudian, ayahnya memalingkan muka.

"Aku mengerti. Aku akan serahkan semuanya padamu. "

"Saya sangat berterima kasih, Rajaku."

"--Keeno."

Keeno tersentak disaat ia mendengar suara keras ayahnya. Ayahnya tentu


menyadari itu, tapi ia mengabaikannya dan mulai bicara.

“Sebagai keluarga kerajaan di kerajaan ini, kita menikmati kehidupan


mewah, dan kesetiaan banyak orang. Dan semua itu karena kita sudah
melakukan tugas kita sebagai keluarga bangsawan. Karena itu kau harus
belajar dan menyerap segalanya lalu memanfaatkannya dengan baik.
Memang benar kalau kerajaan kita damai sekarang. Tapi siapa yang tahu,
kita mungkin saja akan diserbu suatu hari nanti. Karena itu kita
membutuhkan negeri yang kaya dan pasukan kuat. "

"...Saya tidak ingin menyerang orang lain."

Wajah ayahnya sedikit berubah.

55
Apakah ia marah, atau ia tertawa, atau mungkin sedih? Itu adalah ekspresi
bernuansa yang sulit dilihat. Namun, tak ada kekerasan papun dalam apa
yang ia katakan selanjutnya.

“Tidak perlu menyerang orang lain. Prajurit yang kuat adalah kekuatan
untuk mencegah. Namun, mengintimidasi tanpa pertimbangan akan
menyebabkan konflik. Itu merupakan tugas seorang pemimpin untuk
mendapatkan informasi tentang kerajaan-kerajaan lain, mencapai
keseimbangan, dan mencari cara untuk menambah kekuatan kerajaannya.
Apa kau pikir kekuatan militer itu tidak perlu? "

"Tidak."

Keeno menggelengkan kepalanya.

Di antara banyak ras - Ras Mata Pelangi (Rainbow-Eyes) inilah yang


mencapai angka dari 90% perbandingan dari sebuah kerajaan dengan 5
juta penduduk. Jumblah ini tidaklah terlalu besar karena kerajaan-kerajaan
disekitarnya juga punya jumblah penduduk yang sama. lalu tinggal
menunggu waktu saja hingga mencapai kesetaraan. Dalam setengah abad
terakhir, tidak ada perang berskala besar dikerajaan-kerajaan terdekat
juga. Yang berarti tidak ada perang penaklukan. Ketika monster dengan
kekuatan besar muncul, saat itulah nasib suatu negeri akan diputuskan -
dan tergantung pada keadaannya, aliansi mungkin perlu dibentuk.

Sebagai contoh, ada lebih dari 50.000 korban ketika Behemoth muncul, dan
ingatan mereka tentang itu masih tersimpan rapat di hati setiap orang.
Keeno tahu betul betapa pentingnya mengumpulkan yang terkuat untuk
menghadapi lawan seperti itu.

“Kau tidak perlu melakukan semuanya sendiri. Kumpulkan orang-orang


yang kau percayai dan pinjam kekuatan mereka. Aku bukanlah raja yang
kuat di antara banyak raja yang ada dalam sejarah, tapi aku punya orang-
orang yang aku percayai. "

56
Bahkan jika seseorang melihat sejarah keluarga kerajaan, hanya ada
segelintir orang yang sebanding dengan ayahnya -, yang dipuji-puji sebagai
orang yang berada diranah pahlawan - dalam generasi pertamanya.

“Karena itu, mengumpulkan dan mencari kekuatan yang terletak pada arah
yang berbeda dari milikmu mungkin merupakan cara yang benar. Tapi apa
artinya itu? Mungkin mempelajari mantra yang membuat semua orang
senang menjadi salah satu cara untuk melakukannya. Tapi, ini adalah saran
dari ayahmu. Kau tidak dapat mengabaikan kekuatanmu sendiri. Orang
merasa nyaman di bawah perlindungan yang kuat. Menjadi anggota
keluarga kerajaan, adalah bentuk kekuatan yang menarik massa padamu.
Secara alami, kekuatan seperti itu menunjukkan adanya daya tarik,
kekayaan, dan otoritas. Tapi tetap saja jika kau membawanya kearah yang
lebih ekstrim, maka kekuatan pribadi seorang raja adalah kekuatan yang
paling mudah dipahami - dan itu bisa lebih menjamin keamanan dirimu.
Bagaimanapun, daya tarik, kekayaan, dan otoritas kadang-kadang bisa
gagal untuk menjamin keselamatan semua orang. "

"Baik, Ayah," jawab Keeno.

“Bagus" jawab Raja sambil mengambil garpunya lagi. Dengan kata lain, ia
akan melanjutkan makannya. Ibunya juga cepat-cepat mengikuti dan Keeno
mulai makan lagi juga.

Setelah selesai, pelayan menyajikan tiga minuman berwarna ungu. Ini


adalah teh ungu dengan sedikit susu yang ditambahkan didalamnya. Dan
juga disertai biskuit dengan sedikit gula.

Mereka bertiga melihat cincin mereka dan kemudian menyantapnya.

Keeno - yang memiliki lidah sensitif - menghirup teh yang sudah dingin.
Baru saat itulah ia sadar kalau ada dua orang yang menatapnya.

Apa ia melanggar etika makan? Keeno tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Namun, hal semacam ini sering terjadi dari waktu ke waktu. Keeno makan
tanpa bersuara lalu mereka menatapnya. Itu lebih sering terjadi pada
ayahnya, yang jarang ia temui.

57
Ia mencoba melirik sedikit ke atas untuk melihatnya, tapi ayahnya tidak
terlihat marah. Jadi apa yang sebenarnya terjadi? Keeno memiringkan
kepalanya - atau setidaknya ia melakukannya di dalam hatinya - lalu
meminum teh ungu. Ia membiarkan teh menyapu rasa manis biskuit yang
tertinggal di mulutnya. Namun, minum terlalu banyak akan terlihat rakus.
Ia tak boleh salah dalam menilai keseimbangan antara teh dan biskuit.

Keeno fokus memakan biskuit dan teh ke dalam mulutnya secara


berurutan, dan tatapan ayahnya meninggalkannya.

"--Jadi apa lagi yang kau rencanakan untuk Keeno hari ini?"

“Setelah makan ini, kami akan belajar tentang sihir diruanganku sampai
jam makan siang. Setelah itu, Balen-sensei akan mengajarnya seperti biasa.

"Aku mengerti. Kalau begitu, biarkan aku melihat bagaimana kau


mengajarinya hari ini. Aku cukup tertarik dengan proses pelajaran Keeno. "

Keeno tidak bisa menahan diri untuk terkejut

Ini mungkin pertama kalinya ayahnya benar-benar ingin melihatnya


belajar.

"..Hehe."

Ibunya tersenyum, dan kerutan di antara alis ayahnya semakin dalam.

"Apanya yang lucu?"

"Aku penasaran kenapa anda mengatakan sesuatu seperti itu tiba-tiba.


Heh... "

“Aku hanya memikirkannya begitu saja. Tidak ada alasan lain. "

"Iya, iya saya mengerti. Hehe... saya akan menunggu kedatangan anda,
Rajaku. "

58
“Tidak perlu menungguku. Aku tidak ingin mengganggu pelajaran Keeno. "

"Saya tahu. Namun, saya masih berpikir kalau yang terbaik adalah memilih
pelamar untuk Keeno terlebih dahulu. Agak terlambat untuk seorang putri
... bahkan untuk pewaris bangsawan. Saya ingat ketika masa itu saya masih
berusia delapan tahun. "

"Tidak. Saat itu kau masih berusia sembilan tahun. "

“Ara, benarkah itu? Saya tidak percaya Anda masih mengingatnya. "

Ibunya tersenyum, sementara ayahnya mengerutkan kening. "

"Ahem! Aku tahu apa yang ingin kau katakan. tapi, Keeno adalah satu-
satunya anak dari garis keturunan kita. Kita tidak bisa ceroboh tentang hal
ini. Bukankah lebih baik kita menunggu sedikit lebih lama lagi? "

“Jika kita tidak mulai memikirkan hal ini sejak dini, semua kandidat yang
bagus akan menemukan pasangan mereka saat itu. Lalu nanti anak kita
akan menjadi perawan tua yang tak seorang pun mau menikahinya. "

"Jangan bicara tentang pernikahan dan perawan tua... Sedikit lebih dewasa
lagi seharusnya tidak menjadi masalah, kan? Aku akan mempertimbangkan
hal itu dengan hati-hati. Mengerti? Itu saja untuk hari ini. "

"Iya, iya, iya…"

Anda harus bekerja keras untuk hal ini, ia mendengar ibunya berbisik.
Ayahnya mengerutkan alisnya sekali lagi, ia melihat kesekeliling pelayan,
kemudian meraih makanan penutup.

Setelah hidangan penutup selesai, Keeno kembali ke kamarnya, di mana ia


mengambil berbagai buku pelajaran sebelum menuju ke ruangan ibunya.

Ia mengetuk pintu kamar ibunya, dan orang yang menjawab adalah pelayan
pribadi ibunya, yang merupakan asisten kepala pelayan dan pelayan nomor
dua di istana.

59
Ia memasuki ruangan dan mulai belajar bersama ibunya.

Terlepas dari tradisi sihir mana yang akan ia pelajari, hal terpenting
pertama yang ia harus lakukan adalah merasakannya. Sebagian besar orang
yang sudah belajar menggunakan sihir melakukannya dengan
menggunakan perasaannya ketika kontak dengan dunia. Siapa pun yang
tidak memiliki pengalaman itu tidak akan bisa merapalkan mantra. Namun,
tidak ada guru yang bisa mengajarkan bagian ini kepada murid mereka
dengan cukup detail, dan begitu banyak orang yang terhambat dibagian ini.

Tapi, Keeno sudah melewati rintangan itu. Karena itulah, ia perlu belajar
tentang apa yang perlu ia ketahui demi job masa depannya.

Ibu Keeno adalah seorang Wizard, oleh karena itu ia fokus pada
peningkatan kemampuan perapalan arcane magic-nya, sementara Keeno
memiliki bakat sebagai sorcerer, jadi pelajaran yang ia terima berfokus
pada peningkatan kemampuan sihirnya.

Dibandingkan dengan Wizard, Sorcerers lebih mengandalkan perasaan.


Oleh karena itu, pelatihan Keeno berfokus pada menutup matanya dan
menggunakan hatinya untuk merasakan gelombang yang dipancarkan
ibunya saat mengucapkan mantra.

Ia tak tahu sudah berapa lama waktu yang berlalu sejak pelajarannya
dimulai.

- Tiba-tiba, Keeno merasakan sesuatu.

Sulit untuk menggambarkan sensasi itu dengan kata-kata. Namun, itu lebih
kuat daripada ibunya, seperti gelombang besar, sesuatu yang tak dapat di
deskripsikan.

Ini adalah sensasi yang belum pernah ia alami sebelumnya, dan Keeno mau
tidak mau membuka matanya.

Ia melihat ibunya, yang terkejut oleh putrinya yang tiba-tiba membuka


matanya. Dan pada saat itu--

60
Rasa sakit menusuk Keeno.

Itu adalah rasa sajut yang belum pernah ia alami sebelumnya, sesuatu yang
tidak masuk akal baginya.

Keeno jatuh ke lantai di tengah rasa sakit, seolah-olah ada sesuatu yang
robek dari dirinya.

Sangat menyakitkan hingga membuatnya tidak sanggup bicara sepatah


katapun. Keeno tidak bisa percaya ada hal yang sesakit ini di dunia ini.

Ia menangis kesakitan. Dalam pandangannya yang redup karena air mata,


ia bisa melihat kedua pelayan itu juga ikut terjatuh ketanah, wajah mereka
mengalami perubahan karena rasa sakit dan penderitaan. Di samping itu,
ibunya juga mengalami hal yang sama.

Wajah ibunya berubah kesakitan dan dahinya licin karena keringat. Tapi
meski begitu--

"[Reinforce Armor]"

Ibunya merapalkan mantra pada Keeno.

Namun, itu tidak memberi pengaruh apa pun terhadap rasa sakit yang
dirasakannya. Itu tidak berkurang sedikit pun. Ibunya pasti menyadari itu
dari ekspresi di wajah Keeno.

"[Anti-Evil Protection]"

Keeno menggertakkan giginya melawan rasa sakit dan berusaha untuk


tidak mengerang, dan ia merasakan ibunya merapalkan mantra padanya
lagi. Namun, itu tidak meredakan penderitaan yang menyiksanya.

"Ro....h? Atau daging? [Undead Form] ”

Sebagai tingkat tinggi dari [Mind of Undeath], mantra ini dapat secara
singkat memberikan targetnya berbagai sifat yang dimiliki undead, baik

61
yang menguntungkan maupun yang tidak. Mantra ini sekarang mulai
berefek ke Keeno, tapi meski begitu, itu tidak menghilangkan rasa sakitnya.

"Ooog! Kumohon, gadis... ini saja! "

Ibunya menggigit bibirnya - darah merah segar mengalir keluar dari


bibirnya - lalu meraih lengan Keeno. Tentunya Keeno akan merintih
disebabkan rasa sakit karena ibunya telah menggunakan terlalu banyak
kekuatan. Tapi penderitaan diseluruh tubuh yang ia alami terlalu kuat dan
Keeno sama sekali tidak merasakan sakit di lengannya.

Ibunya berjalan seolah-olah ia menyeret Keeno - tidak, ia benar-benar


menyeret Keeno ke pintu. Bukan. Kurang tepat kalau mengatakan ia sedang
berjalan. Ibunya merangkak, dengan putus asa merangkak ke depan.

"Uwaaaaahhhhh!"

Ia mendengar raungan kesakitan. Sumber suara yang begitu dalam yang


belum pernah ia dengar sebelumnya berasal dari Nastasha. Itu benar-benar
berbeda dari suaranya yang biasanya tenang dan elegan. Nastasha
berguling-guling dilantai dan sudah mencapai pintu.

"Uuuooooohhh!"

Ia meraung, suaranya serak dan kasar. Kemudian ia berdiri bersandar di


pintu, meraih gagang pintu dan mendorongnya hingga perlahan terbuka.
Namun, setelah melakukan semua itu, Nastasha merintih dan mulai roboh.

Ia tidak bergerak sama sekali setelah itu, seolah-olah ia pingsan karena


rasa sakit, atau ia sudah mati.

Ibunya merangkak maju ke arah celah kecil yang telah dibukakan Nastasha
dengan mengorbankan dirinya. Rasa sakit yang mengalir melalui Keeno
sudah cukup untuk membuat seorang pria pingsan atau bahkan mati, dan
itu sangat dahsyat bahkan kekuatan untuk menjerit atau menangis pun
menghilang. Namun ibunya menahan rasa sakit itu sambil tetap berusaha
untuk membawanya kabur.

62
Tak tahu entah berapa lama waktu yang dibutuhkan hanya untuk bergerak
beberapa meter saja, ibunya tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.

Pintu terbuka perlahan dari sisi berlawanan, dan kemudian berhenti ketika
menabrak kepala Nastasha.

Ibunya meraih tangan Keeno dan memegangnya erat-erat.

Mungkin ibunya mengira kalau dalang di balik tindakan yang tak dapat
dipahami ini menunjukkan diri mereka, tapi bukan itu yang terjadi.

Orang yang muncul di depannya adalah ayahnya.

Ia terlihat lebih tua hanya dalam sekejap. Ia menggunakan tombaknya


sebagai tongkat saat ia bergerak di depan mereka berdua.

"Raja... ku..."

"Kee - baiklah...?"

Ayahnya Kelihatan seperti sedang menderita juga. Meski begitu, ia berhasil


datang jauh-jauh ke sini karena kekuatannya di luar batas manusia biasa.

"Lewati... kota ini. Gunakan... teleportasi... "

"Dimenger... ti..."

Rasa sakit luar biasa yang ia rasakan membuat kata-katanya jadi terputus-
putus. Tapi ibu keeno terlihat sangat mengerti ucapan ayahnya

Keputusasaan di wajah ibunya seketika itu berubah menjadi teror. Bukan


hanya karena rasa sakit yang ia rasakan. Mantra tingkat tinggi
membutuhkan fokus yang lebih besar. Secara alami, seorang penyihir yang
bisa merapalkan mantra tingkat tinggi biasanya akan mengembangkan
kekuatan konsentrasi yang sama kuatnya. Itu tidak akan masalah ketika
dalam keadaan normal. Tapi ada saat-saat di mana mereka perlu fokus
bahkan dalam keadaan tertentu seperti ini.

63
Mungkin itu karena rasa sakit atau karena ia perlu memfokuskan diri untuk
merapalkan mantra, keringat mengucur di dahi ibunya. Lalu--

Mantra itu tidak berhasil.

"Ooogh. Bukan... gagal. Ini - diganggu! "

"Apa--"

Dari arah pandangan kabur Keeno, ia melihat wajah kebingunan ayahnya


pas ketika ia menghiraukan rasa sakitnya. Setelah itu, mereka berdua
bergerak kearah Keeno seolah-olah mereka sedang mencoba menindihnya.

Itu berat.

Tapi Keeno mengerti perasaan pasangan itu.

Keeno bisa merasakan betapa kuatnya mereka mencintainya, lalu air mata
mengalir dari matanya yang tidak berasal dari rasa sakit.

Tapi penderitaan itu tidak berubah. Seolah rasa sakit itu mengabaikan cinta
mereka, menyiksa Keeno dengan penderitaan yang sama seperti
sebelumnya.

Itu sangat menyakitkan sampai ia kehilangan inderanya untuk beberapa


saat.

Ia bahkan tak bisa merasakan beban tubuh mereka. Ia sudah kehilangan


semua sensasi di tubuhnya. Yang tersisa hanyalah rasa sakit yang terus
meningkat.

Ia seharusnya mati.

Mengapa--

Kenapa harus--

Apa--

64
Siapa--

Yang melakukan hal mengerikan -

Pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan dalam benaknya, namun


ibarat gelembung – semua itu meledak. Pada saat yang sama, kesadarannya
juga akan - tepat pada saat itu, Keeno tiba-tiba merasakan dirinya
melakukan kontak dengan sesuatu yang besar. Rasanya sangat mirip
seperti saat ia merapalkan mantra, tapi yang ini terlihat berbeda.

Sensasi itu juga sulit diungkapkan dengan kata-kata. Yang pasti, Keeno bisa
merasakan ayahnya, ibunya, Nastasha, dan semua orang yang bekerja di
Istana.

Hanya itu.

Dan begitulah, Keeno pun akhirnya pingsan.

Ketika ia sadar, ia tak tahu berapa lama waktu yang sudah berlalu.

Rasa sakit yang ia rasakan sebelumnya sudah hilang, seolah-olah semua itu
hanyalah kebohongan. Bahkan ia sendiri menyangka kalau ia hanya
bermimpi.

Keeno tiba-tiba berpikir; bagaimana kabar ibu dan ayah?

Ia menggeser penglihatannya dan langsung melihat mereka.

Ibu dan ayahnya ada di sana. Keduanya berdiri di kamar.

"Ib--"

Ia hanya berhasil mengucapkan setengah dari kata itu. Setengahnya lagi


menyangkut di tenggorokannya dan menolak untuk diucapkan.

Itu karena ia melihat keanehan pada ayah dan ibunya serta kedua pelayan
itu. Tapi teror yang muncul didalam dirinya segera padam.

65
Keeno telah menggagalkan sebuah perubahan yang sangat tidak
menyenangkan dalam suasana hatinya dan menatap wajah mereka
berempat.

Itu bukan karena demensia. Mereka berempat bergerak terbata-bata,


seperti mereka sudah kehilangan akal. Cara mereka melakukannya sangat
mirip seperti undead yang ia tahu selama pelajarannya.

Keeno menyentuh wajahnya.

- Dingin.

Ia memeriksa denyut nadinya.

--Tidak ada.

Ia kira mungkin saja ia memeriksa ditempat yang salah dan menggeser jari
di pergelangan tangannya, tapi tetap saja di mana pun ia memeriksanya, ia
tidak bisa menemukan denyut nadinya.

Karena panik, Keeno melihat sekeliling ruangan dan menemukan cermin


rias. Ia menatap dirinya sendiri. Sepintas sepertinya tidak ada yang
berubah. Namun ada satu daerah yang terlihat sangat berbeda.

Itu adalah mata merahnya.

66
67
"Itu adalah kisahku - bukan, kisah seorang Undead yang mempunyai mata
merah, Keno Fasris Invern. Atau setidaknya, hari ketika kisahnya dimulai."

Keeno sudah bisa bicara lebih jelas di beberapa bagian, itulah


kesimpulannya. Ucapannya yang kacau ketika pertama kali mereka
bertemu disebabkan oleh lamanya ia tidak berbicara. Itu artinya, sebagai
salah satu undead, walaupun tubuhnya tidak menua namun tidak untuk
nada bicaranya.
"Jadi begitu" jawab Suzuki Satoru, Kemudian Keno terus menceritakan
kejadian apa saja yang terjadi setelah itu.
Selepas ia sadar kalau bukan hanya orang-orang yang ada di ruangan itu
saja yang berubah menjadi undead tak berakal, tapi di istana, bahkan di
seluruh kota juga. Dengan kata lain - Keeno, hanya punya dua pilihan yang
bisa ia lakukan.
Yang pertama adalah meninggalkan kota ini dan meminta bantuan orang
lain untuk menyelamatkan rakyatnya.

Dan yang kedua adalah tetap tinggal di sini dan menunggu bantuan dari
kota-kota lain tiba.
Jelas, Keno sudah memilih untuk tetap tinggal.
Undead pada dasarnya adalah makhluk yang membenci kehidupan, namun
tidak untuk Keeno.

Bagaimana jika aku ada diposisinya dan meminta bantuan dari orang yang
masih hidup? Jika mereka melihat Keeno, tidak diragukan lagi mereka akan
menyerangnya dengan niat membunuh. Kemudian ditambah fakta bahwa
setelah peristiwa perubahannya menjadi undead, Keeno tidak bisa begitu
saja meninggalkan keluarganya dan pergi.
Dan yang lebih penting lagi, Keeno ini lemah ia tak akan bisa menahan
serangan monster ataupun binatang buas, sehingga kemungkinan ia dapat
mencapai kota terdekat pun rendah. Selain itu, ia berpegang pada harapan

68
tipis yang samar dengan harapan kota-kota lain akan datang untuk
menyelidikinya, dengan landasan kalau ini adalah sebuah ibukota kerajaan.

Namun - tidak ada satupun yang datang.


Setelah satu, tidak, setelah dua tahun, ia belum melihat siapa pun di sekitar
gerbang kota.
Mungkin fenomena perubahan undead ini telah menyebar ke kota-kota
terdekat atau bahkan di seluruh kerajaan. Ketika pikiran itu muncul di
benaknya, Keeno mulai berusaha dengan sekuat tenaga, sambil ia
menunggu untuk diselamatkan, ia mempelajari penduduk undead di
kerajaannya untuk memahami fenomena perubahan undead ini, supaya ia
bisa membantu semuanya agar bisa pulih.
Ia juga sempat berpikir, “Apa yang bisa aku lakukan? Aku kan hanya
seorang anak kecil” tapi Keeno tak punya pilihan lain.
Ia sesekali memberanikan diri keluar dari istana untuk membawa kembali
berbagai buku, yang akan ia pelajari. Pada saat yang sama, ia juga berlatih
menggunakan mantra yang lebih ampuh. Sebagai salah satu undead, yang
tidak memerlukan istirahat, Keno benar-benar bisa bekerja sepanjang
malam dalam upayanya.
Bertahun-tahun kemudian, atau mungkin bahkan beberapa dekade
terlewati - sudah cukup lama sampai-sampai perasaannya tentang waktu
sudah hilang. Kelihatannya Keno hidup sendirian, mencari cara untuk
mengembalikan semua orang seperti semula.
Selama ini, Ia telah melihat burung-burung bermigrasi yang mana belum
berubah menjadi yuriniggers, hal ini bisa menyakinkannya kalau masih ada
makhluk hidup di luar sana. Tapi, setiap kali ia melihat gerbang kota,
semua yang ia lihat hanyalah bangkai hewan yang habis diserang
yuriniggers, pada akhirnya ia tidak bertemu satupun manusia yang masih
hidup.

69
Setelah mendengar kisah Keno, Suzuki Satoru akhirnya menyadari
mengapa ada perbedaan besar antara cara Keno berbicara dan
penampilannya yang muda.

Ketika ia memikirkannya dengan tenang, itu adalah situasi yang bisa


dimengerti. Karena ia adalah undead, wajar saja kalau ada perbedaan
antara usianya yang sebenarnya dan penampilannya. Dengan kata lain,
tubuhnya mungkin tidak akan menua, dan sebaliknya pikirannya yang akan
terus tumbuh. Mustahil untuk sepenuhnya menghapus rasa takut dan
emosi lainnya dari hati seseorang, dan karenanya, dalam kurun waktu yang
panjang itu, pikirannya secara bertahap juga ikut berubah.

Dan juga, bukankah tidak sopan untuk memperlakukannya seperti anak-


anak, pikir Suzuki Satoru. Aku hanya tinggal menunggu saja sampai ia
membuat keputusan, simpulnya. Dari pengalaman hidupnya hingga saat ini,
memberitahukannya tentang lebih baik memperlakukan wanita dengan
cara muda daripada tua.
Lalu akhirnya, kisahnya pun berakhir.
Keno, yang telah melakukan berbagai penelitiannya di Istana, sekarang
tinggal di dalam selokan.

Itu karena - ia melarikan diri.


Pada waktu itu, ia merasakan undead kuat muncul di luar kota, yang lebih
kuat dari dirinya atau bahkan orang tuanya, yang lalu undead itu
memasuki kota. Ia sama sekali tidak yakin akan kemampuannya untuk
menang melawan undead itu, jadi ia mengemasi semua barang yang bisa ia
bawa dan lari dari istana ke tempat ini.
Dan kemudian, hari ini.
Tepat ketika ia berencana keluar untuk mengambil beberapa literatur sihir
di istana, ia tiba-tiba melihat undead kuat di udara - Suzuki Satoru - dan
begitulah hingga akhirnya masuk dalam keadaan seperti sekarang ini.

70
"Aku mengerti…"

Ia sekarang paham mengenai keadaan kota dan juga kondisi dirinya saat
ini. Tapi, ia masih tidak mengerti kenapa dirinya muncul di sini, atau
kenapa gadis itu dan kota ini berakhir menjadi seperti ini.

Meski begitu, sepertinya penyebab keadaan ini bukanlah karena tanggapan


atas kedatangan Suzuki Satoru. Seperti yang diperkirakannya, mungkin
lebih baik untuk menyimpulkan kalau ada beberapa alasan - meskipun
tidak jelas - mengapa Suzuki Satoru dibawa ke dunia lain ini.

Ngomong-ngomong...
Suzuki Satoru memandangi Keeno, seorang undead yang mempunyai
perawakan gadis kecil.
Aku benar-benar beruntung bisa bertemu dengan seseorang yang
mengetahui dunia ini. Ia sempat ragu kalau gadis itu adalah undead.

Ia sudah menceritakannya tadi, tapi setelah ia bertanya lebih rinci lagi, ia


jadi tau kalau undead disini itu dibenci oleh orang-orang yang masih hidup,
dan juga tidak akan aneh lagi kalau mereka dimusnahkan jika tertangkap.
Karena itu, sangat sulit baginya untuk mencari bantuan.
Dengan kata lain Keeno adalah orang yang sangat penting.
Tidak ada keraguan kalau Suzuki Satoru juga ingin mengetahui informasi
tentang mantan teman-temannya dan juga tentang Great underground
Tomb of Nazarick. Tapi, Sepertinya Keeno tidak mengetahui apa-apa
tentang mereka. Karenanya, nilai penting dari gadis ini sedikit berkurang.
Lagipula, Ia sudah bisa menebak kalau Keeno tidak akan mengetahui
apapun tentang hal itu. Jika ia sendirian yang datang ke dunia ini akan lebih
logis kalau berpikir mereka semua lenyap bersamaan dengan game.

Jika mungkin, aku ingin dapat kepercayaannya dan mempelajari lebih


banyak tentang dunia ini. Paling tidak, aku ingin mengisi kekosongan antara
apa yang aku tahu dan bagaimana dunia ini bekerja... yang mungkin

71
membutuhkan waktu lama. Dan aku mungkin juga bisa mendapatkan
pengalaman serta pengetahuan jika aku bisa membawanya ke dunia luar…
Tapi bagaimana caranya supaya ia bisa berhutang budi padaku sedemikian
rupa?
Disaat Suzuki Satoru mulai merasa pusing karena masalah itu -
"--Semua orang, semua orang sangat penting bagi saya."
Keno mendadak berlutut di depannya sambil menundukkan kepalanya
dalam-dalam, telapak tangannya juga sudah menyentuh ditanah.
“Tolong, saya mohon. Tolong ubah semua orang kembali seperti semula. ”
“--Eh?”
Apa maksudnya ini?
Tidak, meski kau bilang begitu – Dan itulah reaksi pertama Suzuki Satoru.
Di dalam game YGGDRASIL, Momonga adalah seorang undead arcane magic
caster. Seharusnya ia masih punya kekuatan yang sama di dunia yang tidak
bisa dipahami ini juga.
Tapi, tetap saja ia tak punya kemampuan untuk memulihkan undead.
Jika orang-orang di kota ini berubah menjadi yuriniggers disebabkan oleh
status negatif, maka mungkin saja merubahnya dengan membunuh mereka
lalu mencoba membangkitkan lagi mereka dengan sihir.
Meski cara seperti itu tidak berlaku ketika masih didalam game, tapi cara
itu kelihatannya berguna di game lain; yaitu, dengan cara membunuh
seseorang yang terkena status “Menderita” yang tak bisa disembuhkan -
dengan kata lain, ia harus diserang sampai sekarat, hamper mati kemudian
membangkitkannya, yang mana itu akan menghilangkan efek status negatif.
Tapi, karena kasus ini tidak dalam keadaan seperti itu, Ia tak bisa berbuat
banyak dan juga Suzuki Satoru tidak mempunyai sihir yang bisa merubah
seseorang yang telah menjadi kembali seperti semua. Ini mungkin

72
terdengar aneh, dan bahkan item ataupun mantra kebangkitan yang bisa
digunakan pada undead yang HP-nya sudah mencapai titik 0 pun tidak bisa
mengembalikan mereka ke dalam keadaan mereka sebelum berubah
menjadi undead.
Tapi, mungkin saja item race-change (Perubahan Ras) memiliki peluang di
sini. Sayangnya, begitu seseorang menjadi undead, sebagian besar item
perubahan ras tidak akan dapat mengubah status undead seseorang.
Kalaupun bisa, satu-satunya hal yang bisa melakukan hal semacam ini
adalah World-Class Item (Item kelas dunia).

Jika orang tersebut adalah Player, akan lebih cepat dengan menghapus
karakternya dan memulai dengan karakter baru.
Sementara aku tidak mempunyainya dan bahkan aku tidak akan
menggunakannya meski aku punya, mungkin "Seeds of the World Tree (Benih
Pohon Dunia)" bisa melakukannya bahkan ke undead sekalipun - tentu saja
itu dengan perkiraan, kalau World Class Item ini punya efek yang sama di
sini layaknya di Game. Atau mungkin dengan memakai [Wish Upon A Star]
bisa mengubah sebagian dari mereka, walaupun tidak semuanya?
Bagaimanapun, Suzuki Satoru tidak berniat mengeluarkan kartu as-nya
yang terbatas.
Ketika Suzuki Satoru terus berpikir, Keno juga melanjutkan omongannya,
seolah-olah ia menangis darah.
“Kenapa, kenapa anda melakukan ini semua pada kami? Saya mengerti.
Mungkin ini semua salah saya. Saya akan membayar dosa-dosa saya, jadi
tolong ampuni mereka semua! "
"--Hm?" Ia mendengar sesuatu yang tak bisa ia abaikan. "Aku melakukan ini
padamu?"

Apakah Suzuki Satoru mengubah semua orang di kota menjadi undead


tanpa ia sadari? Bukan, Ia belum pernah melakukan hal seperti itu
sebelumnya, bahkan di YGGDRASIL sekalipun.

73
Bingung, Suzuki Satoru terdiam karena syok. Keeno mengangkat kepalanya
sedikit dan mengintip kearah Suzuki Satoru.

"...Bentar. Sebenarnya, aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Apakah
aku yang melakukan itu? "
"--Hah?"
Sama seperti yang Suzuki Satoru lakukan barusan, Keno membuat suara
bingung.
"Hah?"

"Hah?"
Keduanya saling memandang.
Gadis itu terdiam, seolah-olah kekuatan pada dirinya menghilang. Satoru
menunggu sebentar, tapi ia tidak terlihat seperti akan menjawabnya.
Karena itu, Suzuki Satoru memutuskan untuk bicara duluan. Tetap saja, ia
tak bisa mengatakan dirinya adalah penduduk dunia lain atau semacamnya.
Oleh karena itu, ia mengubah ceritanya di mana ia melakukan sebuah
percobaan sihir dan tiba-tiba ia dipindahkan ke udara di atas kota.
"Jadi, jika kau sudah lama tinggal di kota ini, aku yakin itu artinya semua ini
tidak ada hubungannya denganku?"
"Ah, uh, jadi itu bukan karena kekuatan anda, Satoru-sama?"
"Kekuatan, maksudmu mengubah semua orang di kota ini menjadi undead?
Tidak, aku tidak tahu apa-apa tentang itu - ah, aku benar-benar tidak tahu.
Kalau begitu, bisakah giliranku untuk bertanya padamu? Apa kau punya
bukti atau dasar kalau akulah penyebab semua ini? "
Sebenarnya, Suzuki Satoru baru saja ingat sesuatu. Jika tubuhnya secara
tidak sadar menghancurkan lingkungan sekitarnya sampai saat itu, Ia tak
dapat menyangkalnya.
“...”

74
Ekspresinya perlahan berubah, dari kaget menjadi bermasalah.

Seperti anak kecil, ia tak bisa menyembunyikan perubahan ekspresinya.


Meskipun ia sudah hidup cukup lama - kata-kata Suzuki Satoru tetap saja -
memberikan dampak padanya - meskipun tubuh undead dapat menekan
rasa emosionalnya.
"A-ah, ketika saya sendirian di kota, undead yang sangat kuat muncul...
Saya ketakutan lalu kabur."
Itu adalah undead yang Keeno bicarakan tadi, alasan mengapa ia
memindahkan markasnya dari Istana ke tempat ini. Suzuki Satoru belum
mendengar detail tentang undead ini--
"--Ahhh, begitu, jadi undead itu sangat mirip denganku... dan apa hanya
itu?"

"Iya."
Suara Keno, sangat samar seakan menghilang, dikombinasikan dengan
ekspresi paham di wajahnya. Itu mengangkat beban besar dari hati Suzuki
Satoru.
Itu bukan Momonga - Tanpa kesadaran Suzuki Satoru lah - yang telah
melakukan ini. Itu membuatnya semakin yakin bahwa Suzuki Satoru pasti
muncul di dunia ini pas kejadian itu. Pada saat yang sama, Suzuki Satoru
cukup terkejut melihat Keno yang mempercayai apa yang dikatakannya.

Tentu saja, Suzuki Satoru sangat terbuka dan jujur padanya dengan
harapan mendapatkan kepercayaannya. Namun, gadis itulah yang akan
membuat keputusan akhir untuk percaya padanya atau tidak. Dengan kata
lain, ia percaya kata-kata undead yang baru saja ia temui.
Jika gadis itu menaruh kepercayaan besar padanya, maka ia harus
melakukan hal yang sama untuknya. Itu perlu untuk membangun
hubungan yang sehat diantara mereka berdua.

75
"A-ah, apa anda marah? Saya minta maaf - Saya mohon maafkan saya
karena salah sangka, Satoru-sama! "

"Ahh, tidak apa-apa. Jangan khawatir tentang itu. Omong-omong - apa kau
yakin undead itu adalah dalang di balik perubahan seisi kota menjadi
undead? "
“Tidak, saya tidak begitu yakin. Tapi saya pikir pasti ada hubungannya,
kalau tidak, makhluk itu tidak akan muncul di kota penuh undead seperti
ini. "
"Aku mengerti, itu memang masuk akal."
Meskipun ia secara lisan setuju dengannya, Tapi Suzuki Satoru masih
punya sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Perkiraan itu penuh dengan celah.


Mungkin lebih masuk akal jika mengatakan undead itu muncul begitu saja.
Tapi Keeno hampir kehilangan akal sehatnya pada saat undead itu muncul -
dan kejadiannya juga sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu. Bukankah itu
artinya, ini tidak ada hubungannya sama sekali?
Dan juga, mengenai alasan kedatangannya, alasan yang paling mungkin
adalah karena ia ingin tinggal di sini, Benarkan? Sebagai undead, ia
mungkin tidak akan diserang oleh undead yang tingkatnya lebih rendah
darinya, dan makhluk hidup pasti menghindari tempat ini. Jika seseorang
mengesampingkan masalah penyerangan undead, bukankah tempat seperti
ini adalah rumah paling nyaman bagi setiap undead?

Namun, Ia tak punya niat untuk memberi tahu Keeno tentang teori-teori
itu.
Tak mungkin ia masih tidak menyadari sesuatu yang bahkan Suzuki Satoru
duga.

76
Besar kemungkinannya gadis itu masih ingin mempercayai kalau undead
itulah dalang dibalik semua ini. Jadi ia meminta maaf ke Suzuki Satoru
karena kesalahpahamnnya

Ia masih ingin mempercayai kalau ada cara untuk menyelamatkan semua


orang.
Suzuki Satoru memperhatikan tumpukan buku yang ada di ruangan itu.
Buku-buku itu terlihat lusuh, yang menandakan bukti dari jerih payahnya
selama ini. Tapi, ia mungkin masih sangat yakin terhadap apa yang ia
percayai itu karena ia pasti mengerti kalau ia tidak bisa menyelamatkan
mereka, atau karena penelitiannya tidak menunjukkan padanya cara untuk
melakukannya.
Pemaparan kejadian tentang apa yang terjadi hari itu sangat rinci.
Paruh pertama ceritanya, penjelasannya tentang peristiwanya, sangat
spesifik dan ia sudah menjelaskan dengan jelas gambaran situasinya,
bahkan sampai memasukkan perasaannya sendiri pada saat itu. Sebaliknya,
bagian akhir dari ceritanya - setelah ia menjadi undead - tampak tercampur
aduk. Mungkin baginya, ada sedikit perubahan setelah kejadian itu, jadi ada
sedikit bagian dari dirinya yang ia ceritakan.

Tapi, tentu saja semua itu berbeda.


Terakhir kali ia menjadi manusia adalah saat sarapan.
Itu adalah kenangan terindah yang ia miliki, itulah sebabnya ia bisa
berbicara panjang lebar serta mendetail.

Suzuki Satoru mengelus Staff of Ainz Ooal Gown. Ia dengar Keno tersentak
karena terkejut, tapi ia menghiraukannya.
Tangannya merasakan dingin dan keras.
Ya, persis seperti itu.
Ia mengerti apa yang Keeno rasakan.

77
Keno merasakan hal yang sama terhadap kota yang berisikan orang tuanya
dan orang-orang yang sudah membantu membesarkannya sama seperti
Suzuki Satoru dengan guild Ainz Ooal Gown. Jika ada seseorang yang bisa
membantu Suzuki Satoru kembali ke masa-masa gemilang itu, ia akan
dengan senang hati bersujud di hadapannya dan memohon bantuan
mereka.

Perasaan yang muncul dalam diri Satoru adalah rasa bersalah.


Singkatnya Keeno salah karena terlalu berharap ke Suzuki Satoru.
Namun--
"Ahh, benar juga," kata Suzuki Satoru sambil memegang tongkatnya. "--
Keno-san."

Ia melihat bahu Keno berkedut, Suzuki Satoru menghiraukannya lagi dan


melanjutkannya.
"Seandainya dengan membunuh undead itu bisa mengembalikan orang-
orang di kota seperti sediakala, maka dengan senang hati aku akan
membantumu."
Teori Suzuki Satoru sebelumnya didasari dari pengetahuannya tentang
YGGDRASIL. Jika undead itu benar-benar pelakunya, maka mungkin saja
bisa mengembalikan orang-orang dengan mengalahkannya atau
menggunakan cara lain.

Jika semua manusia di kota sudah terlanjur berubah menjadi undead,


Tentu kita tidak bisa begitu saja menyimpulkan dengan bertanya "siapa
yang bisa melakukan ini?"
“Jika itu seperti yang kau katakan, Keeno-san, lawannya adalah seseorang
yang bisa mengubah seluruh kota menjadi undead, maka mereka mungkin
lawan yang tangguh. Karena itu, aku rasa menangkap mereka hidup-hidup
itu sulit, tapi sebaliknya jika membunuh mereka tentu masih bisa
dilakukan. "

78
Disaat Suzuki Satoru memberi tahu Keno, Ia secara mental mencaci dirinya
sendiri, Kau ini seorang dermawan apa?

Paling-paling, undead yang mirip dengan Suzuki Satoru adalah Overlord ™.


Jika semua pengetahuan YGGDRASIL-nya bisa diterapkan, ia mungkin bisa
memikirkan cara untuk menghadapinya. Hanya saja, Overlord yang berasal
dari dunia ini sangat mungkin musuh yang mempunyai level 1000+.
Dengan kata lain, kecil kemungkinannya kalau lawan ini akan melebihi
perkiraan Suzuki Satoru.
Alasannya adalah karena cara Keno menggambarkan orang tuanya. Dalam
ceritanya, ayahnya mampu merapalkan mantra tingkat empat, sementara
ibunya, yang hanya bisa menggunakan mantra tingkat lima, sudah dianggap
jenius. Dari ceritanya, ada sedikit perbedaan dengan YGGDRASIL, atau lebih
tepatnya, disini itu lebih lemah jika dibandingkan dengan YGGDRASIL.
Artinya, apakah Suzki Satoru bisa mengalahkan mereka atau tidak, tunggu
saja nanti.

Ia mencela dirinya sendiri karena kata-kata konyol yang ia bicarakan


setelah ia menyamakan pengalaman di game dengan pengalaman
pertempuran di kenyataan, ditambah lagi kurangnya informasi.
Kalau saja, ia bisa membawa Keeno pergi dari kota ini untuk sementara
waktu dan melakukan kontak dengan penduduk asli dunia ini yang akrab
dengan undead, demi mencari informasi sebanyak mungkin tentang
musuh-musuhnya supaya ia bisa mempersiapkan taktik sempurna yang
nanti akan ia gunakan untuk melawan musuhnya.
Dalam hal ini, ia tidak tahu kekuatan lawannya. Mungkin Keeno hanya
melihat satu undead, namun ada kemungkinan undead itu terus
meningkatkan kekuatan bertarungnya di dalam kota setelah kejadian itu.
Karenanya, prioritas utamanya adalah untuk mengumpulkan informasi,
kemudian - ia perlu menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk
persiapan.

79
Tapi, ia tidak berpikir Keno mungkin akan menerima gagasan itu. Tentunya
seorang gadis yang menolak untuk meninggalkan kota yang penuh dengan
undead menakutkan tidak akan menerima begitu saja dan membalas "Ayo
keluar" kepada orang yang tidak ia kenal dengan mudahnya. Namun, itu
patut dicoba.

“Tetap saja, aku ingin kau memikirkan ini dengan hati-hati. Apa tidak
masalah untuk membunuhnya? Mungkin saja, bahkan jika kau membunuh
undead itu, penduduk kota tidak akan kembali normal, kan? "
Keeno menggelengkan kepalanya lalu mengeluarkan buku dari tumpukan
literatur.
Buku-buku yang ditumpuk di atasnya runtuh dan berjatuhan, tapi ia
membawa buku itu tanpa memperdulikan tumpukan buku yang berjatuhan
dan membuka sebuah halaman lalu menunjukkannya pada Suzuki Satoru.
Apa yang ada dalam pikiran Suzuki Satoru - ini bukan bahasa Jepang.

Ketika Suzuki Satoru mencari-cari magic item, Keeno menunjuk ke sebuah


bagian di dalam buku dan membacanya.
“Bagian ini mengatakan kalau membangkitkan undead yang mati
membutuhkan mantra kebangkitan yang sangat kuat, dan meskipun sudah
dibangkitan, mereka tetap akan menjadi undead. Tapi jika master undead
dimusnahkan, ada kemungkinan kalau korbannya dapat dipulihkan, jika
mereka beruntung. Itulah yang tertulis di sini. "
Sebagian besar, ini sama dengan YGGDRASIL. Namun, agar karakter
YGGDRASIL yang telah menjadi undead agar dapat menjadi manusia lagi,
mereka membutuhkan World Class Item (Item Kelas Dunia), meskipun
didunia ini tidak begitu. Semakin ia menyadari perbedaan antara kedua
dunia ini, semakin pentingnya keberadaan Keeno.

Sial, pikir Suzuki Satoru.


Jika Keno menjawab, "Mungkin mereka tidak akan kembali seperti semula",
Suzuki Satoru bisa mengarahkan percakapan "Kalau begitu jangan kita

80
bunuh dulu dan cari cara lain." Karena kita tidak punya cukup informasi,
kenapa kita tidak meninggalkan kota ini untuk sementara dan pergi ke luar
untuk mengumpulkan informasi? " Begitulah cara ia merencanakannya.

Rencananya kacau. Tapi mau bagaimana lagi.


Kalau begitu, ia harus membunuhnya.
Memusnahkan undead itu.
Tentu saja--
--Itu jika aku sanggup
"Aku mengerti. Kalau begitu - ahhh, ya, tapi ada syarat. ”
"Baik."

“Syaratnya adalah - Aku ingin mengetahui segalanya. Aku ingin tahu semua
yang kau ketahui. "
Raut wajah Keno sepertinya mengatakan "huh?"
"Apa tidak masalah dengan itu?"
"Iya. Aku merasa bahwa pengetahuan yang kau simpan sampai sekarang
sangat berharga. "
Suzuki Satoru mengalihkan pandangannya dari buku yang dipegang Keno
ke tumpukan buku lain di ruangan ini. Yang ia inginkan adalah informasi
dasar tentang dunia ini, tapi Keeno mungkin akan terganggu jika ia berkata
berlebihan. Oleh karena itu, ia pura-pura bersikap agar membuat wanita itu
secara keliru percaya kalau ia sedang mencari pengetahuan tentang sihir.
Mengingat reaksi Keeno, ia sudah sepenuhnya menerima itu.
"B-baiklah, tapi semua pengetahuan itu tidak dapat menyelamatkan semua
orang loh?"
"Tidak apa-apa. Walaupun begitu, itu tetap berharga bagiku. "

81
‘Terima kasih', Keno bergumam, dan membungkuk padanya.

"Dan juga - uang atau magic item yang bisa kau berikan juga akan
membantu," kata Suzuki Satoru sambil dengan santai menghasilkan koin
emas YGGDRASIL. "Bisakah aku menggunakan uang ini di negeri ini?"
Keeno mengambil koin itu lalu membolak-baliknya di tangannya sebelum
mengembalikannya ke Suzuki Satoru.
"Ya, bisa. Atau setidaknya mungkin. Meskipun saya tidak tahu persis
berapa nilainya tanpa memeriksa kadar emasnya... "
"Aku mengerti. Kalau begitu, aku akan sangat senang jika mendapatkan
koin emas yang dapat digunakan di wilayah sekitarnya juga. "
"Saya, Keno Fasris Invern, dengan ini bersumpah kepada anda bahwa saya
akan membayar anda dengan apa pun yang anda inginkan, Satoru-sama."
Suzuki Satoru menarik napas dengan pelan.
Begitulah sikap Keno yang anggun, sikapnya sebagai seorang putri
menjadikannya lebih unggul bahkan dari pengusaha paling sukses yang
diketahui Suzuki Satoru.
“Kalau begitu, aku sangat berterima kasih. Dengan demikian kesepakatan
kita telah terbentuk. Baiklah, kalau begitu--"
Untuk mempelajari cara menggunakan kekuatannya, ia perlu mempelajari
bagaimana sihir YGGDRASIL berinteraksi dengan sihir di dunia ini.
"Ngomong-ngomong, Keno-san. Aku harus bilang padamu kalau aku bisa
merapalkan mantra tingkat sepuluh. ”
"--Saya mengerti."
Keno tersenyum dengan agak tertekan.

82
Kenapa, kenapa ia tersenyum seperti itu?... Bukankah kau akan dianggap
jenius jika bisa merapalkan mantra tingkat lima? Aku bahkan dua kali
lipatnya, loh! Kenapa kau begitu tenang - apa itu karena kau undead?

Setelah jadi undead, Suzuki Satoru telah mengalami bagaimana emosinya


dapat ditekan begitu mereka mencapai ambang tertentu. Apakah hal yang
sama berlaku untuk Keeno juga?
Jangan bilang kalau mantra tingkat sepuluh tidak berarti apa-apa?
Bagaimana jika tingkatannya dimulai dari 10 dan semakin kuat jika
angkanya semakin kecil? Tunggu, bukankah itu akan membuatku menjadi
magic caster tingkat pertama?
"Ah... apa ada mantra tingkat ketiga yang disebut [Fireball]?"
"Hah? Iya ada. Memang ada mantra seperti itu, meskipun saya tidak tahu
bagaimana menggunakannya. "
"Orang tuamu bisa merapalkan mantra tingkat keempat dan kelima, jadi
mereka pasti bisa menggunakannya, kan?"
"Ibu mungkin tidak mempelajarinya, tetapi ayah bisa menggunakannya."
"Aku mengerti. Kebetulan, mantra [Lightning] juga dari tingkat ketiga,
bukan? ”

Keeno menunjukkan bahwa itu benar.


Jadi sepertinya mantra di dunia ini menempati tingkat yang sama dengan
YGGDRASIL. Dengan kata lain, pengetahuan Suzuki Satoru tentang sihir
dapat diterapkan secara langsung.
Ini adalah berita bagus, tetapi dia harus memastikannya secara langsung.
"Kalau begitu, Keeno-san, Apa bisa kau menggunakan salah satu mantramu
- bagaimana dengan ini, kau melemparkan mantra tingkat pertamamu
padaku? Akan bagus jika kau menggunakan mantra serangan. ”
"Ehhhh !?"

83
Ketika dia melihat mata Keeno yang melebar, dia menyadari bahwa dia
belum menjelaskannya dengan cukup detail.

"Ahhh. Aku ingin melihat apakah kekuatanku berfungsi seperti biasa. Aku
ingin menggunakan mantra seranganmu sebagai uji coba, Keno-san. "
Bagaimanapun, akan menyusahkan nantinya, jika mantra-mantra itu
memiliki nama dan tingkatan yang sama tetapi dalam efek dan kekuatan
destruktif yang jauh berbeda.
“Eh, ah, begitu. Saya mengerti."
Keeno mengumpulkan tekadnya dan berdiri, lalu menghadap Suzuki
Satoru.
Sikapnya yang tanpa ragu memberi Suzuki Satoru ketegangan. Tentunya
sebagian besar orang akan merasa bimbang sejenak atau bahkan
terganggu, itu wajar kan?
Apa itu sifat undead juga? Saat ia merenungkan pertanyaan itu, Keeno
merapalkan mantranya. Panah dari [Magic Arrows] mendekatinya dengan
efek khusus yang sama seperti di YGGDRASIL. Dan kemudian - semua itu
lenyap begitu menyentuh tubuh Suzuki Satoru.
"Ehhhh !?" Keno berseru kaget.

Suzuki Satoru - tidak, Momonga memiliki kemampuan yang dikenal sebagai


High-Tier Magic Immunity. Itu adalah kekuatan yang membatalkan segala
jenis mantra tingkat enam dan di bawahnya. Meskipun begitu, mantra
tingkat pertama benar-benar tidak berguna.
“Sepertinya kekuatan yang melindungiku berfungsi tanpa masalah. Kalau
begitu, coba lagi. Kali ini, aku akan menurunkan pertahananku. ”
Ia mematikan skill pasif miliknya. Untuk beberapa alasan ia merasa seperti
telanjang dihadapan laras pistol.
Seorang anggota guild pernah mengatakan kalau ia merasa takut ketika
melihat senjata diarahkan padanya bahkan dengan menggunakan rompi

84
anti peluru. Sekarang ia mengerti bagaimana perasaannya. Meskipun emosi
yang kuat dari undead akan ditekan, tampaknya emosi yang tidak
mencapai ambang batas tidak akan ditekan.

"Saya mengerti," kata Keno, dan sekali lagi, ia mengarahkan mantranya


pada Satoru tanpa ragu-ragu.
"[Magic Arrow]"
Ledakan cahaya meluncur lagi dan mengenai titik mati Satoru.
Itu tidak sakit. Tidak, ada sesuatu yang mungkin merupakan rasa sakit,
namun sebenarnya menyebutnya rasa sakit itu agak kurang tepat.
Apakah indranya telah tumpul karena ia undead? Tapi ketika ia
memikirkannya, ia ingin mengejek bagaimana tubuh yang hanya terbuat
dari tulang tanpa daging, saraf atau bahkan kulit, bisa merasakan rasa sakit
pada awalnya. Pada titik itu, bagaimana mungkin tubuh tanpa pita suara
atau paru-paru bisa bicara?
Itu hal yang sama bagi Keno, yang tidak bernafas. Begitulah cara kerjanya,
dan ia tak punya pilihan selain menerimanya.
Ia mengintip ke arahnya, pada akhirnya, wajah Keno - bahkan setelah
menyerang Suzuki Satoru dua kali - terlihat tenang. Tentu saja, ekspresi
gadis itu seperti mengatakan bahwa ia sudah menduga semua ini.

Apa yang salah dengannya...


Bagaimana mungkin ia menyerang penolongnya, Suzuki Satoru, tanpa ragu-
ragu sedikitpun? Apa itu karena dia psikopat, atau karena ia adalah undead,
atau apa itu memang hal yang sudah lumrah didunia ini? Berbagai
kemungkinan yang tak terhitung jumlahnya menyapu pikiran Satoru.
Jangan bilang... ia merasa itu adalah kesempatan untuk membunuhku? Atau
tidak, apa itu karena ia berpikir, jika aku mati, maka hanya sebatas itulah
kemampuanku, sesuatu yang kejam seperti itu?

85
Masalah apakah ia cukup kuat atau tidak untuk menjadi kolaboratornya
pasti sangat penting bagi Keno. Itu sebabnya ia bisa menyerangnya tanpa
ragu-ragu sama sekali.

Meski begitu, aku adalah sekutunya loh... jadi kupikir seharusnya ia sedikit
ragu... baiklah.
Dari sekian banyak pikiran, tidak ada yang memberinya jawaban. Untuk
saat ini, ia hanya perlu menganggapnya sebagai gadis kecil yang
menyeramkan. Ia tidak bisa membiarkan dirinya terjebak oleh penampilan
muda dan wajahnya yang cantik. Ia adalah seorang gadis yang memiliki
sesuatu yang berbahaya di dalam dirinya.
Bagaimanapun, ia sekarang tahu bahwa terlibat dalam pertempuran tanpa
melakukan percobaan adalah hal yang sangat berbahaya. Jika dunia ini
berbeda dari YGGDRASIL dan kematian adalah akhir dari segalanya, maka
ia perlu tahu bagaimana rasanya menerima damage - untuk merasakan
sakit. Ketakutan akan rasa sakit dalam pertempuran mungkin
menyebabkan ia kalah dalam pertarungan yang bisa dimenangkannya.
"Keeno-san, kau bilang kalau dulu bisa menggunakan mantra tingkat dua,
tapi bagaimana dengan sekarang? Apa kau masih pada tingkat kedua? "

"Ya... saya fokus pada memperluas pengetahuan saya daripada


meningkatkan kemampuan perapalan, jadi..."
"Aku mengerti. Itu artinya…"
Meskipun tingkat level dan kemampuan Keeno belum diketahui, tidak
peduli bagaimana ia mencoba menyerangnya dengan mantra tingkat dua
yang ia punya, ia tidak akan bisa membuat Satoru merasakan sakit jika
dibandingkan dengan mantra serangan yang digunakan oleh lawannya -
yang diperkirakan pada tingkat Overlord. Gadis itu benar-benar tidak
berguna untuk tujuan itu.

“Kalau begitu, aku minta maaf, tapi aku masih ingin melanjutkan tesku. Aku
perlu menggunakan mantra serangan yang berpusat pada diriku sendiri.

86
Oleh karena itu, bisakah kau memberi tahuku tempat yang aman untuk
melakukannya? "

Mantra Suzuki Satoru sendiri seharusnya bisa memberikan damage


padanya. Selain itu, ada satu hal yang harus ia pastikan.
Itu untuk melihat apakah friendly fire (menyerang tim sendiri) berlaku.
Gaya bertarungnya akan berubah tergantung pada jawabannya ya atau
tidak. Sesuatu seperti cara menggunakan mantra efek area dan sebagainya.
“Maksud anda, ruang terbuka? Seberapa besar yang dibutuhkan? Ruang
terbesar yang saya tahu di selokan adalah... ya, sekitar 50 meter. "
"50 meter, huh..."
Ia harus menghindari mantra dengan knockback efek area dan mantra yang
sangat berpengaruh pada dinding dan benda lainnya. Hanya dengan
demikian ukuran seperti itu dianggap memadai.
Akan lebih baik jika melakukan tesnya di luar kota dengan berteleportasi.
Tapi, ia tidak mengira situasi akan berakhir seperti ini, jadi ia tidak
menghafal tujuan teleportasi yang ada di luar kota.
Di YGGDRASIL, hanya dengan menandai suatu tempat kita bisa
berteleportasi, tapi di dunia ini kelihatannya hanya perlu mengingat
lokasinya saja.

Bagaimana keadaan pikiran Satoru setelah mengetahui hal ini? Omong-


omong, apakah tubuhnya sekarang mempunyai otak ? Ketika ia mulai
merenungkan pikiran menyimpang ini, Satoru menggelengkan kepalanya
dan menyingkirkan topik tak berguna ini dari benaknya sebelum
menjawab Keno.
"Hmm. Aku mengerti. Apa kau bisa membawaku ke sana? "
Tempat kemana ia dibawa memang cukup luas. Itu mungkin pusat tangki
pengumpul pembuangan limbah yang mengalir melalui saluran utama dan

87
cabang saluran pembuangan. Namun, itu kosong sekarang, kecuali sisa-sisa
yang tersisa dari beberapa dekade yang lalu.

Ia mengaktifkan kemampuannya untuk memeriksa keberadaan para


yuriniggers.
Akan merepotkan jika ada tikus-tikus zombie atau sejenisnya berada di
sekitarnya. Jika mereka terperangkap didalam area tes, ia mungkin akan
berakhir dengan memanggil semua yuriniggers yang ada di kota.
Kebetulan, tidak ada yang namanya yuriniggers slime. Meskipun setiap ras
bisa diubah menjadi yuriniggers atau skeleton, ada beberapa pengecualian.
Ras tanpa tulang tidak bisa diubah menjadi Zombie ataupun Skeleton.
Begitulah cara kerjanya di YGGDRASIL. Setelah memastikannya dengan
Keno, sepertinya hal yang sama juga berlaku didunia ini.
Habis menyelesaikan pemeriksaannya, ia melirik Keeno, yang tetap berada
di tempat yang lebih tinggi.

Ia tidak menunjukkan tanda-tanda melarikan diri. Apa itu karena ia


mempercayainya, atau karena ia merasa dirinya berguna, atau bisa juga
karena ia merasa kalau tidak ada gunanya melarikan diri?
--Kalau begitu, mari kita mulai.
“[Call Greater Thunder]!”

Mantra tingkat sembilan ini adalah mantra petir terhebat dalam single
target. Meskipun mantra tipe api juga akan bekerja dengan baik, ia agak
takut pada api - Karena api adalah salah satu kelemahannya - karena itulah
sebagai gantinya ia memilih mantra ini. Tentu saja, ia bisa menggunakan
sesuatu yang lebih lemah, seperti mantra tingkat lima atau yang setara
dengan itu, tapi ia sudah memilih mantra tingkat tinggi karena ia ingin tahu
berapa banyak kerusakan yang dapat diberikan mantra tingkat sembilan
padanya, serta seberapa sakit itu.

88
Dan juga, ini adalah salah satu mantra yang biasa digunakan Overlord, lalu
ia juga ingin melihat apakah ia bisa mengarahkan mantra single target pada
dirinya sendiri atau tidak.

Pilar petir tebal terjun dari langit, menerangi bagian dalam selokan dengan
cahaya yang menyilaukan.
Lalu - disaat ia merasa kesakitan, Suzuki Satoru juga menyadari kalau rasa
sakit ini tidak bertahan lama.
Kelihatannya rasa sakitnya juga ikut ditekan. Apa itu juga karena efek dari
perubahan undeadnya?
Suzuki Satoru tidak bisa menahan tawa.
Meskipun mendapatkan tubuh undead sedikit mengejutkan bagi Suzuki
Satoru, tapi berkat tubuh itulah ia mampu mengeluarkan seluruh
kemampuannya.
Jika ia masih memiliki tubuh berdaging yang bisa merasakan sakit secara
normal, pasti Suzuki Satoru akan lebih ketakukan pas bertarung. Ia juga
mungkin akan memilih untuk menghindari pertarungan.
Habis itu, Suzuki Satoru mengeluarkan gulungan (Scroll) dari inventory-
nya. Ia juga harus memastikan apa gulungannya bisa digunakan secara
normal atau tidak.

Ia melepaskan kekuatan yang terkandung di dalam gulungan itu, dan nyala


api menyambar ke atas.
Itu adalah [Napalm].
Terdapat sambaran petir yang mampu membelah langit.
Diikuti oleh nyala api yang membakar langit.
Gelombang kegembiraan dan ketakutan menyapu Keno Fasris Invern.

89
Kata-kata "magic caster" atau "undead" tidak lagi cukup untuk
menggambarkan ini. Ini adalah kekuatan yang hanya bisa digunakan oleh
makhluk yang unggul dari keduanya. Dengan kata lain, sihir ini berasal dari
para dewa, atau makhluk serupa, Keno sangat yakin itu.
Keluarga kerajaan Invern mengikuti kepercayaan mereka terhadap Na Bel
yang memiliki penganut di kerajaan-kerajaan sekitarnya. Itu adalah
panteon yang dipimpin oleh dewa matahari Bei Niala yang memegang
permata di tangannya, dan dewi bulan Lu Kinis, yang memegang tongkat
berhias permata.

Namun, pada akhirnya, itu bukan kepercayaan yang lahir dari pengabdian
batin mereka, tapi karena itu adalah agama mayoritas di kerajaan. Orang-
orang selain Rainbow-Eyed tinggal di kerajaan ini juga, memiliki keyakinan
pada Na Bel, sebagai agama kerajaan, digunakan untuk memperkuat ikatan
antar bermacam-macam orang. Bahkan lebih jauh lagi mereka
menggunakan agama untuk membangun ikatan dengan kerajaan-kerajaan
di sekitarnya.
Saat itu, Keno masih muda dan mengetahui hal-hal semacam itu, jadi ia
percaya pada para dewa dengan sepenuh hati.
Namun, pada hari itu, dan setiap harinya, para dewa tidak pernah datang
menyelamatkan mereka. Karena itu, Keno tidak lagi percaya pada para
dewa. Namun, berbeda lagi jika menyangkut kekuatan mereka.
Keberadaan para divine magic caster membuktikan keberadaan kekuatan
para dewa. Oleh karena itu, Keno telah melakukan penelitian untuk
meminjam, merebut atau mencuri kekuatan para dewa, untuk mencoba
dan mengembalikan semua orang ke keadaan normal. Namun, tak satupun
percobaannya yang membuahkan hasil - mungkin ia tidak berbakat di
bidang itu - dan karenanya ia menghentikan penelitiannya terhadap hal itu.
Setelah meninggalkan penelitian itu dan bertahun-tahun bekerja, ketika ia
mengembalikan buku-buku yang ia pinjam dari sebuah kuil, Keno
menyaksikan undead memasuki kota.

90
Itu adalah undead skeleton, dengan sedikit daging ditubuhnya, dan baik
jubah yang dipakainya maupun tongkat sihir yang digunakannya terlihat
seperti magic item yang kuat. Itu memancarkan aura kekuatan yang hanya
ditemukan di antara makhluk-makhluk yang kuat, dan tampaknya lebih
kuat daripada ayah Keno.

Keno segera melarikan diri dengan beberapa buku di tangannya.


Setelah sampai di tempat yang aman, ia mulai menyesali apa yang telah ia
lakukan. Kenapa ia tidak mencoba bernegosiasi dan meminta untuk
menyelamatkan negerinya?
Penyesalannya tidak memudar sejak hari itu. Tentunya tidak akan
terlambat untuk mencobanya sekarang, bukan? Lebih dari sekali, pikiran
itu membuat dadanya terasa seperti akan meledak.
Tapi kemudian, hari ini telah tiba.
Pada waktu itu, saat ia melihat sosok itu mengambang di langit malam,
Keno sekali lagi melarikan diri.
Bahkan dari kejauhan, ia bisa tahu jubah megahnya dipenuhi dengan
kekuatan magis. Dan kemudian, pakaian-pakaian yang tidak mungkin
dibuat oleh tangan manusia terlihat kecil karena tongkat emas itu.
Kehadirannya semata-mata meniup penyesalan dan tekad pahit dalam
hatinya, sampai tidak ada yang tersisa.
Keno percaya bahwa dia - Suzuki Satoru - memiliki kekuatan luar biasa.
Karena itu, ketika ia memintanya untuk merapalkan mantra, ia
melakukannya tanpa ragu-ragu. Ia percaya kalau mantra lemahnya tidak
mungkin bisa melukainya sedikit pun - dan memang, begitulah yang terjadi.
"Ayah. Ibu, Nastasha. Mungkin ada cara untuk menyelamatkan kalian
semua. ”
Waktu yang Keno lalui hingga saat ini sia-sia.

91
Ia sudah mempelajari segala macam sihir dari berbagai buku dan
melakukan penelitian, memanfaatkan sepenuhnya tubuh yang tidak tidur
untuk melanjutkan pembelajarannya. Meskipun ia belajar sendiri, ia
seharusnya memiliki lebih banyak pengetahuan daripada magic caster
biasa.

Mungkin Keno Fasris Invern tidak akan bisa menyelamatkan semua orang
sendirian, tidak peduli seberapa keras ia berusaha di kota ini.
Tapi jika pria hebat itu bisa menyelamatkan semua orang, maka sebagai
satu-satunya anggota kerajaan ini yang masih hidup, ia akan menyetujui
setiap permintaan yang dibuatnya, bahkan jika membunuh dirinya
sekalipun.
Hanya saja, aku pikir aku tidak memiliki sesuatu yang layak untuk
dipersembahkan kepadanya... apa dia meminta pengetahuan karena dia
kasihan padaku? Aku tidak mengerti. Yang bisa kulakukan sekarang cuman
mempercayainya.
Keno Fasris Invern mempertaruhkan segalanya yang ia punya pada undead
yang kuat itu.
Ia tidak tahu apakah ini akan berakhir dengan kemenangan atau tragedi,
atau apakah ini akan menjadi kisah heroik yang belum pernah ada di dunia.
Bagaimanapun, bab baru pun akan dimulai dalam kisah seorang Keno.

92
93
CHAPTER 2
KEBERANGKATAN KEDUANYA

Dua hari berlalu sejak Suzuki Satoru bertemu Keno Fasris Invern.

Selama ini Suzuki Satoru sudah menghabiskan waktunya untuk mencari


tahu perbedaan antara pengetahuan, kemampuannya beserta dengan dunia
ini, Dan tentu juga memastikan kemampuan dari item-item yang
dibawanya.

Paginya, persiapan merekapun selesai, mereka berdua tiba di sekitar istana


kerajaan.

Setelah berlindung di balik dinding sebuah rumah yang ditinggalkan,


mereka mencari suatu tempat di dalam istana.

Undead mempunyai kemampuan Darkvision. Kemudian, baik penyusup


maupun penjaganya adalah undead, jadi malam bukan halangan bagi kedua
pihak. Namun, beberapa undead – seperti Vampir, misalnya – lemah
terhadap sinar matahari, yang akan mengurangi kemampuan mereka.

Jika undead yang ada didalam istana adalah Overlord, maka sinar matahari
bukanlah halangan baginya, tetapi hal yang sama tidak berlaku bagi
bawahannya. Dengan pemikiran itu, mereka berencana meluncurkan
serangan mereka di siang hari.

Tidak ada yang berubah dari sejak mereka mengintai kemarin. Meskipun
masih terdapat jebakan, seseorang tidak akan dapat melakukan apa-apa
jika mereka merasa takut.

“Apa kita benar-benar masuk dari depan?”

94
Sudah lima kali kau menanyakan itu, pikir Suzuki Satoru, dan kemudian dia
menjawabnya.

“Ini merupakan langkah awal. Yah, kita mungkin akan terlihat. Namun, apa
yang akan dilakukan pihak lawan saat itulah yang akan menjadi kuncinya.
Meskipun kita akan mengubah tindakan kita pada saat itu untuk bertindak
sesuai dengan reaksi pihak lawan yang ada didalam istana, akan lebih baik
untuk menentukan lokasi musuh pada gerakan pertama dan meluncurkan
serangan untuk melenyapkannya dengan cepat. Lagi pula, peluang kita
untuk gagal semakin tinggi jika terlalu banyak waktu yang dihabiskan
antara mengintai lawan dan memusnahkan pemimpin musuh. ”

Keno tahu bahwa Suzuki Satoru dapat menggunakan mantra tingkat


kesepuluh dan tampaknya dia berpikir kalau Satoru akan menjatuhkan
lawannya dari luar dengan mantra yang kuat. Namun, hal seperti itu tidak
mungkin, terutama jika musuh ada di level Suzuki Satoru. Musuhnya tidak
akan kalah hanya dengan satu mantra.

Setelah itu, begitu tuan yang berada didalam istana menyadari bahwa ada
seorang pembunuh yang datang untuknya, dia mungkin akan
meningkatkan kewaspadaannya. Dalam hal ini, akan sangat sulit bagi
Suzuki Satoru, yang tidak memiliki kemampuan thief (Kelas Pencuri),
untuk menyusup sendirian.

Suzuki Satoru melirik Keno.

Keno telah dilengkapi dengan berbagai item yang dia pinjam dari Suzuki
Satoru. Contoh yang paling menarik perhatian adalah sarung tangan yang
memiliki permata mengkilap di bagian punggung tangannya.

Itu adalah salah satu mahakarya unggul yang disebut Gauntlet of Primary
Colors (Sarung tangan warna primer)

95
Di dalam item tersebut terkandung tiga mantra: [Body of Effulgent Beryl],
yang mengurangi bludgeoning damage, [Body of Effulgent Heliodor], yang
mengurangi slashing damage dan [Body of Effulgent Aquamarine], yang
mengurangi piercing damage. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa itu
mengurangi semua physical damage yang diterima oleh pemakainya.
Biasanya, tiga mantra ini akan saling menimpa ketika digunakan dan
membuat mereka tidak dapat berdampingan, tetapi sarung tangan ini ada
sebagai pengecualian dari aturan itu. Selain itu, setiap mantra dapat
sepenuhnya menghilangkan salah satu damage yang mereka terima dari
lawan, dan item ini juga mempertahankan kemampuan itu.

Namun, item ini tidak begitu berguna seperti kedengarannya.

Item akan hancur jika ada negation abilities (kemampuan negasi) yang
digunakan. Namun, jika itu saja, seseorang mungkin masih
mempertimbangkan untuk mengumpulkan sejumlah besar dari mereka
dan menggunakannya sebagai barang sekali pakai. Namun, itu juga
membuat seseorang menanggung kelemahan ekstrim karena tidak bisa
melengkapi item lain kedalam slot item dalam waktu empat jam setelah itu
rusak. Selain itu, aktivasi kemampuan itu tidak sampai ke pemakainya;
melainkan, itu akan secara otomatis diaktifkan jika menerima sejumlah
damage. Jujur saja, itu akan dianggap sebagai item sampah untuk pemain
tingkat tinggi seperti Suzuki Satoru, jadi dia memiliki sekitar sepuluh dari
item itu dalam inventorynya.

Mungkin ada setidaknya dua kali dari jumlah itu didalam Nazarick
Treasury.

Dia menghela nafas ketika memikirkan Nazarick. Kalau saja dia memiliki
berbagai item yang ada di sana, dia akan memiliki banyak opsi dan bisa
mengambil strategi yang lebih berat.

Sungguh menyedihkan…

96
Great Underground Tomb of Nazarick telah lenyap saat game ditutup. Yang
tersisa hanyalah peningalan guild, karakter Momonga, Cincin, dan Tongkat
ini.

“Kalau begitu,” ucap Suzuki, dan setelah mendapatkan kembali


semangatnya dia mulai dengan merapalkan [Summon Undead 1] untuk
menyihir yurinigger hewan, khususnya yurinigger anjing.

Yuriniggers bergerak lambat, dan para yuriniggers di kota ini tampak


berbeda dari para yuriniggers yang pernah diciptakan Suzuki Satoru.
Meskipun dia tidak bisa melakukannya di YGGDRASIL, bukan tidak
mungkin untuk menyamarkan mereka dengan pakaian. Namun, pada
akhirnya ia masih memilih yurinigger anjing karena kecepatannya.

Setelah itu, dia merapalkan [Undeath Slave Sight].

Dengan cara ini, Suzuki Satoru dapat melihat apa yang bisa dilihat oleh
yurinigger sang Anjing.

[Wraiths] adalah sejenis hantu yang dapat menembus dinding dan cocok
untuk penyusupan, tapi dia tidak bisa menggunakan [Undeath Slave Sight]
pada mereka. Suzuki Satoru tahu bahwa hal itu mungkin sekali, tetapi
terdapat tambahan (patch) pada bagian tertentu. Kemungkinan tambahan
itu tidak berlaku di dunia ini, jadi dia mengujinya, tetapi pada akhirnya itu
tidak berhasil.

Mungkin akan lebih baik untuk mempertimbangkan bahwa semua


kemampuan Suzuki Satoru beroperasi di bawah patch pembaruan tersebut.

Kalau begitu, apa yang akan terjadi jika Keno menggunakan [Undeath Slave
Sight]? Meskipun pertanyaan itu terlintas di benaknya, dia tidak bisa
mengujinya karena gadis itu tidak bisa merapalkan mantra pada tingkat itu.
Namun, sihir yang ada di YGGDRASIL dan dunia ini sangat mirip, jadi

97
mungkin Keno akan menggunakan versi mantra sebelum adanya
tambahan.

Ada apa dengan dunia ini?

Bagaimanapun dia mencobanya, dia tetap tidak percaya kalau ini hanya
dunia game. Tapi, dia juga tidak percaya kalau Suzuki Satoru mengalami
sebuah kecelakaan di dunia nyata dan ini adalah mimpi yang dia lihat pada
saat sebelum kematiannya.

Mungkin lebih mudah dipahami kalau dirinya dipindahkan ke dunia lain –


atau bereinkarnasi. Karena penjelasan itu mungkin lebih dekat dengan
kebenaran.

Yah, sekarang aku tidak punya waktu untuk memikirkan pertanyaan seperti
itu, kan? Jika lawanku saat ini berada pada tingkat Overlord, maka lengah
mungkin berarti kematian bagiku. Aku benar-benar harus memusnahkannya
dan tidak ada tempat untuk kabur.

Akhirnya, dia memberi undead itu cash item dan menaruhnya dimulut.

Itu disebut Exchange Puppet.

Baik jarak yang ditempuh Suzuki Satoru dan fakta bahwa Keno ada di sini
telah diperhitungkan dengan cermat dengan mempertimbangkan item ini.
Jika dia tidak bisa menggunakan item ini, maka tidak perlu membawa
Keeno sama sekali.

Dengan itu, persiapannya pun selesai.

Dia memberi perintah “pergi”, dan yurinigger anjing itupun mulai berjalan
kedepan.

