Kelompok 12
PUBLIC HEALTH 2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
Anggota Kelompok
03 Hasil Diskusi
Penutup
04 Kesimpulan dan Saran
Pendahuluan
Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan upaya yang harus dikelola dengan baik
dalam suatu perusahaan atau industri (ILO,2013). Menurut Keputusan Menteri Tenaga
Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan para pekerja dari potensi bahaya di
lingkungan tempat kerja sehingga tercipta kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan
proses produksi menjadi lancar sehingga dapat menekan risiko kerugian.
K3 perlu diterapkan dengan baik di dunia perusahaan atau industri guna mencegah
kecelakaan kerja serta penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan, karena setiap tahun
terdapat lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja
menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. Terlebih lagi, 1,2 juta pekerja meninggal
akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja (ILO,2013).
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Manajemen Organisasi PT.
Pindad Enjiniring Indonesia ?
PT Pindad Enjinering Indonesia (PT PEI) merupakan anak perusahaan dari PT Pindad, dimana PT Pindad
sendiri adalah perusahaan yang bergerak pada pembuatan peralatan militer dan non militer serta bergerak
dalam layanan jasa. PT Pindad mengerjakan pembuatan peralatan militer seperti senjata dan berbagai
jenis produk munisi. Sedangkan anak perusahaannya sendiri adalah PT Pindad Enjinering Indonesia
merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan peralatan pendukung kegiatan militer, beberapa
produk yang dihasilkan adalah Pelor gapura dengan berbagai ukuran kaliber, kemudian bom mortir latih
dan peralatan pendukung senjata seperti digunakan pada clip penarik peluru senjata, pembuatan alat
untuk membawa kotak munisi plastik dan pembuatan tali pengangkat kotak munisi bukan hanya itu saja
tetapi PT Pindad Enjiniring Indonesia juga memproduksi IPT ( Isian Pendorong Tambahan). Untuk
layanan jasa dari PT Pindad Enjinering Indonesia seperti hotel dan jasa transportasi.
Program K3 pada Perusahaan
Pengenalan, pengujian,
Pelatihan dan
pengendalian potensi bahaya Pemantauan lingkungan kerja Penyusunan NAB
di lingkungan kerja Informasi lingkungan kerja
Program K3 pada Perusahaan
Kategori B
Keselamatan Listrik, Penanggulanagan Kebakaran,
Keselamatan Kerja Pada Pesawat/Peralatan/Permesinan
Produksi
Kategori C
Risiko terhadap kesejahteraan atau kenyamanan (Air Minum,
Ruang makan, Kantin, Kamar Mandi)
Kategori D
Risiko pribadi dan psikologis (Penganiyayaan dan pelecehan
Seksual)
Faktor Resiko Kategori A
Faktor Kimia
Aseton bersifat mudah terbakar,
menimbulkan iritasi bila terkena mata
dan kulit, serta berbahaya apabila
terhirup dan tertelan. Faktor Kimia
Faktor Fisik
Pencahayanaa, Getaran Iklim
Faktor Biologi Faktor Biologi
Faktor Fisik
Higenitas tempat kerja dan kamar
mandi yang kurang bersih.
Option A Option A
Faktor Psikososial
Get a modern Get a modern Shift Kerja lebih dari 8 jam
PowerPoint PowerPoint
Faktor Ergonomi
Posisi duduk yang dapat menyebabkan
Low Back Pain.
Upaya Pengendalian Potensi Bahaya di Lingkungan
Kerja Perusahaan
A B C D
Risiko terhadap Resiko Pribadi
RESIKO JANGKA Resiko Langsung kesejahteraan atau dan Psikologis
PANJANG kesehatan sehari-hari
1. Penggunaan Bahan 1. Peletakan Kabel
Kimia Aceton baik
2. Suhu Ruangan panas 2. Mesin tak banyak 1. Kamar Mandi 1 unit Pekerjaan Monoton.
3. Posisi Duduk Yang tidak digunakan 2. Tidak ada p3K
ergonomis 3. Adanya APAR 3. Ada galon air namun
4. Exhoust Fan hanya 1 4. Terdpat banyak peletakan tidak
5. Getaran dan kebisingan box pada unit ini sesuai
di tempat kerja akibat
mesin
6. Kurangnya kesadaran
Penggunaan APD
Pengamatan Potensi Bahaya
Resiko Pribadi
dan Psikologis
RESIKO JANGKA
PANJANG
Penerapan K3
oleh PT. Pindad
Hasil pengamatan pada PT Pindad Enjiniring
Indonesia berdasarkan penerapan program
keselamatan dan kesehatan khusunya pada unit
pembuatan Isian Pendorong Pokok antara lain :
Adapun permasalahan kesehatan yang kami temukan pada perusahaan ini kebanyakan
berupa pusing (sakit kepala) yang dirasakan oleh pekerja unit pembuatan Isian Pendorong
Pokok (IPP). Pada unit IPP permasalahan kesehatan terjadi karena terhirupnya bahan
kimia aseton dan NC yang digunakan untuk pembuatan produksi IPP. Selain itu,
permasalahan kesehatan tersebut dapat juga disebabkan oleh stressor pekerjaan, yakni
salah satunya duduk dalam jangka waktu yang lama selama proses pembuatan, pekerjaan
yang dilakukan mononton, dan beban kerja untuk mencapai stock pengiriman yang telah
ditentukan. Hal-hal tersebut mungkin dapat mengakibatkan pekerja bosan bahkan stress
dan juga lelah. Sehingga, para pekerja mudah terserang sakit kepala.
Upaya Pengendalian
Berdasarkan Faktor
Resiko
Faktor Biologis
Pada Unit Isian Pendorong Pokok (IPP) masalah biologi yang sangat
mengganggu produktivitas pekerja adaalah higine kamar mandi yang
cukup kotor dan dapat mengganggu produktivitas pekerja, dimana hal
ini belum diatasi sama sekali oleh pihak PT.Pindad
Faktor Fisik
kebisingan mesin dan getaran mesin jahit dan mesin press, dimana untuk
kebisingan mesin pada unit ini tidak diatasi karena dirasa kebisingan masih
dinggap tidak terlalu parah menurut pihak PT.Pindad namun kami sebagai
pengamat merasa bahwa kebisingan tersebut cukup mengganggu dan
memerlukan APD berupa alat peredam suara,
Faktor Ergonomis
Posisi Duduk yang dapat menyebabkan LBP tidak diatasi
Faktor Psikologis
Jam Kerja pekerja yang panjang Atasi dengan Shift
pekerja
Harapan sebagai Dokter Okupasi pada Pengendalian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Perusahaan
International Labour Organization. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja (Sarana untuk
Produktivitas). Modul 5. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : ILO