Anda di halaman 1dari 23

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

DI INDUSTRI
PUSKESMAS MEDOKAN AYU

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN PENCEGAHAN (IKM-KP)


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
OLEH :
BRANANDITO PUTRA R 011823143014
NI NYOMAN TRISNA RAHAYU L 011823143042
KADEK DHANYA CHANDITA 011823143110
SAFIRA RAHMA 011823143111
EDWARD ADIJAYA RUSLI 011823143112

Pembimbing: Subur Prajitno, dr., M.Kes, AKK


◦ Nama Industri : IKM Cahaya Emas
◦ Alamat Industri : Jalan Jenderal Sudirman, Gang Garuda, Lingkungan Welaran
Timur, Kelurahan Penganjuran, Kabupaten Banyuwangi
◦ Kategori Industri : Informal
◦ Produk Industri : Sabun Cuci
◦ Tahun Berdiri : 2013
◦ Luas Lahan : 10 m x 10 m
Jumlah total Pekerja : 10
◦ Pegawai tetap : 4 Orang (Perempuan 4 orang, laki-laki 0 orang)
◦ Pegawai tidak tetap / outsourcing : tidak ada
◦ Pendidikan Formal pekerja
NO JENJANG Jumlah (%)
1 SD 100%
2 SMP 0
3 SMA 0
4 PT / S2 0
TOTAL 100%

◦ Pekerja yang mempunyai sertifikasi kerja sesuai pekerjaannya: 0 %


◦ Umur (range): 50 – 60 tahun

PERUSAHAAN
◦ Struktur Organisasi Ada
◦ Divisi K3 Tidak Ada
KEBIJAKAN K3
Pelatihan yang diselenggarakan perusahaan

◦ K3 : Tidak ada ◦ Audit K3 Internal


◦ Keahlian kerja : Pelatihan membuat Pernah diadakan :
sabun cuci untuk ibu rumah tangga • Rutin setahun sekali
tahun 2013. Pelatihan diadakan oleh • Tidak Rutin
Hari Triandoko dari program CSR Ö Belum pernah diadakan
Indonesia Multi Corporate
◦ Adanya divisi K3 : Tidak ada ◦ Audit K3 Eksternal
Pernah diadakan :
• Rutin setahun sekali
• Tidak Rutin
Ö Belum pernah diadakan
KEBIJAKAN K3
◦ Jumlah kasus kecelakaan kerja : Tidak tercatat

◦ Investigasi Penyebab Kecelakaan

Selalu dilakukan setiap ada kecelakaan kerja


Kadang-kadang dilakukan
Ö Tidak pernah dilakukan

◦ Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja


Ya dilakukan sesuai faktor resiko di lingkungan kerja
Ya dilakukan tetapi tidak disesuaikan dengan resiko di lingkungan kerja
Ö Tidak dilakukan
KEBIJAKAN K3
◦ Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Ya dilakukan secara berkala setiap 1 bulan sekali dan sesuai faktor resiko di
lingkungan kerja
Ya dilakukan tetapi tidak secara regular dan atau tidak disesuaikan dengan resiko
di lingkungan kerja
Ö Tidak dilakukan

◦ Pemeriksaan Khusus

Ya dilakukan secara khusus yaitu pemeriksaan darah di klinik terdekat (100m) dari
perusahaan setiap tahun
Ö Tidak dilakukan
KEBIJAKAN K3
◦ Kejadian PAK : Tidak ada
◦ Jika pernah terjadi PAK, apa saja tindakan yang telah dilakukan? Tidak ada data

◦ Absensi pekerja : Tidak ada data


◦ Tingkat Absensi pekerja yang paling tinggi di divisi apa? Tidak ada data
◦ Apakah sudah ada upaya evaluasi terhadap absensi pekerja Belum
MATERI DAN PROSES KERJA
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA TERKAIT K3
1. Bahaya Bahan Kimia
◦ Sodium Lauryl Sulfate -> Iritasi kulit, iritasi mata
◦ Sodium Sulfat -> Iritasi pada mata dan saluran pernapasan
◦ Pewarna makanan jeruk nipis -> Alergi
2. Bahaya Fisik
◦ Air panas -> Luka bakar
3. Bahaya Ergonomi
◦ Fisik -> Low Back Pain (LBP), CTS, epicondylitis / Hernia -> pekerja usia 50 – 60 tahun
4. Bahaya Psikososial
◦ Burnout (kelelahan psikis) -> peningkatan beban kerja
FASILITAS-FASILITAS YANG
DISEDIAKAN INDUSTRI
ADA TIDAK ADA KETERANGAN
KLINIK Ö
ALAT PELINDUNG DIRI Ö
(APD)
APAR TIDAK ADA DATA
PENGOLAHAN TIDAK ADA DATA
LIMBAH
KANTIN Ö
TOILET Ö
ASURANSI KESEHATAN Ö BPJS PBI
/ KECELAKAAN /
JAMSOSTEK /
TUNJANGAN
KESEHATAN LAIN
DISKUSI
◦ Kunjungan K3 ke tempat usaha kecil menengah IKM CAHAYA EMAS yang berlokasi di
Kelurahan Penganjuran, Kabupaten Banyuwangi.
◦ IKM CAHAYA EMAS bergerak dibidang produksi sabun cuci serbaguna yang dapat
digunakan untuk mencuci piring, mengepel lantai, dsb. Dan produk ini diklaim ramah
lingkungan
◦ Proses pembuatannya yaitu bahan baku air mineral yang telah direbus, kemudian
dicampurkan dengan SLS (1 galon air + 1 kg SLS) dan diaduk perlahan, kemudian
menambahkan Sodium Sulfat 100 gr untuk bahan pengental, selain itu, ditambahkan
Sukrsa untuk bahan pengawet serta diberikan aroma jeruk nipis dan pewarna hijau.
Adonan diaduk cukup lama, pekerja bergantian mengaduk secara manual.
ANALISIS POTENSI MASALAH AKIBAT
PAPARAN B3
A. Patofisiologi pajanan hingga menimbulkan masalah safety dan health
◦ Keluhan fisik LBP, HNP, CTS atau frozen shoulder dapat muncul pada para pekerja
dikarenakan kebiasaan yang monoton, seperti duduk dan membungkuk saat bekerja.

B. Biological Monitoring
Pemeriksaan kesehatan para pekerja secara berkala setiap 1 bulan dilakukan untuk
mendeteksi kondisi kesehatan pekerja selama bekerja, pemeriksaan yang dilakukan,
seperti:
◦ BRIEF survey
◦ Tes Laseque
◦ Tinel sign, Two point discrimination test
◦ Pemeriksaan gangguan kesehatan, seperti gejala batuk, sesak, nyeri dada, gatal,
kemerahan
C. Environmental Monitoring
Evaluasi dan monitoring yang perlu dilakukan, yaitu:
◦ Kewajiban seluruh pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti, masker, sarung
tangan, baju kerja yang tebal, kaca mata kerja untuk mencegah dari resiko terpapar
bahan kimia.
◦ Pembuatan ventilasi udara dengan jumlah dan ukuran yang memadai agar para pekerja
mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan tidak terjadi iritasi saluran pernapasan.
◦ Pengadaan alat / mesin pengolahan produk untuk mengurangi kontak paparan bahan
kimia secara langsung ke pekerja.

D. Kasus Gangguan Kesehatan Pada Pekerja


Gangguan kesehatan yang bisa terjadi pada pekerja, seperti:
◦ Dermatitis Kontak Iritan akibat bahan kimia
◦ Keratitis akibat paparan SLS
◦ LBP, HNP, CTS akibat kebiasaan duduk maupun membungkuk saat bekerja
TES SCREENING ERGONOMI
Baseline Risk Identification of Ergonomic
Factor (BRIEF) Survey
Adalah Metode penilaian tingkat risiko
ergonomi di tempat kerja yang dapat
menimbulkan Cummulative Trauma Disorders
(CTD).
Faktor-faktor risiko yang dinilai:
◦ Postur kerja: pergelangan tangan, bahu,
siku, leher, punggung, dan kaki.
◦ Faktor beban, durasi, dan frekuensi yang
dialami oleh masing-masing postur

Industri ini masih bekerja secara manual


tanpa alat maka ergonomi tes sangat
perlu dilakukan.
Potensi bahaya bagi
lingkungan/masyarakat sekitar
LIMBAH CAIR

