DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
DAFTAR KELOMPOK
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Dasar Hukum
BAB 2 HASIL
A. Gambaran Umum
- Profil Industri (Industri Garmen di Jawa Tengah)
- Organisasi K3
- Personel K3
B. Proses (Proses Industri)
- Proses keseluruhannya
C. Identifikasi Faktor Bahaya dan Risiko
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktek lapangan ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai potensi bahaya faktor
fisika, faktor kimia, faktor biologi dan faktor sanitasi di lingkungan kerja
Higiene Industri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang
melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di
lingkungan kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada
lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar
dari bahaya akibat kerja.
Konsep dasar dari higiene industri adalah agar seorang tenaga kerja berada dalam
keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin keadaan
kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan yang
positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan dan
lingkungan kerja dan kapasitas kerja.
Tingkat kecelakaan dan penyakit akibat kerja di indonesia masih tinggi dan cenderung
meningkat setiap tahunnya dengan tingkat kematian atau fatality yang tinggi. Berdasarkan
data BPJS ketenagakerjaan tahun 2019 terlihat kecenderungan peningkatan kasus kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yaitu. Pada tahun 2019 sebanyak 210.789 kasus,tahun 2020
sebanyak 221.740 kasus, tahun 2021 sebanyak 234.370 kasus. Dalam dunia
industri,kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu bagian dari upaya keselamatan
kerja yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat sehingga dapat mencapai
tingkat produktifitas yang optimal. Menurut Occupational Safety and Healt Administration,
higiene industri adalah suatu ilmu tentang antisipasi,pengenalan atau rekognisis,evaluasi , dan
pengenalan kondisi tempat kerja yang dapat menyebabkan tenaga kerja mengalami
kecelakaan kerja dan/atau penyakit akibat kerja
Faktor bahaya seperti faktor fisik, kimiawi, biologi, ergonomi, dan psikologi.
Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya dengan metode yang
lebih spesifik
Hasil pengukuran yang melebihi ambang batas dapat dikendalikan, dengan menggunakan
metode hirarki pengendalian atau piramida terbalik meliputi Eliminasi, Subtitusi. Engineering
control, Administrasi control dan APD.
DAFTAR PUSTAKA
Adiratna, Y., Astono, S., Fertiaz, M., Subhan, Sugistria, C. A., Prayitno, H., et al.
(2022). PROFIL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL