PT Sinar Sosro merupakan perusahaan pertama Indonesia dan di dunia yang berani
mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakt. Dengan
iklan “Apapun makanannya minumannya teh botol sosro”,
PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan yang bergerak dibidang minuman teh siap
minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia bahkan di dunia. Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah oleh Bapak Sosrodjojo. Nama
Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo.
Seiring berkembangnya perkembangan industri proses produksi sosro meliputi proses pemurnian air (Water
treatmenr process), proses produksi TCM (Teh cair manis) di bagian Kitchen, proses bottling (pembotolan),
proses PET (Polyethylene Terephthalate), yang dilakukan pengelohannya dengan menggunakan mesin modern
dari Jerman. Perkembangan industri sekarang semakin pesat yang diikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Hal tersebut yang mendukung penggunaan peralatan atau mesin dan bahan-bahan kimia
dalam proses produksi untuk mengahasilkan produk atau jasa yang bagus agar dapat bersaing di pasaran. Namun,
disisi lain kemajuan dan perkembangan tersebut memicu berbagai masalah keselamatan dan kesehatan kerja
(K3), seperti bertambahnya sumber bahaya, meningkatnya potensi bahaya, penyakit akibat kerja di tempat kerja.
Aspek K3 pada perusahaan di Indonesia belum menjadi prioritas, khususnya perusahaan swasta. Hal ini
disebabkan karena perusahaan swasta meminimalkan tenaga kerja dan pengeluaran dengan meraih keuntungan
yang sebesar-besarnya serta kurang pedulinya pengusaha akan pentingnya aspek K3.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis akan berusaha merumuskan masalah:
1. Bagaimana identifikasi bahaya dan penilaian dampak pada pekerja di PT. Sinar Sosro KBP Deli
Serdang?
2. Bagaimana pengendalian yang dilakukan oleh PT.Sinar Sosro KBP Deli Serdang terhadap bahaya dan
dampak yang ada
Tujuan Analisis Risiko
1. Mengetahui faktor-faktor bahaya, potensi bahaya, dampak kegiatan dan ketidak sesuaian yang ada di
PT.Sinar Sosro KBP Deli Serdang.
2. Mengetahui bagaimana pengendalian yang dilakukan oleh PT.Sinar Sosro KBP Deli Serdang terhadap
faktor maupun potensi bahaya yang ada
BAB 2 Tinjauan Pustaka
Keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk melaksanakan pekerjaan tanpa mengakibatkan kecelakaan atau
nihil kecelakaan, penyakit akibat kerja atau zero accident.
Tujuan dari keselamatan kerja adalah untuk mengadakan pencegahan agar setiap personil atau karyawan tidak
mendapatkan kecelakaan dan alat-alat produksi tidak mengalami kerusakan ketika sedang melaksanakan
pekerjaan.
PT SINAR SOSRO KPB DELI SERDANG
Profil Perusahaan
PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan yang bergerak dibidang minuman teh siap minum dalam kemasan botol
yang pertama di Indonesia bahkan di dunia.
PT. Sinar Sosro Pabrikan (KPB) Deli Serdang yang berlokasi di Tanjung 6 Morawa km 14,5.
Untuk kantor pabrikan (KPB) mempunyai luas tanah mencapai ±24.710 m2 dengan luas bangunan mencapai
±13.386 m2 .
