Anda di halaman 1dari 19

“Dinamika Zarrah”

Disusun Oleh:

1. Rahmatullah Salama NIM : H021191049


2. Yoriska Patrisia NIM : H021910151
3. Agus Salim NIM : H021191054
4. Faisal Sumantri NIM : H021191055
5. Yusri NIM : H021191057

Prodi Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan "Dinamika Zarrah ".
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Fisika. Meskipun banyak hambatan
yang penyusun alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang hukum newton 1,2 dan
3, berat gaya gravitasi dan gaya normal, gaya gravitasi newton, gaya gesekan , dinamika
gerak melingkar dan hukum kepler. kami sajikan makalah ini dari berbagai sumber.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca.

Makassar, 08 September 2019

Penyusun 

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

2.1 Hukum Newton................................................................................................... 5


2.2 Berat Gaya Gravitasi dan Gaya Normal.............................................................. 7
2.3 Hukum Gravitasi Newton................................................................................... 11
2.4 Gaya Gesekan...................................................................................................... 14
2.5 Dinamika Gerak Melingkar……………………………………………………..
2.6 Hukum Kepler…………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................26

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................26


3.2 Saran ...................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada
hakikatnya mempelajari aktivitas – aktivitas fisik manusia dengan alam disekitarnya.
Dengan mempelajari ilmu fisika, kita dapat mengetahui apa sebenarnya yang kita alami
selama kita hidup didunia.
Contoh kongkretnya adalah disaat kita menarik tuas rem pada kendaraan, seketika
itu pula kendaraan kita akan berhenti secara langsung atau berangsur-angsur melambat
hingga berhenti. Hal itu disebabkan karena terjadi reaksi antara roda kendaraan dengan
tuas rem yang kita tarik tersebut, yang disebut gaya (dalam hal ini adalah gaya gesek).
Pada kesempatan kali ini, kami telah menyusun makalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Fisika. Kami mengangkat topik pembahasan yaitu “Dinamika Zarrah”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi dari Hukum Newton ?


1.2.2 Apa definisi dari Berat Gaya Gravitasi dan Gaya Normal?
1.2.3 Apa definisi dari Gaya Gravitasi Newton?
1.2.4 Apa definisi dari Gaya Gesekan?
1.2.5 Apa definisi dari Dinamika Gerak Melingkar?
1.2.6 Apa definisi Hukum Kepler?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui definisi dari Hukum newton


1.3.2 Mengetahui definisi dari Berat Gaya Gravitasi dan Gaya Normal
1.3.3 Mengetahui definisi dari Gaya Gravitasi Newton
1.3.4 Mengetahui definisi Gaya Gesekan
1.3.5 Mengetahui definisi dari Dinamika Gerak Melingkar
1.3.6 Mengetahui definisi dari Hukum Kepler

1
BAB II

PEMBAHASAN

HUKUM NEWTON

Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja


pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum gerak ini merupakan pondasi
mekanika klasik yang dijabarkan dalam tiga Hukum Fisika.

1. HUKUM NEWTON 1

Bunyi: “Jika resultan pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap
diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”.

Berdasarkan hukum ini, kamu dapat memahami bahwa suatu benda cenderung
mempertahankan keadaannya. Benda yang diam akan cenderung untuk tetap diam dan benda
yang bergerak akan cenderung untuk tetap bergerak. Oleh karena itu, Hukum Newton I juga
disebut sebagai hukum kelembaman atau hukum inersia.

Contoh penerapan Hukum Newton I dapat kamu amati apabila kamu sedang dalam kendaraan
yang sedang bergerak kemudian direm secara mendadak, maka badan kamu akan terdorong
ke depan. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap melaju”. Contoh lainnya
dapat kamu amati apabila kamu sedang duduk pada kendaraan yang diam kemudian bergerak
secara mendadak, maka badan kamu akan tersentak ke belakang. Itulah yang dimaksud
dengan “kecenderungan untuk tetap diam”.

Contoh-contoh diatas merupakan peristiwa kelembaman atau inersia. Sifat kelembaman suatu


benda ditentukan oleh massa benda tersebut. Makin besar massa benda, maka
kelembamannya akan semakin besar.

Massa merupakan besaran inersia suatu benda. Semakin besar massa suatu benda, maka akan
semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuat benda tersebut melakukan akselerasi
atau percepatan. Selain itu, massa benda yang besar akan lebih susah untuk digerakkan dari
posisi diam dan susah dihentikan dari kondisi bergerak.

2. HUKUM NEWTON II

Bunyi: “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya
dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total
yang bekerja padanya”.

Berdasarkan Hukum Newton II, kamu dapat memahami bahwa suatu benda akan bertambah
kelajuannya jika diberikan gaya total yang arahnya sama dengan arah gerak benda. Akan
tetapi, jika arah gaya total yang diberikan pada benda tersebut berlawanan dengan arah gerak
benda maka gaya tersebut akan memperkecil laju benda atau bahkan menghentikannya.

2
Karena perubahan kelajuan atau kecepatan merupakan percepatan. Maka dapat disimpulkan
bahwa gaya total yang diberikan pada benda dapat menyebabkan percepatan. Contoh
penerapan hukum Newton II dapat kamu amati apabila kamu menendang sebuah bola
(artinya kamu memberikan gaya kepada bola), maka bola tersebut akan bergerak dengan
percepatan tertentu.

Hukum Newton II dinotasikan dengan rumus:

Dimana:
 = gaya total yang bekerja pada benda (N)
 = massa benda (kg)
 = percepatan benda (m/s2)

3. HUKUM NEWTON III

Bunyi: “Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.”

Contoh penerapannya adalah saat kamu memukul meja (artinya memberikan gaya kepada
meja), maka meja tersebut akan memberikan gaya kembali kepada tangan kamu dengan besar
yang sama dan berlawanan arah dengan arah gaya yang kamu berikan. Oleh karena itu,
semakin besar kamu memukul meja, maka tangan kamu akan semakin sakit karena meja
melakukan gaya yang juga semakin besar ke tangan kamu. Perhatikan gambar dibawah.

Hukum Newton III dinotasikan dengan rumus:

Dimana:
 =gaya yang diberikan pada benda 2 (N)
 = gaya yang diterima kembali pada benda 1 (N)

3
BERAT, GAYA GRAVITASI DAN GAYA NORMAL

Gaya yang menyebabkan percepatan disebut gaya gravitasi. Dengan menerapkan Hukum II


Newton untuk gaya gravitasi dan untuk percepatan a, digunakan percepatan ke bawah yang
disebabkan oleh gravitasi yaitu g, maka gaya gravitasi pada sebuah benda FG, yang besarnya
biasa disebut berat w, dapat dituliskan :

FG = m . g

Arah gaya ini ke bawah menuju pusat bumi.

Dalam satuan Sistem Internasional (SI), percepatan gravitasi dinyatakan dalam m/s 2.
Percepatan gravitasi di suatu tempat pada permukaan bumi sebesar g = 9,80 m/s2. Satuan
percepatan gravitasi dapat dinyatakan dalam N/kg, di mana g = 9,80 m/s2 = 9,80 N/kg. Hal ini
berarti, sebuah benda yang massanya 1 kg di permukaan bumi memiliki berat sebesar:

w = 1 kg × 9,80 m/s2 = 9,80 N

Berat suatu benda di Bumi, Bulan, planet lain, atau di luar angkasa besarnya berbeda-beda.
Sebagai contoh, percepatan gravitasi g di permukaan bulan kira-kira 1/6 percepatan gravitasi
di permukaan bumi. Sehingga massa 1 kg di permukaan bumi yang beratnya 9,8 N, ketika
berada di permukaan bulan beratnya menjadi 1,7 N. Gaya gravitasi bekerja pada sebuah
benda ketika benda tersebut jatuh. Ketika benda berada dalam keadaan diam di Bumi, gaya
gravitasi pada benda tersebut tidak hilang. Hal ini dapat diketahui, jika kita menimbang
benda tersebut dengan menggunakan neraca pegas. Gaya yang besarnya sama, pada
persamaan FG diatas, tetap bekerja, tetapi mengapa benda tidak bergerak?

 HUBUNGAN BERAT- GAYA GRAVITASI DAN GAYA NORMAL

Dari Hukum II Newton, resultan gaya pada sebuah benda yang tetap diam adalah nol. Pasti
ada gaya lain pada benda tersebut untuk mengimbangi gaya gravitasi. Untuk sebuah benda
yang diam di atas meja, maka meja tersebut memberikan gaya ke atas (perhatikan gambar
dibawah). Meja sedikit tertekan di bawah benda, dan karena elastisitasnya, meja itu
mendorong benda ke atas seperti diperlihatkan pada gambar. Gaya yang diberikan oleh meja
ini sering disebut gaya sentuh, karena terjadi jika dua benda bersentuhan. Ketika gaya sentuh
tegak lurus terhadap permukaan bidang sentuh, gaya itu biasa disebut gaya normal N
(“normal” berarti tegak lurus).

