Pengenalan tokoh :
Molekul odoran/molekul bau yang bau sebagai Keluarga asal Belanda
Sel olfaktori sebagai Sde
Otak sebagai nyonya Besar
Sistem Limbic sebagai Tuan Besar
Pelengkap keterangan :
Udara merupakan bus
Hidung merupakan nama desa plosok
Mukus merupakan rumah orang kaya
Informasi yang disalurkan merupakan permohonam izin
Impuls merupakan surat
Naskah
Mereka berangkat menuju ke rumah milik orang kaya tersebut. (molekul odoran
menempel pada mucus yang merupakan cairan lendir dalam hidung).
(seseorang datang)
(Dalam telepon)
Olfactori : Sore nyonya, ada yang mau izin bermalam di rumah nyonya
hanya untuk malam ini saja nya. Boleh, Nya? (impuls disampaikan
sel olfactory ke otak)
Ny. Otak : Boleh, tapi berikan dulu hpmu ke orang itu.
Olfactori : Baik nya. (Memberiksn hp ke Mr. Odoran ).
Mr. Odoran : Sore madam, bolehkah kami bermalam di rumahmu? (dengan
logat bulenya).
Ny. Otak : Oh, kamu orang luar ya? Dari mana asal mu? (heran)
Mr. Odoran : Oh saya Odoran dari belanda ingin berlibur ke puncak tapi kami
salah naik bus dan tersesat di desa mu.
Ny. Otak : Dari Belanda !? (di sini otak mengenali jenis bau yang ada) oh ok
tunggu ya aku harus bicara dulu ke suamiku. (mematikan telepon).
Ny. Otak kurang yakin kalau suaminya Tuan limbic akan memberi izin
kepada orang tersebut. Karena dahulu ayah dari suaminya dijadikan budak pada
masa penjajahan yang dilakukan oleh belanda. Hal itu membuatnya memiliki rasa
dendam tersendiri terhadap seluruh orang Belanda.
Ny. Otak : Pa, ada yang ingin menginap di rumah kita. (menyampaikan
informasi yang ada ke sistem limbic).
Tuan Limbic : Ya silakan aja Ma kan membantu orang itu baik. Emangnya siapa
namanya?
Ny. Otak : Odoran Pa dia dari Belanda tersesat di desa. Katanya si mau ke
puncak.
Tuan Limbic : Apa Company !??!?! tidak aku nggak ngizinin mereka untuk
bermalam di rumah kita. (sistem yang mengatur emosi sesuai apa
yang dirasakan dan emosi memuncak karena molekul odoran yang
tercium merupakan molekul bau yang tidak sedap) . Sini hp mu
biar aku yang bicara sama company itu. (mengambil hp istinya dan
langsung menelpon securitynya).
(Dalam Teleponn)
Tuan Limbic : (tanpa basa basi) berikan hpnya ke orang belanda itu!! Cepat
sekarang !
Olfactory : Baik Tuan.
Tuan Limbic : (Nada tinggi) Saya tidak akan pernah memberikan izin
untukkmu. Mengingat bperbuatan buyut – buyutmu ke ayahku.
Lebih baik kau pergi dan bawa keluargamu keluar dari rumahku.
(mematikan hp). (emosi memuncak terkandang membuat mood
jadi buruk).
Mr. odoran : (melongo tak tau apa yang terjadi, mengembalikan hp dan segera
meninggalkan rumah mucus Tuan Limbic)
--------TAMAT--------