Anda di halaman 1dari 5

STEP 6 : PRIVATE STUDY

1. ABORTUS
DEFINISI
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan.
WHO menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan
terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari
500 gram.
ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI
• Lebih dari separuhnya disebabkan oleh anomali kromosom.

Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis, kemudian diikuti oleh
nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau
seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
•Pada kehamilan kurang dari delapan minggu, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya
karena villi koriales belum menembus desidua secara mendalam.
•Pada kehamilan antara 8-14 minggu villi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga
umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan.
•Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah
janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera
terlepas dengan lengkap

MACAM-MACAM ABORTUS
1. Abortus imminens : perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa
ada tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat.
2. Abortus insipiens, merupakan peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam
uterus.
3. Abortus inkompletus, merupakan pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
4.Abortus kompletus, merupakan pengeluaran seluruh hasil konsepsi pada kehamilan sebelum
20 minggu.
5. Missed Abortion: retensi produk konsepsi yang telah meninggal in utero selama beberapa
minggu.
6. Abortus Rekuren : abortus spontan berturut-turut selama tiga kali atau lebih.
Seorang wanita menderita abortus rekuren/habitualis, apabila ia mengalami abortus berturut-
turut 3 kali atau lebih
2. Faktor Resiko Kehamilan
HEG (Hyperemesis Gravidarum)
Definisi
Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi mual dan muntah yang berat selama kehamilan,
yang terjadi pada 1 %-2% dari semua kehamilan atau 1-20 pasien per 1000 kehamilan.
Hiperemesis gravidarum menyebabkan tidak seimbangnya cairan, elektrolit, asambasa,
defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan yang cukup berat. Pada hiperemesis gravidarum
dapat terjadi dehidrasi, asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat hilangnya asam hidroklorida
pada saat muntah, hipokalemia dan ketonuria, sehingga mengharuskan pasien masuk dan
dirawat di rumah sakit
ETIOLOGI
• belum diketahui secar pasti dan multifactorial
•. Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan penyebab hiperemesis gravidarum. Teori
yang dikemukakan untuk menjelaskan patogenesis hiperemesis gravidarum, yaitu faktor
endokrin dan faktor non endokrin. Yang terkait dengan faktor endokrin antara lain Human
Chorionic Gonodotrophin, estrogen, progesteron, Thyroid Stimulating Hormone,
Adrenocorticotropine Hormone, human Growth Hormone, prolactin dan leptin. Sedangkan
yang terkait dengan faktor non-endokrin antara lain immunologi, disfungsi gastrointestinal,
kelainan enzym metabolik, defisiensi nutrisi.
GEJALA/GAMBARAN KLINIS
 Mual dan muntah yang parah.
 Penurunan nafsu makan.
 Berat badan turun hingga 5% dari berat badan sebelum hamil, atau malah lebih.
 Frekuensi buang air kecil berkurang.
 Dehidrasi.
 Sakit kepala

PEMERIKSAAN.
• Pemeriksaan Fisik : keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, tanda dehidrasi, dan besarnya
kehamilan.
•Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, gula darah, elektrolit, USG
(pemeriksaan penunjang dasar), analisis gas darah, tes fungsi hati dan ginjal.
Pada keadaan tertentu, jika pasien dicurigai menderita hipertiroid dapat dilakukan pemeriksaan
fungsi tiroid dengan parameter TSH dan T4. Pada kasus hiperemesis gravidarum dengan hipertiroid
50- 60% terjadi penurunan kadar TSH.
Jika dicurigai terjadi infeksi gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter pylori
(bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan)

DIAGNOSA
a. Anamnesis : didapatkan amenorea, tanda kehamilan muda, mual, dan muntah. Kemudian
diperdalam lagi apakah mual dan muntah terjadi terus menerus, dirangsang oleh jenis makanan
tertentu, dan mengganggu aktivitas pasien sehari- hari. Selain itu dari anamnesis juga dapat
diperoleh informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan terjadinya hiperemesis gravidarum
seperti stres, lingkungan sosial pasien, asupan nutrisi dan riwayat penyakit sebelumnya (hipertiroid,
gastritis, penyakit hati, diabetes mellitus, dan tumor serebri).
b. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik perhatikan keadaan umum pasien, tanda-tanda vital,
tanda dehidrasi, dan besarnya kehamilan. Selain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan tiroid dan
abdominal untuk menyingkirkan diagnosis banding.
c. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan yang dilakukan adalah darah lengkap,
urinalisis, gula darah, elektrolit, USG (pemeriksaan penunjang dasar), analisis gas darah, tes fungsi
hati dan ginjal. Pada keadaan tertentu, jika pasien dicurigai menderita hipertiroid dapat dilakukan
pemeriksaan fungsi tiroid dengan parameter TSH dan T4. Pada kasus hiperemesis gravidarum
dengan hipertiroid 50- 60% terjadi penurunan kadar TSH. Jika dicurigai terjadi infeksi gastrointestinal
dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter pylori. Pemeriksaan laboratorium umumnya
menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria, peningkatan blood
urea nitrogen, kreatinin dan hematokrit. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk mendeteksi
adanya kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa.

PENATALAKSANAAN
- medikamentosa
- Terapi nutrisi
- Cairan parenteral

Hipertensi pada kehamilan


-Buku william obstetric halaman 726-

PENDARAHAN OBSTETRIK
-Buku William obstetric halaman 776-

3. PARTUS

Anda mungkin juga menyukai