4
Dari Hukum II Newton, resultan gaya pada sebuah benda yang tetap diam adalah nol. Pasti
ada gaya lain pada benda tersebut untuk mengimbangi gaya gravitasi. Untuk sebuah benda
yang diam di atas meja, maka meja tersebut memberikan gaya ke atas (perhatikan gambar
dibawah). Meja sedikit tertekan di bawah benda, dan karena elastisitasnya, meja itu
mendorong benda ke atas seperti diperlihatkan pada gambar. Gaya yang diberikan oleh meja
ini sering disebut gaya sentuh, karena terjadi jika dua benda bersentuhan. Ketika gaya sentuh
tegak lurus terhadap permukaan bidang sentuh, gaya itu biasa disebut gaya normal N
(“normal” berarti tegak lurus).

Tetapi gaya-gaya tersebut bukan gaya-gaya yang sama dan berlawanan arah yang dibicarakan
pada Hukum III Newton. Gaya aksi dan reaksi Hukum III Newton bekerja pada benda yang
berbeda, sementara kedua gaya yang ditunjukkan pada gambar diatas, bekerja pada benda
yang sama. Gaya ke atas N pada benda diberikan oleh meja. Reaksi terhadap gaya ini adalah
gaya yang diberikan oleh benda kepada meja. Kondisi diatas menunjukan adanya hubungan
antara berat – gaya gravitasi dan gaya normal.

HUKUM GRAVITASI NEWTON

Hukum gravitasi Newton adalah kesimpulan Newton bahwa gaya tarik gravitasi yang
bekerja antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Gravitasi bumi merupakan salah satu ciri bumi,
yaitu benda-benda ditarik ke arah pusat bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini
dinamakan gaya gravitasi bumi.
Besar gaya tarik-menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Dimana:
F = gaya tarik gravitasi (N)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)
G = konstanta gravitasi umum (6,673 x 10–11Nm2/kg2)

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan hukum gravitasi Newton adalah:

 Benda dianggap partikel atau berbentuk bola


 Garis kerja gaya terletak antara garis hubung yang menghubungkan pusat benda 1 dan
pusat benda ke-2
 F12, gaya gravitasi pada benda 1 yang dikerjakan oleh benda 2(disebut F aksi), F2,1,
adalah gaya gravitasi yang dilakukan pada benda 2 oleh benda 1(disebut F reaksi)

5
GAYA GESEKAN

Gaya Gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya ini terjadi
karena sentuhan benda dengan bidang lintasan akan membuat gesekan antara keduanya saat
benda akan mulai bergerak hingga benda bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan berdasarkan
kekasaran permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar permukaan suatu
bidang maka nilai gaya geseknya akan semakin besar.

Terdapat dua jenis gaya gesek yaitu Gaya Gesek Statis dan Kinetis. Berikut dijelaskan lebih
lanjut.

Gaya Gesek Statis (GGS)

Gaya Gesek Statis adalah gaya yang bekerja saat benda diam hingga tepat saat benda akan
bergerak. Sebagai contoh, GGS dapat mencegah kamu untuk tergelincir dari tempat kamu
berpijak. GGS juga dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring.

Besar GGS merupakan hasil perkalian antara koefisien gesek statis dengan gaya normal
benda. Koefisien gesek merupakan besaran yang bergantung pada kekasaran kedua
permukaan bidang yang bersentuhan. Koefisien gesek statis dinotasikan dengan  .

Persamaan GGS:

Perhatikan gambar diatas untuk melihat arah-arah gaya. Karena setiap benda yang diam
hingga tepat akan bergerak memiliki nilai GGS, maka benda tidak akan bergerak jika gaya
yang diberikan lebih kecil dari nilai GGS (karena arah gaya yang diberikan dengan arah gaya
gesek selalu berlawanan). Jadi, benda akan dapat bergerak jika gaya yang diberikan lebih
besar dari nilai GGS.

 benda tetap diam.

 benda mulai bergerak

6
Gaya Gesek Kinetis (GGK)

Gaya gesek kinetis adalah gaya yang bekerja saat benda bergerak. Saat benda diam hingga
tepat akan bergerak, gaya yang berkerja adalah GGS. Lalu, saat benda mulai bergerak maka
gaya yang bekerja adalah GGK. Jika tidak terdapat GGK, maka suatu benda yang diberi gaya
akan selalu melaju dan tidak akan berhenti karena tidak ada gaya gesek yang
melambatkannnya, seperti di luar angkasa.

Sama seperti GGS, nilai GGK merupakan hasil perkalian antara koefisien geseknya dengan
gaya normal benda. Koefisien gesek kinetis dinotasikan dengan  . Biasanya, nilai koefisien
gesek kinetis selalu lebih kecil dari koefisien gesek statis untuk material yang sama.

Persamaan GGK:

Penerapan Dan Manfaat Gaya Gesekan


Contoh penerapan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari adalah gaya gesekan antara
kanvas rem sepeda dengan peleknya sehingga sepeda dapat direm sesuai keinginan kita.
Contoh lainnya adalah penampilan ban mobil atau motor yang dibuat bergerigi agar dapat
mencengkeram permukaan jalan sehingga kendaraan tidak mudah tergelincir. Gaya gesekan
ini merupakan gaya yang menguntungkan. Namun, tak jarang gaya gesekan antara dua
permukaan yang bersentuhan juga dapat merugikan. Contohnya adalah gesekan yang terjadi
pada pergerakan bagian-bagian mesin yang mengakibatkan mesin tersebut panas dan aus.
Untuk mencegahnya, digunakan oli yang dapat memperhalus permukaan yang bersentuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada gaya gesekan yang menguntungkan, tetapi ada juga yang
merugikan. Berikut ini adalah contoh gaya gesekan yang menguntungkan.

1. Permukaan ban mobil dan ban sepeda motor dibuat tidak rata supaya dapat
mencengkeram permukaan jalan.
2. Bagian bawah sepatu dan skital dibuat dari bahan karet dan sejenisnya. Bentuknya
dibuat tidak rata agar dapat menahan pemakainya agar tidak terpeleset.

Contoh gaya gesekan yang merugikan adalah sebagai berikut.

1. Pada mesin-mesin mobil, sepeda motor, atau mesin-mesin di pabrik selalu terjadi
gesekan antara bagian-bagian mesin tersebut. Oleh karena itu, antara bagian mesin
perlu dilindungi dengan cara diberi minyak pelumas atau oli.
2. Gotri sepeda yang dipasang pada punis dekat as roda perlu diberi vaselin agar tidak
cepat aus.

7
Contoh Penerapan  Gaya Gesekan  Pada Rem Mobil

DINAMIKA GERAK MELINGKAR

Dalam dinamika gerak melingkar ada gaya yang memengaruhi geraknya. contohnya,
pernahkah anda melihat seutas tali di ujungnya berisi benda kemudian diputar. Gaya
tersebut disebut dengan gaya sentripetal. nah, begitulah sedikit gambaran dari
dinamika gerak melingkar.

Ini adalah contoh dari dinamika gerak melingkar.

Bola yang digerakan horizontal

Gerak bola pada ayunan konis

8
Bola yang digerakan vertikal

Seperti yang terlihat pada gambar, dimana gaya sentripetal itu arahnya kedalam dan
berat arahnya kebawah demikian juga tegangan tali arahnya kedalam mengikuti gaya
sentripetal.

dalam gerak ini rumus yang digunakan sama seperti gerak lurus yaitu F=m.a. namun
kali ini percepatannya diganti dengan Percepatan sentripetal aR. 

Maka didapat hasil sebagai berikut :

Ini adalah rumus yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah Gerak benda
pada ayunan konis.

Ini adalah rumus yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah Gerak benda pada
gerakan vertikal

9
HUKUM KEPLER

Hukum Kepler terdiri dari tiga hukum yang mengatur tentang pergerakan planet-planet
terhadap matahari.

1. HUKUM KEPLER 1

“Lintasan orbit setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari
terletak pada salah satu fokusnya.”

10
Dari model lntasan planet diatas diperlihatkan berbentuk elips yang mengelilingi matahari.
Matahari berada pada salah satu titik fokusnya yang ditandai dengan F1 dan F2. Pada
keadaan tersebut, planet memiliki dua jarak yakni jarak terhadap F2 adan jarak terhadap F1.

Bentuk elips orbit ditentukan oleh nilai eksentrisitas yang berkisar antara 0 dan 1 (0 < ε < 1).
Semakin kecil nilai eksentrisitasnya (mendekati nol), maka orbit akan berbentuk seperti
lingkaran dengan matahari berada di tengahnya. Jika nilai eksentrisitasnya mendekati satu,
maka bentuk orbit akan memanjang dan tipis.

Jika planet berada pada jarak terjauh matahari (sebelah kanan F1), maka pada saat itu planet
berada pada titik aphelion. Jika planet berada pada jarak terdekat dengan matahari (sebelah
kiri F2), maka planet berada pada titik perihelion.

