LANDASAN TEORI
karbon, baja paduan rendah mutu tinggi, dan baja paduan. Sifat – sifat
mekanik dari baja tersebut seperti tegangan leleh dan tegangan putusnya
baja karbon medium (C = 0,35 – 0,50 %), dan baja karbon tinggi ( C =
0,55 – 1,70 % ). Baja yang sering digunakan dalam struktur adalah baja
lain yang juga terdapat dalam baja karbon adalah mangan (0,25 – 1,50 % ,
4
5
lebih sulit. Baja karbon pada umumnya memiliki tegangan leleh (fy)
antara 290 – 550 Mpa dengan tegangan putus (fu) antara 415-700 Mpa.
karbon, maka bahan – bahan paduan ini mampu ini mampu memperbaiki
untuk memperoleh tegangan leleh antara 550 – 760 Mpa. Tegangan leleh
dari baja paduan biasanya ditentukan sebagai tegangan yang terjadi saat
BJ 55. Besarnya tegangan leleh (Fy) dan tegangan ultimate (Fu) berbagai
jenis baja struktur sesuai dengan SNI 03-1729-2002, disajikan dalam table
dibawah ini :
Keterangan Gambar :
H : tinggi badan
B : lebar sayap
t1 : tebal badan
t2 : tebal kaki sayap
r :radius sudut
Baja Wide Flang (WF) atau baja H-Beam ini biasanya
digunakan untuk membuat sebuah kolom, balok tiang, tiang pancang, top
dan botton choed member pada truss, composite beam atau coloum,
Ukuran dari baja WF dapat dilihat dalam tabel 2.2 berikut ini.
Keterangan Gambar :
H : tinggi badan
A : Tinggi kaki
C : lebar kaki
t : tebal
dengan proses dingin dari pelat atau strip baja. Bentuk dan Ukuran
No Luas
. Ukuran (cm) Berat
t penampang
Kg/m
HxAxC cm 2
1 200 x 75 x 20 3.2 11.81 9.27
9
atau dapt dikatakan sifat mekanis adalah kekuatan bahan memikul beban
yang berasal dari luar. Sifat penting pada baja adalah kuat tarik.
maka baja akan kembali ke bentuk sumula. Regangan ini disebut degan
sebagai berikut :
10
4) Koefisien Pemuaian : á = 12 X 10 – 6 / 0C
Beban adalah gaya luar yang bekerja pada suatu struktur. Besar beban
yang bekerja pada suatu struktur di atur oleh peraturan pembebanan yang
berlaku, sedangkan masalah kombinasi dari beban – beban yang bekerja telah
diatur dalam SNI 03-1729-2002. Beberapa jenis beban yang sering di jumpai
antara lain :
finishing, mesin – mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak
adalah berat struktur, pipa –pipa, saluran listrik, AC, lampu – lampu,
2.4 berikut :
Komponen Bangunan
dan timbul akibat penggunaan suatu gedung. Termasuk beban ini adalah
barang – barang lain. Beban hidup pada atap gedung diatur pada
1. Beban hidup pada atap dan/ atau bagian atap serta pada
2. Beban hidup pada atap dan/atau bagian atap yang tidak dapat
gerakan angin. Beban angin sangat tergantung dari lokasi dan ketinggian
minimum 40 kg/m2
adanya pergerakan tanah oleh gempa bumi, baik pergerakan arah vertikal
1,4D (6.2-1)
Keterangan:
14
tarik atau gaya tekan. Mutu bahannya juga relatif tinggi, sehingga
pemakaiaan material baja hanya efisien terhadap tarik. Batang tarik dijumpai
dalam banyak struktur baja, seperti struktur – struktur jembatan, rangka atap,
15
menara transmisi, ikatan angin, dan lain sebagainya. Batang tarik ini sangat
efektif dalam memikul beban . batang ini terdiri dari profil tunggal maupun
dan Pn sebagai kuat aksial nominal, adalah niali terkecil darti dua
niali terkecil darti dua tinjauan batas keruntuhan yang terjadi pada
Pn = Fy . Ag
Pn = Fu . Ae = Fu . An . U
Nilai Fy dan Fu tergantung dari mutu material, yaitu kuat leleh dan
kuat tarik minimum (kuat batas ) dari bahannya. Keruntuhan leleh (yield)
tingkat daktilitasnya lebih tinggi dari keruntuhan fraktur, oleh sebab itu
beban tekan sentris tepat pada titik berat penampang,atau kolom dengan
geometri berbentuk pola segitiga, agar tetap stabil. Jenis struktur yang secara
keseluruhan tersusun dalam pola segitiga disebut truss atau rangka batang.
2.7.1 Keruntuhan
Ketentuan di atas tidak berlaku untuk batang bulat dalam tarik. Batang-
batang yang ditentukan oleh gaya tarik, namun dapat berubah menjadi
tekan yang tidak dominan pada kombinasi pembebanan yang lain, tidak
ujungnya dianggap nol. Nilai faktor panjang tekuk (kc) yang digunakan
Gambar 2.3.
Jenis – jenis alat sambungan pada kontruksi baja adalah paku keling (rivet),
baut dan las. Sambungan untuk fabrikasi adalah las, yang relatif murah dan
kekuatannya sangat baik bila dapat dikerjakan di bawah kontrol yang tepat.
Alternatif alat sambung lainnya saat ini adalah mutu tinggi, yang dari segi
diteruskan.
las adalah :
muda.
Baut biasa disebut juga baut hitam atau baut mnesin, terbuat dari
baja kadar karbon rendah dengan kuat tarik minimum 60 ksi atau 414
Mpa (ASTM A307-03). Baut dipasang dengan kunci pas biasa tanpa
beban statis tanpa beban kejut, atau beban kejut, atau beban dinamik.
Baut mutu tinggi ada dua, yaitu A325 atau A490. Baut A325
punya kuat tarik minimum 830 Mpa (ASTM A325M-04), jenisnya Tipe
1 (medium carbon) dan Tipe 3 (weathering steel). Baut A490 punya kuat
tarik antara 1040 – 1210 Mpa (ASTM A490M-04), dan jenisnya juga
tipe 1 dan tipe 3. Baut tersedia dalam unit imperial (inch) dari ϕ ½ in – ϕ
AISC (2010). Untuk diameter lubang baut yang lain disajikan secara
Kuat baut terhadap tarik dan geser memiliki distribusi gaya- gaya
nominal baut dan alat sambung berulir (seperti baut) untuk perencanaan
perancangan struktur yang telah dipakai secara luas diseluruh dunia, program ini
Program pertama kali diluncurkan pada tahun 1970 dengan berbasis teks
(DOS). Setelah versi SAP90, mulai dipasarkan versi SAP2000 yang sudah
berbasis grafis dan beroperasi dalam sistem windows. Sistem yang berbasis
menyediakan beberapa variasi template (model siap pakai) dari suatu tipe
profil atau tulangan baja yang mencukupi. Analisis ulang dan redesain
macam elemen, antara lain elemen joint (titik), frame (batang), shell
(pelat), sampi pada elemen solid (pias elemen 3 dimensi untuk pemodelan
elemen frame, pelat jembatan atau dinding geser sebagai shell, tubuh
bendung dibagi-bagi dalam pias-pias kecil elemen solid, dan lain- lain.
notasi X, Y, dan Z ialah sumbu yang saling tegak lurus sesuai dengan
aturan tangan kanan. Letak dan orientasi sumbu Global tersebut dapat
sejajar dan searah dengan sumbu X positif. Semua sistem koordinat yang
dengan Z+ arah ke atas. Sistem koordinat lokal untuk joint, elemen, dan
sumbu positif X, dengan sudut positif ialah berlawanan arah dengan arah
sumbu yang lain tegak lurus dengan elemen tersebut dan arahnya dapat
menginterpretasikan hasilnya.
2
1 3
3 2
sebagai berikut:
1) Arah sumbu X
2) Arah sumbu Y
3) Arah sumbu Z
kaidah tangan kanan, di mana ibu jari menunjuk arah sumbu, dan
27
4. End Offset
tertentu. Apabila dua buah elemen bertemu, misalnya balok dan kolom,
dihitung secara otomatis oleh program SAP 2000 untuk pilihan yang
28
lain yang berhubungan dengan elemen tersebut pada salah satu joint yang
Kondisi normalnya, besarnya end offset ini harus lebih kecil dari proporsi
panjang totalnya. Pengaruh dari pemberian end offset ini ialah semua
dukungan dan pada sepanjang bentang bersih elemen. Pada daerah end
5. Automesh
balok disekitarnya akan semakin baik jika terdapat makin banyak pias
pada pelat lantai. Jika jumlah pias terlalu sedikit, atau tidak dilakukan
lendutan atau momen yang terlalu besar atau kecil). Tentu saja juga
yaitu secara fisik (pelat memang dibagi dalam jumlah pias tertentu),
atau secara internal (pelat masih satu kesatuan namun dalam analisis
bisa diakses lewat menu Edit > Edit Areas > Divide Areas …, sedang
cara kedua lewat menu Assign > Area > Automatic Area Mesh ….
pembagian pias, maka pelat harus dibuat lagi dari awal. Sedangkan
terlihat setelah proses analisis selesai, namun lebih bisa fleksibel dalam
Dengan alasan tersebut pada video tutorial ini akan digunakan metode
kedua
Momen (M), berupa momen lentur dan atau momen puntir. Dalam
Gaya lintang / geser (D) adalah gaya dalam yang bekerja tegak
30
Gaya normal / aksial (N) adalah gaya dalam yang bekerja sejajar