Secara pribadi, dia ingin menyuruhnya berlari, tetapi dia telah memeriksa
dan memastikan bahwa yuriniggers anjing yang ada di dalam kota tidak

98
berlari. Karena alasan itu, menyuruhnya berlari akan sangat mencurigakan,
jadi dia memerintahkannya untuk berjalan.

Anjing itu melompati bagian yang rusak dari dinding istana dan berjalan
lurus melewati gerbang istana.

Suzuki Satoru mengira bahwa bawahan undead musuh akan muncul. Dia
merasa sedikit kecewa ketika tidak ada yang datang.

Menurut Keno, undead yang mengambil alih istana tidak membawa


bawahan ketika pertama kali dia melihatnya. Namun, sudah lama berlalu
sejak undead itu mengambil alih istana, jadi seharusnya dia sudah
mengumpulkan beberapa bawahan, yang kemungkinan besar adalah
undead.

Yah, kurasa aku sedikit beruntung jika memang tidak ada… meskipun aku
agak ragu.

Efek penglihatan [Undeath Slave Sight] melalui mata yurinigger Anjing


mulai aktif. Karenanya, kemampuan Suzuki Satoru untuk melihat efek
invisibility tidak akan berfungsi. Sebab, mungkin saja ada undead yang tak
terlihat di sekitarnya. Namun, dia tidak akan bisa melakukan apa pun jika
dia terus meringkuk dari segalanya.

Suzuki Satoru menyuruh si yurinigger Anjing memasuki istana. Dia sudah


mengetahui lewat pengamatan diluar bahwa ada yurinigger yang
berkeliaran di seluruh istana. Karena mereka terlindung dari cuaca, para
yurinigger itu berpakaian lebih baik daripada yang lain, sehingga orang
mungkin akan berpikir kalau mereka adalah pekerja didalam istana.

Para yurinigger ini tidak menunjukkan permusuhan kepada yurinigger


Anjing, seperti halnya mereka memperlakukan Suzuki Satoru ketika ia
pertama kali tiba di dunia ini. Dengan kata lain, mereka tidak berada di
bawah kendali undead misterius yang ada di dalam istana ini.

99
Namun, bahkan jika mereka memiliki kemampuan yang sama seperti
Suzuki Satoru, mereka pasti tidak akan menggunakan kemampuan mereka
yang terbatas hanya untuk seekor yurinigger Anjing.

“… Selain, Yuriniggers. Tidak, hanya yuriniggers. ”

“Benar. Ada yurinigger di dalam istana – mereka semua adalah orang di


dalam istana yang berubah menjadi yurinigger. ”

Dengan kata lain, dia tidak bisa menganggap mereka sebagai benteng
pertahanan.

Ketika yurinigger Anjing terus melaju, Suzuki Satoru mulai merasa bingung.

Seharusnya ada undead tingkat tinggi di sini, berjaga-jaga di pintu masuk


dan lorong-lorong. Tapi seperti yang dia duga, itu tidak ada.

Ada batasan terhadap undead level atas yang dapat dikendalikan


seseorang. Seharusnya itu sama, bahkan di dunia ini, jadi mungkin saja dia
menempatkan undead yang kuat itu di sisinya. Ngomong-ngomong…
bukankah setidaknya dia menempatkan satu makhluk seperti itu di dekat
pintu masuk istana?

Dia terus melajukan yurinigger Anjing melewati istana.

Anjing itu berjalan seolah-olah tidak ada siapapun di sekitarnya, meskipun


ada yurinigger berkeliaran di semua tempat.

Suzuki Satoru mulai resah.

Seharusnya semua ini tidak selancar ini. Dia mulai bertanya-tanya apakah
ini jebakan.

Menurut PKing For Dummies milik Punitto Moe-san, saat ini aku harus
mundur dan meninjau situasinya, bukan? Namun, itu jika musuh berada

100
pada level yang sama denganku dan memiliki pengalaman PK. Mungkinkah
dia tidak memiliki pengalaman seperti itu, yang mengapa pertahanannya
penuh dengan celah dan tampaknya dia tidak memiliki rasa kehati-hatian?

Yurinigger Anjing terus melewati yurinigger yang berkeliaran di dalam


istana, seperti yang sudah mereka rencanakan. Gaya berjalannya yang
sempoyongan barusan bertujuan untuk membuat pihak lawan berpikir
bahwa ini adalah yurinigger Anjing biasa yang kebetulan tersandung.

Karena itu, aku tidak berpikir itu akan berguna. Namun, sebagian besar
undead yang tidak memiliki kecerdasan – dikendalikan, yang hanya tahu
cara mematuhi perintah sederhana – mungkin tidak akan memperhatikan
atau melarikan diri untuk memberi tahu tuan mereka.

Kemarin, dia bertanya pada Keno, “Jika kau harus menempatkan penjaga, di
mana kau akan menempatkan mereka”, dan yurinigger Anjing mengikuti
jalan yang dia yakini paling aman. Anjing itu berakhir di ruangan ayah Keno
– ruangan terbesar dan termewah di istana. Jika ada pemimpin musuh,
kemungkinan besar akan ditemukan di sini.

Untungnya, lantai dan langit-langit tidak runtuh karena pelapukan, dan


yurinigger Anjing segera mendekati tujuannya. Jika musuh telah
menyebarkan efek [Delay Teleportation] pada area yang luas, maka semua
rencananya akan kacau; oleh karena itu ia juga memperhitungkan jarak
maksimum dari efek seperti itu.

“Kita akan melakukan kontak secara dekat setelah ini. Gunakan kristal itu
dalam keadaan darurat. ”

“Dimengerti – saya mengandalkan anda, Satoru-sama.”

Dia menghafal pemandangan yang telah dilihat oleh yurinigger Anjing, dan
kemudian mengikutinya. Suzuki Satoru juga bisa bertukar tempat

101
dengannya menggunakan cash item jika dia merasa dalam bahaya, jadi dia
sangat berharap Anjing itu bisa berhasil melarikan diri.

Kemudian Satoru mulai melakukan buff pada dirinya sendiri.

Dia tidak pernah lupa untuk memberikan perlindungan diri. Ada batas
pada kemampuan penglihatan yurinigger Anjing. Mungkin saja ada undead
yang tak terlihat berada di sepanjang jalan, dan tidak ada yang tahu apakah
itu tertinggal di belakang yurinigger Anjing. Kehati-hatian seperti itu perlu
diperhatikan.

Lalu hal yang paling penting – [Perfect Unknownable].

Tidak perlu mengganti perlengkapannya. Sebelum datang ke sini, dia sudah


membekali dirinya untuk menghadapi seorang necromancer.

Pada saat Suzuki Satoru merapalkan [Greater Teleportation], ia dibawa ke


lokasi yang sudah terhafal olehnya.

Dia melihat sekeliling untuk melihat apakah ada undead yang terlewat oleh
yurinigger Anjing.

–Tidak ada.

Dia belum bisa lega dulu. Apa yang akan terjadi ditempat itu adalah
ketegangan yang lahir dari rasa takut yang memenuhi tubuh tulangnya.

Gagasan bahwa dia berada dipusat wilayah musuh membuat jantungnya


yang tidak ada, berdenyut, Namun, kecemasan itu tidak membuatnya kaku,
mungkin karena dia undead.

Dia maju tanpa bersuara, menggunakan kemampuan terbang untuk


memastikan dia tidak menyentuh tanah.

Perlahan-lahan, dia mendekati ruangan raja.

102
Dia hampir sampai. Saat itu, pintu tiba-tiba terbuka, dan dia bisa melihat
undead dari balik pintu itu.

Tiba-tiba wajah Suzuki Satoru berubah pucat.

Ini adalah salah satu skenario terburuk.

Yaitu pertemuan.

Penampilan dan equipment undead yang dilihatnya terlihat sangat mirip


dengan apa yang dijelaskan Keno.

Melihat undead yang tampak seperti Overlord tidak membuat Suzuki


Satoru merasa punya kesempatan. Sebaliknya, rasanya lebih seperti bahaya
yang mendekat. Tiba-tiba, kata “mundur” terngiang dibenaknya, tetapi
rencananya adalah untuk selalu melakukan pengintaian; bagaimana dia
bisa pergi tanpa melihat satu pun kartu truf milik lawan?

Bernegosiasi dengan lawannya tidak pernah menjadi pilihan sejak awal.


Karena itu, Suzuki Satoru merapalkan mantranya, seperti seorang
pembunuh yang muncul dari kegelapan.

“[Triplet Maximize Magic Reality Slash]”

Dia membuka dengan mantranya yang memiliki damage tinggi. Ini adalah
langkah yang baik untuk menembus pertahanan lawannya. Namun, itu
tidak memungkinkannya untuk mendapatkan banyak informasi. Dengan
kata lain, dia tidak terlalu peduli tentang pertahanan lawannya dan dia
tidak punya waktu untuk menggunakan [Time Stop] dan mantra serupa
untuk mengetahui kelemahan lawannya.

Mantra itu, yang dikenal sebagai mantra tingkat kesepuluh dengan damage
tertinggi, menghantam undead, yang terhuyung-huyung.

Suzuki Satoru segera mempertimbangkan langkah selanjutnya.

103
Aku tidak bisa menumbangkan Overlord hanya dengan satu serangan. Kalau
begitu, bagaimana dengan mengulangi mantra yang sama? Tidak, musuh
mungkin akan menggunakan teleportasi dan kembali dengan kekuatan
penuh. Lalu haruskah aku memblokir teleportasinya? [Perfect Unknowable]
menghilang ketika aku menyerang, haruskah aku merapalkannya kembali
dan kemudian melarikan diri? Kalau dipikir-pikir, mengapa dia
menunjukkan dirinya sendiri di depan penyusup yang kemungkinan adalah
undead terkuat yang ada diwilayah ini? Di mana antek-anteknya? Apa dia
meremehkanku?

Saat ia berpikir dengan cepat, sebuah pemikiran tiba-tiba muncul dikepala


Suzuki Satoru.

Itu semua adalah jebakan, dirancang untuk menciptakan peluang di mana


Suzuki Satoru akan meninggalkan sisi Keno.

“Cih!”

Suzuki Satoru tidak bisa menahan diri untuk berseru saat kecemasan
menghampirinya.

Itu sangat mungkin.

Lalu, undead yang tergeletak di tanah pun musnah, seolah itu sudah lama
berlalu, hanya menyisakan perlengkapannya yang menggelinding di tanah.
Di antara perlengkapan itu ada item penting yang disebutkan Keno –
tongkat kristal.

“Apa, apa dia sudah mati?”

Mustahil, pikir Suzuki Satoru. Satu serangan seperti itu tidak mungkin
dapat menumbangkan Overlord.

Mungkinkah itu hanya ilusi?

104
Suzuki Satoru segera mengesampingkan gagasan itu. Kemampuan ilusi
khusus apapun itu, tidak akan berguna melawan undead seperti dirinya.
Karena itu, kemungkinan besar ini bukan ilusi.

Tidak, tunggu, mungkinkah ini sesuatu yang unik di dunia ini, Overlord yang
memiliki kemampuan khusus ilusi? Sesuatu yang tidak ada di YGGDRASIL?
Jika kita menggunakan prinsip dasar yaitu, kehilangan sesuatu untuk
mendapatkan sesuatu yang lain, maka mungkinkah dia kehilangan
kemampuan untuk mendominasi undead lainnya sebagai harga untuk
kemampuannya? Sepertinya itu bukan hal yang tidak mungkin, kan?

Tentu saja, Suzuki Satoru juga mengabaikan keraguan bahwa, “Keno telah
melebih-lebihkan kekuatan lawan dan mereka sebenarnya sangat lemah”.
Namun, setiap kerugian yang disebabkan oleh melebih-lebihkan pihak
lawan lebih ringan daripada kerugian yang timbul karena meremehkan
mereka.

Ini hanya akan menjadi lelucon jika yang pertama adalah kasusnya, namun
semuanya tidak akan mudah jika itu yang terakhir. Karenanya, Suzuki
Satoru menolak kemungkinan bahwa dia telah melebih-lebihkan
musuhnya.

Mengingat keadaan saat ini, yang tersisa hanya satu jawaban.

“Itu Mare!”

Apa tujuan jebakan ini?

Mengapa musuh memberikan perlengkapan kepada tiruannya? Apakah dia


benar-benar keluar dari ruangan secara tidak sengaja? Jika bukan itu
masalahnya, maka dia harus berasumsi bahwa pihak lawan sudah
mengetahui rencananya.

105
Apakah rencananya bocor? Maka ini mungkin jebakan yang ditargetkan
padaku atau Keno – atau bahkan kami berdua!

Jika jebakan itu hanya dimaksudkan untuk menangkap Suzuki Satoru, maka
ini adalah tempat eksekusinya, dan akan semakin berbahaya jika dia tetap
disana. Namun, bagaimana jika Keno adalah target mereka? Atau
keduanya?

Melihat sekeliling, dia tidak melihat tanda bahwa musuh sedang


melancarkan serangan.

Erk!

Kemungkinan besar jebakan ini ditujukan pada Keno. Bagaimanapun,


Suzuki Satoru baru saja muncul beberapa hari yang lalu.

–Tidak! Tunggu! Mungkinkah undead ini yang memanggilku ke dunia ini?


Tapi – apa itu mungkin? Kemungkinan, ini hanya jebakan bagi Keno.

Atau mungkin ada rahasia di istana ini dan dia mencari Keno, yang
merupakan kuncinya. Mungkin dia telah mengamati semua yang dilakukan
Suzuki Satoru dan Keno, sama seperti Suzuki Satoru yang mengamati
lawannya. Musuh mungkin sedang menunggu kesempatan untuk
memisahkan Keno dari kartu as-nya, Suzuki Satoru.

Itu mungkin!

Setelah mempertimbangkan bahwa semua itu adalah jebakan, Suzuki


Satoru dengan tulus mengucapkan selamat kepada musuhnya.

Dia mungkin sudah menari di telapak tangan lawannya selama ini.

Jika dia pergi mencari Keno sekarang, sangat mungkin bahwa dia akan
masuk dalam penyergapan mematikan oleh pasukan utama musuhnya

106
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Suzuki Satoru – tidak, Punitto Moe
mungkin akan melakukan hal seperti itu.

Jika dia yang melakukannya, dia mungkin akan menggunakan Keno sebagai
sandera untuk bernegosiasi dengan musuhnya.

Ini akan membunuh dua burung dengan satu batu.

Saat ini, tindakan terbaik untuk Suzuki Satoru adalah dengan berteleportasi
ke tempat yang aman. Setelah itu, jika Keno ditangkap oleh musuh, dia
perlu menemukan cara untuk menyelamatkannya. Jika benar-benar tidak
ada cara untuk melakukannya, maka itu akan menjadi perpisahan baginya.

Dari sudut pandang pihak lawan, tidak membunuh Suzuki Satoru di sini
adalah karena musuh waspada terhadapnya. Jika Suzuki Satoru melarikan
diri sekarang seperti pecundang, musuh mungkin tidak akan mengejarnya.
Semua akan baik-baik saja selama mereka tidak memperoleh apa pun dari
Keno.

“Tch.”

Suzuki Satoru mendecakkan lidahnya dan melihat keluar, lalu memutuskan


untuk berteleportasi ke udara.

Bidang penglihatannya tiba-tiba berubah, terlihat seolah ia sedang


menginvasi istana. Tampaknya tidak ada langkah-langkah yang memblokir
teleportasi. Skenario terburuknya, yang ingin dihindari Suzuki Satoru,
adalah jika dia bisa berteleportasi ke istana namun tidak untuk pergi.

Meskipun seseorang tidak akan bisa berteleportasi ke dalam atau keluar


dari Great Underground Tomb of Nazarick, ada banyak dungeon di dalam
game yang melarang pelarian dengan teleportasi.

Melihat ke bawah dari udara, dinding luar dari kediaman bangsawan


tempat Keno bersembunyi jelas terlihat olehnya. Dengan menggunakan

107
Momongavision-nya, dia bisa tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang
berubah dari sebelumnya, sedekat apapun dia, dia tidak bisa melihat
musuh di sekitar Keno.

Apakah dia … menggunakan Keno sebagai umpan? Aku mengerti.


Rencananya mungkin menunggu sampai aku mengambil umpan dan
menangkap kami berdua. Permainan yang bagus.

Suzuki Satoru tersenyum.

Itu adalah senyum orang yang telah sepenuhnya mengetahui rencana


lawannya.

Suzuki Satoru merapalkan [Perfect Unknowable] dan melihat ke bawah


dari langit.

Akan ada peluang bagus untuk menyelamatkan Keno ketika musuh


melihatku di udara dan bergerak didaratan.

Suzuki Satoru mengamati Keno dari udara, dengan harapan memprediksi


tujuan musuhnya.

Dan, tiga menit pun berlalu.

Dia tidak mendengar apa pun, selain angin yang bertiup di udara. Tidak ada
yang terbang ke arahnya, dan tentu saja tidak ada yang menyerang Keno.

Apa-apaan ini? Mengapa musuh tidak melakukan apa pun! Mungkinkah –


dia menungguku bergerak, dan kemudian meresponnya?

“Sialan! Kau pandai juga rupanya! “Suzuki Satoru bergumam pada dirinya
sendiri.

Pihak lawan cukup cerdas. Mereka tahu kami juga tidak ingin mati. Kalau
begitu – aku akan melakukan ini.

108
Suzuki Satoru memutuskan untuk bergerak dan mengubah situasi.

Dia akan menghubungi Keno dengan [Message] dan kemudian mengubah


lokasi medan perang.

“Keno, ini aku, Satoru. Aku mengawasimu dari udara. Lokasimu sekarang
sangat berbahaya. Pergi ke tempat persembunyian di selokan segera. ”

“『Kau Berbohong!』”

Dan dengan itu, [Message] pun terputus.

“Apa!?”

Apa artinya itu? Suzuki Satoru yang seorang undead panik pada reaksi
Keno yang sepenuhnya tidak dapat dipahami.

[Message] itu bilang bohong? … Jangan bilang kalau Keno sudah terkena
mantra musuh? Tapi dia undead, bukan? Seharusnya dia tidak terpengaruh
oleh efek pencucian pikiran. Tidak, itu hanya pengetahuanku tentang
YGGDRASIL. Apakah undead di dunia ini rentan terhadap efek mental? Aku
tidak mengerti! Apakah Keno bersekutu dengan musuh selama ini? Tetapi dia
adalah orang yang menemukan tempat persembunyian itu, jangan bilang
bahwa itu semua ulah musuh juga… apa yang harus aku lakukan?

Buku panduan PK tidak menyebutkan situasi seperti ini, dan Suzuki Satoru
tidak memiliki informasi yang cukup untuk kembali.

Haruskah aku melupakan semuanya dan lari, pikir Suzuki Satoru. Dia telah
mengamati lingkungan sekitar Keno dari udara selama tujuh menit penuh
dan tidak ada yang berubah.

Karena bosan mendengarkan suara angin, Suzuki Satoru berbicara pelan.

“…Tidak ada tanda-tanda gerakan sama sekali.”

109
Penantian yang sia-sia itu telah menghilangkan kegembiraan karena akan
terlibat dalam pertempuran hidup atau mati.

Tidak, ini mungkin juga jebakan musuh. Waktu tidak ada artinya bagi kami
para undead… dengan kata lain, menunggu memang beban yang sulit, tapi
itu bukan masalah yang besar. Musuh pasti sedang menungguku dengan
gelisah dan bergegas keluar!

Sebuah suara di dalam hatinya berkata, “Mungkin itu masalahnya” dan


Suzuki Satoru mengabaikan rencananya untuk melarikan diri. Sebaliknya,
dia terus menunggu.

–Sudah sepuluh menit berlalu.

…Ini aneh. Pasti ada yang salah. Ngomong-ngomong, aku akan mulai dengan
mendapatkan yurinigger Anjing… ah. Itu berarti yurinigger Anjing beserta
cash itemnya akan hilang… Aku juga tidak bisa menemukan item itu. Urgh…

Dia juga tidak bisa mengirimkan sesuatu kepada Keno.

Dia tidak bisa memanggil atau menciptakan undead.

Aku perlu mempertimbangkan bahwa musuh menghindari kami dan pergi


ke selokan, lalu meletakkan undead yang kuat di sana. Jika aku membasmi
undead itu sekarang, aku khawatir nantinya apakah musuh akan
melakukan penyergapan.

Saat dia memikirkan itu, dia mengalihkan perhatiannya ke yurinigger


Anjing yang dia panggil dengan mana yang berlebihan. Anjing itu sudah
kembali ke sekitar gerbang istana untuk siaga.

Lalu, haruskah aku mengirimkannya ke Keno dan menuntunnya?

110
Mungkin musuh tidak menyerang karena mereka menemukan Suzuki
Satoru di udara. Karena itu, jika Suzuki Satoru pergi, musuh mungkin
memutuskan untuk mengambil tindakan.

Setelah mempertimbangkan hal itu, Suzuki Satoru merapalkan [Greater


Teleportation] lagi dan berteleportasi ke halaman rumah tidak jauh dari
posisi Keno. Setelah memastikan bahwa dia tidak terlihat dari istana, dia
memerintahkan yurinigger Anjing untuk bergerak menuju Keno.

Tampaknya Keno menggunakan [Invisibility], karena yurinigger Anjing


tidak bisa melihatnya. Namun, ketika yurinigger Anjing membasahi daerah
yang telah dilihatnya dari udara, Keno tiba-tiba muncul.

Yurinigger Anjing menarik-narik ujung pakaian Keno.

Keno tampaknya mengerti artinya dan mulai berlari di belakang yurinigger


Anjing yang memimpin jalan.

Setelah akhirnya muncul dari persembunyiannya, Suzuki Satoru dapat


melihat Keno ketika yurinigger Anjing membawanya. Namun, dia tidak
boleh lengah. Undead dengan kemampuan thief tingkat tinggi bukan hal
yang umum, tetapi mereka ada. Seseorang seperti itu mungkin akan
meluncurkan serangan diam-diam.

“Satoru-sama! Anda baik-baik saja! ”

Itu masih jauh dari waktu yang telah ditentukan, dan gadis itu mungkin
sangat khawatir. Keno tampak sangat gembira, tetapi sekarang bukan
saatnya untuk bahagia.

“Kemari!”

Suzuki Satoru melompat keluar dan meraih tangan Keno. Tidak ada waktu
untuk menjelaskan segalanya kepada Keno yang terkejut. Suzuki Satoru

111
segera merapalkan [Greater Teleportation], membawa Keno dan yurinigger
Anjing ke markas mereka di selokan.

Dia memeriksa sekelilingnya setelah tiba, kemudian memperhatkan pintu


masuk. Tidak ada tanda-tanda bahwa pintu itu telah dibuka. Eyeball Corpse
yang mengambang di udara juga tidak apa-apa. Sekarang dia yakin kalau
itu aman.

“Whew.”

Baru ketika dia kembali ke sini lah Suzuki Satoru membiarkan dirinya
menarik napas lega. Setelah itu, dia ingat bahwa dia harus menjelaskan
banyak hal kepada Keno.

Setelah menghilangkan (dispelling) yurinigger Anjing dan mengambil cash


item, Suzuki Satoru memulai penjelasannya. Poin utamanya adalah bahwa
ia telah memusnahkan undead yang sedang dibicarakan Keno, tetapi
musuh terlalu lemah, jadi mungkin saja itu adalah tubuh tiruan atau
semacamnya. Karena itu, ia memilih untuk mundur.

“Tidak, saya pikir bukan itu masalahnya. Apa anda tidak berpikir bahwa
Anda mengalahkannya dengan mudah karena Anda adalah seorang magic
caster yang sangat kuat, Satoru-sama? ”

“Jika itu adalah Overlord seperti diriku, maka dia tidak akan tumbang
begitu mudah.

“Perbedaan antara kekuatan saya dan musuh terlalu besar, jadi informasi
yang bisa saya katakan adalah dia sangat kuat. Apa mungkin karena itu? ”

“Aku juga mempertimbangkan itu… kalau begitu, aku akan memeriksanya


lagi.”

Itu sangat berbahaya, tetapi itu juga satu-satunya jalan.

112
Suzuki Satoru bisa merasakan undead, tetapi dia tidak bisa merasakan
kekuatan mereka. Karena itu, ia tidak punya pilihan selain untuk
memastikannya sendiri.

“Terima kasih banyak.”

“Pencarian mungkin memakan waktu satu atau dua jam, jadi kau harus
menunggu di sini.”

Setelah memerintahkan Eyeball Corpse untuk melindungi Keno, Suzuki


Satoru berteleportasi ke wilayah bangsawan itu lagi. Dia mengamati bagian
dalam istana dari sana, tetapi tidak ada keributan atau tanda-tanda bahwa
tingkat siaga telah meningkat.

Dia memanggil undead yang kuat dengan [Summon Undead 10] dan
mengirimnya ke istana. Namun, tidak ada pertempuran yang terjadi. Jadi,
Suzuki Satoru menguatkan tekadnya dan mengikuti di belakangnya.

Dia menelusuri kembali jalur yang dilalui yurinigger Anjing ke ruang tahta.

Dalam perjalanan ke sana, dia tidak menemukan undead lain selain


yuriniggers.

Pintu ke ruang tahta tetap terbuka. Jubah dan perlengkapan undead yang
baru saja dimusnahkannya tersebar di tanah.

Tidak mungkin… jangan bilang kalau dia terlalu lemah? –Ah, ini buruk, aku
membuat kesalahan. Atau mungkin itu benar-benar tiruannya dan yang asli
segera melarikan diri begitu dia menyadari bahwa dia tidak bisa
mengalahkanku. Itu mungkin saja. Jika aku tahu hal ini sejak awal, akankah
segalanya berjalan lebih baik ika aku melakukan pembukaan dengan
[Dimensional Lock] atau mantra lain yang mengendalikan medan perang
daripada sihir serangan?

113
Aku membuat langkah yang buruk, dia mengeluh ketika dia mengarahkan
undead yang ada di sampingnya ke dalam ruangan. Tidak ada reaksi
undead dari dalam, tetapi dia tidak bisa menghilangkan kemungkinan
bahwa ada penjaga di dalam yang bukan undead.

Setelah melihat bahwa bawahannya tidak diserang, Suzuki Satoru


melangkah di depan ruangan dan mengintip ke dalam.

Dari sekian banyak meja di dalam, kebanyakan dipindahkan dari ruangan


lain. Terdapat tumpukan buku diatasnya, membuatnya terlihat seperti
miniatur gunung. Perkamen dan kertas berserakan di lantai, dan itu semua
dipenuhi dengan karakter yang Suzuki Satoru tidak ketahui.

Itu tampak seperti ruangan seorang terpelajar, atau seorang birokrat yang
banyak menangani urusan administrasi.

“Semua informasi ada di sini… tetapi tidak ada orang di sini?”

Suzuki Satoru memasukkan semua item yang ada dilantai ke dalam


inventory-nya. Meskipun dia ingin menyelidiki semua itu segera, dia harus
terus mencari undead yang kuat sebagai prioritas utamanya.

Suzuki Satoru sudah beberapa kali berkeliling didalam istana.

Dua jam kemudian, dia melipat tangannya dan mulai berpikir.

Aku tidak dapat menemukannya di mana pun! Dia melarikan diri… Aku agak
meragukannya. Akan masuk akal jika dia kabur sendirian, tetapi mustahil
untuk melarikan diri dengan semua bawahannya di bawah pengawasanku.
Yang lebih penting lagi, dia meninggalkan semua dokumen seperti ini di sini.
Selain itu, tidak ada tanda-tanda bahwa ada ruangan lain yang digunakan…
pada akhirnya aku hanya dapat menyimpulkan bahwa pihak lawan terlalu
lemah.

114
Suzuki Satoru melampiaskan amarahnya sepanjang waktu dan sel-sel
otaknya seperti hangus. Bisa dibilang bahwa ini adalah kegagalan yang
ditimbulkan oleh pertempuran tanpa membuat rencana cadangan yang
tepat sebelumnya.

Jika Punitto-san mendengar tentang ini, dia pasti akan mengomeliku


sepanjang hari seperti “Semuanya berjalan baik karena kau sedang
beruntung saja” dan semacamnya. “

Tetapi faktanya, semua mungkin berjalan dengan buruk jika musuh tidak
begitu lemah. Tempat ini berbeda dari game. Mungkin saja kau hanya
memiliki satu nyawa – lagipula, aku tidak tahu bagaimana mekanika
kebangkitan bekerja – oleh karena itu, aku perlu lebih berhati-hati.

Setelah menegaskan kembali pikirannya, Suzuki Satoru berangkat ke


tempat Keno.

“Hahhh, yuriniggers tetap saja yuriniggers… karena kupikir


mengembalikan mereka ke keadaan normal bukanlah hal yang mudah.
Tetap saja, itu sebabnya hal ini prioritas… tetapi dalam keadaan
sebenarnya, dapatkah kau benar-benar mengembalikannya? ”

Suzuki Satoru mengambil tongkat yang baru saja dipungutnya dari


inventory-nya. Dia mencarinya, lalu mengembalikannya dan berteleportasi.

Suzuki Satoru kembali ke istana dengan Keno di belakangnya. Kali ini, ia


berencana untuk mencari dibagian dalam dengan lebih hati-hati. Dia
meminjamkan Keno item yang bisa merapalkan [Fly] dan mereka berdua
menggunakan [Fly] untuk melihat-lihat bagian dalam istana. Yang
dilakukan Keno hanyalah untuk melihat apakah ada sesuatu yang berbeda
tentang istana dibandingkan dengan ketika dia tinggal di dalamnya. Meski
begitu, memeriksa istana sebesar itu memakan banyak waktu.

115
Pada akhirnya, mereka tidak menemukan sesuatu yang istimewa. Keno
telah mengunci orang tuanya di ruangan ibunya. Meskipun mereka undead,
tubuh mereka tetap utuh. Tampaknya sang undead tidak tertarik pada apa
pun selain mengubah ruang tahta menjadi laboratorium penelitian.

Karena itu, mereka kembali ke dalam selokan untuk sementara waktu.


Setelah mana Keno pulih, mereka merapalkan [Fly] lagi dan menuju ke
ruang tahta untuk investigasi lebih mendalam.

Matahari terbenam, dan malam perlahan muncul menutupi langit senja.

Ruang tahta terbagi menjadi tiga ruangan. Ruangan pertama dipenuhi


tumpukan buku, yang kedua dipenuhi dengan harta yang dikumpulkan dari
seluruh kota, dan ruang terakhir adalah lab sang undead. Itu berisi
beberapa cairan misterius dan bau busuk yang tidak akan hilang.

Setelah meminta pendapat Keno tentang masalah ini, Suzuki Satoru


memutuskan untuk memasukkan semua item ke dalam inventory-nya
selama tidak melebihi kapasitas beratnya, dan kemudian dia
memindahkannya ke ruangan lain secara acak.

Keno awalnya ingin kembali ke kamarnya sendiri, tetapi Suzuki Satoru


melarangnya. Jika mereka akan melakukan itu, mereka tidak perlu
menggunakan [Fly] saat melakukan penyelidikan mereka.

Setelah itu, mereka memutuskan untuk pindah ke ruangan yang dulunya


digunakan oleh pelayan. Ketika Suzuki Satoru pertama kali menjelajahinya,
dia dan panggilannya bergerak kedalam ruangan, tetapi yang mereka dapat
hanya debu.

“Ada banyak sekali debu…”

Suzuki Satoru telah siap secara mental untuk ini, dan yang bisa dia lakukan
hanyalah mengangkat bahu pada ratapan Keno.

116
“Yah, sudah lama sejak seseorang tinggal di sini.”

Lantainya tebal oleh debu, yang menandakan bahwa tidak ada yang
menginjakkan kaki di sini untuk waktu yang lama. Karena itu, mereka
berdua tidak terlalu memikirkannya setelah melihat keadaan itu sekilas.

Keno adalah yang pertama masuk ke ruangan itu. Dia berjalan melewati
ruangan dan membuka jendela.

Angin yang berhembus kencang mengeluarkan banyak debu. Jika ada


makhluk hidup yang memerlukan nafas hadir disini, mereka mungkin
sudah terbatuk-batuk. Namun, keduanya adalah undead, yang tidak
memiliki kebutuhan seperti itu, dan yang paling bisa dilakukan oleh
kumpalan debu hanyalah sedikit mengganggu mereka.

“Bolehkah saya membersihkan ruangan ini?”

Kau tidak perlu meminta izinku untuk itu, pikir Suzuki Satoru, dan
kemudian dia menjawab.

“Aku tidak keberatan. Namun, bagaimana menurutmu jika membersihkan


debunya dengan cara ini? ”

Suzuki Satoru mengeluarkan gulungan. Sebagai orang yang kikir, dia adalah
tipe yang tidak akan menggunakan item dengan mudahnya. Namun, ini
hanya item level rendah dan dia memiliki banyak pengganti yang lebih baik
dari itu, jadi itu tidak masalah baginya.

Gulungan itu berisi mantra [Summon Monster 1st].

Gulungan ini bisa memanggil Lesser Air Elemental level rendah. Tidak
perlu berbicara dengan itu; seolah-olah itu memiliki hubungan mental
dengan pemanggilnya, yang bisa memberi perintah dengan dorongan
mental.

117
Air Elemental mulai berputar, dan dengan cepat meniup debu di dalam
ruangan ke luar.

“Keno-san, gulungan ini berisi mantra yang sama. Kenapa kau tidak
mencoba memanggil Water Elemental dengan itu? ”

Suzuki Satoru menyerahkan gulungan itu kepadanya dan Keno merapalkan


mantra, memanggil Lesser Water Elemental, seperti yang telah
dikatakannya.

“Terima kasih, Satoru-sama.”

“Tidak perlu begitu formal. Jangan terlalu dibawa hati. Elemental yang
dipanggil oleh gulungan tingkat pertama hanya mampu bertahan untuk
waktu yang singkat. Harap perhatikan prioritasmu saat membersihkan
ruangan. ”

“Baik!”

“Dan juga, kau boleh menghilangkan mantra [Fly] sekarang.”

“Oke!”

Meskipun tidak ada perubahan besar dalam situasi ini, bisa mendapatkan
kembali rumahnya membuat Keno tampak lebih bahagia, dan dia
mengangguk. Ketika ia mengamati perubahan yang nyata pada Keno,
Suzuki Satoru merenungkannya dengan ketenangan yang bahkan
mengejutkan dirinya sendiri.

Dia memberi Keno gulungan itu karena suatu alasan.

Meskipun dia telah melakukan banyak percobaan setelah datang ke dunia


ini, ini adalah pertama kalinya dia benar-benar menggunakan item sekali
pakai seperti gulungan.

118
Aku mengerti… jadi gulungan YGGDRASIL dapat digunakan oleh penduduk
dunia ini. Lalu bagaimana dengan sebaliknya? Aku juga ingin mengujinya.
Dan juga, Elemental yang dipanggil oleh gulungan itu tidak bertahan lama –
sepertinya dia tidak merasa aneh dengan itu. Jadi pengetahuanku tentang
gulungan di YGGDRASIL juga berlaku untuk dunia ini… bukankah begitu?

Meskipun dia bertanya pada Keno tentang hal-hal seperti itu sebelumnya,
dia sudah membuktikannya sekarang. Bukan karena dia tidak percaya
padanya, tapi karena melihat berarti percaya.

Seperti yang dia katakan, kedua Elemental segera menghilang, tetapi pada
saat itu ruangan sudah cukup bersih.

“Kemana kita akan melihat selanjutnya?”

“Aku ingin memulai dari kumpulan perkamen ini.”

Mengapa undead itu datang ke sini?

Siapa sebenarnya undead itu?

Apa yang ada di balik semua ini.

Dan yang paling penting – apakah benar-benar ada cara untuk memulihkan
orang-orang yang telah berubah menjadi yuriniggers?

Pertanyaan-pertanyaan di hatinya itulah yang mendorongnya, memberinya


harapan untuk dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu,
itulah sebabnya dia ingin berada di sana.

Ketika Keno yang baru saja pulih dari firasatnya hendak membuka
perkamen yang sudah digulung, Suzuki Satoru menghentikannya.

“Apakah ada masalah, Satoru-sama?”

119
“Izinkan aku untuk mengingatkanmu, apa kau sudah memeriksa apakah itu
mengandung jebakan atau tidak? Apa ada kemungkinan itu mengandung
semacam jebakan sihir?”

“–Eh?”

“Ada beberapa perangkap disamarkan menjadi gulungan. Ketika orang


mencoba menggunakannya, mereka meledak atau semacamnya. ”

“Apa, apakah hal seperti itu benar-benar ada?”

“Huh, maksudmu itu semua tidak ada?”

Mereka berdua saling memandang.

“Ah, er, Satoru-sama, apakah anda punya solusi?”

“Aku tidak pandai melucuti perangkap. Aku pikir akan lebih baik
membiarkan salah satu dari ciptaanku membukanya. ”

Mengatakan demikian, Suzuki Satoru menciptakan Death Knight.

Dia menyuruh Death Knight pergi ke luar ruangan dan membukanya dari
kejauhan. Namun, masalahnya adalah perkamen biasa juga akan terbakar
jika terjadi ledakan, jadi dia harus mengambil masing-masing bagian secara
terpisah untuk memeriksa apakah itu semua aman.

Setelah mengulangi proses dengan semua perkamen, mereka beralih ke


buku.

Meskipun Death Knight mengulangi tindakan itu, Keno juga memeriksa


perkamen yang telah dinyatakan aman.

Namun, wajah Keno terdiam membeku.

“Maaf, Satoru-sama. Saya tidak mengerti kata-kata ini … ”

120
“Ah…”

Dia telah mendengar sebelumnya bahwa ada banyak bahasa di dunia ini.
Suzuki Satoru berdiri di belakang Keno dan memandangi perkamen itu.
Wow, aku tidak percaya kalau itu dalam bahasa Jepang – tapi hal yang
diharapkannya tidak terjadi.

“Kalau begitu–” Suzuki Satoru mengeluarkan kacamata berlensa satu dari


inventory-nya. “Aku akan meminjamkan ini padamu. Item ini
memungkinkanmu untuk menerjemahkan bahasa. ”

Suzuki Satoru tidak menggunakannya sendiri karena dia merasa tidak akan
dapat memahami isi dari sebuah penelitian.

Sebagai orang dewasa yang baik, dia harus memeriksa apakah isinya
mengandung hal yang tidak cocok untuk anak-anak atau tidak, tetapi ini
masih lebih baik daripada melihatnya dan berkata, “Ini terlalu rumit, aku
tidak memahaminya,” dan kemudian menyerahkannya pada Keno.

Keno tampaknya tidak menyadari bahwa Suzuki Satoru merendahkan


hatinya dan berterima kasih padanya. Kemudian, dia mengenakan
kacamata berlensa dan mulai membaca.

Tampaknya kacamata berlensa itu efektif, karena Keno mulai membaca isi
perkamen dengan teliti ..

Dia membaca dalam diam, meraih perkamen berikutnya setelah


menyelesaikan yang pertama. Agar tidak mengganggu Keno, Suzuki Satoru
agak menjauh.

Tidak ada yang dia, sebagai orang yang tidak pernah menganggap sihir
sebagai bidang pelajaran, bisa memahami isinya. Dari waktu ke waktu,
Keno akan menyebutkan pertanyaan tentang prinsip-prinsip sihir – bagi

121
Suzuki Satoru itu benar-benar membingungkan. Dia juga tidak berpura-
pura pandai; hanya menjawab dengan sederhana, “Aku tidak tahu.”

Meskipun sebenarnya Suzuki Satoru tidak tahu apa-apa, Keno tampaknya


tidak mempercayai itu.

Bagaimanapun, fakta kekuatannya yang luar biasa didapat dari sebuah


display, dan juga ada beberapa kelas yang mengendalikan sihir dengan
perasaan mereka daripada berteori. Gadis itu pasti menganggap Satoru
salah satu dari magic caster berbasis perasaan itu.

Ketika dia melihat tubuh kecil Keno, yang terkubur di tumpukan buku-
buku itu, Suzuki Satoru mulai menata item-item yang dia temukan di lantai
sebelumnya.

Pada saat yang sama, dia menggunakan mantranya untuk melihat sihir
macam apa yang ditanamkan kedalam item-item itu. Yang pertama dia
selidiki adalah sebuah tongkat.

Setelah melihat sihir yang terkandung di dalamnya, dia memanggil Keno,


meskipun merasa sedikit malu.

“Permisi, bisakah kau kemari dan melihat item ini?”

“Ah! Baik!”

Keno buru-buru berbalik.

“Mengenai ite–”

“–Ah!”

Keno berdiri dari duduknya dan berlari ke arah item-item itu dan
mengambilnya.

“Ini dia! Selama kita punya ini! ”

122
Ekspresi kegembiraan pada Keno sepertinya akan kembali normal dari
waktu ke waktu, tetapi secara tidak sadar digantikan oleh kegembiraan
baru lagi.

“Apakah ini item kebangkitan yang kau sebutkan sebelumnya?”

Kegaduhan di dalam hatinya telah dipastikan; ini adalah item yang


ditinggalkan oleh undead itu ketika dia menyerbu istana.

Ini adalah salah satu harta kerajaan, bersama dengan Mask of Irubia
Hordan (Topeng Irubia Hordan), Robe of the First Invern (Jubah Invern
Pertama), dan Gauntlet of the Griffin Lord (Sarung Tangan Dewa Griffin).

Itu adalah tongkat yang transparan, diukir dari kristal raksasa oleh
pengrajin.

Namanya adalah Lost White.

Jika apa yang dia katakan kemarin benar, maka Suzuki Satoru yakin bahwa
mantra yang terkandung di dalamnya adalah divine spell tingkat kelima
[Raise Dead]. Tetapi menurut investigasinya barusan, efek mantra sedikit
berbeda. Atau lebih tepatnya, itu terlihat seperti tongkat, yang seharusnya
dapat digunakan sebagai tongkat, tetapi pada dasarnya, itu sesuatu yang
sepenuhnya berbeda.

Rasanya agak memalukan menggunakan itu begitu saja.

Namun, meskipun Suzuki Satoru juga memiliki item kebangkitan yang


mengandung mantra tingkat tinggi, ia tidak punya niat untuk
mengeluarkannya sampai kemarin.

Salah satu alasannya adalah karena dia tidak yakin apakah sihir
kebangkitan mengikuti mekanisme yang sama di dunia ini. Tetapi tidak
menghilangkan kenyataan bahwa dia sudah menutupinya.

123
Suzuki Satoru tidak begitu sensitif untuk berkata jujur dan berterus terang
tentang hal itu. Meskipun, Momonga sekarang tidak memiliki kulit sama
sekali sih.

“Benar! Sekarang saya yakin mereka semua bisa… ”

Untuk sesaat Keeno menggigit bibirnya, mungkin karena dia merasa tidak
mungkin untuk menyelamatkan semuanya hanya dengan item yang
penggunaanya terbatas. Tidak, sudah jelas kalau item yang kuat pasti
mempunyai semacam batasan. Keno sekarang dalam posisi di mana dia
harus memutuskan siapa yang akan diselamatkan.

“Meski begitu, kita harus membunuh mereka terlebih dahulu sebelum kita
mendapatkan kesempatan untuk mengembalikan mereka ke wujud
manusia.”

“Lalu bagaimana kita bisa menghidupkan mereka kembali?”

“Erm… bagaimana kalau mengakhiri hidup mereka sebagai yurinigger dan


kemudian mencoba membangkitkan mereka dengan item ini?”

“Jadi begitu… kalau begitu, kita tidak bisa mengujinya di dalam istana,”
Suzuki Satoru menjelaskan kepada Keno yang bingung.

“Meskipun aku tidak begitu mengetahui tentang negeri ini, jika kita
membunuh seorang yurinigger di sini – maaf, jika kita membunuh
seseorang di sini, kemungkinan kita akan menimbulkan permusuhan dari
semua yurinigger yang ada di sekitarnya. Untuk menghindari hal itu, kita
perlu melakukan percobaan yurinigger kita di tempat yang jauh yang tidak
akan menimbulkan permusuhan. Namun, aku tidak tahu seberapa jauh
jarak yang diperlukan. Apakah kau punya ide? ”

“Hah? Ah, ya, apa harus seperti itu? ”

124
“…Apa aku salah?”

Mereka berdua saling memandang.

Ini bukan karena perbedaan dalam pemahaman mereka tentang dunia ini
melainkan tidak ada dari mereka yang mengerti masalahnya. Karenanya,
mereka perlu mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari tindakan
semacam itu bersama-sama.

Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk membiarkan Keno selesai


membaca semua buku terlebih dahulu. Keputusan ini dibuat dengan
harapan bahwa buku-buku itu dapat memberinya jawaban,
mempercayakan keberuntungan mereka pada kehendak langit.

Setelah melihat Keno mengambil bukunya lagi, Suzuki Satoru kembali


memeriksa item-item yang tersisa dari undead sebelumnya.

Ketika Suzuki Satoru mengambil kalung perak, dia mengerutkan alisnya


yang sebenarnya tidak ada.

Ini bukan magic item… ini hanya kalung biasa. Apa ini aksesoris yang
digunakan hanya untuk bergaya?

Seseorang tidak dapat menggunakan beberapa magic item kedalam slot


item yang sama. Meskipun seseorang bisa memakai banyak magic item di
leher mereka, dia telah mendengar dari Keno bahwa hanya kekuatan dari
item yang terakhir lah yang dapat digunakan, jadi tampaknya mekanisme
di dunia ini sama seperti di YGGDRASIL .

Meskipun dia sendiri tidak terlalu berpikir kalau dirinya adalah tipe orang
yang menghiasi dirinya sendiri dengan ornamen yang tidak berguna,
karena kasusnya sedikit berbeda. Dia tidak memiliki non-magic item selain
kalung ini.

Pasti ada maksud dari semua ini.

125
Ada benda berbentuk lingkaran perak tergantung di kalung itu. Kelihatan
sedikit usang, tetapi bisa terlihat jelas kalau ada semacam simbol dan huruf
yang terukir pada benda itu.

Apa ada semacam sesuatu yang penting padanya? Apa ini kunci untuk
sesuatu? Tidak, mungkin itu semacam simbol suci bagi undead. Atau apa ini
barang penting dari sebuah keagamaan? Sepertinya ada sesuatu di
belakangnya, semacam… lambang guild… ah! Apa itu artinya ini milik suatu
organisasi?

Dia tidak terlalu yakin arti di balik ini, jadi yang bisa dia lakukan hanyalah
menduga. Namun, akan buruk kalau benda ini benar-benar milik suatu
kelompok.

Meskipun aku agak khawatir karena kemungkinan ini bisa saja terjadi… aku
hanya bisa berharap kalau Keno tahu arti dari lambang ini.

Keno membaca dengan cepat, membolik-balik buku begitu sigapnya.

Dari samping, dia bisa melihat ekspresi tegang dan ketakutan di wajahnya.
Satoru mungkin tidak akan mendengar kabar baik darinya.

“Keno-san, maaf karena mengganggumu, tapi bisakah kau membantuku


melihat kalung ini?”

“Hah? Ah, ya… biar saya lihat, itu tidak terlihat seperti huruf. Apa itu
sebuah… tanda? ”

“Aku mengerti. Kalau begitu bagaimana dengan bagianmu? ”

Ada tumpukan buku yang sudah dibaca dan setumpukan buku juga yang
belum dibaca. Dia bertanya karena sikap Keno yang sebelumnya. Keno
menghela nafas berat. Itu desahan yang terdengar seperti berasal dari
karyawan perusahaan yang akan bekerja semalaman. Itu tidak terdengar

126
seperti desahan yang seharusnya datang dari seorang gadis yang tampak
masih muda.

“Pertama-tama, buku-buku itu membahas berbagai jenis ilmu sihir. Di lain


sisi, perkamen-perkamen itu berisi tentang hal-hal yang sedang dicari sang
undead – catatan penelitian yang ditulis dengan berantakan. Tapi itu terlalu
rumit, jadi ada kemungkinan saya sedikit salah dalam menafsirkannya. ”

Keno menggerakkan bahunya dengan kesal. Suaranya juga terdengar


suram.

“Hanya saja… undead kuat yang saya pikir adalah dalang semua ini
tampaknya tidak ada hubungannya dengan orang-orang di kota yang
menjadi undead.”

Aku juga berpikir begitu, renung Suzuki Satoru.

Undead itu terlalu lemah untuk seseorang yang bisa mengubah seluruh
kota menjadi yuriniggers.

“Meskipun saya menemukan sesuatu yang tampak seperti diary, isinya


hanya mengatakan bahwa undead yang anda bunuh juga bingung dengan
bagaimana semua orang di kota bisa berubah menjadi yurinigger, dan dia
juga ingin menyelidikinya jika dia punya waktu. Lalu…”

Keno tampak seperti akan mengatakan sesuatu, dan kemudian dia berubah
pikiran.

“…Itu saja. Itu tidak ada hubungannya dengan undead itu. ”

“Apakah begitu? Kalau begitu apa yang akan kau lakukan selanjutnya? ”

“… Meski begitu, saya masih ingin melihat apakah mereka dapat


dibangkitkan.”

127
Ada tekad yang kuat pada suara Keno. Dia mungkin mengerti bahwa itu
tidak akan berguna. Lagipula, dialah yang mengatakan bahwa akan ada
kemungkinan dapat kembali seperti semula jika mereka melenyapkan
pelakunya, dan sekarang dialah yang mengatakan bahwa undead yang
dimusnahkan oleh Suzuki Satoru tidak ada hubungannya dengan itu. Itu
artinya, bahkan jika dia mengerti, dia masih harus mencobanya.

Suzuki Satoru memandangi gadis itu dan berpikir tentang penyerangan.

Menurutnya jika orang itu sendirian, tidak perlu melancarkan serangan


yang telah disiapkan untuk orang tersebut.

“Begitukah… kalau begitu, kita tidak akan menggunakan orang tuamu. Kita
akan melakukan percobaan dengan salah satu penjaga. ”

Ekspresi Keno berubah ketika dia mendengar kata “percobaan”. Namun,


dia hanya diam, karena dia tahu bahwa kata-kata yang indah sekalipun
tidak akan dapat mengubah kenyataan situasi.

Suzuki Satoru mulai dengan membuka jendela dan melompat keluar,


menggunakan [Fly] untuk melayang di udara. Dari sana, dia menghafal
lokasi yang berada di kejauhan, di luar batas kota, dan berteleportasi
kesana.

Begitu dia mencapai tujuannya, dia mensurvei sekelilingnya dengan


kemampuannya, dan setelah memastikan bahwa tidak ada undead di
sekitarnya, dia menghafal daerah itu dan merapalkan [Greater
Teleportation] untuk kembali ke sisi Keno.

Setelah itu, mereka berdua meninggalkan ruangan. Keno membawa Satoru


ke seorang penjaga yang tampaknya cukup kuat dalam kehidupan sebelum
dia menjadi yurinigger, dan kemudian dia merapalkan [Gate].

128
Satoru meraih bagian dari armor penjaga untuk memastikan kalau ini tidak
dianggap sebagai serangan, lalu menyeretnya ke dalam [Gate].

Dan begitu, mereka bertiga diangkut ke luar dari kota.

Seperti yang dikatakan Keno, “Saya akan melakukannya,” Suzuki Satoru


membunuh yurinigger dalam satu serangan, tanpa mengucapkan sepatah
kata pun.

Dia tidak menghancurkan kepalanya dengan senjata penghancur.


Sebaliknya, dia memenggal kepalanya dengan pedang yang mengandung
sihir.

“Kalau begitu, bisakah kau menggunakan item itu?”

“B-baiklah…”

Cahaya putih murni di dalam tongkat bergerak ke mayat yurinigger.

Mayat perlahan bangkit, tapi itu bukan pertanda bahwa ia telah hidup
kembali. Sekali lagi, itu hanya gerakan biasa dari yurinigger.

Keno menundukkan kepalanya, dan Suzuki Satoru, yang khawatir akan


diserang, mengendurkan kewaspadaannya. Yurinigger hanya berjalan
tanpa tujuan, tanpa tanda-tanda permusuhan. Mungkin saja, semua agro
(keagresifan) yang ada pada undead itu telah memudar dengan
kematiannya.

“… Apa yang harus kita lakukan?” Suzuki Satoru bertanya. Setelah


pengamatan singkat itu, Keno mengangkat kepalanya dan menatap mata
Suzuki Satoru.

“–Satoru-sama. Apakah Anda berpikir kalau saya bisa memulihkan semua


orang jika saya berjuang dengan keras dalam penelitian saya? ”

129
Suaranya terdengar berat.

Itu adalah suara seseorang yang bahkan tidak percaya pada dirinya sendiri.
Itu adalah suara seseorang yang harapan satu-satunya telah hancur
berkeping-keping.

Suzuki Satoru berpikir sejenak. Dia bisa mencoba untuk menghiburnya


atau memilih untuk mengabaikannya. Dia juga bisa mencoba mengarahkan
topik kembali ke arah yang tepat. Namun, dia membandingkan dengan
citranya sendiri dari beberapa hari yang lalu, dan kemudian dia membuang
semua gagasan egois itu.

Dia dengan cepat menarik napas, dan kemudian Suzuki Satoru menatap
mata Keno sebelum berbicara.

“Aku tidak bilang kalau kemungkinannya nol. Meskipun aku belum pernah
mempelajari sihir secara akademis, aku merasa bahwa mungkin ada
seseorang di luar sana di dunia ini yang mungkin tahu apa yang terjadi di
sini. Jika kita meminta bantuan mereka, mungkin kita bisa menemukan
solusi yang lebih efektif. Namun… itu akan sangat sulit. ”

“…Saya, saya juga berpikir begitu.”

Undead tidak bisa menangis. Mereka tidak memiliki kapasitas untuk


melakukannya.

Namun, Suzuki Satoru tahu bahwa Keno sedang menangis.

“Sebenarnya, saya sudah merasakannya sejak dulu. Tidak akan ada akhir
yang bahagia untuk semua ini, ketika matahari terbit dan semua orang
bangun dengan sendirinya. Pada akhirnya, saya tidak bisa menyelamatkan
siapa pun, dan saya tidak bisa menerima akhir yang seperti itu … ”

“Kau tidak boleh mengatakan kalau kau tidak bisa menyelamatkan


mereka.”

130
“Saya juga tidak yakin kalau saya bisa menyelamatkan mereka, bukan?”

Suzuki Satoru menyatakan persetujuannya dengan diam. Namun, itu


didasarkan pada pengetahuan YGGDRASIL yang dimiliki Suzuki Satoru.

“…Seperti yang aku katakan sebelumnya, kita tidak bisa mengatakan


dengan pasti kalau kemungkinannya nol.”

Suzuki Satoru memandang ke langit, dan wajah mantan teman-temannya


melayang di langit malam. Setelah mengambil keputusan, Suzuki Satoru
menghela napas.

“…Aku punya teman bernama Yamaiko. Dia sering mengatakan bahwa


anak-anak adalah harta. Saat ini, aku akan melaksanakan keinginannya. ”

Suzuki Satoru memunculkan Ring of Shooting Stars yang diberikan


Yamaiko padanya. Sejujurnya, dia tidak ingin menggunakannya untuk hal
yang sia-sia. Tapi Yamaiko akan memarahinya jika dia tidak
menggunakannya sekarang.

Lagipula, aku masih bisa menggunakan dua keinginan yang tersisa semauku.

Sensasi aneh menyerang Suzuki Satoru saat dia mengaktifkan cincin itu.

Dia mengerti bagaimana menggunakan mantra [Wish Upon A Star]

Dia bisa membayar beberapa Experience (XP) dari levelnya untuk


membuat keinginan yang lebih besar. Namun, ia hanya berencana untuk
menggunakan Experience dari satu level-nya. Dengan kata lain, ketika dia
membuat permintaan, keinginan yang lebih kecil lebih mungkin terwujud
daripada keinginan yang besar. Tetapi jika gagal, Experience itu akan
hangus dan akan menghilang begitu saja.

131
Dia merasa kalau “memulihkan orang tua Keno menjadi normal” lebih
mungkin daripada “mengembalikan semua orang di kota menjadi normal”.
Namun –

“I WISH! Bahwa aku akan mengerti cara mengembalikan orang-orang di


kota ini menjadi normal! ”

Itu saja.

Begitu dia mengerti caranya, dia bisa melakukannya.

Namun, setelah salah satu dari tiga bintang jatuh yang terukir di cincin
menghilang, apa yang ada dalam diri Suzuki Satoru adalah frustrasi. Dan
kemudian, dia ragu bagaimana dia harus menjelaskan semua ini kepada
Keno, yang menatapnya dengan ekspresi kosong di wajahnya.

Dia berbatuk beberapa kali, dan Suzuki Satoru berbicara kepada Keno
dengan ekspresi seorang pegawai di wajahnya.

“Aku hanya menggunakan item yang bisa mengabulkan harapan. Setelah


menggunakannya, aku menyadari sesuatu – Keno-san, aku akan langsung
ke intinya. Tidak mungkin untuk mengembalikan yuriniggers di kota ini –
orang-orangnya – ke keadaan semula. ”

Itulah jawabannya. Satoru kehilangan salah satu kesempatan untuk


mengabulkan harapan selamanya untuk jawaban itu.

Di YGGDRASIL, kau akan dipaksa untuk memilih opsi dari daftar pilihan
acak, jadi mana yang lebih baik? Suzuki Satoru bergegas melanjutkan
bicaranya.

“Namun! Ini hanyalah informasi yang telah aku dapatkan dengan sihirku.
Mungkin ada cara lain. Karena itu – mari kita jelajahi dunia bersama. Kita
akan menemukan seseorang yang jauh lebih baik daripada kita, meminta
bantuan mereka, lalu melihat kemungkinan apa yang dapat dilakukan. ”

132
“Apakah… benar-benar ada orang seperti itu?”

“Aku yakin ada.”

Meskipun sebagian dari dirinya bertanya-tanya kenapa dia sampai sejauh


ini hanya untuk menghiburnya, dia tidak melupakan keakraban mereka
yang dia rasakan saat itu.

Keno menatap Suzuki Satoru, dan kemudian dia mengangguk.

“Baiklah – saya akan percaya. Tetap saja, akankah itu baik-baik saja? ”

Suzuki Satoru berusaha meyakinkan Keno, dan dia bertanya.

“Pergi ke dunia keluar dan menjelajahinya bersama. Apakah benar-benar


tidak masalah bagi saya untuk menemani Anda? “Keno menatap telapak
tangannya yang kecil. “Maksud saya, saya hanya akan mem-”

“- Kau tidak akan membebaniku.”

“Hah?”

“Aku membutuhkan kekuatanmu. Dan juga – untuk satu sen, untuk satu
pound, seperti yang mereka katakan. Aku akan membantumu sedikit lagi.“
Paling tidak, sampai dia bisa bepergian sendiri. “Kalau tidak – aku merasa
seperti Yamaiko-san dan Touch-san akan memarahiku. Keno Fasris Invern.
Mari – benar, ayo kita berpetualang bersama. ”

[Note : in for a penny, in for a pound = Merupakan pepatah Inggris yang


artinya, bahwa karena Anda telah memulai sesuatu atau terlibat di
dalamnya, Anda harus menyelesaikan pekerjaan itu meskipun itu menjadi
lebih sulit atau rumit daripada yang Anda harapkan.]

Keno mengambil tangan yang telah diulurkan Suzuki Satoru kepadanya.

“Te-terima kasih… banyak… Satoru-sama …”

133
Keno menundukkan kepalanya dan gemetar. Meskipun dia tidak bisa
meneteskan air mata. Keno diam-diam menangis tanpa mengeluarkan air
mata.

Tetap saja, dia tidak memberikan bantuan secara cuma-cuma. Lagi pula, Dia
mempunyai motif tersembunyi.

Yah, lupakan saja, pikir Suzuki Satoru. Bagaimanapun, dia kehilangan


segalanya pada saat itu. Membantu dia untuk sementara waktu tidak akan
ada masalah.

Lagipula, Satoru tidak punya tujuan sekarang. Hal-hal yang seharusnya dia
lindungi hilang, dan ikatan yang seharusnya dia pertahankan rusak. Yang
tersisa hanyalah cincin ini dan tongkat ini, sebagai kenang-kenangan, hanya
itu.

“Kalau begitu mari kita segera bersiap dan bergegas sehingga kita bisa
pergi. Saya merasa kalau kita tidak punya banyak waktu. ”

Keno menyuarakan keraguannya, dan Suzuki Satoru berspekulasi sendiri.

Jika musuh mereka adalah anggota sebuah organisasi, mereka mungkin


masih melakukan hubungan. Kalau begitu, musuh akan khawatir
kehilangan kontak dengannya, jadi dia curiga kemungkinan besar mereka
akan mengirim bala bantuan. Meskipun dia mungkin bisa membantai
mereka semua jika kekuatan undead itu adalah indikasi kekuatan mereka,
dia tidak bisa menyimpulkan kalau tidak ada orang yang lebih kuat darinya.
Karena itu, tindakan terbaik adalah mengambil apa yang bisa mereka bawa
dan meninggalkan tempat ini secepat mungkin.

Karena alasan itu, dia telah membuat trik kecil di berbagai tempat agar
tidak terjadi bocornya informasi.

134
Setelah dia melihat bahwa Keno mengerti, mereka berdua kembali ke
istana lagi.

“Jadi kita akan bepergian… Keno-san, apa kau memiliki pengalaman dalam
bepergian, maaf, maksudku, pergi ke dunia luar?”

“Maafkan saya, Satoru-sama. Ketika saya muda – lebih muda dari saya
sekarang – saya pikir saya pergi ke berbagai tempat di kerajaan ini, tapi
sekarang saya hampir tidak dapat mengingatnya lagi. ”

“Aku mengerti… kalau begitu, kau pasti tidak tahu harus membawa apa.”

“Kita adalah undead. Kita tidak memerlukan makan atau tidur. Tentunya
akan lebih baik untuk tidak membawa apa-apa, kan? ”

“Ya, memang begitulah. Tetapi menurut apa yang kau katakan, Keno-san,
undead adalah musuh bagi semua makhluk hidup, dan jika terlihat mereka
akan dibunuh, apakah aku salah? Hidup secara terbuka di dunia yang
penuh dengan musuh… yah, aku tidak yakin apakah itu dianggap hidup,
tetapi bahkan jika kita memang hidup, aku merasa kita perlu menyamarkan
diri kita, bukan? ”

“Menyamar? Maksud anda mengenakan topeng seperti Pangeran Phenia? ”

Mata Keno berbinar. Itu pertama kalinya Satoru melihatnya melakukan itu
sejak bertemu dengannya.

Apakah dia berusaha untuk lebih santai? Apa dia sudah melepaskan beban
pikirannya, lebih kurangnya mungkin begitu, kan? Atau apakah ini
pandangannya tentang dunia luar? Itu bukan hal yang buruk, jadi dia tidak
memprotesnya, tapi siapa Pangeran Phenia ini? Tetap saja, dia merasa
kalau bertanya tentang itu pasti Keno akan berbicara sampai telinganya
lepas. Dia bisa menyelesaikan semua pertanyaan yang dia miliki selama

135
perjalanan; untuk saat ini, dia hanya bisa membiarkannya dulu. Baru
kemudian dia akan mendengarkan cerita pendek darinya.

“Ahhh, tidak. Orang-orang mungkin akan mencurigai kita jika memakai


topeng… mungkin tidak terlalu buruk… tidak, mereka pasti mencurigai
kita.”

“begitukah?”

Ekspresi kegembiraan kekanak-kanakan di wajah Keeno menghilang, yang


menurut Suzuki Satoru adalah sesuatu yang aneh dan baru, tetapi Satoru
menyembunyikan perasaannya dan terus bicara.

“Meskipun menyamar adalah merubah penampilan fisikmu, tapi tidak


melakukan hal tertentu juga akan membuat orang lain curiga padamu. Apa
kau tidak kepikiran kalau nanti orang-orang akan curiga kalau kau tidak
makan sekalipun dengan mereka? ”

Tentu saja, ada item yang dapat melakukan itu, tetapi jika mereka harus
menjelaskan hal ini kepada setiap orang yang mereka temui, mereka
mungkin akan membongkar identitas mereka secara tidak sengaja.
Sebaliknya, lebih baik tidak menimbulkan kecurigaan sejak awal.

“Kita akan berpura-pura makan dan tidur seperti orang-orang lainnya, tapi
hal yang paling penting adalah mandi air panas untuk membersihkan diri
dari kotoran diperjalanan."

“Mandi air panas? Maksud anda sauna kabut? ”

“Ahhh, mereka juga punya itu di sini? Itu benar, sauna, atau pemandian. ”

Undead tidak memiliki metabolisme, membuat mereka tidak akan


menghasilkan kotoran, tetapi debu dan sejenisnya masih bisa membuat
tubuh mereka kotor. Meskipun tidak terlalu merepotkannya, rasanya lebih
baik bersih daripada kotor.

136
“Tapi apakah kita bisa memasuki kota, Satoru-sama?”

Suzuki Satoru menyentuh wajahnya.

“Aku harus memikirkan bagian itu. Sepertinya aku harus mencari orang
yang berpengetahuan. Aku yakin kita akan dapat menemukan cara untuk
memasuki kota tanpa harus memiliki izin dengan sihir, untuk melakukan
kontak yang ramah dengan mereka."

Keno mengangguk setuju.

“Karena itu… kurasa kita perlu sesuatu untuk biaya perjalanan. Tentu saja,
aku punya uang sendiri, baik itu permata dan item yang bisa dijual. ”

Suzuki Satoru dengan santai mengambil permata dari inventory-nya. Keno


menelan ludah saat dia melihat batu delima seukuran telapak tangannya.
Bayangan sekilas melintas di wajah cantik Keno, tetapi perubahannya
begitu halus sehingga Suzuki Satoru berpikir bahwa dia mungkin
membayangkan sesuatu. Lagi pula, mengapa batu permata sebesar itu
membuatnya muram?

“Tetap saja, aku tidak tahu apakah ini akan cukup.”

“Kita tidak tahu perjalanan ini akan memakan waktu berapa lama, dan kita
mungkin perlu memberikan hadiah ketika bertemu dengan orang-orang
berpengetahuan itu nantinya, dan kita mungkin juga perlu membeli item-
item mahal. Bukankah begitu?”

“Benar. Jadi, jika memungkinkan, bisakah kita mengambil semua kekayaan


di kerajaan atau kota ini? Tentu saja, kau yang akan mengelolanya, Keno-
san. Kita bisa membayar biaya kita sendiri selama perjalanan. ”

“Semuanya?”

137
“Benar. Aku minta maaf karena mengatakan ini, tetapi orang-orang ini yang
sekarang adalah undead tidak membutuhkan uang, benar? Siapa yang tahu,
mungkin saja kerajaan lain akan mengirim pasukan mereka untuk merebut
semua kekayaan ini. Karena itu, kita harus menggunakannya secara efektif
– “Suzuki Satoru tidak melewatkan ekspresi sedih di wajah Keno. “–Apa itu
membuatmu tidak senang?”

“Ehhh? Ah! Maafkan saya. Maksud saya bukan begitu. Jika itu yang anda
pikirkan, maka saya akan setuju saja, Satoru-sama. ”

Keno segera membentuk ekspresinya dan tersenyum gemilang.

“Keno-san.”

Tubuh Keno gemetar.

“Ah, ah, tolong maafkan saya, Satoru-sama …”

“Ahhhh, tidak apa-apa, aku tidak marah, Keno-san. Kita adalah sahabat
dalam perjalanan, dan karena kita adalah sahabat, aku pikir kita harus jujur
satu sama lain. Itu saja. Kau bisa memberi tahuku jika kau memiliki
pendapat tentang masalah ini. ”

Namun, Keno menundukkan kepalanya setelah dia mengatakan itu.

Ini cukup menjengkelkan bagi Suzuki Satoru. Keno adalah orang yang
memiliki pengetahuan tentang bagaimana mekanisme dunia ini bekerja,
jadi jika dia tidak segera berbicara, itu bisa menyebabkan kegagalan yang
mematikan.

“Ada apa, Keno-san?”

Untuk sesaat, Keno merasa bimbang, dan kemudian wajahnya menegang


sebelum pandangan sedih muncul di wajahnya.

138
Dan kemudian, dia berbicara pelan. Seolah-olah waktu telah terbalik dan
dia berbicara dengan cara yang sama seperti ketika mereka pertama kali
bertemu. Namun, pendengaran tajam Suzuki Satoru masih berhasil
mendengarnya.

“Saya, saya tidak sebanding dengan anda, Satoru-sama… saya tidak punya
hak untuk mengatakan apa pun mengingat diri saya yang mengandalkan
kemurahan hati, Satoru-sama…”

Memang, itulah masalahnya.

Mempelajari tentang dunia adalah bayaran Suzuki Satoru karena


memusnahkan undead di kota ini. Itu adalah syarat yang sudah
diterimanya. Dan juga, setelah bepergian selama lebih dari satu tahun, ia
akan menerima cukup banyak pengetahuan. Setelah itu, dia tidak memiliki
alasan lagi untuk membantu Keno, dan tidak akan ada apa pun lagi yang
dapat menguntungkannya.

Dengan kata lain, Keno tidak memiliki apa pun yang dapat ia tawarkan
kepadanya untuk membayar bantuan Suzuki Satoru. Setelah melihat
permata besar yang diambil Satoru tadi, dia menyadari bahwa uang saja
tidak akan cukup untuk menarik minat Suzuki Satoru.

“Meski begitu… saya tidak ingin sendirian lagi. Karena itu… Saya lebih
memilih untuk diam… ”

Kali ini, giliran Suzuki Satoru untuk menahan nafasnya.

Ada saat-saat ketika dia merasa bahwa gadis ini sangat mirip dengannya.
Tapi setelah melihat ekspresi sedih yang dia tunjukkan tadi, dia menyadari
bahwa gadis ini merasakan hal yang sama seperti dirinya.

139
Bagaimana dia tidak merasa seperti dirinya, ketika dia memasuki
YGGDRASIL sendirian, dan tinggal di Nazarick tanpa seorangpun
menemaninya?

Suzuki Satoru berlutut, sehingga matanya sejajar dengan Keeno.

140
141
“Mari kita berjanji. Keno-san. Aku tidak akan meninggalkanmu karena
alasan pribadi – tidak, karena alasanku sendiri. ”

Ya.

Aku ingin seseorang mengatakan itu kepadaku.

Aku ingin seseorang tetap bersamaku sampai akhir.

Satoru bisa melihat berbagai emosi di mata Keno.

“Bisakah, bisakah saya benar-benar mempercayai kaya-kata itu?”

“Ahh, seperti yang kukatakan sebelumnya, kita ini teman seperjalanan.


Jadi… mari kita berpetualang. Ya, berpetualang untuk mengungkap sesuatu
yang tidak diketahui. Ayo cari cara untuk menyelamatkan orang tuamu.”

Keheningan menyelimuti mereka, dan Keno menundukkan kepalanya


dalam-dalam. Kemudian, dia mengucapkan “Terima kasih, terima kasih”
berulang kali.

“Sekarang, bisakah kau mengangkat kepalamu?”

Suzuki Satoru mengeluarkan koin emas dan menunjukkannya kepada


Keeno, yang hanya mendongak setelah melihat dia melakukannya tiga kali.

“Akan ada saat-saat dalam perjalanan ketika kita berdua tidak mau
mengalah. Dan tentu saja, ada saat-saat ketika kita tidak dapat menentukan
siapa yang benar, bahkan setelah kita bertukar pendapat. Pada saat itu… ”

Suzuki Satoru membuka koin itu dengan jarinya dan membiarkannya


mendarat di telapak tangannya. Dia agak terkesan dengan cara dia
mendaratkannya yang begitu rapi di tangan yang hanya tulang. Dia harus
menjaga fakta bahwa rasanya itu lebih alami.

142
“–Kita akan melempar koin. Kita akan menggunakan hasil lemparan koin
untuk menentukan pemenangnya. Bagaimana menurutmu?”

“Bagaimana bisa! Seandainya begitu maka saya–”

“–Tidak apa-apa. Lagipula, kita bepergian bersama… ya, kita ini teman. ”

Saat dia mengucapkan kata “teman”, wajah teman-teman guildnya yang


dulu tiba-tiba muncul di hadapannya.

Teman, Keno mengulang-ulang kata itu di mulutnya.

“Bagaimana?”

“Saya mengerti, Satoru-sama.”

“Panggil Satoru saja. Sebagai gantinya, aku akan memanggilmu Keno. ”

“Tapi sebagai senior…” Keno mulai tergagap. “A-ah, berapa umur anda,
Satoru… sama… san?”

“Umurku, huh …” Jika itu adalah waktu yang dihabiskannya ketika hidup,
Keno tidak diragukan lagi lebih tua darinya. “Ah, kupikir aku akan
memanggilmu Keno-san.”

Dia seharusnya mengerti dengan itu. Ekspresi rumit melintas di wajah


Keno, dan dia bergumam, “Saya tidak suka itu” sebelum mengembungkan
pipinya dan menepuknya.

“Kalau begitu, Satoru dan Keno.”

“Ehhh, maksud anda Satoru-san itu tidak bagus?”

“Yah, itu sama sajal! Namun, sebagai teman, kita harus berbicara lebih
akrab satu sama lain. Sekarang, Keno. Aku akan bertanya lagi. Apa kau
tidak senang dengan saranku sebelumnya? ”

143
Keno memikirkannya sebentar, lalu mengangguk.

“Menggunakan semua harta, apa maksud anda itu termasuk semua uang
yang ada dirumah orang-orang juga?”

“Ya, begitulah yang aku katakan.”

“Tolong, bisakah anda tidak melakukan itu? Er, Satoru… san?


Bagaimanapun, itu milik semua orang. ”

Apakah dia mengatakan itu karena mempertimbangkan kemungkinan


bahwa setiap orang dapat kembali normal? Atau apakah dia berbicara
dalam kapasitasnya sebagai seorang putri yang berdiri di atas rakyat biasa?
Satoru tidak tahu yang mana, tetapi sebenarnya, menghabiskan waktu
untuk mengumpulkan uang receh jelas tidak bermanfaat.

Akan lebih baik meninggalkan tempat ini secepat mungkin.

“Begitu ya. Aku mengerti. Aku tidak masalah dengan itu. Tapi bagaimana
dengan uang di istana. Apa kau pikir tidak apa-apa untuk mengambilnya? ”

“Um… saya rasa…?”

Dia terdengar seperti sedang mempertimbangkannya. Oleh karena itu,


Suzuki Satoru tidak mengatakan apa-apa, tetapi menunggu Keno mencapai
kesimpulannya sendiri. Dan, semenit kemudian–

“Saya pikir itu tidak apa-apa.”

Mungkin cara bicaranya yang kaku tadi karena dia tidak bisa mengukur
jarak di antara mereka. Satoru sendiri merasa kalau orang-orang yang
segera mendekat padanya dan bertindak akrab juga sangat menjengkelkan.

Dan dari sudut pandang Satoru, bahkan jika klien yang membeli produk-
produk perusahaannya berkata, “Kita ini teman, bukan?” itu tidak akan

144
membuatnya menyukai mereka. Hanya waktu yang bisa menyelesaikan
masalah itu.

“Kalau begitu, kita akan melakukannya. Ayo kita ambil semua uang dan
barang di sana… oh ya, bagaimana dengan parabotannya? ”

“Eh?”

“Aku sudah menunjukkannya beberapa kali, aku dapat menyimpan item ke


dalam dimensi saku-ku. Tentu saja, ada batasan berat untuk itu, tetapi aku
dapat dengan mudah memasukkan lemari dan tempat tidur di dalamnya.
Aku tidak keberatan jika kau ingin membawanya. Tentu saja, kita tidak
akan bisa menggunakannya dalam perjalanan… ”

Satoru memikirkan tentang markasnya di masa lalu.

Itu adalah markas yang luar biasa, yang ia bangun dengan teman-
temannya, dan yang telah diisi dengan segala macam barang dari toko.

Dia telah memberi tahu Keno kalau itu tidak apa-apa karena, dia tidak ingin
Keno merasakan kekosongan yang sama seperti yang dia rasakan saat
kehilangan.

“Tidak, tidak perlu . Eh, tidak masalah kok. Tapi saya ingin membawa
beberapa barang kecil bersama saya, tidak masalah, kan? ”

“Tidak apa-apa. Kalau begitu, ayo kita pergi ke ruang harta. ”

Setelah menunjukkan bahwa dia mengerti, Keno memimpin jalan ke ruang


harta.

Ketika mereka berjalan, Suzuki Satoru mulai berpikir.

Di YGGDRASIL, semua koin emas selalu ditumpuk dan tidak memiliki


bobot. Sudah seperti itu sejak didunia game, tapi dia masih menikmati

145
manfaat itu sekarang. Tetapi apakah mata uang di dunia ini diperlakukan
dengan cara yang sama? Atau akankah bobot setiap uang akan
dijumlahkan? Itu akan merepotkan.

Meskipun dia bisa mengambil permata dan menukarnya dengan uang dan
barang, itu semua mungkin berbeda ketika semuanya masih didunia game,
dan dia mungkin perlu berupaya dalam negosiasi.

Lemari besi yang ada ditempat mereka sekarang terlalu kecil jika
dibandingkan dengan standar YGGDRASiL.

Koin tidak ditumpuk menjadi tumpukan besar seperti di Nazarick, tetapi


secara terpisah dikemas ke dalam karung. Dan juga ada lukisan yang
nilainya tidak dapat diketahui Suzuki Satoru dan banyak sekali perak,
ornamen, dan sejenisnya. Ada juga banyak senjata yang sepertinya sudah
pernah digunakan sebelumnya. Satoru menganggapnya sebagai bagian dari
museum daripada galeri seni.

Bayangan yang muncul dikepala Suzuki Satoru sebelumnya tentang


Departemen Keuangan dari YGGDRASIL pun menghilang.

“Sekarang, Keno. Semua ini milikmu, sebagai seorang putri. ”

“Eh? Apa Anda tidak membutuhkannya, Satoru-sama, bukan, Satoru-san?


Ini semua adalah harta keluarga kerajaan, jadi saya tidak keberatan
menawarkannya, eh, maksud saya, memberikannya… tidak… ”

Suzuki Satoru tersenyum pada Keno, yang sepertinya tidak tahu harus
berkata apa. “Kau tidak perlu pilih-pilih bahasa, tahu.

“Bagaimanapun juga, ini adalah kekayaan yang dibangun oleh keluargamu


dari waktu ke waktu. Mengingat situasinya, seharusnya itu disimpan
olehmu, sebagai satu-satunya orang yang selamat, bukankah begitu?

146
Masukkan semuanya ke dalam ransel ini. Ini adalah magic item yang dapat
menghilangkan beban hingga 500 kilogram. Aku akan memberimu satu. ”

“Ehh? Tapi bukankah ini benda yang berharga ? Saya tidak bisa
menerimanya, Satoru-san. ”

Benarkah? Suzuki Satoru mulai berpikir dengan sungguh-sungguh.

Itu bukan item yang berharga di YGGDRASIL. Sebaliknya, itu hal biasa
ketika seseorang menggunakan ransel ini untuk mengatur isi inventory
mereka.

“Jangan khawatir. Tidak, jika kau terlalu khawatir, maka anggap saja kau
meminjamnya. Jika kau tidak menginginkannya lagi – ya, jika kita harus
berpisah, maka kembalikan kepadaku.”

“B-bagaimana jika kita terus bersama selamanya?”

“Kalau begitu, kau bisa memakainya selamanya, bukan? Baiklah, ambillah. ”

Suzuki Satoru memaksa Keno untuk mengambil ransel itu.

Dia mungkin harus memeriksa untuk memastikan tidak ada benda di


dalamnya sebelum meminjamkannya. Itu juga hal biasa bagi player
YGGDRASIL yang melupakan item magic yang ada didalam tubuh monster
yang terbunuh.

Setelah melihat Keno menerimanya tanpa keberatan, Satoru berasumsi


kalau penduduk dunia ini tidak memiliki ruang inventory. Namun, Keno
tidak terkejut dengan efek magis dari ransel, karena dia pernah mendengar
tentang item semacam itu di masa lalu.

Rasanya aku seperti bisa menjadi seorang sales jika aku dapat
memanfaatkan ruang inventory-ku dengan baik.

147
Namun, segala sesuatunya bisa berantakan dengan sangat cepat jika dia
menggunakan kekuatan yang tidak dimiliki siapa pun demi keuntungan.

Bahkan seseorang yang tidak terlalu pandai seperti Suzuki Satoru akan
mengerti bagaimana menggunakannya hanya dengan sedikit konsentrasi.
Tentunya ada orang-orang di luar sana yang lebih pintar yang
menginginkannya. Jika dia menjadi broker, kemungkinan besar dia akan
mengekspos dirinya sebagai salah satu undead, musuh bagi dunia. Karena
itu, ia harus berusaha sebaik mungkin untuk menghindari menggunakan
kemampuan ini untuk mendapatkan sesuatu.

Dia mengawasi Keno yang dengan hati-hati menempatkan berbagai benda


ke dalam tas dengan tatapan ramah di matanya. Itu karena benda-benda di
dalamnya tidak akan saling menabrak atau merusak satu sama lain bahkan
jika dia hanya melemparkannya. Tetapi tentunya seorang anak yang tidak
tahu apa-apa akan mengemas barang-barang mereka dengan cara itu.

Meskipun dia ingin membantunya, itu adalah harta keluarganya. Yang


seharusnya tidak diganggu oleh pihak ketiga, bukan? Satoru akan
membantu jika dia meminta bantuan, tapi Keno juga seorang undead.
Tubuhnya tidak akan lelah, jadi sangat tidak mungkin kalau dia akan
meminta bantuan.

“Keno. Apa yang akan kau lakukan dengan senjata di sana? ”

Suzuki Satoru merapalkan mantra untuk menyelidiki sihir apa yang


terkandung pada benda itu. Semua item itu biasa-biasa saja dan akan
diklasifikasikan sebagai magic item kelas rendah di YGGDRASIL. Meskipun
secara praktis tidak berharga, itu tetap magic item dari dunia ini, dan bagi
Suzuki Satoru sekarang mereka sangat langka.

Kebetulan, harta tingkat nasional seperti sarung tangan (gauntlet) adalah


magic item kelas menengah. Namun, item kelas menengah itu cukup luas
maknanya, dan itu hanya salah satu contoh sederhananya.

148
“Bisakah kita… mengambilnya?”

“Kau yang berhak memutuskannya. Tetapi karena benda-benda itu


mengandung kekuatan sihir, seharusnya itu semua magic item. Jika kau
tidak keberatan, bolehkah aku menilai item-item ini? ”

Setelah menerima izin Keno, ia merapalkan [Appraisal Magic Item] untuk


melakukan analisa yang lebih mendalam.

Seperti yang dia pikirkan, item-item itu tidak terlalu berharga. Armor dapat
meningkatkan pertahanan, senjata dapat meningkatkan kekuatan
serangan, dan sebagainya. Itu semua magic item yang membosankan.

“Keno, item-item ini tampaknya mengandung sihir yang meningkatkan


efektivitas mereka sebagai perlengkapan perang. Mengenai berapa
nilainya, aku menyesal mengatakan ini, tapi aku kurang yakin. ”

Mengatakan demikian, Suzuki Satoru mengambil pedang dan mencoba


mengayunkannya. Dan kemudian – pedang itu jatuh ke lantai.

Dia melihat Keno menatap kaget ketika dia mendengar suara logam yang
jatuh.

“A-apa …”

“Ada apa, Satoru-sama! Apa ada yang salah dengan pedang itu? ”

Apa nada suara Keno kembali normal karena pedang?

“Itu, bukan apa-apa, maafkan aku. Sepertinya tanganku terpeleset. Hahaha,


telapak tanganku sepertinya berkeringat! ”

Bagaimana mungkin tangan yang hanya tulang dapat berkeringat, Suzuki


Satoru mengejek dirinya sendiri sambil dengan santai menaruh pedang itu
kembali ke atas meja.

149
Pedang itu terlepas dari tanganku sebelum aku menyadarinya. Mungkinkah
tubuhku ini tidak bisa menggunakan pedang? Apa yang sedang terjadi?

“Ah, Keno. Bisakah kau memakai – tidak, pegang itu, tidak, bukan itu.
Bisakah kau mengayunkan pedang ini? ”

“Hah? Pedang ini? ”

“Ah, itu benar… tapi sepertinya itu terlalu besar untukmu, Keno…”

Keno dengan segera mengambil pedang itu.

Kemudian, dia mengayunkannya dengan suara mendesing.

Keno yang seukuran anak-anak dapat mengayunkan pedang sebesar


badannya, tanpa kehilangan keseimbangan.

“Rasanya sangat ringan. Apa itu karena ada sihir yang dapat meringankan
di dalamnya? ”

“Tidak… Keno, apa kau selalu sangat kuat seperti ini?”

“Hah?”

Ekspresi Keno memberitahunya bahwa jawabannya adalah tidak, dan


setelah melihatnya, Suzuki Satoru berpikir “Aku mengerti”. Tampaknya dia
telah mendapatkan kekuatan ini setelah menjadi undead.

Ada batasan pada seberapa besar kekuatan yang bisa dikeluarkan manusia,
guna mencegah mereka menggunakan kekuatan berlebihan yang dapat
merobek serat otot mereka. Apakah batasan-batasan itu menghilang
setelah menjadi undead.

Itu mungkin saja, tapi mungkin ada alasan lain di balik itu.

150
“Keno, ras-mu apa setelah berubah menjadi undead? Meskipun orang-
orang di kota berubah menjadi yurinigger tingkat rendah, kau tidak seperti
mereka. Kau memiliki kecerdasan dan tidak terlihat membusuk. Sementara
itu, aku dari ras Overlord, tetapi kau tidak mendapatkan tubuh tulang
seperti milikku. ”

“Saya, saya tidak mengerti …”

“Tidakkah mengetahui rasmu dapat membantu mengubah situasi saat ini?


Untuk itu, maukah kau menjawab beberapa pertanyaanku? ”

Meskipun dia tidak tahu seberapa jauh pengetahuan YGGDRASI nya bisa
berguna di dunia ini, mempelajari ras Keno mungkin bukan hal yang buruk.

Setelah beberapa pertanyaan, dia sampai pada kesimpulan yang mungkin


tepat.

Dia adalah seorang Vampir.

Namun–

Vampir YGGDRASIL terlihat lebih menjijikkan dari ini, kan… atau dia
semacam Shalltear yang dibuat oleh Peroroncino? Atau apakah dia Vampir
yang unik di dunia ini? Hampir tidak ada perubahan dalam penampilannya
sebelum dan sesudah menjadi undead, jadi mungkinkah dia kasus khusus?

Vampir di YGGDRASIL biasanya merupakan garda depan – tipe prajurit


(Warrior).

Mungkin itu sebabnya kekuatan Keno telah meningkat, Namun, fakta


bahwa tinggi tubuhnya tetap seperti itu adalah kelemahan utamanya.
Memiliki jangkauan yang pendek sangat tidak menguntungkan.

Mungkin dia harus menjadi Fencer… apakah salah kalau membiarkan Keno
memutuskan bagaimana dia ingin mengembangkan dirinya?

151
Suzuki Satoru sebagai garis belakang dan Keno sebagai garda depan. Ini
bukan kombinasi yang buruk. Namun, itu agak memalukan untuk
menggunakan anak-anak sebagai perisai. Dia mungkin tidak akan
keberatan jika itu didalam game seperti YGGDRASIL—

Jujur saja. Aku dulu adalah tipe orang yang tidak peduli ketika melihat
mayat anak-anak jalanan, karena mereka sering muncul sehingga jarang
terjadi, tapi sekarang…

Apakah dia berubah, atau dia sangat tertarik pada Keno?

“…Aku akan memastikan ini nanti. Maaf telah mengganggumu. Kau harus
bergegas dan menghabiskan semua hartanya."

Suzuki Satoru mengambil waktu ini untuk meniup debu disekitar ruang
harta sehingga tidak ada yang tahu bahwa ada orang yang masuk.

“Kalau begitu, sekarang, kita sudah mengumpulkan semua isi dari Ruang
Harta – apakah ada hal lain yang ingin kau bawa?”

“Iya. Setelah ini, yang saya butuhkan hanyalah beberapa barang kecil dari
kamar saya. ”

Dia kembali berbicara dengan sopan pada beberapa titik. Satoru pikir kau
tidak perlu terlalu formal, loh. Lalu dia menjawab:

“Aku yakin kau mengerti bahwa kita akan segera meninggalkan tempat ini.
Setelah itu, seseorang mungkin akan datang ke sini untuk mengambil
semua benda yang ada di istana ini atau untuk menghancurkan segala yang
ada di dalamnya. ”

Saat ini, dia masih tidak yakin mengapa orang-orang di kota ini menjadi
undead. Mungkin ada semacam wabah yang membuat orang-orang menjadi
undead. Jika itu masalahnya, orang-orang yang datang ke sini mungkin

152
berpikir bahwa membakar semua yang ada disini akan menjadi cara
terbaik untuk menghadapi wabahnya.

Meskipun Keno sudah memikirkan itu sejak lama, sebenarnya mendengar


Suzuki Satoru mengatakan itu membuat wajah Keno kaget.

“Kau pasti tidak ingin diserang oleh undead, bukan? Maka mungkin saja
mereka memutuskan bahwa semua undead di kota harus di musn… “Tepat
ketika dia akan mengatakan “musnahkan”, Suzuki Satoru tiba-tiba
menyadari bahwa kalimatnya terlalu provokatif, jadi dia mengubah kata-
katanya. “…Harus disingkirkan. Bukankah normalnya begitu? Lagipula, bagi
makhluk hidup, melakukan hal itu akan menghilangkan ancaman apakah
undead di kota ini akan menyerang mereka atau tidak. ”

“… Mm … saya mengerti maksud anda.”

“Karena itu… karena kau telah memutuskan untuk pergi, aku ingin kau
secara mental siap untuk ini. Lagi pula, hari ini mungkin menjadi yang
terakhir kalinya kau melihat kota ini. Untuk alasan itu, Keno, meskipun ada
batasan barang yang dapat kau bawa, kau harus memastikan bahwa dirimu
tidak akan menyesali pilihan yang kau buat. Saat ini, aku tidak yakin
apakah ingatan undead akan memudar atau tidak, tetapi bahkan jika itu
terjadi, kau harus mengingat fakta bahwa kau mungkin saja melupakan ini
semua, dan kau harus menjaga dengan baik hal-hal yang ingin kau lindungi.
Selama kau mempertahankannya… mm, itu akan menjadi salah satu
kenanganmu yang tak akan terlupakan. ”

Suzuki Satoru mengambil sebuah foto.

Itu adalah foto kenangan yang diambil ketika Great Underground Tomb of
Nazarick masih disebut makam bawah tanah – dengan kata lain, ketika
pertama kali ditaklukkan.

Apa yang dia ambil adalah foto anggota dari seluruh member.

153
“Ya, itu tidak akan pernah dilupakan.”

“Apa itu?”

“Ini teman-temanku. Ini adalah foto yang kami ambil bersama. “Suzuki
Satoru tidak bisa menahan senyum ketika dia mendengar pertanyaan Keno.
“Oh ya, jika kita punya waktu selama perjalanan kita, aku akan bercerita
tentang petualangan yang aku lakukan bersama teman-temanku.”

“Tentu saja!”

Suzuki Satoru tertawa kecil ketika mendengar jawabannya yang ceria.

“Baiklah! Kalau begitu, kumpulkan sesuatu yang ingin kau pertahankan


sebagai kenangan, Keno… sayangnya, tubuhmu mungkin tidak akan
tumbuh lagi sekarang setelah kau menjadi undead, kecuali jika kau adalah
undead khusus yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Karena itu, kau
pasti bisa mengenakan pakaianmu yang sekarang untuk waktu yang lama.

“Tentu saja!… Hah? Tetapi haruskah saya merasa senang tentang ini? ”

“Bukankah memiliki tubuh remaja selamanya adalah impian semua


wanita?”

“Saya akan senang kalau bisa tumbuh sedikit lebih…”

“Begitukah?”

“Apa itu salah?”

Sebagai seorang pria, Suzuki Satoru tidak begitu mengerti. Itu artinya, Keno
mungkin menolak pendapatnya untuk terlihat seperti anak kecil dan tidak
pernah tumbuh lagi.

“Baiklah, kalau begitu kenapa kau tidak mulai dengan memilih pakaian?”

154
“Baik! Akan saya lakukan!”

Karena, aku tidak berpikir kalau seorang putri tidak punya pakaian yang
cocok untuk bepergian. Kalau aku, yah, kurasa jelas tidak punya.

Di YGGDRASIL, sangat wajar bagi orang-orang untuk berpergian dengan


bersenjata dan armor, tetapi dibandingkan pakaian Keno dan undead yang
telah dilihatnya di kota – dengan kata lain, pakaian warga biasa – jubahnya
terlalu menonjol. Karena itu, ia perlu berganti pakaian yang lebih baik guna
berbaur dengan kota biasa, tetapi ia tidak memiliki pakaian biasa yang
sederhana.

Bahkan jika dia melakukannya, itu akan menjadi perlengkapan yang lemah
dengan kapasitas data yang rendah. Mungkin sangat berbahaya begitu dia
bertarung.

Dengan kata lain, dia membutuhkan sesuatu dengan pertahanan dan


ketangguhan yang baik, sambil tetap terlihat biasa. Dan dengan Keno
sekaligus, dia akan membutuhkan dua set pakaian itu.

Setelah memeriksa jumlah HP Keno dengan [Life Essence], bisa dibilang


kalau itu sangat rendah. Dia bahkan mungkin saja terbunuh oleh splash
damage (damage percikan) dari mantra efek area.

Karena itu, aku tidak ingin bertarung dalam pertempuran skala besar
sehingga menyebabkan dia terjebak di dalamnya…

Sayangnya, Suzuki Satoru tidak berbakat dalam divination magic, dan


bahkan jika ia bisa mengatasi musuh yang cukup kuat dengan sihir, ia tidak
yakin dapat melindungi 100% terhadap serangan diam-diam musuh.

Mungkin akan lebih baik untuk langsung memberikan item yang bisa
mengatasi itu. Namun, jika dia memberinya item tingkat tinggi dan

155
membuat orang lain menargetkannya, itu akan menjadi akhir yang
sebaliknya.

Ada terlalu banyak hal yang perlu aku pikirkan. Mungkin aku harus
menyiapkan dua set peralatan, satu untuk ketika kami mendekati kota dan
satu untuk ketika kami sedang berpergian… tidak, jika aku tidak salah
sepertinya aku punya jubah berganti perlengkapan dengan cepat… lupakan
saja, aku tidak akan memikirkan itu untuk saat ini.

“Ayo pergi ke kamarmu, Keno.”

“Baiklah… er, tapi… hal semacam ini, ah, tidak, eh, mungkin saya harus
bertanya. Saya takut menyinggung Anda, tapi Anda laki-laki, bukan, Satoru-
san? ”

“Tentu saja. Memang, sulit untuk melihatnya, sih. ”

Aku jelas berbicara dengan suara Suzuki Satoru, kenapa kau menanyakan
pertanyaan aneh seperti itu tiba-tiba? Apakah ada wanita di dunia ini
dengan suara seperti ini?

“Ah, mungkin ini agak kasar bagi penyelamat saya, tapi kamar saya selalu
dilarang untuk dimasuki semua orang kecuali ayah saya – ahem, itu aturan
yang sudah ditetapkan.”

Oh? Suzuki Satoru agak terkejut.

Dia mungkin seorang anak kecil, tetapi dia tetaplah seorang putri dari
sebuah kerajaan, dan tampaknya aturan-aturan ini cukup ketat.

“Aku mengerti. Yah, karena aturan adalah aturan. Aku hanya akan
menunggu di luar, kalau begitu… kau bisa menanganinya sendiri, kan,
Keno? ”

156
Dia memikirkan undead dalam seragam pelayan yang ada di dalam istana.
Pasti ada pelayan yang membantu Keno dengan tugas sehari-harinya.

“Um, tidak masalah… oh ya, sebagai penyelamat saya, wajar saja bagi saya
untuk mengundang anda ke kamar saya. Tidak, silakan masuk ke dalam…
atau apakah anda tidak menyukainya?”

Keno menarik jubah Suzuki Satoru ketika dia menanyakan pertanyaan itu
kepadanya.

“Ah, tidak, aku tidak punya alasan untuk menolak.”

Dia cuma bilang kalau dia tidak akan memasuki kamar Keno karena dia
mengatakan tidak ada orang asing diizinkan masuk ke dalamnya.
Sebenarnya, Suzuki Satoru tidak keberatan masuk ataupun menunggu
diluar.

Dia menggunakan [Fly] untuk mencapai kamar Keno dan mengikutinya ke


dalam untuk melihatnya. Itu jauh lebih mewah dari kamar Suzuki Satoru,
tapi itu masih bisa dibandingkan dengan kamar Momonga.

Namun, begitu dia membuka lemari kacanya, dia menemukan banyak gaun
di dalamnya. Itu benar-benar terlihat seperti kamar seorang putri. Namun,
warna dan dekorasi mereka jauh lebih sederhana daripada YGGDRASIL;
atau lebih tepatnya, pakaian YGGDRASIL jauh lebih mewah.

Keno mengobrak-abrik pakaian – meskipun beberapa pakaian sudah


berubah warna – dan kemudian dia menoleh ke belakang ke arah Suzuki
Satoru untuk mengajukan pertanyaan kepadanya.

“Yang mana menurut anda yang lebih cocok?”

Siapa yang pernah bilang kalau pertanyaan, “mana yang paling kamu suka?”
yang keluar dari mulut seorang wanita adalah salah satu pertanyaan tersulit
di dunia? Apa itu Touch Me?

157
Suzuki Satoru sangat ingin mengatakan, “Aku memiliki selera yang buruk,
tolong jangan tanya aku.” Tapi Keno bertanya kepadanya karena dia
mempercayainya, dan dia harus menjawabnya dengan serius.

“Meski kupikir semuanya cocok untukmu, mengambil semuanya akan


sangat merepotkan. Misalnya, jika ada organisasi di balik undead itu,
mereka mungkin mengirim bantuan, yang akan mengekspos
keberadaanmu. Dan kita akan melakukan perjalanan, jadi aku tidak
berpikir kalau ada orang yang akan berjalan dengan pakaian seperti itu,
kan? ”

“Jadi begitu – tidak, benarkah?”

Dia tidak tahu praktik umum dunia ini, sehingga yang bisa dikatakan
Suzuki Satoru adalah “kemungkinan besar begitu.” Namun, Satoru merasa
itu mungkin tidak jauh dari kebenaran.

“Dan juga, kau tidak bisa berkeliling dengan pakaian anggota keluarga
kerajaan jika kau ingin menyamarkan diri – oh ya, Keno. Maaf, tapi ada
masalah. Apakah orang-orang di kota lain, atau mungkin kerajaan lain,
mengenal wajahmu? ”

“Saya tidak yakin. Mungkin seseorang memiliki kesan terhadap saya, uh,
sepertinya. Para bangsawan dari kerajaan lain seharusnya mengenal saya.
Saya ingat pernah bertegur sapa sekali. ”

“Begitukah… kau mungkin harus berhati-hati, sudah cukup lama sejak kau
menjadi undead. Dalam hal ini, rasanya tidak mungkin kau akan bertemu
orang-orang seperti itu. Baiklah, kita akan pergi dengan itu. Terlepas dari
apakah kau harus mengenakan gaun saat bepergian atau tidak, seharusnya
kau mengumpulkan kenang-kenangan yang ingin kau simpan.
Bagaimanapun, jika kita kembali setelah beberapa tahun dan tidak ada
yang menganggu tempat ini, kita akan bisa membawa semuanya. Untuk
saat ini, pilih saja beberapa pakaian yang paling kau sukai lalu kita pergi. ”

158
Lagipula, mereka tidak bisa mengawasi tempat ini selama bertahun-tahun.

Keno butuh waktu – sedikit lebih lama dari perkiraan Suzuki Satoru –
untuk memilih empat pakaian, dan kemudian dia mulai merapikan hal-hal
kecil di kamarnya.

Karena memindahkan apa pun akan meninggalkan jejak dan memberi


petunjuk kepada orang bahwa pernah ada sesuatu di sini, ia memutuskan
untuk menggeser segala sesuatu di sekitarnya untuk menutupi tanda-tanda
itu.

“Hanya itu yang perlu kau bawa? Kalau begitu, kita akan menempatkan
orang tua dan pelayanmu di sebuah ruangan di selokan. Dengan begitu,
mereka mungkin bisa lepas dari perhatian siapa pun yang datang ke kota
ini. ”

“Benar… sepertinya itu… cara terbaik.”

“Jika kau tahu cara lain untuk menghindari orang luar menemukan tempat
persembunyian mereka, kita bisa mengikuti saranmu.”

Keno menggelengkan kepalanya.

Kalau tidak ada lagi yang harus disampaikan. Mereka harus melakukannya.

“Kalau begitu, Satoru-san.”

“Hm?”

“Karena kita akan pergi, bisakah anda membantu saya memotong rambut?”

“Eh?”

Perubahan topik yang mengejutkan membuat Suzuki Satoru merespons


dengan canggung.

159
“Um, seperti ini, tolong lihat ini.” Setelah menggunakan [Fly], Keno
meluncur ke salah satu sisi ruangan dan dengan gesit mengambil sebuah
buku dari rak. “Ini adalah Buku 3 of the Chronicles of the Prince of Phenia
(3 Kronik Pangeran Phenia). Dalam buku ini, ketika sang putri memulai
perjalanan, dia memotong rambutnya yang panjang. ”

Keno tampak agak malu, tetapi matanya berbinar-binar.

“Ahem. Baiklah, aku tidak keberatan… ”

Saat Suzuki Satoru bertanya-tanya apakah tidak masalah memotong


rambutnya dengan alasan itu, Keno kembali ke hadapan Suzuki Satoru
dengan gunting.

“Kalau begitu, tolong lakukan dengan segala hormat!”

“Aku, ah… Aku belum pernah memotong rambut siapa pun sebelumnya,
jadi biarkan aku berterus-terang, aku tidak percaya diri sama sekali bisa
memberimu potongan rambut yang cantik. Mungkin jika aku memiliki
gunting rambut, aku bisa melakukannya dengan lebih baik… Tapi sebelum
itu, aku memiliki sesuatu yang ingin aku sampaikan kepadamu. ”

Suzuki Satoru mengambil gunting, mengambil seikat rambut Keno dan


memotong sebagian. Rambut yang terpotong mendarat di tangan Suzuki
Satoru, yang mana menua dan rusak seolah-olah beberapa ratus tahun
telah berlalu, lalu menjadi kepulan abu, lenyap seperti yang dilakukan
undead ketika mereka dimusnahkan.

“Keno, aku akan memantraimu. Jangan menolaknya, oke? ”

“Eh? Baik. Seharusnya tidak masalah. ”

Dia mengembalikan gunting padanya, dan sambil masih memegang seikat


rambut Keno, dia merapalkan offensive spell [Ray of Negative Energy].

160
Meskipun energi negatif merusak makhluk hidup, sebaliknya itu akan
menyembuhkan undead.

Setelah menerima mantra “serangan”, rambut Keno – tepatnya, rambut


yang dipegang oleh Suzuki Satoru, yang sudah dipotong – kembali seperti
semula.

Begitulah adanya.

Pada saat seseorang menjadi undead, penampilan mereka tidak dapat


diubah. Jika begitu, apa yang akan terjadi pada orang-orang yang
kehilangan anggota badan atau cacat ketika mereka menjadi undead?
Pertanyaan itu terlintas di benaknya, tetapi dia tidak bisa memikirkan
jawaban dan itu akan sia-sia, jadi dia membuang pemikiran itu dari
benaknya.

“Keno, kupikir memotong rambutmu dapat memberikan damage


(kerusakan) padamu.”

“Ehhh? Benarkah!?”

Setidaknya Satoru bisa menyelamatkan dirinya dari kesulitan memangkas


rambut.

“Jadi, bahkan jika hasilnya kacau, aku bisa memulainya lagi dan lagi…
Sepertinya aku hanya akan melakukan pekerjaan dengan asal-asalan kali
ini.”

“Asal-asalan!?”

Suzuki Satoru mengabaikan teriakan kaget Keno dan menggunakan [Life


Essence], lalu memotong rambut panjang Keno hingga sebahu.

“Tidak apa-apa. Damage-nya (Kerusakannya) sudah diminimalisir, masih


dalam batas baik-baik saja. ”

161
“Eh? Ehhhhhh !? ”

Baru setelah dia merasakan rambut di belakangnya terpotong dia berhasil


tenang.

“Satoru-san! Ketika anda mengatakan kalau anda akan memotongnya asal-


asalan, saya sangat terkejut! ”

Setelah mendengar suara omelan Keno (“Eh? Kalau begitu, haruskah aku
minta maaf?”) Suzuki Satoru mulai serius mempertimbangkan masalah ini.
Tidak ada hal baik yang akan datang jika dia menghancurkan hubungannya
dengan teman seperjalanan.

“Itu salahku, Keno.”

“Ah, tidak, tidak apa-apa, ahem… Sekarang sudah tidak apa…”

Lalu kenapa kau begitu ingin menyalahkanku barusan, Suzuki Satoru nyaris
mengatakan itu.

Keno hanya anak kecil… huh? Anak kecil? Jangan bilang kalau dia wanita
dewasa?

Suzuki tiba-tiba mulai memikirkan hal itu… tetapi pada akhirnya dia
memutuskan untuk melupakannya saja. Bagaimanapun, dia sudah
memangkas rambut Keno hingga sebahu. Kemudian, dia menggunakan sisir
yang ia pinjam – jujur saja, dia sama sekali tidak percaya diri – untuk
menyisir rambutnya.

“Sudah selesai. Atau lebih tepatnya… kupikir sudah selesai. ”

Keno berjalan di depan cermin ganti, tetapi ditutupi debu dan tidak bisa
menampilkan sosok Keno. Tepat ketika dia hendak menyeka cermin,
tangannya berhenti ketika dia ingat alasan mengapa dia mempertahankan
mantra [Fly]. Kemudian, dia berbalik ke Suzuki Satoru.

162
“Bagaimana kelihatannya?”

“Cocok sekali denganmu. Mm, kau terlihat lebih menarik, ”jawab Suzuki
Satoru,

“Benarkah? Itu membuat saya senang.”

Keno memberinya senyum menawan.

Dia tampak bersemangat. Suzuki Satoru tidak tahu mana yang cantik dan
mana yang tidak maupun tentang gaya rambut wanita dan sejenisnya.
Sepertinya, apa yang dia katakan hanya agar semuanya aman saja.

“S-sekarang, mari kita lanjutkan ke langkah berikutnya.”

Setelah membawa orang tua Keno dan seorang pelayan ke sebuah ruangan
di selokan yang menjadi markas Keno, dia mengunci pintu dengan rantai
yang sudah berkarat agar tidak terbuka.

Meskipun undead yang tidak memiliki kecerdasan seperti yuriniggers tidak


bisa membuka pintu itu sendiri, namun akan lebih baik memberi
penghalang untuk berjaga-jaga.

Keno memiliki perasaan campur aduk ketika dia melihat kearah pintu
ruangan itu, dan Suzuki Satoru berbicara kepadanya.

“Kalau begitu… bagaimana kau akan bepergian, Keno?”

“Heh?”

“Kita ini undead. Kita tidak bisa lelah, kita tidak memerlukan makan, dan
kita juga tidak memerlukan tidur. Kita bisa keluar sekarang tanpa
membawa apa pun. Tetapi ketika itu terjadi, orang akan curiga ketika kita
memasuki desa atau perkotaan. Karenanya, aku ingin melakukan sesuatu
sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.”

163
“Seperti misalnya, dengan menyeret banyak barang bawaan?”

“Bukankah itu akan membuat orang curiga?”

Sebenarnya, Suzuki Satoru tidak tahu bagaimana orang-orang di dunia ini


ketika berpergian. Karenanya, ia tidak tahu bagaimana cara menghindari
kecurigaan.

Keno memalingkan kepalanya dan berkata dia tidak tahu.

“Kalau begitu, mana yang kau sukai, antara naik kereta atau berjalan kaki?”

“Saya tidak masalah dengan keduanya. Lagipula, kita tidak akan lelah. Ah,
tapi saya berjalan sangat lambat, jadi…: ”

“Tidak apa-apa, jangan khawatir. Aku akan menyesuaikan kecepatanku


denganmu, Keno. ”

Justru karena mereka undead, tidak bisakah mereka berlari dengan


kecepatan penuh sepanjang waktu? Namun, melihat orang dewasa
berlarian dengan seorang gadis kecil di sisinya akan meninggalkan kesan
buruk pada orang lain.

“Kalau begitu, kita akan naik kereta… ”

“Tapi bagaimana dengan kudanya… hm, tidak – bagaimana kita bisa


mendapatkannya?”

“Ah – itu benar. Kalau kuda … ”

Suzuki Satoru memandang ke luar jendela. Dia tidak bisa melihat adanya
tanda-tanda kuda, yang bisa dia lihat hanya yuriniggers. Bahkan jika ada
kuda, yang ada pasti yuriniggers Kuda, dan orang-orang di kota tidak akan
membiarkan yurinigger kuda yang menarik kereta melintasi kota... Sudah
pasti mereka tidak menerimanya. Tiba-tiba, Suzuki Satoru punya ide.

164
“Jangan khawatir. Aku akan melakukan sesuatu tentang kudanya. Santai
saja dan serahkan padaku. Masalahnya adalah kereta. Gerobak tertutup,
gerobak barang, gerobak kotak, yang mana yang akan kita pakai untuk
perjalanan kita?

“Heh?”

“Apa kita akan menjadi seorang putri dan pengikutnya sang magic caster?
Kalau begitu, kerajaan kita seharusnya memiliki semacam gerobak
berbentuk labu. Itu mungkin skenario terbaik untuk kita. ”

Suzuki Satoru mengatakannya dengan nada sedikit bercanda, namun Keno


dengan gugup berkata:

“…Bagaimana dengan magic caster yang murah hati dan sang


pengikutnya?”

“…Untuk jaga-jaga, aku ingin bertanya, apakah aku menjadi magic caster
yang murah hati dan kau adalah pengikutnya?”

“Benar.”

“Kalau begitu saranmu ditolak.”

Suzuki Satoru tidak berpikir dia bisa memanfaatkan Keno sepenuhnya


sebagai pengikutnya ketika mereka tampil didepan umum. “Kalau begitu,”
kata Keno, lalu dia berpikir. Setelah itu, tanpa sadar dia berbicara.

“Bagaimana dengan teman?

“Teman, huh… jadi kita teman seperjalanan… baiklah, latar belakang kita
adalah teman?”

Setelah mempertimbangkan perbedaan usia mereka, banyak orang


mungkin akan merasa aneh bahwa mereka adalah teman. Namun, Suzuki

165
Satoru tidak merasa seperti itu. Dia sering melihat anak-anak yang baru
lulus sekolah dasar bekerja bersamanya, dan sangat sulit untuk mengetahui
usia seseorang berdasarkan penampilan mereka di YGGDRASIL.

Faktanya, pemimpin guild dari saingan guild Ainz Ooal Gown adalah
seorang anak kecil di kehidupan nyatanya. Dan di sisi lain, ada juga player
yang terlihat seperti anak-anak, tetapi usianya sebenarnya dua kali lebih
tua dari Suzuki Satoru. Ketika dia mendengar mereka berbicara tentang
cucu mereka, Suzuki Satoru terdiam dalam kebingungan. Dia masih
bernostalgia ketika hari-hari itu.

Bagi Suzuki Satoru, tidak aneh memperlakukan Keno sebagai temannya.

Tentu saja, Suzuki Satoru tahu bahwa Keno lebih lemah daripada dia, jadi
mereka berdua ibarat pelindung dan beban. Namun, itu sangat umum di
YGGDRASIL bagi player berpengalaman untuk bekerja sama dengan player
pemula untuk meningkatkan level mereka, serta ber-party dengan
pengrajin dari anggota guild yang bukan tipe petarung.

Nigel Note :

Note 1: The JP text says that there are two maids here, but there should only be one here, given later
events.
Note 2: The JP text says protector and guardian, which basically mean the same thing and turn the
sentence into nonsense. It’s very likely that there was a text error in the JP and so it was translated as
protector and protectee/charge.
Note 3: Keno pauses a lot not because she stammers, but because she keeps switching between keigo
and normal nip. This subtle shift cannot be conveyed in chink (or English).

“Tetap saja, kita membutuhkan penjelasan yang akan meyakinkan orang-


orang bahwa kita adalah teman ketika memasuki kota. Aku kira kita bisa
meluangkan waktu untuk memikirkannya selama perjalanan. ”

166
“Saya mengerti… meskipun, ketika anda menyebut kereta berbentuk labu,
apakah maksud anda jenis labu yang bisa dimakan? Apakah itu kereta yang
bisa digunakan sebagai cadangan darurat saat kita lapar? ”

“Ah, tidak, hanya bentuknya saja seperti itu…”

Suzuki Satoru merasa bahwa menjelaskan secara lisan akan merepotkan,


jadi dia mencari-cari didalam inventory-nya.

“Kalau tidak salah aku punya …”

Dia mengeluarkan album foto yang diambil bersama teman-temannya.

Suzuki Satoru membaliknya dengan cepat.

Kenangan yang ada pada gambar-gambar itu membuat Suzuki Satoru ber-
nostalgia. Meskipun sebagian dari dirinya ingin terus menatap itu, dia
memaksa dirinya untuk tidak melakukannya dan terus membalik
halamannya.

Foto yang dia cari tidak ada di album ini. Suzuki Satoru beralih ke yang lain,
dan kemudian yang ketiga.

“Yang ini. Keno, lihat gambar ini. Kereta yang ada didekat teman wanitaku
ini. ”

Keno mendesak dari samping, dan kemudian rahangnya menganga.

“Slime yang memakai gaun… seorang wanita? Apakah dia seorang Putri
Slime ?”

Di atas kereta adalah seorang putri dengan gaun putih, memegang perisai
tinggi- Bukubukuchagama. Itu adalah gambar untuk memperingati
selesainya kereta kami, tetapi Bukubukuchagama akhirnya menjadi subjek

167
didalam foto. Itu juga menunjukkan yang mana dari mereka yang memiliki
penampilan lebih mencolok.

“Hahaha, aku akan memberitahumu tentang perjalanan kami selama ini.


Sekarang, sedikit dibagian bawahnya adalah kereta labu. Aku mendengar
kalau bentuknya diimpikan oleh banyak gadis. Itu sebabnya dia sangat
senang. ”

Meskipun, adiknya pernah bilang, “Kau tidak bisa memanggilnya gadis lagi
di usia itu…”

“…” Keno melihat ke bagian atas, ia tampak terganggu.

“Maksud anda, seperti mimpi buruk?”

“Hahahaha… tunggu, apa?” Suzuki Satoru bingung.

Dia tertawa karena kegembiraan, tetapi Suzuki Satoru merasakan


ketidaknyamanan saat kegembiraannya hilang.

Jangan bilang kalau penekanan emosional undead tidak hanya berlaku


untuk emosi negatif… tidak, kalau dipikir-pikir, sepertinya begitu. Tidak
memerlukan makan atau minum bukan hal yang buruk, tapi itu artinya kau
tidak bisa makan makanan kesukaanmu. Ada poin bagus dan buruknya…

“Apa yang salah? Satoru-san? ”

Mungkin karena kekhawatirannya tiba-tiba padam, Suzuki Satoru


menjawab pertanyaan Keno dengan lembut, “Tidak apa-apa.”

Meski begitu, itu tidak sepenuhnya menekan rasa senangku. Seharusnya


ada cara untuk hidup sambil mencari kesenangan.

168
“Benar, kalau begitu ayo kita mulai mencari kereta. Idealnya, kita
membutuhkan kereta untuk perjalanan jangka panjang, jenis yang tidak
membuat orang curiga saat kita menggunakannya.

“Benar!”

“Keno, ketika kau mengatakan kepadaku untuk tidak mengambil milik


orang lain, bukankah itu artinya mengambil kereta mereka merupakan hal
yang buruk?”

Keno memikirkannya sejenak, lalu menjawab:

“Itu tidak apa-apa karena kita membayarnya.”

Lalu, Keno mengangkat ranselnya.

“Aku mengerti… Kalau begitu, bisakah aku meminjam uang darimu, Keno?”

“Heh?”

“Seperti yang aku beritahukan sebelumnya, aku memiliki cukup banyak


uang. Namun, semuanya adalah koin emas yang tidak beredar di seluruh
kerajaan ini. Tampaknya berbahaya untuk mencoba dan membayar
menggunakan itu. ”

“Begitukah? Kalau begitu, jika Anda merasa seperti itu, maka saya dapat
meminjamkan – tidak, saya dapat… memberi Anda beberapa. ”

“Tidak, tidak boleh begitu, Keno. Uang itu adalah warisan dari orang tuamu.
Kau tidak boleh menyerahkannya kepada orang lain. ”

“Sa-saya mengerti.”

“Meskipun kau mungkin tidak menyetujuinya dalam situasi ini, itu juga
termasuk peninggalan leluhurmu. Kau tidak boleh boros menggunakannya,
oke? ”

169
“Saya mengerti.”

Keno mungkin mengatakan itu, tetapi ekspresinya menunjukkan bahwa dia


tidak mengerti. Mungkin karena Suzuki Satoru menatap tajam padanya.

“…Karena itu, bisakah aku meminjam uangmu? Aku akan membayarnya


sampai aku dapat menjual permata yang aku miliki. ”

“Baik!”

“Bagus. Kalau begitu kita akan menyisihkan sebagian uangnya untuk


membeli kereta. Kita ini teman, jadi kita akan membagi sisanya dalam
jumlah yang sama.”

“Tentu saja!”

“Bagus! Kalau begitu mari kita cari kereta! ”

“Tentu!”

Suzuki Satoru membalas Keno dengan jawaban yang penuh energik, dan
mereka berdua pun berkeliling.

Selama perjalanan, Suzuki Satoru menempatkan koin emas dari dunia ini
yang telah dipinjamnya dari Keno ke dimensi sakunya.

Meskipun itu disimpan di lokasi yang terpisah dari koin YGGDRASIL,


namun tampaknya itu tidak dihitung kedalam limit beratnya. Jika itu
dihitung, maka dia tidak akan bisa menyimpan apa pun dalam inventory-
nya. Itu adalah keputusan desain yang sangat rasional untuk sebuah game,
tapi sekarang ia berada di dunia nyata.

Ini sangat berguna, tapi rasanya seperti tidak nyata… apakah aku benar-
benar tidak didalam game?

170
Meskipun tubuh undeadnya telah mengkonfirmasi kepada Suzuki Satoru
bahwa dia tidak berada didalam game, inventory-nya yang begitu serba
guna membuatnya merasa seperti masih didalam game. Rasanya tidak
menyenangkan, seolah game itu menimpa dunia nyata.

Pada akhirnya, bagaimanapun, Suzuki Satoru tidak akan mendapatkan


jawaban tidak peduli seberapa keras dia berpikir.

Yang lebih penting lagi–

Masih banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan.

Mereka telah menemukan beberapa kereta, tetapi semuanya sudah sangat


usang karena usianya dan kereta-kereta itu seperti akan hancur jika
seseorang mencoba menggunakannya. Dia tidak ingin membuang-buang
waktu, tetapi mencari sendirian akan berbahaya, jadi dia membawa Keno
bersamanya dalam pencariannya.

Setelah cukup lama waktu berlalu, mereka akhirnya menemukan sebuah


kereta tertutup yang masih layak pakai di sebuah gudang kecil di sebelah
rumah besar. Yang aneh adalah bahwa gudang ini memiliki semacam
penjara di ruang bawah tanahnya, dan ada banyak yurinigger wanita di
dalam penjara. Itu adalah misteri yang tak terpecahkan, tetapi Suzuki
Satoru berpura-pura tidak melihatnya. Bagaimanapun, tidak peduli apa
yang ingin dia lakukan sekarang, semua sudah terlambat.

Suzuki Satoru mendorong kereta dengan kekuatan supernya untuk menguji


kereta. Kereta itu berderit, tetapi gandarnya tidak terasa seperti akan
hancur. Tampaknya kereta sudah di mantrai dibagian-bagian pentingnya.

Tapi tidak semuanya dimantrai. Kenapa demikian?

Tetap saja, tidak ada gunanya memikirkan hal-hal seperti itu. Suzuki Satoru
menciptakan [Gate] di depan kereta dan mulai mendorongnya. Keno

171
bergerak ke sisi Suzuki Satoru dan membantu mendorongnya. Gagasan
untuk memanggil Lord Griffin (Dewa Griffin) muncul dikepalanya, tetapi
Satoru memintanya untuk menyimpan kekuatannya.

Meskipun sulit untuk mengatakan apakah kekuatan Keno dapat membantu


atau tidak, keduanya mendorong kereta ke luar dari kota. Dia membiarkan
[Gate] tetap terbuka, lalu mengambil baju penjaga sebelumnya, yang masih
berkeliaran di sekitar sana, menariknya, lalu mendorongnya melewati
[Gate] sebelum mengakhiri mantra.

“Sekarang, aku akan menyiapkan pengganti untuk kuda.”

Apa yang diambil Suzuki Satoru adalah patung kuda yang anggun dengan
kaki depannya terangkat. Dia meletakkan Patung Hewan: Kuda perang di
tanah, dan langsung berubah menjadi kuda yang perkasa.

“Wow! Itu kuda yang luar biasa! Kami bahkan tidak punya yang sehebat ini
dikerajaan! Anda luar biasa, Satoru-san! ”

Hingga sekarang mungkin itu adalah senyum pertama yang cocok dengan
usianya. Setelah melihat reaksi jujurnya, Suzuki Satoru tertawa kecil.

Suzuki Satoru memerintahkan kuda golem untuk bergerak ke depan kereta,


tempat ia akan mengikatkannya ke gerobak dengan tali.

Satoru duduk di kursi kemudi dan memerintahkan kuda untuk maju, dan
kuda golem pun menurutinya.

Setelah itu Suzuki Satoru merasa lega.

Kelegaan ini karena kuda yang dimunculkan dari item dapat digunakan
untuk menarik kereta.

Suzuki Satoru belum pernah menunggangi kuda atau bahkan menyentuh


kuda sebelumnya, jadi dia seharusnya tidak dapat membuat kuda biasa di

172
dunia ini untuk menarik kereta. Tapi untungnya, masalah itu telah
terpecahkan. Suzuki Satoru hanya bisa kagum oleh pemikirannya yang
cepat.

“Sekarang, Keno, ayo kita pergi ke kota tetangga terlebih dahulu dan
melihat bagaimana keadaan di sana. Lalu, kita akan memecahkan misteri
perubahan undead suatu hari nanti dan menemukan cara untuk
menyelamatkan semua orang!”

“Baik! Saya mengandalkan anda, Satoru-san!“

173
174
CHAPTER 3
PERSIAPAN LIMA TAHUN

Night Liches adalah makhluk yang menyerap banyak mana dan dengan
melakukan itu, Night Liches mampu melampaui Elder Liches. Peristiwa
semacam itu jarang sekali terjadi bahkan sepanjang sejarah, sehingga
manusia banyak yang bersyukur karenanya.

Itu karena Night Liches sangatlah kuat.

Mereka berpengalaman dalam menggunakan mantra tingkat tinggi di luar


kemampuan manusia – yang disebut tingkat keenam. Mereka bahkan
setara dengan Dragon yang sudah berpengalaman dalam pertarungan.
Selain itu, mereka juga memiliki banyak kemampuan khusus, gerombolan
pengikut undead, tingkat kecerdasan yang tinggi, dan berdiam di belakang
banyak benteng yang sulit ditembus.

Mereka juga mampu memerintah sebuah kerajaan, sebagai raja undead.

Sejauh ini, ada tiga Night Liches yang diketahui–

Dragon Night Lich, Guphandera = Argoros.

Titan Night Lich, Siyern.

Night Lich tanpa nama, penguasa bayangan yang dikenal sebagai Fear.

Wilayah mereka seukuran kerajaan kecil, dan kerajaan-kerajaan di


sekitarnya mengenal mereka sebagai sosok yang mengerikan.

175
Untuk alasan itu, nama “Night Lich” hanya pernah diucapkan dalam
kesunyian, dengan nada penuh ketakutan. Konon katanya mereka adalah
makhluk mitologis yang sebanding dengan bencana alam.

Dan saat ini, didepan salah satu Night Liches yang menakutkan, makhluk
yang mengasingkan diri dari dunia dan bersembunyi didalam kegelapan –
Kunivela – lalu sepasang sosok tiba-tiba muncul, entah dari mana.

Salah satunya mengenakan jubah. Dan yang satunya lagi juga mengenakan
jubah, tetapi tinggi badan mereka sangat berbeda satu sama lain, mereka
berdua terlihat seperti orang dewasa dan anak kecil.

Bahkan undead Kunivela sempat bingung ketika duo misterius ini tiba-tiba
muncul di hadapannya tanpa dia sadari.

Penelitiannya membuahkan hasil, dia memiliki pengetahuan tentang sihir


yang luas, dan dia cukup terkenal di bidangnya. Dia mengerti bahwa
kemungkinan mantra tingkat sembilan ada di dunia ini – namun faktanya
banyak orang di dunia ini yang tidak mengetahui itu. Tetapi, bahkan
dirinya sendiri tidak tahu apa yang telah terjadi.

Kunivela membangun markasnya di sebuah rumah di kota yang hancur, di


ruang bawah tanah yang sudah dia gali.

Tak seorang pun, bahkan organisasi itu, tahu tentang tempat ini. Dan dia
memiliki bawahan undead yang dikerahkannya di seluruh kota. Bagaimana
mereka bisa menghindari undead-undead itu dan melewati semua
perangkap sihirnya untuk mencapai tempat ini? Bagaimanapun, Kunivela
juga menggunakan divination magic untuk melindungi dirinya.

Namun, Kunivela tidak merasakan apa-apa sebelum mereka tiba-tiba


muncul di hadapannya.

Namun, kebingungannya dengan cepat surut. Digantikan oleh ketakutan.

176
Di dunia ini, Night Liches adalah salah satu makhluk terkuat yang ada.
Seharusnya, makhluk superior yang memandang rendah orang lain,
mustahil bagi mereka untuk takut pada orang lain. Terutama bagi sosok
yang benar-benar memahami kekuatannya yang luar biasa.

Tentu saja, asumsi itu ketika setahun yang lalu.

Sebuah pemikiran muncul di benak Kunivela.

–Yaitu, “mereka mencoba membunuhku”.

Dia tidak punya niat untuk berbicara dengan dua orang yang tiba-tiba
muncul. Kunivela segera merapalkan mantra. Dia tidak memilih untuk
menggunakan mantra serangan ataupun bertahan, namun [Teleportation].

Dia meninggalkan kota ini dan berteleportasi ke tempat yang jauh yang
menurutnya aman – tempat ini seharusnya aman juga – tidak diragukan
lagi.

Terbang seharusnya bukan pilihan. Itu adalah satu-satunya pilihan yang


tidak bisa diambilnya. Sebenarnya melakukan hal itu merupakan
kebodohan ..

Memang benar bahwa tak satu pun dari mereka yang memancarkan aura
kuat. Dia bahkan tidak bisa merasakan mana dari mereka.

Justru karena sebab itulah mereka begitu menakutkan.

Dalam keadaan normal, dia akan menyambut mereka dengan mantra


serangan untuk mengajarkan mereka kebodohan mereka karena sudah
berdiri di hadapannya.

Namun, kedua orang ini telah menembus jaringan pengawasan Night Lich
Kunivela. Karena alasan itu, masuk akal untuk mengasumsikan kalau

177
mereka berdua berada jauh diatas Kunivela sehingga dia bahkan tidak bisa
merasakannya.

Tentu saja organisasi undead akan mengejek Kunivela jika mereka


mendengar bahwa Night Lich Kunivela meninggalkan segalanya dan
memilih untuk melarikan diri. Namun, dia akan menarik kesimpulan begitu
jika itu setahun yang lalu.

Saat ini, anggota organisasi itu sudah pasti akan mendukung pilihan
Kunivela dan setuju dengan keputusannya.

Note 1: Night Lich is ナイトリッチ in JP, but it’s not clear if it means Night
Lich or Knight Lich. The chink TLs asked Maru about it but he hasn’t replied
yet and nothing like Knight appeared in the later passages, plus giving a lich
a peerage title of knight is kind of weird, so they’re using Night Lich for
now.

Ada sebuah organisasi bernama “Corpus of the Abyss”.

Itu adalah kelompok yang terdiri dari magic casters undead. Awalnya,
dibentuk untuk bekerja sama agar saling menguntungkan dan menghindari
konflik.

Alasan untuk itu adalah karena ketika undead – sebagai makhluk dengan
rentang hidup tak terbatas – mempelajari sihir bersama cenderung dapat
berkembang.

Tanpa tiga hasrat besar, undead selalu mengembangkan hasrat kuat


lainnya, dan dalam kasus magic caster undead, mereka biasanya cenderung
haus akan pengetahuan. Karena alasan itu, begitu konflik tentang
pengetahuan dimulai, konflik itu cenderung semakin parah. Tidak ada
pihak yang akan berhenti sampai adanya pertempuran habis-habisan
hingga salah satu pihak dimusnahkan.

178
Jika tiga hasrat besar makhluk hidup terkonsentrasi menjadi satu titik,
tentu saja keinginan satu itu akan menjadi tidak terkendali. Sangat umum
bagi undead yang musnah dengan cara ini, ketika makhluk hidup
memusnahkan kedua belah pihak sementara mereka saling berseteru.

Karena alasan itu, sehingga muncul undead yang mengerti bahwa lebih
bijak untuk melakukan pendekatan dan bekerja sama, daripada saling
memusnahkan satu sama lain karena pengetahuan dan magic item. Pada
akhirnya, daftar nama pun dibuat.

Itu adalah tablet batu yang tidak mengandung sihir yang bertuliskan nama-
nama anggotanya, yang kemudian dikenal sebagai “Granisle Inscription”

Pada saat itu hanya berisi empat nama Night Liches dan tiga Elder Liches.
Ada beberapa aturan dan para pelanggar aturan akan dihukum oleh yang
lain. Begitulah kelonggaran hubungan mereka.

Tapi 200 tahun setelah itu, secara bertahap organisasi tersebut berubah
menjadi sempurna.

Berkat bertambahnya jumlah anggota undead, yang awalnya tujuh


sekarang bertambah 48, menjadi organisasi besar dengan 55 anggota,
dengan tujuh pendiri awalnya yang merupakan undead dengan tingkat
kesulitan 150.

Namun, hanya sedikit orang yang mengetahui organisasi ini.

Ada dua jenis undead yang ada di organisasi ini.

Yang pertama adalah jenis yang memupuk pengaruh mereka di antara


makhluk hidup dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan mereka. Dan
yang kedua tidak memiliki hubungan dengan makhluk hidup, bekerja
dengan tenang untuk tujuan mereka sendiri.

179
Sangat sedikit undead yang berpikir seperti yang pertama, sehingga
sebagian besar anggota mereka masuk ke dalam kategori yang terakhir.
Akibatnya, mereka tidak menimbulkan banyak riak dalam kehidupan
masyarakat.

Adapun mereka yang berencana untuk membangun pengaruh mereka di


antara manusia, hal itu selalu diiringi dengan meningkatnya jumlah musuh.
Dalam beberapa kasus, karena undead adalah musuh dari seluruh makhluk
hidup, ada saat di mana makhluk hidup akan membentuk aliansi
internasional untuk memusnahkan mereka. Karena itu, ada lebih sedikit
anggota dari kelompok sebelumnya. Tentu saja, ada juga undead yang telah
menancapkan akarnya dalam kegelapan dunia manusia, tetapi undead yang
terampil seperti itu sangat sedikit dan jarang.

Pada akhirnya, “Corpus of the Abyss” menjadi kelompok yang hanya ada
dalam rumor. Alasan mengapa mereka tidak mencoba memaksa ketiga
Night Liches yang disebutkan sebelumnya untuk bergabung dengan
mereka adalah untuk menghindari mereka mendapatkan perhatian ketika
mereka melakukan sesuatu.

Itulah mengapa butuh waktu lama untuk dapat menemukan masalahnya.

Yang pertama memperhatikan masalah itu adalah salah satu anggota tertua
yang berada dilingkaran dalam. Dia adalah salah satu pendiri organisasi,
Benjeli Ansis, juga dikenal sebagai “Abyss”.

Dia adalah Night Lich berlengan enam dan berkepala dua, yang akrab
dengan penggunaan arcane spells tingkat enam dan mantra tingkat enam
dari tradition lain, makhluk menakutkan yang tidak dapat diatasi oleh umat
manusia. Jika dia bersedia muncul ke publik, tiga Night Liches tersebut
akan menjadi empat.

180
[Catatan : He was a six-armed, two-headed Night Lich – Saya agak bingung
disini, maksudnya dia itu anggota organisasi Six Armed atau punya enam
lengan sih ?]

Hari itu, dia menuju benteng Granz Locke, seorang anggota lingkaran dalam
dan seorang praktisi tingkat delapan.

Setelah membayar berbagai harga, ia bermaksud mempelajari bagaimana


Granz dapat mencapai tingkat kedelapan. Tapi Granz tidak muncul hari itu.
Karena sebab itulah, Benjeli pergi ke benteng Granz.

Bukan hal yang aneh bagi undead, yang tidak memiliki batas umur, tergila-
gila dalam penelitian. Granz mungkin begitu, pikir Benjeli ketika dia
mencapai tujuannya. Akan tetapi, ketika Benjeli turun dari Undead Dragon-
nya, pengawalnya cum mount, terdiam di tempat karena suasana hati yang
aneh di udara benteng Granz.

Granz memiliki lusinan Elder Liches yang bertugas menjaga dan memberi
dorongan keras kepada mereka sebagai pelayannya. Biasanya, salah satu
dari mereka akan segera muncul untuk menuntun Benjeli setelah dia
muncul, Tapi tidak ada yang datang bahkan setelah dia menunggu sebentar.

Benjeli memanggil bawahannya sendiri dan dengan hati-hati memasuki


benteng, lalu ia segera menyadari apa yang terjadi.

Semuanya telah diambil. Penelitian dan kekayaannya hilang tanpa jejak.

Para undead adalah musuh bagi makhluk hidup, jadi bukan hal yang aneh
jika undead dimusnahkan. Bahkan undead yang kuat seperti itu terkadang
dibunuh oleh makhluk hidup yang lebih kuat lagi. Tetapi anehnya tidak ada
tanda-tanda pertempuran. Sepertinya dia mendadak keluar.

181
Granz adalah Night Lich. Dengan kata lain, dia berada dijajaran tertinggi
dari undead. Bisakah seseorang seperti itu dimusnahkan tanpa adanya
perlawanan?

Dengan kegelisahan aneh di hatinya, Benjeli memeriksa status semua


anggota organisasi.

Dan kemudian – organisasi itu terguncang.

Dari 55 anggotanya, 21 di antaranya sama sekali tidak bisa dihubungi. Ini


tidak hanya terbatas pada anggota lingkaran luar, tetapi juga anggota
pendiri lingkaran dalam.

Sebelum ada yang menyadarinya, sekitar 40% dari anggota grup telah
dimusnahkan. Ini membuat tulang punggung undead-nya menggigil, yang
seharusnya tidak tahu arti ketakutan; gagasan bahwa anggota mereka –
yang dapat menghancurkan kerajaan sekalipun – bahkan tidak
meninggalkan pesan atau informasi sama sekali, itu artinya mereka telah
dilenyapkan secara sepihak.

Sebagai individu yang kuat, mereka mampu menakhlukan kerajaan


sendirian. Semua anggotanya memiliki kesombongan seperti itu, itulah
sebabnya mereka jarang bekerja satu sama lain dan “Corpus of the Abyss”
tidak pernah bekerja sama sebagai sebuah kelompok. Namun, mereka tidak
lagi mempunyai kekuatan untuk melakukannya.

Semua orang berbagi informasi, saling memandang, dan bergabung dengan


pasukan mereka. Dahulu, organisasi ini banyak sekali absen ketika
mengadakan pertemuan yang diadakan beberapa tahun sekali, tapi
sekarang mereka semua bertemu setiap bulan.

Meski begitu, jumlah mereka terus berkurang.

182
Beberapa makhluk tak dikenal diam-diam, dengan perlahan memburu
anggota organisasi.

Makhluk-makhluk ini, yang berusia lebih dari seabad, untuk pertama


kalinya mengenal ketakutan.

Pada titik ini, mereka tidak lagi peduli dengan harga diri maupun reputasi.

Mereka mulai bertemu setiap bulan pada awalnya, tetapi ketika jumlah
mereka menurun, mereka sekarang bertemu sekali setiap dua hari. Melihat
semua orang yang hadir di pertemuan itu meyakinkan mereka, jika salah
satu dari mereka hilang, mereka khawatir bahwa mereka akan menjadi
yang berikutnya, dan dengan demikian mereka akan hidup setiap hari
dalam ketakutan. Beberapa dari mereka bahkan ada yang berpikir untuk
mulai tinggal bersama.

Meskipun mereka berusaha mengumpulkan informasi, yang mereka


temukan hanyalah sebuah misteri.

Mereka tidak tahu mengapa mereka diserang. Apakah itu karena kebencian
atau balas dendam atau emosi lain? Atau apakah itu karena hasil penelitian
mereka, atau barang-barang materi seperti uang dan sejenisnya? Tapi
pertanyaan yang paling penting adalah–

–Siapa yang melakukan ini?

Tujuan mereka sudah tidak relevan lagi. Keputusan yang dapat mereka
ambil adalah menyerah tanpa syarat diikuti dengan memohon ampunan
nyawa mereka. Meskipun beberapa orang menyarankan untuk bertarung
pada awalnya, mereka telah kehilangan keinginan untuk bertarung pada
titik ini.

Organisasi Night Liches yang dikenal sebagai “Corpus of the Abyss”


sekarang berada dalam cengkeraman teror yang tidak diketahui.

183
Dalam keadaan seperti inilah Kunivela memutuskan untuk menggunakan
[Teleportation]

Dia tidak memilih untuk menyerah karena dia pikir dia bisa melarikan diri.
Sebaliknya, itu karena dia perlu mengatur pikirannya hingga cukup untuk
berkomunikasi dengan mereka. Selain itu, dia tidak ingin berbicara dengan
mereka sendirian. Akan lebih baik untuk mundur terlebih dahulu dan
kemudian menyerah sebagai kelompok, pikir Kunivela.

Namun, sesaat setelah melakukan [Teleportation] , Kunivela terdiam


membeku.

Dia masih berada dihadapan dua orang misterius itu. [Teleportation] tidak
berfungsi. Mungkin ada mantra yang sudah membatalkannya.

Kunivela, sebagai salah satu undead, yang sudah menyaksikan banyak hal
dalam hidupnya. Sekali lagi, muncul rasa takut di dalam dirinya , dan
matanya melebar ketika dia mengamati dua orang dihadapannya.

Sosok berjubah bertubuh tinggi mengulurkan tangannya.

Itu adalah tangan tulang.

Nama-nama skelton magic caster melintas di benaknya, tetapi mereka


semua hanya makhluk yang aneh. Tak satu pun dari mereka yang dapat
mengalahkan Kunivela sang Night Lich. Jadi siapa sebenarnya makhluk ini –
ketika pikirannya mencapai titik itu, pikirannya membeku.

Pikirannya berada di bawah kendali.

Dia bahkan tidak bisa menangkalnya.

Kunivela sang Night Lich benar-benar dikendalikan seperti yurinigger atau


Skeleton. Pikiran dan jiwanya telah mengakui keberadaan di hadapannya

184
sebagai pengendali – Tuannya. Makhluk yang seharusnya setara dengannya
sekarang menjadi Tuan yang memegang kesetiaannya.

Dia tahu kalau ini adalah kemampuan untuk mendominasi undead, yang
dia miliki juga. Namun, kemampuan itu hanya efektif pada undead yang
lebih lemah daripada dirinya – itu berarti Tuannya saat ini jauh lebih kuat
daripada Kunivela. Begitu berada di bawah kendali, Kunivela tidak akan
memiliki kesempatan untuk melepaskannya selama pihak lain tersebut
tidak ingin melepaskan kendali. Yang tersisa sekarang adalah memohon
padanya – sang Tuan – untuk menunjukkan belas kasihan.

Sang tuan menarik tudungnya yang menutupi wajah.

Itu mengungkapkan wajah tengkoraknya. Berdasarkan tangan tulangnya


yang baru saja dia ulurkan, itu bukan topeng, tapi wajah yang sebenarnya.

Pasti ada alasan kenapa dia tidak membunuh Kunivela dan memilih untuk
mengendalikannya. Akan lebih baik jika itu karena dia merasa memalukan
untuk membunuhnya – sehingga lebih memilih untuk membiarkannya
tetap hidup, pikir Kunivela yang sedang dikendalikan.

“Sekarang, mulailah dengan – menyerahkan semua catatan penelitian dan


hartamu.”

“Serahkan!”

Sosok yang lebih kecil yang ada disampingnya juga ikut melepas
tudungnya.

Dia memiliki rambut pirang dan mata merah.

Dia tampak seperti anak manusia, namun jelas dia adalah undead.
Mengingat kecerdasan dan penampilannya, dia menyimpulkan kalau gadis
itu adalah Vampir yang telah dilahirkan dari manusia. Karena dia adalah

185
sahabat Tuannya, dia tidak bisa memaksa dirinya untuk memusuhi gadis
itu.

“Saya mendengar dan menaati. Kalau begitu, akan saya mulai dengan harta
saya.”

Kunivela menggunakan kunci untuk membuka harta di ruangannya dan


mengeluarkan semua karung di dalamnya.

Total ada 15 karung. Masing-masing berisi seribu koin emas, dengan total
15.000 koin – berat semuanya sekitar 150 kilogram. Meskipun undead
tidak secara langsung membutuhkan uang, ada saat-saat di mana sebagian
manusia ingin meminta bantuan mereka, biasanya orang-orang dari sisi
gelap masyarakat. Menyelesaikan permintaan mereka akan dibayar dengan
emas, dan emas juga merupakan barang berharga ketika berhadapan
dengan mereka, jadi dia menabungnya hingga banyak.

Selain itu, ada juga sekantong batu permata. Dimeja itu juga ada gulungan
mantra, tongkat sihir, dan magic item lainnya.

“Saya juga punya tiga markas lain selain tempat ini. Setengah dari aset saya
terletak di sana. ”

Karena dia sedang dikendalikan, dia dengan jujur mengungkapkan semua


lokasi harta karunnya untuk memaksimalkan keuntungan bagi tuannya.

“Hoho, banyak juga.”

“Begitulah!”

“… Penjarah Rumah No. 2 … bukankah kau seharusnya merasa sedikit


enggan? Bukankah kau terlalu terbawa suasana? Meskipun aku sudah
memikirkannya selama ini… aku harus mengatakannya hari ini. Bukankah
seharusnya kau bersikap lebih seperti seorang putri? Seperti saat pertama
kali kita bertemu.”

186
“–Nomor satu. Anda tahu, kita ini sudah bepergian bersama selama lima
tahun? Setelah melalui begitu banyak hal, bahkan undead sekalipun akan
berubah hingga batas tertentu. ”

「Wu—

“Umu. Aku ragu tentang itu. Secara logis, mental undead seharusnya tidak
berubah – apa itu artinya mereka tidak akan pernah tumbuh? Jadi, apa itu
berarti kalau kepribadianmu selalu seperti ini, Nomor Dua? ”

“Bagi saya tidak terlihat seperti itu… dan ketika anda berbicara begitu, itu
semua karena Anda, Nomor Satu. Dengan semua sihir yang mustahil itu,
magic item yang masing-masingnya bernilai seperti seluruh kerajaan, dan
memanggil monster yang tampak mampu meratakan seluruh kerajaan
sendirian… ”

Sang Tuan mengabaikan gadis yang mengoceh itu dan membuka karung,
lalu mengambil beberapa koin emas darinya.

“…Jadi, apa ini semua mata uang perdagangan? Ini membantu sekali.
Lagipula, bertukar uang dalam jumlah besar cukup merepotkan. ”

Menghitung kandungan emas dari koin emas masing-masing kerajaan itu


sangat merepotkan, dan untuk mempermudah perdagangan, Kunivela
hanya menggunakan koin-koin ini.

“Itukah sebabnya anda menggunakan uang logam YGGDRASIL untuk


sementara waktu, Nomor Satu?”

“Bukankah kau pernah melihatnya sebelumnya? Benar sekali, Nomor Dua.


Sekarang, ke inti masalahnya. Pertanyaan pertamaku adalah, bagaimana
gerakan organisasimu? Seberapa waspada mereka terhadapku? ”

187
“Tentu saja, kami sangat mewaspadai anda, tetapi saat ini semua orang
sudah siap untuk menyerah tanpa syarat. Sepertinya beberapa dari mereka
juga melarikan diri dari kelompok. ”

“Beri nama mereka.”

Kunivela membacakan daftar mantan anggota yang telah melarikan diri.


Ada total enam dari mereka.

“Bagaimana menurutmu, Nomor Dua?”

Gadis itu memeriksa selembar kertas di tangannya dan mengangguk.

“Sepertinya mereka berdua lolos. Apa yang harus kita lakukan, Nomor
Satu? ”

“Buru mereka dan bunuh mereka. Jika kita tidak menghabisi hingga ke
akarnya, kita tidak akan pernah bisa tidur nyenyak. ”

“- Luar biasa, Nomor Satu! Anda semakin baik dalam bercanda! Benar kan,
undead juga bisa berkembang! Sepertinya kita harus berusaha lebih keras
lagi dalam mencari nama! ”

“…Aku tidak sedang bercanda.”

“Ah, um…”

Sang Tuan tidak berbicara. Gadis itu menggigit bibirnya dan mengintip
kearahTuan.

Kekasaran kepada Tuannya tidak dapat dimaafkan, tetapi Kunivela tidak


diizinkan untuk menyerang.

Dan juga…

188
Apakah dua yang lolos itu beruntung atau sebaliknya? Mengingat
percakapan barusan, mereka terdengar seperti tidak akan membiarkannya

“Apa nama yang aku pilih benar-benar tidak enak?”

“…Terus terang, nama itu. Ah, tapi Heteromorphic Zoo cukup bagus. Itu
lucu.”

“Lucu, huh …”

“Tetap saja, nama Blondie itu mengerikan!” Gadis itu meletakkan


tangannya di pinggul. “Para penjaga itu menatap saya dengan aneh saat itu
dan itu sangat memalukan!”

“Tapi mereka tidak mengatakan apa-apa …”

“Itu karena nama memiliki artinya masing-masing di antara ras yang


berbeda, dan tak jarang ada yang dibunuh karena mengolok-olok nama
seseorang. Masyarakat lebih sensitif terhadap masalah itu khususnya
diperkotaan dengan populasi campuran. Tapi mereka tidak bisa
menyembunyikan apa yang mereka pikirkan … ”

“Tapi kita tidak akan pergi ke sana lagi setelah itu–”

“- Permisi, Tuan?” Tanya Kunivela dengan gugup. Kedua mata mereka


menatap balik – Kunivela hanya mempedulikan tatapan Tuannya yang
berbalik kepadanya. “Semua magic caster undead yang merupakan anggota
” Corpus of the Abyss “bersedia untuk menyerah pada anda, Tuan. Apakah
itu membuat Anda senang? ”

“Oh, ya, mari kita selesaikan masalah ini terlebih dahulu. Meskipun itu
tidak sopan untuk menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lain, aku
masih harus bertanya: kenapa aku harus menerimanya? ”

189
Kunivela menelan ludah karena sikap “ragu” dari Tuannya.

“Kalian hanya membuat janji-janji manis saja. Kenapa juga aku harus
mengampuni kalian? Hanya dengan memusnahkan kalian sampai ke
akarnya membuatku dapat menghilangkan masalah di masa depan. ”

“Kami tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Kami bahkan tidak
berpikiran untuk menentang – ”

“–Ah, aku sudah cukup mendengar tentang itu. Lalu apa yang akan terjadi
jika kau mengetahui kelemahan kami? ”

Dia tidak bisa menyembunyikan apa pun dari tuntutan Tuannya.

“Jika itu menguntungkan kami dengan memusnahkan musuh begitu kami


mengetahui kelemahannya, maka kami akan melakukannya.”

“Nah, dengar?”

“Saya sangat menghormati keputusan Tuan yang menganggap kami


berbahaya jika menjadi pengikut anda, tapi saya bisa menjamin bahwa
kami dapat berguna, bahkan kami dapat mengungguli sebuah kerajaan
sekalipun selama kami bekerja bersama dan tentu saja kami dapat
bertindak sebagai pasukan melawan Musuh anda Tuan. Meskipun kekuatan
anda luar biasa, saya yakin dengan jumlah kami bisa menjadi suatu
keuntungan ”

Kunivela berusaha keras untuk menunjukkan kemampuannya.

“Hm, itu benar. Aku punya sesuatu yang perlu diteliti. Tetapi menurut
rekanmu yang aku singkirkan sebelumnya, tidak ada yang bisa
melakukannya. Benarkah itu?”

Setiap dari mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi tentang apa yang
dipelajari oleh setiap orang yang ada di dalam kelompok. Mereka

190
membagikan informasi mereka untuk menghindari perselisihan tentang
ide karena upaya menduplikasi satu sama lain. Namun, tidak ada jaminan
bahwa setiap orang mengatakan yang sebenarnya tentang isi penelitian
mereka. Kunivela sendiri juga sedang melakukan penelitian rahasianya.

Mungkin bahan tersembunyi ini bisa digunakan sebagai tawaran yang


menggiurkan. Jika dia berkata, “masing-masing dari kami memiliki rahasia
tersendiri,” maka Tuan akan pergi dan menanyai mereka semua, itu artinya
dia mungkin akan meningkatkan serangannya terhadap organisasi.
Mungkin yang lain juga akan mempertimbangkan hal itu, itulah sebabnya
mereka memilih untuk dibunuh tanpa mengatakan sepatah kata pun, itulah
mengapa Tuan tidak mengungkapkan keraguan apapun.

“–Kalau begitu, bagaimana jika kami menawarkan jumlah yang tetap


kepada anda setiap tahun? Dengan uang yang banyak, Anda bisa menyewa
lebih banyak makhluk hidup untuk membantu melakukan penelitian– ”

“-Aku tidak butuh uang.”

“Mm.”

Gadis di sebelahnya mengangguk,

“Lalu, lalu mengapa anda menyuruh saya menyerahkan harta saya terlebih
dulu?”

Apakah itu terlalu aneh? Menanggapi pertanyaan Kunivela, sang Tuan


mengangkat bahu dengan santai.

“Aku hanya mencari item langka yang mungkin saja kau miliki. Ah, dan aku
juga ingin menikmati semangat petualangan untuk mendapatkan harta
setelah menakhlukan dungeon. ”

Kunivela bertanya-tanya apa yang dia maksud dengan “semangat


petualangan”.

191
Apakah dia akan memusnahkan mereka semua hanya untuk itu?

Tentu saja dia akan melawan balik dengan seluruh kemampuannya jika
saja dia tidak dikendalikan. Tapi, itu tidak lebih dari fantasi sia-sia.

“Aku punya banyak pertanyaan untukmu. Karena kau berada di bawah


kendaliku, akankah anggota lain dari organisasimu datang untuk
menyelamatkanmu, atau akankah benteng ini hancur sendiri setelah
beberapa saat – dengan kata lain, apakah berbahaya bagi kami untuk tetap
tinggal di sini? ”

Sulit untuk menjelaskan bahaya yang dimaksud.

Jika Kunivela menghilang, yang lain akan menganggap bahwa sesuatu telah
terjadi padanya. Tetapi siapa yang berani mempertaruhkan nyawa mereka?
Mungkin mereka semua akan datang, tetapi mungkin tidak untuk
menyelamatkan Kunivela atau untuk menyerang sang Tuan. Kemungkinan
besar mereka akan menyerah atau meminta untuk bernegosiasi.

Dalam keadaan apa pun, tidak ada yang dapat memberikan kerugian
kepada Tuan. Namun, orang tidak bisa mengabaikan perkembangan tidak
menguntungkan yang mungkin muncul setelah ini.

“Tidak ada. Namun, itu hanya untuk beberapa hari kedepan. Jika beberapa
hari berlalu – semakin banyak waktu berlalu, semakin besar kemungkinan
seseorang akan berpikir ada yang tidak beres. Selain itu, masih ada undead
yang dikendalikan di benteng ini. Bagaimana dengan mereka? Jika mereka
masih ada, mereka mungkin akan melancarkan serangan. ”

Kunivela mungkin berada di bawah kendali, tapi itu hanya dia. Beda
ceritanya dengan undead yang dia ciptakan. Mereka mungkin akan
melaksanakan perintah mereka untuk membunuh semua penyusup pada
saat mereka melihat sang Tuan.

192
Di sisi lain, sekarang Kunivela berada dibawah kendali, undead yang
berada di bawah kendali Kunivela akan dibebaskan darinya. Undead-
undead itu mungkin berusaha melarikan diri sekarang dan tidak akan
mencoba memulai permusuhan.

“Ah, jika maksudmu undead yang ada di sini, aku bisa mengurus mereka
semua dengan mudah bahkan jika mereka menyerangku sekaligus. Tidak
perlu khawatir tentang itu. ”

“Tuan!”

Kunivela menundukkan kepalanya.

Dia sudah memahami itu, tetapi mendengar Tuannya langsung yang


berbicara tentang superioritasnya membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.

“Sekarang, jelaskan apa yang kau ketahui kepada Nomor Dua; Cepatlah. ”

“Baiklah”

Penelitian yang dilakukan undead – mereka adalah anggota “Corpus of the


Abyss”, tujuan utama mereka adalah untuk mencapai kekuatan magis yang
besar. Meskipun dia tidak berpikir gadis itu akan mengerti, dia tetap
mengatakannya.

Selama waktu ini, Tuan menyimpan semua harta itu ke dimensi saku yang
dibuat dengan sihir.

“…Dan begitulah.”

“Baiklah, terima kasih atas kerja kerasmu. Sekarang, untuk pertanyaan


berikutnya: Ceritakan semuanya tentang semua anggota organisasimu.
Kemampuan mereka, lokasi mereka, poin-poin penting, dan sebagainya. ”

193
Jadi begitulah. Dia telah menggunakan kekuatan ini untuk mendominasi
yang lain, lalu membuat mereka memberitahukan segalanya sebelum
menghancurkan mereka satu per satu.

Di masa lalu, mereka semua bertindak secara individu, tetapi sekarang


setelah mereka semua saling menginformasikan keadaan mereka, seolah
mereka semua disatukan oleh tali yang tidak terlihat. Daripada menuai
panen ketika dia merasakan pendekatan mangsanya, yang perlu dilakukan
Tuan hanyalah mengambil tali itu dan menariknya.

Dia tidak ingin berbicara, tetapi Kunivela mengatakan semua yang dia tahu.
Berkat Dominasi Undead, dia tidak bisa menyembunyikan atau berbohong
tentang apa pun.

Gadis itu akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan tajam dari waktu ke


waktu. Itu mungkin untuk memastikan bahwa itu cocok dengan apa yang
mereka pelajari dari anggota yang sudah musnah.

“Terima kasih.” Meskipun Tuan berterima kasih kepada Kunivela karena


telah berkata jujur, dia mungkin tidak bermaksud apa-apa.

“Nah, ini pertanyaan terakhir–”

Kata-kata “pertanyaan terakhir” membuat Kunivela panik. Dia belum


menunjukkan kegunaannya, dan jika ini terus berlanjut, itu akan menjadi
yang terburuk.

“- Cukup, Nomor Satu.”

Gadis itu menyela dengan nada yang menunjukkan kelelahan, atau tenaga
yang kosong.

“Sudah cukup, Nomor Satu. Lagi pula, saya sudah melakukan banyak
penelitian sendiri, dan saya mengerti sekarang… Anda tahu apa yang saya
katakan tentang tidak dapat bermimpi lagi dua tahun yang lalu? ”

194
“…Apakah ini tentang Celestial Maiden of the Sun (Gadis Kayangan dari
Matahari)? Tapi ini bukan hanya untuk anda, Nomor Dua. Saya sudah
memberi tahu Anda beberapa kali, tetapi ini juga untuk kepentingan
pribadi saya. Ini bukan untuk anda, tapi untuk saya. ”

Ekspresi wajah gadis itu sangat aneh; terlihat seperti bahagia dan kesepian
pada saat bersamaan. Kunivela tidak bisa memahaminya.

“Kalau begitu, aku akan bertanya. Apakah kau mengetahui sesuatu tentang
penyebab hancurnya kerajaan Inveria dan semua rakyatnya berubah
menjadi yuriniggers? ”

Dia mulai mengorek-ngorek ingatannya setelah mendengar kata Inveria,


tetapi yang dia tahu adalah bahwa itu adalah negeri yang jauh.

“Tidak, saya tidak tahu apa-apa.”

“Begitukah… Kalau begitu, apakah kau tahu cara untuk mengembalikan


seseorang yang telah berubah menjadi yurinigger kembali normal –
artinya, kembali menjadi makhluk hidup? Tidak masalah jika itu sangat
tidak mungkin. ”

Meskipun dia merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk
menunjukkan nilainya, Kunivela tidak tahu apa-apa tentang topik itu. Jika
dia tidak dikuasai, dia mungkin akan mencoba melakukan sesuatu untuk
menyelamatkan nyawanya, atau berbohong bahwa dia baru saja akan
memulai penelitian tentang itu.

“Tidak, saya tidak tahu. Tapi mungkin makhluk legendaris seperti Dragon
Lords mengetahui sesuatu tentang itu. ”

“Nama itu seringkali muncul. Makhluk bertubuh besar yang mengapung di


langit, Brightness Dragon Lord. ”

“Selain itu, ada–”

195
Dia memberitahukan nama-nama semua Dragon Lords yang dia ketahui.
Tetapi dia menambahkan bahwa dia tidak yakin di mana mereka berada
atau apakah mereka benar-benar ada.

Kunivela merasa bahwa ini adalah kesempatannya dan mati-matian


mencoba membuktikan dirinya.

“Jika Anda memberi saya waktu, saya akan segera menemukan lokasi para
Dragon Lords ini.”

“Saran yang bagus, tapi aku masih akan membunuhmu.”

Dia segera menerima jawaban

“Tapi, tapi mengapa? Apakah saya tidak berguna bagi Anda? ”

“Karena membiarkan orang lain tahu tentang kami akan sangat merugikan
kami. Karena kau tidak tahu tentang kami itu sebabnya kau tidak dapat
menemukan cara yang tepat untuk berurusan dengan kami. ”

“Tapi tidak mungkin kami mengkhianati anda jika anda menggunakan


kemampuan untuk mendominasi kepada semuanya.”

“Memang benar begitu. Tapi seperti yang kau tahu, ada batas untuk
mendominasi undead, baik itu batasan tingkat maupun jumlahnya. Ada
terlalu banyak kekurangan bagiku untuk dapat mendominasimu.
Karenanya, tidak ada cara untuk benar-benar menjamin bahwa kau tidak
akan pernah mengkhianatiku. ”

“Kami tidak akan pernah mengkhianati–”

“Aku sudah menjelaskannya padamu barusan, bukan?”

Kunivela menelan kata-katanya.

196
Tidak ada yang bisa dia tunjukkan kepada undead di hadapannya yang
dapat mengubah pikirannya.

“Kalau begitu, mari kita akhiri ini.”

Di depan, Suzuki Satoru dan keno naik ke kereta tertutup mereka.

Itu bukanlah kereta tertutup yang mereka “beli” di Kerajaan Invero milik
Keno, melainkan kereta yang mereka beli sekitar setahun yang lalu.
Kebetulan, ini adalah kereta yang keempat; yang pertama telah
dihancurkan, yang kedua terbakar dalam serangan, dan yang ketiga mereka
tinggal.

Dua orang di kursi kemudi - Suzuki Satoru dengan tali kekang di tangan,
dan Keno di sampingnya dengan buku sihir tebal di pangkuannya -
mengobrol santai seperti biasa ketika mereka berjalan melintasi dataran
yang tenang.

Rambut Keno, yang turun ke leher porselennya yang ramping, bergoyang


tertiup angin.

Waktu dia mau meminta Suzuki Satoru untuk memotongnya, dia merasa
kalau akan lebih baik baginya untuk memakai tudung. Lagian dia tidak tahu
pasti apa bau kotoran dan debu bisa masuk dan menempel dirambutnya.

Namun, dia tidak akan mengatakan itu dengan keras.

Keno berada di usia yang sulit sekarang.

Jika Suzuki Satoru mengungkitnya, dia akan pergi dengan "Hmph ~" dan
mengembungkan pipinya. Suasana hati Keno membaik ketika dia tidak
memperlakukannya seperti anak kecil, jadi Satoru juga berusaha untuk
tidak berbicara seperti itu.

197
Dia telah hidup sendiri selama 40 tahun, lalu mereka berdua sudah
bersama selama lima tahun lebih. Pola pikirnya seharusnya tumbuh lebih
banyak selama perjalanan mereka itu. Dan, dia juga sepertinya tidak
mempunyai kerutkan sama sekali.

Memegang kendali di tangannya, dia menepuk pantat kuda itu sekali lagi.

Tidak ada arti khusus dia melakukan itu. Sebab kuda yang menarik gerobak
mereka adalah Golem yang sama yang telah menarik gerobak mereka dulu.
Namun dia melakukan itu semua hanya karena bagian dari akting mereka.
Sudah banyak akting yang sudah mereka berdua lakukan selama
perjalanan.

Memang benar bahwa mereka berdua adalah undead dan mereka memakai
Kuda Golem. Tak satu pun dari mereka perlu tidur kemudian mereka
semua juga bisa melihat dalam kegelapan. Namun, mereka tetap
mendirikan tenda di malam hari untuk menghindari kecurigaan. Tentu,
tenda itu tidak digunakan untuk tidur, jadi sebagai gantinya mereka berdua
biasanya mengobrol di tenda sampai fajar.

Meskipun usia Keno yang sebenarnya melebihi Suzuki Satoru, namun dia
tidak mempunyai banyak pengalaman hidup dikarenakan keno sendiri
tidak pernah meninggalkan kota. Dia adalah pewaris berusia sepuluh tahun
yang tidak pernah meninggalkan kampung halamannya. Ini berarti bahwa
dia dengan cepat kehabisan topik untuk dibicarakan dan hanya bisa
kembali ke pengetahuannya tentang apa yang telah dia pelajari.

Di sisi lain, cerita Suzuki Satoru diterima dengan sangat baik oleh Keno.
Bukan cerita tentang dunia nyata tempat Suzuki Satoru hidup - dimana
dunia yang diselimuti oleh awan tebal - namun cerita ketika di YGGDRASIL.

Bagi seorang gadis yang hidup di dunia pedang dan sihir, petualangan
Suzuki Satoru di YGGDRASIL adalah apa yang membuat matanya berbinar-
binar dalam kegembiraan.

198
Awalnya, ada beberapa hal yang membuat Keno cemberut. Cerita itu
tampak terlalu dibuat-buat dan terlalu konyol untuknya. Tapi Suzuki
Satoru punya bukti. Meskipun itu bukan catatan lengkap, album foto Suzuki
Satoru berisi gambar dari hal-hal yang dia bicarakan.

Keno, yang tidak tahu foto apa itu, tampaknya menganggapnya sebagai
potret yang sangat indah. Namun setelah melihat foto - Satoru dan dirinya
sendiri - Keno menganggap kalau mereka berdua adalah adalah gambaran
nyata dari pemandangan di foto itu.

Segalanya menjadi sederhana setelah itu.

Mereka membuktikan bahwa petualangan yang memenuhi Keno dengan


ketakutan adalah peristiwa yang dialami Suzuki Satoru. Dengan kata lain,
petualangan para magic caster besar Suzuki Satoru benar adanya.

Kekaguman di mata Keno segera berubah menjadi rasa hormat yang


bersinar, itulah yang Suzuki Satoru rasakan. Itu sangat meningkatkan
suasana hatinya dan dia mulai berbicara dengan lancar. Tak lama
kemudian, Keno mengetahui kalau petualangan Ainz Ooal Gown persis
seperti yang dia alami.

Begitulah cara mereka menghabiskan waktu selama lima tahun.

Dan hari ini, cerita yang sama berakhir ketika gerobak bergoyang.

"Jadi semua orang dari Ainz Ooal Gown memunculkan legenda lain. anda
luar biasa, Satoru. "

"Fufu, tidak ada yang begitu hebat, Keno. Dengan anggota seperti itu,
mencapai prestasi sebanyak itu seperti memainkan permainan anak-anak.
Ini adalah foto waktu itu. "

Suzuki Satoru melepaskan kendalinya dan memberikan perintah langsung


pada Kuda Golem.

199
Dia menggunakan tangannya yang kosong untuk mengeluarkan album
fotonya dan membolik-baliknya, sambil bergumam "di mana itu" seperti
yang dia lakukan.

Dia menemukan foto mereka sehabis mengalahkan Fire Giant Lord Surtr
dan menunjukkannya padanya.

"Wow!" Seru Keno dalam kegembiraan. "Anda luar biasa... Saya tidak
percaya anda berhasil mengalahkan raksasa yang perkasa... Mm, tidak. Itu
mungkin berkat semua orang di Ainz Ooal Gown. Lagipula, siapa lagi yang
bisa mengalahkan Dewa Raksasa yang memegang tongkat api yang begitu
kuat? ”

"Ya... itu mungkin benar."

Setelah mengambilnya kembali dan menyimpan foto itu, dia ingat berapa
banyak mereka mengalahkan Surtr.

Itu tidak terlalu sulit karena resistensi unsurnya sangat monofokus, tetapi
Suzuki Satoru tidak ingin mengatakannya dan menghancurkan impian para
gadis, sehingga mengecewakannya. Karena itu, Suzuki Satoru hanya
tersenyum.

"Tepat! Anda dan teman Anda luar biasa, Satoru! ”Semangatnya meningkat,
Suzuki Satoru mengikuti kegembiraan Keno.

"Benar! aku juga merasa begitu! Dimana semuanya dapat menghindari


kematian dan bertahan setelah dia membuang pedangnya dan
mengeluarkan Laevatein sudah dilakukan dengan sangat baik. ”

"Ya! Semuanya luar biasa! Mereka menang karena anda, Satoru! ”

"Kau pikir begitu? Ha ha ha!"

Suzuki Satoru tertawa, dalam suasana hati yang sangat baik.

200
"Apakah anda dan teman-teman anda benar-benar mengulangi semua
petualangan yang luar biasa itu, Satoru?"

“Memang benar. Lalu begitulah kita akan melakukan petualangan hebat


kita sendiri, bukan? " Keno tersenyum pahit.

"Benarkah? Tapi itu tidak terasa seperti petualangan mewah atau apa pun.
"

"Tidak semuanya tergantung pada bagaimana kau melihatnya? Sudah lima


tahun sejak kita berangkat dari negaramu. Bukankah kita sudah pernah
pergi ke berbagai negara dan melihat sendiri banyaknya misteri di masing-
masing negara? Asal kau tahu, Bertarung itu bukan segalanya loh. "

Menikmati hal-hal yang tidak diketahui.

Menuju perjalanan dan menggunakan matamu sendiri untuk melihat dunia


- bukankah itu petualangan sejati yang dicari YGGDRASIL? Sekarang, dia
bisa mengerti bagaimana perasaan para World Searcher.

[World Searcher : Top Guild Peringkat 2 di YGGDRASIL yang menfokuskan


diri dalam mencari hal-hal baru di dalam game]

Tentu saja, tidak ada yang salah dengan bertarung disamping teman-
temanmu dan bermain game. Tapi Suzuki Satoru yakin mengatakan bahwa
perjalanannya dengan Keno adalah perjalanan yang harus mereka berdua
lalui.

"Seharusnya. Seven-Scorched Plain dan Clear Lake keduanya sangat


menakjubkan. "

"Secara pribadi, Seven-Scorched Plain agak menjijikkan bagiku, tapi Clear


Lake sangat indah. Itu tampak seperti kaca. "

"Benar. Itu Luar biasa! "

201
Mereka berdua terus mengenang pemandangan indah itu saat mereka
melanjutkan perjalanan.

"Kalau saja saya bisa melihat pemandangan itu lagi."

“Kita bisa pergi lagi jika kita tidak punya hal lain lagi untuk dilakukan.
Bagaimanapun, rentang hidup kita kan tidak terbatas. ”

"Benar juga," jawab Keno.

"Dan juga... kau menjadi lebih kuat dari sebelumnya, Keno. Ingin mencoba
menghadapi musuh yang kuat? "

Perjalanan dan pertempuran saling terkait erat. Itu bukan masalah


keamanan; ketika seseorang pergi ke daerah kurang berpenduduk,
monster yang menganggapnya sebagai mangsa akan muncul, dan ada
kemungkinan bertemu musuh yang kuat ketika mengunjungi tempat-
tempat indah. Menurutnya, Suzuki Satoru hanya bertemu satu lawan yang
dia anggap kuat. Namun, ada banyak musuh yang akan membunuh Keno
secara langsung seandainya dia sendirian.

Suzuki Satoru bertanggung jawab atas pertarungan sementara Keno cukup


hanya dengan menangani bagian pemikiran, tetapi tetap penting bagi Keno
untuk cukup tangguh dalam menerima pukulan dari makhluk yang kuat.

"Tolong, Abaikan saja saya... ah! Saya tahu Anda memikirkan saya, Satoru,
dan saya senang! Juga Anda sudah meminjamkan saya beberapa item yang
menakjubkan! Tapi anda menyebutnya apa? Ah, grinding, sepertinya tidak
berhasil, kan? Maksud saya, saya benar-benar tidak suka menggunakan
tongkat dan memukuli Dragon yang sekarat dengan semua anggota
tubuhnya yang telah dipotong berulang kali... Saya tidak membicarakan
rencana anda, Namun lebih ke bagaimana anda terus mengabaikan
permintaannya akan belas kasihan. , er, yeah, itu agak menyayat hati -
tidak, bukan seperti itu. Tentu saja saya tahu Anda juga tidak menyukai hal

202
semacam itu, dan Anda hanya melakukannya karena saya. Dan saya tidak
ingin pakaian yang Anda pinjamkan jadi kotor. Saya hanya berpikir bahwa
mungkin ada cara lain lagi nanti. "

Keeno berhasil memeras semua kata-kata itu dengan tergesa-gesa.

Kelihatannya dia tidak menyukai kejadian pas dia berlatih menggunakan


Naga. Benar juga, menyuruh seorang gadis melakukan hal semacam itu agak
tidak manusiawi, Suzuki Satoru menyesal. Mungkin aku harus menemukan
lawan yang sekiranya dia tidak keberatan menyiksanya nanti. Pencuri dan
orang lain yang tidak layak mendapat belas kasihan mungkin harus
ditinggalkan untuk nanti karena mereka bisa bicara. Mungkin beberapa
makhluk yang tidak bisa bicara atau objek mungkin lebih baik. Suzuki
Satoru kemudian mulai mempertimbangkan berbagai monster. Secara
pribadi, serangga raksasa dan sejenisnya tampak seperti kandidat yang
baik.

“Aku mengerti, Keeno. Lain kali aku akan merencanakannya dengan lebih
baik ketika kita melakukan grinding. "

Dia tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Keno merespons dengan


ekspresi yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Itu adalah penampilan
berharga yang hanya bisa dilihat setahun sekali. Tidak; ketika mereka
pertama kali berangkat, dia merasa seperti telah melihatnya lebih sering
dari itu, tetapi dia tidak begitu yakin tentang kejadian lima tahun lalu.

"Umu. Karena itu, aku tidak tahu bagaimana nilai karmamu bisa berubah.
Tapi, karena karmaku negatif, aku berharap punyamu akan menjadi positif
sebagai kompensasi. Karena itu, akan lebih baik untuk membantai lawan
dengan nilai-nilai karma negatif. "

"Ah, eh? Tidak, itu, eh... Satoru, mari kita bicarakan itu nanti. Lihat, anda
sudah bisa melihat kota. Itu benar-benar mencolok. "

203
"Ahhh, begitu."

Suzuki Satoru bisa melihat sebuah kota di hadapannya. Dia telah


mendengarnya dari rumor, tapi itu adalah kota yang cukup besar. "Besar"
dalam hal ini tidak merujuk pada skalanya, tetapi dalam artian harfiah;
seperti bangunan fisik dan tembok kota yang sangat besar. Dari catatan
khusus adalah batu-batu besar di kedua sisi gerbang. Tingginya sekitar 150
meter. Batu-batu yang diletakkan di kedua sisi itu telah menjadi bagian dari
tembok kota.

Tembok kota belum dibangun karena letaknya di sebelah bebatuan itu.


Sebaliknya, Raksasa yang tinggal di dekatnya telah membebaskan mereka
dari rumah mereka sebagai tanda persahabatan. Setelah itu, berkat
hubungan persahabatan dengan para raksasa itu, setiap bagian kota -
seperti katakanlah, bangunan, tata kota, dan sebagainya - berukuran
raksasa juga sehingga para raksasa merasa nyaman, atau setidaknya itulah
yang didengar Suzuki Satoru.

Berapa banyak Raksasa yang dibutuhkan untuk mengirimnya, dan


bagaimana mereka melakukannya?

Ketika Suzuki Satoru mempertimbangkan masalah ini dengan minat yang


semakin besar, dia menunjukkan kepada Keno yang berkerudung bahwa
dia harus mengganti cincinnya.

Sebagai seorang Vampir, Keno menderita penalti untuk semua tindakan di


bawah sinar matahari. Namun, dia berhasil meniadakan itu dengan
mengenakan cincin anti-sinar matahari. Indikasinya adalah dia
mengubahnya menjadi sesuatu yang lain. Bahkan mengenakan tudung
tidak akan meniadakan penalti dan dia masih akan merasa lelah, tetapi hal-
hal akan merepotkan jika dia tidak bisa menanggung sedikit saja.

Dia telah meminjamkan empat cincin ke Keno: "ring of reducing sunlight


exposure penalties", "ring of proof against undead control and banishment

204
" sehingga Suzuki Satoru tidak bisa mendominasi dirinya", "ring of proof
against divination magic" dan " ring of immunity to bindings and other
movement impediments”. Dia akan memberilan yang lain tergantung pada
situasinya.

Kali ini, dia akan mengenakan "ring of proof against undead control and
banishment" dan "ring of proof against divination magic", yang keduanya
sangat penting ketika memasuki kota.

Sebaliknya, Suzuki Satoru tidak berusaha menyembunyikan wajahnya. Lagi


pula, orang bisa mengatakan bahwa dia telah berlatih memasuki kota-kota
dengan wajahnya terbuka selama lima tahun perjalanannya. Dan juga, dia
telah diberitahu bahwa akan lebih baik untuk menunjukkan wajah aslinya
ketika mencoba memasuki kota. Jika dia berterus terang dan tidak
berusaha menyembunyikan diri, akan lebih mudah untuk menggertak.

Dia telah mencoba menggunakan ilusi untuk menyamarkan dirinya


sebelumnya, Namun setelah kecelakaan yang tidak menyenangkan dia
tidak lagi bergantung pada mereka.

"Omong-omong, Satoru."

"Hm?"

"Kenapa kita kembali seperti ini?"

Negara Keno hanya sedikit lebih jauh dari tempat ini. Satoru tidak
membawanya ke sini selama lima tahun terakhir.

"Hm? Kita sudah mengelilingi dunia, tapi kita belum datang ke sini, kan?
Bukankah lebih baik untuk mendaki gunung-gunung yang hampir tidak
bisa kita lihat di kejauhan? "

"Saya mengerti."

205
Tampaknya Keno tidak terlalu percaya pada penjelasan itu, mengingat
nadanya. Suzuki Satoru tahu bahwa mereka telah menghabiskan waktu
lima tahun bepergian bersama. Namun, dia tidak berniat memberi tahu
Keno alasan untuk datang ke kota ini.

Gerobak yang ditarik Kuda Golem membawa mereka berdua ke gerbang


utama tanpa melambat. Mungkin mereka punya waktu yang baik, tetapi
tidak ada seorang pun di sana kecuali Suzuki Satoru dan rombongan.

Penjaga gerbang berkumpul, dan ada bahaya di udara. Semua orang sudah
menyiapkan tombaknya. Dia melirik ke dinding dan melihat para pemanah
berkumpul di sana. Tak perlu dikatakan, mereka semua waspada terhadap
Suzuki Satoru.

"Berhenti!"

Suara keras memanggil mereka. Tampaknya berasal dari kapten penjaga.


Suzuki Satoru dengan acuh tak acuh mengabaikannya dan menjawab
dengan nada cerah, ceria.

"Yo, cuaca bagus yang kita alami."

Kebingungan segera menyebar ke seluruh penjaga, tetapi mereka segera


melanjutkan sikap tegas mereka.

"Apa yang kau lakukan di sini, undead !?"

"Undead? Dimana?"

Suzuki Satoru melihat sekeliling, seolah sengaja.

"Omong kosong apa kamu -"

"- Mungkinkah kamu salah mengira aku salah satu undead !?"

Dia menyela tangisan para prajurit dan meneriaki mereka.

206
"Aku bukan undead! Saya Satoru [Oldbone]! "

"Old... bone?"

Para prajurit saling memandang dan kemudian mereka menggelengkan


kepala. Dia dapat mendengar mereka bertanya satu sama lain, "Apa kau
pernah mendengar tentang mereka sebelumnya?" "Seolah-olah, ini adalah
pertama kalinya aku mendengar ini."

“Tidakkah menurutmu itu sangat tidak sopan untuk memanggil salah satu
dari yang mulia Oldbone sebagai undead? kau telah menghina bangsa kita!
"

Penjaga gerbang saling memandang lagi. Kapten - yang akan menjadi


perwakilan sekarang - menjawab dengan nada yang sangat bingung.
Namun, dia tidak menunjukkan tanda-tanda menurunkan senjatanya.
Tetap saja, itu seperti yang diharapkan.

"Maksudmu, kau bukan undead?"

"Sudah kubilang, bukan? Aku Satoru, Oldbone yang agung! "

“Tidak, ah, permintaan maaf saya. Maafkan ketidaktahuan saya, tetapi saya
belum pernah mendengar nama Oldbone sebelumnya. "

"Apa!? kau bahkan tidak tahu kami Oldbone yang hebat dan perkasa?
Ngomong-ngomong, kota macam apa ini... ”

Penjaga gerbang yang bangga secara alami tersinggung karena


diperlakukan sebagai udik. Sementara mereka tidak senang dengan ini,
tampaknya mereka telah mereda dengan sangat hati-hati.

Ada banyak ras di dunia ini. Selain humanoid, ada juga banyak demihuman
dan heteromorph dengan penampilan aneh. Mendiskriminasi anggota
karena ras-ras itu mungkin menimbulkan kemarahan bangsa mereka. Jika

207
itu mengarah ke perang, itu bisa mengakibatkan kepunahan satu pihak.
Bahkan, beberapa negara telah dihancurkan dengan cara seperti itu.

Untuk alasan itu, penjaga gerbang telah diminta untuk menanggapi situasi
dengan tepat. Semakin banyak spesies yang melakukan kontak dengan
suatu negara, semakin intensif penjaga negara tersebut akan dilatih.

Dengan kata lain, mereka tidak akan bertindak gegabah jika mereka
mengira dia bukan undead tetapi bagian dari ras Oldbone.

Setelah itu, mengambil keuntungan dari kebingungan mereka dan


menguasai situasi akan menjadi kunci.

"Sepertinya aku perlu memberi tahu bangsa yang tertutup ini mengetahui
kehebatan kita, Oldbone. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku Satoru,
berasal dari Greatokyo, ibukota besar Oldbone. Aku datang ke sini... untuk
menemukan sesuatu yang bernilai, meskipun aku tidak berpikir ada
sesuatu yang hebat di sini yang akan menarik perhatianku. "

"...Apa kamu seorang pedagang?"

"Benar. Karena itu, aku tidak akan membeli apa pun jika tidak ada yang
menarik perhatianku. "

"Kita harus memeriksa barang bawaanmu dulu, tapi sebelum itu, kita
benar-benar perlu, eh... apa itu... ah... memeriksamu. Kamu mengerti kan?
Jika kamu mau melakukannya, maka... harap tunggu di sana. Aku akan
membawa seorang priest. "

Nada bicara Kapten berangsur-angsur menjadi satu, menyerah pada Suzuki


Satoru.

"Aku mengerti. Sementara aku bertanya-tanya jenis primitif macam apa


yang membuatmu salah dengan mengira Oldbone sebagai undead, kami
sangat murah hati. ”

208
"Dan gadis di sana itu?"

"Dia adalah temanku, dan juga seorang Oldbone."

"Hah?"

Kapten memandang Keno dengan kaget, dan kemudian mulai


membandingkannya dengan Satoru. Dia bisa terdengar bergumam
pertanyaan seperti."Dia bilang dia Oldbone?" ."Mereka benar-benar
berbeda, kan"

"Sangat mirip, bukan?"

"...Ah, um."

Kapten melihat ke bawah dalam apa yang tampaknya memalukan.

Segera, Suzuki Satoru bisa melihat seorang tentara membawa seorang


priest. Dia adalah pria gemuk yang terlihat seperti berlari sedikit saja akan
membuatnya kehabisan nafas.

Setelah dia tiba, priest menyeka keringatnya dengan sapu tangan dan
terengah-engah, seolah-olah dia berjuang untuk bernafas.

Kapten berkata, "Maaf," dan pergi ke priest.

"Priest-dono, terima kasih sudah susah-susah untuk datang jauh-jauh ke


sini."

"Apa yang kamu katakan, Kapten-dono? Ini adalah tugas kita. Yang
mengatakan, saya harap Anda lain kali tidak akan terburu-buru. Saya tidak
ingin diseret ketika dihadapan takhta para dewa sebelum saya tiba di sini. "

Nafas priest itu seperti isak tangis ketika dia menjawab.

209
Mereka berdua sudah melakukan yang terbaik untuk menenangkan diri,
posisi mereka sendiri agak jauh, Tapi Suzuki Satoru masih bisa mendengar
mereka.

"Tetap saja, bukankah ada kuda di kuil?"

"Apa yang kamu katakan, Kapten-dono? Apa kamu tidakmerasa kasihan


dengan kuda yang aku tumpangi? "

"Priest-dono... mungkin lebih baik bagi anda untuk belajar menungangi


kuda."

"Itu akan melukai pantat dan pahaku, jadi aku tidak akan melakukannya,
jika kamu tidak keberatan!" Kata priest itu ketika dia mengabaikan
jawaban Kapten "Tapi anda kan punya sihir penyembuh" lalu menatap
Suzuki Satoru. “Baiklah, aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan
di sini. Turn unde-- "

“Tidak, orang-orang itu mengaku sebagai Oldbone. Mereka sepertinya


bukan undead. "

"Hah? Oldbone?... Tapi mereka seperti undead bagiku.”

"Benarkah? Tapi, semuanya akan jadi sangat merepotkan jika mereka


benar-benar bukan undead... "

“Hm-- baiklah. Lagipula, akan sangat buruk jika aku mengusir orang-orang
yang mungkin menyumbang ke kuil kami, dan siapa yang tahu bagaimana
para atasan akan mengecamku. Jika aku akhirnya menjadi priest desa
maka-- ahem! "

"Tidak, bukan itu masalahnya, Priest-dono."

"Tidak, itulah masalahnya, Kapten-dono. Tempat ini terletak di dalam


wilayah Marquis. Bahkan jika dia memberi kita beberapa tingkat

210
wewenang, kita akan tetap menderita jika kita bertindak sendiri, tanpa
memperhatikan kepentingan kerajaan. Selain itu, insiden itu akan meledak
jika kita menyinggung seseorang yang kebetulan adalah anggota
berpangkat tinggi dari ras lain. Kapten-dono, saya percaya kamu tidak ingin
namamu dicatat dalam sejarah sebagai orang bodoh yang memulai perang
yang menyebabkan kehancuran kerajaan, bukan? Aku, tentu saja, akan
meneruskan itu. Selain itu, jika hal seperti itu terjadi, itu juga akan
menyebabkan semua masalah bagi orang lain juga! ”

"...Jadi anda mengerti. Karena itu, bisakah saya menyusahkan Anda untuk
memeriksa apakah mereka benar-benar bukan undead? ”

“Ini sangat merepotkan, jadi tidak bisakah kamu membiarkan mereka pergi
begitu saja? Suruh beberapa tentara mengawasi mereka sambil berpura-
pura menjadi pendamping atau semacamnya. ”

Mereka berdua saling bertukar pandang, dan pada akhirnya, sang priest
menggerakkan bahunya dalam kekalahan.

"Baik, baik, aku mengerti."

Ketika priest itu menggerutu karena harus mengucapkan mantra secara


gratis, dia berjalan ke arah Suzuki Satoru dan kemudian menyambutnya
dengan senyum ceria.

“Salam, tamu terhormat dari Oldbone. Saya adalah seorang pelayan kuil di
kota ini. Sementara aku mempercayai kata-katamu, aku perlu
mengucapkan mantra untuk menghilangkan keraguan orang lain. Saya
berharap agar Anda tidak menolaknya. ”

Fakta bahwa dia bahkan tidak menyebutkan namanya menunjukkan


dengan tepat betapa putus asanya dia untuk menghindari masalah. Bisa
dikatakan itu persis seperti yang direncanakan Suzuki Satoru.

211
"Saya mengerti. Silakan lanjutkan, priest-dono."

“[Detect Undead] - Begitu. Aku mengerti, Kapten-dono, dia bukan undead,


karena tidak ada reaksi terhadapnya. Juga - yeeart! "

Priest itu mengangkat tangannya. Suzuki merasakan kekuatan aneh


mendorongnya. Itu mungkin semacam kemampuan penghancuran undead.
Namun, itu sama sekali tidak efektif pada Suzuki Satoru dan Keno.
Sementara perbedaan level mereka adalah bagian dari itu, alasan utamanya
adalah berkat item sihir mereka.

“Seperti dugaanku, tidak ada reaksi. Pria ini bukan undead. "

"Apa itu benar?"

"Sudah kubilang, kan? Aku Satoru dari Oldbone. Memperlakukanku sebagai


undead cukup menjengkelkan. ”

Dia melihat para penjaga di sekitarnya menurunkan tombak mereka.


Mereka masih mengelilinginya, tetapi tidak ada lagi ketegangan di udara.

“Ini berarti aku sudah bisa melepaskan tugasku, kan? Ahh, di mana kamu
bisa menemukan undead yang tenang dan ramah seperti itu? Aku sudah
berpikir bahwa dia tidak mungkin menjadi undead sebelum datang ke sini,
" kata Priest itu sambil melirik semua penjaga. “Namun kamu masih
memanggilku di sini. Aku hanya bisa menilai ini sebagai pelecehan! "

Priest itu mengakhiri dengan nada bercanda. Kapten memandangi anak


buahnya dan menjawab dengan cara yang sama ringannya.

"Bagus sekali membuat Priest-dono lari ke sini! Saya selalu merasa ada
masalah dengan ukuran tubuhnya. Terus memanfaatkan peluang dengan
baik untuk membuatnya berlari seperti ini di masa depan! ”

212
Kapten dan Priest itu tertawa. Itu adalah jenis tawa yang terdengar seperti
sedang mengertakkan gigi, seolah-olah mereka sedang memikirkan hal lain.

Mereka berdua berhenti, seolah-olah mereka berdua sudah merasa cukup


untuk tertawa. Priest itu membelakangi Suzuki Satoru dan menuju ke kota,
sementara Kapten berdiri di depan Suzuki Satoru sekali lagi.

“Maafkan saya, Satoru-dono, pedagang Oldbone. Baiklah sekarang - izinkan


kami untuk memeriksa barang bawaan Anda."

“Bagaimanapun juga. Sebenarnya, barang bawaan kami hampir kosong,


karena tujuan kami adalah untuk melakukan pembelian. "

Suzuki Satoru dan Keno turun, dan pada gilirannya sekelompok orang yang
tampak sedikit berbeda dari penjaga gerbang tetapi yang semuanya naik ke
kereta. Mereka adalah penilai, yang bertugas memeriksa bagasi dan
memungut pajak.

90% dari isi gerobak adalah biji-bijian - meskipun terdiri dari 90%, itu
hanya sepersepuluh dari berat kereta yang dimuat. Bahkan jika seseorang
naik, pajak untuk biji-bijian ini akan sangat ringan.

Suzuki Satoru dan Keno menjalani pemeriksaan tubuh singkat, untuk


memastikan mereka tidak membawa barang selundupan. Saat itu,
karyawan yang mencari gerobak kembali. Salah satu dari mereka
memegang kotak kecil.

"Bisakah kamu membuka kunci di peti ini?"

"Tentu."

Suzuki Satoru membukanya dan kilau emas tumpah. Kotak itu berisi 500
keping mata uang perdagangan emas. Ada juga tas kulit di dalamnya
dengan sejumlah batu permata. Ini adalah sejumlah besar uang, tetapi itu

213
adalah jumlah yang biasa-biasa saja untuk sesuatu yang dimiliki seorang
pedagang dari jauh.

Karyawan itu menggulung lengan bajunya dan meraih lengannya untuk


memeriksa bagian dalam peti itu.

"- Tidak ada apa pun di dalam. Dan tidak ada tempat tersembunyi di kereta.
Satu-satunya hal adalah kuda itu bukan makhluk hidup. "

"Itu adalah Kuda Golem."

"...Bisakah Oldbones benar-benar mengendalikan sesuatu seperti itu?"

"Tentu saja. Mereka adalah Kuda Golem yang tidak perlu makan, minum
atau mengeluarkan kotoran. Mereka tidak takut di depan monster yang
menakutkan. Apakah itu tidak membuat mereka sempurna untuk
transportasi? ...Fakta bahwa Anda tidak memiliki ini adalah alasan Anda
seorang kampungan."

Suzuki Satoru melanjutkan untuk menggangu mereka, seolah-olah dia ingin


orang-orang menyuruhnya untuk segera beristirahat. Ini juga merupakan
bagian dari aktingnya, dan dia meminta maaf kepada mereka.

Setelah pekerja mendengar ini, mereka berkumpul untuk berdiskusi.


Mereka mungkin berbicara tentang berapa banyak pajak Kuda Golem,
karena tidak ada aturan untuk itu. Setelah pembicaraan singkat, mereka
memutuskan untuk mengenakan pajak yang sama dengan kuda lainnya dan
mendiskusikan sisanya dengan Marquis nanti.

Setelah membayar gerbang Suzuki Satoru, Keno, seekor kuda dan gandum,
mereka menerima izin untuk memasuki kota.

Kapten berbicara kepada Suzuki Satoru ketika dia mengambil kendali dan
bersiap untuk mendesak kudanya.

214
"Er, ya. Saya harus mengatakan ini. Perdagangan Oldbones... Saya akan
sampai ke sana. Akan lebih baik untuk tidak mengungkapkan wajahmu di
kota ini. "

"Kenapa aku harus melakukan itu... Ahh, apakah itu karena kamu pikir
orang akan salah mengira aku adalah undead? Bahwa mereka akan
membingungkanku dengan... "

"Ahhh, saya mengerti, saya mengerti."

Kapten melambaikan tangan Suzuki Satoru ketika yang terakhir itu


mengangkat suaranya, dengan cara yang sangat jengkel.

"...Kasus identitas yang keliru akan sangat buruk. Itu mengatakan...


sementara sangat alami bagi kita untuk membenci undead, tampaknya
reaksimu sedikit berlebihan, Apakah sesuatu terjadi? "

“Ahhh, memang benar. Namun, itu sudah lebih dari 20 tahun yang lalu.
Banyak undead pernah menginvasi bangsa ini, dan dikenal sebagai
Bencana Undead. Insiden itu menyebabkan banyak kerusakan, dan
sementara kota ini tidak secara langsung terkena dampaknya, kami masih
memiliki orang-orang yang kehilangan keluarga dan teman di sini. --
Apakah anda bisa mengerti?"

"Bencana Undead, katamu?"

Tampaknya itu terkait dengan insiden di negara Keno yang telah mengubah
warganya menjadi yuriniggers.

Insiden itu tidak hanya terjadi di negara Keno. perubahan yurinigger telah
mempengaruhi segalanya dalam jarak 250 kilometer. Kesimpulan yang
diambil Suzuki Satoru selama bertahun-tahun penyelidikan adalah bahwa
itu telah menyebabkan kejatuhan empat negara.

215
Namun, negara ini jauh dari sana, dan ada negara lain di antara mereka.
Juga, para yuriniggers dari kota itu hanya berkeliaran disekitar. Mengapa
mereka meluap ke negara ini?

Mungkin terlalu dini untuk menarik kesimpulan.

"Dan itu belum semuanya. Jika Anda menuju barat laut dari sini dan ke
negara berikutnya, Anda akan dapat melihat undead yang sama atau lebih.
Tampaknya ada terlalu banyak dari mereka untuk ditangani."

Itu di arah yang berlawanan dari mana Suzuki Satoru dan Keno berasal, ke
arah negara Keno.

"Hm--" Suzuki Satoru mengajukan pertanyaan . “Aku merasa pasti ada


alasan mengapa semua undead itu muncul. Apakah ada semacam perang
hebat? Sudah umum mayat-mayat yang tersisa di medan perang untuk
mulai bergerak. "

Kapten menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak yakin tentang itu. Yang saya tahu adalah undead itu tiba-tiba
muncul. Ada desas-desus yang mengatakan bahwa itu disebabkan oleh
beberapa mantra yang lepas kendali... meskipun itu hanya rumor. Saya
mendengar negara-negara tetangga telah mengerahkan pasukan mereka di
sepanjang perbatasan untuk mempertahankan diri dari serangan undead. ”

Suzuki Satoru tidak berpikir saat menjawab. Kepemimpinan negara ini


masih cukup cerdas, karena mereka belum mengambil kesempatan ini
untuk menyerang tetangga mereka yang sedang sibuk menahan undead.
Tidak, undead adalah musuh bersama mereka, jadi kemungkinan besar
mereka akan mengirim pasukan mereka sendiri untuk mendukung mereka.

216
"Bagaimanapun, itu sebabnya kami sangat berhati-hati terhadap undead.
Jadi saya harap Anda tidak akan melakukan apa pun untuk membuat orang
lain salah paham dengan Anda. "

"Baiklah... ah, maaf," Suzuki Satoru batuk ringan. "Aku mengerti apa yang
kamu maksud. Lalu, aku akan menutupi wajahku dengan topeng... tapi
bisakah kau membantuku? "

"Apa itu?"

“Jika ada penginapan kelas atas yang akan kamu rekomendasikan, bisakah
aku menyusahkanmu untuk mengirim seorang pria untuk membantuku
menunjukan jalan? Beri tahu mereka bahwa seorang pedagang Oldbones
akan datang untuk menginap bersama mereka. Itu akan menghemat
banyak masalah. Bagaimanapun, sebagian besar penginapan tidak
menerima tamu mencurigakan yang mengenakan topeng. "

Wajah Kapten tersimpul sebentar. Dia mungkin tidak ingin penjaga


gerbang berfungsi sebagai pelari untuk pedagang belaka.

"Jika kamu membantuku, itu akan meningkatkan penilaian kami terhadap


kota ini, kau tahu."

"...Ah, baiklah kalau begitu. Mau bagaimana lagi, Saya akan menganggapnya
sebagai permintaan maaf karena mengira Anda salah satu undead. Oi!
”Serunya kepada penjaga di dekatnya. "Kau, pergi ke Canopy Inn."

Setelah menerima perintahnya, tentara itu berlari keluar.

Setelah mendengar Kapten memberitahunya bagaimana pergi ke


penginapan, Suzuki Satoru mengambil kantong kulit dan menyerahkan
koin emas pada Kapten.

"Aku sangat berterima kasih. Pergi beli minuman untuk anak buahmu. ”

217
"Saya mengerti. Kalian Oldbones tentu berbeda dari undead. Jaga dirimu,
nona kec.. - maksud saya, Nyonya. ”

"Terima kasih."

Keno - yang selama ini diam - mengangguk kepadanya, dan kereta itu
berjalan melewati gerbang kota.

Penginapan itu besar.

Ini tidak merujuk pada ruangannya, tapi ukuran keseluruhan bangunan;


mulai dari setiap pintu yang tingginya setidaknya empat meter. Namun, itu
masih tidak akan dapat memuat ras besar seperti Giant, dan terus terang,
upaya mereka untuk menarik semua orang gagal memenangkan siapa pun.

Suzuki Satoru mendorong pintu yang berat itu.

Bertentangan dengan bagaimana mereka muncul, pintu-pintu itu terayun


dengan mudah. Dia tidak menggunakan banyak kekuatan - bahkan seorang
anak seharusnya bisa mendorong mereka terbuka.

Ini mungkin sebuah restoran dan penginapan, mengingat bahwa ada orang-
orang yang duduk dan minum di tengah hari. Mereka tampak terkejut
melihat topeng Suzuki Satoru.

Dia mengabaikan reaksi mereka dan kemudian dia melihat bartender.


"Begitu ya, tidak heran penginapan itu dibangun begitu besar," renung
Suzuki Satoru.

Bartender itu adalah seorang lelaki besar yang berdiri di atas dua setengah
meter, dan dia memiliki tanduk besar yang menonjol dari dahinya yang
menunjuk ke langit.

Dia memiliki otot besar, dan dadanya yang berkembang dengan baik
menonjol keluar dari seragam putihnya. Dia tidak terlihat seperti

218
pemiliknya malah kelihatan seperti tukang berkelahi, dan sejujurnya dia
mungkin saja seperti itu.

Dibandingkan dengan dia, Suzuki Satoru seperti anak kecil. Dia berjalan
lurus ke arah pria itu dan naik ke salah satu bangku di samping bar dengan
susah payah.

"Saya ingin kamar untuk dua orang, untuk satu malam. apakah itu tidak
apa?"

"Tidak sama sekali - dan aku minta maaf, Bung, kursi kami di sini tidak
terlalu cocok untuk orang kecil."

Apa dia mengejekku, pikir Suzuki Satoru. Namun, wajahnya menyiratkan


bahwa dia tidak melakukannya, yang berarti dia bersikap tulus.

"Tidak apa-apa, jangan khawatirkan itu."

"Mengingat ukuran teman kecilmu, aku bisa merekomendasikanmu


beberapa penginapan bagus lainnya, tapi itu tidak akan cocok untukmu,
Bung. Ada juga penginapan yang cocok untuk orang besar sepertimu... tapi
standarnya lebih rendah. Jika kamu tidak keberatan, aku bisa memberi
tahumu tentang itu. "

"Saya tidak punya niat menurunkan standar akomodasi saya."

Meskipun ada banyak cara untuk menghibur diri sendiri selama perjalanan,
hidup dalam kemewahan sangat penting bagi pasangan itu, karena mereka
tidak bisa menikmati makanan enak, Oleh karena itu, mereka selalu
menginap di penginapan kelas atas setiap kali mereka pergi ke kota.

"Begitukah. Lalu, bagaimana dengan ruangannya? Bahkan tempat tidur di


kamar tunggal akan cukup untuk kalian berdua, yang juga akan lebih
murah. ”

219
“Tidak perlu untuk itu. Saya tidak kekurangan uang. Beri aku dua kamar. ”

Pemilik penginapan bersiul.

“Saya berharap saya bisa melakukan apa pun yang saya suka seperti itu.
Mohon berikan uang anda ke saya. Mari kita lihat... " Pemilik penginapan itu
membungkuk, dan ketika dia naik lagi dia memiliki kunci di tangannya.
"Ambil ini. Oh ya, boleh saya bertanya bagaimana kalian berdua tamu
terhormat tiba di sini? "

"Kami mengambil gerobak tertutup. Prajurit yang datang lebih awal


merawatnya. Barang-barang kami hanya beberapa kantong biji-bijian. ”

"Oh, lalu bagaimana dengan binatang yang menarik gerobakmu? Pakan


akan menjadi bayaran ekstra, dan begitu pula dengan pria yang
mengurusnya. ”

“Itu adalah Kuda Golem. Tidak perlu perawatan atau makan. "

"Huh!" Pemilik penginapan itu tiba-tiba berseru. “Jadi ada hal-hal seperti
itu. Saya kira saya tidak mengetahui hal-hal ini. Sudah selesai dilakukan
dengan baik."

Suzuki Satoru dapat merasakan bahwa pelanggan yang diam-diam minum


pada awalnya sekarang semua fokus padanya. Apakah topik tentang Golem
menarik minat mereka, atau apakah mereka secara tidak sadar melihat ke
atas sebagai tanggapan terhadap pemilik penginapan yang mengangkat
suaranya?

Mereka tidak berpaling setelah beberapa saat, jadi itu seharusnya yang
pertama, pikir Suzuki Satoru.

Jika itu yang terakhir, mereka akan kehilangan minat dengan cepat. Karena
mereka tidak memalingkan muka, sepertinya mereka tahu sesuatu tentang
Golem.

220
Apakah karena ada Golem yang bekerja di kota, atau apakah semua traveler
pernah mendengar hal itu?

“Memiliki Kuda Golem ini harganya sangat murah. Oh, berapa biaya
kamarnya? Ah ya, bisakah Anda menghilangkan biaya makan? Kami
berencana untuk pergi ke luar untuk mencicipi makanan lezat setempat. "

Pemilik penginapan itu sempat curiga, tetapi kemudian dia langsung


menerima penjelasan Suzuki Satoru. Mungkin dia ingat deskripsi penjaga
tentang Suzuki Satoru.

"Ah, jadi begitu, orang kecil. Er - ya, itu mungkin yang terbaik. Anda
mungkin bisa menahannya, tapi saya pikir teman kecil Anda tidak akan bisa
menerimanya. "

"Tidak bisa menerimanya?"

“Yah, porsi kita sudah cukup untuk mengisi perut kita. Bantuan terbesar
sekitar dua kilo. Bisakah kamu menyelesaikan sebanyak itu? ”

"Mustahil."

Pemilik penginapan itu tertawa keras “Wahaha” ketika dia mendengar


balasan cepat Suzuki Satoru. Setelah itu dia menyatakan harga, yang cukup
rendah dibandingkan dengan semua yang mereka temui selama perjalanan
mereka.

Sekarang, apakah harga itu adil masih harus dilihat. Bagaimanapun, harga
barang-barang bervariasi dari kota ke kota, dan itu juga akan dipengaruhi
oleh ruangan yang diberikan kepada mereka. Masalah menjadi lebih rumit
ketika seseorang menganggap bahwa ini adalah kota besar di wilayah
Marquis. Namun, penginapan kelas atas di daerah tingkat ibu kota biasanya
memiliki sangat sedikit kamar gratis, dan biaya menginap satu malam akan
menjadi lima hingga sepuluh kali lipat dari tempat ini.

221
Setelah bertanya mengapa harganya begitu rendah, jawaban yang
diterimanya adalah: "ini tanpa biaya untuk makanan."

Tampaknya penginapan ini tidak hanya menyediakan sejumlah besar


makanan, tetapi mereka juga sangat percaya diri dengan kualitas masakan
mereka. Suzuki Satoru tiba-tiba merasakan penyesalan atas
ketidakmampuannya untuk makan. Tidak, tepatnya, dia merasakan hal
yang sama setiap kali dia pergi ke negara baru, pasar baru, atau alun-alun
baru.

"Keno."

"Mm."

Satu kata itu sudah lebih dari cukup bagi Keno untuk memahami niat
Suzuki Satoru. Dia menghasilkan kantong dan menyerahkan jumlah yang
diminta pemilik penginapan. Tak perlu dikatakan, itu hanya setoran.

"Datang lagi!"

Pemilik penginapan menyerahkan kunci besar dan kemudian memberi


tahu Suzuki Satoru secara singkat tentang lokasi kamar. Setelah itu, Suzuki
Satoru dan Keno menaiki tangga menuju kamar mereka di lantai dua.

Setiap orang memiliki langkah yang sangat tinggi, dan Keno lebih sulit
menaiki anak tangga daripada Suzuki Satoru. Namun, keduanya adalah
udead, dan menaiki tangga seperti ini tidak cukup untuk membuat mereka
berdua lelah. Kamar mereka sangat luas, dan hal pertama yang mereka
perhatikan adalah langit-langitnya yang sangat tinggi. Kemudian, mereka
memperhatikan dua tempat tidur yang sangat besar - ukuran di luar
ukuran raja - yang ditempatkan di tengah ruangan, dan kemudian mereka
melihat lemari dan bangku yang ukurannya juga sangat besar.

222
Keno berseru gembira dan melemparkan dirinya ke tempat tidur, dan
kemudian - raut wajahnya menentang gambarannya. Dia mungkin
berharap akan bangkit kembali setelah melompat ke tempat tidur, tapi
tidak ada musim semi di dalamnya, lalu apa yang dia rasakan adalah
sensasi kaku.

Yang mengatakan, seprai putih bersih sendiri lebih dari layak mendapat
nilai kelulusan.

"Jadi, kapan kita akan pergi ke pasar, Satoru?"

Sudah menjadi tradisi bagi mereka berdua untuk mengunjungi pasar setiap
kali mereka datang ke kota baru. Tidak hanya memenuhi persyaratan
untuk membeli barang-barang yang diperlukan untuk perjalanan mereka,
itu juga memungkinkan mereka untuk menyelidiki pasar.

"Yah, tentang itu... menyenangkan berjalan-jalan menyusuri jalan-jalan


kota, dan kita perlu menemukan pasar dan merasakan situasi sementara
biji-bijian belum membusuk. Tetap saja, aku berharap untuk belajar lebih
banyak tentang negara-negara di sekitarnya. Lagipula, pengetahuanmu
sudah ketinggalan zaman, Keno. ”

Setelah mendengar itu, Keno sedikit menyipitkan matanya.

Aku dan mulut besarku, Suzuki Satoru mengeluh ketika dia melihat
reaksinya. Namun, meminta maaf sekarang mungkin hanya akan
memperburuknya, jadi mungkin lebih baik berpura-pura tidak
menyadarinya.

"--Dalam hal itu bukankah seorang Bard lebih baik dari seorang pedagang?"
[Bard : Penyair]

"Itu benar. Bard akan lebih tepat. ”

223
Kelihatannya dia tidak terlalu marah. Setelah mendengar jawaban cepat
Keno, sebuah beban telah Terangkat dari benak Suzuki Satoru.

Pedagang keliling atau Bard atau pedagang lainnya yang terkait mungkin
yang paling tahu lingkungan sekitarnya. Seorang tentara bayaran mungkin
memperhatikan situasi di negara terdekat, tetapi seorang pedagang akan
mendengar desas-desus tentang apa yang terjadi di daerah yang lebih jauh,
sementara para penyair mungkin datang dari tempat yang lebih jauh lagi.

Di antara mereka berdua, pedagang lebih baik untuk informasi yang akurat,
tetapi dalam hal topik umum, bard muncul di atasnya.

Karena informasi yang tidak jelas dapat mengakibatkan kerugian besar,


pedagang biasanya menghabiskan banyak upaya untuk memastikan berita
yang dapat mereka andalkan. Pada gilirannya, para bard mencari cerita
dari tempat yang lebih jauh, tetapi mereka tidak terlalu mementingkan
kebenarannya. Menjadi menarik sudah lebih dari cukup. Namun, ada
beberapa kasus di mana beberapa cerita yang tampaknya palsu - informasi
menarik dari negeri yang jauh - benar-benar terjadi.

Singkatnya, karena Suzuki Satoru dan Keno ingin tahu lebih banyak hal,
jelas bahwa mereka akan memilih bard.

Bahkan jika berita yang mereka peroleh adalah palsu atau hanya rumor, itu
hanya masalah menghela nafas dalam penyesalan dan berkata, “Ahhh,
sungguh memalukan, sepertinya aku datang sejauh ini tanpa bayaran. Ke
mana saya harus pergi selanjutnya? ” Itu karena mereka adalah undead -
yang memiliki rentang hidup yang tak terbatas, mereka mampu menjadi
angkuh seperti itu.

Orang juga bisa mengatakan bahwa mereka dapat menikmati kegembiraan


situasi karena mereka undead.

- Kegembiraan karena usaha yang sia-sia.

224
Selain itu, ada alasan lain untuk memilih bard.

Bard menganggap mendongeng sebagai pekerjaan. Mereka akan


bersemangat jika dibayar.

Di sisi lain, pedagang adalah jenis orang yang informasinya menyangkut


kepentingan mereka. Terkadang, akan sulit untuk mendapatkan apa pun
dari mereka, dan mereka mungkin tidak membagikan apa yang mereka
ketahui dengan jujur pada Suzuki Satoru dan Keno, karena mereka adalah
orang asing. Jika mereka mencoba untuk perkenalan melalui guild
pedagang, satu masalah adalah bahwa ada banyak guild seperti barang
perdagangan, dan yang lain adalah bahwa anggota guild biasanya tunduk
pada orang luar, dengan alasan seperti perjanjian kerahasiaan dan aturan
guild dan sejenisnya. Biasanya berakhir sangat merepotkan.

Sementara bard juga memiliki guild mereka sendiri, manajemen mereka


tidak hampir sama terstrukturnya dengan guild pedagang. Tentu saja,
beberapa dari mereka memiliki aturan yang ketat, tetapi pengembara yang
berpengalaman dari negeri yang jauh - dengan kata lain, bard tingkat tinggi
- biasanya memiliki waktu yang lebih mudah di guild. Namun, Suzuki
Satoru dan Keno tidak peduli dengan detail seperti itu.

"Kalau begitu, kita akan menyewa bard. Selain itu, kita mendapat banyak
harta dari tempat sebelumnya, cukup untuk beberapa kali pengeluaran,
jadi kita akan lebih bermurah hati dengan pembayaran. "

Suzuki Satoru menyeringai pada dirinya sendiri dan sepertinya Keno belum
melihatnya. Namun, dia mengerutkan alisnya dan tersenyum pahit karena
alasan lain.

Suzuki Satoru merasakan ada makna lain di balik ekspresinya, dan


memutuskan untuk membiarkannya memberinya skor untuk lelucon
undead tadi.

225
"Sekitar tiga puluh poin ?"

"Beneran... Apa kau yakin kau tidak terlalu rendah?"

“Saya pikir itu tepat. Itu tidak terlalu lucu atau mengesankan. "

"Ehhh..."

Meskipun dia tidak mengira itu adalah lelucon, itu masih mengecewakan
untuk mendapatkan skor rendah. Jika ini adalah penilaian kinerja atau
semacam tujuan departemen, Suzuki Satoru mungkin akan mulai tawar-
menawar dengan bosnya.

"Baiklah, mari kita ubah mood kita dan temukan seorang bard. Kita akan
bertanya ke pemilik penginapan tentang hal itu terlebih dahulu. "

Setelah membayar biaya pengantar ke pemilik penginapan, pria itu


membawa bard yang dia rekomendasikan dalam waktu singkat. Bard itu
mengenakan pakaian yang sama mewahnya dengan penginapan ini, dan dia
adalah anggota ras humanoid Four-Eyes yang berasal dari tanah yang agak
jauh dari sini. Percakapan singkat dengannya mengungkapkan bahwa dia
adalah seorang Bard yang cukup baik - dengan kata lain, memiliki level
yang cukup tinggi. Yang mengatakan, dia bahkan tidak bisa mulai mengejar
ketinggalan dengan Suzuki Satoru.

Tentu saja, dia hanya menemukan satu yang memiliki kekuatan yang
sebanding dengan dirinya selama perjalanannya.

Itu akan menjadi entitas yang bersarang di puncak yang orang-orang sebut
tertinggi di benua, musuh perkasa yang memerintah kekuatan besar yang
dikenal sebagai Wild Magic - [Brightness Dragon Lord], yang
konfrontasinya dengan Suzuki Satoru berakhir dengan seri.

Suzuki Satoru dan Keno mendengarkan kisah sang Bard.

226
Sementara mereka tidak tahu mengapa, bahasa asing yang digunakan di
dunia ini secara otomatis diterjemahkan ke dalam sesuatu yang dapat
dikenali. Kata benda tertentu mempertahankan pengucapan aslinya, tetapi
kosakata bermakna lainnya diterjemahkan. Pertanyaan siapa yang
melakukan ini dan bagaimana mereka melakukannya adalah sebuah teka-
teki yang masih belum terpecahkan. Logika di balik terjemahan lirik lagu
suram; dimana kata-kata seorang penyanyi yang tidak terampil akan
terdengar seperti omong kosong yang tidak berarti dan rusak. Keahlian
pemain bukan satu-satunya kriteria; audiens juga membutuhkan tingkat
budaya dan pemahaman tertentu. Menurut Keno, bisa memahami lagu
dengan akurat adalah tanda status sosial di lapisan atas, dan sebenarnya
ada kelas khusus untuk hal-hal seperti itu.

Bagaimanapun, seorang yang tidak terlalu peduli dengan seni maupun


budaya seperti Suzuki Satoru yang tidak hanya tidak memiliki selera,
langsung berpikir "Apa sih yang dinyanyikan orang ini" di awal. Tidak
peduli seberapa terampil bard itu. Tentu saja, dia masih dapat memahami
kata-kata itu jika tidak secara otomatis diterjemahkan; artinya, seperti
seseorang menyanyikannya dalam bahasa Jepang. Namun, selama
bertahun-tahun berlarian di luar, dia tidak pernah mendengar ada yang
berbicara bahasa Jepang.

Bagaimanapun, menyimpulkan bahwa tidak ada seorang pun di sini yang


pernah menggunakan bahasa-bahasa di dunia Suzuki Satoru itulah hasil
akhir kesimpulannya.

Pecahan-pecahan dari mereka telah diturunkan melalui sejarah, dan Suzuki


Satoru juga secara pribadi melihat item-item yang membuktikan
keberadaan mereka.

Karena pikiran Suzuki Satoru terfokus pada hal-hal seperti itu, lagu bard
yang masuk di satu telinga segera keluar di telinga yang lain, namun tidak
untuk Keno, yang telah menerima pendidikan kerajaan. Dia terlena dalam

227
musik yang indah, dan Suzuki Satoru juga berpura-pura mendengarkan
lagu itu.

Sementara dia tidak tahu apa yang dinyanyikan bard itu, dia bertepuk
tangan dengan Keno di akhir setiap lagu. Meskipun dia merasa itu sangat
membosankan, dia mencegahnya memperlihatkan ekspresinya, sebagai
bagian dari etika dasar seorang pegawai.

Setelah beberapa lagu, akhirnya tiba saatnya untuk segmen percakapan


yang sudah lama dinanti Suzuki Satoru.

Suzuki Satoru tidak membuang waktu dan mulai bertanya kepadanya


tentang desas-desus dari negara-negara sekitarnya dan apa yang telah
dilihatnya dalam perjalanan ke sini.

Setelah sekitar tiga jam, Suzuki Satoru merasa bahwa dia telah cukup
belajar dari bard itu, jadi dia meninggalkan tempat itu sebentar. Ketika dia
kembali, dia meletakkan kantong kulit di atas meja.

"Astaga! Apa semua uang ini untuk saya? "

Bard itu tidak berusaha menyembunyikan keterkejutannya saat dia


mengambil koin emas dari kantong.

"Apa jumblahnya tidak salah?" Menanggapi pertanyaan bard, sikap Suzuki


Satoru berubah menjadi kemurahan hati yang terus terang.

"Secara pribadi, kupikir itu tidak cukup untuk suaramu yang indah itu..."

Keno mengangguk dan membuat suara persetujuan. Jika Suzuki Satoru


hanya membayarnya sejumlah kecil, dia mungkin akan mengambil
dompetnya sendiri untuk memberi hadiah kepadanya - Suzuki Satoru
sudah sejak lama melihat keinginannya untuk menghadiahinya.

228
Isi dompet Suzuki Satoru sendiri tidak perlu dikatakan lagi, tetapi milik
Keno juga selalu terisi. Mereka telah membagi dana dari berbagai anggota
"Corpus of the Abyss" secara merata di antara mereka. Keno awalnya
menolak, tetapi karena mereka bepergian bersama, itu berarti mereka
adalah mitra yang setara.

Meski begitu, Suzuki Satoru bertanggung jawab atas sebagian besar jumlah
yang dicuri , sementara dia telah memberikan batu permata dan sejenisnya
kepada Keno. Ada alasan tertentu untuk pengaturan ini, dan Keno
tampaknya tidak senang dengan itu.

"Anda, anda terlalu baik, saya tidak berpikir kinerja saya akan diterima
dengan baik. Terima kasih banyak!"

Bard itu tersenyum begitu lebar sehingga dia tidak bisa menutup mulutnya.

Sementara jumlah yang telah dia bayarkan pada bard barusan lebih dari
tingkat biasanya, mengingat keadaan itu mungkin tidak akan menimbulkan
kecurigaan jika dia mengatakan itu karena dia menghargai keterampilan
dari bard ini.

Sebagai imbalan atas apresiasi Suzuki Satoru, pihak lain telah


mengembangkan niat baik yang besar untuknya. Ini adalah contoh
bagaimana hadiah uang yang tepat dapat membuka hati orang lain untuk
diri sendiri, sebuah pelajaran yang telah mereka pelajari selama perjalanan
mereka.

Secara alami, sepuluh koin emas adalah uang receh untuk Suzuki Satoru.
Jika dia berniat untuk melakukannya, bahkan membayar beberapa ratus
kali jumlah itu bahkan tidak akan mulai menimbulkan kerutan di alisnya.
Namun, bukan itu yang dilakukan. membayar lebih, terutama jauh di atas
harga pasar, cenderung menarik perhatian orang jahat dan serta semua
masalah yang mereka timbulkan.

229
“Dia sangat memuji nyanyianmu, sementara aku terkesan dengan
pengetahuanmu. Kami akan tinggal di sini selama beberapa hari ke depan.
Selama itu, aku harap kamu akan terus mengumpulkan informasi; jika itu
menyenangkanku , aku akan terus membayarmu."

Mata Bard menyala ketika dia mendengar ini.

Suzuki Satoru merasa bahwa akan lebih baik untuk menghemat energi
memburu berbagai orang untuk belajar tentang situasi dan alih-alih
menyerahkan tugas itu kepada bard. Dalam kasus pedagang, para penyair
akan lebih kecil kemungkinannya untuk menimbulkan kecurigaan mereka,
dan para bard juga akan menjadi hakim yang lebih baik apakah informasi
mereka dapat dipercaya atau tidak.

Dengan kata lain, Suzuki Satoru telah membayar sejumlah besar tadi untuk
menaruh bard di sisinya dan memastikan bahwa dia telah melemparkan
dirinya dengan sepenuh hati ke dalam tugasnya dalam mengumpulkan
informasi.

"Saya mengerti. Maka saya akan mengambil cuti saya untuk hari ini. "

"Sangat baik. Ah, ya, mengingat ukuranmu mirip dengan kami, apa boleh
kami bertanya di mana kamu menginap? "

"Saya mengerti! Ya, memang benar bahwa sebagian besar tamu yang
dihibur oleh kota ini cenderung berada di pihak yang besar. Saya tinggal di
sebuah penginapan yang dioperasikan oleh guild. ”

"Maka sepertinya kita tidak akan bisa pergi ke sana. Aku mengerti. Kalau
begitu, bisakah kami mengundangmu ke sini lagi dalam waktu tiga hari? "

"Pasti! Serahkan saja pada saya!"

Bard itu meninggalkan penginapan dengan suasana bahagia. Orang


berkantong tebal itu meringankan langkahnya.

230
Setelah menutup pintu kamar, Keno memandang Suzuki Satoru dengan
penuh semangat.

“Lihatlah betapa yakinnya dia! Dia benar-benar baik! "

"Ya, benar."

Karena Keno telah mengatakannya, kemungkinan besar itu benar.

...Aku tidak yakin apakah itu karena aku menjadi undead, tetapi aku tidak
merasa tersentuh oleh karya seni.

Namun, Keno, juga undead, telah terombang-ambing olehnya, jadi itu


mungkin bukan alasannya. Meski begitu, Suzuki Satoru tidak bisa tidak
berpikir sepanjang garis itu. Keno terus berbicara tanpa memperhatikan
apa yang dipikirkan Suzuki Satoru. Mungkin Keno yang normal mungkin
merasakan apa yang ada dalam pikiran temannya, tetapi sekarang dia
terlalu bersemangat untuk peduli tentang hal-hal seperti itu.

"Sementara aku menantikan tiga hari kemudian - aku tidak berpikir dia
akan mencapai standar itu sekarang jika dia menulis lagu baru."

"Hmm, kurasa."

Dia mungkin menyuarakan kesepakatan, tetapi Suzuki Satoru tidak


mengerti lagu-lagu itu sama sekali. Keno menyipitkan matanya dan
menatapnya.

"Pembohong."

"Hrg!"

"Lupakan saja, aku akan membiarkanmu kali ini. Jadi, apa kita akan
berjalan-jalan menyusuri jalan selatan setelah itu? "

231
"Itu rencana semulanya, tapi -" Suzuki Satoru memandang ke luar jendela,
yang dilapisi kaca tebal yang tidak membiarkan banyak cahaya masuk.
"Matahari sudah terbenam. Kami menghabiskan cukup waktu
mendengarkannya."

"Maafkan saya. Itu semua karena saya-- "

"--Tidak tidak Tidak! Jangan salah paham, Keno, aku tidak mengeluh
tentangmu. Bisa kehilangan diri sendiri dengan musik yang begitu indah
adalah kesenangan yang jarang kau nikmati. Yang ingin aku katakan adalah
bahwa akan lebih baik jika kita dapat memanfaatkan waktu dengan lebih
baik. Dan selain itu, bahkan jika sudah terlambat, itu hanya berarti kau
tidak bisa keluar. "

Keno menggembungkan pipinya dan cemberut.

"Itukan berarti karena saya tidak tumbuh ?! ...saya mengerti, bagaimana


dengan berbohong bahwa saya berasal dari ras yang sudah cukup umur? "

Bukan tidak mungkin secara teori. Lagipula, sama seperti ras besar yang
sering mengunjungi penginapan ini, ada juga ras kecil. Meskipun mustahil
untuk mengatakan bahwa Keno adalah seorang anak berdasarkan tinggi
badannya, mustahil untuk berhasil menggertak dengan wajahnya yang
mungil. Tentunya rencananya akan menimbulkan banyak masalah. Penjaga
gerbang mungkin tidak akan mengejar masalah ini karena merasa bersalah
karena membingungkan Oldbones dengan undead, tetapi jika mereka tidak
menunjukkan penghargaan yang tepat kepada mereka, mereka mungkin
akan curiga lagi.

Dan juga, seseorang bisa jika seseorang cukup umur dengan melihat wajah
mereka, bahkan jika mereka kecil. Namun, biasanya hanya ras-ras yang
mirip satu sama lain yang dapat membedakannya dari penampilan mereka.
Misalnya, senyum normal mungkin dianggap sebagai intimidasi oleh
humanoid.

232
Bagaimanapun, jika mereka bersikeras bahwa Keno adalah orang dewasa,
para demihuman mungkin tidak bisa mengatakannya, tetapi sebagian besar
humanoid mungkin tidak akan menangapinya.

"Ada banyak humanoid di kota ini, jadi itu tidak akan berhasil."

"Lalu bagaimana dengan memakai topeng?"

"Seberapa inginnya kau mau menarik perhatian?"

"Benar juga…"

Memakai topen di jalan hanya akan menarik kecurigaan dari orang-orang


yang lewat, kecuali ketika berada di semacam festival keagamaan. Lagipula,
wajah Suzuki Satoru sendiri sudah menarik banyak perhatian, dan jika
bukan karena itu saja ketika dia mencoba dan gagal menggunakan ilusi
untuk menyembunyikan wajahnya, dia tidak akan ingin berkeliling untuk
mengekspos wajahnya juga.

“Kita bisa mencobanya di lain waktu kita pergi ke suatu tempat dengan
sedikit atau tanpa humanoid. Aku kira itu dapat dianggap sebagai
percobaan dalam melihat apakah orang mempercayai alasan itu. "

Keno tampak seperti baru saja mekar.

"Tapi kali ini tidak."

Wajah Keno menegang lagi.

"Uuu... ah, Satoru..."

"Aku tidak akan termakan lagi. Selain itu, bagaimana orang-orang akan
melihatku jika aku membawa seorang anak di jalan utama di malam hari?"

233
Nyatanya, kata-kata Suzuki Satoru tidak akan sepenuhnya akurat jika dia
berjalan-jalan di distrik orang miskin, di mana anak-anak yang tersesat
dapat dilihat di mana-mana. Berkeliaran di sana dengan pakaian usang
akan mendapatkan pandangan sekilas.

Tapi mengingat Keno mengenakan pakaian bersih, itu akan menarik


banyak perhatian. Bahkan jika keamanan di jalan-jalan utama bagus, itu
akan menjadi masalah yang berbeda sepenuhnya pada malam hari.

Selain itu, juga akan sangat bermasalah jika Keno berpakaian compang-
camping. Jika beberapa anak yang compang-camping berjalan-jalan dengan
orang dewasa yang berpakaian normal, yang terakhir mungkin akan dikira
sebagai orang jahat yang telah membeli seorang pelacur anak-anak.

Secara alami, Suzuki Satoru tidak mau dianggap orang seperti itu. Tentu
saja tidak!

Tetapi dalam kasus itu, bagaimana dia bisa membiarkan Keno berjalan-
jalan secara alami di jalanan malam?

Jawabannya adalah bahwa Suzuki Satoru dan Keno keduanya harus


berpakaian lusuh.

Dengan begitu, orang-orang di distrik orang miskin mungkin tidak akan


keberatan dengan mereka.

Namun, mereka telah mengatur untuk bertemu seseorang malam ini,


sehingga rute itu juga keluar. Karena itu, dia tidak bisa keluar dengan Keno
malam ini.

Namun, mengingat situasinya, yang perlu dilakukan Suzuki Satoru dan


Keno adalah bergerak secara terpisah.

Selama dia berpakaian compang-camping, Keno bisa berjalan-jalan di


malam hari tanpa menarik perhatian. Dan sementara Keno masih kecil, dia

234
masih seorang Vampir. Kemampuan fisiknya jauh melebihi rata-rata orang
dewasa . Dikombinasikan dengan peningkatan kemampuan sihirnya selama
lima tahun terakhir, dia seharusnya bisa menangani apa pun yang muncul.
Selain itu, dia memiliki magic item yang dipinjamkan Suzuki Satoru, jadi dia
masih bisa melarikan diri bahkan jika Keno menghadapi seseorang yang
lebih kuat darinya.

Namun, tak satu pun dari mereka yang ingin keluar dan menjadi magnet
bagi masalah.

Undead adalah musuh makhluk hidup; jika terkena masalah, tidak akan ada
yang mau mendengarkan mereka.

"Tapi…"

“Aku mengerti perasaanmu dan aku tahu kau pasti tidak senang dengan ini.
Tapi aku harus tetap bersikeras bahwa kamu tinggal di sini malam ini
sampai matahari terbit lagi. "

Suzuki Satoru tahu apa yang dipikirkan Keno. Malam-malam yang


membosankan sulit dilewati bagi undead, yang tidak perlu tidur atau
beristirahat. Selain itu, kota di malam hari terlihat cukup menarik; orang
dapat melihat banyak adegan yang secara dramatis berbeda dari siang hari.
Meskipun kadang-kadang lebih berbahaya, itu hanya membuatnya lebih
menarik - terutama ketika bahaya mengatakan sama sekali tidak penting
bagi mereka berdua, dan mengalami sensasi itu masih sangat
menyenangkan.

"Keno, apa aku belum memberitahumu ini? Setiap kali kita pertama kali
datang ke kota, kita harus tinggal di malam hari sebelum kita mengetahui
situasinya. ”

235
Selain itu, Keno mungkin memiliki kekuatan bertarung yang cukup untuk
mempertahankan diri, tapi pertemuan dengan musuh setingkat pahlawan
masih sangat berbahaya.

Selama ini, dia selalu membuatnya tetap tinggal sampai dia yakin bahwa
tidak ada apa pun di kota yang tidak bisa dia tangani.

"Kalau begitu anda harus tinggal dan bicara padaku, Satoru."

Dalam lima tahun terakhir, mereka telah melewati malam ketika matahari
tidak ada di langit dengan berbicara.

Tidak perlu istirahat berarti mereka memiliki lebih banyak waktu bersama
- dalam hal hubungan manusia, seolah-olah mereka telah melakukan
perjalanan satu sama lain selama sepuluh tahun.

Itu juga sebabnya dia memilih rencana seperti ini.

Mungkin pada hari-hari biasa dia mungkin memberikan persetujuan, tetapi


hari ini, Suzuki Satoru berdiri teguh dan menggelengkan kepalanya.

"Itu ide yang bagus juga, tapi aku akan melakukan apa yang selalu
kulakukan, mengumpulkan informasi dari jalanan di malam hari."

"Hah? Bukankah kamu biasanya mempelajari situasi pada pagi hari? "

"Ya, biasanya aku akan melakukannya, tapi aku sangat bosan hari ini."

"Kamu curang!"

"Karena itulah aku ingin kau tinggal di rumah dan mengurus rumah, Nona
Kecil Keno. Apa kau mengerti?"

"...Baiklah, aku mengerti. Aku akan membaca beberapa catatan penelitian


yang kita ambil. Jika aku harus melakukan percobaan, kamu harus
membantuku, oke?"

236
"Tentu saja."

Catatan penelitian yang telah mereka kumpulkan dari anggota "Corpus of


the Abyss" ada di sepanjang garis meningkatkan kemampuan mereka
untuk mendominasi undead yang lebih kuat, belajar bagaimana
mengunakan mantra tingkat yang lebih tinggi, meningkatkan atribut
undead dan sebagainya. Oleh karena itu, Keno telah melemparkan dirinya
ke dalam peran mendukung Suzuki Satoru, dengan harapan bahwa
menyelesaikan salah satu dari topik-topik itu mungkin akan memperkuat
Suzuki Satoru.

Sayangnya, tidak ada upaya mereka yang berhasil.

Namun, itu dalam kasus Suzuki Satoru.

Keno sendiri mendapat manfaat dari mereka. Sepertinya dia menjadi


sedikit lebih kuat. Bahkan, dia - yang awalnya tidak memiliki kemampuan
untuk mendominasi undead - sekarang memiliki kemampuan seperti itu.
Dari perspektif sistem ras dan job YGGDRASIL, itu seharusnya tidak
mungkin.

Dalam hal itu, mengapa itu tidak berhasil pada Suzuki Satoru?

Ada dua kemungkinan.

Salah satunya adalah bahwa Suzuki Satoru tidak bisa lagi mempelajari
kemampuan baru - dengan kata lain, ia lengkap.

Yang lain adalah bahwa seseorang di tingkat Suzuki Satoru perlu penelitian
lebih mendalam untuk diperkuat.

Bagaimanapun, penelitian ini tidak dapat dilakukan oleh Suzuki Satoru


sendiri, dan Keno menemukan kesenangan dalam menyelam langsung ke
dalam pekerjaan itu.

237
Suzuki Satoru meninggalkan Keno dengan ucapan "Lakukan yang terbaik" -
yang sepertinya membuatnya merasa sangat tidak senang - dan
meninggalkan kamar mereka.

Sepanjang jalan, Suzuki Satoru - yang tidak punya pilihan selain


menyembunyikan wajahnya dengan ilusi dan berganti pakaian - membuka
pintu yang ditunjukkan menuju ke sebuah toko, dan dia sedikit terkejut.

Ini adalah bar.

Namun, ini tidak terlihat seperti restoran di malam hari dari penginapan,
dan juga tidak terlihat seperti bar , tetapi lebih merupakan tempat di mana
pelanggan dapat mencicipi anggur berkualitas dengan tenang - dengan kata
lain, sebuah bar kelas atas.

Itu adalah tempat yang sangat berkelas, dan suasananya benar-benar


berbeda.

Jadi begitu. Suzuki Satoru mengerti alasan kenapa mereka harus bertemu di
sini.

Dia belum pernah memasuki tempat seperti itu selama perjalanan mereka.
Sebagai salah satu undead yang tidak bisa makan atau minum, Suzuki
Satoru tentu saja tidak perlu pergi ke sana, untuk tidak membawa Keno,
yang tampak seperti anak kecil. Bahkan di dunianya sebelumnya, dia hanya
mengunjungi tempat-tempat seperti ini dua kali, hanya untuk menjamu
klien.

Dengan kata lain, Suzuki Satoru tidak tahu bagaimana harus bersikap di
sini. Namun, acaranya harus berlanjut. Akan buruk jika dia
mempermalukan dirinya sendiri di sini. Sama seperti Suzuki Satoru yang
bingung, petugas dengan pakaian bergaya berjalan menghampirinya.

"Selamat datang."

238
Petugas membungkuk.

Sebelum lelaki itu mendekatinya, Suzuki Satoru merasakan bahwa dia telah
mengukur pakaiannya. Jika dia tidak mendapat nilai untuk memasuki bar,
dia mungkin akan dengan sopan diminta untuk pergi. Dengan kata lain, dia
berhasil melewati pintu.

Sebagai tindakan pencegahan, dia telah berganti pakaian setelah


mendengar tentang suasana di dalam tempat ini. Tampaknya itu adalah hal
yang benar untuk dilakukan.

Meski begitu, dia mungkin harus tetap diam saat perubahan di tengah jalan
di bawah sampul [Perfect Unknowable].

Dia melihat ke dalam bar yang gelap - melakukan hal itu bukan masalah
bagi Suzuki Satoru, yang merupakan undead - dan melihat seorang pria
duduk di sofa melambai padanya.

Dia adalah seorang pria dengan tatapan tajam, dan pakaiannya jelas
memamerkan tubuh berototnya. Dia memiliki tanduk kristal di kepalanya.
Dia adalah salah satu humanoid yang dikenal sebagai Sharp Horns.

239
240
Suzuki Satoru berpura-pura tidak langsung menatap lelaki itu dan terus
melihat-lihat sekitar sebentar sebelum berjalan.

Dia duduk di sofa di seberang pria itu.

"Maaf membuatmu menunggu."

Dia sudah memilih cara untuk menggunakan sikap yang angkuh sebagai
unjuk kekuatan, Namun pria di depannya kelihatan tidak menujuinya, tapi
justru itulah yang dia harapkan. Majikan - atau lebih tepatnya, uang -
adalah bos, tidap peduli dimana saja hal itu tidak bisa diubah.

“Tidak, tidak, anda sudah tepat waktu. Akulah yang datang terlalu cepat. ”

Depan meja pria itu tidak ada cangkir sama sekali, namun terlihat jelas
kalau dia habis minum beberapa, karena aroma alkohol yang bertebaran di
sekitarnya. Pria itu datang lebih awal karena ini adalah bar kelas atas dan
Suzuki Satorulah yang membayar tagihannya. Tentu saja, itu belum
semuanya.

Dia adalah pemimpin dari sekelompok tentara bayaran Pathfinder. Pasti


ada alasan lain di sini selain minum.
[note : Pathfinder, pencari jejak/penyelidik/detektif]

Pathfinder ini tidak seperti persekutuan tentara bayaran yang berjumlah


puluhan atau ratusan. Awalnya, ada kurang dari sepuluh dari mereka,
semuanya sekelompok elit, dalam kelompok mereka. Mereka bekerja tanpa
terikat oleh loyalitas negara. Misi yang mereka terima melibatkan perang
antarnegara, menyelidiki reruntuhan yang disebut sarang monster,
membersihkan monster, dan berbagai tugas lain yang terkait dengan
kekerasan. Jika seseorang bersikap baik, mereka bisa disebut tentara
bayaran elit. Jika tidak, mereka adalah sekelompok penjahat.

241
Lebih dari sebulan yang lalu, di kota terdekat, Suzuki Satoru telah merekrut
mereka untuk melakukan penyelidikan. Dia datang ke sini hari ini untuk
mempelajari hasil pekerjaan mereka.

"Langsung saja."

"Oi oi. Aku sudah lama memikirkan ini, Apa Anda tidak minum dulu? Aku
akan merasa tidak enak kalau aku minum sendirian, Anda tahu. Minum
juga membantu menyederhanakan negosiasi. "

Pria itu tampaknya menggunakan semacam pepatah, tetapi Suzuki Satoru


belum pernah mendengarnya sebelumnya. Tentu saja, Suzuki Satoru tahu
kalau dia sendiri hanya memiliki sedikit pengetahuan, jadi itu mungkin
cara berbicara yang normal. Pria itu memberi isyarat dan seorang pelayan
diam-diam berjalan mendekat.

"Berikan old - ah, maaf. Berikan minuman kepada majikanku yang


dermawan."

"Tidak perlu," Suzuki Satoru dengan dingin menolak.

Itu hanya akting, seperti biasanya. Untuk menghindari keharusan terus


menolak berbagai tawaran, lebih mudah baginya untuk bertindak seperti
ini. Dari sudut pandang orang dewasa, jika seseorang terus menolak
undangan untuk pergi minum, maka pada akhirnya orang akan berhenti
mengundangmu keluar.

"Ah, jangan pedulikan aku, silakan saja minum."

"Seperti yang baru saja aku katakan..." Kata-kata pria itu menghilang ketika
dia menggaruk kepalanya. "Ahhh, kalau begitu, aku pesan Clare."

"Baiklah. Tahun yang mana?"

“Kedelapan. Berikan langsung padaku. "

242
"Pasti."

Suzuki Satoru menyaksikan pelayan itu pergi, dan lelaki itu menurunkan
suaranya untuk berbicara.

"Sekarang - Aku akan memberimu temuan kami. Kota yang anda


perintahkan untuk diselidiki diambil alih oleh yuriniggers. Tidak ada yang
tahu jika ada orang yang tinggal di sana. "

"Begitukah."

Itulah hasil yang dia harapkan, dan suara Suzuki Satoru tenang. Mungkin
pria itu tidak senang dengan itu, karena dia mengubah nadanya. Namun,
dia mungkin telah memalsukannya. Dia adalah tipe orang yang tidak akan
membiarkan perasaan sejatinya keluar bahkan ketika mabuk. Karena itu,
dia mungkin mencoba untuk menekankan bagaimana perasaannya.

"Ini adalah kota ketiga yang dipenuhi oleh yurinigger yang Anda minta
kami pastikan, Anda tahu?... Sudah saatnya Anda memberi tahu kami
alasannya, bukan? Mengapa Anda tidak mengizinkan kami pergi ke kota
dan menyelidiki secara detail? Apa yang sebenarnya anda inginkan?"

Meskipun tidak perlu menjawab pertanyaan itu, akan sangat buruk jika
mereka memutuskan untuk melakukan apa yang mereka mau sendiri. Akan
lebih baik jika dia bisa menjawab dengan cara yang tidak mengungkapkan
niatnya dan menghilangkan minat mereka dalam masalah ini.

"Lalu aku akan menjawab pertanyaanmu dengan pertanyaan. Aku


menetapkan aturan ketat bahwa 'Kau tidak boleh memasuki kota'. Apa kau
sudah melakukannya? "

"Tidak."

"Lalu kenapa aku harus mempercayaimu?"

243
“Kami mematuhi instruksi yang diberikan kepada kami oleh majikan kami.
Aku jamin itu. Lagi pula, Anda membayar kami begitu banyak. "

Itu tidak bisa dipercaya. Jumlah yang Suzuki Satoru telah setujui untuk
membayar akan terlihat seperti kacang jika mereka telah memasuki kota
dan menjarah harta bendanya.

Belum waktunya untuk belajar kebenaran dengan mantra Mind control. Itu
bukan pilihan yang baik; akan ada masalah begitu mantra berakhir. Dia
bisa menangkapnya dan menggunakan [Alter Memory] padanya, tapi dia
tidak percaya diri dengan kemampuannya untuk menyesuaikan ingatan
dengan sihir.

Menjadi ahli dalam perubahan ini akan memakan waktu yang sangat lama,
dan latihannya akan melibatkan mengubah seseorang menjadi orang biasa.
Mengingat bahwa dia tidak memiliki basis operasi yang tepat, itu adalah
tindakan yang tidak realistis.

Haruskah dia membungkamnya atau menaruh kepercayaan padanya?

Suzuki Satoru ingin membungkamnya.

Jika mereka membunuh para yuriniggers dan menjarah harta kota, itu bisa
menyebabkan ancaman bagi negara Keno. Ini terutama berlaku untuk
kelompok-kelompok netral, yang tindakannya sangat sulit dikendalikan.

Tampaknya negara-negara di sekitar Inveria tidak mengirim pasukan


mereka untuk menumpas kota-kota ini.

Namun, negara-negara ini seharusnya tahu tentang warga negara


tetangganya yang semuanya menjadi yuriniggers. Beberapa negara itu
mungkin memiliki hal yang sama terjadi pada rakyat mereka. Apakah
negara-negara itu telah memilih untuk mengambil tindakan militer atau
berjaga-jaga, oleh karena itu mereka masih harus terus diperhatikan.

244
Sayangnya, tidak ada cara untuk memastikan ini. Seorang pengelana
seperti Suzuki Satoru tidak akan bisa mempelajari rahasia negara semacam
itu, tidak peduli berapa pun bayarannya. Namun, dia bisa memikirkan
beberapa alasan mengapa negara-negara di sekitarnya belum mengambil
tindakan.

Karena undead adalah musuh semua makhluk hidup, tidak ada manfaatnya
secara langsung kalau melenyapkan mereka.

Bahkan jika mereka memusnahkan para yuriniggers dan membebaskan


sebuah kota, yang mereka dapatkan hanyalah tanah tanpa tenaga kerja.
Tanah seperti itu tidak akan berguna bagi mereka...

Mungkin berguna jika mereka memiliki penduduk yang berlebihan dan


tenaga yang banyak. Tetapi jika mereka tidak memiliki populasi sebanyak
itu, maka mengambil dan memegang wilayah yang tidak perlu hanya akan
menjadi beban, karena orang membutuhkan pasukan garnisun yang lebih
besar seiring bertambahnya wilayah seseorang.

Tetapi jika mereka meninggalkan undead sendirian, itu mungkin mengarah


pada sekelompok undead yang bertambah kuat, jadi mereka harus
mengirim pasukan mereka pada akhirnya. Namun, negosiasi akan
diperlukan agar tidak membuat gangguan tetangga mereka ketika
memindahkan pasukan mereka, dan kemudian para bangsawan akan
mendorong tanggung jawab untuk mengambil bagian dalam pemusnahan
dan seterusnya satu sama lain. Hal-hal seperti itu akan memakan waktu
yang sangat lama.

Dan satu hal lagi adalah selama penyebab situasi tidak diketahui,
mengirimkan pasukan mereka mungkin hanya akan membuat mereka
menjadi undead. Siapa pun yang punya otak bisa mengatakan itu.

Oleh karena itu, orang-orang tak bertuan yang didorong oleh keinginan ini
adalah oposisi yang lebih mengancam di sini.

245
Dengan demikian, dia perlu melucuti mereka dari gagasan itu dengan
tindakan pencegahan, bahkan jika itu berarti berbohong kepada mereka.

"Aku mengerti... itu bagus," kata Suzuki Satoru ketika dia dengan sengaja
menurunkan suaranya. "Aku tanya, kenapa menurutmu orang-orang di
kota berubah menjadi undead?"

"Maksudmu itu bukan karena monster muncul secara tiba-tiba? Anda tahu,
seperti [Soul Eater]? Aku dengar bahwa banyak orang mati ketika monster
itu muncul di negara tertentu. "

Ya, banyak orang akan mati jika berjalan di jalanan dengan kemampuan
aktif yang dikeluarkannya, Suzuki Satoru tersenyum pahit di dalam hatinya.
Memang, makhluk undead seperti itu tidak ada yang istimewa baginya,
tetapi tampaknya mereka sangat kuat di dunia ini.

Aku ingat ada seorang prajurit sihir yang mengendarai Soul Eater di antara
anggota Corpus of the Abyss, tetapi dia sangat lemah. Baiklah...

"Kurasa tidak. Kami percaya bahwa mungkin ada semacam wabah atau
kutukan yang bekerja di sini. " Ekspresi pria itu tidak berubah setelah
mendengar kata " kami ". Suzuki Satoru mengabaikannya dan terus
berbicara. "Itu mungkin bukan racun. Jika ada awan beracun yang dapat
menutupi seluruh kota - tentu saja, awan yang mengubah makhluk hidup
menjadi sesuatu yang lain - tetapi aku belum pernah mendengar hal seperti
itu sebelumnya. "

"Jadi, itu bukan wabah?"

"Tidak, itu lebih mungkin daripada racun. Bagaimanapun, ada wabah yang
unik untuk undead. Mungkin wabah yurinigger ini adalah sesuatu seperti
itu - sangat menular, disebarkan di udara, dan yang tidak dapat diobati oleh
[Cure Disease] ...Penyakit yang dikutuk. "

246
"Ah, ah - aku mengerti. Seperti Demon Dever, kalau begitu. Itu sebabnya
Anda tidak ingin kami masuk. "

Tampaknya dia telah mengambil umpan.

"Aku senang kau mengerti. Biasanya, organisme menular seharusnya sudah


mati setelah sekian lama, tetapi tampaknya semuanya tidak normal.
Penyakit khusus ini berbeda dari yang lain dan mungkin bersembunyi di
tubuh para yuriniggers. Juga, mereka mungkin bukan yuriniggers biasa,
tetapi strain yuriniggers baru yang menular. ”

Pria itu mendengarkan dalam diam, dan Suzuki Satoru terus memutar
ceritanya.

"Meskipun kami tidak tahu penyebabnya, ada kemungkinan bahwa salah


satu dari kalian mungkin terinfeksi juga. Akan cukup buruk jika kau
berubah menjadi yuriniggers di tempat itu, tetapi skenario terburuk adalah
jika dia memiliki masa gejala perubahan yang tetap. Itu akan merepotkan.
Infeksi mungkin menyebar ke kota ini dan desa-desa sekitarnya. "

“Oi oi oi oi, bos. Anda seharusnya memberi tahu kami tentang bahaya ini
sebelumnya, kan? ”

"Dan jika aku memberitahumu, siapa yang akan mengambil pekerjaan itu?
Juga, kematian akan membuktikan apakah kota itu aman atau tidak.
Bagaimanapun, aku tidak akan kehilangan waktu tidur jika kau akhirnya
mati karena kau tidak mengikuti instruksiku. "

Tatapan pria itu menjadi tajam.

"Jadi kita digunakan sebagai percobaan kah, kalau begitu..."

Suzuki Satoru tersenyum dingin, tetapi tidak menjawab.

"Kalau begitu biarkan aku bertanya sekali lagi. Apa kau masuk? "

247
"Kami tidak. Aku menepati perjanjianku... dan aku bersumpah kalau aku
akan terus menepati janjiku di masa depan. "

Pria itu langsung menjawabnya langsung. Setelah melihat kurangnya


keragu-raguannya, Suzuki Satoru yakin bahwa dia tidak berbohong.

"Yah, sungguh memalukan - ah, maksudku kau melewatkan kesempatan


untuk menghasilkan banyak - yaitu, kesempatan untuk mengumpulkan
seluruh kekayaan kota."

Pria itu mengerutkan alisnya, seolah sengaja.

"Anda membayar kami dengan jumblah yang banyak - namun anda juga
merupakan bos yang mengerikan."

"Benarkah? Jika aku benar-benar bos yang sangat mengerikan, bukankah


aku tidak mendesakmu untuk memasuki kota? aku telah memberimu
umpan pancing dengan barang langka, kan? "

Pria itu tampaknya telah menerima kata-kata itu.

Saat itu, pelayan datang membawa anggur.

Pria itu mengambil seteguk lalu kemudian dengan keras menghembuskan


udara yang memuat alkohol itu.

“Yah, terima kasih untuk pekerjaannya. Kami akan mengambil pembayaran


sesuai rencana, kalau begitu. "

Suzuki Satoru membuang kantong kecil di atas meja. Kemudian, dia


meletakkan tas besar di atas meja, yang berdenting.

Lelaki itu membuka kantong yang lebih kecil, memeriksa ada empat batu
permata besar di dalamnya, lalu menutupnya kembali.

248
Karena koin emas terlalu berat, transaksi besar biasanya dilakukan dengan
batu permata dan sejenisnya. Beberapa negara menggunakan batu permata
untuk membuat jenis mata uang bernilai sangat tinggi yang disebut koin
permata, atau mereka membuat koin mithril atau adamantite, atau "plat
emas" yang memiliki nilai melebihi beratnya, tetapi negara ini tidak
melakukannya.

"Dan... ini?"

Pria itu sudah membuka tas dan memeriksa koin emas di dalamnya. Itu
jumlah yang cukup besar.

“Kedua tas itu adalah bayaran untuk pekerjaan itu. Ambillah."

“Kalau begitu seharusya anda menggunakan kedua tas yang disi permata.
Sulit untuk membawa barang-barang ini pulang ketika Anda mabuk. "

“Maaf tentang itu, tapi tolong lakukan. Uang ini tidak cukup untuk sebuah
batu permata."Suzuki Satoru kemudian bergumam pada dirinya sendiri,
"Keuangan juga cukup ketat untukku..."

Mungkin tidak ada gunanya rekayasa seperti itu, tetapi layak untuk dicoba.
Akan baik-baik saja selama itu bisa menunda pria itu sedikit saja.

"Lalu kita akan pergi ke penilai bersama. Nilai permata - "

"--Ah, Anda tidak perlu melakukan itu. Jangan salah, tapi aku mempercayai
anda, tahu? Lagipula, ini adalah ketiga kalinya Anda mempekerjakan kami,
dan Anda tidak pernah menyerah pada pembayaran atau mencoba
menawar terlalu banyak. Jika aku meragukan Anda pada saat itu, itu akan
sangat memalukan bagiku. "

"Tidak, itu tidak masalah bahkan jika kau tidak mempercayaiku. Kita perlu
memastikan tidak ada masalah di antara kita untuk menghindari masalah. "

249
Setelah Suzuki Satoru berkata demikian, pria itu tertawa.

Dia tertawa sebentar, dan kemudian pria itu berbicara kepada Satoru, sisa-
sisa kegembiraannya masih ada di wajahnya.

"Andalah yang tidak mempercayai kami, kan? Yah, itu tidak bisa dibantu.
Ha ha! Kalau begitu biarkan aku jujur. Aku tidak pergi dengan Anda lebih
awal karena ini adalah tempat yang lebih berkelas dan jarang-jarang aku
datang ke sini, jadi aku ingin Anda membelikan saya beberapa minuman
lagi. "

Begitu... dengan kata lain, dia ingin aku membayar tagihan. Baiklah, tidak
apa-apa...

"Yah, itu saja, kalau begitu. Aku akan kembali dulu. "

Suzuki Satoru bangkit dari tempat duduknya. Pria itu mengangkat gelasnya
dan mengawasinya pergi.

"Tolong terus rawat kami."

Tapi apa ada waktu berikutnya? Dengan pemikiran itu dalam benaknya,
Suzuki Satoru tersenyum dengan cara yang sangat berarti.

Mempekerjakan pathfinder yang sama mungkin menimbulkan kecurigaan,


jadi dia tidak lagi mau mempekerjakan tim pria ini lagi. Itu sebabnya dia
membayarnya dengan emas.

Membayar permata akan cukup sederhana, tetapi dia tidak melakukan ini
karena dia ingin mengambil emas yang telah dia curi dari "Corpus of the
Abyss" padanya.

Dia ingat bahwa mantra divination tertentu dapat menentukan lokasi item
yang ditandai. Semakin tinggi tingkat mantra, semakin akurat mereka bisa
melacak posisi itu. Namun, dia tidak bisa menempatkan tanda seperti itu

250
setelah memasuki dunia ini, kecuali mereka jelas berbeda dari barang-
barang yang diproduksi secara massal.

Misalnya, jika dia ingin melacak sebuah ingot, itu harus jelas berbeda dari
ingot lainnya - hal-hal kecil seperti meninggalkan goresan yang jelas atau
tanda lain di atasnya akan menjadi penting.
[note : Ingot, batang logam]

Namun, jika mantra yang digunakan bukan dari tingkat tinggi, maka sekali
mantra itu ditempatkan dalam wadah tertutup atau tempat lain - seperti di
dalam inventory, misalnya - itu akan tidak dapat dihindarkan. Bahkan
mantra tingkat tinggi tidak akan bisa mendeteksinya melalui pertahanan
magis yang sesuai.

Yang mengatakan, setelah mempertimbangkan bahaya mempertahankan


apa pun yang membawa kemungkinan samar membiarkan orang lain
melacak posisinya, Suzuki Satoru telah memutuskan untuk
mendistribusikan koin-koin ini ke seluruh penjuru. Dia telah menyimpan
rahasia ini dari Keno.

Tentu saja, ketika dia telah mendominasi anggota "Corpus of the Abyss",
dia telah bertanya kepada mereka beberapa kali apakah item dapat
digunakan sebagai pelacak. Namun, tidak ada dari mereka yang pernah
mendengar ada yang melakukan hal seperti itu. Yang mengatakan, jika
bahkan Suzuki Satoru dapat memikirkan jebakan seperti itu, siapa yang
dapat mengatakan bahwa anggota "Corpus of the Abyss" tidak dapat
melakukan hal yang sama?

Apa yang bisaku lakukan, yang lain juga bisa ... siapa tahu, mungkin ada
makhluk di luar sana yang bisa mengendalikanku dengan undead
domination.

Baik dia dan Keno dilengkapi dengan peralatan yang meningkatkan daya
tahan mereka terhadap undead domination, tetapi itu sama sekali bukan

251
jaminan perlindungan. Bahkan Suzuki Satoru, yang memiliki spesialisasi
necromancer, tidak dapat mengklaim hal itu. Selain itu, pengetahuan
Suzuki Satoru berakar pada YGGDRASIL.

Memang benar bahwa sebagian besar pengetahuan YGGDRASIL-nya telah


terbukti benar selama lima tahun terakhir, yang juga sangat membantu
Suzuki Satoru. Tapi itu juga benar bahwa hal-hal tertentu - seperti
bagaimana [Wish Upon A Star] berfungsi - telah diubah. Dalam hal itu,
mungkin saja ada jalan keluar untuk mendominasi makhluk undead level
100.

Kecerobohan adalah wilayah orang bodoh.

Suzuki Satoru tidak akan terganggu bahkan jika "Corpus of the Abyss"
menangkap pria itu untuk diinterogasi.

Pria itu tidak tahu wajah asli Suzuki Satoru dan sebagian besar hal yang dia
katakan kepadanya adalah kebohongan. Apa pun yang mereka dapat
pelajari darinya hanya akan berakhir dengan melindungi Suzuki Satoru.

Bahkan mempelajari apa yang telah digunakan Suzuki Satoru untuknya


tidak akan menjadi masalah. Jika anggota "Corpus of the Abyss" mencoba
menggunakannya dalam skema mereka, itu akan berakhir bermain di
tangan Suzuki Satoru sebagai gantinya. Lagipula, dia mungkin akan belajar
lebih banyak dari mereka ketika dia menyerang mereka sebagai akibat dari
ini.

...Tapi tidak ada yang terjadi pada mereka sampai sekarang. Aku sudah
membayar mereka dua kali... ah baiklah, aku tidak akan kehilangan apa-apa
walaupun usahaku sia-sia. Tapi situasiku sekarang... apakah ini uang yang
ada di bawah?

252
Ketika dia berpikir dengan linglung tentang semua ini, Suzuki Satoru
membayar kepada penjaga bar tiga kali lipat nilai dari apa yang diminum
lelaki itu sejauh ini.

Tidak ada yang tahu berapa banyak lagi yang akan dia minum, tetapi
karena dia sudah memberinya begitu banyak, dia bisa membayar sisanya
dari sakunya sendiri jika itu masih belum cukup. Dengan pemikiran itu
dalam benaknya, Suzuki Satoru meninggalkan bar.

Pria itu - Bez Ku Broven (Bez, putra Broven, dari suku Ku) habis minuman
yang cukup banyak, dan dia bisa merasakan alkohol menyebar dalam
dirinya. Tetap saja, itu tidak cukup untuk membuatnya goyah. Itu masih
baik-baik saja jika hanya memperlambat pemikiran ini. Menjadi tentara
bayaran yang telah membuat musuh yang adil, Bez tidak akan
menunjukkan kelemahan pada siapa pun.

Sementara ada saat-saat dia benar-benar mabuk untuk memancing musuh


keluar, dia punya teman dengannya. Dan hari ini, tidak ada teman
dengannya.

Sementara aku ingin mereka mengikuti klien... sebenarnya melakukan itu


akan bodoh.

Naluri tentara bayarannya-nya memberitahunya bahwa melakukan hal itu


berarti menginjak ekor Naga.

Bez melambai pelayan.

"Tolong tagihannya."

253
Dia memiliki kantong di dalam saku dan tas yang begitu penuh sehingga
sulit untuk berjalan dengannya. Dibandingkan dengan apa yang diberikan
kliennya, pengeluarannya di sini tidak banyak.

"Tidak, tidak perlu untuk itu."

Ketika dia mendengar apa yang dikatakan pelayan setelah berjalan, Bez
tertawa riang.

"Oh, maaf soal itu."

Dia baru saja bercanda saat itu, tetapi kelihatannya kliennya tidak dalam
masalah keuangan apa pun, menilai dari cara dia dapat membayar Bez
tanpa membeli minuman.

Sementara dia sangat ingin memberi klien ucapan terima kasih, gelas di
depannya kosong dan dia tidak berminat untuk meminta lebih banyak.

Kalau begitu ayo pergi, pikirnya. Hanya ketika dia berdiri, dia menyadari
bahwa pelayan belum bergerak dari depannya.

Entah kenapa, tatapan berbahaya mulai merayap di matanya tepat ketika


pelayan mulai berbicara.

"Pelanggan yang terhormat. Bolehkah saya tahu siapa tamu tadi? ”

"Hm?"

Alis Bez tersimpul dalam ketidaksenangan. Untuk berpikir dia benar-benar


meminta informasi pribadi tentang pelanggan - bagaimana tempat ini
melatih orang-orangnya?

Mungkin dia tidak akan keberatan dengan pertanyaan jika ini adalah
beberapa lubang di kedai dinding di kota. Tapi tempat ini berbeda.
Seharusnya ada respek terhadap privasi pelanggan mereka yang cocok

254
dengan jumlah yang berpindah tangan di sini. Mungkin ada sekelompok
kekuatan yang mendukung tempat ini, mungkin. Seseorang membutuhkan
tingkat kekuatan tertentu untuk mengusir orang-orang jahat itu. Mungkin
mereka memiliki ikatan dengan organisasi ilegal, agar mudah berurusan
dengan pelanggan yang kasar.

"Aku benar-benar minta maaf. Pelanggan itu mengenakan pakaian yang


sangat bagus, jadi saya bertanya-tanya seperti apa dia. Saya sangat tertarik.
Di dalamnya."

Pelayan telah mengatakan semua itu meskipun Bez tidak mengatakan apa-
apa. Dengan kata lain mereka berkata, "kami juga akan memberi Anda
informasi, jadi tolong ungkapkan sesuatu kepada kami".

"Ah, pakaiannya, ah--"

“Jahitanya, bahan, semuanya bagus. Dia mungkin akan menjadi salah satu
pelanggan dengan pakaian terbaik yang pernah kami miliki di sini sejauh
ini - yang terbaik. Sebenarnya, saya tidak tahu pakaian itu terbuat dari apa.

Jika bahkan karyawan dari bar ini tidak tahu, maka itu pasti sesuatu yang
luar biasa.

Sementara ini adalah pertama kalinya Bez datang ke sini, dia telah
mendengar bahwa tempat ini dilindungi oleh lingkaran tertinggi penduduk.
Mungkin penguasa - di tingkat raja - mungkin datang ke sini.

Oi oi oi, pakaian luar biasa macam apa itu... tapi jujur, dari mana pria itu
berasal?

Jadi dia lebih hebat dari penguasa? Dia ingin bertanya itu, tetapi itu
mungkin diambil untuk menyetujui perdagangan informasi. Bez tidak
punya niat untuk melangkah lebih jauh, jadi dia mengangkat bahu.

255
"Aku dengar dia pedagang." Itu terdengar sangat palsu, pikir Bez, tapi dia
tetap mengatakannya. “Jadi saya rasa itu terbuat dari kain dari tanah yang
jauh. Siapa tahu, itu mungkin hal biasa di sana. ”

"Tentunya kau bercanda. Jika itu benar-benar barang murah, seperti yang
kau katakan, maka dia pasti telah berdagang dengan negara-negara yang
sangat maju... jelas bukan negara di wilayah ini. "

"Bukankah itu berarti dia pasti datang dari tempat yang sangat jauh, kalau
begitu?"

Meskipun dia mengatakan itu, memang benar bahwa Bez sangat tertarik
pada kliennya.

Bez merasa mengatakan bahwa dia seorang pedagang tidak jauh dari
kebenaran. Itu karena dia tidak bisa merasakan sedikit kekerasan dari
kliennya - dia merasa seperti orang biasa.

Ketika dia menyewa mereka untuk pertama kalinya, salah satu teman Bez,
seorang warior beastman, telah mendengus dan menyimpulkan bahwa dia
adalah lawan yang mudah dikalahkan. Namun pada pertemuan kedua, dia
mulai ragu-ragu.

Sebagai permulaan, isi dari misi ini sangat aneh, ketika seseorang duduk
dan memikirkannya. Sepertinya dia mengirim mereka karena dia tahu akan
ada sesuatu untuk ditemukan. Selain itu, apa yang akan diperoleh klien
mereka dari mengetahui hal ini?

Seolah-olah dia sengaja membocorkan informasi barusan.

Rasanya seperti dia mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga Bez


dari melihat lebih jauh ke dalam masalah ini, tetapi juga seperti dia menipu
dia. Jika itu adalah yang pertama, itu akan menghilangkan kecurigaan di

256
dalam hatinya, tetapi ketakutan di dalam hatinya tidak akan hilang jika itu
yang terakhir.

Namun--

"Maaf. Seorang klien seperti itu yang membayar tanpa menggerutu dan
yang bahkan membayar tagihan untuk minumanku adalah klien terbaik
yang bisa aku harapkan. Tidak ada yang bisa aku beritahukan padamu. "

--Tidak perlu pergi menginjak ekor Naga.

Kekayaan sebuah kota - tidak, tiga kota - sudah cukup untuk membuatnya
ngiler. tapi jika orang itu didukung oleh suatu negara, maka akan buruk jika
dia menyimpan dendam.

Membawa harta dan melarikan diri ke negara lain adalah satu hal, tetapi
masalahnya tidak sesederhana itu. Terkadang, kebencian bisa menarik
keluar kekuatan yang tak terbayangkan. Bez tidak ingin menghabiskan sisa
hidupnya diincar oleh pembunuh elit yang disewa oleh beberapa negara.

Selama orang lain tidak mengkhianatinya, Bez juga tidak akan


mengkhianatinya. Itu adalah rahasia kebahagiaan Bez.

"Apakah begitu? Lalu saya minta maaf. "

Pelayan itu mengeluarkan tas berisi banyak uang. Apa ini, Bez bertanya
dengan matanya, dan kemudian pelayan itu menjawab:

"Minumannya ada di rumah, jadi aku akan mengembalikan pembayaran


padamu. Silakan datang lagi, dan terima kasih klien Anda atas nama kami. "

Ini mungkin merupakan permintaan maaf dari bar untuk mengungkit


tentang pelanggan, atau apa ini uang bungkam?

257
Sejenak, Bez ingin menolaknya. Tetapi dia memutuskan bahwa itu akan
menjadi langkah yang buruk, dan itu akan menabur benih niat buruk
antara dia dan bar ini.

Sementara dia tidak berpikir itu akan langsung mengancam nyawa, itu
akan tergantung pada bagaimana bar memikirkan klien itu. Jika dia ingin
mempertahankan hubungan dengan klien itu, maka sesuatu mungkin
terjadi pada Bez sebelum dia bisa memberi tahu klien hal-hal yang tidak
perlu.

Untuk mencegah dirinya diam, dia harus mengambilnya.

Dalam hal ini, aku lebih baik tidak bertanya tentang masalah ini.

Bez mengambil dompet itu, agak kesal.

"Aku akan kembali."

Tidak ada salahnya bersikap sopan.

"Kami akan menunggu anda."

Setelah mendengar pelayan berbicara dari belakangnya, Bez melangkah


keluar.

Sepanjang jalan, dia membuka kantong yang diberikan oleh penjaga toko
dan melihat permata yang tampak berharga di antara koin-koin emas.
Majikannya mungkin tidak memberikan ini ke toko untuk membayar
minuman, jadi akan lebih baik memperlakukannya sebagai uang bungkam.

Bez tidak memiliki indra tajam Ranger atau thief, tetapi ia memiliki indra
sendiri yang telah diasah setelah banyak pertempuran. Dia mengerahkan
indera-indera itu sepenuhnya dan mengambil rute memutar kembali ke
penginapannya sendiri untuk memeriksa apakah dia diikuti.

258
Bagian dari lantai pertama penginapan adalah kafetaria, dan teman-
temannya sedang minum di sudut.

"Yo."

Dia tahu sekilas pada label botol anggur bahwa ini lebih baik daripada
barang biasa - itu adalah barang terbaik yang dimiliki penginapan. Tentu
saja, itu tidak seberapa dibandingkan dengan bar tempat Bez baru saja
minum.

“Selamat datang kembali - sepertinya semuanya berakhir dengan lancar.


Kau terlihat bahagia, Kau mencium bau minuman keras, dan kau terlambat
kembali. "

Pria yang mengatakan ini tingginya sekitar 120cm. Dia bukan anak kecil,
tetapi orang dewasa yang layak. Dia termasuk ras humanoid yang dikenal
sebagai Hill Dwarf. Sementara mereka adalah kerabat Dwarf, mereka
memiliki kedekatan dengan profesi ranger dan indera pengarahan yang
tajam.

"Lagipula, kau akan kembali lebih cepat jika terjadi sesuatu."

Pembicaranya adalah seorang pria yang tombaknya bersandar di dinding.


Dia memiliki kepala ular dan seluruh tubuhnya tertutup sisik. Dia adalah
seorang Snakeman, ras yang tidak manusiawi.

“Ahhh, dia membayar jumlah yang dia janjikan. Karena itu, dia tidak
membayar ekstra. "

“Hah, kedengarannya bahkan jika kau melakukannya, kau akan


meminumnya. Aku tidak menyentuh alkohol, jadi jangan keluarkan dari
keuangan party. "

"Tapi kamu makan setumpuk daging segar, bukan? Kamu tidak keberatan
mengeluarkannya dari keuangan party, bukan? "

259
Orang yang mengatakan itu adalah makhluk humanoid yang rasnya adalah
kerabat para Orc. Tubuh berototnya membuatnya tampak dua kali ukuran
Bez. Sementara orang bisa menyebut kerabat rasnya dari Orks, mereka
lebih seperti spesimen superior yang sama, sangat mirip dengan cara
Hobgoblin dan Goblin berhubungan.

Senjata di pinggangnya lebih dari dua meter dan dikenal sebagai odachi.
Dia bisa menggunakannya sebagai seorang ronin.

Selain ketiga orang itu, ada dua orang lainnya yang tidak hadir merupakan
sahabat Bez.

"Iya iya, mari kita nilai itu. Bez. ambil permata. "

Bez menyerahkan kantong itu dengan permata ke Hill Dwarf. Hill Dwarf
mengangkat isinya ke atas meja dan mulai memeriksanya dengan cahaya
lampu. Dia mengambil satu menit untuk masing-masing permata sebelum
dia selesai. Pada saat itu, teman-temannya sudah selesai menghitung koin
emas dan memberitahukan jumlahnya.

"Baiklah. Jumlah yang kita sepakati. Permata mungkin dijual kurang lebih
tergantung pada pembeli, tetapi itu bukan kesalahan klien kita. "

Snakeman memutar kepalanya pada sudut yang tidak bisa diatur manusia
dan memandang Bez. Meskipun dia terbiasa melihat mata yang tidak
menunjukkan emosi, itu tetap membuat Bez tidak nyaman.

“Sekarang, mengapa dia membayar begitu banyak hanya untuk pekerjaan


sederhana itu? Apa Kau belajar sesuatu setelah minum-minum dengannya?
"

Itulah sebabnya mereka memilih untuk bertemu di tempat yang sangat


mewah.

260
Mengingat pekerjaan itu hanya untuk memeriksa sebuah kota - bahkan jika
itu penuh dengan undead, tetapi hanya pada tingkat yuriniggers - ini adalah
jumlah yang sangat murah hati. Itulah yang mengganggu Bez tentang niat
sebenarnya dari klien mereka.

Namun--

"Tidak semuanya."

Bez mengangkat bahu. Itu karena dia telah menyimpulkan bahwa akan
lebih aman untuk tidak membongkar terlalu dalam tentang ini.

"Oi oi ... mungkinkah kita akan segera dikunjungi oleh retriever?"

"Aku tidak tahu” Retriever di sini merujuk pada pembunuh dan sejenisnya.

“Kami melakukan pekerjaan kami dengan baik. Tidakkah menurutmu dia


lebih suka menggunakan kita daripada membunuh kita? "

"Yah, pekerjaan lain akan membuatku sedikit nyaman."

"Sayang sekali. Aku melakukan yang terbaik untuk tampil di sebuah


pertunjukan, tetapi klien tidak memiliki pekerjaan baru untuk kita segera.
Dia mungkin berbicara dengan bosnya. "

Setelah memastikan tatapan tulus di mata teman-temannya, Bez mulai


memberi tahu mereka tentang percakapan mereka di bar dan ceritanya
sendiri.

"Ah ~ dalam hal itu, Aku pikir kesimpulanmu tepat sasaran, Bez. Atau lebih
tepatnya, aku tidak bisa memikirkan hal lain. "

"Ya. Dia pasti dari suatu negara. Ah ~ menjarah harta tiga kota hanya
mimpi ~"

261
Dwarf Hill setuju dengan kata-kata Ork. Kelompok tentara bayaran Bez
adalah sekelompok elit, dan mereka yakin bahwa mereka tidak akan kalah
dari pasukan di wilayah tersebut. Tapi seperti halnya Bez, mereka tidak
ingin menghabiskan sisa hidup mereka dalam pelarian.

“Jadi apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita telah mengambil
banyak pekerjaan di sini. Kebencian mulai menumpuk. "

"Itu benar. Mungkin kita harus pergi ke Soba. Aku mendengar Tsar dari
negara-negara timur sedang merekrut tentara bayaran yang berbakat.
Mungkin ide yang bagus untuk pergi ke sana. Bagaimanapun, kita harus
bersiap untuk pindah. ”

Setelah mendengar teman-temannya menyuarakan persetujuan mereka,


Bez mengangguk.

Suzuki Satoru berjalan jauh setelah meninggalkan bar dan kemudian


berbelok ke arah gang kecil...

Setelah memastikan bahwa tidak ada seorang pun di sana, dia mengunakan
[Perfect Unknownable].

Dia menunggu di sana selama hampir satu menit, tetapi tidak ada yang
masuk ke gang kecil itu.

Tampaknya dia bisa yakin bahwa dia tidak diikuti. Menurut


pengalamannya, Suzuki Satoru tahu betul bahwa ada beberapa entitas di
dunia ini yang cukup kuat untuk melihat melalui mantra tingkat ini.

Suzuki Satoru melemparkan [Fly] dan kemudian [Greater Teleportation]


dalam urutan itu.

262
Tujuannya adalah titik satu kilometer di atas kota.

Keributan malam tidak bisa mencapai setinggi itu. Itu adalah tempat yang
hanya diterangi oleh cahaya lembut bulan.

Suzuki Satoru dengan cekatan melipat kakinya di udara dan menghasilkan


peta dari inventorinya, lalu dia letakkan di kakinya.

Nah... tempat ini diubah menjadi tempat undead juga. Yang berarti...

Dia mengambil pena dan menandai kota-kota yang dikunjungi tentara


bayaran.

Mata Keno akan melebar jika dia melihat ini. Peta itu dibuat dengan indah
dan menggambarkan negara-negara di dekat negara Keno. Itu dibuat
dengan menghabiskan banyak koin emas yang dicuri dari "Corpus of the
Abyss". Jika personel mata-mata negara-negara tetangga melihat ini,
mereka akan dengan senang hati menghabiskan uang seperti air mengalir
untuk mendapatkannya.

Selama lima tahun sejak mereka memulai perjalanan mereka, Suzuki


Satoru telah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan penyelidikan,
dan dia menemukan bahwa yuriniggerfikasi telah mempengaruhi wilayah
yang sangat luas. Meskipun dia tidak yakin persis kapan setiap
yuriniggerfikasi telah terjadi, analisis informasi yang dia kumpulkan
menunjukkan kesenjangan waktu antara masing-masing contoh tidak
terlalu besar.

Pertanyaan tentang siapa yang melakukan ini dan tujuan mereka masih
belum jelas, tetapi sepertinya itu tidak ditargetkan pada Keno, dan sangat
tidak mungkin bahwa "Corpus of the Abyss" telah melakukan ini. Jika
"Corpus of the Abyss" memiliki magic caster yang dapat memicu fenomena
seperti ini di area yang begitu luas, maka mereka tidak akan mudah
dikalahkan satu per satu dengan mudah.

263
Kemungkinan bahwa ini belum tercapai melalui kekuatan pribadi dari
anggota "Corpus of the Abyss", tetapi oleh beberapa item yang diperoleh
dari suatu tempat juga sangat rendah. Karena itu, mungkin lebih baik untuk
tidak memberi tahu Keno bahwa perburuan "Corpus of the Abyss" telah
dilakukan untuk mendapatkan dana dan mencuri penelitian bahwa
makhluk-makhluk undead telah menghabiskan begitu banyak waktu untuk
menyusun itu.

Dia telah menyimpan semua hal ini dari Keno karena dia terlalu lembut.

Tidak ada orang lain yang berarti bagi Suzuki Satoru selain dirinya dan
Keno. Dia hanya bertindak dengan minatnya sebagai prioritas. Namun, dia
tidak akan memikirkan hal-hal begitu sederhana. Karena itu, melakukan hal
itu juga untuk menghindari membebani wanita itu dengan rasa bersalah
yang berlebihan.

Dalam hal itu - tempat mana yang paling mencurigakan? Setelah


menganalisis informasi yang aku kumpulkan, yuriniggerfikasi tampaknya
terbatas pada wilayah ini.

Jari Suzuki Satoru menunjuk ke kota-kota yang aman, yang belum ditandai.

Yang berarti--

Garis pandang Suzuki Satoru bergeser, dan kemudian berhenti di sudut


peta.

Fenomena yuriniggerfikasi terpancar dari titik tertentu di pegunungan di


sana.

Ada legenda seputar gunung itu.

Ada mata air kebijaksanaan di suatu tempat di pegunungan, dan berendam


di dalamnya akan memberikan satu kebijaksanaan. Tetapi banyak cobaan

264
menghalangi jalan menuju ke sana, dan dikatakan bahwa tidak ada yang
bisa kembali hidup-hidup dari sana.

Namun, pegunungan itu juga merupakan sarang bagi Wyvern dan monster
kuat lainnya, jadi sangat mungkin monster-monster itu akan melakukan
perjalanan ke sana satu arah bahkan seseorang dapat terbunuh sebelum
melewati cobaan itu.

Mungkin menyenangkan untuk memastikan legenda ini jika dia punya


waktu, tetapi ada sesuatu yang harus dia lakukan sebelum itu.

Suzuki Satoru diam-diam mengatakan nama puncak tertinggi di


pegunungan itu.

"Kaidinias, ya."

Dia tidak punya bukti bahwa itu adalah sumber dari fenomena tersebut.
Dia hanya ingat Brightness Dragon Lord, yang telah bersarang di puncak
tertinggi benua.

Bagaimanapun, ada kesalahan yang sangat besar ketika


mempertimbangkan skala peta, bahkan jika dia sedang mencari pusat
penyebaran yang terpancar.

Jika itu benar-benar ada, sumber dari fenomena itu adalah magic item, dan
itu telah memicu yuriniggerfikasi selama perjalanan, maka benar-benar
tidak akan ada harapan. Kesulitan menemukan itu seperti mencoba
menemukan mutiara di tengah padang pasir.

Dan bahkan jika itu disebabkan oleh seseorang, mereka mungkin akan lari
menjauh dan bersembunyi saat itu juga.

Dalam hal itu, tidak mungkin seorang sage dari negara-negara terdekat
tidak dapat memikirkan sesuatu yang bahkan Suzuki Satoru akan sadari.

265
Tapi itu masih mungkin.

Ya, itu sangat mungkin.

Mungkin saja tidak ada yang mengirim party penyelidik.

Suzuki Satoru telah menggunakan [Greater Teleportation] untuk


melakukan perjalanan antara negara-negara di sekitarnya, menghabiskan
banyak sumber daya, dan bahkan mempekerjakan orang untuk melakukan
penyelidikan meskipun tidak ada pengembalian laporan segera.

Jika ada orang lain yang melakukan apa yang dimiliki Suzuki Satoru,
mereka akan dapat mencapai kesimpulan yang sama. Namun, mungkin
tidak ada orang yang melakukannya hingga saat ini. Bahkan jika ada orang
yang ingin mengambil tindakan untuk memastikan informasi mereka, itu
akan memakan waktu lebih lama daripada Suzuki Satoru untuk
mendapatkan informasi dengan standar yang sama yang dia miliki.

Dengan kata lain, Suzuki Satoru mungkin yang paling dekat dengan
mengungkap misteri ini.

Kalau begitu, dia mungkin bisa menemukan sesuatu yang tertinggal di sana
yang mungkin berfungsi sebagai petunjuk.

Namun, pergi ke sana juga akan sangat merepotkan. Itu karena dia tidak
bisa berteleportasi ke tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya.
Dia hanya bisa berteleportasi ke kota yang bisa dijangkau dan kemudian
berjalan kaki dari sana. Secara alami, itu akan menghabiskan banyak
waktu, jadi dia harus menjelaskan berbagai hal kepada Keno. Dia baru saja
berhasil menggertak sampai sekarang, dan ketika dia memikirkannya,
kepala Suzuki Satoru terasa sakit.

Keno tidak menyebut-nyebut negaranya sejak dua tahun lalu.

266
Sebelum itu, dia telah mencari cara untuk menyembuhkan infeksi
yurinigger dan membantu orang-orangnya. Tapi sejak itu mengatakan -
tidak, beberapa hari sebelum itu, dia tidak mengungkitnya lagi. Setelah itu,
dia tampak puas untuk melanjutkan petualangan mereka bersama.

Apa dia benar-benar merelakannya, atau apa dia hanya menguburnya jauh
di dalam hatinya? Suzuki Satoru tidak tahu yang mana yang terjadi. Atau
mungkin Keno telah menyembunyikannya dengan sangat baik, atau
mungkin Suzuki Satoru sangat buruk dalam membaca hati orang lain.
Menggali terlalu jauh ke dalam hati orang lain juga tidak baik, yang
merupakan cara mereka sejauh ini.

...Aku kira bertanya mungkin baik-baik saja. Meski begitu, aku tidak
melakukan apa-apa. Apakah itu karena aku tidak ingin merasakan
ketidakberdayaan karena tidak bisa meringankan penderitaan rekan
seperjalanan?

Bagi Suzuki Satoru, satu-satunya orang yang telah menemaninya dalam


petualangan begitu lama adalah anggota Ainz Ooal Gown, dan pada jangka
waktu yang panjang, Keno telah melampaui mereka. Karena itu dia memilih
untuk tidak menyinggung masalah itu agar perasaannya tetap di tempat
yang nyaman.

Aku benar-benar tidak berguna... tapi apa yang akanku lakukan mulai
sekarang?

Mengumpulkan informasi ini hanyalah masalah yang menarik baginya.


Pada saat yang sama, itu juga untuk menemukan cara untuk meringankan
rasa sakit Keno, meskipun hanya sedikit. Namun, setelah mengumpulkan
begitu banyak informasi dan menunjukkan dengan tepat lokasi yang
mencurigakan, dia malah mulai merasa bingung.

Dia tidak tahu apakah ada manfaat untuk melakukan ini. Namun, beberapa
kekurangan muncul di benaknya.

267
Jika ada seseorang di sana yang telah memicu fenomena ini - sebuah
peristiwa luas yang tanpa pandang bulu membawa tragedi kepada orang-
orang - maka tidak mungkin mereka itu normal. Jika dia benar-benar
bertemu orang itu, maka pastinya pertempuran tidak akan terhindarkan.

Apakah ada keuntungan dalam menentang seseorang yang dapat


mempengaruhi area yang bahkan sihir YGGDRASIL tidak bisa berharap
untuk mencapainya?

Itu bukan seolah-olah perubahan yurinigger akan terulang kembali, dan


bahkan jika itu terjadi lagi, sangat kecil kemungkinannya bahwa itu akan
memengaruhi Suzuki Satoru dan Keno.

Dan jika perubahan itu bahkan bisa mengubah Overlord dan Vampir
menjadi yuriniggers, maka akan lebih aman untuk menghindari orang
berbahaya seperti itu.

Jika itu hanya karena fungsi item yang tidak biasa, maka memulihkannya
mungkin ide yang bagus... Aku pasti ingin meletakkan tangan pada World-
Class Item yang tidak diketahui. Namun, jika seseorang sengaja
melakukannya, apa tujuan memicu fenomena seperti itu?

Mungkin saja dia bisa menata balasan jika dia tahu tujuan seranganya,
tetapi saat ini dia kurang tahu pastinya.

Mana yang lebih berbahaya, membiarkannya atau menyelidikinya?

Jika seseorang merencanakannya dalam bayang-bayang, maka itu akan


menjadi ide yang buruk untuk memberi mereka waktu.

Jika mereka berada di tingkat Brightness Dragon Lord dan dia duduk
kembali untuk melihat mereka tumbuh lebih kuat, maka yang bisa dia
lakukan hanyalah berlari dan bersembunyi.

268
Tampaknya Dragon Lord memusuhi player YGGDRASIL... jika seseorang
seperti itu terus menjadi lebih kuat, aku tidak akan bisa menangani mereka
sendiri, kan? Aku kalah bahkan dengan Brightness Dragon Lord - tidak, itu
hanya seri karena aku melarikan diri... yah, jika itu adalah batasan yang dia
miliki, aku masih bisa mengalahkannya di lain waktu.

Dia tidak menjadi pecundang atau keras kepala.

Baik menyembunyikan kartu asnya dan membiarkan lawannya memukul


semua dalam persiapan untuk pertempuran berikutnya.

Suzuki Satoru selalu melakukan ini ketika PVP di YGGDRASIL. Karena


aturan kemenangan pergi ke orang yang memenangkan dua pertandingan
dari tiga, kalah dalam pertempuran pertama bukanlah masalah. Itu tidak
akan berubah, bahkan dalam perjuangan hidup atau mati pertamanya di
dunia ini.

Keuntungan dari gaya bertarung ini tetap ada, bahkan ketika bertarung
dalam keadaan yang ekstrim seperti tidak tahu apakah dia bisa bangkit
setelah mati.

Strategi untuk kemenangan tertentu yang diajarkan mantan temannya


tidak berubah, bahkan sekarang.

--Tidak.

Justru karena dia berjuang di bawah situasi yang mengerikan sehingga dia
harus lebih percaya pada teman-teman lamanya.

Dikatakan, Suzuki Satoru tidak mau melawan musuh setingkat itu lagi.
Yang terbaik adalah menghindari bahaya.

Cara cerdas dalam melakukan sesuatu adalah hanya untuk bertarung


dalam pertempuran yang dia yakin akan menang dan memilih untuk
melarikan diri jika dia akan kalah.

269
Suzuki Satoru memandang dunia.

Titik-titik cahaya yang cemerlang tetap ada, bahkan ketika dunia pada
malam hari terbungkus dalam keheningan.

Mungkin teman-teman lamanya akan berkata, "Aku ingin melindungi dunia


yang indah ini!" Atau sesuatu seperti itu. Tapi, tidak ada perasaan seperti
itu meluap di hati Suzuki Satoru.

Namun.

"Ini benar-benar membuatku kesal," gumamnya.

Memang.

Saat ini, Suzuki Satoru merasa sangat kesal.

270
271
CHAPTER 4
MELAMPAUI
"Beritau aku, Satoru, kenapa kita ke sini?"

Pegunungan mencurigakan disana adalah tujuan dari perjalanan ini.

Dari catatan khusus, ada kota di dekat Pegunungan Kaidinias.

Itu adalah kota dari Aina League, yang terletak di dekat pegunungan -
dengan kata lain, tetangga Inveria - yang bernama Seruk-3.

Meskipun bukan ibukota dari Aina League, Namun kota itu merupakan
salah satu kota terbesar di negara-negara sekitarnya, yang memiliki
populasi lebih dari 400.000 orang. Mereka berdua menghabiskan empat
hari perjalanan menuju kota dengan menggunakan kereta tutup. Karena itu
Keno merasa sudah diambang batas untuk menanyakan alasan tujuan
perjalanan mereka.

Sudah lima tahun sejak mereka meninggalkan Inveria.

Selama itu mereka belum pernah mendekati tempat itu, Namun sekarang
secara mendadak - yang itu berarti berbeda dengan tujuan awal perjalanan
- pergi ke arah Seruk-3, jadi reaksi Keno tidak bisa disalahkan.

Sebenarnya, dia tidak punya alasan untuk terus menyembunyikan


kebenaran dari Keno. Yang harus dia lakukan hanyalah mengatakan:
“Pegunungan ini mungkin mengandung alasan kau menjadi undead, jadi
aku ingin memeriksanya. ”

Meski begitu, Suzuki Satoru masih belum bisa mengatakan itu.

272
Karena bahkan Suzuki Satoru sendiri tidak bisa menjelaskan alasan
mengapa dia datang ke sini.

Apa yang dia yakini yaitu, rasa ingin tahu adalah motivasi terbesar bagi
Suzuki Satoru untuk pergi ke sana, tapi jika dia benar-benar mengatakan
itu, Keno akan menyerang penjelasannya dari berbagai sudut dan
kemudian membuatnya merubah haluan kereta untuk pergi ke tempat lain.
Jika Keno mengatakan, "Tidak ada alasan khusus kenapa kamu harus
membahayakan dirimu sendiri, Satoru," maka Suzuki Satoru hanya akan
bisa menjawab, "Baik, Aku mengerti."

Alasan lainnya adalah karena Suzuki Satoru tidak ingin meninggikan


harapan Keno.

Semakin besar harapan yang dia buat, makan semakin besar pula
kekecewaannya ketika mereka runtuh. Persis seperti bagaimana Suzuki
Satoru berpegang teguh pada harapan bahwa teman-temannya akan
kembali, dan jatuh dalam keputusasaan ketika dia menyadari bahwa tidak
ada yang datang.

Tiga tahun lalu, Suzuki Satoru melihat Keno pura-pura menyerah. Karena
itu, kira-kira apa yang akan terjadi jika Suzuki Satoru memberikan secercah
harapan sekarang?

Jelas dia merasa cemas saat dia melihat masa lalu - ketika dia pertama kali
bertemu Keno.

Karena itu, Suzuki Satoru melakukan yang terbaik untuk menggertaknya.

"Hm? Tidak ada apa-apa. "

"...Benarkah?"

273
Keno berbalik untuk mengintip wajah Suzuki Satoru, tapi Suzuki Satoru
tidak takut. Wajah kerangka itu tidak mempunyai ekspresi dan dia juga
tidak perlu khawatir tentang detak jantungnya.

Dengan kata lain, dia mungkin bisa berbohong tanpa ketahuan.

Namun, cara Keno menyipitkan matanya dan terus menatap Suzuki Satoru
membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Meskipun tubuhnya tidak bisa
berkeringat, dia masih menyeka tangan yang memegang kendali pada
jubahnya pula...

Lalu kemudian, Keno memotong.

"Bo ~ hong."

"Aku tidak bohong," jawaban langsung Suzuki Satoru. Dia menipu dirinya
sendiri, itu pasti , Itulah sebabnya dia bisa menjawab begitu cepat. Bahkan
dia ingin memuji dirinya sendiri.

Kata-katanya tertata dengan rapi, dan dia tidak menunjukkan emosi apa
pun. Tentunya siapa pun yang mendengarnya akan berpikir Suzuki Satoru
mengatakan yang sebenarnya. Namun...

“Kamu bohong, Satoru. Kamu pasti mengalami semacam kesulitan. Aku


sudah bepergian denganmu selama lima tahun - bahkan jika itu tidak
terlihat di wajahmu, aku bisa tahu kamu berbohong. "

"..."

Ada kekuatan dalam kata-kata Keno, dan dia bisa merasakan kepercayaan
dirinya yang besar. Dia yakin bahwa Suzuki Satoru memiliki tujuan lain
dalam pikirannya. Dia ingin mengatakan kalau kau terlalu berfikir
berlebihan, tapi dia telah melihat langsung melalui Suzuki Satoru.

274
Suzuki Satoru tanpa sadar merasakan wajahnya. Dingin, kurus, dan
kerangka, tanpa sedikit pun ekspresi - bagaimana mungkin wajah seperti itu
bisa menghasilkan emosi yang bisa dibaca Keno?

"...Bagus sekali, Keno," desah Suzuki Satoru, seolah menyerah. "Fufufu,"


Keno terkikik bahagia.

“Lima tahun. Secara kasar aku masih bisa menebak apa yang kamu
pikirkan. Bagaimanapun, aku sudah berada di sisimu selama ini. "

"...Sudah lima tahun, ya. Memang, setelah sekian lama, Kau mungkin bisa
mengetahui suasana hatiku hanya dengan melihat wajahku. "

Ekspresi wajah karakter tidak bisa berubah di YGGDRASIL. Satu-satunya


cara untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain adalah dengan
suara mereka. Menghasilkan suara normal dan meminimalkan waktu yang
terdengar berbeda ialah hal yang sudah biasa bagi Suzuki Satoru. Ketika dia
mengalami depresi, orang lain juga bisa melihat bagaimana dia memaksa
dirinya untuk terlihat senang.

Kata-kata yang diucapkan orang itu masih melekat di hatinya:


"Bagaimanapun, kita adalah teman. Mungkin itulah sebabnya aku bisa
mengerti. "

"- Memang, itu benar, Keno."

"Hm? Apa yang salah? Apa kamu merasa kesepian? atau …terlalu senang?
Satoru? "

"Ah... itu benar. Bagaimana perasaanmu tentang dapat memahami apa yang
aku rasakan itu tentu bukan kesepian, Keno. Jika aku harus mengatakannya
dengan kata-kata... artinya itu rasa terima kasih. "

Suzuki Satoru melepaskan kendali di tangannya.

275
Dia telah mengambil keputusan.

Dia telah mempersiapkan diri untuk ini.

Dia dipenuhi dengan tekad yang tidak akan pernah goyah.

Karena alasan itu, Suzuki mengatakan kebohongan yang telah dia


persiapkan sebelumnya.

"Tujuan kami adalah kota Aina League, Seruk No. 3.Aku belajar bahwa ada
item langka di sana, dan tujuan kami kali ini adalah mengambilnya. ”

"Kamu... bohong? Aku tidak yakin, tapi aku masih merasa kalau kamu
masih bohong. Yah sudahlah, lupakan saja. Kamu menyembunyikan
sesuatu, itu karena kamu mungkin khawatir tentangku, kan, Satoru? "

Suzuki Satoru merasa ragu apa dia seharusnya membalasnya, Tapi jika dia
melakukan itu sama saja kalau dia mengakui kebohongannya.

"Tidak apa-apa, Satoru. Jangan khawatir tentang itu. Lanjutkan saja."

"Ah, terima kasih, Keno."

Ketika mereka mendekati perbatasan kerajaan Aina League, mereka


menemukan jalan mereka diblokir oleh garis pertahanan yang panjang. Itu
tidak terbuat dari balok batu yang berat, tetapi pagar kayu sederhana.

Tidak sulit membayangkan bahwa itu dibangun untuk mengekang


penyebaran para yuriniggers. Struktur pertahanan seperti itu akan cukup
untuk berurusan dengan yuriniggers, namun ancaman sebenarnya dari
para yuriniggers terletak pada jumlahnya. Jika seisi kerajaan menjadi
yuriniggers - dengan kata lain berjumblah jutaan - menyerang sekaligus,
pertahanan itu tidak akan berguna. Namun, beberapa tahun yang singkat
tidak akan cukup untuk membangun pagar sepanjang satu kilometer di
sekitar perbatasan negara.

276
Dia berhenti agak jauh dan menggunakan [Fly] untuk dengan cepat
memeriksa daerah itu, tetapi dia tidak menemukan sesuatu seperti pos
pemeriksaan. Semua jalan menuju Aina Miscegenation League telah
ditutup. Selain itu, dia melihat patroli.

Dia tahu bahwa mereka mungkin tidak akan membiarkan mereka lewat,
bahkan jika dia bertanya kepada mereka “tolong biarkan kami lewat”. Oleh
karena itu, dia menggunakan [Gate] untuk memindahkan mereka dan
kereta ke depan.

Setelah itu, mereka mengendarai kereta di jalan yang tidak digunakan.


Mereka merasa tidak perlu berpura-pura berkemah di malam hari, jadi
mereka mempertahankan kecepatan mereka dan melakukan perjalanan
siang dan malam.

Mereka melewati beberapa kota yang dipenuhi para yurinigger yang


berkeliaran dan berjarak kurang dari sehari dari Seruk-3. Namun, mereka
merasakan ada sesuatu yang salah.

"Ini aneh."

"Iya, ini sangat aneh."

Mereka telah melihat semua jenis yuriniggers di negara Keno. Tidak semua
dari mereka adalah manusia. Tampaknya semua makhluk hidup di atas
ukuran tertentu telah diubah menjadi yuriniggers. Di alam liar, mereka
telah bertemu hewan yuriniggers yang lamban. Itu sama seperti di Aina
Miscegenation League.

Namun, mereka tidak terlihat ketika mereka mendekati Seruk-3.

Mungkin seseorang sudah melenyapkan para yuriniggers, tapi biasanya


mereka juga akan melenyapkan para yuriniggers hewan yang berada di
luar juga.

277
Itu masalahnya.

Jalan menuju Seruk-3 berada lurus didepannya, dan jauh dibelakangnya


adalah Gunung Kaidinias. Jika fenomena ini terbatas pada daerah
disekitarnya, maka jelas ada semacam hubungan disana.

Tidak ada terjadi apapun setelah ini, dan mereka sekarang tiba di gerbang
utama Seruk-3. Setelah itu, barisan pegunungan turun dari Gunung
Kaidinias perlahan muncul dalam pandangan.

Gerbang Kota memamerkan ukuran dan kemegahan kota.

Aina Miscegenation League awalnya adalah negara yang dibentuk dari


persatuan banyak ras. Di antara mereka adalah para Giant yang sangat
cerdas. Mungkin itu ada hubungannya di sini.

Namun, tidak ada yuriniggers yang terlihat di sini.

Di beberapa kota, orang bisa melihat yuriniggers keluar dari gerbang kota,
Namun itu tidak terjadi disini. Tentu saja, itu tidak akan menjadi masalah
jika gerbang ditutup.

Tapi gerbangnya terbuka lebar.

...Apa mungkin kota ini memiliki semacam perlindungan yang mencegah


yuriniggerfikasi?

Suzuki Satoru segera menolak dugaan itu.

Populasi Seruk-3 adalah 400.000.

Tentunya banyak korban yang selamat akan menyebabkan keributan besar.


Jika mereka tidak meninggalkan kota, maka mereka akan tinggal di sini,
dan mereka akan mengambil langkah-langkah keamanan yang luas.

278
Namun, tidak ada satupun suara yang datang dari Seruk-3, untuk
menyimpulkan kalau disana tidak ada langkah keamaan.

Memang benar mereka berada agak jauh. Tapi ini terlalu sunyi, bahkan
pada jarak ini.

Tidak ada penduduk dan tidak ada yuriniggers. Seolah-olah kota ini telah
ditinggalkan.

Apa seseorang datang ke sini dan membersihkan para yuriniggers? Ini tidak
sepenuhnya mustahil, tetapi mengapa mereka tidak membebaskan kota-kota
lain di sepanjang jalan? Atau apakah mereka semua didominasi oleh undead
dari beberapa kekuatan, seperti "Corpus of the Abyss"?

Memang, tempat ini adalah lokasi yang cukup baik ketika


mempertimbangkan jarak dari kota-kota yang hidup dan yuriniggerfikasi
sekitarnya. Karena itu adalah kota besar, disana harusnya memiliki magic
item dan buku untuk penelitian.

"Tempat ini benar-benar cocok untuk selera penyihir undead."

Setelah bergumam pada dirinya sendiri, Keno di kepalanya mulai


menceramahinya, sehingga Suzuki Satoru tidak punya pilihan selain
berkonsentrasi dan berpikir serius.

Namun, mereka kekurangan informasi. Tampaknya dia tidak punya pilihan


selain memasuki kota.

“...Beritahu aku, Satoru. Apa kamu akan pergi ke kota? Semakin dekat kita
dengan itu, semakin sedikit yuriniggers yang kita lihat... ini adalah pertama
kalinya kita melihat ini. "

"Walaupun aku tidak datang ke sini karena alasan itu... sepertinya aku
perlu melakukan beberapa penyelidikan."

279
Suzuki Satoru bingung apa yang harus dilakukan Keno selanjutnya.

Haruskah dia mengunakan [Create Fortress] di luar kota untuk


membangun benteng dan membuatnya tinggal di sana? Atau haruskah dia
membawanya ke kota bersamanya? Sementara dia ingin dapat
memanfaatkan pengetahuannya, dia harus menyimpannya di tempat yang
aman.

Seruk-3 tidak lebih dari sebuah base camp untuk menyelidiki pegunungan.
Dia hanya datang ke sini karena kemudahan teleportasi.

Dia tidak mengharapkan sesuatu yang tidak normal seperti ini terjadi di
sini, Ketika dia berpikir dengan tenang tentang hal itu, dia menyadari
bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan bahwa
pelakunya dan penyebab segala sesuatu mungkin tidak datang dari gunung,
tetapi kota ini sebagai gantinya. Itu adalah kesalahan yang membuatnya
frustrasi.

"Aku juga ingin pergi. Ah, mungkin kamu berpikir itu berbahaya dan kamu
akan meninggalkanku sendirian di sini, tapi aku tahu lebih banyak tentang
pengetahuan magis daripada kamu. Karena itu,aku akan ikut denganmu,
dan jika ada pertempuran -kamu akan melindungiku, benar kan, Satoru? "

"--Ah. Iya . Aku akan melindungimu. Itu pekerjaanku – Kamu bertanggung


jawab atas pekerjaan intelektual, sementara aku mengurus apa pun yang
melibatkan kekerasan. "

Sebenarnya, dia akan merasa lebih baik dengan Keno di sekitarnya jika
ternyata ada petunjuk yang ada.

Karena itu, bisakah Suzuki Satoru, sebagai orang yang bertanggung jawab
atas kekerasan, melindungi Keno ketika berada di bawah ancaman?

Itu harusnya mungkin.

280
Dia berhasil menjaga Keno tetap aman bahkan ketika lawannya adalah
Brightness Dragon Lord - musuh paling kuat yang pernah dia hadapi hingga
saat ini. Lebih tepatnya, dia telah memberi mereka waktu untuk melarikan
diri. Namun, hanya orang bodoh yang bertindak dengan cara yang buta dan
sombong. Dia harus merencanakan jalannya dengan hati-hati demi masa
depan, dan dia juga tidak bisa gegabah kali ini.

"Keno, aku akan memberimu kristal seperti biasanya. Jika aku memberi
sinyal atau jika kamu diserang,kamu harus menggunakannya tanpa ragu,
oke? ”

Item yang dia hasilkan dari inventarisnya adalah Spell-sealing crystals yang
dipenuhi dengan [Greater Teleportation].

Spell-sealing crystals adalah salah satu item sihir paling langka. Pada
gilirannya, mereka juga sangat mudah digunakan, dan pada tingkat tinggi
mereka digunakan dalam jumlah besar. Akibatnya, Suzuki Satoru tidak
membawa banyak dan hampir tidak ada Spell-sealing crystals yang
ditinggalkan teman-temannya.

Dia telah mempercayakan barang berharga ini padanya demi keselamatan


Keno.

Suzuki Satoru dapat menghancurkan Keno dalam satu serangan. Karena


itu, jika dia bertemu lawan yang berada di levelnya, mereka mungkin bisa
melakukan hal yang sama.

Itu hanya tepat bahwa mereka mengambil tindakan pencegahan yang lebih
sehingga mereka bisa menghadapi pertemuan seperti itu.

Ketika Suzuki Satoru menyerahkan kristal itu, dia bertanya-tanya apakah


mantera yang dimasukkan itu tepat.

281
[Perfect Unknownable] mungkin lebih berguna untuk melarikan diri, tapi
[Greater Teleportation] adalah pilihan terbaik jika dia ingin meningkatkan
peluang untuk bertahan hidup Keno.

Keno menggunakan [Perfect Unknownable] mungkin tidak cukup untuk


menjamin tidak ada kecelakaan.

Sementara dia memiliki secroll yang berisi [Perfect Unknownable], seorang


magic caster tingkat rendah seperti Keno tidak akan bisa menggunakannya.
Wand tidak bisa mengandung mantra seperti itu, dan Suzuki Satoru juga
tidak memilikinya. Jika dia menginginkannya, dia akan membutuhkan
World-Class Item yang memungkinkannya membuat permintaan dari para
pengembang. Mungkin Keno bisa menggunakan Wand, tetapi sayangnya
Suzuki Satoru tidak memiliki Wand dengan efek [Perfect Unknownable].

[Perfect Unknownable] tampaknya menjadi mantra yang sangat efektif


dalam sekejap, tetapi ketidakmampuannya untuk diterapkan pada orang
lain berarti bahwa mereka secara mengejutkan hanya melihat sedikit
kegunaan dalam permainan kelompok. Meskipun ada kemungkinan para
penyergap dapat menggunakannya, baik Suzuki Satoru dan musuh-musuh
level Momonga memiliki banyak mantra atau kemampuan untuk
melihatnya.

Dalam skenario terburuk, seseorang mungkin akhirnya menjadi tidak


terlihat oleh teman tetapi tidak untuk musuh, yang berarti bahwa mereka
tidak dapat disembuhkan atau didukung oleh teman-teman mereka.

Sederhananya, banyak pemain menganggap [Perfect Unknownable]


sebagai mantra yang digunakan pada diri mereka sendiri ketika
menghadapi lawan tingkat rendah atau banyak lawan.

Oleh karena itu, rata-rata pemain tidak mempelajari mantra itu, melainkan
menggunakan barang-barang konsumsi untuk menutupi kekurangannya.

282
Berbeda dengan Suzuki Satoru. Karena dia bisa mengunakan banyak
mantra sekaligus, dia memilih untuk mempelajarinya sendiri daripada
mengandalkan barang sekali pakai. Karena itu, dia tidak bisa memberikan
barang yang sesuai padanya pada saat seperti ini.

Dia tidak menyangka latihan itu akan berakhir menjadi rintangan pada saat
seperti ini.

“Mm, Baiklah. Apa aku Harus mengatur tujuan teleport ke tempat yang
biasanya?"

Suzuki Satoru menyatakan persetujuannya.

Ada sebuah rumah kecil di sebuah kota lebih dari 2000 kilometer jauhnya
yang telah ditetapkan sebagai salah satu tujuan teleportasi mereka.

Setelah itu, Suzuki menyerahkan item legacy-class yang dikenal sebagai


Ghillie Cloak ke Keno.

Sementara itu terlihat seperti jubah compang-camping dengan kain dan tali
menggantung diatasnya, itu adalah item yang memberikan kemampuan
sembunyi yang luar biasa.

Meskipun hampir tidak berguna tanpa keterampilan penyembunyian, itu


juga memiliki efek di samping itu, dan efek tambahan itu cukup bagus.

Begitu Keno memakainya, bahkan Suzuki Satoru yang memiliki level 100
melihat Keno menjadi buram - seolah-olah dia menyatu dengan sekitarnya
- begitu dia memakainya. Itu sangat efektif melawan musuh dengan
kemampuan persepsi rendah.

Kebetulan, Suzuki Satoru sudah lupa dari siapa dia membelinya dan dia
hanya memiliki satu potong, jadi dia menyimpannya dalam keadaan
aslinya.

283
Dia memberi tahu Keno - yang memudar dan terlihat kabur berkat
kekuatan Ghillie Cloak - untuk mengunakan [Fly] dan [Invisibility].

Mereka berdua memandangi kota dari atas.

Tidak adanya penghalang berarti bahwa lawan mereka juga dapat melihat
dengan jelas ke arah mereka juga, jadi sangat mungkin kalau mereka akan
diserang. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa itu mudah untuk
mengumpulkan informasi saat terbang.

Setelah mempertimbangkan pilihan yang terakhir, Suzuki Satoru


memutuskan bahwa yang terakhir lebih penting. Tentu saja, dia juga
menggunakan [Delay Teleportation] dan mantra semacam itu untuk
melindungi dirinya sendiri. Jika mereka diserang, dia akan bisa melindungi
Keno juga jika dia ada di dekatnya. Itulah kekuatan sarung tangannya, item
legacy-class [Guardian Heroes].

Ketika mereka melihat ke kota, keanehan tempat ini menjadi lebih jelas.

"Satoru... tidak ada siapapun disini."

"Iya, tidak ada siapapun di sini, dan - di sana juga tidak ada yuriniggers."

Setelah memeriksa sekitar mereka, Dia memikirkan keanehan kota ini saat
dia turun ke bawah bersama Keno.

Kemungkinan yang terlintas dalam pikirannya adalah bahwa seseorang


telah menyerbu kota ini kemudian memusnahkan 400.000 yuriniggers.

Tapi itu mungkin akan sangat sulit dilakukan.

Bukan berarti mereka akan kalah dari para yuriniggers, yang paling lemah
dari undead, tapi setidaknya ada bekas mayat setelah pertempurannya.

284
Mayat dapat menghilang dari waktu ke waktu di YGGDRASIL, seperti
halnya para yuriniggers. Tapi di dunia ini, mayat para yuriniggers
seharusnya tetap ada selamanya setelah dibunuh. Tentu saja, yuriniggers
yang mati akan mulai membusuk dan setelah beberapa saat mereka akan
menjadi kerangka, dan setelah itu tulangnya akan hancur.

Selain itu, memindahkan yuriniggers tidak akan membusuk atau


menampung belatung karena mereka digerakkan oleh energi negatif.
Namun, hilangnya energi negatif begitu mereka dikalahkan berarti bahwa
mereka akan membusuk seperti biasa, lalat dapat bertelur di dalamnya,
dan hewan kecil akan mengunyahnya.

Sudah lebih dari 40 tahun sejak kejadian itu.

Mungkinkah seseorang menguburkan atau membakar 400.000 mayat -

"--Keno, apa kau pikir ada tentara yang menyerbu tempat ini, membunuh
semua yurinigger, lalu mengubur mereka dan kemudian pergi?"

"Aku meragukan itu. Meskipun kamu bisa mengambil sekitar 10.000


tentara untuk menggali lubang besar dan kemudian mengubur mereka
semua di dalamnya, itu akan sangat jelas dan tidak ada tanda-tanda seperti
itu sekarang. "

"Bagaimana dengan membakarnya?"

"Kedengarannya bahkan lebih kecil kemungkinannya. Setelah membunuh


seorang yurinigger, kamu bisa melemparkannya ke rumah dan
membakarnya. Tapi secara keseluruhan, aku tidak melihat tanda-tanda
bekas kebakaran. "

Untuk sekarang, Suzuki Satoru juga masih belum melihat tanda-tanda yang
serupa.

285
Sudah bisa dipastikan kalau Keno telah memeriksa daerah itu lebih hati-
hati ketimbang Suzuki Satoru, Itu bukan pernyataan alasan dari Suzuki
Satoru. Memang begitulah adanya, karena mereka telah melakukan
perjalanan selama lima tahun bersama.

"Jika ada cara untuk melakukannya, maka jelas itu yang melakukannya
adalah kumpulan priest tingkat tinggi yang menggunakan turning undead
pada saat yang sama, kan?"

"Aku mengerti…"

Itu akan menghancurkan para yuriniggers, dan itu akan menjelaskan


ketidakhadiran mereka. Namun, ada batasan berapa kali seseorang dapat
mengunakan turning undead setiap hari, dan para priest tingkat rendah
tidak bisa sering menggunakan kemampuan itu. Jika begitu, sangat tidak
mungkin untuk memusnahkan kumpulan dari 400.000 yurinigger secara
terus menerus tanpa memperhitungkan jumblah yang cukup besar priest
untuk melaksanakannya.

Sementara berita akan lebih mudah bocor karena lebih banyak orang yang
ikut serta, Suzuki Satoru belum pernah mendengar hal seperti itu
meskipun dia sudah menyingkirkan perasaanya dalam mendengarkan.

"Atau apa mungkin itu " mantra tingkat super "seperti yang kamu gunakan,
Satoru? Tentu saja, keberadaan mantra dengan area efek itu akan menjadi
masalah lain sama sekali, tapi kami tidak akan bisa memastikan jika kami
tidak memasuki kota, kan? "

"Itu benar. Kalau begitu, mari kita melanjutkannya dengan hati-hati. "

"Ya!"

Keduanya masuk melalui gerbang kota.

286
Sementara [Phase Door] akan membuat memasuki kota lebih aman,
mereka harus menemukan apa yang terjadi dan jika ada yang bersembunyi
di dalam dengan menggunakan diri mereka sendiri sebagai umpan.

Secara alami, Suzuki Satoru akan baik-baik saja bahkan jika dia diserang
dari dalam kota, jadi dia berjalan di depan Keno untuk menangkis garis
serangan padanya. Meskipun tidak ada gunanya jika musuh menggunakan
serangan efek area, dia akan menjadi perisai yang sangat baik baginya
melawan serangan target tunggal.

Mereka dapat dengan aman melewati gerbang kota tanpa gangguan, Lalu
segera mereka melihat jalan lebar.

Ini mungkin jalan terbesar di kota.

Tidak ada tanda-tanda yuriniggers di tempat ini yang seharusnya banyak


dari mereka berkeliaran, Mereka juga tidak bisa mendengar apapun meski
mereka menajamkan telinga mereka. Yang tersisa hanyalah kesunyian yang
memuakkan.

Tampaknya semua penduduk kota telah meninggalkannya. Namun, itu


tidak terasa seperti mereka telah pergi atas kehendak mereka sendiri.
Barang-barang di toko masih tetap berada di tempatnya - meskipun rusak
atau berkarat - dan setelah diperiksa, bahkan koinpun masih berada di
tempat mereka sebelumnya.

Walaupun sepertinya mereka tidak pergi atas kehendak mereka sendiri,


sepertinya juga tidak ada yang menyerbu kota ini.

Tidak - apa mungkin tujuan penyerbu disini bukan uang?

Magic Item lebih berharga dari pada gunung emas dan perak. Jika kota ini
memiliki magic item yang kuat, maka itu mungkin lebih berharga daripada
semua kekayaan di kota ini.

287
Namun, teori itu juga diduga. Sementara orang tidak bisa
mengesampingkan kemungkinan bahwa barang seperti itu ada, pasti ada
cara yang lebih elegan untuk mendapatkannya. Seperti misalnya, mengirim
seseorang dengan keterampilan pencuri untuk menyelinap ke kota dan
seterusnya.

“Oh, Iya. Kamu dapat mendominasi undead, kan, Satoru? Bisakah kamu
menggunakan kemampuan itu untuk memerintahkan yuriniggers untuk
pergi keluar? ”

“Itu mungkin, tapi ada berbagai kondisi untuk mendominasi undead.


Misalnya, ada batasan jumlah maksimum undead yang dapat dikontrol
pada satu waktu dan seberapa kuat undead dapat dikuasai. Jika semua
orang di kota ini menjadi yurinigger, maka perlu untuk membimbing
mereka ke mana saja dengan berulang kali. ”

"Meski begitu, jika mereka undead, pasti mereka bisa mengabaikan rentang
hidup mereka dan melakukannya berulang kali, kan?"

"Maksudmu komplotan rahasia undead seperti" Corpus of the Abyss "?


Meskipun bukan tidak mungkin... apa maksudmu mereka akan berjalan dan
mendominasi undead berulang kali di dalam kota ini? Jika itu aku, aku pikir
akan baik-baik saja untuk meninggalkan mereka sendirian karena aku
undead dan aku juga tidak akan diserang... mm, jika itu benar-benar terjadi,
maka aku harus akan menghormati mereka atas kegigihan yang mereka
lakukan."

"Bagaimana kalau itu karena suatu item?"

"Dari yang aku tahu, tidak ada item yang bisa digunakan tanpa batas
seperti itu."

Jika item pemecah keseimbangan itu memang ada, itu mungkin akan
menjadi World-Class Item atau sesuatu yang serupa.

288
"...Hm. Aku tidak dapat menembus batas imajinasiku tidak peduli seberapa
banyak diriku berpikir. Kita benar-benar membutuhkan informasi. ”

"Lalu bagaimana kalau melihat-lihat di kastil?"

Keno menunjuk ke kastil marquis yang memerintah tanah di sekitarnya. Itu


terletak di sebuah bukit kecil dan mereka dapat dengan jelas tahu betapa
kokohnya tembok-tembok itu.

Suzuki Satoru setuju dengan saran itu.

Jika ada jejak yang tertinggal, mereka mungkin akan menemukannya di


kastil. Bagaimanapun, itu adalah tempat paling mewah dan nyaman di kota,
yang membuatnya sempurna sebagai markas. Selain itu, kastil ini memiliki
beberapa menara megah, yang membuatnya terasa seperti tempat yang
ideal untuk menghadap kota.

Keduanya mengunakan mantra [Fly] dan langsung menuju ke arah kastil.

Jika mereka melihat ke bawah, mereka akan melihat kota kosong di bawah
mereka. Itu adalah kota metropolitan yang kosong, tanpa kehadiran
binatang-binatang kecil. Memiliki yuriniggers berkeliaran mungkin akan
membuatnya kurang menakutkan.

"Tetap saja, tidak ada gerakan apapun di sini sama sekali."

Sementara dia dengan dingin mengutarakan beberapa hal tentang gerakan


dan sejenisnya, Suzuki Satoru tidak begitu jelas tentang apa yang dia
katakan. Namun, memang benar bahwa monster tertentu memiliki
kehadiran yang luar biasa tentang mereka. Monster yang dia temui dengan
kehadiran paling kuat adalah Brightness Dragon Lord.

"...Apakah kota ini dihancurkan oleh sesuatu yang lain... hm?"

289
"Wabah? Racun? Tapi itu akan aneh, kan? Jika wabah terjadi di sini, maka
mereka akan membakar para korban, dan aku pikir akan ada tanda-tanda
itu di dalam kota. ”

Mereka telah menemukan apa yang tampak seperti distrik orang miskin
ketika mereka mengamati kota dari atas, tetapi tidak ada jejak yang tampak
seperti tanda hangus.

Ketika Suzuki Satoru mulai mengagumi fokus Keno, dia terus berbicara.

"Karena tidak ada tanda-tanda seperti itu di distrik orang miskin, di mana
penyakit akan memiliki kesempatan tertinggi untuk menyebar, aku pikir
itu akan mengesampingkan kemungkinan seperti itu."

Suzuki Satoru tidak berpikir sejauh itu. Dia harus menyerahkannya kepada
Keno.

“Kalau begitu - apakah kehancuran kota ini mengarah ke semacam reaksi


berantai yuriniggerfikasi? Misalnya, apakah itu karena monster dengan
medan instan death sedang berjalan di dalam kota atau semacamnya? ”

"Namun jika itu masalahnya, bukankah aneh jika tidak ada mayat? Seolah-
olah semua orang di sini tiba-tiba menghilang. Dan itu juga akan sangat
aneh bagi orang-orang yang berangkat dari tempat ini untuk meninggalkan
semua kekayaan mereka... "

Suzuki Satoru dan Keno memiringkan kepala dengan bingung.

Ketika mereka sampai di kastil, mereka berdua berjalan masuk tanpa ragu-
ragu.

Keno memegang tangan Suzuki Satoru.

Ini adalah langkah buruk di tempat yang berbahaya.

290
Berkelahi sambil memegang tangan seseorang sangat tidak
menguntungkan. Namun, Suzuki Satoru memegang tangan Keno dengan
erat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah itu, mereka melakukan survei cepat ke kastil, namun masih saja
mereka tidak dapat menemukan jejak apapun. Tentu saja, baik Suzuki
Satoru atau Keno bukan tipe pendeteksi, jadi mereka tidak akan bisa
menemukan pencuri tingkat tinggi yang bersembunyi di sini, Namun, ada
bukti yang membuat mereka menyimpulkan sebaliknya.

“Ada tumpukan debu. Sepertinya kastil ini dibiarkan kosong sejak lama,
dan tidak ada orang lain yang masuk. ”

Itu tampak seperti kastil telah ditinggalkan sebelum yuriniggerfikasi


dimulai, atau mungkin kota telah ditinggalkan dengannya.

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Setelah melihat sekeliling dengan cepat, kita tidak melihat tanda-tanda


bahwa sesuatu terjadi di kastil. Pertama, mari kita lihat
perbendaharaannya. Mungkin ada item yang kuat di dalam. "

"Ya."

Mereka mendobrak pintu yang kokoh dan meniadakan perangkap magis


dengan resistensi magis Suzuki Satoru, kemudian melanjutkan untuk
menjarah semua harta karun di dalamnya. Yang mengatakan, itu tidak
dilakukan untuk mendapatkan uang, tetapi lebih karena Suzuki Satoru
tertarik untuk memperoleh item langka.

Penilaian harta akan dilakukan setelah menjarah, jadi ini akan


membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk selesai.

"Tidak ada item kuat di sini."

291
"Ya. Meskipun tidak ada item yang kuat, tampaknya ada beberapa item
dengan nilai sejarahnya. "

Sementara dia tahu bahwa itu adalah aksesoris dan sejenisnya, hanya itu
yang dia tahu. Dan sementara Keno, yang bertanggung jawab untuk
pekerjaan pengetahuan, akrab dengan seni, masyarakat bangsawan sihir
dan sebagainya, dia tidak cukup belajar untuk menentukan apakah suatu
objek tertentu memiliki penting atau tidak. Yang dia mengerti adalah
bahwa itu terlihat berharga.

"Kita tidak akan bisa menjualnya, kan?"

"Ya. aku tidak akan menjualnya. Lagi pula, kita punya uang cadangan.
Ditambah lagi, akan merepotkan jika kita terlibat dalam hal-hal yang
menjengkelkan setelah menjual sesuatu yang mempunyai nilai sejarah. ”

Keno tertawa senang.

"Bagaimanapun, barang YGGDRASIL yang kamu jual menyebabkan


keributan yang luar biasa, Satoru."

Suzuki Satoru tidak bisa membantahnya namun dia merasa malu. Melihat
ke belakang sekarang, itu adalah pengalaman yang sangat bagus, tapi dia
ingin meminta maaf kepada Keno atas masalah yang dia sebabkan pada
saat itu.

"Aku tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi. Lagipula, menonjol


bukanlah hal yang baik, terutama bagi makhluk seperti kita. "

Dunia ini berjalan pada pemahaman bahwa undead adalah musuh semua
makhluk hidup. Keduanya adalah bidat karena ingin memasuki dunia yang
hidup. Mereka praktis pengkhianat.

“Tetap saja, kita berhasil membantu seseorang yang bermasalah karena


kamu menjual itu, kan, Satoru? Aku tidak berpikir penilaianmu salah."

292
Keno sepertinya salah paham tentang sesuatu. Dia tidak akan peduli jika
beberapa manusia yang tidak dikenalnya hidup atau mati. Sejak tubuhnya
berakhir seperti ini, dia tidak merasakan apa pun seperti cinta untuk
sesamanya atau yang lainnya. Satu-satunya hal penting bagi Suzuki Satoru
adalah teman-temannya.

"--Hm? Apa yang salah, Satoru? "

"Tidak, tidak ada yang salah, Keno. Namun, kita harus membiarkan penilai
melihatnya. Namun, jika mereka terlalu jauh, itu akan mengurangi nilai
sejarahnya. Menyedihkan sekali. ”

"Meskipun aku sudah mengatakan ini sebelumnya, Kamu tidak perlu


khawatir tentang bagianku, kan? Lagi pula, kamu memberiku segalanya,
bukan? "

"Jangan khawatir tentang itu. Lagipula, wajar saja bagi seorang senpai
untuk merawat kouhai-nya. "

Sebagai undead, mereka tidak memiliki pengeluaran harian. Meskipun


bukan seolah-olah mereka tidak bisa hidup tanpa menjual aksesori yang
mungkin memiliki nilai sejarah, mereka adalah barang yang diperoleh
melalui petualangan mereka, jadi dia harus mengembalikan sebagian nilai
mereka secara tunai kepada Keno.

Dia menganggap hal semacam itu dengan serius bahkan di antara anggota
guild. Dia tidak bisa lalai dalam hal itu.

"Juga, biaya perjalanan kita semua dibayar olehmu, benarkan, Keno?


Sesuatu seperti itu perlu dibagi secara merata, jadi apakah aku akan
melakukan sesuatu yang bodoh seperti tidak membagikan uang yang kita
peroleh denganmu? Jangan bicara tentang siapa yang bekerja lebih atau
kurang, oke? Kita membagi pekerjaan menjadi pengetahuan dan

293
penggunaan kekuatan... hm? Jadi kita sudah mendapat tunjangan
operasional tetapi tidak ada tunjangan manajerial? "

Keno menatap Suzuki Satoru dengan ekspresi bingung di wajahnya, seolah


mengatakan "apa yang dia bicarakan?"

"Ahem! Ngomong-ngomong, itu sebabnya. Kita perlu membagikan


segalanya yang berharga secara merata. Oke?"

"Eh, um. Terima kasih, Satoru. "

"Tidak, kau benar-benar tidak perlu berterima kasih padaku. Lagipula, kita
bergerak sebagai sebuah tim, dan aku membutuhkan kekuatanmu dari
waktu ke waktu, Keno. "

"Tapi, aku tidak tahu bagaimana aku membantu..."

"Yah, kau lebih baik di departemen artistik, dan sekarang kau lebih baik
dariku dalam hal pengetahuan magis, kan? Kita harus melihat ke masa
depan. Dengan kata lain, ini adalah investasi. "

“Aku mengerti, Satoru. Aku akan bekerja keras! "

Dia tidak keberatan bahkan jika dia tidak pergi keluar dari caranya untuk
bekerja keras. Keno sangat membantu bahkan seperti sekarang. Namun,
menolak tekadnya mungkin secara mental melukainya, jadi dia
memutuskan untuk menerimanya.

"Hm, kita akan pergi dengan itu, kalau begitu, Keno." Ketika dia melihat
Keno tampak senang, Suzuki Satoru ingat alasan dia datang ke sini. "Kalau
begitu, mari kita terus melihat-lihat kastil ini sedikit lebih lama dan
mencari alasan mengapa tidak ada undead di kota ini."

"Apa yang harus kita lakukan?"

294
"Oh ya, ada bagian atas dan bawah. Mari kita periksa bagian bawahnya
terlebih dahulu. "

"Penjara? Mengingat kastil besar ini tidak dimaksudkan untuk digunakan


sebagai benteng, aku pikir biasanya mereka membangun penjara di tempat
lain, bukan begitu? "

"Tapi bukankah ada penjara di istanamu, Keno?"

"Ya, ada. Tapi itu tidak digunakan untuk orang normal, tetapi untuk
membatasi orang status tinggi sebentar. Tapi sepertinya itu tidak pernah
digunakan sejak aku dilahirkan. "

"Mungkin ada penjara seperti itu di sini juga. Mari kita melihatnya. Jika
tidak ada di sana, kami akan mencari di kota dan memeriksa di dalam sel di
pos tugas penjaga. "

Mereka segera menemukan penjara itu, tetapi kosong. Interiornya


ditumpuk tinggi dengan debu juga, jadi mungkin tidak ada orang di
dalamnya.

"Sayang sekali. Mari kita lanjutkan ke atas, lalu. Aku melihat beberapa
menara ketika mengamati kastil ini dari luar - mari kita periksa lingkungan
sekitar dari sana. "

"Ya!"

Mungkin menara tertinggi telah digunakan sebagai platform pendaratan


untuk monster terbang, karena sangat lebar dan sangat dipertahankan
terhadap serangan dan invasi.

"Uwah ~"

Keno berseru gembira atas pemandangan kota yang indah.

295
Suzuki Satoru berpikir, kamu melihat semuanya dari udara saat
menggunakan [Fly], jadi mengapa pemandangan ini sangat mengasyikkan
bagimu? Namun, dia cukup pintar untuk tidak benar-benar mengatakan itu.

Ketika Suzuki Satoru menginjakkan kaki di puncak yang dipuji sebagai yang
tertinggi di dunia, dia juga tergerak oleh cara dia bisa melihat semuanya
dari puncak. Tapi apa yang benar-benar meninggalkan kesan paling dalam
padanya adalah pertempuran yang diikuti.

Suzuki Satoru menyaksikan Keno berlari berputar-putar dan melihat


sekeliling ke segala arah, dan ketika dia melihat Keno memperlihatkan sisi
kekanak-kanakan yang cocok dengan penampilannya, dia tersenyum.

Setelah itu, Dia mulai memeriksa kota, dengan pola pikir bahwa seseorang
harus melakukan apa yang mereka datangi di kota ini, bahkan jika itu
hanya dirinya sendiri. Kemudian, dia menemukan sesuatu yang
mengganggunya.

Sementara ada tiga gerbang yang mengarah ke daerah perkotaan kota,


gerbang menuju pegunungan tampaknya telah terbelah.

"Keno, lihat itu. Apa yang kamu pikirkan dari itu? "

"Hm ~ sepertinya bukan pecah dari luar, tapi meledak dari dalam?
Meskipun... jika itu tidak dihancurkan oleh kekuatan yang mengerikan...
bagaimana aku harus mengatakannya? "

"Ingin melihatnya?"

Setelah menerima persetujuan Keno, Suzuki Satoru mengunakan [Fly] dan


mereka berdua langsung menuju ke sana. Lalu--

"Satoru, ini..."

"Ya kau benar. Sesuatu yang aneh terjadi di sini... tidak, di kota ini juga. "

296
Salah satu pintu gerbang yang mereka capai bersandar ke satu sisi. Itu
bukan disebabkan oleh usia. Dan dia bisa melihat bentuk-bentuk penduduk
kota di sana.

Tidak, akan lebih baik untuk mengatakan bahwa mereka pernah menjadi
bentuk penduduk kota.

Tulang yang tak terhitung jumlahnya tersebar di depan gerbang, di dalam


gerbang, dan di belakangnya. Mereka tampak seperti diinjak-injak.

Dia tidak tahu apakah akan menyebutnya kebetulan, tetapi seharusnya ada
lebih banyak tulang yang telah dihancurkan menjadi bubuk dan tersapu
berkat paparan unsur-unsur.

Dan karena tulangnya sudah hancur, tidak ada yang tahu bagaimana
mereka mati.

"Aku percaya dan yakin kalau pernah ada penduduk di kota?"

"Benar... apakah beberapa keadaan darurat terjadi, beberapa kebingungan


yang menyebabkan semua orang melarikan diri untuk menyelamatkan
diri? Atau apa mereka berubah menjadi yuriniggers, dikuasai, dan
kemudian digiring ke luar? ”

"Mungkin yang terakhir. Aku tidak bisa melihat ada tas berserakan, hanya
tulang dan pakaian. "

Penyelidikan terhadap tulang-tulang yang jatuh menunjukkan cincin dan


barang-barang lainnya, tetapi tidak ada permata atau benda lain yang akan
dibawa bersama mereka ketika melarikan diri.

Suzuki Satoru melihat ke luar pintu - ke tempat di mana para yuriniggers


dari kota ini mungkin menuju.

297
"...Jika seseorang menggunakan [Create Undead], undead yang dihasilkan
akan berada di bawah kendali pembuatnya."

Setelah menyadari apa yang Suzuki Satoru katakan, ekspresi kaget muncul
di wajah Keno.

Dia bisa melihat gunung yang tinggi dan curam.

Itu adalah Gunung Kaidinias.

Puncaknya diliputi awan dan dia tidak dapat melihat ujungnya.

Suzuki Satoru mengeluarkan petanya dan memeriksa untuk melihat ke


mana jalan besar yang membentang dari gerbang akan menuju kesana.

Jalan ini sepertinya melingkari dasar Gunung. Kaidinias dan menuju ke


kota-kota lain. Jika mereka turun, mereka akan dapat mencapai negara lain.

"Baiklah - tetap di sini, Keno."

"A-ah, tidak bisakah aku? Apakah itu baik-baik saja? "

Keno berbicara seolah dia takut. Dia mungkin mengerti alasan sebenarnya
mengapa Suzuki Satoru datang ke kota ini.

"Tidak apa-apa, Keno. Inilah sebabnya kita memburu "Corpus of the Abyss".
Kamu juga mendengarnya dari orang-orang itu, bukan? undead cerdas
dengan kekuatan besar tetap hidup bahkan ketika pencipta mereka
dihancurkan. Bahkan jika aku memusnahkan dalang di balik
yuriniggerfikasi, itu tidak akan memengaruhimu, Keno. "

"Tidak! Bukan itu !! Aku khawatir tentangmu, Satoru !!! "

"--Hah?"

298
“Maksudku, ini adalah makhluk yang mengubah begitu banyak orang di
daerah yang begitu luas menjadi undead! Ini jelas tidak normal! Bahkan
kamu tidak bisa melakukannya, Satoru! "

"Ah, hm. Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu. "

"Karena itu! kamu! ”Wajah Keno memelintir kesakitan, dan kemudian dia
langsung melanjutkan ekspresi normalnya sebelum mengerut kembali.
"Bukankah itu berarti kamu mungkin bisa dikalahkan, Satoru !?"

Memang itu benar. Dia harus mengakuinya. Dia tidak dapat secara pasti
mengatakan kalau "Itu tidak akan terjadi".

“Ah, Satoru. Apa kamu menikmati perjalanan kita bersama? "

"--ya. Aku merasa sama senangnya ketika bersama dengan teman-teman


lamaku. Iya. Aku senang, Sangat senang. ”

Dia mengerti mengapa para World Searchers itu terus melakukan semua
hal yang dia rasa tidak ada gunanya. Dia juga memahami kegembiraan
menjelajahi dunia yang ingin diberikan oleh manajemen dan pengembang
kepada para pemain.

Perjalanannya dengan Keno sangat menyenangkan.

“Kalau begitu, mengapa kita tidak terus bepergian? Aku undead,


menyukaimu, bukankah kita bisa melakukan perjalanan selamanya,
benarkan, Satoru? Ayo pergi dan lihat dunia yang lebih luas lagi! Ada begitu
banyak tempat yang belum pernah kita lihat sebelumnya! Apa Kamu bisa
melupakan ini? ”

"...Aku bisa. Itu tidak benar untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai
temanku. Mencoba menempatkan seseorang dalam hutangku hanya akan
membuat mereka kesal. ”

299
"B-benar. Ayo, mari kita bepergian bersama, selamanya, ya? Hanya kita
berdua. Bagaimanapun juga, kita undead! Jangan melakukan hal-hal
berbahaya dan teruslah bepergian denganku... "

Benar sekali.

Suzuki Satoru tidak punya hak untuk menentukan kebahagiaan Keno. Jika
bepergian bersama adalah kebahagiaannya, bukankah itu menunjukkan
kebaikan pada Keno? Namun -

"Keno Fasris Invern!" Suzuki Satoru berteriak, dan Keno tiba-tiba menjauh
darinya.

"I-iya ...maaf, Satoru. Tolong jangan marah... "

"Aku tidak marah... Menjadi seorang putri harusnya bisa disebut sebagai
pekerjaan, kan?"

"Heh?"

Mulut Keno terbuka dengan cara yang terlihat bodoh. Dia mungkin
menunjukkan bagaimana dia tidak bisa mengikuti perubahan topik yang
tiba-tiba dan tidak mengerti maksudnya. Suzuki Satoru mengejek dirinya
dalam hatinya. Ah, itu tidak bisa dihindari.

"Seperti yang aku katakan, menjadi seorang putri adalah pekerjaan, kan?"

“Benarkah? Tidak terasa seperti itu bagiku... "

“Jadi, apa itu berarti raja dan ratu itu pengangguran? Bukankah itu tidak
benar?"

"Ketika kamu mengatakannya seperti itu, itu mungkin saja... kan?"

300
“Sekarang, lanjutkan ke item berikutnya; mendapatkan persetujuan lebih
dari setengah anggota serikat - yah, hanya ada satu orang, tetapi itu
dianggap lebih dari setengah. "

Ekspresi bingung muncul di wajah Keno.

"Selain itu, kamu adalah makhluk heteromorfik dari tipe yang dikenal
sebagai Vampir, Keno. Dengan kata lain, Kamu telah lolos dari semua
persyaratan. Kalau begitu, Keno Fasris Invern. Aku mengenalimu sebagai
anggota Ainz Ooal Gown. Kamu akan menjadi anggota ke-42. Atau
haruskahku katakan, anggota kedua dari New Ainz Ooal Gown? "

Ainz mengeluarkan cincin Ainz Ooal Gown dari inventorynya dan


memberikannya pada Keno.

301
302
Ekspresi Keno berkelebat dari syok ke normal, menjadi syok lagi.

Dia telah mendengar Suzuki Satoru berbicara tentang betapa pentingnya


cincin itu baginya berkali-kali. Itu cukup menggerakkan emosinya sehingga
mereka harus ditekan secara paksa.

"Apa boleh, aku?"

"Mm. Keno, Kau salah satu dari kami, anggota Ainz Ooal Gown. Kamu
berhak mengambil cincin ini. "

Tentu saja, cincin ini hanya akan benar-benar berguna di tempat seperti
Nazarick. Tanpa Nazarick, itu hanyalah bukti bahwa seseorang adalah
anggota guild.

...Dan sekarang hanya ada dua anggota Ainz Ooal Gown... siapa yang tahu,
mungkin ada baiknya mencari 58 anggota lain di dunia ini.

"Terima kasih, Satoru!"

Keno memakai cincin itu dengan gembira, seolah-olah dia lupa apa yang
baru saja terjadi.

Suzuki Satoru mengawasinya, dan kemudian memalsukan batuk sebelum


berbicara.

"Sekarang, Keno. Bagiku, ada satu hal yang tidak bisa aku toleransi dalam
keadaan apa pun. Dan itu adalah - memaafkan siapa pun yang telah berbuat
salah dari anggota guild dan yang masih bebas. "

"Tidak, ini hanya sedikit kesulitan. Bepergian denganmu-- ”

Suzuki Satoru tidak membiarkan Keno menyelesaikan kalimatnya.

"--Aku mungkin bisa membangkitkan kembali orang tuamu kembali


menjadi manusia."

303
Keno membeku, dan matanya bergetar.

"...Keno, ini yang kamu harapkan, benar kan? Untuk tetap sebagai salah satu
undead, dan membangkitkan orang tuamu, apakah aku salah? Atau apakah
Kamu ingin menjadi manusia, bersama dengan orang tuamu? "

"Bisakah, bisakah kamu melakukannya?"

"Aku tidak tahu. Tapi Keno, tidak ada yang lebih membuatmu senang, kan?”

Keno melihat ke segala arah, dan kemudian dia menundukkan kepalanya


dan dengan tenang menjawab, "Ya."

Dalam hal itu - kursus Suzuki Satoru ditetapkan.

Wajar jika guild master akan bertarung untuk anggota guildnya.

"--Keno."

Tiba-tiba Keno mengangkat kepalanya ketika dia mendengar suara besi di


suaranya.

“Jangan biarkan rasa bersalahmu mengikatmu. Tidak perlu sama sekali.


Aku harus pergi, pertama untuk melihat apa yang menyebabkan semua ini
terjadi, dan kemudian, tergantung pada keadaan - Aku sangat menyesal,
Keno, tetapi kamu harus tetap di sini. "

Keno ragu-ragu untuk beberapa detik, dan kemudian dia mengangguk.

Dia tidak bodoh. Dia mengerti bahwa dia akan menahannya.

"Nah, aku akan menggunakan [Create Fortress] untuk membangun benteng


agak jauh. kau tidak keberatan untuk tinggal di sana, kan? "

304
Setelah meninggalkan Keno di benteng yang telah dibuatnya, Suzuki Satoru
menatap Gunung Kaidinias - lerengnya tandus, dengan sedikit tanaman.
Sudah waktunya untuk mengubah pola pikir.

Masalah pertama adalah bagaimana menyelidiki tujuan yang dituju oleh


penduduk kota.

Dia memiliki peluang lebih tinggi untuk mengetahuinya jika dia


mengunakan [Fly], namun jika ada musuh di sekitarnya dia akan terlihat
dengan mudah saat melayang di udara, sebagai lawan jika dia berada di
tanah. Sementara dia memiliki [Perfect Unknowable] untuk digunakan
dengannya, ada alasan tertentu mengapa Suzuki Satoru menganggapnya
sebagai langkah yang buruk.

Pendekatan yang mantap dan berjalan akan menjadi yang terbaik.

Sementara dia seharusnya menggunakan [Fly] untuk mencari dari atas jika
tidak ada musuh, Suzuki Satoru yakin bahwa ada musuh yang kuat di
sekitarnya.

Tentu saja, sementara dia tidak bisa memastikan bahwa semua informasi
yang dia kumpulkan sampai saat ini adalah akurat, dia yakin ada beberapa
makhluk cerdas di balik semua ini.

Tujuan dasarnya adalah untuk mengalahkan musuh itu, dan kemudian


menyelamatkan Keno dan orang tuanya dari transformasi undead mereka.
Idealnya, dia akan dapat memulihkan semua orang di negara Keno.

Kemungkinan lawan ini bukanlah seseorang yang bisa dinegosiasikannya


dengan penyelesaian adalah sangat tinggi. Bagaimanapun, dia telah
menyebabkan banyak kerusakan. Paling tidak, dia mungkin makhluk
seperti Suzuki Satoru, yang tidak mencintai orang lain.

305
Kemudian lagi, ada kemungkinan kecil bahwa mereka dapat membuat
kesepakatan. Masalahnya kemudian akan menjadi istilah yang ditetapkan
pihak lain.

Pada awalnya, dia tidak berpikir pihak lain akan membuat permintaan
materi seperti meminta harta dan sejenisnya. Lagipula, jika dia
menginginkannya, dia bisa memerintahkan semua undead untuk
mengirimkan semuanya padanya. Dia telah membuat dan bisa
memerintahkan mereka. Namun, semua barang berharga di kota itu telah
ditinggalkan.

Lalu bisakah dia mengalahkan musuhnya dan menuntut agar dia


melakukannya dengan imbalan nyawanya?

Apa itu mungkin? Apakah lawanku seseorang yang bisa aku tahan dan masih
dapat mencapai keadaan itu?

Suzuki Satoru sudah mengakui lawannya berada di levelnya. Tidak, dia


membayangkan musuh itu lebih kuat darinya. Namun, sulit membayangkan
makhluk yang lebih kuat dari dirinya.

Dia telah mengumpulkan informasi tentang banyak entitas yang


menyedihkan selama perjalanan lima tahunnya. Sementara dia telah
mempelajarinya melalui uang atau kekuatan dari berbagai individu yang
berpengetahuan, apa yang mereka semua sepakati adalah bahwa makhluk
terkuat di dunia ini adalah yang dikenal sebagai Dragon Lord. Bahkan, dia
sudah memastikan bahwa salah satu dari mereka memiliki kekuatan
bertarung yang sama seperti dia.

Namun, orang tidak bisa mengatakan itu jauh lebih kuat daripada dirinya
sendiri.

Dalam hal itu, dia harus dapat menggunakan strategi dan taktik untuk
menang melawan lawannya - bahkan jika itu adalah seorang Dragon Lord.

306
Namun, aku masih merasa kalau aku sedang menuju ke sarang musuh. Itu
memberi mereka keuntungan medan. Setelah itu... Suzuki Satoru mengingat
pelajaran yang terkandung dalam PKing For Dummies.

Tepat setelahnya - itu akan menjadi waktu yang tepat. Pemain yang kuat
menyerang dalam kelompok-kelompok kecil - itulah orang-orang yang
bersatu. Jadi bagaimana dengan saat ini? Aku tidak tahu. Hanya saja... itu
akan menjadi taruhan.

(TL Catatan: ini merujuk pada sebuah esai oleh Meng Zi / Mencius. Yang terbaik adalah pergi berperang
ketika 天时地利人和; waktunya tepat, medannya menguntungkan, dan kondisi sosial memungkinkan
untuk itu (yaitu orang-orang bersatu)

Tentu, ini semua berdasarkan dengan perkiraan kalau pelakunya yang


bertanggung jawab atas terjadinya yuriniggerfikasi bisa mengembalikan
orang-orang ke keadaan normal, atau setidaknya dia tahu cara
melakukannya.

Jika tidak--

"--Lalu dia akan membayar harga atas kebodohannya."

Suzuki Satoru mengganti perlengkapannya.

Dia melepaskan semua equip YGGDRASILnya dan memakai equip yang


dicurinya dari "Corpus of the Abyss", kecuali cincin divine-class di tangan
kirinya.

Setelah itu, dia memakai ikon "Corpus of the Abyss" di lehernya. Dia juga
memiliki kristal dengan mantra yang disegel di dalamnya.

Sejujurnya, Suzuki Satoru sekarang jauh lebih lemah dari sebelumnya.


Mengesampingkan penurunan yang luar biasa dalam pengubah
kemampuan dan kekuatan pertahanannya, pertahanannya sekarang penuh
dengan celah.

307
Walaupun HP barnya masih tetap pada level yang dimilikinya, namun dia
tidak ingin bergantung pada itu. Selain itu, dia masih harus menghindari
segala serangan yang akan langsung membunuhnya.

Masih ada satu hal lagi, bagaimana aku harus menempatkan ini? Aku harus
bersiap-siap sedikit lebih lama lagi sebelum mencapai tujuanku.

Suzuki Satoru mengirim [Message] ke Keno, dan memberitahunya bahwa


dia perlu sedikit waktu lagi.

Setelah itu, dia berteleportasi ke tujuannya.

Setelah menyelesaikan persiapannya - yang telah memakan waktu cukup


lama - Suzuki Satoru kembali ke lokasi asalnya dan mulai bergerak dengan
Fly. Dia maju ke gunung tanpa terbang terlalu jauh dari tanah - rasanya
seperti meluncur - dan memikirkan strateginya seperti yang dia lakukan.

Tulang-tulang yang jatuh sesekali menunjukkan jalan ke tujuannya. Selagi


tulang-tulang yang sudah melebur menjadi serbuk langsung terhempas,
segera setelah itu pandangan puncak gunung menjadi jelas.

Suzuki Satoru tidak memiliki keterampilan untuk melacak, namun dia


mengikuti jejak yang jelas ke atas gunung. Seolah-olah tulang-tulang itu
membimbing Suzuki Satoru ke makhluk yang telah membuat mereka
seperti ini sebagai pembalasan.

Dia memanjat gunung tanpa hambatan, lalu kemudian--

Ahhh, kita sampai. seorang undead, hm.

Skill pendeteksi undeadnya seperti radar omnidirectional. Ada kedipan


reaksi pada radar itu.

Suzuki Satoru segera manatap asal dari reaksinya.

308
“--Disebelah sana? Apa pelaku semua ini ada di sana? "

Skill ini hanya bisa merasakan keberadaan undead, tidak memberitahukan


identitas mereka atau kemampuan mereka. Sementara sebagian besar ini
hanyalah dugaan, makhluk yang telah mengubah orang-orang kota menjadi
yuriniggers dan membawa mereka ke sini seharusnya ada di sana.

Setelah mengunakan [Fly] pada dirinya sendiri, Suzuki Satoru maju


selangkah ke depan, kemudian berhenti, berdiri diam.

Meskipun wajahnya tidak bisa menampilkan perubahan ekspresi -


mungkin Keno bisa melihatnya - wajah Suzuki Satoru menjadi kaku.

Itu karena reaksi undead telah meningkat pesat hanya dengan satu
langkah.

Apa-apaan ini...

Banyaknya titik-titik sinar pada radar yang saling menumpuk membuat apa
pun yang nampak seperti bola cahaya besar.

Suzuki Satoru memegangi tanah dan memandang lurus ke depan.


Medannya sangat berbatu, jadi dia tidak bisa melihat lokasi bola cahaya itu.

Apa itu kumpulan yurinigger, mengikat mereka sekaligus lalu melakukan


sesuatu pada mereka? ...Apa yang harusku lakukan? Apa aku harus mengirim
yurinigger ke sana untuk melihat apa yang sedang terjadi, lalu pikirkan apa
yang harus dilakukan selanjutnya setelah aku mengetahui identitas lawan ku
? Tapi...

Pendekatan itu menimbulkan masalah.

Jika musuhnya sangat cerdas atau memiliki pengetahuan magis, maka ini
akan menjadi langkah yang buruk. Dan juga - Suzuki Satoru mendengus.

309
Jalani apapun yang terjadi, apa yang kau pikirkan Satoru!, Dia mengejek
dirinya sendiri.

Suzuki Satoru menghilangkan mantra [Fly] dan mulai berjalan.

Pemulihan mana Suzuki Satoru tidak akan terpengaruh bahkan jika dia
tidak menghilangkan [Fly]. Namun, mempertahankan mantra [Fly]
mungkin menyebabkan pemulihan mana yang masuk ke negatif ketika
mengunakan mantra lain. Lebih tepatnya, dia harus mempertimbangkan
bahwa sesuatu mungkin berkembang ke arah yang buruk jika dia
menunjukkan lawannya bahwa dia bisa mengunakan mantra [Fly].

Suzuki Satoru terus berjalan.

Suzuki Satoru merasakan reaksi undead meningkat disetiap langkah yang


diambilnya.

"Ahhh, aku tidak punya dasar untuk ini, tapi kurasa aku bisa menebak apa
itu," gumam Suzuki Satoru pada dirinya sendiri. Di YGGDRASIL juga ada
monster undead yang menyerupai apa yang dia bayangkan, namun undead
itu hanya akan ditampilkan sebagai satu reaksi undead tunggal.

"Jadi sekarang - [False Data - Life], [False Data - Mana]."

Suzuki Satoru mengunakan dua mantra pada dirinya sendiri.

Kemudian, dia mengalihkan pikirannya ke mode PVP.

--Tidak.

Dia beralih ke mode PK.

Medan di tempat tujuannya tiba-tiba terbuka. Ujung gunungnya


mempunyai bentuk tidak normal yaitu datar yang kemudian melebar ke

310
segala arah. Panjang lebarnya sekitar lebih dari dua kilometer. Tentunya itu
bukan keajaiban yang terjadi secara alami.

Tidak ada keraguan lagi kalau itu diciptakan oleh kekuatan sihir.

Lalu, di hadapan Suzuki Satoru - sebuah objek aneh yang terbuat dari
tumpukan orang-orang yang pernah tinggal di kota mulai terlihat.

Massa bulat telur raksasa yang terbuat dari mayat yang tak terhitung
jumblahnya menumpuk satu sama lain di tengah alun-alun ini. Ukurannya
cukup untuk membuat penonton terkagum-kagum. Memikirkan sesuatu
yang begitu besar dapat dilakukan dengan mengumpulkan 400.000 orang.

Apa pihak lawan mengumpulkan semua yuriniggers ini hanya untuk


membuat objek seperti ini? Suzuki Satoru tidak dapat memahami apa yang
dipikirkan lawannya. Tidak, jika ada tujuan untuk membuat ini, maka pasti
objek itu bisa bergerak.

“Apa itu semacam armor? Atau mungkin seorang penjaga? "

Sambil berpikir berpikir, dia secara mental menghitung berbagai


kemungkinan di kepalanya sambil melangkah tanpa takut ke arah alun-
alun, ke objek

Ketika Suzuki Satoru menduga, dia secara mental menghitung berbagai hal
di kepalanya sambil melangkah dengan berani ke alun-alun, ke arah objek
yang dia sebut Bola besar Undead.

Meskipun jarak di antara mereka menyusut dengan stabil ,Bola besar dari
Undead itu tidak membuat gerakan yang jelas. Apa itu karena Suzuki
Satoru belum memasuki radius serangannya, atau hanya mengikuti
perintah untuk tidak menyerang? Mungkin itu sebodoh yurinigger pada
umumnya dan tidak menyerang Suzuki Satoru karena menganggapnya
salah satu dari mereka? Atau mungkin--

311
--Siapa yang mengatakannya? Ah iya. Itu adalah Luci★Fer-san. Apa yang
dikatakannya? Ketika kita menatap musuh, maka musuh juga menatap kita.
Kutipan yang sangat bagus. Bagaimana aku mengatakannya, ini sangat
berarti. Bukankah Luci★Fer-san cukup pintar?

Suzuki Satoru tersenyum ketika dia membesar-besarkan kata-kata


temannya, dan kemudian dia berteriak ke Bola besar Undead:

"Baiklah, baik, untuk apa kau mengumpulkan para yuriniggers di sini?"

Tidak ada jawaban kecuali angin gunung yang bertiup pelan melewatinya.

Ini bukan lagi hanya kurangnya reaksi - secara aktif mengabaikan Suzuki
Satoru. Itu seperti berbicara ke dinding. Akan sangat memalukan jika Bola
Undeat yang besar ini benar-benar tidak beracun.

"...Apa masalahnya? Tetap diam karena kau takut padaku? Betapa


membosankan. Aku Night Lich - Momon. Magic Caster terkuat dari mereka
semua! Lihatlah dirimu, sangat ketakutan sehingga kau bahkan tidak berani
berbicara. Tetap saja, mau bagaimana lagi. Aku bisa mengerti kenapa kau
ketakuttan shingga tak bisa berkata-kata setelah melihat semua magic item
yang ada pada diriku. "

Tapi Bola Besar Undead tetap diam.

Apai tu semacam penjaga? Itu berarti pihak lawan telah mengumpulkan


sejumlah besar yurinigger dan memerintahkan mereka untuk menanggapi
serangan, untuk memblokir pintu masuk semacam gua.

Atau bagaimana jika tidak ada musuh sama sekali, hanya item yang
tertahan di tengah bola itu?

Untuk belajar tentang musuhnya, sudah pasti bahwa lawan akan bereaksi
dalam beberapa cara. Jika musuh tidak bereaksi sama sekali, maka dia akan
benar-benar kehabisan pilihan. Meluncurkan serangan untuk memaksa

312
informasi keluar dari tentangannya adalah pilihan terakhir, karena dia
tidak punya pilihan lain.

“Jujur... ngomong-ngomong, sepertinya kau perlu diberi pelajaran karena


bahkan tidak menyapaku. [Summon Undead 3rd]! ”

Suzuki Satoru memanggil [Skeleton Warrior].

Kemudian, ia memerintahkannya ke dasar Bola besar undead itu.

Sementara itu jelas bagi para penonton bahwa dia waspada terhadap
tindakan lawannya, berjalan ke jangkauan serangan musuh benar-benar
sangat menakutkan. Selain itu, itu akan mengganggu rencana masa
depannya.

Tetap saja, itu belum menyerang... jika dia berencana untuk mengumpulkan
mayat-mayat dan kemudian menyerang siapa pun yang mendekat seperti
ombak yang menerjang, maka jarak tidak akan menjadi masalah baginya.
Atau itu benar-benar hanya item di dalam sana?

Jika ini hanya segunung mayat, maka bukan tidak mungkin untuk itu
menjadi Raksasa Necroswarm. Masalahnya adalah dia cukup yakin bahwa
itu adalah gerombolan yurinigger. Kalau begitu, maka itu akan menjadi
makhluk undead yang unik di dunia ini yang tidak diketahui Suzuki Satoru.
Mungkin dia harus menyebutnya Combi-Yurinigger untuk saat ini.

"...Apa-apaan, jadi itu hanya sekelompok yuriniggers yang bergabung. Aku


tidak percaya aku membuat kesalahan seperti itu. Untuk berpikir aku
benar-benar mengira sekelompok undead bodoh untuk sesuatu yang kuat.
"

Bola besar undead bergetar. Kemudian, seolah-olah pecah dari telur, Bola
Besar Undeath perlahan berubah bentuk.

"Apa itu... Naga?"

313
Lehernya panjang, kepala yang kelihatan seperti reptil, dan sayap. Dia
memiliki enam kaki tebal dan ekor yang ramping dan seperti cambuk. Itu
menyerupai Naga gaya Barat.

Namun, lehernya sangat panjang dibandingkan dengan gambar Naga


normal. Dan juga, ketipisan ekstrim dari ekornya membuatnya terlihat
seperti perpaduan antara Naga Barat dan Naga Timur. Atau lebih tepatnya,
itu terlihat seperti seseorang telah menancapkan enam kaki dan seekor
binatang bersayap ke tubuh ular. Juga, itu terlihat jelek dan mulus, tanpa
keindahan apa pun dari bentuk naga yang seharusnya miliki, mungkin
karena terbuat dari yuriniggers.

Selain itu, Itu terlalu besar.

Setidaknya 150 meter dari ujung kepala sampai ujung kaki. Bahkan
YGGDRASIL sendiri tidak mempunyai sesuatu yang sebesar itu.

Tentu saja, Suzuki Satoru mengerti bahwa ini adalah perubahan eksternal
dari Bola besar undead. Dengan kata lain, itu dibuat dari 400.000
yuriniggers bergabung bersama. Tetapi ketika dia memikirkan panjang dan
lebarnya dan fakta bahwa dia perlu menjulurkan lehernya hanya untuk
melihat ukuran penuhnya dan seterusnya, bisakah 400.000 yurinigger saja
cukup untuk membuat tubuh raksasa yang panjangnya lebih dari 150m?
Pastinya itu tidak berongga--

"--Awalnya aku bermaksud mengabaikanmu karena kau terlalu bodoh. Tapi


tidak masalah. Kau mempunyai mulut besar dari sekedar makhluk hidup
kelas menengah belaka. ”

Mulut Naganta perlahan terbuka, dan suara kuatnya bergema ke segala


penjuru.

Apa yang dia sebut mulut hanyalah sesuatu yang terbuat dari tumpukan
yurinigger. Tentunya pemilik suara itu harusnya orang lain. Tapi dari mana

314
suara kuat ini berasal - yang sepertinya diucapkan oleh semua yurinigger
sekaligus?

Apakah bentuknya yang sebenarnya ada di mulutnya?

Mulutnya cukup besar untuk dengan mudah menelan Suzuki Satoru, jadi
tidak aneh jika ada seseorang seukuran Suzuki Satoru berdiam
dikepalanya.

Susah untuk menemukan seseorang dari jarak pengamatan yang sangat


jauh. Tapi, Suzuki Satoru tidak dapat memikirkan apapun lagi selain itu.

Mulut itu tidak hanya terdiri dari yuriniggers humanoid - ada binatang
yurinigger juga di sana.

Jadi itu sebabnya mereka tidak melihat binatang apa pun dalam perjalanan
ke sini. Semua hewan di gunung ini pasti telah menjadi yurinigger dan
kemudian dibawa ke Bola besar undead. Tampaknya ada lebih dari hanya
400.000 yurinigger yang membuat Bola besar undead - Dragon yurinigger
itu.

Juga,lawan telah membiarkan sesuatu yang lebih penting dari itu.

Dari reaksi lawannya, dia mungkin mengetahui tentang Night Liches. Selain
itu, belum bisa mengatakan bahwa Suzuki Satoru sebenarnya adalah
seorang Overlord.

Dengan kata lain, Suzuki Satoru berhasil melewati rintangan pertama, Tapi
itu tidak bisa membuatnya ceroboh.

...Itu mungkin hanya gertakan. Jika itu aku, aku akan berpura-pura tertipu
bahkan setelah melihat kebohongan musuhku. Sepertinya aku harus terus
mengumpulkan informasi untuk melihat kartu apa yang dimiliki lawan...

Suzuki Satoru memprediksi dan memeriksa ulang berulang kali-kali.

315
"A-apa, apa kau? bukan Giant Necroswarm biasa...? ”

Wajah Dragon itu bergerak. Sebenarnya, itu adalah para yurinigger yang
bergerak, namun mereka dikendalikan dengan sangat baik.

Jika, misalnya, lawan tidak bisa hanya dengan bebas mengendalikan


yurinigger yang digunakan untuk ekspresi wajah, tapi semua yuriniggers -
jauh lebih dari 400'000 - yang membentuk tubuhnya, maka
kemampuannya mengontrol undead akan jauh melebihi dari Suzuki Satoru.

Jika itu masalahnya, maka itu meninggalkan pertanyaan lain.

Mengapa musuh tidak mencoba untuk secara langsung mendominasi


Suzuki Satoru?

Apa itu karena Suzuki Satoru berada pada level yang lebih tinggi daripada
yang bisa dikendalikan? Atau adakah semacam kondisi khusus yang
diperlukan untuk mendominasi, seperti misalnya secara pribadi mengubah
target menjadi makhluk undead?

Sama seperti Suzuki Satoru sedang merenungkan ini, ekspresi Dragon itu
berubah. Dia tidak tahu apakah harus mengatakan itu ekspresif, atau
apakah dia harus memuji kendali atas yuriniggers, tetapi jelas untuk
melihat bahwa itu mengejek Suzuki Satoru.

"Apa? Kau tidak tahu tentangku - Kau berani membodohiku dengan


pengetahuanmu yang menyedihkan itu? Tidak, tentu saja akulah yang
bodoh karena mengganggumu.”

“Kau punya mulut yang cukup besar, dasar Giant Necroswarm berbentuk
Naga. Kamu mungkin telah memperoleh kecerdasan karena kau
membentuk massa yang besar, tapi sayangnya kau terlalu buta untuk
melihat betapa jauh lebih kuatnya diriku denganmu! "

Wajah Dragon bergeser, dan membuka mulutnya.

316
“Fuhahahaha! Tidak kusangka kau bisa menghiburku! Aku tidak berpikir
mengolok-olok si bodoh bisa sangat lucu. Fuhahaha-- ” Tawa itu tiba-tiba
berhenti. "Oh, undead kecil yang menyedihkan, kau - maukah kau menjadi
badutku? kau tidak perlu melakukan apa pun. Cukup berdiri di sana dan
menghiburku. Sementara posisi badut membutuhkan tingkat kecerdasan
tertentu untuk diisi, tampaknya ada badut terlahir di dunia ini! ”

“Apa, lucu sekali! aku adalah undead yang melanda teror ke dalam hati
semua orang di seluruh dunia! "

“Fuhahahaha!... Oh tidak, tidak, tidak, semua yang kau katakan itu sangat
lucu. Baiklah, sekarang apa yang ingin kau lakukan--- Oh iya aku lupa
namamu, karena aku berencana untuk membunuhmu... tidak masalah,
lupakan saja. Night Lich. Apakah kau akan bekerja sebagai badutku? kau
tahu aku bersedia mengampunimu jika kau setuju? ”

"...Aku tidak ingin ditertawakan oleh makhluk undead yang bahkan tidak
berani menyebutkan namanya."

Tubuh raksasa itu bergerak.

"Aku mengerti. Meski rasanya bodoh menyebut namaku sebagai makhluk


undead dengan status rendahmu - aku Cure-Elim, XX Dragon Lord. ”

"Apa?"

"Ah, ya... benar! Aku - Elder Coffin Dragon Lord!! ”

"Aku mengerti…"

Jadi dia adalah seorang Dragon Lord. Dengan kata lain, dia berada di
tingkatan yang sama dengan Brightness Dragon Lord. Sederhananya, dia
sangat kuat.

Sekejap rasa sakit menusuk Suzuki Satoru.

317
Mulai sekarang, segalanya akan menjadi bencana jika dia melakukan satu
langkah palsu.

Dan masalahnya sekarang adalah - apakah Cure-Elim ada dalam benda itu?
Atau apa dia mengendalikannya dari jauh?

"Tentunya seseorang yang lemah sepertimu seharusnya tahu sifat dari


seorang Dragon Lord?"

"Aku tidak bisa percaya setumpuk yuriniggers menyebut dirinya seorang


Dragon Lord. Sepertinya kau telah pindah ke dunia. Atau apa itu berarti
Dragon Lord telah jatuh jauh? Bagaimanapun, itu agak tidak enak bagimu
untuk bertindak seperti pukulan besar di depan undead yang hebat dan
perkasa seperti diriku, bukankah begitu? ”

“Fuhahaha! Kau benar-benar pelawak yang luar biasa! Beneran, kau sangat
menghibur! ” Dengan itu, udara di sekitar Cure-Elim berubah.

“Tetap saja - undead benar-benar membuatku tidak senang. Bahkan ketika


berdiri di hadapanku, bahkan saat dihancurkan, kau tidak tahu rasa takut. ”

Kaki kanan Dragon itu tiba-tiba membengkak, dan sejumlah besar


yuriniggers merentangkan maju seperti seutas tali. Kemudian, mereka
menangkap Skeleton Warrior, menyeretnya ke depan kaki Naga.

Skeleton Warrior mencoba melarikan diri, tetapi di hadapan jumblah


sebesar itu, kekalahan adalah satu-satunya jalan.

Skeleton Warrior ditelan oleh kaki depan Dragon dan Suzuki Satoru bisa
mendengarnya dihancurkan berkeping-keping bahkan dari tempat dia
berdiri. Pada saat yang sama, dia merasakan hubungannya dengan Skeleton
Warrior hancur.

318
"--Aku mengerti... kau tidak buruk."

Suzuki Satoru mengunakan [Fly] dan mundur.

"Tidak buruk?... Fuhahaha, kau benar-benar lucu. Sungguh, kau terlahir


sebagai seorang badut. "

"... Hmph.kau pikir kau menang hanya karena kau menghancurkan undead
yang lebih rendah yang aku panggil? [Fireball]!"

Mantra tingkat ketiga menyerang para yuriniggers yang berbentuk Dragon


Lord dan nyala api meletus ke segala arah.

Memang benar bahwa semburan api itu kecil dibandingkan dengan ukuran
besar Naga. Namun, Suzuki Satoru menyipitkan matanya dan melihat dari
dekat. Itu karena dia melihat para yuriniggers yang hancur dan jatuh.

Setelah yurinigger hangus jatuh, mereka diisi kembali oleh yurinigger yang
rusak dari dalam.

“A-apa ini? Apa ada yuriniggers di bawah sana juga !? ”

"[Fireball]... Cemaran magic itu disebarkan oleh tempat terkutuk itu. . kau
bukan hanya menyedihkan, namun juga menyebalkan... Ngomong-ngomon
itu seharusnya mantra tingkat rendah. Night Lich, cobalah mantra tingkat
lebih tinggi lagi padaku... saat itu terjadi, aku ingin menilai penyelesaian
tubuh ini. "

“K-kenapa kau! Beraninya kau menggunakanku sebagai bahan


eksperimenmu! "

Jika Suzuki Satoru masih hidup, dia akan terbata-bata dan berbusa ketika
dia mengatakan itu, tetapi Cure-Elim hanya menjawab dengan tertawa
mengejek.

319
“Memang, itulah tujuanku. Terlepas dari isi tengkorakmu yang kosong,
Setidaknya kau masih mengerti sebanyak itu. ”

"—Aku mengerti. Jadi,kau mengubah semua orang di kota undead untuk


melindungi dirimu sendiri? Seperti armor yang terbuat dari yuriniggers,
untuk melindungi tubuhmu yang rapuh, begitu? ”

"Mungkin."

Mungkin itu karena Cure-Elim menganggap Suzuki Satoru sebagai lawan


yang jauh lebih lemah darinya sehingga dia jadi sangat banyak omong. Atau
mungkin dia mencari seseorang untuk diajak bicara selama ini.

“Tidak, itu bukan karena alasan membosankan seperti itu. Jiwa-jiwa dari
kota itu - tidak lebih dari - apa yang bisa digunakan olehku sendiri. ”

"Oh - dan bagaimana kau melakukan itu? Apa tujuanmu? "

"Aku tidak punya alasan untuk memberitahumu."

"...Tentunya kau bisa memberitahuku sebagai hadiah perpisahan sebelum


aku pergi ke Negri yang jauh?"

Apa aku terobsesi dengan ini? pikir Suzuki Satoru. Namun, dia mungkin
tidak akan bisa belajar apa pun jika mereka benar-benar mulai saling
bertukar tempat. Setelah mempertimbangkan Keno dan fakta bahwa
lawannya masih mau berbicara, dia harus belajar sebanyak yang dia bisa.

(Catatan 2: Untuk beberapa alasan yang belum dijelaskan oleh penulis,


gelar Elder Coffin Dragon Lord sebelum menjadi undead telah kehilangan
artinya di dunia, sehingga efek terjemahan tidak dapat menerjemahkannya
untuk Suzuki Satoru. Sampai penulis menjelaskannya, itu akan tetap
menjadi misteri untuk sisa buku ini. Sepertinya ECDL tahu nama lamanya
tidak dapat digunakan, jadi muncul dengan yang baru di tempat.)

320
"Apa kau akan memberi tahu makhluk rendahan seperti itu - memberi tahu
ke semut-semut yang merangkak di tanah? Maka kau harusnya menjadi
jiwa yang murah hati. Ah, tidak, kau terlahir sebagai badut. Mungkin aku
sudah lama mengungkapkannya tanpa menyadarinya. ”

"--Tch. Hmph. Jika kau menyebut dirimu seorang Dragon Lord, maka aku
harusnya menjadi Undead Lord. Sementara aku memiliki ratusan pelayan
dibawah perintahku, aku akan membuat pengecualian dan pergi satu lawan
satu denganmu. kau harusnya berterima kasih. "

“Fuhahahaha! beneran! Undead Lord! Fuhahahaha! "

"Apa yang lucu?"

"Kenyataan kalau kau bahkan tidak sadar kenapa ini keliahatan lebih lucu!"

Suasana di udara berubah. Suzuki Satoru selalu menjadi orang biasa.


Meskipun dia telah mengalami hal-hal seperti kehadiran dan niat
membunuh selama lima tahun perjalanannya, kebenarannya adalah dia
tidak begitu memahaminya. Meski begitu - dia bisa merasakan semangat
juang Dragon Lord.

Namun, itu tidak serius.

"Sementara aku ingin merasakan mantra mu langsung, aku kira itu tidak
baik untuk pergi terlalu mudah padamu, Undead Lord-sama. Mungkin aku
harus melakukan serangan juga. Berhati-hatilah untuk menghindarinya
agar tidak menghancurkanmu, oke? ”

Cure-Elim mulai bergerak.

Pergerakannya sangat lambat, tapi itu bisa menutup jarak dengan


kecepatan luar biasa.

321
Curiga, Suzuki Satoru segera menyadari sumber pemutusan ini. Para
yurinigger di bawah kaki Cure Elim yang bersentuhan dengan tanah
menggeliat-geliat seolah-olah di atas rel, mendorong tubuhnya ke depan
setelah mengambil langkah pertama.

Jika dia tertipu oleh gerakan itu, Cure Elim akan berdiri di depannya dalam
sekejap.

Suzuki Satoru menyipitkan matanya.

Cure Elim mengangkat kaki depan kanannya dari jauh, mengayunkannya


seolah akan melakukan tendangan menyapu.

Tidak mungkin itu bisa mengenai dirinya dari jarak ini. Dia tidak tahu
mengapa Cure Elim melakukan ini, tapi naluri Suzuki Satoru mengatakan
padanya kalau pasti ada trik untuk itu, dan dia secara refleks membungkuk
untuk menghindarinya.

Saat itu, kaki depan kanan terbuka seperti gulungan kertas.

Kaki depan besar yang terbentuk dari yuriniggers menyapu kepala Suzuki
Satoru ketika dia membungkuk begitu rendah sehingga dia praktis
bersujud.

Kecepatan sapuannya tidak terlalu cepat. Bahkan Suzuki Satoru, yang


kemampuannya sebanding dengan warrior level 30, bisa menghindarinya.
Namun, dia tidak tahu apakah itu karena Cure Elim sengaja memperlambat
serangannya atau tidak.

“Fuhahahaha! Hindaran yang baus! Tapi kau terlihat sangat tidak sedap
dipandang! ”

Suzuki Satoru menyadari niat serangan Cure Elim ketika dia mendengar
tawa menderu. Itu luar biasa dalam keunggulannya saat menyaksikan

322
Suzuki Satoru jatuh tertelungkup ke dalam lumpur. Suzuki Satoru
mengangkat kepalanya dan berteriak dengan marah.

"Beraninya kau membuatku merangkak di tanah!"

“Fuhahahaha!"

Setelah serangan, kaki depan digulung kembali seperti ular, dan


bayangannya jatuh pada Suzuki Satoru. Mungkin itu karena itu terbuat dari
yuriniggers, tapi setiap gerakan yang intens tampaknya mengabaikan
hukum fisika. Para yuriniggers di persendiannya membuat suara meremas
dan meretakkan, seolah-olah mereka dihancurkan oleh gerakan yang kuat.
Suzuki Satoru dengan susah payah melarikan diri dari jarak serangan Cure
Elim. Dia bahkan tidak punya waktu untuk mengunakan [Fly]; yang bisa dia
lakukan hanyalah berlari dengan dua kakinya.

Dengan bunyi gedebuk, kaki depan menabrak lokasi bekas Suzuki Satoru.
Terdengar bunyi gemerincing karena banyak yurinigger yang tergencet
rata. Dia belum serius. Serangan tadi, dibuat dengan kumpulan yuriniggers
yang melebar seperti gulungan kertas seharusnya dapat mengenai dia.
Hanya ada satu alasan mengapa itu tidak dilakukan.

Karena ini hanyalah sekedar permainan kucing menangkap tikus.

"[ Lightning]."

Suzuki Satoru mengucapkan mantra di kaki depan Cure Elim, yang ada di
tanah.

listrik putih kebiruan dari mantra [Lightning] menembus secara besar-


besaran, anggota tubuh.

Namun itu memiliki efek yang lebih kecil dari [Fireball] tadi. Beberapa
yuriniggers jatuh, dan kemudian yurinigger di dalamnya keluar dari dalam
seolah-olah mereka dimuntahkan.

323
Yuriniggers yang sudah mati sepertinya sudah dimuntahkan. Dia tidak tahu
apakah Cure Elim melakukan ini atau apakah itu terjadi secara otomatis.
Namun, mengingat seseorang akan membutuhkan lebih dari 500'000
yuriniggers untuk membuat tubuh seperti ini, mungkin tidak mungkin
untuk mengendalikan masing-masing individu, jadi mungkin yang terakhir.

"Fuhahaaha!"

Anggota tubuhnya bergerak lagi ketika Cure Elim tertawa riang.

"Sial!"

Bagian kaki depan yang berdiri di tanah melebar dan melesat ke arah
Suzuki Satoru.

Sepuluh lebih yuriniggers mengulurkan tangan kearahnya seperti mereka


meinginkan tubuh Suzuki Satoru. Para yuriniggers memanjang seolah
mereka diikat oleh tali, dengan para yuriniggers di belakang memegang
tubuh para yuriniggers di depan. Dengan cara ini, mereka bisa memanjang
beberapa meter tanpa menyentuh tanah.

Ini adalah serangan yang telah menghancurkan Skeleton Warrior.

Suzuki Satoru menghadapinya dengan tenang, tidak terburu-buru.

Dia mundur dengan mengunakan [Fly]. Para yuriniggers yang gagal


memahami Suzuki Satoru perlahan-lahan menarik diri ke kaki Cure Elim.

Kemudian itu akan mundur dengan cepat setelah merebut Skeleton


Warrior, namun itu kelihatan sangat melambat sekarang. kenapa serangan
ini beda?

"Apa yang kau lakukan!? Aku belum pernah melihat orang menggunakan
undead seperti ini sebelumnya! Bagaimana kau melakukannya!?"

324
"Makhluk Undead sekalibermu tidak akan mengerti, Ini adalah sesuatu
yang hanya bisa kulakukan."

"Kau! [Iceball]! "

Meskipun ini adalah mantra efek area dari tingkat yang sama dengan
[Fireball], mantra es pada dasarnya tidak berguna melawan undead. Dan
memang, Itu tidak berefek apapun ke yuriniggers. Cure Elim bahkan tidak
repot menanggapi itu.

Mungkin mudah baginya. Lalu Suzuki Satoru bisa melakukan apa yang dia
inginkan.

"[ Acid Arrow]!"

Dia mengunakan mantra target tunggal tingkat kedua

Yurinigger yang tertimpa jatuh.

“Ada apa, badut? kau perlu mengunakan mantra lemah itu puluhan ribu
kali untuk membunuhku. Kau adalah Night Lich, kan? Keluarkan mantra
tingkat lebih tinggi padaku. Atau mungkinkah ini berarti - Kau tidak bisa? "

"Ngh!"

"Kalau begitu aku akan memastikannya."

Cure Elim menyerang lagi. Kali ini, dia menabrak Suzuki Satoru.

Itu adalah serangan, seperti yang dia duga, tapi kerusakan yang
dilakukannya sepele untuk diserap oleh perlengkapannya yang sekarang.
Namun, kekuatan serangan itu tidak dibatalkan. Suzuki Satoru berguling
beberapa kali di tanah sebelum berhenti.

Suzuki Satoru dengan gemetar bangkit.

325
"Kenapa, badut? Eksperimenku belum berakhir, jadi berhati-hatilah untuk
tidak mati, oke? "

Cure Elim menutup jarak ke Suzuki Satoru dengan cara memuakkan itu
lagi. Kali ini, Dia mengangkat kaki depan kirinya. Kemudian, dia
mengulangi serangan area-efek besarnya seperti sebelumnya.

Menghindarinya cukup sederhana, tapi itu bukan akhir dari serangan Cure
Elim.

Kaki depan yang melewatinya melebar, benda-benda panjang, tebal, seperti


tentakel. Mereka membuka rahang mereka, menempel pada Suzuki Satoru
dan menjeratnya.

Awalnya Suzuki Satoru mengira mereka ular, tetapi kemudian dia


menyadari kesalahannya.

--Mereka Dragon !!!

Dia tidak bisa melepaskan diri dari mulut Dragon yurinigger yang
menganga, dan Suzuki Satoru dicengkeram dengan rahang mulai dari bahu
kanan ke dadanya. Gigi-giginya merosot ke bahunya berderit ketika
merusaknya. Itu mungkin yurinigger, tapi itu masih tetaplah Dragon.

Sementara dia tahu Hewan yurinigger, tidak tahu bahwa bahkan Dragon
bisa menjadi yuriniggers adalah kesalahan yang sangat besar.

Kekuatan para yuriniggers tergantung pada spesies mereka dibuat.


Tentunya Dragon yurinigger akan menjadi beberapa, tidak .puluhan kali
lebih kuat dari seorang yurinigger manusia. Selain itu, peningkatan HP-nya
berarti bahwa dia mungkin tidak dapat membunuhnya mengunakan satu
mantra tingkat ketiga .

Sementara mereka bukan musuh yang perkasa bagi Suzuki Satoru,


keberadaan Dragon yurinigger menyiratkan bahwa ada monster yurinigger

326
yang lebih kuat di sana. Tidak, dia harus mengatakan bahwa mereka pasti
ada di suatu tempat.

Suzuki Satoru tiba-tiba punya ide.

Itu tidak mengumpulkan orang-orang di negara Keno karena tidak perlu.

400'000 yurinigger seukuran manusia dari Seruk-3 sudah cukup.


Kemudian mengubah makhluk yang lebih kuat menjadi yuriniggers dan
menyimpannya di tubuhnya.

Sangat mungkin - tidak, itu satu-satunya kemungkinan.

"--Untuk mengira kau akan menggunakan jenismu sendiri!"

"Jenis sendiri? Fuhahaha! Kau benar-benar badut. Bagaimana aku bisa


menganggap makhluk yang lebih rendah dari jenis yang sama denganku? "

Ketika dragon tumbuh semakin kuat maka semakin besar juga ukuran yang
mereka dapatkan. Apa dia mengatakan hal ini berdasarkan pernyataan itu?
Atau apakah Dragon Lord adalah makhluk yang sama sekali berbeda.
Suzuki Satoru sama sekali tidak mengetahui tentang hal itu. Namun, jika dia
telah membuat beberapa yurinigger Naga, maka sebagian dari strategi
pertempurannya perlu diubah.

Sesuatu mengambil tubuh Suzuki Satoru.

Tubuh Dragon mulai menarik diri ke kaki depan Cure Elim, membawa
Suzuki Satoru bersamanya.

Melarikan diri cukup mudah. Itu mungkin Dragon, tapi bagaimanapun juga
itu hanyalah yurinigger. Suzuki Satoru menggerakkan tangannya ke celah-
celah gigi yang menyambar bahunya dan dengan paksa menariknya
terpisah.

327
Rahang bawah dragon terbuka. Kekuatan Suzuki Satoru mengatasi
kekuatan Naga, yang berarti bahwa Dragon ini belum sepenuhnya tumbuh.

Saat dia berpikir bahwa dia bisa perlahan-lahan berjuang bebas, sebuah
tangan besar muncul.

"Apa!"

Sebuah tangan yang beberapa kali ukuran tubuh manusia normal yang
menerka Suzuki Satoru.

"Giant juga !?"

Tubuh Raksasa menyembul keluar dari samping Dragon dan meraih Suzuki
Satoru. Dia tidak bisa mengatakan spesies Giant apa itu, tapi mungkin yang
tinggal di sekitar sini.

Tingkat di mana dia sedang digulung tiba-tiba dipercepat, dan Suzuki


Satoru ditarik ke kaki depan Cure Elim.

Efek undead domination yang paling dia takuti tidak terjadi. Tentu saja, dia
belum pernah menurunkan Turn Resistance III untuk melindunginya.
Tampaknya dia tidak akan dikendalikan hanya dengan ditarik ke dalamnya.

Dalam hal itu, tampaknya undead domination hanya terjadi pada


yuriniggers yang dibuat oleh kekuatannya sendiri.

Mulut itu menggigit bahunya dan tangan Raksasa yang memegang


tubuhnya melepaskannya. Sebagai gantinya, lengan seukuran Suzuki
Satoru memegang dan menjepitnya.

Ada begitu banyak yurinigger di sekitarnya sehingga dia tidak bisa melihat
bagian luar. Namun dia bisa merasakan dirinya bergerak seolah sedang
dibawa oleh arus bawah air. Atau lebih tepatnya, akan lebih akurat untuk
mengatakan bahwa dia didorong oleh para yurinigger di sekitarnya.

328
Saat dia bertanya-tanya di mana dia akan dibawa, kepalanya tiba-tiba
didorong keluar.

Sungguh kemampuan mengontrol undead yang sangat mahir, Suzuki Satoru


merenung dengan kekaguman yang tulus untuk Cure Elim.

Bagian luar - tampak di sekitar bahu Cure Elim. Tampaknya dia ditarik dari
bawah.

Kepala yang berkali-kali lebih kecil dari sebelumnya memandang rendah


Suzuki Satoru dari atas.

Tidak, bukan itu.

Itu tidak mungkin sesuatu yang terbuat dari yuriniggers.

Itu adalah bentuk asli Cure Elim. Dibungkus oleh para yuriniggers, Cure
Elim telah mengungkapkan dirinya yang sebenarnya.

Meskipun dia hanya bisa melihat kepalanya, itu sangat mirip dengan kepala
yang terbuat dari yuringiger. Namun, itu indah. Sisiknya yang cerah beriak
seolah hidup. Namun, Suzuki Satoru dapat merasakan tubuh utama Cure
Elim - meskipun dia dikelilingi oleh undead - dengan indera pendeteksi
undead. Makhluk besar di hadapannya juga undead.

Mata merah darah, mata merah yang diiris vertikal menatap lurus ke arah
Suzuki Satoru.

Ketika dia melihat mata itu, dia tiba-tiba teringat pada Keno - dia
menyembunyikan kecemasannya dengan sekuat tenaga.

"--Aiiiiiiiiieeeeeeee!"

Suzuki Satoru menjerit.

329
Itu adalah seruan mengerikan yang secara alami orang harapkan dari
mereka yang mengerti bahwa mereka tidak bisa menang.

"Fuhahaha," Cure Elim menyipitkan matanya dan memutar lehernya.


"Jeritan yang menyenangkan. Tampaknya bahkan undead dapat membuat
suara seperti itu ketika mereka tahu ajal mereka sudah dekat. ”

“Tu-tunggu! Dragon Lord. Tidak, Dragon Lord -sama! Aku, aku salah!
Mohon terima permohonan maafku! Kau - Kau sangat kuat, aku tahu itu
sekarang. Aku salah, jadi tolong maafkan aku! ”

“Hmph! Baru sekarang, pada akhirnya, Kau mengerti. "

"Ah! Kau adalah Dragon Lord terkuat! Aku mengaku salah!"

"--Begitukah. Dalam hal itu…"

Suzuki Satoru dapat membayangkan apa yang akan dikatakan oleh Dragon
Lord selanjutnya. Itulah sebabnya para yurinigger yang berpegangan pada
lengan kanannya mulai mengerahkan kekuatan padanya. Mereka - para
yuriniggers - mungkin menggunakan banyak kekuatan. Otot-otot mereka
mengeluarkan suara berdenyut saat mereka terkoyak, dan dia bisa
merasakan cairan busuk terciprat ke tubuhnya. Tapi tidak masalah. Dia
berpura-pura lengan kirinya tak bisa bergerak. Pada saat yang sama, dia
mengeluarkan benda tersembunyi dan bersiap untuk menggunakannya
kapan saja.

“Penuhi tugasmu sebagai badut sampai akhir. Perkenankan aku untuk


menikmati teriakan dari makhluk undead bodoh ketika dia dihancurkan! ”

"Tidaaaaaaaak!"

Sensasi yang menghancurkan semakin kuat, dan Suzuki Satoru meratap


dengan cara yang tidak biasa. Pada saat yang sama, dia mengangkat kristal

330
yang dipegangnya ke sebuah tempat di mana Cure Elim bisa melihat, dan
kemudian melepaskan mantra di dalamnya.

"[ Greater Teleportation.]"

Dia tiba di gerbang utama Seruk-3, yang telah dia tandai sebelumnya
sehingga dia bisa berteleportasi ke sana.

Suzuki dengan cepat melewati gerbang dan bersembunyi di balik penutup


sehingga Cure Elim tidak bisa melihat posisinya saat ini. Dia menajamkan
telinganya dan mengamati sekelilingnya. Kota yang kosong itu sunyi
senyap, dan gunung-gunung di atas juga sunyi.

Kelihatannya pelariannya tidak membuat Cure Elim murka, dan tidak ada
tanda-tanda kalau dia akan mengejar.

Apa itu karena menggerakan tubuh sebesar itu membutuhkan waktu, atau
dia tidak memastikan dari remuknya seekor serangga? Suzuki Satoru terus
mengamati untuk sementara waktu sebelum menyimpulkan bahwa itu
yang terakhir.

"Sekarang…"

Ekspresi Suzuki Satoru tiba-tiba berubah. Sikap menyedihkan yang sejak


tadi dia keluarkan telah hilang, lalu sebagai gantinya perhatian yang tenang
seolah-olah dia sedang menindaklanjuti hasil percobaan.

Suzuki Satoru mengerahkan mantra pertahanan anti-divination. Dengan


cara ini, dia akan dapat langsung merasakan jika lawan mencoba
menemukannya dengan sihir.

Meski begitu, tampaknya Wild Magic yang bisa digunakan lawannya


berbeda dari mantra yang bisa digunakan Suzuki Satoru. Bukan tidak
mungkin itu bisa menembus mantra pertahanannya. Oleh karena itu, akan

331
lebih aman baginya untuk bertindak seolah-olah setiap langkah yang dia
lakukan sedang diamati oleh lawannya.

Suzuki Satoru menyipitkan matanya.

Dia telah menghabiskan begitu banyak waktu untuk persiapan justru


karena dia telah mempertimbangkan kemungkinan ini.

Ketika dia menganalisis informasi yang diperoleh dari pertempuran itu, dia
melihat ke arah Cure Elim.

"Kau benar-benar kuat."

Dia harus mengakui bahwa frasa “musuh perkasa” tidak cukup untuk
menggambarkannya. Bisa dikatakan itu adalah lawan yang sangat tangguh.

Brightness Dragon Lord juga kuat, tapi Cure Elim masih lebih kuat, dan--

"Betapa merepotkannya."

Hal yang paling mendasar adalah bahwa tubuh asli Cure Elim adalah
undead.

Suzuki Satoru - atau lebih tepatnya, karakter Momonga - telah menguasai


berbagai skill yang sesuai dengan perannya sebagai magic caster undead.
Sekarang setelah dia bertarung dengan musuh yang tidak hidup seperti
salah satu undead, pilihannya untuk perlawanan efektif sangat terbatas.

Dia bisa yakin bahwa Cure Elim telah mengelilingi dirinya dengan banyak
yuriniggers. Sementara yuriniggers adalah jenis undead terlemah,
mengalahkan banyak yuriniggers akan membutuhkan banyak waktu dan
mana. Lebih buruk lagi, itu bukan hanya manusia yuriniggers di sana, tapi
bahkan Dragon yuriniggers. Bahkan jika dia membunuh semua yuriniggers
itu, Suzuki Satoru yang kehabisan mana kemudian harus menghadapi Cure
Elim yang tidak tersentuh. Itu adalah kerugian yang luar biasa.

332
Namun, dari mantera yang dia berikan sebelumnya, sepertinya tidak ada
yurinigger khusus di sana, dan sepertinya mereka tidak bisa menembus
Physical NullificationTingkat Tinggi Suzuki Satoru. Oleh karena itu, dia
harus bisa mengabaikan kerusakan dan fokus pada menjaga mana yang
cukup untuk mempertahankan skill itu, membiarkan mereka memukulnya
sebanyak yang mereka inginkan - tapi semuanya tidak sesederhana itu.

Jika armor seseorang rusak, biasanya orang akan memilih untuk mundur,
memperbaiki armornya, dan kemudian bertarung lagi. Dengan demikian
mereka akan memilih untuk melarikan diri. Karena itu, akan masuk akal
jika Cure Elim melarikan diri, kecuali ada alasan khusus untuk
membuatnya tetap di sana. Namun, sepertinya tidak ada yang seperti itu.

Jika ada cara untuk mengumpulkan para yuriniggers dari sekitarnya, maka
sementara dia tidak yakin persis berapa banyak yuriniggers yang ada di
negara-negara sekitarnya, tetapi setidaknya jumlah mereka akan mencapai
kisaran 8 digit. Jika dia membiarkannya lolos, dia mungkin harus bertarung
melawan Cure Elim melalui puluhan juta yuriniggers.

Ketika itu terjadi, taktik yang sama mungkin tidak akan efektif lagi.

Semakin sering dia bertarung, semakin besar kemungkinan Suzuki Satoru


akan kalah.

Dia telah berhasil melarikan diri kali ini, tapi akan lebih baik untuk
mengasumsikan bahwa Physical Nullification Tingkat Tinggi-nya hanya
akan efektif untuk pertempuran berikutnya.

Menganalisis pengetahuan yang telah diperoleh dan bekerja untuk


menangkal kemampuan lawan seseorang adalah hal yang biasa. Cure Elim
pasti akan melakukan hal seperti itu. Hanya orang bodoh yang menganggap
semua musuh mereka bodoh.

333
Lebih tepatnya, musuh mungkin telah menemukan tindakan balasan dalam
pertempuran berikutnya, jika dia beruntung. Karena dia adalah seorang
Dragon Lord seperti Brightness Dragon Lord, mungkin saja dia
menggunakan Wild Magic - kekuatan yang tidak dapat dipahami yang tidak
ada di YGGDRASIL.

Tidak - dia harus mempertimbangkan itu juga.

Tingkat kekalahanmu akan berkurang dengan menilai musuhmu terlalu


tinggi ketimbang meremehkan mereka.

Dan juga, jika dia membiarkannya kabur, skenario terburuknya mungkin


akan terjadi - dia akan bergabung dengan Brightness Dragon Lord dan
menyerang Suzuki Satoru lagi.

Itu sangat mungkin terjadi jika itu sekuat Suzuki Satoru dan dia berhasil
melepaskan armor yurinigger-nya.

Ketika itu terjadi, Suzuki Satoru akan kurang beruntung.

Dengan kata lain --

"Aku harus memenangkan pertempuran berikutnya dan memastikan aku


membunuh Cure Elim."

Dia tidak tahu apakah dia bisa melakukannya.

Tetapi dia harus melakukannya.

Pertama, dia harus menghancurkan armor berlapis yuriniggers itu. Kalau


tidak, dia tidak akan bisa menyerang tubuh Cure Elim. Tapi akan lebih
berbahaya jika dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk itu. Sementara
dia tidak tahu seberapa jauh kemampuan pemanggilan yurinigger-nya bisa
dicapai, Suzuki Satoru tidak akan punya kesempatan begitu berhasil
mengisi kembali perisai yurinigger-nya.

334
Jika itu terjadi, dia perlu menggunakan mantra serangan yang bisa
menembus hingga ke bagian dalam dan menutupi area yang luas pada saat
yang bersamaan.

Dalam hal ini, pilihannya adalah -

"Super-tier Magic."

Suzuki Satoru memikirkan mantra yang paling kuat yang dia tahu. Bisakah
salah satu dari mereka menghancurkan semua yuriniggers yang
mengganggu di sekitar Cure Elim?

Dia memikirkan beberapa pilihan, tapi masing-masing dari itu tidak


memiliki kejelasan.

Juga, bahkan jika dia menghancurkan sekumpulan yurinigger, fakta bahwa


dia tidak tahu apa-apa tentang kemampuan bentuk Cure Elim yang
sebenarnya berarti bahwa dia hanya akan terlibat dalam pertarungan buta.

Bisakah hadiah dari pertempuran ini, atau lebih tepatnya, kemenangan ini,
memuaskannya?

Ketika pikiran Suzuki berjalan tanpa arah ke arah itu, dia tiba-tiba tertawa.

“Apa yang kupikirkan? Bukankah hadiah dari ini lebih besar dari hadiah
yang lain? Aku melakukan ini untuk Keno. "

Suzuki Satoru - atau lebih tepatnya, karakter Momonga - mungkin adalah


Guild master, tetapi sebenarnya, yang dia lakukan hanyalah tugas lain-lain
atau memastikan semuanya berjalan lancar di antara semua orang. Dia
bukan seseorang yang berdiri di kepala semua orang dan menunjukkan
jalan bagi mereka untuk pergi.

Karena itu, ada perasaan puas yang kuat di hati Suzuki Satoru sekarang.

335
Itu karena dia bertarung di garis depan untuk temannya.

Dia adalah orang yang berkorban untuk kebahagiaan temannya.

"Cure Elim - kau akan kalah hari ini," Suzuki Satoru menyatakan dengan
suara tenang dan tenang.

Namun, kata-katanya mengandung hasrat yang kuat.

Suzuki Satoru mulai mengganti perlengkapannya. Saat dia membuka


inventorynya, matanya terpaku pada Cincin Ainz Ooal Gown.

Namun, itu hanya sesaat.

Dia akan bertarung secara pribadi hari ini, pergi ke garis depan sebagai
guild master, jadi dia harus yakin akan kemenangannya. Jika itu tidak
membantunya, maka dia perlu menyisihkannya, bahkan jika itu adalah
cincin yang melambangkan guild.

Tanpa ragu-ragu, Suzuki Satoru menukar cincinnya dengan cincin yang


paling efektif selama pertempuran mendatang dengan Cure Elim, menurut
analisisnya.

Dia menempatkan sepuluh cincin di depannya dan menggunakan cash item.


Setelah itu, dia memakainya, satu demi satu.

Dengan itu, cincin yang didaftarkan padanya sekarang adalah sepuluh


cincin yang paling efektif dalam pertempuran melawan Cure Elim.
Kenyataannya, cash item yang baru saja dia gunakan adalah barang yang
bisa mengubah cincin yang terdaftar di jari-jarinya, dan Suzuki Satoru
hanya memiliki dua di antaranya. Mungkin menggunakan barang berharga
seperti itu adalah keputusan yang bodoh, tapi mati karena dia
menyimpannya sebagai cadangan akan menjadi sia-sia. Karena itu, hal
terpenting adalah memprioritaskan kemampuannya untuk menang dalam
pertempuran yang akan datang.

336
Akhirnya, dia mengenakan sepasang sarung tangan kulit. Itu bukan item
magic dia mengenakannya untuk menyembunyikan cincin yang dia
kenakan.

Tampaknya Dragon memiliki kemampuan untuk mendeteksi harta.

Sementara dia tidak tahu tingkat Dragon Lord ini atau apakah dia masih
mempertahankan kemampuan itu atau tidak, dia akan habis-habisan untuk
meningkatkan peluang kemenangannya. Jika lawannya lebih kuat dari dia,
maka meningkatkan peluang melawannya sebesar 1% atau bahkan 0,1%
akan baik.

Setelah itu, dia menyesuaikan pemuatan peralatannya, memilih


perlengkapan yang sangat efektif melawan undead atau Dragon.

Akhirnya, dia datang ke salah satu kartu as nya untuk pertempuran ini -
Staff Ainz Ooal Gown.

Ketika dia melihat tongkat di tangannya, Ainz tersenyum dari lubuk


hatinya.

Ini adalah sesuatu yang bahkan melampaui mimpinya yang paling liar,
mampu menggunakan Senjata Guild yang belum pernah dia gunakan
sebelumnya dalam pertempuran langsung. Tentunya anggota guild lainnya
tidak akan memikirkan hal seperti itu.

"Kau adalah bukti keberadaan guild kami. Ayo pergi."

Seolah-olah menanggapi kata-kata Suzuki Satoru, asap hitam meluap dari


staff, seolah-olah itu menunjukkan kehendaknya.

Sepanjang jalan, Suzuki Satoru memikirkan sesuatu - itu tidak sepenuhnya


mustahil, tapi sistem dalam staff mungkin benar-benar mengembangkan
kekuatannya sendiri setelah datang ke dunia ini.

337
“Ambillah kebencian terpendammu karena telah disegel begitu lama dan
tuangkan semuanya selama pertempuran ini. Buktikan ketidak terkalahkan
"Ainz Ooal Gown" denganku! "

Dia berbicara sendiri. Tidak mungkin ada yang bisa menanggapinya.


Namun Suzuki Satoru merasakan kepuasan yang aneh.

Tentu saja, yang disebut tak terkalahkan itu hanya omongan besar. Mereka
telah mengalami kemunduran kecil berkali-kali di masa lalu. Bukannya
mereka tidak mengalami hal-hal seperti pergi ke PK orang lain dan
mendapatkan PK pada gilirannya. Tapi guild tidak pernah menderita
kekalahan yang cukup besar untuk mengguncangnya. Dari sudut pandang
itu, jika mereka bisa bangkit kembali, itu bukan kekalahan yang
sebenarnya.

Dia mengembalikan staf ke dalam inventarisnya dan mengeluarkan World-


Class Item yang biasanya dia kenakan. Sekarang, dia memiliki perlindungan
dunia.

Jika Cure Elim bisa menggunakan kemampuan yang sama dengan


Brightness Dragon Lord - yaitu, Wild Magic - maka dia tidak akan berdaya
melawannya tanpa item ini.

Itu adalah akhir dari persiapannya.

Suzuki Satoru memandang ke arah benteng yang telah ia ciptakan.


Haruskah dia mengatakan sesuatu kepada Keno sebelum memulai
pertempuran melawan Cure Elim?

Dan kemudian, Suzuki Satoru menggelengkan kepalanya.

Tidak ada yang bisa dikatakan.

Tidak ada sama sekali.

338
Yang harus dia lakukan hanyalah menang dan kembali dengan selamat ke
sisinya.

Masalah lainnya lebih penting.

Suzuki Satoru mengirim [Message], dan memberikan arahan dalam


hubungannya dengan item yang bisa memutar suara teman-temannya dari
guild seperti yang dikatakan waktu itu.

Setelah menyelesaikan persiapan ini, Dia mengikuti rute sebelumnya


kembali ke pegunungan.

Dia bisa saja memperpendek perjalanannya dengan mengunakan [Fly] atau


mantra teleportasi, tapi dia tidak melakukannya. Bagian dari itu adalah
karena dia ingin menyesuaikannya dengan waktu, membiarkan regenerasi
mananya dan berbagai alasan lainnya, tapi itu juga karena Suzuki Satoru
masih sedikit takut.

Di masa lalu, dia bertempur di bawah asumsi bahwa dia dapat melarikan
diri, dan dia telah membuat banyak metode pelarian untuk dirinya sendiri.

Namun kali ini, dia tidak bisa melarikan diri.

Berbeda dengan game YGGDRASIL, ini adalah pertarungan yang


menyangkut kehidupan Suzuki Satoru.

"Aku hanya pernah bertarung melawan Brightness Dragon Lord, aku masih
belum terbiasa dengan ini."

Suzuki Satoru berhenti dan memandangi tangannya yang kurus putih.

Apakah dia membayangkan sesuatu, atau mereka gemetar?

"...Aku takut."

339
Dia telah mengambil keputusan sekali dan untuk semua saat ini, dia telah
bertekad untuk berjuang untuk anggota guild, namun dia akhirnya
berakhir seperti ini.

Suzuki Satoru tidak bisa menahan tawa pada dirinya sendiri.

"Baiklah ... [Breath Ward]."

“[Fly].”

“[Dragonbane].”

“[Bless of Magic Caster].”

“[Infinity Wall].”

“[Life Essence].”

“[Mana Essence].”

“[Greater Full Potential].”

“[Freedom].”

“[See Through].”

“[Paranormal Intuition].”

“[Greater Resistance].”

“[Mantle of Chaos].”

“[Indomitability].”

“[Sensor Boost].”

“[Greater Luck].”

340
“[Magic Boost].”

“[Draconic Power].”

“[Greater Hardening].”

“[Heavenly Aura].”

“[Absorption].”

“[Venerate Up].”

“[Resistance From Natural Weapons].”

“[Greater Magic Shield].”

Dia menumpuk lapisan demi lapisan buff pada dirinya sendiri.

Deteksi undead-nya memberitahunya bahwa Cure Elim tidak bergerak


selama waktu ini.

Suzuki Satoru merasa sedikit tidak nyaman. Apa dia meremehkan Dragon
Lord?

Mungkin bisa jadi semua ini jebakan? Apa lawannya telah melihat semua
tindakannya sebelumnya dan membuat persiapan untuk membunuhnya?
Apa dia baru saja meninggalkan Bola besar undead di sana dan melarikan
diri ke tempat lain sejak lama?

Ketidaknyamanannya tumbuh. Seolah-olah dia berusaha memberi alasan


pada dirinya untuk melarikan diri.

Suzuki Satoru tidak bisa menahan tawa.

Dia menertawakan dirinya yang lemah.

341
Suzuki Satoru mengarahkan pandangannya ke depan, mengangkat kaki
kanannya, dan maju selangkah.

Kemudian dia melakukannya lagi, dengan kali ini kaki kirinya.

Tidak ada yang berhenti sekarang.

Banyak alasan untuk melarikan diri muncul di benaknya, tapi Suzuki Satoru
mengabaikan mereka semua.

Dia dekat dengan tujuannya.

Dan akhirnya - Suzuki Satoru, Guild Master dari Ainz Ooal Gown, bertatap
muka dengan Cure Elim.

"--Badut. Kupikir kau sudah melarikan diri, tapi kau ke sini lagi? Apa kau
datang untuk bersumpah setia padaku? Tapi... perlengkapan itu."

Kalimat pertamanya membuat Suzuki Satoru menyipitkan matanya.

Tidak perlu bicara lagi dengannya. Mendapatkan kesempatan melempar


mantra pertama akan lebih bijaksana. Namun, dia bisa menimbulkan
kerusakan mantra kapan saja, tetap saja dia harus melakukan apa yang
hanya bisa dia lakukan sekarang. Tentu saja, tidak ada yang tahu apakah itu
akan menghasilkan sesuatu atau tidak. Setidaknya, dia harus mencobanya,
betapapun tipisnya peluang itu.

Suzuki Satoru berteriak.

"--Kali ini! Mari kita bertarung! Sampai salah satu dari kita mati! Datanglah,
Dragon Lord! ”

Berbeda dengan Cure Elim, yang tertawa riang, Ainz mengambil sikap
seolah-olah memamerkan kristalnya.

342
“Hmph, apa itu sumber kepercayaan dirimu? - Kali ini aku tidak akan
membiarkanmu melarikan diri lagi! "

Zat tipis, selaput membesar yang kelihatannya menutupi seluruh gunung.


Itu sangat besar, dan tampak memiliki area yang diukur dalam kilometer.

Sementara dia tidak tahu nama aslinya, Suzuki Satoru mengetahui efeknya.

Itu adalah penghalang teleportasi. Itu adalah mantra Wild Magic pertama
yang digunakan Brightness Dragon Lord.

Dengan kata lain - segalanya telah berjalan seperti yang dia perkirakan.

Namun, itu akan merepotkan jika hanya terlihat sama, sedangkan


mempunyai efek yang sama sekali berbeda. Suzuki Satoru memberi
perintah dengan diam [Message], dan kemudian berteriak.

"Apa yang telah kau lakukan!!!"

"Hmph, kau bilang kau ingin pertempuran sampai mati, kan? Maka kami
tidak bisa membuatmu melarikan diri seperti terakhir kali. "

Suzuki Satoru mengucapkan mantra melalui kristal. Itu adalah cara yang
sangat boros dalam menggunakannya, tapi itu adalah tindakan yang
diperlukan pada tahap ini.

Mantra yang dia gunakan adalah [Widen Magic Shark Cyclone]. Biasanya,
seseorang tidak bisa menyimpan mantra yang disempurnakan di dalam
spell crystal, tapi Widen Magic adalah pengecualian.

Tornado selebar 100 meter dan tinggi 200 meter muncul. Badai hitam yang
mengaduk tanah memisahkan mereka berdua.

Cure Elim mulai bergerak.

343
Penglihatannya terhalang oleh tornado, dan dia tidak bisa melihat Cure
Elim. Namun, kemampuan sensor undeadnya Suzuki Satoru menampilkan
reaksi undead besar-besaran di belakang tornado.

Sebelum Cure Elim berpikir untuk menerobos tornado - Suzuki Satoru


masuk terlebih dahulu.

Dia tidak waspada atau mencoba untuk menghindari... di sebelah mana


posisinya?

Bentuk-bentuk berenang melalui angin yang bertiup kencang - seperti


mereka berenang melalui laut - adalah hiu sepanjang enam meter, yang
menggerogoti para yuriniggers dan mengunyahnya menjadi potongan-
potongan kecil. Namun, itu tidak bisa dibandingkan dengan tubuh besar
Cure Elim. Baru saja memasuki tornado telah menyingkirkan beberapa
yurinigger yang merupakan bagian luarnya, tapi itu saja. Ada yurniggers
yang tak terhitung jumlahnya di permukaan tubuh Cure Elim. Mengingat
perbedaan ukuran yang besar antara kedua belah pihak, Cure Elim
berencana untuk dengan mudah menerobos tornado dengan
mengorbankan sejumlah kecil yuriniggers.

Cure Elim mungkin akan menganggap mantra tornado ini sebagai


perlawanan yang tidak berarti. Orang bisa mengatakan itu sebabnya dia
memilih mantra, tapi ada satu hal yang ingin dia pastikan.

Suzuki Satoru mulai berpikir cepat.

Mengapa Cure Elim memilih untuk menyerang melalui tornado?

Seketika itu dia menemukan jawabannya, jawabannya adalah Aku mengerti.

Dia bertanya-tanya apakah itu yang terjadi saat mengenakan cincin itu, tapi
sekarang semuanya jelas.

344
Dragon biasanya memiliki penglihatan yang sangat baik. Kadang-kadang,
mereka bisa tahu apa yang terjadi bahkan ketika badai debu menghalangi
penglihatan mereka. Karena itu, dia sebenarnya tidak perlu masuk ke
dalam tornado. Yang harus dia lakukan hanyalah mengerahkan yuriniggers
dari kakinya dan menyerang dari belakang tornado dengan aman.
Tentunya tidak ada alasan bagi Cure Elim yang sombong untuk secara
pribadi menutup jarak.

Dalam hal itu, mengapa dia memilih untuk menerobos?

Jawabannya adalah karena seperti [Undeath Slave Sight], dia harus


mengandalkan penglihatan yuriniggers ketika melihat melalui mata
mereka. Mungkin para yuriniggers yang membuat matanya adalah
binatang dengan kemampuan penglihatan yang luar biasa, tapi mereka
telah kehilangan berbagai kemampuan setelah menjadi yuriniggers. Oleh
karena itu, mereka telah menjadi yuriniggers yang penglihatannya hanya
sedikit di atas rata-rata, dan karenanya Cure Elim - yang tersembunyi di
dalam yuriniggers - tidak akan dapat melihat melalui tornado.

Tentu saja, dia tidak bisa menyimpulkan bahwa itu tidak melihat melalui
yuriniggers pada sayapnya atau kakinya. Tetapi dari gerakan Cure Elim -
cara dia menggerakkan kepalanya untuk mengunci target, lebih mungkin
menggunakan yuriniggers di kepalanya - khususnya, di wilayah mata.

Dalam hal ini, dia memiliki rencana yang disiapkan untuk itu sebelumnya.

Suzuki Satoru mengambil Guild Weapon dari inventorynya dan


melemparkannya keluar.

“--Lanjutkan, Staff Ainz Ooal Gown! Mulai mode intersepsi otomatis! "

Staf mematuhi perintah dan mulai bergerak sendiri.

345
346
Pada saat yang sama, Suzuki Satoru menggunakan kartu asnya di dalam
lubang.

Itu adalah kartu as yang hanya bisa digunakan oleh pemain dengan Job
class Eclipse.

Nama kartu truf ini adalah "[ The Goal Of All Life Is Death]."

Sebuah jam yang meramalkan kematian muncul di belakang Suzuki Satoru,


dan kemudian dia mengucapkan mantra perkasa pada Cure Elim ketika
yang bergerak mendekat, melalui tornado.

Seolah-olah itu adalah Suzuki Satoru lain, staff memilih mantra yang paling
tepat.

Staf itu dipenuhi dengan tujuh batu permata divine-class, dengan


keselarasan unsur Matahari, Bulan, Bumi, Api, Angin, Air dan Waktu,
dengan kemampuan untuk menggunakan masing-masing mantra yang
disegel dalam setiap permata.

Itu dimulai dengan mantra dari Permata Api

Itu adalah mantra serangan efek area [Fire Storm].

Api magis menghanguskan kepala Cure Elim. Mata undead yang


membentuk matanya hancur, dan para yurinigger merangkak keluar dari
dalam untuk mengambil tempat mereka.

Tentu saja, dia sudah mengantisipasi ini. Yang perlu dia lakukan hanyalah
membutakan Cure Elim untuk sesaat.

Pada saat yang sama, kaki Cure Elim melambat, mungkin karena tidak bisa
melihat. Itu adalah bonus yang tidak terduga.

347
Suzuki Satoru dan stafnya pindah dari jalur Cure Elim - berhati-hati agar
tidak terinjak-injak- dan mengucapkan mantra mereka.

Sebuah lingkaran sihir raksasa muncul di sekitar Suzuki Satoru.

Ini menyiratkan bahwa dia menggunakan mantra super-tier.

Suzuki Satoru menggunakan cash item yang telah diambilnya, dan


memotong waktu pengunaannya.

Dan kemudian, apa yang muncul adalah--

"[Penghargaan untuk rahmat kegelapan (Ia Shub-Niggurath)]!"

Apa yang tampak seperti angin sepoi-sepoi bertiup melewatinya. Dan


memang, tornado barusan telah membangkitkan embusan angin, bukan
mantra ini. Namun, keduanya secara fundamental berbeda. Napas yang
gelap tidak memiliki efek fisik, dan pada saat yang sama itu bukanlah
sesuatu yang bisa dihentikan dengan cara fisik.

Mantra super-tier [Ia Shub-Niggurath] bukan mantra yang menakutkan.


Alasannya adalah karena semua yang dilakukannya menimbulkan efek
kematian instan, dan itu tidak berguna melawan undead, golem, dan
makhluk lain yang tidak memiliki kehidupan. Sementara itu efektif
melawan player dan musuh yang masih hidup, sulit untuk membayangkan
siapa pun di tingkat Suzuki Satoru tidak memiliki kekebalan terhadap
kematian instan.

Memang - itu adalah mantra kecil yang aneh, yang hanya memiliki efek
kematian instan. Namun, dengan bantuan keterampilan kelas Eclipse,
mantra ini tiba-tiba berubah menjadi sihir yang ganas dan mengerikan.

Jam yang melayang di belakang punggung Suzuki Satoru berbunyi bip


pukul dua belas, dan ketika mantra diaktifkan, tangannya mulai bergerak.

348
Sementara itu Suzuki Satoru sudah memulai persiapannya untuk langkah
selanjutnya.

Dia tidak akan memberi Cure Elim waktu untuk menyusun strategi. Ini
adalah momen yang tepat. Jika dia membiarkan Cure Elim meningkatkan
pertahanannya sedikit saja, atau jika [Ia Shub-Niggurath] terganggu, maka
itu akan berarti kekalahan bagi Suzuki Satoru.

Tentu saja, dia bisa menggunakan [Time Stop]. Namun, [Time Stop] tidak
efektif melawan Brightness Dragon Lord yang telah dia lawan sebelumnya,
yang berarti sangat mungkin kalau itu juga tidak berguna melawan tubuh
asli Dragon Lord Cure Elim. Namun, itu harusnya efektif terhadap para
yurinigger di sekitar Cure Elim. Jika para yuriniggers itu memiliki kekuatan
pertahanan yang sama dengan Cure Elim, maka serangan pertama akan
menjadi tidak efektif, dan dia tidak akan mampu mengalahkan begitu
banyak yurinigger.

Dengan kata lain, mereka tidak dilengkapi dengan magic item.

Mengunakan magic Item akan menambah kemampuan pemakainya dan


memiliki pertahanan yang sama seperti mereka. Misalnya, perhatikan
kalung yang dipakai Suzuki Satoru, dan apakah kalung itu ada di tanah.
Sementara mereka berdua memiliki daya tahan yang sama, yang di tanah
akan lebih mudah dihancurkan.

Dengan kata lain, mengingat keadaan saat ini, pertahanan Cure Elim tidak
berlaku untuk yuriniggers-nya. Itu bukan karena magic item; lebih seperti
undead yang didominasi melekat pada tubuhnya.

Dengan kata lain, para yuriniggers hanyalah yuriniggers. Jika dia


mengeluarkan [Time Stop], itu seharusnya efektif melawan massa
yurinigger bahkan jika itu tidak efektif terhadap Cure Elim sendiri. Itu akan
membuat mereka menjadi penjara bagi Cure Elim, yang akan tertahan di
dalam mereka.

349
Sementara dia merasa itu adalah metode serangan yang efektif, ada satu
hal tentang hal itu yang membuatnya gelisah.

Yaitu, dari mana datangnya pertahanan [Time Stop] Brightness Dragon


Lord?

Semua pertahanan [Time Stop] Suzuki Satoru datang dari


perlengkapannya. Namun, Brightness Dragon Lord tidak terlihat seperti
orang yang menggunakan magic item. Apakah itu berarti dia memiliki
pertahanan bawaan terhadapnya?

Akan baik-baik saja jika itu saja. Pertanyaannya adalah apakah pertahanan
itu bisa diterapkan pada orang lain, seolah-olah itu mantra pertahanan.

Tentu saja, bahkan jika itu bisa membuat mantra seperti itu, tidak akan sia-
sia jika dia bisa memaksa lawannya untuk memainkan kartu trufnya.
Namun, akan merepotkan jika kemampuan itu bekerja melawan kartu as-
nya juga.

Itulah sebabnya Suzuki Satoru tidak menggunakan [Time Stop].

Sebaliknya, dia mengucapkan mantra lain.

Tujuan pertamanya adalah mengulur waktu.

Akan buruk jika lawannya mengabaikan semuanya dan memperkuat


pertahanannya, jadi dia harus membingungkan lawannya. Dia tidak
berpikir bahwa lawannya, sebagai salah satu undead, akan kehilangan
ketenangannya, tapi jika dia bisa menggunakan berbagai serangan untuk
membuatnya melupakan tentang mempertahankan diri, semuanya akan
baik-baik saja.

Pada saat yang sama, dia menghentikan [Shark Cyclone]. Dia tidak tahu
apakah waktunya tepat, tapi Suzuki Satoru menemukan seekor anjing
yurinigger yang selama ini tinggal di belakang Cure Elim. Itu jauh di

350
belakangnya, pada jarak di mana dia tidak akan bisa melihat jika bukan
karena penglihatan yang tajam yang dia dapatkan setelah menjadi undead.

"[Armageddon - Evil]."

Kegelapan berkumpul di sekitar Suzuki Satoru dan membentuk pusaran


yang berputar-putar.

Kemudian, suara gemericik datang dari benda-benda seperti gelembung di


sekitarnya, dan para demon dilahirkan dari lubang itu.

Yang pertama muncul adalah demon di bawah level 10; ada total 128 dari
demon Rendah. Tidak ada kata lain yang bisa dia gunakan untuk
menggambarkan mereka selain "Cacat". Kepala mereka bengkak, lengan
kiri mereka sangat tipis, lengan kanan besar mereka terbuat dari beberapa
tentakel yang dipintal bersama, dan kaki mereka memiliki panjang yang
berbeda. Mereka tidak memiliki apa pun untuk membedakan jenis kelamin
mereka, dan nanah kuning mengalir dari lubang kecil yang tak terhitung
jumlahnya di seluruh tubuh mereka.

Bentuk mereka tampaknya menyiratkan bahwa mereka dilahirkan semata-


mata untuk mencemari dunia.

Para demon ini, dibuat untuk dihancurkan dan dikorbankan, mereka tidak
berada di bawah kendali Suzuki Satoru. Sebaliknya, mereka menyerang
semua yang ada di sekitar mereka. Mengingat situasinya, satu-satunya yang
ada di dekat mereka adalah Cure Elim, dan karenanya mereka
menyerangnya.

Dan ketika gerombolan demon mulai menyerang -

“- Kau para demon kecil yang menyedihkan! Minggir! ”

Raungan Cure Elim membawa senyum ke wajah Suzuki Satoru.

351
Dapat.

Setelah meninggalkan permukaan yuriniggers di kepalanya, tubuh Cure


Elim mulai bergerak lagi setelah mendapatkan kembali penglihatannya,
membentuk tentakel tebal yuriniggers. Lebih dari 20 tentakel menembaki
demon.

Seseorang tidak akan dapat mengalahkan para demon dengan serangan


tunggal. Namun, tentakel itu meraih dan mengikat demons itu, lalu
menyeret mereka ke dalam tubuh Cure Elim. Sangat sulit bagi para demon
yang lebih kecil untuk melawan kekuatan sepuluh yurinigger yang aneh.

Para demon yang ditelan tidak bisa bergerak dan brontak, dan tak lama
kemudian mereka dihancurkan dan kembali ke alam mereka.

Namun, itu tidak apa.

Itu baik-baik saja karena memang seperti ini.

Orang bisa mengatakan itu akan merepotkan jika dia butuh waktu lama
untuk mengalahkan mereka.

Dia telah memanggil mereka karena mereka sangat lemah. Mungkin itu
akan lebih merepotkan jika Cure Elim tidak tahu bahwa mereka adalah
demon dan memperlakukan mereka sama kuatnya. Setelah memenangkan
taruhannya, Suzuki Satoru tidak membiarkan senyum mengejek muncul di
wajahnya.

Benda seperti gelembung di sekitar Suzuki Satoru terbentuk menjadi


pusaran lagi, dan sekarang para demon sekitaran level 20 muncul - [Hell
Scythes].

Demon ini tampak seperti perpaduan antara belalang sembah, manusia dan
makhluk lainnya. Sabit raksasa mereka bersinar dengan kilatan baja, dan
mereka dilapisi racun.

352
semuanya ada 64 demon.

Sama seperti para demon sebelumnya, mereka membentangkan sayap


seperti belalang sembah dan terbang menuju Cure Elim.

Mungkin dia mulai panik karena jumlah mereka, tapi tubuh Cure Elim
mulai menggeliat. Kemudian, tentakel yang terbentuk dari Dragon, Giant
dan makhluk perkasa lainnya meluncur ke arah para demon.

Salah satunya menuju ke arah Suzuki Satoru.

"[Wall of Skeleton]"

Dinding yang muncul berbenturan dengan tentakel. Itu sangat cepat dan
sangat besar, tapi itu saja membuatnya menjadi serangan yang sangat kuat.
Bisa dikatakan itu seperti mobil yang melaju lurus ke arahnya.

Dinding yang terbentuk dari tulang yang tak terhitung jumlahnya tidak bisa
menahan kekuatan penghancur yang luar biasa itu dan hancur. Pada saat
yang sama, potongan-potongan daging dari yuriniggers yang membentuk
tentakel itu tersebar ke segala arah ketika tentakel menembus dinding.

"Apa!?"

"Sudah terlambat. Waktu habis."

Ketika Suzuki Satoru - yang diam-diam menghitung mundur di kepalanya -


mengatakan bahwa, waktu yang diprediksinya telah terpenui, dan kedua
tangan sekali lagi menunjuk ke langit.

Pada saat itu - dunia mati.

Tanah menjadi gurun. Bahkan udara menjadi sesuatu yang mematikan.

353
Semua jenis Yuriniggers - pasti ada lebih dari 400'000 dari mereka, dan
mungkin lebih dari satu juta - dihujani di tanah yang sepi. Suzuki Satoru
terbang kembali, membersihkan celah besar di antara mereka.

Para demon perlu bernafas, oleh karenanya mantra itu telah menangkap
mereka di dalamnya dan membunuh mereka juga. Tapi itu tidak ada
artinya bagi Suzuki Satoru. Itu karena bentuk asli Cure Elim akhirnya
benar-benar terbuka.

Massa makhluk undead itu benar-benar dibuat meniru tubuh asli Cure
Elim. Mereka terlihat sangat mirip, tapi bentuk aslinya terlihat sangat
anggun . Itu adalah Undead Dragon, dengan tubuh seperti kucing, yang kaki
dan lehernya sangat panjang.

Pada saat yang sama, gelembung hitam muncul di sekitarnya, dan dari
mereka muncul para demon sekitaran level 30 atau lebih, Rotting Demon.
Tingginya lebih dari dua meter, dengan kulit hitam gelap yang menyerupai
rawa-rawa yang menggelegak. Gelembung naik ke permukaan dan
meledak, melepaskan kabut kuning. Meskipun dikelilingi oleh Demon ini
yang dilingkari dengan gas yang memicu pembusukan, Suzuki Satoru tidak
terpengaruh, karena Dia undead.

Semuanya ada 32 Demon.

Suzuki Satoru mengangkat bahu.

"Kau menyusut, Dragon Lord."

“--Jadi kau adalah kotoran Dragon Emperor. Mantra itu... persenjataan yang
kuat... Aku tidak akan pernah melupakannya... "

Suaranya bergema dengan kebencian yang tulus. Suzuki Satoru ingat


bahwa Brightness Dragon Lord telah mengatakan sesuatu seperti itu juga,
dan membuat matanya terlatih dalam Cure Elim. Tentu saja dia tidak lupa

354
untuk menekan tombol pada gelang yang menyimpan suara temannya di
dalamnya.

"Tidakkah menurutmu sudah terlambat untuk memperhatikan itu


sekarang?"

"...Kelakuan melucumu benar-benar luar biasa. Aku benar-benar tertipu


oleh aktingmu. "

Gelembung hitam muncul lagi, dan para Demon yang muncul saat ini
berada di sekitar level 40, Supplicants. Mereka memiliki tubuh wanita
dengan rambut panjang dan kulit putih kebiruan, dan itu saja tidak akan
membuat orang berpikir bahwa mereka adalah Demon. Namun, mata,
hidung dan mulut mereka semua dijahit dengan benang, dan tangan
mereka juga dijahit bersama seolah-olah memohon belas kasihan para
dewa. Mereka ada 8.

Cure Elim menggunakan kaki depannya untuk menyapu Rotting Demon


yang terbang ke arahnya, membunuh mereka dalam satu pukulan,

Para demon yang dipanggil menyerang Cure Elim secara bersamaan,


seolah-olah mereka telah menunggu kesempatan itu. Namun, Mata merah
Cure Elim tetap menatap Suzuki Satoru, sepenuhnya tidak tergerak, seolah-
olah ingin menunjukkan bahwa Suzuki Satoru adalah satu-satunya
lawannya. Dia menyerang dengan kaki depan, sayap, ekornya, dan
menghancurkan para Demon satu demi satu.

Cure Elim benar-benar tidak terpengaruh oleh serangan khusus "sigh" atau
"rotting gas" Rotting Demon. Itu mungkin bukan hanya karena dia adalah
undead, tapi juga karena dia mempunyai pertahanan terhadap itu.

Para demon merubah serangannya, menyerang dengan sihir, tapi karena


perbedaan level mereka, kerusakan yang mereka timbulkan tidak
signifikan.

355
Ketika Suzuki Satoru menyaksikan semua ini, dia tetap berhati-hati seperti
sebelumnya. Awalnya, Suzuki Satoru telah menempatkan Cure Elim dalam
kategori yang sama dengan Brightness Dragon Lord. Ini akan menjadi
permainan anak-anak untuk makhluk yang sangat kuat untuk melenyapkan
para demon seperti itu. Jika Suzuki Satoru melakukan serangan kombinasi
seperti itu, bahkan dia akan mengambil tingkat kerusakan yang besar.

Tentu saja, dia tidak punya niat untuk mengambilnya.

Lebih banyak gelembung hitam di muntahkan, dan para Demon yang


muncul sekitar level 50 - War Devil. Mereka adalah demon yang memakai
armor full plate dan kelihatan seperti warrior. Mereka memegang pedang
yang diliputi black hellfire, dan sayap hitam mereka menjulur menembus
baju besi mereka. Mereka terlihat sangat keren, dan ada empat dari
mereka.

Biasanya, mantera itu akan memanggil dua demon level 60 dan satu demon
dengan level sekitar level 70, tapi Suzuki Satoru membatalkannya dan
malah memilih memanggil demon level lebih rendah sebagai gantinya. Jadi,
Ada dua kali lebih banyak jumblah demon yang muncul mulai dari level 10
sampai 30.

Saat itulah efek mantra berakhir.

Para War Devils menggunakan skill mereka, yang merupakan buff tipe
komandan yang meningkatkan kemampuan semua Demon yang dipanggil.
Namun, Cure Elim menggunakan ekornya yang panjang untuk menyapu
berkali-kali, menghancurkan para demon ketika mereka mundur untuk
mengunakan magic. stat kecil tidak berarti apa-apa bagi Dragon tingkat
tinggi.

Cure Elim tampak tenang secara tidak normal karena dia dapat
memusnahkan para Demon dengan rapi.

356
Ini buruk, pikir Suzuki Satoru. Akan lebih baik jika terus meremehkannya
seperti sekarang.

“Sekarang, saatnya bagimu untuk mati. Kau--"

"- Tunggu tunggu, apa kau harus benar-benar buru-buru? Aku ingin
menanyakan sesuatu padamu, ah, apa itu, mati tanpa penyesalan, tidak
bisakah kau menyisihkan sedikit kebaikan untukku? "

"Aku tidak memiliki belas kasihan untuk kaummu, orang bodoh yang
mencemari dunia ini."

Cure Elim menggulung dirinya sendiri dengan suara mendesing.

Dragon menyerupai kucing dalam beberapa hal, seperti gerakan cekatan


mereka. Sikap Cure Elim harus berarti bahwa Dia berencana untuk
menerkam mangsanya - Suzuki Satoru.

Tampaknya itu direncanakan untuk mengabaikan semua Demon di


sekitarnya. Tentu saja, itu bukan sebuah kesalahan. Jika Suzuki Satoru
dihadapkan dengan makhluk yang dapat membahayakannya dan makhluk
yang tidak dapat melukainya, maka akan menjadi jelas yang mana yang
akan dia waspadai.

Setelah memutuskan dia tidak bisa lagi mengulur waktu, Suzuki Satoru
mulai mendorong Cure Elim. Sementara tempatnya membuat lawannya
bertindak tanpa bisa tenang, dia merasa itu tidak akan efektif, mengingat
musuhnya undead.

"Fuhahaha, ke mana senyummu pergi? Apa yang terjadi dengan


kelalaianmu? Nikmati saja waktumu--"

Mata Cure Elim menyipit karena kebencian.

"--Dan nikmatilah kehancuranmu, kotoran Dragon Emperor!"

357
Dan kemudian, seolah-olah mengucapkan kata-kata itu di belakangnya,
Cure Elim mulai berlari, kakinya menghancurkan mayat yurinigger. Meski
begitu, mereka tidak memengaruhi kecepatan dia mendekat.

Para War Devil yang terbang di antara mereka berdua dikejutkan oleh
massa tubuhnya dan jatuh menjauh. Sementara mereka tidak terbunuh
dalam satu serangan, luka-luka mereka sedemikian rupa sehingga mereka
praktis mati.

"Oi oi oi," Suzuki Satoru tersenyum ketika Cure Elim mendekat. "Aku belum
selesai menyerang loh."

Bola hitam melayang di udara.

Itu jatuh ke tanah, seolah-olah menunggu Suzuki Satoru berbicara.

Perkembangan yang tiba-tiba ini menyebabkan Cure Elim melompat jauh,


jauh sekali, menjaga jarak dari Suzuki Satoru. Bagaimana itu bisa
membatalkan kecepatan sebelumnya dan tiba-tiba mundur, seolah-olah
menyimpang dari hukum fisika?

Bola hitam yang jatuh pecah seperti kantung air yang mengenai tanah, atau
seperti buah matang yang terbelah. Isinya tumpah keluar, zat hitam,
lembap yang tidak memantulkan cahaya sama sekali, cairan hitam lengket
yang kelihatannya akan mewarnai apa pun yang disentuhnya menjadi
hitam legam.

Itu menelan semua yuriniggers.

Zat seperti lumpur hitam membasahi kakinya, tetapi Suzuki Satoru tidak
takut.

Dia mengawasi Cure Elim, yang sibuk menghancurkan Demons. Suzuki


Satoru tidak berusaha menyerang dan tampak sangat nyaman.

358
Sebatang pohon tumbuh di antara mereka berdua.

Awalnya ada satu, dan kemudian jumlah mereka bertambah. Dua, tiga, lima,
sepuluh... mereka adalah tentakel, melambai meskipun tidak ada angin.

"MEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHH !!"

Tiba-tiba, dia mendengar suara kambing yang menggemaskan. Dan itu


bukan hanya salah satu dari mereka - itu membuat orang berpikir bahwa
akan ada segerombolan dari mereka.

Seolah ditarik oleh suara itu, cairan itu mengeluarkan erangan hampa, dan
kemudian sesuatu muncul dari sana.

Makhluk-makhluk itu abnormal, terlalu abnormal.

Tingginya sekitar 10 meter, tetapi tidak ada yang tahu berapa jumlahnya
jika dia memasukkan tentakel mereka.

Mereka tampak seperti lobak, tetapi dengan tentakel hitam yang tak
terhitung menggantikan daun mereka. Akar mereka yang tebal menyerupai
gumpalan daging, dan di bawahnya ada lima kaki, seperti bulu kambing
hitam.

Bagian akar - yaitu, bagian kental - pecah dan terbelah, di lebih dari satu
tempat.

Bahkan Cure Elim hanya menonton prosesnya dengan hati-hati.


Tampaknya dia tidak punya niat menyerang.

Itu mengingatkan Suzuki Satoru tentang Dragon Lord yang pernah dia
lawan sebelumnya.

Ahhh, jadi begitu. Orang-orang ini... mereka belum pernah bertarung dengan
makhluk di level mereka sebelumnya, atau setidaknya, tidak sering.

359
Merasakan kesempatan, Suzuki Satoru tersenyum, dan kemudian--

"MEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHH !!"

-- kambing yang menggemaskan datang dari celah itu.

Mereka mengeluarkan air liur yang lengket.

Lima monster menakutkan yang telah muncul disebut "Dark Young"

Mereka adalah monster yang muncul dalam jumlah yang sebanding dengan
korban mantra [Ia Shub-Niggurath].

Sementara mereka tidak memiliki kemampuan khusus yang kuat, mereka


memiliki kekuatan pertahanan yang luar biasa, dan mereka berada di atas
level 90.

"Hoho, ini skor yang tinggi... Cure Elim, tampaknya orang-orang yang kau
korbankan untuk rencana bodohmu itu merindukan kematianmu!"

Itu tidak mungkin. Orang mati tidak bisa lagi memiliki kehendak mereka
sendiri.

Namun, itu mungkin terjadi di dunia ini. Gagasan bahwa Dark Young telah
mengambil keinginan terakhir orang mati ke atas diri mereka sendiri
menolak untuk meninggalkan Suzuki Satoru.

Tentakel mereka sangat panjang, dan mereka tampak bersemangat untuk


diberi perintah oleh Suzuki Satoru. Mungkin itu masalahnya.

"- Baiklah, pergi!"

Dark Young mengembik dan menyerang Cure Elim.

Ekor Cure Elim menyerang bagian tengah Dark Young dan mencungkil
sebagian tubuhnya, dan darah keluar darinya. Namun, Dia gemetar hanya

360
sesaat, dan kemudian kakinya yang tebal menginjak tanah dengan kuat,
dengan hampir tidak ada penurunan momentum kecepatan dalam
lariannya ke depan.

"Apa!?"

Mungkin dia mengira Dark Young akan dikirim terbang, atau bahwa itu
akan menghilang seperti para demon lainnya. Dark Young mendekati Cure
Elim ketika dia berbicara dengan suara bingung, dan mereka bertabrakan.

Cure Elim adalah orang yang terguncang.

Dark Young mengelilinginya dan bergerak, menyerang Cure Elim berkali-


kali dengan tentakel mereka, beberapa dari mereka bahkan bergerak naik
untuk menggigitnya.

"Jangan memandang rendah diriku!"

Dikelilingi oleh Dark Young, Cure Elim memutar dan mengelak seperti
kucing, menggunakan sayap, ekor, kaki dan taringnya untuk melakukan
serangan balik.

Saat itu, Suzuki Satoru mengucapkan mantra padanya. Dia tidak lagi perlu
berpura-pura bahwa dia terlalu sombong untuk memmakai magic.
Sekarang, dia akan menutup pilihan lawannya dan membawanya ke
rencana yang telah dia persiapkan.

Mantra yang digunakan Suzuki Satoru adalah [Lopsided Duel].

Itu adalah mantra tingkat tiga. Itu mengikat penguna ke target sehingga
setiap kali target mencoba melarikan diri dengan teleportasi, baik penguna
dan target akan muncul di tempat yang sama.

Bahkan bisa mengabaikan penggunaan [Delay Teleportation] target dan


meneleport keduanya ke lokasi yang ditentukan. Namun, mantra ini

361
memiliki cacat fatal. Jika target teleport di antara teman-temannya, maka
penguna juga akan dibawa ke tempat yang sama berkat ikatan itu, dimana
dia akan dikepung.

Itulah mengapa mantra yang tampaknya berguna ini ditemukan di tingkat


ketiga. Sebelum diperbaiki, seseorang bisa mengunakannya pada rekan
satu tim dan membonceng teleportasi mereka, tapi setelah patch baru itu
hanya bisa digunakan ke musuh.

Tentu saja, jika Cure Elim memutuskan untuk berteleportasi ke Brightness


Dragon Lord atau Dragon Lord lain, pelarian segera akan menjadi prioritas
utamanya. Seperti namanya [Lopsided Duel] tersirat, mantra ini memiliki
keuntungan bahwa jika penguna berteleportasi pergi, lawannya tidak akan
diteleportasikan dengannya, yang membuatnya melarikan diri dengan
mudah.

Selanjutnya, staff guild juga mengeluarkan mantra.

Itu adalah mantra tingkat delapan [Dimensional Lock].

Sementara demon, angel, dan orang luar lainnya sering menggunakan


kemampuan ini sebagai skill, mantra ini memiliki fungsi yang sama. Mantra
ini mencegah gerakan instan melalui cara-cara seperti teleportasi di luar
wilayahnya, tapi itu tidak menghambat gerakan fisik. Untuk menghindari
ini, dia harus mengawasi setiap gerakan yang dilakukan Cure Elim.

Cure Elim berada dalam area [Dimensional Lock]. Jika dia mencoba untuk
melarikan diri dari daerah itu dan berteleportasi, [Duel Lopsided] akan
aktif.

Suzuki Satoru dan staff guild telah membangun penjara magic. Dark Young
menjadi penjara fisik.

362
Kelihatannya Dark Young melihat para demon yang menyerangnya sebagai
ganggungan.

Sementara mereka telah dipanggil oleh penguna yang sama,Demons yang


dipanggil melalui [Armageddon - Evil] adalah target serangan yang valid.
Namun itu adalah alasan mengapa monster yang dipanggil bisa hidup
berdampingan.

Karena dia tidak bisa memberi perintah pada para Demon itu, yang tidak
berada di bawah kendalinya, dia tidak punya pilihan selain
menginstruksikan Dark Young untuk mengabaikan serangan mereka.

Suzuki Satoru memerintahkan Dark Young untuk “abaikan mereka karena


para demon itu tidak bisa membahayakanmu bahkan jika kau tidak
bertahan melawan mereka” dan kemudian mengucapkan mantera.

"[ Triplet Maximize Magic Reality Slash]."

Mantra serangan tingkat tinggi merobek tubuh Cure Elim;

Ini mungkin adalah jumlah kerusakan paling besar yang terjadi pada semua
pertempurannya hingga saat ini, dan mata Cure Elim tampak seperti
berusaha membakar melalui Suzuki Satoru.

Staf guild melemparkan mantra yang tertanam di dalam Permata Matahari


- [Shining Blast].

Ini adalah mantra serangan efek area, yang membuat kerusakan ekstra
pada makhluk evil dan undead, dengan memberi lebih banyak kerusakan
berdasarkan rendahnya nilai karma mereka. Pada gilirannya, ketika karma
target mereka meningkat, itu akan mengurangi atau tidak menimbulkan
damage.

Tentu saja, Dark Young juga akan dirugikan, karena Cure Elim ada di
tengah-tengah mereka. Namun, nilai karma dari Dark Young adalah 0,

363
terlepas dari penampilan mereka, sehingga mereka tidak menerima banyak
kerusakan.

Namun, para dmon yang telah mengalami kerusakan dari efek area mulai
menganggap staff guild sebagai musuh. Namun, karena para demon terikat
oleh satu-satunya aturan "jangan serang pemanggilmu", mereka tidak
menyerang staff, yang dianggap sebagai bagian dari perlengkapan
pemanggil mereka.

Cara demon melipatgandakan intensitas serangan mereka pada Cure Elim


dan Dark Young mungkin membuat orang berpikir bahwa mereka
melampiaskan frustrasi mereka.

“Ohhhhhhhh! Kurang ajar kau! Sialan kau, kau sammmmmpaaah! ”

Suara Cure Elim terdengar tegang. Itu sekakmat sekarang. Perbedaan level
kecil tidak berarti apa-apa saat potongan terakhir jatuh ke tempatnya.

Namun, itu akan menjadi masalah yang berbeda Cure Elim telah menjadi
pengecualian tertentu yang diketahui Suzuki Satoru. Justru karena Suzuki
Satoru tahu bahwa monster yang disebut tank, yang bisa membuat
penyerangnya bertanya-tanya persis bagaimana itu telah rusak sehingga
dia tidak akan tenang.

"[ Triplet Maximize Magic Reality Slash]."

Dia terus mengunakan mantra serangan paling kuat yang dia tahu karena
dia bertekad untuk tidak memberikan waktu kepada musuh untuk menarik
napas dan mengalahkannya di sini. Pada saat yang sama, staff guild
mengaktifkan mantra.

"[Summon Primal Fire Elemental]."

Api yang berputar ke langit mencapai ketinggian enam meter penuh dan
kemudian perlahan-lahan terkondensasi menjadi bentuk humanoid.

364
Ini adalah langkah terbaik yang bisa dilakukannya, dengan semakin
memperkuat keunggulannya.

Sementara Suzuki Satoru ingin melakukan hal seperti itu sendiri, dia tidak
bisa melakukan itu, karena banyak penyesalannya.

Primal Fire Elemental yang dipanggil bekerja di antara Dark Young dan
menghajar Cure Elim dengan tinju menyala.

"[ Triplet Maximize Magic Reality Slash]."

Staf guild mengaktifkan mantra divine tingkat sembilan [Crack In The


Ground].

Sama seperti Cure Elim yang terluka oleh [Reality Slash], tanah terbelah
dan sebuah celah mencengkeram kaki Cure Elim, membuatnya terjebak di
sana seperti binatang di perangkap beruang.

Efek kematian instan belum diaktifkan, seperti yang dia duga. Namun,
kerusakan dari waktu ke waktu dan efek hambatan gerakan harusnya
diterapkan.

Sementara dia tidak tahu bagaimana celah bisa terbentuk di padang pasir,
itu adalah efek dari mantra.

Ini kemenanganku, belum--

Suzuki Satoru segera tegang saat dia merasa dirinya santai.

Memang benar bahwa Cure Elim harus keluar dari pilihan mengingat
keadaan saat ini. Bahkan Touch Me tidak akan mungkin bisa keluar dari ini.
Tapi akan berbeda jika Cure Elim masih memiliki kartu as. Itu seperti
pertempuran dengan Brightness Dragon Lord - Dragon Lord pada level itu
memiliki gerakan super dalam bentuk Wild Magic. Dia belum bisa
menurunkan penjagaannya.

365
Ketika staf guild mengaktifkan mantra serangannya, Suzuki Satoru
mengamati bagian belakang Cure Elim, kanannya, atasnya, dan kemudian
mengenakan gelang. Seberapa baik kartu asnya sendiri mampu beradaptasi
dengan keadaan, dan permainan seperti apa yang akan dilakukan
lawannya? Ini seharusnya menjadi momen yang menentukan kemenangan
dan kekalahan.

...Keno ...Aku akan kembali dengan selamat ke sisimu...

Kenapa, pikir Cure Elim dalam benaknya yang kacau.

Kenapa dia terdorong ke dalam keadaan putus asa seperti itu meskipun
perencanaannya sudah rapi? Kotoran Dragon Emperor - mengapa dia, yang
paling rela berkorban dari keenam Dragon yang telah bersiap untuk
memusnahkan dalang yang telah mencemari dunia ini, dipaksa ke dalam
situasi seperti ini?

Jawabannya simpel.

Cure Elim tahu kalau ada musuh yang berada di levelnya, namun dia tidak
pernah melawan mereka.

Dulu, dia menghindari entitas pada tingkat yang sama dengan Suzuki
Satoru. Itu bukan karena dia lemah, tapi karena kecerdasannya
mengatakan kalau mereka tidak bisa dikalahkan.

Karena sepintar itulah Cure Elim kehilangan kesempatan untuk memahami


dan belajar. Pentingnya persiapan sebelumnya. Cara yang benar dalam
menggunakan sumber daya. Pentingnya menelan kebanggaan seseorang
dan bekerja dengan orang lain. dia tidak mengerti semua itu.

Suzuki Satoru dan Cure Elim.

Itulah perbedaan antara dua makhluk perkasa ini.

366
Ketika di dalam game, Suzuki Satoru sudah mengumpulkan banyak sekali
pengalaman dalam pertempuran dengan orang-orang yang setingkat dia,
dan dia bahkan memahami pentingnya bertarung bersama teman-
temannya. Pada gilirannya, Cure Elim tidak tahu apa-apa tentang ini.

Jika Cure Elim memiliki pengalaman yang sama, dia tidak akan sampai pada
kadaan seperti ini. Bahkan mungkin dia bisa membunuh Suzuki Satoru.

Tapi - tidak melakukannya.

Karena itu, wajar saja jika Suzuki Satoru - yang telah menganalisis
kemampuan lawannya dan membuat persiapan untuk menjamin
kemenangannya - harusnya dapat menang.

Namun, itu hanya secara teori. Orang tidak bisa begitu saja menyimpulkan
itu dalam kenyataan.

Ada juga perbedaan dalam kekuatan individu.

Seperti bagaimana seekor semut tidak bisa berharap mengganggu gajah,


betapapun susahnya mempersiapkannya. Perbedaan kekuatan individu
dapat menjadi hambatan utama. Dragon masih merupakan spesies terkuat
bahkan setelah menjadi undead, karena kemampuan dasar mereka jauh
melebihi yang dimiliki Suzuki Satoru.

Dan True Dragon Lords semuanya memiliki kekuatan besar tertentu.


Dalam kasus Cure Elim, dia telah mengasah kekuatan itu, bersiap untuk
berurusan dengan Player.

Itulah alasan Cure Elim menjadikan dirinya seperti ini.

Wild Magic

Wild Magic yang bisa digunakan Cure Elim dianggap sebagai mantra paling
ganas dari semua mantra yang bisa digunakan oleh Dragon Lord.

367
Tentu saja, itu harus dibayar mahal.

Tetapi ketika Cure Elim merasakan bahwa dia akan dihancurkan jika ini
terus berlanjut, mantra itu.

Cire Elim membuka mulutnya.

368
369
Itu tidak seperti ular yang akan menelan mangsanya. Mulutnya perlahan
membelah, sampai celah mencapai lehernya yang panjang. Bagian yang
terbelah tergantung, seolah membuat rahang raksasa selebar beberapa
puluh meter untuk melahap semuanya.

Dan kemudian, itu keluar dari mulut besar itu.

" Soulbreaker Breath".

Itu adalah mantra Wild Magic yang dianggap setara dengan World-Class
item Longinus. Itu adalah kekuatan yang tak tertahankan yang akan
mencabut jiwa dari apa pun yang disentuhnya.

Kekuatan yang benar-benar ganas ini melenyapkan segalanya.

***

Mata Keno membelalak saat dia melihat bola hitam yang melayang di atas
gunung.

Dia tahu itu besar, bahkan dari jarak yang jauh.

Apa itu tadi? Apa yang sebenarnya terjadi? Pertanyaan demi pertanyaan
bertumpuk satu sama lain, tapi pada akhirnya, yang paling penting adalah
"kekuatan apa yang bisa menciptakan sesuatu yang menakutkan itu?"

Apakah itu teknik rahasia yang dimiliki oleh Suzuki Satoru, teman
seperjalanannya? Atau apakah kekuatan orang misterius yang telah
mengambil negara Keno, keluarga Keno, segalanya dari Keno?

Terlepas dari apa itu, ini bukanlah sesuatu yang bisa dicapai oleh kekuatan
Keno sendiri. Ini adalah kekuatan yang nyaris tidak mungkin yang hanya
dimiliki oleh individu-individu yang berdiri jauh di puncak dunia.

370
Akan lebih baik jika itu adalah kekuatan Suzuki Satoru. Tidak - itu tidak
baik.

Itu berarti bahwa Suzuki Satoru, yang dengan santai bisa menghancurkan
musuh yang dia temui - selain dari Brightness Dragon Lord - telah bertemu
dengan seseorang yang menjamin penggunaan kekuatan itu.

Dengan kata lain, lawan Suzuki Satoru sekuat dirinya.

Kekuatan Suzuki Satoru tidak diragukan lagi.

Dia adalah orang yang paling sering menghabiskan waktu bersamanya


selain dengan keluarganya, dan Keno telah belajar banyak tentangnya
selama lima tahun perjalanannya.

Dia memiliki banyak kekurangan.

Dia memiliki selera yang buruk dalam penamaan. Dia menertawakan hal-
hal aneh. Dia memperlakukan makhluk hidup dengan buruk. Dia
mengarang cerita luar biasa dengan mudah. Dia dengan senang hati akan
mengorbankan nyawa orang lain untuk dirinya sendiri - dan Keno. Dia
adalah orang yang sangat kejam.

Meski begitu, dia memiliki banyak kebijaksanaan.

Dia sangat sopan kepada semua orang. Dia sangat suka penasaran. Dia
selalu menantikan hal-hal yang tidak diketahui dan hal-hal yang dia temui
untuk pertama kalinya dengan kilauan di matanya. Pada titik tertentu, dia
telah belajar cara menyisir rambutnya dengan benar. Dia
memperlakukannya sama, meskipun dia lemah yang hanya bisa
menghambatnya. Dan yang paling penting - dia sangat baik.

Keno memeluk dadanya yang rata dan kekanak-kanakan, yang tidak akan
pernah tumbuh.

371
Dia adalah pria yang bisa melindunginya saat bertarung melawan monster
yang luar biasa seperti Brightness Dragon Lord, dan yang berhasil mundur
dengan aman dari itu pada akhirnya. Tentunya dia akan dapat kembali
dengan aman ke sisinya juga, kan?

Bahkan jika dia mempercayainya - tidak, bahkan jika dia ingin


mempercayainya - dia tidak bisa menahan perasaan gelisah setelah melihat
kekuatan yang begitu besar itu.

"Kamu akan kembali, kan? kamu akan kembali dengan selamat padaku,
benarkan?"

Dia adalah orang yang telah menyelamatkannya, setelah dia kehilangan


segalanya.

Dia adalah orang yang dia percaya yang akan terus menyelamatkannya.

Keno Fasris Invern telah memperoleh kehidupan abadi. Sebagai yang


dibenci oleh makhluk yang hidup, bahkan jika dia berteman, mereka
akhirnya akan mati sebelum dia.

Dan kemudian, ketika dia seperti ini, malam itu telah tiba.

Mampu bertemu dengannya di kota adalah nasib baik.

Dia akan berjalan dengannya menuju keabadian. Dia tidak akan pernah
membiarkannya merasakan kesepian ditinggalkan di dunia ini.
Pertemuannya dengan dia diikatkan oleh takdir.

"..."

Tapi sekarang, dia tidak di sisinya, dan dia mungkin akan meninggalkannya
kapan saja dan melarikan diri. Ketidaknyamanan ini menyiksa Keno.

372
Dia pergi ke sana untuknya. Keno tahu betul itu, dan dia sangat berterima
kasih karenanya.

"Lakukan yang terbaik, Satoru ..."

Keno berdoa.

Dia pernah percaya pada para dewa, tapi setelah menjadi undead, para
dewa di dalam hatinya juga telah mati. Dia mengerti satu hal, yaitu bahwa
tidak peduli doa apa yang mungkin orang miliki, para dewa tidak akan
menjawabnya.

Karena itu, doanya hanya ditujukan kepada satu orang.

Satu-satunya orang yang telah meredakan rasa sakitnya.

Doanya hanya untuk Suzuki Satoru.

Tolong kembali dengan selamat kepadaku.

***

Dia bisa melihat sesuatu yang hitam di mulut Cure Elim - sesuatu yang
membuat tulang punggungnya menggigil bahkan undead seperti Suzuki
Satoru. Itu adalah sesuatu yang luar biasa sehingga naluri biologisnya -
meskipun undead - meresponsnya.

Itu terlalu berbahaya, terlalu mengerikan.

Dihadapkan dengan napas yang jauh melampaui kekuatannya sendiri,


Suzuki Satoru kehilangan ketenangannya dan berteriak:

373
"Dark Young, Tahan--"

Tidak ada yang salah dengan perintah itu. Namun, sudah terlambat.

Cure Elim mengeluarkan sesuatu yang tampak seperti seberkas cahaya


tebal.

Sinar itu memusnahkan segalanya.

Hanya sesaat - tidak, mungkin itu karena Dia terhubung dengan Dark
Young - Suzuki Satoru dapat merasakan penghancuran seorang Dark
Young, tepat sebelum cahaya itu menyentuh dirinya sendiri. Perisai daging
level 90-lebih , yang kekuatan pertahanannya lebih tinggi dari milik Suzuki
Satoru, telah dilenyapkan.

Itu mungkin bukan semacam efek kematian instan, karena Dark Young
kebal terhadapnya.

Lalu apa itu - Suzuki Satoru memikirkan kartu truf yang baru saja dia
gunakan. Apa kartu as-nya sesuatau seperti itu?

Tapi sinar hitam yang dikeluarkan Cure Elim tidak memiliki kelemahan
dari gerakannya sendiri.

Apakah itu versi skill yang ditingkatkan?

Sinar hitam berputar dengan liar dengan memutar leher panjang Cure Elim
dan menghancurkan Dark Young lainnya. Primal Fire Elemental juga tidak
bisa menahan pemusnahan instan itu. Kemudian ,Dark Young ketiga dan
keempat, bersama dengan para demon. Dan kemudian - Suzuki Satoru ingat
klip video. Itu adalah video yang dibuat ketika seorang pemain yang akan
pensiun telah memberikan itemnya ke NPC yang penting. Di tengah badai
kutukan seperti "Sialan!" "Sialan!" "Sialan manusia!" Dan seterusnya yang
telah mengisi video--

374
Dulu--

"--Sekali - [Wall of Skeleton]!"

Pada saat yang sama, staff mengaktifkan [Veil of Moon].

Kedua pertahanan dikerahkan di depannya pada saat yang sama. Itu adalah
pertahanan berlapis ganda, dari penghalang fisik sampai penghalang magis
non-material.

Namun, sebagian pikirannya dengan dingin memikirkan kenyataan kalau


penghalang pertahanan tidak akan berguna melawan World-Class Item
seperti Longinus.

Bahkan, sinar hitam itu dengan mudah menembus penghalang – seperti


tidak ada apapun disana - lalu menelan semuanya.

Sinar hitam itu melesat padanya tanpa diketahui kekuatan penghancur


atau tekanan – yang jelas – dari itu.

Namun, itu merupakan pukulan fatal.

***

Dengan semua gangguan yang mengganggu dihancurkan, Cure Elim


menarik kakinya keluar dari celah itu.

Meskipun ada sedikit rasa sakit ketika mengangkat kakinya, itu tidak
masalah. Mungkin jika ia bukan undead, tidak merawat luka mungkin akan
menyebabkan pengurangan kecepatan gerakannya karena anggota tubuh

375
yang rusak, tetapi efek status negatif seperti itu tidak berarti apa-apa bagi
undead.

Selain itu, rasa sakit bukanlah hal yang menakutkan bagi undead.

Ini adalah salah satu dari tiga alasan mengapa Cure Elim - yang pernah
menjadi seorang pengecut - telah memilih untuk menjadi undead.

Cure Elim menatap kedepan dengan penuh kebencian mengunakan mata


merahnya - pada dunia yang telah berubah menjadi gurun yang benar-
benar terpisah dari kehidupan, dan di dalamnya, dinding tulang dan
dinding berwarna-warni berkilauan yang tampak seperti tirai kain tipis.

Indera dragon yang tajam berbicara padanya.

Orang yang telah mencemari dunia masih ada di sana. Seolah-olah mereka
sedang menunggu Cure Elim untuk menyadari hal itu, kedua dinding
menghilang seolah-olah mereka telah meleleh ke udara.

Magic caster yang telah mendorong Cure Elim sampai akhir berdiri dengan
tenang di depannya denga staff yang mengambang di sisinya.

Sementara tidak ada alasan apapun untuk meragukan akal sehat yang dia
miliki, jelas kalau musuhnya tidak terluka sama sekali.

Dinding seperti itu tidak bisa menghentikan Soulbreaker Breath. Karena


itu, bagaimana lawannya melakukan ini?

Mungkin dia telah berteleportasi di luar jangkauannya sementara garis


pandang Cure Elim telah dikaburkan. World-Warping Barrier yang
diaktifkannya hanya mengganggu teleportasi yang melaluinya. Teleportasi
dimungkinkan selama titik awal dan akhir keduanya berada di dalam
penghalang. Ia bisa saja berteleportasi ke tepi penghalang dan kemudian
berjalan menembus penghalang itu sendiri.

376
Kalau begitu, apakah ia menghindari serangan itu dengan cara itu?
Jawabannya adalah - tidak.

Mustahil untuk menghindarinya seperti itu. Kalau begitu, hanya ada satu
cara lain untuk menghentikan serangan itu.

"Wild Magic..."

Wajah Cure Elim berubah menjadi kebencian total. Fakta bahwa ia seorang
undead adalah satu-satunya alasan ia bisa mengendalikan emosinya yang
kuat. Namun, gairah mengamuk di dalamnya tidak bisa menerima
kenyataan itu. Menyala terang, tenang, dan kemudian menyala lagi dan lagi.

"Hancur, kau. Kotoran. Bahkan tulang-tulangmu tidak akan tetap - ”

Saat itu, musuhnya mengulurkan tangan. Ia mungkin mencoba mengatakan


"tunggu, tunggu."

“- Cure Elim. Namaku Suzuki Satoru. "

Apa lagi yang bisa dikatakan saat ini? Wajah Cure Elim seperti diikat.

Tidak ada gunanya mengetahui hal seperti itu. Atau apakah ia mencoba
menghadiahkannya nama lawan yang telah dihancurkannya, sebagai
semacam piala?

Itu hanya membuatnya lebih tidak senang.

Jika lawannya selevel, maka nama itu pantas untuk diingat. Namun, hanya
menyimpan nama - bahkan sebuah potongan - dari kotoran yang ada di
pikirannya membuatnya ingin muntah

"Apa kau akan memanggil setiap bagian dari sampah dengan nama? Kau
mencemari dunia ini sammmmpahhhh! ”

377
Kemarahannya menjadi auman yang dahsyat. Ledakan kemarahan
tampaknya mengguncang bumi. Namun, lawannya hanya mengangkat
bahu. Ketenangan seperti itu membuat Cure Elim semakin waspada
terhadapnya.

Lawannya tidak terluka, sementara staminanya sendiri hampir habis.


Apakah itu sebabnya ia bisa begitu tenang? Atau apakah ia meletakkan
semacam jebakan?

"- Haruskah kita membuat kesepakatan sekarang?"

Cure Elim terkejut dengan kata-kata itu. Untuk sesaat, ia tidak bisa
mengurai artinya.

"...Apa. Yang. Kau. Katakan!? Kita telah pergi sejauh ini dan kau masih !? ”

“Tujuanku bukan untuk melenyamkanmu. Sebenarnya, aku hanya datang


ke sini untuk menyelidiki apa yang sedang terjadi di sini, jika ada cara
untuk menghilangkan mantra perubahan undeadmu. Apa kau tahu Negara-
negara sekitar telah menjanjikan hadiah yang besar untuk itu, kau tahu? "

Tidak bisa memastikan apakah ini benar. Namun, ada kemungkinan bahwa
rakyat jelata yang terkontaminasi itu mencoba melakukan sesuatu tentang
hasil sihir Cure Elim.

Namun, itu hanya membuat Cure Elim semakin marah.

Menantangnya untuk motif yang sama sekali tidak berguna karena uang
sangat menyebalkan.

Cure Elim menatap musuhnya dengan diam.

Beberapa detik, tidak, hampir satu menit berlalu. Lawannya mungkin


merasa bahwa Cure Elim tidak mau bicara, dan karena itu dia terus
berbicara.

378
“Uang sangat penting, dan akan luar biasa jika aku bisa memperolehnya
tanpa harus membunuhmu... karena memusnahkanmu akan menjadi
sumber penghasilan tambahan. Dengan kata lain, aku ingin dibayar dua kali
untuk pekerjaan yang sama... ah, ya, aku punya pertanyaan lain. Semua
Dragon yang kutahu mengumpulkan harta yang lebih besar saat mereka
menjadi lebih kuat. Apa hal yang sama berlaku untukmu juga? Jika aku
membunuhmu, itu berarti aku akan bisa meletakkan tanganku di tumpukan
besar-- "

Tiba-tiba, beberapa mantra meledak pada tubuh Cure Elim.

Itu adalah mantra serangan elemen tingkat tinggi.

Mereka dengan mudah menembus penghalang yang melindungi tubuhnya


dan memberikan kerusakan yang signifikan. Ini adalah sekelompok
pengunaan sihir tingkat tinggi.

Cure Elim buru-buru memutar lehernya, mencari sumber mantra - di


belakangnya.

Ada beberapa makhluk undead di sana. Indera dragoniknya memberi tahu


bahwa tongkat undead itu mengandung kekuatan besar.

Dan menggantung dari leher undead itu adalah - Cure Elim berbalik untuk
menatap musuhnya.

"Bukankah kita sepakat bahwa itu akan dilakukan secara satu lawan satu
!?"

Demon, monster hitam itu, dan staff itu. Cure Elim tidak mengatakan apa-
apa tentang itu. Apa pun yang kau bisa panggil dengan kekuatanmu sendiri
adalah bagian dari kekuatanmu sendiri. Lagipula, Cure Elim telah
mengumpulkan 1.000.000 yuriniggers. Namun, ini berbeda. Membawa
cadangan tidak termasuk dalam pertempuran satu lawan satu. Tentunya

379
siapa pun akan merasa seperti Cure Elim saat ini, tidak peduli bagaimana
mereka mencoba melihatnya.

Namun, musuhnya mengangkat bahu dengan ringan dan dengan acuh tak
acuh menjawab:

"Hah? Kita mencoba saling membunuh, kan? Mengapa aku harus mematuhi
aturan seperti itu? Apapun berjalan selama kau bisa menang. "

Pikirannya memutih sesaat--

"Kau bajingaaaaannnnnnn!"

Cure Elim berlari cepat. Tapi itu tidak menuju musuhnya. Sebaliknya, itu
menuju ke belakang, pada undead yang telah melemparkan mantra di
punggungnya.

Mudah untuk mengatakan siapa yang lebih mudah dihancurkan.


Mengurangi jumlah gangguan sangat penting.

"Kau bajingan tercela!"

Dialog itu hanya dimaksudkan untuk mengulur waktu agar bala


bantuannya muncul.

Jatuh ke dalam perangkap seperti itu dan mengikat dirinya sendiri dengan
aturan kata satu lawan satu benar-benar bodoh. Tidak, tidak
mengharapkan lawannya bertarung kotor seperti itu memalukan.

Seperti yang diharapkan dari kotoran.

Dan karena mempercayai kebohongan berwajah botak yang berasal dari


kotoran seperti itu, itu benar-benar Idiot.

380
Meskipun dia adalah undead, dia tetap mempertahankan amarahnya, dan
Cure Elim bergegas menuju kumpulan undead itu dengan apa yang
mungkin merupakan kecepatan terbesarnya hingga saat ini.

Beberapa mantra tingkat tinggi terbang dari depan, menurunkan kondisi


Cure Elim .

Dan kemudian di belakangnya adalah sihir tingkat tinggi dari kotoran


Dragon Emperor. Itu adalah mantra keji, dengan kekuatan luar biasa yang
bisa merobek tubuhnya dengan tiga tebasan yang tak terlihat. Namun, dia
mengerti bahwa mantra dari kelompok undead itu akan
menghancurkannya sebelum dia bisa memusnahkan musuh pertama, jadi
dia tidak punya pilihan selain mengabaikan mantra itu.

Indera dragoniknya memberi tahu bahwa angin kencang bertiup. Angin itu
berhembus ke langit.

Itu menggeser garis pandangnya dan melihat Elemental Air yang kuat,
setara dengan Elemental Fire dari tadi. Lawannya mungkin mencoba untuk
menguasai wilayah udara dan menekan Cure Elim.

Tiba-tiba, kata "mundur" muncul di benak Cure Elim. Namun, itu segera
dilupakan karena melihat kelompok undead sebelum mereka melambaikan
tongkatnya.

"Menyingkir dari hadapanku, taring dari sampah!"

Tidak seperti kotoran itu, undead ini tidak sekuat itu. Tetap saja, dia akan
menggunakan Wild Magic untuk menambah kekuatan destruktif ekornya,
untuk berjaga-jaga.

Setelah menyapu gangguan ini, dia akan mengurus musuh itu. Ketika
saatnya tiba, Cure Elim akan menggunakan sihir itu pada cakarnya dan
taringnya, dan menyelesaikan berbagai hal dalam pertempuran jarak dekat

381
untuk mencegahnya melarikan diri. Ia akan mencengkeram dengan
cakarnya dan menjepitnya ke tanah, lalu mengunyahnya berkeping-keping
dengan taringnya.

Mungkin dia harus memperluas Dinding Pemisah Dunia untuk mencegah


bala bantuan musuh terus menyerang. Tapi itu akan menguras banyak
tenaga, dan karena itu dia lebih memilih untuk tidak menggunakannya.
Namun, dia mungkin tidak punya pilihan, tergantung keadaan.

Itu mencapai bawahan kotoran itu, dan kemudian menggunakan ekornya


yang panjang untuk menyapu mereka semua dengan kekuatan yang
memisahkan angin.

"Apa!"

Cure Elim terkejut. Sesuatu telah hancur ketika ekornya menyapu kotoran.
Namun, hampir setengah dari undead itu tampak utuh.

Cure Elim tidak menganggap gesekan ekornya sebagai yang terkuat dari
jenisnya. Itu mungkin tidak akan seberapa dibandingkan dengan
Swordmaster Dragon Lord. Namun, tidak mungkin bagi mereka untuk tidak
terluka.

Apakah mereka benar-benar kebal terhadapnya? Atau - mungkinkah ,


undead itu sama kuatnya dengan kotoran Dragon Emperor?

Yang terakhir itu tidak mungkin. Jika itu masalahnya, dia seharusnya
mengunakan mereka ke pertempuran juga. Jika tidak, lalu apa alasannya?

Mantra terbang dari undead yang tersisa dan mengupas kekuatan Cure
Elim. Musuh yang mendekat dari belakang juga melemparkan dua mantra
padanya. Elemental Udara tampaknya tidak turun.

Apa yang harus dilakukan?

382
Bagaimana ini bisa mengubah situasi ini?

Pikir Cure Elim.

Pada akhirnya, ada dua pilihan "bertarung" atau "terbang".

Satu Cure Elim mengatakan bahwa dia harus melarikan diri. Cure Elim
nyaris tidak memiliki HP yang tersisa. Dalam keadaan seperti ini, akan
sangat sulit untuk mengalahkan lawan yang baik-baik saja seperti itu.
Sekarang adalah waktu untuk mundur sejenak dan menyesuaikan diri
sebelum bertarung lagi.

Tapi Cure Elim yang lain mengatakan ini.

Apakah kau akan lari lagi? Setelah menghabiskan jiwa yang kau kumpulkan
dan menggunakan Wild Magic lalu tidak menghasilkan apa-apa? apa kau
akan membiarkannya berakhir seperti ini?

Betul!

Cure Elim sudah mengucapkan selamat tinggal yang lemah.

Itu bukan lagi dirinya yang dulu.

Bersumpah untuk memusnahkan kotoran Dragon Emperor, di sini dan


sekarang.

Setelah mengambil keputusan, Cure Elim menggunakan serangannya yang


paling kuat

Sementara itu tidak efektif melawan musuhnya yang paling dibencinya,


tidak ada cara itu tidak akan bekerja melawan undead sebelumnya.

Karena itu--

Cure Elim menembakkan sinar hitam besar dari mulutnya.

383
***

Suzuki Satoru memastikan bahwa ia menggunakan [Fly] untuk mendekat

Anggota "Corpus of the Abyss" yang telah dipaksa masuk ke dalam


pertempuran telah dimusnahkan. Bahkan Primal Air Elemental yang
terbang untuk menghadang Cure Elim yang sedang terbang telah menemui
nasib yang sama.

Secara alami, Suzuki Satoru juga telah diserang. Namun, itu tidak
berpengaruh padanya karena perlindungan World-Class Item miliknya.

Jika ini ada didalam game, Suzuki Satoru pasti sudah berteriak "berengsek
kau develop" pada penggunaan serangan mematikan seperti itu bisa
digunakan dua kali berturut-turut dengan cepat. Namun, dalam
pertarungan langsung, dia tidak punya pilihan selain menerimanya.

Suzuki Satoru menghela nafas lega.

Fakta bahwa lawannya memilih untuk berdiri dan bertarung alih-alih


melarikan diri membuatnya lebih bahagia daripada bisa membatalkan
serangan itu.

Tentu saja, itu sebabnya dia memilih untuk memprovokasi musuhnya.


Namun, dengan mempertimbangkan kemampuan khusus undead, sangat
mungkin ia memilih untuk melarikan diri begitu situasinya terbukti tidak
dapat dipertahankan. Suzuki Satoru akan lari jika keadaan berubah tidak
menguntungkan. lawannya juga tidak punya alasan untuk tidak
melakukannya. Karena itu, dia sangat beruntung.

384
Namun, aneh bahwa lawannya tidak memanggil teman-temannya. Jika
seseorang tidak bisa menang sendirian, maka tentunya seseorang akan
memilih untuk menyerang dalam kelompok.

Suzuki Satoru secara mental memiringkan kepalanya dengan bingung.

Apakah itu karena kesombongan atau sesuatu?

Jika itu masalahnya, maka itu benar-benar akan menggelikan.

Arogansi yang kuat itu makanan lezat bagi yang lemah.

Anggota "Corpus of the Abyss" menghilang, dan sinar Cure Elim berhenti.

Suzuki Satoru mengucapkan terima kasih yang tulus kepada mereka. Cure
Elim berbalik, dan kemudian berbicara - dengan suara yang secara
mengejutkan tenang, tapi yang dibubuhi nada dari nyala api yang berkobar.

"Sekali, aku hanya bisa menggunakan ini sekali lagi."

Itu bohong.

Suzuki Satoru mengejek kata-kata Cure Elim. Di mana orang bisa


menemukan musuh yang akan mengungkapkan kelemahan mereka?

“Hari ini - semua usahaku hingga hari ini! Untuk berpikir! Untuk berpikir!"

Tidak perlu dibalas. Responsnya terhadap seruan Cure Elim adalah mantra
serangan. Sebenarnya, staffnya sudah menunjukkan bahwa Suzuki Satoru
harus berkata "persetan denganmu". Namun Suzuki Satoru tidak dapat
membantu menjawab Cure Elim.

“--Kau menghancurkan hidup temanku dan menjerumuskannya ke dalam


jurang kemalangan! Pekerjaan hidupmu layak berakhir dengan sia-sia, kau
sialan! "

385
Tidak perlu omong kosong lagi.

"[Triplet Maximize Magic Reality Slash] -."

"- [Triplet Magic Wall of Skeleton]."

Mata Suzuki Satoru membelalak.

Dinding tulang tiba-tiba muncul di depan Cure Elim, menghadang [Reality


Slash].

Di belakang dinding tulang yang telah terkena serangan oleh [Reality Slash]
adalah Cure Elim, yang tubuhnya digulung dalam persiapan untuk
menerjang.

Dia belum pernah menggunakan mantra berbasis tingkat sampai sekarang.


Apakah dia masih memiliki kekuatan untuk bertarung?

Suzuki Satoru mulai panik.

Kekuatan lawannya sudah hampir habis, tapi mananya masih penuh.

Dia merasakan staffnya seperti bertanya, "Bisakah kita memukulnya


sekarang?" Dan dia menjawab dengan "Tunggu sebentar."

"[Triplet Magic Undying Flame]."

Saat mantra tingkat lima mulai aktif, cakar dan taring Cure Elim berkobar
dengan api putih kebiruan. Ini adalah mantra yang menambahkan energi
negatif dan kerusakan api.

Dia telah menyelesaikan semua percobaan yang telah dia rencanakan


selama lima tahun terakhir. Namun, sepertinya sudah diperbaiki. Bug yang
menyebabkan target undead terserang olehnya untuk mendapatkan
penyembuhan tanpa batas tidak ada lagi.

386
Kalau begitu, serangan itu mungkin hanya berdampak untuk menambah
kerusakan api pada serangan alami. Itu akan membuatnya menjadi mantra
yang bahkan lebih rendah.

--Apa dia masuk semacam mode di mana ia hanya bisa menggunakan


mantra spesialisasi necromantic saja?

Dia berpikir kalau memang itulah yang terjadi, namun ia tidak memiliki
informasi untuk menarik kesimpulan.

Suzuki Satoru belum menyiapkan mantra khusus untuk menangani Cure


Elim. Sebaliknya, ia hanya memerintahkan staff : "Pergi."

Mantra yang diaktifkannya disebut [Summon Primal Water Elemental].

Air yang meletus dari tanah mengambil bentuk humanoid besar. Pada saat
yang sama, Cure Elim diserang tanpa ragu-ragu. Setelah melihat ini, Suzuki
Satoru tidak bisa membantu tapi merasa lega.

Lawannya jelas berusaha meraih kemenangan dalam pertempuran jarak


dekat - karena tidak ingin terlibat dalam pertarungan jarak jauh.
Sederhananya, musuhnya telah memutuskan bahwa ia akan kalah dari
Suzuki Satoru dalam pertempuran mengunakan magic. Dari sudut pandang
itu, ia dapat menyimpulkan bahwa bahkan dengan mana yang cukup,
lawannya tidak akan dapat memanfaatkannya secara penuh dalam kondisi
ini.

Dan yang paling penting adalah bahwa musuhnya telah memilih


pertempuran jarak dekat, sedangkan Suzuki Satoru telah memanggil
perisai.

Kalau begitu, mengapa sampai sekarang dia menunggu untuk menggunakan


mantra tingkat? Seperti yang dipikirkan Suzuki Satoru, ia sudah sampai
pada jawaban yang memungkinkan.

387
Cure Elim tidak ingin menggunakan sihir yang ia sebut "kotoran Dragon
Emperor ". Oleh karena itu, ketika ia didorong ke dalam keputus-asaan,
pada akhirnya ia tidak punya pilihan lagi selain meggunakannya.

Ahhh, bodoh sekali.

Suzuki Satoru mengejek kebodohan Cure Elim.

Sebenarnya, Cure Elim bisa saja memenangkan pertarungan ini.

Karena perbedaan ukurannya, Suzuki Satoru bisa terinjak rata. Namun,


kecerobohannya, ketidaktahuannya, dan yang paling penting,
kesombongannya telah berkontribusi banyak pada kekalahannya.

Bahkan dalam menghadapi serangan bunuh diri yang sembrono ini, Suzuki
Satoru tidak santai. Itu karena dia curiga itu adalah akting, atau sedang
mencari peluang untuk melarikan diri.

Siapa tahu, dia mungkin nanti bisa kabur begitu saja.

Ketika dia mempertimbangkan kemungkinan itu, dia menyiapkan mantra


yang dia perlu digunakan. Itu juga sebabnya Suzuki Satoru tidak membaca
mantra, tapi terus menatap lurus ke arah Cure Elim saat dia menerjang
kearahnya.

Staff mengaktifkan salah satu mantra sekali sehari, [Vermilion Nova],


menghanguskan daging Cure Elim.

Namun, itu tidak mematahkan langkah kakinya sedikit pun. Apakah itu
karena undead tidak merasakan sakit, atau karena tekadnya untuk
mengalahkannya?

Semua itu tidak masalah lagi.

Benar.

388
Tidak ada yang penting lagi. Tidak perlu belajar tentang kondisi pikiran
Cure Elim. Itu seperti bagaimana tidak ada gunanya berspekulasi pada
pemikiran lawan yang tidak bisa diberi umpan dengan cara apa pun. Yang
tersisa hanyalah memakannya sampai mati.

Di depan Cure Elim, Primal Water Elemental berdiri sebagai perisai di


depan Suzuki Satoru.

Ia tidak berniat untuk mencoba menyerang. Sebagai gantinya, Cure Elim


merebut tenggorokan Elemental Primal.

Mungkin dia berencana untuk menggunakan bobotnya untuk *bowl (tidak


nemu arti yang pas) di atas monster yang dia dipanggil, tetapi Primal
Elemental tahan terhadap hal-hal seperti itu. Sebagai salah satu undead,
pasti serangan Cure Elim dapat menimbulkan berbagai status negatif.
Namun, Primal Elemental juga sangat tahan terhadap serangan seperti itu.
Orang bisa mengatakan bahwa dia kebal terhadap hampir semua efek
negatif.

Saat Cure Elim menggorok lehernya, ia menggaruk liar dengan kuku


tajamnya. Seperti yang diharapkan dari elemen tingkat tinggi, itu masih
memiliki vitalitas yang tersisa bahkan setelah diserang oleh Dragon yang
lebih kuat dari dirinya sendiri.

Ahhh, sungguh bodoh sekali. kau memiliki satu kesempatan lagi, jadi
harusnya kau menggunakannya.

Saat merobek tenggorokan Elemental, Cure Elim mengunci mata merah


yang penuh dengan kebencian ke Suzuki Satoru

Cure Elim hampir kehabisan stamina. Bar HP yang besar dan indah itu
sekarang hampir habis, seperti lilin yang ditiup angin.

389
Mantra tingkat tinggi dari staff dan Suzuki Satoru - telah menyimpulkan
bahwa musuhnya tidak akan mencoba untuk melarikan diri kali ini -
menyerang Cure Elim ketika ia berhadapan dengan Primal Elemental.

Api di mata merahnya menyala terang - dan kemudian memudar.

"Sialan... kau... sialan... kau... sialan... kau... sialan... kau... sialan... kau...
sialan... kau..."

Masih menumpahkan ujaran kebencian dari mulutnya, tubuh Cure Elim


yang rusak perlahan mulai hancur dan mengelupas. Hanya mereka,
serangan Primal Elemental yang dipukul dengan kekuatan eksplosif, dan
Cure Elim terbelah menjadi dua. Seperti sepotong gelas pintal, sisa-sisa
Cure Elim berserakan di atas angin, dan kemudian menghilang seolah
mencair ke udara.

Tidak ada yang tersisa - kemenangan yang paling tidak berharga. Dia masih
bisa mendapatkan keuntungan dari mayatnya, jika ada yang tersisa.
Apakah ini karena itu adalah Dragon undead? Atau apakah dia menyimpan
tembakan terakhirnya agar tidak meninggalkan mayat?

Suzuki Satoru tidak tahu.

"... Abu menjadi abu, debu menjadi debu, ya."

Penghalang di sekitar mereka telah menghilang, dan semua respon


undeadnya juga. Untuk jaga-jaga, dia harus memeriksa daerah sekitarnya
untuk memastikan dia telah dimusnahkan sepenuhnya. Sementara dia
telah menemukan banyak jenis undead, dia belum pernah mendengar yang
bisa hidup kembali setelah dilenyapkan. Namun, dia tidak bisa sepenuhnya
mengesampingkan kemungkinan itu.

"Haaah ..." Suzuki Satoru menghela nafas lega.

390
"Aku tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan Nuclear Mine, Death
Knight dan Overlord Undead General"

Ada dua kartu lagi yang belum ia mainkan, dan ia memegang kendali di
sepanjang pertarungan kedua. Namun, ia telah berjalan di atas tali selama
pertarungan itu. Lagi pula, lawannya mungkin memiliki kartu As di
sarangnya. Mungkin saja ia kebetulan meniadakan semua gerakan
lawannya dan karenanya menang dengan mudah.

Itu sebabnya ia benci bertarung dengan lawan yang ia hanya tahu sedikit
tentangnya.

Ia ingin merayakan kemenangannya, tapi kenyataan kalau ia merasakan


sangat sedikit kegembiraan itu cukup menyedihkan.

Kemenangan ini bukan karena kekuatan tempur individualnya, tapi karena


penggunaan taktiknya, sebuah strategi yang mengarah pada akhir dari
kemenangan. Jika ada bagian dari rencananya yang gagal, itu mungkin
Suzuki Satoru dan bukan Cure Elim yang akan dihancurkan sekarang. Jika
ia menjadi sombong karena kemenangan yang luar biasa ini, ia mungkin
orang yang akan dimusnahkan di waktu berikutnya. Dengan pemikiran itu,
Suzuki Satoru meningkatkan kehati-hatiannya.

Dan sampai batas tertentu, Suzuki Satoru telah kalah.

Aku tidak berhasil menemukan cara untuk menyelamatkan orang tua Keno,
ya.

Ia khawatir jika ia tetap terobsesi dengan informasi itu dan Cure Elim telah
melihatnya, ia tidak akan memiliki cara untuk menang. Lagipula, jika ia
mengungkapkan kelemahannya, mungkin saja itu bohong.

Ia mendecak "tch" saat itu karena ia tahu ia telah kehilangan satu-satunya


kesempatan untuk mengumpulkan informasi.

391
Suzuki Satoru memandang sekitar gurun terpencil.

Karena ia tidak tahu kapan bala bantuan Cure Elim akan tiba, yang terbaik
adalah memeriksa sekelilingnya untuk mencari informasi yang relevan.
Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang perlu dia lakukan.

"Nah, aku harus mengirimnya [Message]."

***

Apa ia harus bicara kalau itu memang persis seperti yang ia harapkan?
Sebelum pintu terbuka, pemandangan rantai yang tergantung pada gagang
pintu utuh itu telah menceritakan segalanya. Meski begitu, Keno diam-diam
menutup matanya, dan kemudian perlahan-lahan membukanya.

Tidak ada yang berubah. Apa yang dilihatnya tadi bukanlah tipuan atau
ilusi, tapi kenyataan.

Dia berada di selokan Inveria. Keno membuka ruang tersembunyi yang


telah ditutup lima tahun yang lalu, tapi tiga orang di dalamnya masih tetap
yuriniggers tak berakal.

Seperti yang ia pikirkan, segalanya tidak akan berjalan dengan mudah.

"Keno..."

Di belakangnya berdiri magic caster terkuat di dunia, dan juga teman


seperjalanan Keno. Ia memanggilnya dengan khawatir. Keno berbalik,
berhati-hati untuk tersenyum.

"Mm. Tidak perlu khawatir, Satoru. Aku tidak terluka dengan ini. Aku hanya
berpikir, memang begitulah yang terjadi. ”

392
"Benarkah…"

“Mm... Katakanlah, Ayah, Ibu. "

Ia memandangi tiga orang yang mengerang di ruangan itu, dan berbicara


kepada mereka.

"Satoru membalaskan semua orang."

Mereka mungkin tidak akan bahagia bahkan jika ia mengatakan itu


padanya, karena mereka tidak cukup pintar untuk mengerti. Ia tahu ini
akan terjadi, tapi rasa sakit yang menusuk hati Keno sedikit berkurang.

"...Keno."

"Aku baik-baik saja. Tidak apa, Satoru. kamu tidak perlu khawatir. Dunia ini
adalah tempat yang besar. Oleh karena itu - mungkin saja ada item yang
dapat membantu semua orang, bukan begitu? "

"Tentu saja!"

Tidak ada ekspresi di wajah Suzuki Satoru, tapi suaranya mengatakan


padanya bahwa dia sangat bahagia.

Tentunya siapa pun yang bisa menunjukkan perasaan seperti ini kepada
orang lain pasti dia sangat baik.

"Benar. Dunia ini besar. Mari kita melihat dunia ini - bersama. "

"Baiklah. aku tahu mungkin aku akan menghambatmu sedikit, tapi - aku
akan mengurusmu, Satoru. "

"Ahh, aku yang seharusnya mengatakan itu, Keno."

Keno melihat ke belakang, pada anggota keluarganya yang didalam sel.

393
Apakah aku tetap bisa membiarkan mereka seperti ini?

Keno mengepalkan tangannya.

Apakah membunuh mereka dan membebaskan jiwa mereka dari tubuh


mengerikan itu bukan belas kasih? Mungkin jiwa-jiwa itu masih menderita
bahkan sampai sekarang.

Tapi memiliki satu orang yang menentukan nasib orang lain - bahkan jika
itu benar - mungkin merupakan cara berpikir yang sangat arogan. Namun,
orang bisa mengatakan bahwa hanya ada satu orang yang bisa membuat
keputusan ini, adalah Keno.

Ia merasa bahwa ia tidak akan bisa menemukan cara untuk


mengembalikan keluarganya menjadi normal, bahkan jika ia mencari di
seluruh dunia. Itulah sebabnya ia pernah meninggalkan garis pemikiran itu.
Namun, sekarang Suzuki Satoru telah menghancurkan pelaku di belakang
insiden itu, memang benar bahwa Keno telah mendapatkan sepotong
harapan baru.

Ia bisa merasakan Suzuki Satoru mulai khawatir tentang jaraknya.


Tampaknya ia harus membuat keputusan sekarang. Kalau tidak, bahkan
Satoru akan mulai menderita karenanya.

Kali ini, Suzuki Satoru telah berjuang untuknya. Dalam hal itu--

"--Sudah waktunya melanjutkannya. Ayo pergi, Satoru. "

"Ah, ahhh, yah, bagus asalkan kau merasa seperti itu, Keno."

Dia melambai ke tiga orang di dalam, dan berjalan dengan Satoru.

Keno memilih untuk mengesampingkan masalahnya.

394
Awalnya, dia seharusnya memilih untuk menghabisi mereka bertiga dan
tidak membahayakan Satoru lebih jauh. Itu adalah cara yang tepat untuk
berterima kasih kepada seseorang yang telah menunjukkan kebaikan
padanya. Namun, dia masih belum bisa melakukannya, bahkan sekarang.

Keno memandang selokan yang diselimuti kegelapan - ke ruangan yang


menampung keluarganya - untuk terakhir kalinya.

Ketika ia kembali ke sini lagi, akankah ia datang untuk menyelamatkan


mereka, atau membunuh mereka?

Keno mengalihkan pandangannya ke punggung Suzuki Satoru, punggung


yang telah ia lihat selama hampir lima tahun.

Kemudian, ia mempercepat langkah kakinya, sampai ia berdampingan dan


berpegangan tangan dengan Satoru saat mereka berjalan bersama. Sudah
berapa lama sejak ia melakukan hal seperti anak kecil?

Ia bisa tahu, kurang lebih, dari cara Suzuki Satoru meliriknya.

Namun, ia tidak mengatakan apa-apa, dan Suzuki Satoru juga tidak. Tangan
mereka - tangan dingin mereka yang sedingin es, dari mana orang tidak
bisa merasakan sedikit pun jejak tubuh - terasa hangat bagi Keno.

Dan kemudian, mereka berdua pergi.

395
EPILOG

Terdapat sebuah gurun yang berlokasi sedikit kearah barat daya dari pusat
benua.

Menurut Great Empire yang pernah berdiri disini, Gurun itu disebuat
Gurun Dolor atau Gurun Di Gavorsa.

Dimana ukuran Gurun itu cukup luas, yang dengan alasan tertentu Hujan
turun disana, dan berbagai jenis ras - dan monster - hidup di sini. Ada Great
Kingdom dari Manusia Kalajengking Pabilsag, bangsa kecil Genie Slutarn
dan sekelompok keagamaan yang menyembah Clear Light Dragon sebagai
dewa mereka - yang kepercayaannya tersebar luas di kalangan
pengembara - dan juga mereka mempunyai kuil utama di tempat ini.

Dan di ujung gurun ini terdapat tornado raksasa yang menerjang setiap
sekali dalam tiga puluh tahun. Mempunyai panjang hingga ribuan meter
yang tingginya juga tidak bisa diukur.

Meskipun kemunculan tornado ini memiliki perbedaan waktu, namun


tornado ini selalu terjadi di tempat yang sama dan pada waktu yang sama
juga.

396
Kejadian itu adalah sisa-sisa kegagalan dari ritual magic yang pernah
dilakukan disini. Ibukota bekas Empire ini menojol dari dasar pasir.
Kejadian ini dipicu oleh sebuah Magic Item yang sangat kuat yang berbama
Scepter of the Sands. Itu terjadi setelah Mushussu lahir dan dibawa ke
langit. Itu adalah gerbang menuju dunia lain yang menyerap semuanya. Ada
banyak penjelasan di sepanjang garis itu, namun semua orang yang
memasuki tornado untuk mencoba mengungkap misteri dibalik itu tidak
pernah kembali.

Banyak sekali orang yang telah menjelajahi tempat sebelum tornado


datang, namun mereka hanya menemukan lokasi yang sangat normal,
tanpa ada tanda-tanda bahwa ada sesuatu di sana. Karena seseorang dapat
memprediksi hari terjadinya tornado, banyak orang yang merencanakan
untuk menunggu di tempat di mana inti badai akan muncul. Tapi seperti
yang diharapkan, mereka tidak pernah kembali. Yang lain mencoba masuk
dari udara, dan mereka juga menghilang.

Karena itu, tidak ada yang tahu mengapa tornado itu muncul, atau apa yang
ada di tengahnya.

Dan kemudian, di beberapa titik, menyaksikan tornado raksasa dari


kejauhan telah menjadi peristiwa yang diikuti oleh semua penduduk di
sekitarnya setiap 30 tahun.

Badai itu menyerang tubuh.

Di tempat-tempat di mana sulit untuk berjalan seperti padang pasir, sangat


sulit untuk menahan angin kencang, yang membuat orang kehilangan
keseimbangan. Seseorang bisa dengan mudah jatuh jika mereka ceroboh.

Kalau saja aku bisa menggunakan [The Creation]; siapa yang tahu betapa
mudahnya jalanku di masa depan?

397
Jika dia menekan tornado gurun ini dengan [The Creation], dan ada
beberapa alasan terjadinya tornado ini, mungkin saja semuanya akan
berakhir tanpa terpecahkan misterinya. Alasan mengapa Suzuki Satoru
datang dengan ide bodoh seperti itu - yang segera ditolak karena alasan di
atas - adalah karena kondisinya saat ini benar-benar melelahkan baginya.

Suzuki Satoru berteriak agar dia bisa didengar di atas angin kencang.

Dia bergabung dengan dua temannya di belakangnya dengan rantai mithril.

Dia mulai dengan berteriak ke salah satu yang paling dia pedulikan.

"Keno, kau baik-baik saja !?"

Sebuah suara yang cocok dengan volume Suzuki Satoru kembali padanya.

Itu milik Kursi Kedua New Ainz Ooal Gown, Keno Fasris Invern.

"Aku baik-baik saja!"

Meskipun suara gadis itu kuat, dia tidak bisa membantu tetapi berpikir
akan ada masalah.

mempertimbangkan Keno dan Satoru. Meskipun Suzuki Satoru tidak lain


adalah tulang belulang, ia lebih berat jika dibandingkan dengannya. Karena
itu, lebih mungkin Keno akan terseret.

Tentu saja, dia meminta Keno membawa berbagai item, seolah-olah untuk
menurunkan berat badannya. Namun, dia akan tenggelam ke pasir gurun
jika dia membawa barang terlalu banyak.

"Keno! kau harusnya menunggu saja di penginapan! aku akan mengirimmu


kembali dengan mantra teleportasi setelah kita sampai di tujuannya! "

"Apakah kamu masih mengatakan itu bahkan setelah kita datang sejauh ini,
Satoru !?" Jawab Keno, seolah-olah dia tidak mengatakan apapun.

398
"Maksudmu, kau ingin menyelesaikan perjalanan ini dengan kedua kakimu
sendiri, kan?"

Suzuki Satoru tersenyum pahit.

Ini adalah kejadian ketika mereka mendaki puncak yang dikatakan sebagai
salah satu yang tertinggi di benua ini.

Sementara mereka belum berhasil melihat apa yang disebut "puncak


emas", ingatan akan percakapan mereka ketika mereka berdiri di ujung
dari sebuah puncak penciptaan dan memandang rendah segala sesuatu
yang masih jelas dalam benaknya.

"Iya . Saat itu, kita juga bertukar kata-kata seperti itu! aku masih ingat kita
mengatakan itu ketika terjebak dalam longsoran salju! ”

"Ya! Luar biasa, bukan? ”

Peristiwa itu terjadi di tengah-tengah gunung.

Sementara menggunakan [Fly] akan membuat hal-hal cukup sederhana, itu


akan membuat hal-hal terlalu membosankan, sehingga mereka berdua
memutuskan untuk menggunakan kekuatan manusia super mereka untuk
memanjat permukaan batu.

Kemudian, terjadi longsoran salju yang menghalangi pandangan mereka.

Sementara suhu dingin tidak membahayakan salah satu dari mereka,


kerusakan yang disebabkan oleh longsor masih efektif. Tentu saja, mereka
mengharapkan sesuatu seperti itu dan mengunakan mantra pertahanan
pada diri mereka sendiri, tapi itu masih meninggalkan kesan yang
mendalam.

399
Bahkan setelah terkubur oleh longsoran salju, meskipun mereka bebas
untuk bergerak bukan berarti bahwa mereka telah keluar dari salju pada
saat yang sama, di mana mereka tertawa terbahak-bahak.

Emosi yang kuat segera ditekan karena kemampuan khusus dari undead.
Ketika itu berubah menjadi humor yang lembut, Suzuki Satoru membuat
saran itu, dan Keno menolaknya dengan cara yang sama.

Saat dia menyipitkan matanya dalam nostalgia, sebuah suara datang dari
belakang mereka.

"Andaiiihhh sajaaah ittu akuuh. Akuu sangathhh iriiihh. Akuhhh jugaahh


ingginn jadiih diaaahhh."

Suara androgini dan sangat khas - meskipun agak kacau - datang dari jauh
belakang Keno.

Walaupun Suzuki Satoru tidak dapat melihatnya melalui badai pasir yang
parah, seharusnya ada heteromorph yang tampak seperti bongkahan pasir
di sana.

Dia adalah Kursi Keempat dari New Ainz Ooal Gown , Nurunuru.

Dia adalah cabang mutan dari ras Roper, seorang Herdroper. Herdroper
memiliki pemikiran tentang sarang, tetapi beberapa terkadang lahir bukan
bagian dari itu. Dan dia adalah salah satunya. Ketika Suzuki Satoru, Keno
dan Scraea menemukan Herdroper, dia menunjukkan keinginannya untuk
bepergian bersama mereka.

Kebetulan, dia tidak punya nama pribadi, jadi Suzuki Satoru menamainya
Nurunuru. Itu seharusnya nama sementara pada awalnya, tetapi dia telah
memutuskan untuk menggunakannya.

400
Suaranya - meskipun dia bisa menjadi seorang wanita - suara dibuat oleh
dua tentakel yang terbuka di ujungnya, yang disebut untaian suara. Karena
itu, banyak suara berlebih masuk ke suaranya di tempat-tempat seperti ini.
Namun, dia memiliki kemampuan khusus untuk bisa menggunakan mantra
tanpa komponen verbal atau somatik, dan langsung mengaktifkannya
sambil berdiri diam. Itu benar-benar misterius.

"Ha ha! Nu, aku tidak tahu apa yang kau katakan! "

Suara itu datang dari dalam jubah Suzuki Satoru.

"Aku juga - gweh!"

Suara itu terputus setengah, mungkin karena pasir sudah masuk ke


mulutnya.

Ini adalah Kursi Kelima dari Ainz Ooal Gown Baru, Crystal of the Gnator
race.

Itu adalah ras yang panjangnya kurang dari 20 sentimeter, dengan sayap
tembus pandang yang menyerupai peri, tetapi mereka lebih mirip
serangga. Kesamaan mereka dengan peri digunakan untuk menipu dan
memangsa peri, karena mereka adalah ras karnivora.

Meskipun dia tidak berpikir mereka adalah kerabat peri, mantra yang
hanya memengaruhi humanoid dan demihuman tidak berpengaruh pada
mereka, jadi dia dianggap heteromorph dan diizinkan untuk bergabung.
Namun, dia juga kebal terhadap mantra yang seharusnya efektif pada
heteromorph, jadi Suzuki Satoru selalu ragu apakah ini memang benar.

Nurunuru adalah seorang magic caster, sementara Crystal memiliki job


thief - yaitu assassin. Dia dan Crystal pernah bertarung dalam suatu insiden
tertentu, namun akhirnya mereka menjadi teman setelah insiden lain.

401
"Crystal, kau sebaiknya tidak bicara. Tetap saja, apakah sudah berlalu
selama itu hingga kau merasa nostalgia? "

"Itu sekitar 40 tahun yang lalu, kan !?"

"Benarkah? Sudah selama itu…"

Suzuki Satoru bergumam pada dirinya sendiri, sambil mengarahkan


pandangannya ke depan.

Tornado itu menghantam pasir dan benar-benar mengaburkan


pandangannya, tubuh undead Suzuki Satoru dapat melihat menembus
kegelapan, tapi tidak berguna melalui badai pasir. Dalam hal itu Keno juga
sama. Nurunuru tidak memiliki mata, tapi dia dapat memperoleh informasi
tentang lingkungan sekitarnya dengan merasakan getaran di sekitarnya.

"--Ketika kau mengatakannya seperti itu, kita benar-benar sidah pergi ke


semua jenis tempat!"

"Iya ! Kita pernah ke - "Suara bahagia Keno tiba-tiba terputus. "Bleh! Pasir
masuk ke mulutku! "

Tentu saja, Keno telah mengenakan topeng sebelum memasuki badai pasir
ini. Itu adalah Mask of Jealousy yang dicintai Suzuki Satoru. Meminjamkan
Keno topeng yang dianggapnya tidak enak sebagian besar karena dia ingin
mengerjainya.

Alasan mengapa pasir masuk ke mulut Keno bahkan dengan topeng


mungkin karena celah yang dibuat ketika dia berbicara.

Suzuki Satoru mencibir pada dirinya sendiri sedemikian rupa hingga tidak
ada yang bisa mendengar. Namun, dia masih mendengar Suzuki Satoru
tertawa pelan di tengah badai pasir yang ganas. Keno balas dengan nada
tidak senang.

402
"Itu tidak adil, Satoru! Kelihatannya pasir ini tidak masuk ke mulutmu! "

"Memang - gweh!"

Crystal tersenyum pahit pada Keno ketika dia menjawabnya.

"Tidak, masih ada perasaan aneh tentang sesuatu yang masuk ke sana.
Tetap saja, aku harus mengatakan itu hampir tidak menyenangkan, atau
haruskah aku mengatakan aku tidak keberatan sama sekali? "

"Ssshuushhhuushu."

"... Nu, aku tidak tahu apa yang kau katakan!"

"Itu masih tidak adil! Andai saja aku memiliki tubuh sepertimu, Satoru! ”

"Tidak apa-apa seperti ini? Jika kau bertanya kepadaku, tubuh sepertimu
lebih baik, Keno. Dengan begitu kau tidak akan terjebak dalam hal-hal yang
menjengkelkan! "

"Itu karena perkelahian selalu terjadi saat kamu menunjukkan wajahmu,


Satoru ..."

Itulah yang terjadi ketika undead dibenci di mana-mana.

"Tetap saja, kau juga membuat banyak masalah sendiri, Keno!"

Terkadang, Keno menghadapi situasi sulit ketika mengumpulkan informasi.


Ini cenderung benar terutama di daerah-daerah yang tidak aman. Yang
mengatakan, sementara dia adalah anggota terlemah dari New Ainz Ooal
Gown, dia masih jauh lebih kuat daripada orang kebanyakan, dan dia bisa
dengan mudah mengurus rata-rata berandalan yang berpikir dia memiliki
beberapa kemampuan.

Masalahnya datang di tempat-tempat dengan keamanan yang baik, karena


orang-orang yang mencoba membawanya dalam kebaikan.

403
Jika mereka memiliki niat buruk, dia bisa menyelesaikannya dengan
kekerasan, tapi sangat sulit untuk berurusan dengan niat baik mereka.

Heteromorph yang ingin bepergian dengan damai terkadang menghadapi


masalah seperti itu.

"Tampaknya humanoid selalu menyusahkan... dan jika kita


menyembunyikan bentuk asli kita, orang-orang menatap kita dengan mata
penasaran..."

Posisi Humanoids dalam skema besar sangat rendah. Itu karena mereka
lemah hingga mereka menyebabkan masalah dengan mudah.

Saat mereka berdua menghela nafas, terdengar suara dosu di kakinya. Atau
lebih tepatnya, itu adalah zdun.

Suzuki Satoru membungkuk dan menyelidiki sekitar suara itu. Dia


mengambil batu dari pasir. Tidak, itu adalah ore stone tirus yang terlihat
lebih keras dari batu biasa. Pasti diterbangkan di sini oleh angin kencang.

Suzuki Satoru menajamkan telinganya.

"Shuuuuooohuuuushuuuunnnn!"

"Apa katamu - koff koff!" (batuk)

"Awas! Bukan hanya satu atau dua saja! Ada banyak batu menuju kita! "

Dia bisa mendengar suara benda yang tak terhitung jumlahnya memotong
angin di tengah suara angin kencang.

Sangat sulit untuk menghindari batu-batu terbang ke arah mereka di


tempat dengan jarak pandang yang buruk seperti ini. mereka mungkin
aman jika mereka terbungkus dalam armor yang sangat keras, tapi tidak
mungkin memakai hal semacam itu dan berjalan-jalan di gurun.

404
Ini pasti serangan yang bisa memusnahkan ekspedisi apa pun.

"Semuanya! Pertahankan dirimu saat kau berjalan! Keno, kau tidak apa-apa
!? ”

Tidak ada yang tahu berapa lama sebelum mereka bisa melewati ini, tetapi
karena ini adalah puing-puing terbang yang dilemparkan oleh tornado,
berhenti di sini atau membuat tempat berlindung tidak akan ada artinya.

"Aku tak apa! Lanjutkan!"

"Shuuoonnn!"

Keno menjawab setuju. Begitu pula Nurunuru - atau setidaknya, itulah yang
dia pikirkan.

Nurunuru mengucapkan mantra pertahanan pada dirinya sendiri,


sementara Keno menggunakan kekuatan ultimate Vampir [The One].

Setelah menjarah semua penelitian "Corpus of the Abyss", dia telah


meneliti dan mendapatkan kekuatan ini. Namun, itu adalah ranah yang
seharusnya hanya bisa dijangkau oleh entitas yang lebih kuat. Karena dia
telah mendapatkannya dengan tubuh yang lemah, potensinya sangat
berkurang. Dalam hal itu, itu harusnya disebut Lesser One.

Jika ada kesulitan, dia berencana untuk meminjamkannya magic item yang
membuatnya kebal terhadap peluru normal - yaitu, yang tidak enchant-
tetapi tampaknya itu tidak perlu.

Jubah panjang Suzuki Satoru melindungi tubuh Crystal, dan itu


membuatnya aman dari segalanya kecuali partikel pasir.

Suzuki Satoru sendiri kebal terhadap semua serangan di bawah level 60.

"-_Satoru!"

405
"Ada apa, Keno!"

"Sekarang semakin menarik!"

Dia tidak ironis atau mengolok-olok keadaannya. Dia terdengar seperti dia
sepenuhnya menikmati ini.

"Itu benar, Keno!"

Suzuki Satoru merasakan hal yang sama.

Kesulitan inilah yang membuat mereka berdua - tidak, anggota New Ainz
Ooal Gown - bahagia.

Berteman dan berpetualang ke seluruh dunia. Menyaksikan segala macam


misteri dan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi orang
sebelumnya. Itulah sebabnya mereka tahu bahwa mengatasi rintangan ini
hanya akan membuat petualangan mereka semua lebih terasa.

“Kita pergi! Jangan terhempas jauh-jauh! "

"Ya!"

"Ssshuuuu!"

"Ya - ggubfff!"

Puing-puing terbang menghantam mereka berulang-ulang, tapi tak satu


pun dari mereka tampak keberatan ketika mereka terus maju.

“Satoru! Tahan! Mantra itu sepertinya akan habis! "

"Keno! Aku mengandalkan mu!"

"Baik!"

406
Keno memegang sebuah secroll di tasnya dan mengeluarkannya, berhati-
hati agar tidak terbawa angin.

"[ Mass Compass]!"

Mantra tingkat kedua ini adalah versi multi-target dari mantra tingkat
pertama [Compass]. Ini adalah alasan mengapa orang-orang ini dapat
dengan tepat mengasah tujuan mereka - inti dari tornado.

"Terima kasih, Keno!"

"Shuoooonnn!"

“Mm, sama-sama, Satoru, Nu! Dari apa yang bisa aku katakan, kita tidak
jauh dari tujuan kita! "

"Ahhh! Oke!"

Setiap anggota New Ainz Ooal Gown memiliki tanggung jawab masing-
masing.

Di antara, Kursi Kedua (Keno), Kursi Keenam (Brandona) dan Kursi


Ketujuh (Muki) bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi. Secara
alami, yang lain juga memiliki tanggung jawab sendiri.

Ini belum diputuskan setelah diskusi, dan mereka juga tidak dipaksa masuk
ke dalam peran mereka. Sebaliknya, mereka berakhir seperti itu sebelum
mereka menyadarinya. Juga, mereka bertiga lebih lanjut membagi
pekerjaan di antara mereka sendiri.

Kebetulan, Kursi Pertama, Suzuki Satoru, bertanggung jawab untuk


mengoordinasikan mereka dan bertempur.

407
Mereka mengabaikan jumlah batu terbang yang terus bertambah dan
kekuatan mereka yang terus bertambah, alih-alih mereka maju tanpa ragu-
ragu.

"Sedikit lagi!"

"Oke!"

"Shuuuunn"

"Ohh- gueh!"

Dan akhirnya--

"Uwaaah!"

- pandangan mereka cerah.

Keeno berteriak dengan gembira.

Angin tiba-tiba menghilang, Ketika mereka melihat ke belakang, apa yang


tampak seperti dinding hitam memanjang ke atas dan ke bawah, kiri dan
kanan.

Melihat sekeliling, sepertinya mereka telah memasuki tabung raksasa.

Apa yang mereka lihat setelah itu adalah hamparan pasir putih murni yang
luas namun sunyi. Sementara itu dirusak oleh riak sesekali, itu tidak
tumbuh terlalu besar, dan semua yang mereka bisa lihat di mana-mana
adalah putih.

"Hei! Lihat! Langit!"

Seolah ditarik oleh suara Keno, Suzuki Satoru, Crystal - yang telah
menjulurkan kepalanya keluar dari jubah Suzuki Satoru - dan mungkin juga
Nurunuru, semua memandang ke langit.

408
Langit malam mulai terlihat, tapi ini tidak seperti langit malam biasa.
Bintang-bintang tampak sangat dekat dengan mereka.

Itu seperti di dongeng anak-anak - bintang-bintang besar yang bersinar


tampak seperti mereka hanya bisa menjangkau dan menyentuh mereka.

Itu membuatnya memikirkan masa lalu - ketika mereka berdiri di puncak


gunung tertinggi di benua - tidak, jarak ke langit membuatnya merasa
bahwa puncak yang telah dia naiki bahkan lebih tinggi.

"Tapi kenapa? Mengapa bintang-bintang itu terlihat sangat dekat dengan


kita? "

"Mungkin itu karena difraksi atmosfer?"

Helai-helai suara Nurunuru bergetar saat dia menjelaskan. Suzuki Satoru


hanya mengangguk.

"Hah?"

“Dugaanku adalah bahwa suasananya telah melengkung, membentuk apa


yang tampaknya merupakan lensa raksasa. Mungkin itu disebabkan oleh
tornado? Mungkin itu masalahnya. "

"Nu, apa itu tadi?"

"Dengan kata lain, ada sesuatu seperti teleskop di atas kepala kita?"

“Te… teleskop? Apa itu salah satu dari hal-hal yang ditemukan oleh
teknologi aneh yang disebut sains? ”

"Sains itu bodoh, hal-hal yang dihasilkannya tidak bisa dibandingkan


dengan Magic Item."

409
Crystal tidak sedikit pun malu mengatakan itu. Sebenarnya, fakta bahwa
sihir dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan berarti bahwa tidak ada
yang salah dengan mengatakan itu lebih baik daripada ilmu pengetahuan.

Ini hanya sebuah perkiraan, tapi Suzuki Satoru merasa bahwa semua
teknologi yang dia pahami dapat dibuat melalui sihir. Namun, mempelajari
sihir membutuhkan bakat dan bakat semua orang itu berbeda. Beberapa
orang bisa belajar sihir dan yang lain tidak.

Kata-kata Crystal menunjukkan bahwa dia milik kelompok sebelumnya.

Suzuki Satoru bertepuk tangan.

"Nah, mari kita selidiki sumber dari fenomena ini sebelum tornado lenyap."

"Baiklah, tapi sepertinya tidak ada apa-apa. Penyebab fenomena ini masih
menjadi misteri. "

"Mhm, aku juga tidak bisa merasakan gejolak di unsur-unsur di sekitar sini.
Ketua, bagaimana kalau sihir adalah akhir dari ini? ”

Suzuki Satoru mengucapkan mantra dan melihat ke kejauhan.

“Tidak ada apa-apa. Kurasa itu bukan disebabkan oleh mantra. "

Keno terbang ke ketinggian tertentu, dan kemudian turun ke tanah.

"Aku tidak melihat apa pun yang tampak seperti bangunan di sekitar sini...
apa-apaan ini?

“Fenomena alam? Hanya itu satu-satunya cara kita bisa menjelaskannya,


kan? "

Setelah mendengar Suzuki Satoru mengatakan itu, yang lain merespons


dengan persetujuan. Sama seperti bagaimana terdapat air terjun mengalir

410
terbalik, dan ada juga banyak pemandangan aneh di dunia ini yang
merupakan kejadian alami.

"Dalam hal apa pun, mari kita pergi ke tengah tornado dan melihatnya.
Setelah itu, kita akan mengeksplorasi sedikit dan jika kita tidak
menemukan apa pun - kita akan melihat bintang."

Tidak ada yang keberatan dengan ini, dan kelompok itu terbang menuju
pusat tornado dengan Crystal memimpin. Lalu--

"Disini kosong."

"Tidak ada apa-apa, ya?"

"Seharusnya memang begitu, kan?"

"Sayang sekali."

Itu adalah hasil dari pencarian kasar.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Ketua? Tetap mencari?"

Suzuki Satoru mengangkat bahu atas pertanyaan Nurunuru.

"Kurasa tidak perlu. Jika kita tidak bisa menemukannya, maka kita tidak
menemukannya. Itu tidak masalah. Selain itu, tujuan kita adalah pergi ke
tempat di mana tidak ada orang yang pernah menginjakkan kaki
sebelumnya, dan karena kita telah melakukan itu - semua orang bebas
melakukan apa pun yang mereka inginkan sampai tornado hilang. "

"Lalu aku akan berjalan-jalan di sekitar dengan Nu."

"Ah? Yah, itu juga tidak apa. aku mengerti. Ayo pergi, kalau begitu. "

"Kamu benar-benar pergi? Maka berhati-hatilah agar tidak berpencar


terlalu jauh. ”

411
Keduanya menyuarakan persetujuan mereka saat mereka pergi bersama.

Terlepas dari apa yang dikatakan Suzuki Satoru, dia tidak khawatir tentang
keselamatan mereka. Dalam istilah YGGDRASIL, mereka dengan mudah di
atas level 40. Mereka adalah di antara makhluk paling kuat di dunia, dan
keduanya memiliki kemampuan sensorik yang sangat baik. Bahkan jika
disergap, mereka cukup terampil untuk kembali hidup-hidup.

"Satoru, lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Mau jalan-jalan di sini juga?"

"Ya!"

Keno mulai berlari.

Jejak kakinya menandai pasir putih murni. Suzuki Satoru mengikuti jejak
kakinya, langkahnya sedikit lebih besar daripada ketika dia biasanya
berjalan bersama Keno. Tetap saja, ini tidak masalah baginya.

Pada akhirnya, Keno duduk di pasir dan perlahan berbaring. Suzuki Satoru
duduk di sebelahnya, lalu berbaring bersamanya.

"Bintang-bintangnya sangat besar."

"Ya, mereka sangat besar."

Andai saja teman-temannya - teman-temannya dari Ainz Ooal Gown bisa


melihat pemandangan yang luar biasa ini. Itu adalah kenangan kasar dari
sekitar 200 tahun yang lalu, dan setelah setiap petualangan dengan Keno
dan yang lainnya, mereka secara bertahap memudar. Tapi ketika dia
mengingat wajah-wajah dari satu-satunya teman yang pernah dimilikinya
dulu, Suzuki Satoru memandangi pemandangan misterius dengan nostalgia
di hatinya.

412
"Tetap saja, ini sungguh menakjubkan."

"Ya, melihat ini berarti perjalanan kita tidak sia-sia."

"Benar…"

Mereka berdua berbaring di pasir dalam keheningan, menyaksikan


keajaiban dunia ini, keajaiban yang tabir misterinya tidak ada yang berhasil
menarik kembali sampai sekarang.

Dan kemudian - bintang-bintang secara bertahap menyusut, atau mungkin


mereka perlahan-lahan kembali normal. Suzuki Satoru menyangga
tubuhnya, dan melihat dinding tornado yang mengelilinginya perlahan-
lahan surut.

"Sudah berakhir, ya."

"Ya, ini akan berakhir. 30 tahun lagi sebelum kita bisa melihat hal seperti
ini. Yah... ingin memberi tahu yang lain tentang apa yang kami lihat di sini?
"

Suzuki Satoru bertanya pada Keno, yang berdiri dan menggelengkan


kepalanya.

"Bagaimana kamu bisa melihat pelangi jika kamu tidak melalui badai?"

"Itu masuk akal, kamu benar. Lihat, aku berhasil mendapatkan yang terbaik
darimu barusan. ”

Suzuki Satoru tersenyum.

“Ya ampun, kalian berdua tampak sangat senang! Apakah sesuatu yang
istimewa terjadi? "

"Tidak ada yang istimewa, tidak."

413
Dua lainnya mungkin telah melihat tornado mulai memudar, dan mereka
telah kembali. Mereka tampaknya tidak memegang temuan apa pun.
Mungkin mereka benar-benar telah berjalan-jalan sebentar.

"Mari kita kembali ke penginapan, kalau begitu."

"Ya. Lakukan penghormatan, Satoru. Tapi sebelum itu, mari kita bersihkan
pasir dari diri kita sendiri. Ini hanya sedikit, tapi aku tidak ingin
membawanya kembali ke kamar kami."

Semua orang menepuk pakaian mereka dan mengibaskan pasir. Nurunuru


mengenakan item yang dipinjamkan Suzuki Satoru padanya, dan dia
membantu yang lain menepuk pakaian mereka.

Setelah itu, Suzuki Satoru mengaktifkan [Gate], dan kelompok itu kembali
ke kamar mereka di penginapan.

"Kalau begitu, kita akan pergi."

"Terimakasih semuanya."

"Terima kasih, terima kasih."

“Terima kasih atas kerja keras kalian, semuanya. kalian semua selamat
malam. ”

Nurunuru dan Crystal - yang duduk di atas kepalanya - meninggalkan


ruangan.

"Aku sangat lelah," kata Keno. Namun itu tidak masuk akal. Keduanya
adalah undead, dan mereka tidak akan merasakan kelelahan. Namun,
Suzuki Satoru mengerti maksudnya. Kelelahannya bukan karena tubuh,
namun pikirannya.

"Kau juga lelah, ya, Keno?"

414
Suzuki Satoru melepaskan jubah di tubuhnya dan berubah menjadi sesuatu
yang lain dalam sekejap. Itu karena jubah yang dia kenakan sebelumnya
memiliki efek perubahan cepat pada itu. Keno berubah dengan cara yang
sama.

Suzuki Satoru menjatuhkan diri ke sofa di ruangan itu dan mengambil


pulpen dan kertas dari inventorynya.

Ini adalah buku harian miliknya.

Dia tidak menulis tiap hari, namun hanya ketika sesuatu yang istimewa
terjadi. Karena itu, ini adalah halaman keempat dari buku hariannya
setelah 200 tahun.

Dia membuka halaman baru, berencana untuk menuliskan apa yang telah
dilihatnya hari ini, tapi kemudian dia merasakan beban yang sudah
dikenalnya menekannya.

"... Keno, kenapa kau tidak mandi? Aku ingin menulis catatan di buku
harianku... "

"Ya, tulis saja."

"...Bukan itu yang kumaksud. Bagaimana aku bisa menulis buku harianku
dengan kamu berbaring pangkuanku? "

"Hm, maka kamu bisa menulis dipunggungku."

Dalam hatinya, Suzuki Satoru menggelengkan kepalanya dan menghela


nafas.

"--Baiklah, seperti yang diperintahkan Putriku."

"Mm, bagus sekali, kesatriaku."

415
Terakhir kalinya aku adalah penyihir istananya, pikir Suzuki Satoru ketika
dia menutup buku hariannya. Sementara dia bisa saja mengabaikannya dan
terus menulis di buku hariannya, itu akan menyebabkan masalah di masa
depan. Sementara emosi intens dari undead akan dengan cepat ditekan,
membiarkan emosi sentimen yang halus terus menerus hanya membuat
mereka lebih kuat.

“Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Di mana kita akan memulainya?
"

“Aku sedang berpikir... Dulu, Kita hanya melewati Negara-negara besar


yang berada di tengah benua. Mungkin kali ini kita harus membangun
markas buat kita hingga kita bisa bebas berkeliling. Sebagai pembuka kita
mungkin bisa mencari kota yang ditinggalkan."

Ada banyak sekali negara di pusat benua dimana ras humanoid tinggal di
bawah naungan tonggakan totem. Mereka semua adalah negara yang
merepotkan bagi orang-orang seperti Keno dengan penampilan humanoid.
Meskipun mereka memperbolehkan para pengembara berkunjung, namun
masih tetap saja itu bukanlah tempat yang aman.

Contoh, dia pernah diperlakukan sebagai makanan yang kabur dipasar


negara Orc.

Dan di tanah Minotaur, seseorang berkata "Mari kita lihat siapa yang
memperlakukan budak mereka dengan lebih baik", dan dia telah
"mengalami" apa yang disebut kehidupan budak juga. Hal-hal merepotkan
seperti itu terjadi pada roo-nya.

Dalam kasus yang pertama, dia menutupinya dengan mematahkan


sepasang lengan dan bagian tulang rusuk mereka. Adapun yang terakhir,
dia membiarkan mereka mengalami kehidupan budak sendiri dan
kemudian bertanya kepada mereka bagaimana rasanya.

416
"Kota yang ditinggalkan... jadi maksudmu kota tempat mereka mengatakan
banyak orang mati karena Soul Eaters muncul? Kelihatannya seluruh
bangunan disana masih utuh..."

"Tepat sekali. Masuk kesana dilarang, tapi kita bisa pergi jika kita mau, kan?
"

"Ya, pergi ke sana kedengarannya cukup bagus."

Suzuki Satoru tertawa.

Selama bertahun-tahun, mereka telah pergi ke tempat-tempat di mana


orang normal tidak berani menginjakkan kakinya. Atau lebih tepatnya, jika
mereka mendengar tentang tempat suci atau tempat ilahi, mereka akan
membawanya ke sana untuk pergi ke sana. Jika ditanya kenapa?, yah, itu
karena mereka pernah menemukan World-Class Items di sana sekali.

Begitulah cara Keno mendapatkan itemnya - Two-Worlds Mandala.

Mereka telah melihat World-Class Items lainnya selama perjalanan mereka.

Namun, mereka memiliki pemilik, jadi mereka tidak mengambilnya. Suzuki


Satoru awalnya ingin mengambilnya, tapi dia tidak melakukannya, karena
dia memiliki Keno di sisinya. Lagipula, dia tidak ingin melakukan sesuatu
yang canggung seperti merampok orang di depan Keno.

Two-Worlds Mandala pernah menjadi harta negara, tapi negara yang telah
berfungsi sebagai tempat perlindungannya telah dihancurkan, dan
kemudian sebuah negara baru bermunculan sebagai gantinya. Karena itu,
mereka berpura-pura tidak punya pemilik. Sebagai kompensasi, mereka
meninggalkan banyak item dan permata besar dan lain lain, lalu akhirnya
mereka berdua berhasil melewati perangkap khusus itu.

"Tapi aku ingin pergi ke barat."

417
"Barat? Ada apa di sana? "

Dia melihat melalui ingatannya, tapi dia tidak bisa mengingat apa pun yang
layak dicatat di barat.

"Yah, ini informasi dari Mu-chan. Dia mengatakan bahwa tiga negara telah
jatuh di utara benua itu. Karena itu, aku ingin menuju ke barat dan melihat
apa yang sedang terjadi. "

Karena itu adalah informasi dari Kursi Ketujuh, itu pasti benar.

Dia benar-benar tidak seperti apa yang disarankan julukan lucu Mu-chan,
tapi mungkin itu berbeda di mata ibunya - atau mungkin saudara
perempuannya. Suzuki Satoru membuang pertanyaan tentang
penampilannya sejenak dan mulai mengingat peta dunia.

“Bagian barat laut.... perbatasan ... "

Dia ingat bahwa 200 tahun yang lalu, ada beberapa negara manusia di sana,
tapi karena itu di pedalaman, dia tidak terlalu memikirkannya.

"Ya, memang benar bahwa negara-negara yang dihancurkan bukanlah hal


yang biasa, tapi tiga negara hancur sekaligus secara bersamaan..."

Ada monster yang sangat kuat di dunia, dan kadang-kadang mereka


muncul, memusnahkan satu atau dua negara, dan kemudian negara-negara
baru akan menggantikan mereka. Memang, beberapa negara besar
mungkin tidak dihancurkan dengan mudah, tapi tidak jarang hal-hal seperti
itu berfungsi sebagai pencetus kerusuhan atau invasi internal, yang
akhirnya mengarah pada kehancuran penuh suatu negara. Tapi untuk
ingatannya, dia belum pernah mendengar beberapa negara dihancurkan
pada saat yang sama.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

418
Tepat ketika Suzuki Satoru hendak berbalik dan menatap Keno - yang
sedang berbaring telentang, dia mendengarnya berseru "Ack!" Dengan cara
yang lucu sebelum dia jatuh.

"Teganya! Jangan bergerak! "

"...Itu kau, karenamu."

Suzuki menjatuhkan diri ke atas meja lagi dan Keno kembali ke posisinya
sekali lagi.

"Yah, kupikir dia mengatakan sesuatu tentang sarang demon yang sangat
kuat muncul."

"Sarang? demon yang kuat? "

"Mm. Apa namanya? - Great Underground Tomb of Nazarick?”

"--Eh?"

Nama itu terdengar agak akrab.

419
CHARACTER SHEET

420
421
Karakter
Nama : Keno Fasris Invern

Title:
• Vampire Princess of the Lost Country
• Second Seat of the New Ainz Ooal Gown

Wilayah : Tidak menetap (Bersama Satoru)


Ulang Tahun: 41st of Blue
Hobbi: Berkeliling dunia, Mengembara bersama dengan
yang lainnya.

Racial levels:
• True Vampire (Ancestor) lvl 7
• Lesser One (Ancestor) lvl 4

Class levels:
• Vampire Princess lvl 3
• Sorcerer lvl 8
• Sage lvl 5
• High Sage lvl 7

422
Personal Karakter
Ini hanyalah kemungkinan dari bagaimana kehidupan gadis tertentu yang nanti akan dipanggil
Evileye bisa berubah, Ini diambil dari Epilog. Ia dilindungi oleh Suzuki Satoru sepanjang cerita dan
alhasil, ia punya level yang lebih sedikit dibandingkan dengan Evileye. Pengalaman dengan
berpetualang dengannya juga menyebabkan ia mempunyai kelas level yang berbeda. [Note :
Evileye yang dimaksud tuh Evileye dari Cerita Cannon LN saat ini. bukannya side story, ingat disini
ia dipanggil Keeno Fasris Inberun bukan Evileye.]

Sejak hobinya berubah ia jadi tidak mempunyai spesialisasi dalam sihir elemen, sebagai gantinya
ia dapat kelas level dari seorang Support dan menutupi kelemahan Satoru (Contoh seperti dalam
hal pengumpulan informasi). Oleh karena itu Satoru jadi menyukainya dan alasan lainnya untuk
memperkuat perasaan ini tentu kenyataan kalau ia adalah anggota guildnya.

Bakat yang dimiliknya yaitu sihir apa pun yang ia amati saat ketika sedang ditembakkan atau
diarahkan padanya ia dapat menyimpannya lalu ia juga bisa menembakkannya kembali kapanpun
ia mau. Syarat dari pelemparan mantra terhadap level skill tertentu otomatis akan terpenuhi.
Akan tetapi, semua jenis mantra akan mengimbangi tingkat kemampuannya dan segala jenis
perapalan tentu masih harus dilakukan. Contoh, seandainya ia ingin memakai sihir Super Tier
[Fallen Down], Waktu dari casting yang ia lakukan akan memakan waktu lebih lama dan Damage
yang ditimbulkan juga lebih kecil jika dibandingkan dengan Ainz.
---
Ia juga tak bisa menghilangkan mantra yang sudah terlanjur ia simpan tanpa menembakannya dan
fakta kalau ia hanya bisa menembakannya sekali juga merupakan kelemahan. Terserah padanya
mantra apa yang akan ia simpan, namun seperti yang kalian lihat, sangat tidak mungkin baginya
untuk menggunakan bakatnya.

Alasan mengapa ia berubah jadi vampir bukannya zombie adalah karena bakatnya yang menyalin
dan menembakan mantra Wild Magic dari Cure Elim secara tidak sengaja, menyebabkan ia jadi
menyerap jiwa semua orang di sekitarnya. Ini mengubahnya menjadi Undead sama seperti Cure
Elim dan mantranya terus aktif (Cara kerjanya jelas berbeda), menjadikan bakatnya menjadi tidak
berguna. Jika ia menonaktifkan mantra Wild Magic kotor Cure Elim dengan menggunakan
bakatnya lalu ia menggunakan bakatnya untuk menyimpan mantra lainnya, ia akan langsung
berubah menjadi zombie tanpa akal.

Walaupun ia adalah Kursi Kedua dari Ainz Ooal Gown Baru, kemampuan dan level tempurnya
adalah yang terendah. Namun, ia berhasil mendapatkan rasa hormat dari setiap anggota melalui
pengalaman dan pengetahuannya yang dibangun selama bertahun-tahun di samping
kemampuannya untuk menyembuhkan sebagai seorang Sage. Karena men-suport Satoru adalah
prioritas utama mereka, tidak masalah siapa yang berada di posisi kedua.

423
424
Karakter
Nama : Cure Elim = Los Malvar
Title:
• Elder Coffin Dragon Lord
Wilayah : Gunung Keitenias
Ulang Tahun: Tidak diketahui
Hobbi: Mengumpulkan Kekuatan
Racial levels:
• Dragonling lvl 7
• Young Dragon lvl 10
• Adult Dragon lvl 10
• Old Dragon lvl 10
• Elder Dragon lv 5
• Ancient Dragon lvl 5
• Lesser One (Ancestor) lvl 4

Class levels:
• Primitive Caster lvl 10
• Necromance (Dragon) lvl 7
• World Connector lvl 9
• Overdragon lvl 10
• Soul Desecrator lvl 7
• Sorcerer lvl 1

425
Personal Karakter
Beberapa Dragon Lord telah berhasil mengumpulkan kekuatan dan sekutu dalam persiapan untuk
menghadapi gelombang player berikutnya. Oleh karena dibentuklah sebuah aliansi, bersama-
sama dengan 6 Dragon Lord lainnya mereka percaya mereka akan dapat menyamai peluang dalam
pertarungan melawan player dengan level 100.

Dan Cure Elim adalah salah satu dari mereka, ia memiliki sihir Wild Magic yang ia kembangkan
sendiri yang bernama [Devour Soul] (Melahap Jiwa). Sihir ini adalah salah satu sihir terkuat dan
paling mengerikan. dan ada 5 lagi sihir lainnya (ditambah satu yang tidak begitu mengerikan tapi
itu kuat saja) yang sebanding dengan itu.

[Devour Soul] adalah bentuk kekejian dari Wild Magic Deep Darkness Dragon Lord, sihir ini dapat
membinasakan semua makhluk hidup kecuali makhluk hidup yang memiliki perlindungan dunia.
Sihir ini langsung melahap jiwa-jiwa orang yang terkenanya sehingga menyebabkan tak bisa
dibangkitkan lagi. memang mustahil jika menggunakan metode kebangkitan umum. Tapi sihir ini
sangat tidak efisien sehingga Cure Elim hanya dapat menggunakan sihir ini sebanyak 3 kali saja.

Biasanya, seekor Undead Dragon tidak bisa menggunakan Wild Magic tapi Cure Elim dapat
menemukan celah dari sistem ini. Mengingat Wild Magic itu bukan sihir biasa melainkan sihir yang
menggunakan jiwa sebagai pemicunya. Dengan memanfaatkan celah ini Cure Elim menggunakan
jiwa di suatu tempat dengan menyerapnya lalu menggunakannya untuk meningkatkan sihirnya
sendiri. Namun seolah-olah mana-nya tidak beregenerasi begitu jiwanya ditransmisikan kedalam
sebuah sihir, oleh karena itu ia harus mencari lebih banyak jiwa setiap kali dia mau melemparkan
sihir. Itulah sebabnya sebagaimana keadaan kritispun dia akan menyisahkan setidaknya sedikit
saja pasokan jiwanya.

Seorang Dragon Lord dapat menggunakan Wild Magic tetapi sebaliknya mereka tidak dapat
menggunakan Magic Tier. Namun, ketika Cure Elim keluar dari wujud Dragon Lord ia baru dapat
menggunakan Magic Tier. Magic Tier yang dapat ia gunakan adalah jenis sihir dari kelas
Necromancer. Cure Elim dapat menggunakan celah ini untuk menjadi lebih kuat lagi.

Namun, ia jelas bisa dikalahkan berkat kurangnya pengalaman, merendahkan Magic Tier,
kurangnya informasi dan kerja sama dengan sekutunya.

Namun, Cure Elim masih merupakan eksistensi yang jika ingin mengalahkannya akan
membutuhkan setidaknya daya tembak atau stamina untuk membunuh satu juta zombie dengan
mudah, Mempunyai World Class Item, atau Dragon Lord lainnya. Dia hampir tidak mungkin
dikalahkan jika seorang diri dan bahkan jika kau mengumpulkan sebuah tim penakluk untuk
melawannya, mereka kemungkinan besar akan jatuh ke [Devour Soul]. Inilah sebabnya mengapa
Suzuki Satoru adalah counter sempurna untuk Cure Elim.

Konon, Cure Elim tidak bisa menggunakan [Devour Soul] jika dia bukan Undead, tapi jika dia
punya keinginan kuat untuk melakukannya atau mati demi itu... itu mungkin bisa untuknya bisa
menembakannya sekali.

426
AFTERWORD

Sudut ekspresi penulis yang dikenal sebagai Afterword (Kata Penutup) telah
dimulai - sejak aku tidak menulisnya disana, jadi aku akan menuslisnya disini!
Karena aku sangat bersemangant untuk menulis disini seperti halnya aku berada
disana, mohon dimaklumi kalau aku membuat kesalahan apapun!

Hm? Ini tidak ditulis menggunakan gaya yang sama dengan Afterword
sebelumnya sampai saat ini? Hm. Mungkin juga begitu. Lagipula, aku bahkan
tidak menulis kata terima kasih sampai akhir!. Mungkin semua author’s
thoughts selalu punya pemikiran seperti itu!

–Lalu, ini adalah buku ke 14 buatku. Karena itu, sementara aku memohon maaf
pada semua orang yang menantikan Volume 14, hati Maruyama dipenuhi
dengan perasaan dia telah menyelesaikan Volume 14. Yang berikutnya sudah
pasti Volume 15.

Bagaimana perasaan kalian setelah membaca spin-off ini?

Apa kalian pikir Suzuki Satoru, sebagai MC dari sebuah LN, terasa berbeda dari
bagaimana cerita Overlord berjalan sampai sekarang?

Adegan pertempuran dalam buku ini mungkin akhirnya menjadi


membingungkan. Awalnya, mungkin ada kebutuhan untuk mengatakan "ini
sebabnya dia melakukan ini dan itu" tapi aku sengaja menghilangkannya. Karya
ini benar-benar menempatkan beban besar pada pembacanya. Mungkin aku
telah gagal sebagai penulis LN, tapi seperti yang telah aku katakan berulang kali,
Aku secara pribadi berpikir "Bodo amat kalau kalian ga paham."

427
Kebetulan, editorku juga terus mengeluh tentang "tolong buat jadi lebih mudah
dimengerti", aku belum pernah mendengarnya mengatakan itu baru-baru ini.
Seperti bagaimana aku tidak ingin dengan jelas menyebut Mare sebagai pria
dan hal hal seperti itu. Dan juga aku sudah menggunakan istilah buatanku
sendiri, jadi aku pikir "semua orang yang tahu mendapatkannya, kan?" Tapi
kemudian editor menghentikanku dari melakukan itu. Ah, sangat nostalgia. Itu
cerita dari balik layar ketika aku sedang menulis volume pertama.

Ini seharusnya menjadi bonus edisi mewah, tapi aku bersikeras bahwa mereka
menerbitkannya sebagai sebuah buku (LN). Apakah rasanya bisa berdiri di rak
dengan volume lainnya? Jika demikian, itu akan membuatku sangat bahagia.
Dan juga, awalnya aku ingin menambahkan kisah tentang yang Pertama dari
Tiga Belas Pahlawan di akhir, tapi aku merasa bahwa itu akan mengacaukan
nada epilog, jadi aku menghapusnya. Aku merasa Overlord akan berakhir tanpa
cerita-cerita itu pernah diceritakan!

Sekarang, pikiranku tentang berbagai karakter:

Satoru-san: Dia adalah pria yang secara rajin bermain kotor untuk menang.
Kalian harus melihat bagaimana agungnya ketika dia bertarung melawan
Shalltear. Yang mengatakan, Satoru-san ini adalah orang yang tampil sebagai
orang baik secara keseluruhan. Mungkin dia akan menjadi seperti ini jika bukan
karena Nazarick. Apakah dia tampak seperti orang lain? Tapi dia harus memiliki
pribadi yang sama bengkoknya dengan inkarnasi garis utamanya.

428
Keno-san: Apa dia mencapai kebahagiaan dalam cerita ini...? Baiklah, kalau
begitu... ahem! Adapun apa yang akan terjadi setelah epilog, Maruyama
memiliki ide yang samar-samar untuk itu dalam benaknya. Tapi tolong,
bayangkan sesukamu, semuanya. ...Tapi bagaimana cerita ini akan berkembang?
Apakah mereka akan bertarung? Apakah mereka akan lari? Atau akankah
mereka bertemu? Atau mungkin jalan yang bahkan lebih berbeda lagi? Aku akan
sangat senang jika kalian berpikir "Jika saja aku bisa menulisnya" ketika kalian
pergi tidur. Aku memiliki perasaan bahwa jika Satoru-san berbagi
pengetahuannya dengan mereka, New Ainz Ooal Gown juga bisa mengalahkan
para Pleiades. Mereka akan menjadi tim impian dunia. Yah, selama tidak ada
makhluk kuat lain yang bergabung dalam pertempuran.

Cure Elim-kun: Siapa pun yang melihat lembar karakter di akhir buku harusnya
mengetahui kalau dia lima level dibawah Satoru-san, hingga Satoru-san pasti
dapat mengalahkannya - benar kan, jika Kalian berpikir demikian, Kalian salah .
Bahkan jika mereka berdua level 100, Touch Me-san jauh lebih kuat daripada
seseorang dengan yang memiliki job level 100. Sebaliknya, sebagai anggota dari
Ras Dragon dan dengan Job Classnya yang kuat, Cure Elim-kun sebenarnya lebih
kuat daripada seseorang yang berada di level 95. Tentu saja, berkat
penyesuaian damage berbasis level, peluang kemenangannya lebih rendah.
Apakah dia benar-benar ada di novel utama adalah rahasia untuk saat ini. Tetapi
jika dia benar-benar ada, 200 tahun masa belajar dan akumulasinya berarti dia
akan memiliki lebih sedikit kelemahan daripada di buku ini. Ya, itulah yang aku
rasakan tentang semua itu.

Yah, aku berharap dapat melihatmu di volume berikutnya, yang keluar di


pertengahan tahun ini di Kalender Maruyama. Sampai jumpa.

2019 April Maruyama Golden

429
430

Anda mungkin juga menyukai