Perhatikan gambar diatas, jika matahari berada pada titik fokus sebelah kanan dan planet
mengitarinya dengan orbit elips, maka titik perihelion terjadi saat θ = 0° dan jaraknya adalah
r min; titik aphelion terjadi saat θ = 180° dan jaraknya dari matahari adalah r max. Saat θ =
90° dan θ = 270°, jarak planet sama dengan p.

Jarak titik perihelion dan jarak titik ahelion dapat dicari dengan rumus:

Dan jika diketahui jarak titik perihelion dan aphelion maka dapat dicari nilai eksentrisitas
orbitnya dengan:

11
Perhatikan skema orbit elips diatas dimana b merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit
terdekat dan a merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit terjauh. Maka, luas orbit elips
dapat dicari dengan rumus:

2. HUKUM KEPLER 2

“Garis khayal yang menghubungkan planet dengan matahari mencakup luas daerah yang
sama dalam interval waktu yang sama.”

Pada gambar diatas diperlihatkan contoh orbit planet terhadap matahari. Jari-jari orbit dan
kecepatan sudut planet pada orbit yang berbentuk elips akan selalu bervariasi. Planet akan
bergerak lebih cepat ketika berada dekat dengan matahari, kemudian akan bergerak lebih
lambat ketika berjarak jauh dari matahari. Hukum II Kepler menyatakan bahwa luasan area
(biru) nilainya konstan dimanapun planet berada pada orbitnya diukur berdasarkan interval
waktu yang sama.

Jika diketahui periode planet (revolusi planet) sebesar P. Maka kecepatan sudut rata-rata
dapat dicari dengan rumus:

3. HUKUM KEPLER 3

“Kuadrat periode orbit suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
matahari.”

12
Secara matematis, Hukum III Kepler dapat ditulis dengan:

dimana:

T1 merupakan periode planet 1


T2 merupakan periode planet 2
r1 merupakan jarak planet 1 dari matahari
r2 merupakan jarak planet 2 dari matahari

Nilai konstanta tersebut yang setara dengan   bernilai sekitar 7,5.

 FUNGSI HUKUM KEPLER

Hukum Kepler berfungsi untuk memprediksi lintasan planet-planet atau benda luar angkasa
lain seperti asteroid atau komet yang mengorbit matahari. Selain itu, hukum Kepler dapat
pula digunakan untuk benda-benda langit lain yang tidak hanya mengorbit matahari tapi
benda langit lainnya seperti orbit bulan terhadap planetnya. Hukum Kepler digunakan karena
ia dapat memprediksi lintasan orbit dengan perhitungan yang cukup sederhana. Untuk
perhitungan yang lebih akurat, hukum Gravitasi Newton dapat dipakai menggantikan hukum
Kepler.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

13
Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja
pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.Hukum Newton terbagi tiga yaitu Hukum
Newton I,Hukum Newton II,dan Hukum Newton III.

Gaya yang menyebabkan percepatan disebut gaya gravitasi. Dengan menerapkan Hukum


II Newton untuk gaya gravitasi dan untuk percepatan, digunakan percepatan ke bawah yang
disebabkan oleh gravitasi yaitu, maka gaya gravitasi pada sebuah benda , yang besarnya biasa
disebut berat.Gaya normal adalah gaya yang timbul akibat adanya interaksi antara partikel-
partikel. 
Hukum gravitasi Newton adalah kesimpulan Newton bahwa gaya tarik gravitasi yang
bekerja antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda.

Gaya Gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Terdapat dua
jenis gaya gesek yaitu Gaya Gesek Statis dan Kinetis.

Dalam dinamika gerak melingkar ada gaya yang memengaruhi geraknya yaitu gerak
sentripetal.Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar
dengan arah selalu menuju pusat lingkaran

Hukum Kepler terdiri dari tiga hukum yang mengatur tentang pergerakan planet-planet
terhadap matahari yaitu hukum kepler I,hukum kepler II,dan hukum kepler III.

3.2 Saran

Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dalam penulisan dan kata kata yang ada didalam makalah ini. kami berharap para
pembaca dapat memahami dan mengerti semua pembahasan yang kami paparkan dalam
makalah ini. selain itu kritik dan saran kami perlukan untuk membangun dalam
pembuatan makalah kami untuk kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/hukum-newton-1-2-3/

https://fisikazone.com/gaya-gesekan-kelas-8/

https://www.studiobelajar.com/gaya-gesek/

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Gravitasi-Newton-2016-
2016/menu3.html

https://fisikazone.com/berat-gaya-gravitasi-dan-gaya-normal/
https://adadasitus.wordpress.com/2017/03/28/dinamika-gerak-melingkar/

https://www.studiobelajar.com/hukum-kepler/

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai