Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE)

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Disusun oleh :

Sindy Astika Damayanti

NIM. 171200159

A2A Farmasi Klinis

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2020
POST TEST KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Lakukan indentifikasi terhadap kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman
yang sering kalian temui pada lingkungan kerja!
Jawaban :
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Biasanya kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang
paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Kecelakaan di bidang farmasi dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
a. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
b. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban farmasi itu sendiri

Contoh yang sering ditemui pada lingkungan kerja :


 Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk
kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium.
 Percikan api, biasanya kebakaran kecil ini dapat disebabkan oleh kebocoran
tempat spritus sehingga ketika dinyalakan menimbulkan percikan api.
 Bahan iritasi dan korosif, biasanya penggunaan bahan-bahan yang bersifat
iritasi dan korosif dapat ditemukan saat bekerja di laboratorium. Contohnya
HCL, H2SO4, HNO3 dll
 Bahaya zat-zat oksidator kuat, penggunaan bahan oksidator yang kuat dapat
beresiko saat penggunaannya di laboratorium. Contohnya asam kuat seperti
peroksida.
 Terhirup bahan beresiko, resiko ini dapat terjadi di laboratorium saat kita
melakukan kegiatan memproduksi bahan-bahan yang ada di laboratorium.
 Bercanda dengan teman, hal ini beresiko jika tidak serius dalam melakukan
pekerjaan ketika di laboratorium.
 APD yang tidak lengkap dan tidak sesuai, hal ini dapat menimbulkan beberapa
bahaya untuk diri sendiri dan orang lain.

2. Berikan penjelasan kecelakaan kerja/gangguan kesehatan apa yang dapat


terjadi dari kondisi/tindakan tidak aman tersebut!
Jawaban :
 Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di
laboratorium. Akibatnya Ringan seperti memar, Berat seperti fraktura,
dislokasi dan memar otak.
 Percikan api yang dapat terjadi dapat menimbulkan kebakaran jika percikan
api merembet ke alat praktikum atau dapat terjadi kecelakaan berupa luka
bakar jika mengenai kulit.
 Bahan iritasi dan korosif seperti HCL, H2SO4, HNO3 dapat menimbulkan
iritasi pada kulit dari iritasi ringan hingga iritasi berat. Jika bahan-bahan ini
mengenai mata akan menimbulkan kebutaan pada mata. Kemudian jika
terkena tangan akan membuat terasa terbakar karna bahan yang korosif dan
bahan kimia yang kuat, serta jika menetes pada baju atau jas praktikum akan
membuat baju atau jas praktikum rusak dan bolong.
 Bahaya zat-zat oksidator kuat seperti asam kuat seperti peroksida pekat jika
menetes pada sebuah kayu atau meja kayu ataupun tisu dapat menimbulkan
timbulnya api.
 Terhirup bahan beresiko seperti bahan bahan kimia yang ada dilaboratorium
dapat menimbulkan keracunan hingga kerusakan organ.
 Bercanda dengan teman, hal ini beresiko jika tidak serius dalam melakukan
pekerjaan ketika di laboratorium karena dapat membahayakan diri sendiri dan
juga praktikan lainnya, salah satunya contohnya bisa saja bahan bahan yang
digunakan untuk praktikum tersenggol hingga jatuh, ada barang pecah yang
bisa melukai praktikan.
 APD yang tidak lengkap dan tidak sesuai, hal ini dapat menimbulkan beberapa
bahaya untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya apabila sedang
melakukan peracikan obat kemudian tidak menggunakan handscoon maka
obat yang diracik bisa saja terkontaminasi oleh bakteri yang ada pada tangan
hal ini bisa saja berakibat fatal nantinya untuk pasien.

3. Uraikan pendapat anda apakah K3 dibutuhkan dalam profesi anda!


Jawaban :
Menurut saya, K3 dalam dunia farmasi sangatlah dibutuhkan bahkan bukan
hanya difarmasi saja, namun di semua profesi bahwa K3 sangatlah penting dalam
melakukan kegiatan kerja atau beraktifitas lainnya. K3 merupakan hak asasi
karyawan dam salah satu syarat untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Disamping itu k3 pula menjadi syarat untuk memenagkan persaingan bebas di era
globalisasi dan pasar bebas ASEAN. Dalam bidang kefarmasian kesehatan dan
keselamatan kerja menjadi point yang utama dalam melakukan kegiatan kefarmasian,
apabila dalam melakukan kegiatan kefarmasian tidak mengutamakan keselamatan
dalam bekerja bisa saja kita melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal untuk
banyak orang dan merugikan banyak pihak.

Anda mungkin juga menyukai