BUTUH:
POLUSI LIMBAH BUTUH: POTENSI
1. SOP TEGAS
PABRIK APAR BAHAYA API
PEMBUANGAN &
PENYARINGAN
SUMBER AIR
BERSIH LIMBAH PEMBUATAN
2. PELAKSANAAN SABUN
BAU SESUAI SOP MEMBUTUHKAN
AIR MENDIDIH
MERUSAK
BIOTA AIR
ESTETIKA
INDUSTRI INI TIDAK MEMILIKI PIPA PENYARINGAN
(BELUM PERNAH DIEVALUASI MENGENAI PENYARINGAN LIMBAH)
Kasus K3
BUTUH:
RISIKO K3 • EDUKASI K3
PROSES:
• PENGADAAN APD
MANUAL
SIRAMAN AIR (MASKER,SARUNG
PAPARAN KIMIA PAPARAN FISIK TANGAN)
PANAS
• PENGAWASAN K3
DERMATITIS INDUSTRI
LBP
KONTAK

KERATITIS CTS UNTUK MENGURANGI


RISIKO K3 DIKEMUDIAN
HARI
◦ Sejauh ini, tidak tercatat kasus kecelakaan kerja yang pernah terjadi di unit kerja ini.
Namun 2 pekerja mengaku pernah mengalami iritasi kulit dan berobat sendiri ke puskesmas
terdekat
◦ Para pekerja tidak memiliki akses pada penggunaan masker dan sarung tangan karena tidak
disediakan oleh industri.
◦ Setiap bulan tidak diadakan pemeriksaan kesehatan
ALTERNATIF SOLUSI MASALAH K3
A. Pencegahan bahaya kimia yang dapat dilakukan:
◦ Penggunaan APD berupa masker, sarung tangan, dan google.
◦ Hindari kontak langsung dengan mata, kulit, dan pakaian pegawai.
◦ Meletakkan bahan kimia dengan jarak 2-4 m dari pekerja.
◦ Menyimpan bahan kimia di wadah tertutup.
◦ Sirkulasi dan ventilasi udara yang cukup.
◦ Membersihkan diri setelah terpapar dengan bahan kimia, dengan mandi atau cuci
tangan dengan bersih.
B. Pencegahan bahaya fisik yang dapat dilakukan:
◦ Meningkatkan kewaspadaan selama proses yang melibatkan bahan dengan suhu
tinggi, misalnya air mendidih.
◦ Pencegahan bahaya biologi yang dapat dilakukan: tidak ada.
◦ Pencegahan bahaya ergonomik yang dapat dilakukan:
• Mengevaluasi dan memperbaiki kondisi tempat kerja yang tidak ideal dengan
menyesuaikan bentuk dan ukuran peralatan dengan pekerja
• Memberikan edukasi dan contoh kepada pekerja mengenai postur kerja yang ideal.
• Melakukan exercise atau peregangan rutin minimal 30 menit pada saat jam istirahat.
• Menyediakan mesin pengaduk untuk membantu proses pengadukan
◦ Pencegahan bahaya psikososial yang dapat dilakukan:
• Menjalin hubungan kerjasama yang baik antar pekerja, saling membantu sesama.
• Menyediakan waktu untuk refreshing atau liburan bersama
• Bagi pimpinan diupayakan menghindari pemaksaan hasil kerja maksimal yang terlalu
berlebihan kepada para pekerja.
• Bagi pimpinan dapat diupayakan reward berupa pekerja terbaik setiap bulan yang
mendapat penghargaan dari industri
KESIMPULAN
◦ IKM Cahaya Emas berdiri sejak tahun 2013.
◦ Sejak UKM ini berdiri ada beberapa kasus iritasi pada kulit namun ringan dan para
pekerja berobat sendiri di layanan kesehatan masing-masing.

◦ Namun, beberapa risiko kerja seperti iritasi kornea (keratitis) yang harus diwaspadai
karena prosesnya lama tidak akut sehingga diperlukan kesadaran dari para perkerja
mengenai keselamatan kerja sudah cukup baik dan evaluasi kesehatan untuk seluruh
pekerja setiap bulan.
SARAN
◦ Kepatuhan para pegawai dalam menggunakan APD dan menerapkan aturan kerja
perlu dipertahankan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja di kemudian hari.
◦ Dilakukan penyuluhan K3 secara berkala kepada para pekerja.
◦ Menyediakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, goggles, apron) yang
memadai dan yang terstandar.
◦ Menyediakan APAR untuk memudahkan pemadaman api bila terjadi kebakaran.
◦ Exercise untuk mengurangi risiko ergonomi yang mungkin terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai