Anda di halaman 1dari 3

AZIZAH RARA / 17.A1.

0174
POLA PERMUKIMAN
DESA (RURAL) DAN KOTA (URBAN)

I. PENGERTIAN bersifat khusus / unik. Hal ini merupakan cerminan dari


Permukiman adalah bagian dari suatu ruang, suatu nilai social dan budaya dari daerah setempat yang
daerah lingkungan hidup yang berada di luar dari kawasan memiliki kaitan erat dengan adat istiadat, norma dan
lindung, seperti kawasan perkotaan dan perdesaan. tradisi.
Permukiman ini memiliki fungsi sebagai tempat tinggal atau c. Pola Permukiman
hunian dan juga pula sebagai tempat kegiatan yang  Pola Liniear
menunjang serta mendukung, mengembangkan, ,
Pola linear pada pedesaan ditentukan dari
mempertahankan kelangsungan kehidupan dan
lokasi mata pencaharian masing – masing penduduk
penghidupan.
desa sebagai contoh : permukiman yang dimana
II. PERMUKIMAN DESA ( RURAL )
mayoritas warganya sebagai nelayan, maka emiliki
a. Ciri – ciri Fisik :
pola penataan permukimannya mengikuti bentuk aliran
- Masyarakat bersifat homogen dan menganut
laut atau sungai sekitar. Sedangkan untuk permukiman
kepercayaan adat istiadat dari daerah setempat
yang dimana mata pencaharian masing – masing
- Penduduk dalam sebuah desa biasanya masih
penduduk adalah seorang pertain maka memiliki pola
memiliki hubungan darah dankekerabatan tinggi.
permukiman dimana mereka akan membuat pola
- Pola penataan pada permukimannya berdasarkan
penataan yang berada sedekat mungkin dengan
pada aturan atau kepercayaan adat istiadat yang
lading.
masih berlaku dari daerah setempat.
b. Karakter Budaya
Permukiman di pedesaan digambarkan sebagai
tempat yang masih memegang teguh adat istiadat,
kepercayaan daerah setempat, nilai dan budaya yang
AZIZAH RARA / 17.A1.0174

 Pola Cluster - Penataan permukiman penduduk dan ruang luar yang


Untuk pola cluster berbeda dengan linear. Sifat cluster menggunakan perencanaan.
sendiri adalah mengelompok. Pemukiman yang memiliki - Penentuan wilayah yang bersifat teratur
pola cluster akan dikelompokkan berdasarkan batas – - Pembangunan gedung – gedung setempat dilakukan
batas wilayah daerah seperti RT & RW, Kelurahan, secara vertical ke atas.
Kecamatan, dll. - Banyaknya bangunan – bangunan yang padat.
- Memiliki jumlah penduduk yang padat.
- Terdapat area terbuka hijau sebagai paru – paru kota
- Sarana pendidikan yang lengkap
- Sebagai pusat pemerintahan
- Memiliki ruang sarana olahraga
- Memiliki alun – alun kota
d. Ciri Non-Fisik b. Karakter Budaya
Ciri – ciri non fisik pada pedesaan adalah peraturan, - Masyarakat di perkotaan memiliki tingkat kesadaran
norma adat istiadat, tata tertib tersendiri yang berbeda di gotong royong yang rendah antar sesama.
setiap masing – masing daerah yang tidak tertulis secara - Terdiri dari berbagai macam keagamaan, suku dan
lisan namun sudah menjadi kesepakatan bersama oleh budaya.
masyarakat setempat. - Norma agama yang kurang diperhatikan.
III. POLA PERMUKIMAN DI KOTA ( URBAN ) - Persaingan yang ketat antar masyarakat atau golongan

a. Ciri – ciri Fisik : tertentu.

- Pada permukiman kota sudah terdapat tempat khusus - Masyarakat di perkotaan memiliki pemikiran yang bersifat

untuk pasar, pertokoan, supermarket dan pusat rasional.

perdagangan. c. Pola Permukiman

- Karena adanya pusat-pusat kegiatan, maka banyak  Pola Konsentris

tempat atau area parkir.


AZIZAH RARA / 17.A1.0174

Kota berkembang ke segala arah, bersifat merata, dan


berbentuk melingkar.

d. Ciri Non-Fisik
Sebagai pusat pemerintahan kota, artinya pada
- Pola Sektoral
daerah tersebut terdapat berbagai pusat-pusat
Dalam proses pertumbuhan kota lebih ditentukan oleh pengaturan pengendalian pemerintahan yang berskala
sector – sector daripada sistem melingkar. baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

- Pola Inti Ganda


Memiliki arti bahwa pertumbuhan di kota berawal dari
pusat pertumbuhan kemudian menjadi bentuk yang
kompleks dikarenakan bermunculan nucleus – nucleus
baru sebagai kutub pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai