1. Pendahuluan
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada
struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur Rangka Batang (truss).
Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal
sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umunya mampu mendukung beban atap
sampai dengan 10 meter, sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung atap, dengan
sistem Rangka Batang atau Lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan
bentang 150 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan
pabrik, dll. Kudakuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan
bentang sekitar 10 hingga 15 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan
ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangakaian batang yang selalu
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk
penutupnya, maka konstruksi kudakuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap
susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang
nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.
Kuda-kuda diletakkan diatas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan
bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena
tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan
mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban
yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, kaso, gording, kuda-
kuda) dan beban hidup (pekerja, angin, dan air hujan).
Baja ringan telah lulus uji laboratorium sehingga layak digunakan sebagai rangka
atap menggantikan kayu. Jika anda pernah mendengar berita tentang rangka atap
baja ringan yang roboh itu kemungkinan disebabkan karena beberapa faktor
kesalahan seperti berikut:
1. Kesalahan Perencanaan, Gambar dan spesifikasi yang kurang lengkap system
struktur yang di pilih rentan kerusakan (misalkan perhintungan rangka atap baja
ringan menggunakan genten metal tetapi menggunakan genteng keramik )
2. Kesalahan Pelaksanaan, Misalnya kecelakan alat, pelaksanaan atau metode
pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan, atau dengan sengaja merubah
sepesifikasi untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Analisa rangka atap baja ringan tergantung pada berat penutup atap, tentu setiap
jenis penutup atap berbeda-beda analisa hitungannya.