Bahan Pembantu: Unit Pendukung Produksi:
Bahan Baku: o Caustic Soda (NaOH)
Teh o Celatom (Filter Aid) o Pembangkit Listrik
Air o Chlorine
o Bengkel
o Pasir Kuarsa
Gula o Stabilon
2. Bising pada proses pembotolan Gangguan pendengan setiap pekerja di Permenaker no.05 Memasang peredam bising pada alat
(bottling) dan proses berikan APD untuk tahun 2018 produksi yang menjadi sumber bising
PET (polyethylen proteksi diri tentang K3 Menggunakan pelindung diri, seperti
terephralate) mesin lingkungan kerja ear plug untuk melindungi telinga
yang di gunakan
memiliki suara yang
bising
3. Listrik semua alat produksi Cedera karena listrik melakukan Permenaker no.05 Memasang sekering atau pemutus arus
dijalankan dengan seperti terbakar, pemeriksaan listrik tahun 2018 Seluruh
listrik kejutan, kehilangan secara rutin tentang K3 karyawan agar berati-hati dalam
kesadaran,dan lingkungan kerja penggunaan listrik
kebakaran Menyediakan alatpemadam
kebakaran (APAR)
4. radiasi area kantor Gangguan pada melakukan Permenaker Menggunakan
produksi mata, sakit pengecakan no.05 tahun pelindung layar
mengharuskan kepala dan rutin terhadap 2018 tentang dan
karyawan disfungsi sistem kesehatan K3 kacamata anti radiasi Batasi
melakukan saraf pekerja lingkungan waktu
kontrol melalui kerja bekerja
komputer penggunaan
komputer
Identifikasi potensi bahaya kimia
2. Celatom menggunakan APD dan Toksisitas terhadap organ sasaran menggunakan APD dan pemeriksaan kesehatan secara
pemeriksaan kesehatan secara spesifik, Kategori 1 paparan berulang- berkala
berkala ulang
4. clorine terpapasar saat proses iritasi kulit dan gangguan sitem menggunakan APD dan pemeriksaan kesehatan secara
pemurnian air pernapasan berkala
5. stabilon terpapasar saat proses iritasi kulit dan gangguan sitem menggunakan APD dan pemeriksaan kesehatan secara
pencucian botol pernapasan berkala
Identifikasi potensi bahaya biologi
No faktor hasil dampak yang upaya standar/pp pemecahan
pengamatan terjadi perusahaan masalah
1 Bakteri virus dan saat prosedur bottling, Gangguan Gunakan APD dan Permenaker Menggunakan
jamur botol yang belum di kesehatan akibat pemeriksaan no.05 tahun alat pelindung
cuci mungkin terpapar kuman atau kesehatan secara 2018 diri seperti
dengan bakteri bakteri berkala masker, sehingga
dapat
menghambat jalur masuk
bakteri ke tubuh
No. Proses Kerja Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kemungkinan PAK Kemungkinan KK
1 water treatment licin terjatuh, listrik clorin bakteri - Terlalu banyak dermatitis kontak cedera, jatuh, terkilir
proses dan jamur tekanan saat iritan
bekerja,
hubungan antar
2 produksi teh cair uap panas, suhu tinggi, - - posisi bekerja, pekerja tidak CTS, heat rash, heat cedera, jatuh, terkilir,
manis listrik, terjatuh gerakan repetatif harmonis, stress terkena uap panas
masalah
keluarga atau
masalah pribadi
3 bottling bising, tertimpa caustic bakteri gerakan repetitif, Tidak CTS, gangguan cedera, jatuh, terkilir,
material, terkena soda, pada kontruksi kursi pendengaran, terkena uap panas, terkena
pecahan kaca, suhu celatom, botol kurang nyaman dermatitis komtak pecahan kaca, tertimpa
tinggi stabilon iritan material
4 PET (Polyethylene bising, uap panas, listrik - - gerakan repetitif, gangguan Tertabrak forklift
Terephthalate) kontruksi kursi pendengaran yang berlalulalang,
kurang nyaman terkena uap panas, cedera
Risiko masalah kesehatan yang mungkin terjadi di PT. Sinar SOSRO KPB Deli Serdang
meliputi risiko fisik, kimia, biologi, ergonomi dan juga psikologi. Potensi bahaya bising yang
bersumber dari mesin-mesin yang digunakan selama produksi menjadi salah satu potensi
bahaya penting dikarenakan suara bisisng yang dihasilkan diluar ambang batas yang telah
ditentukan, hal ini berisiko pada penuranan pendengaran dan gangguan pendengaran yang
mungkin terjadi pada pekerja.
PT. Sinar Sosro telah melakukan beberapa upaya keselamatan dan kesehatan kerja berupa
penggunaan APD pada para pekerja juga pengecakan rutin terhadap kesehatan para pekerja.
Beberapa upaya lain yang dapat dilakukan Oleh PT. Sinar SOSRO yaitu dengan memasang
rambu-rambu peringatan bahaya agar dapat menjadi pengingat bagi para pekerja untuk terus
berhati-hati agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja .