Anda di halaman 1dari 70

Tugas Baja Jembatan Komposit

1. GELAGAR MEMANJANG
A. DATA TEKNIS JEMBATAN

40 500
250 2% 2%
300

250 250
1300 1300 1300 1300 1300
7000

Gambar 5. Distribusi tegangan penampang komposit keadaan ultimit

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
5000 5000 5000 5000

Gambar 6. Data denah jembatan komposit

Keterangan Simbol Data Satuan


Tebal slab lantai jembatan ts 0.25 m
Tebal lapisan aspal ta 0.05 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m
Tebal trotoar tt 0.3 m
Jarak antar gelagar memanjang s 1.2 m
Jarak antar gelagar melintang l 5 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 6 m
Lebar trotoar b2 0.5 m
Lebar total jembatan b 7 m
Panjang bentang jembatan L 10 m
Mutu baja BJ - 50
Mutu beton K- 350
B. BAHAN STRUKTUR
1. Mutu Beton
a, Mutu Beton, K - 350 fc' 29.05 Mpa
b. Modulus elastisitas Ec 25332.08439904 Mpa

2. Mutu Baja
a. Mutu baja BJ - 50 fy 290 Mpa
fu 500 Mpa
b. Tehangan dasar baja fs 193.3333333333 Mpa
c. Modulus elastisitas Es 200000 Mpa

3. Berat Jenis berdasarkan SNI T-1725-2016 (Pasal 7.1 Tabel 2):


a. Berat baja Ws 78.5 KN/m3
b. Berat beton bertulang Wc 25 KN/m3
c. Berat lapisan aspal Wa 22 KN/m3
d. Berat air hujan Wh 9.8 KN/m3
e. Berat steel deck 0.0606 KN/m3

C. DATA PROFIL GELAGAR MEMANJANG


Dicoba menggunakan profil IWF 600 x 300 x 13 x 17

Gambar 7. Penampang Profil IWF 600 x 300 x 13 x 17

Data diambil dari profil baja


Keterangan Simbol Data Satuan
Berat profil baja G 137 Kg/m
Tinggi d 582 mm
Lebar b 300 mm
Tebal badan tw 13 mm
Tebal sayap tf 17 mm
Jari-jari r0 28 mm
Luas penampang A 174.5 cm2
Momen inersia X Ix 103000 cm4
Momen inersia Y Iy 7670 cm4
Tahanan Momen Sx 3530 cm3
Faktor reduksi ɸ 0.9

D. PEMERIKSAAN PROFIL GELAGAR

Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengecek apakah struktur komposit mempunyai kekuatan dan
syarat-syarat yang diperlukan dalam menerima pelenturan. Syarat-syarat yang diperlukan struktur
komposit sebagai penampang compact adalah sebagai berikut:

1. Syarat proporsi bagian-bagian (member proportions) dalam menerima lentur, gelagar baja
tampang IWF harus proporsional sehingga dapat memenuhi syarat :
lyc
0.1   0.9
ly
dimana
1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 38250000 mm4

ly = 76700000 mm4

sehingga dengan demikian 0,1 ≤ Iyc/Iy ≤ 0,9


0.1 0.4987 0.9 AMAN

2. Syarat Kelangsingan
Pada kondisi komposit mengalami pelenturan positif dan struktur komposit diasumsikan termasuk
dalam klasifikasi compact, maka syarat kelangsingan badan menurut RSNI-T-03-2005 (Pasal
8.3.1.2), Harus memenuhi persamaan yaitu :
2hcp E
3,74
tw fy
penentuan lebar efektif (bE) ( RSNI T-03-2005 (PASAL 8.2.1))
bE = 1/5 x L = 2000 mm
bE = (Lebar Jalan)/(Jumlah = 1200 mm
Gelagar −1)

bE = 12 x ts = 3000 mm
dipakai bE min = 1200 mm

Nilai hcp yaitu kedalaman badan gelagar yang mengalami tekan (compression) pada kondisi plastis
berdasarkan garis netral plastis adalah sebagai berikut :
a = As x fy = 170.78 mm
0,85 x f' c x b
E
As x fy
0,85 x f' c x b
E
sehingga dengan demikian a < ts (tebal slab)
170.78 mm < 300 mm
sehingga
C = 0,85 x fc' x a x bE = 5060500 N
T = As x fy = 5060500 N

keseimbangan C=T, maka lengan momen:


d1 = d  ( ts  a ) = 455.61 mm
2 2
karena garis plastis tidak terletak pada badan (web) gelagar baja, maka berarti hcp = 0, sehingga
dengan demikian:
2h cp E
 3,76
tw fy
0 ≤ 99 TERPENUHI

3. Syarat kelangsingan sayap tidak diperlukan

4. syarat jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekan (distance compression flange
bracing ) jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekanan haruslah memenuhi syarat (RSNI
T-03-2005 (PASAL 7.3.5 TABEL 8)
1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 38250000 mm4
Ac = tf x b = 5100 mm2
√(𝑙𝑦𝑐/𝐴𝑐)
rt = = 86.6 mm2

Sehingga
Lb < 1,76 x rt x √𝐸𝑠 = 4002.76 mm
Lb = /𝑓𝑦 = 666.67 mm
𝐿/15

666.67 mm < 4002.76 mm TERPENUHI

E. GELAGAR SEBELUM KOMPOSIT


1. Pembebanan sebelum komposit
2. Tegangan pada baja sebelum komposit
Panjang bentang gelagar L 5
Momen maksimum akibat beban mati MD 141.712

No Jenis Beban Beban


1 Berat sendiri profil baja (IWF 600 x 200 x 11 x 17) 1.507
2 Berat slab lantai 9.750
3 Berat steel deck 0.080
Total beban mati gelagar sebelum komposit (QD) 11.337
Momen yang bekerja MD = 1/8 x QD x L2 141.712

Tegangan lentur yang terjadi,

M  10 3 = 0.0401 N/mm2
f  D

Sx
3. Lendutan pada baja sebelum komposit

Beban mati gelagar memanjang QD 11.337 N/mm


Panjang bentang gelagar L 5000 mm
Modulus elastisitas baja ES 200000 Mpa
Momen inersia x Ix 1030000000 mm4

Lendutan yang terjadi

5 QD L4 = 0.448 mm



384 Es Ix
kontrol lendutan
𝐿/800
>
6.25 > 0.448 AMAN

F. GELAGAR SETELAH KOMPOSIT


1. Section properties setelah komposit

bE= 1200 mm

Ytc1= 252.44 mm
ts= 300 mm
GARIS NETRAL KOMPOSIT

Yts1= 47.56 mm

Ybs1= 647.56 mm
d= 600 mm

b=200 mm

Gambar 8. Section properties penampang komposit jangka waktu pendek


Rasio modulus elastisitas
n = Es / Ec = 7.90

Jangka pendek, K = 1
Luas penampang beton,
Ac1 = (𝑏𝐸 𝑥 = 37998.13 mm2
𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛)

Titik berat penampang beton,


Yc1 = 𝑡𝑠/2 = 125 mm

Ac1Yc1 = Ac1 x (Yc1 + ds) = 26864676 mm3

Titik berat penampang profil,


Ys1 = 𝑑𝑠/2 = 291 mm

As1Ys1 = As1 x Ys1 = 5077950 mm3

Luas komposit,
A1 = Ac1 + As1 = 55448.13 mm2
AY1 = Ac1Yc1+ As1Ys1 = 31942626 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


Ybs = 𝐴𝑌1/𝐴1 = 576.081 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc1 = (ds + ts) - Ybs = 255.919 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts1 = Ytc1 - ts = 5.919 mm
Ac1Ytc1 = Ac1 x (Ytc1 - Yc1) = 2
651277319.617 mm4
As1Yts1 = As1 x (Ys1 - Yts1)2 = 1418184415.0 mm4
AY1Yt1 = Ac1Ytc1 + As1Yts1 = 2069461734.6 mm4

Momen inersia slab beton,


Ioc1 = ((𝑏𝐸 𝑥 = 197906909.3675 mm4
𝑡𝑠3))/(12
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios1 = 1030000000 mm4
Io1 = Ioc1 + Ios1 = 1227906909.367 mm4
Momen inersia komposit,
Ixc1 = Io1 + Ay1Yt1 = 3297368644.0 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton,
Stc1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑐1 = 12884435.04104 mm3

Sisi atas baja,


Sts1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑠1 = 557104601.1367 mm3

Sisi bawah baja,


Sbs1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑏𝑠1 = 5723791.051038 mm3

bE= 1200 mm

ts= 300 mm

Ytc3= 520.39 mm

Yts3= 220.39 mm
GARIS NETRAL KOMPOSIT

d= 600 mm

Ybs3= 379.61 mm

b=200 mm

Gambar 9. Section properties penampang komposit jangka waktu panjang

Rasio modulus elastisitas


n = 𝐸𝑠/𝐸𝑐 = 7.90

Jangka panjang, K = 3
Luas penampang beton,
Ac3 = (𝑏𝐸 𝑥 = 12666.04 mm2
𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛)

Titik berat penampang beton,


Yc3 = 𝑡𝑠/2 = 125 mm
Ac3Yc3 = Ac3 x (Yc3 + ts) = 4749766 mm3

Titik berat penampang profil,


Ys3 = 𝑑𝑠/2 = 291 mm

As3Ys3 = As3 x Ys3 = 5077950 mm3

Luas komposit,
A3 = Ac3 + As3 = 30116.04 mm2
AY3 = Ac3Yc3+ As3Ys3 = 9827716 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


Ybs = 𝐴𝑌3/𝐴3 = 326.328 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc3 = (ds + ts) - Ybs = 505.672 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts3 = Ytc3 - ts = 255.672 mm
Ac3Ytc3 = Ac3 x (Ytc3 - Yc3)2 = 1835448450.95 mm4
As3Yts3 = As3 x (Ys3 - Yts3)2 = 21779107.1 mm4
AY3Yt3 = Ac3Ytc3 + As3Yts3 = 1857227558.1 mm4

Momen inersia slab beton,


Ioc3 = ((𝑏𝐸 𝑥 = 197906909.3675 mm4
𝑡𝑠3))/(12
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios3 = 1030000000 mm4
Io3 = Ioc3 + Ios3 = 1227906909.367 mm4

Momen inersia komposit,


Ixc3 = Io3 + Ay3Yt3 = 3085134467.4 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton,
Stc3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑐3 = 6101061.734295 mm3

Sisi atas baja,


Sts3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑠3 = 12066779.60515 mm3

Sisi bawah baja,


Sbs3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑏𝑠3 = 9454082.868107 mm3
G. PEMBEBANAN SETELAH KOMPOSIT
1. Berat sendiri (MS)

No Jenis Baban Beban


1 Berat profil baja (IWF 600 x 200 x 11 x 17) 1.37
2 Berat slab lantai 9.75
3 Berat trotoar 11.70
Total berat sendiri (QMS) 22.82

Panjang bentang gelagar


L = 5 m
Gaya geser maksimum akibat beban sendiri
VMS = 1/2 𝑥 = 57.05 kN
𝑄𝑀𝑆 𝑥 𝐿

Momen maksimum akibat beban sendiri


MMS = 1/8 𝑥 𝑄𝑀𝑆 = 71.313 kNm
𝑥 𝐿2

2. Berat mati tambahan (MA)

No Jenis Beban Beban Satuan


1 Berat aspal 1.85 kN/m
2 Berat air hujan 0.82 kN/m
3 Berat Ralling 0.88 kN/m
Total berat sendiri (QMA) 3.55 kN/m

Panjang bentang gelagar


L = 5 m
Gaya geser maksimum akibat beban sendiri
VMA = 1/2 𝑥 = 8.88 kN
𝑄𝑀𝐴 𝑥 𝐿

Momen maksimum akibat beban sendiri


1/8 𝑥 𝑄𝑀𝐴
MMA = 𝑥 𝐿2 = 11.09 kNm

3. Beban hidup

Beban lajur "D"


Faktor beban = 2 (SNI 1725-2016 Pasal 8.3 Tabel 12)

Untuk L ≤ 30 m q = 9.0 kPa


Untuk L ≥ 30 m q = 9 x (0,5+ kPa
SNI 1725-2016 15/𝐿 )

Karena L = 20 m ≤ 30 m, maka dipakai


q = 9.0 kPa
Jarak antar gelagar memanjang, s = 1.2
q' = (𝑞/2,75)𝑥 𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = 7.85
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
Gaya geser maksimum akibat beban lajur,
1/2 𝑥 𝑞′ 𝑥 𝐿
VTDI = = 39.27 kN

Momen maksimum akibat beban lajur,


MTDI = 1/8 𝑥 𝑞′ 𝑥 𝐿2 = 98.18 kNm

Beban garis (BGT)


p = 49 kN/m
L = 20 m < 50 m, dari grafik diperoleh DLA =

Maka:
P = p x s x (1 + DLA) x faktor beban = 164.64

Gaya geser maksimum akibat beban garis


VTD2 = 1/2 𝑥 𝑃𝑇𝐷 = 82.32 kN

Momen maksimum akibat beban garis,


MTD2 = 1/4 𝑥 𝑃 𝑥 𝐿 = 411.6 kNm

Jadi, gaya geser maksimum yang terjadi akibat beban hidup


VTD = VTD1 + VTD2 = 121.59 kN

Momen maksimum yang terjadi akibat beban hidup


MTD = MTD1 + MTD2 = 509.78 kNm
= 50978 kNcm

4. Gaya rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan
dianggap bekerja pada jarak 1,80 m dari permukaan lantai jembatan menurut (SNI 1725-2016
Pasal 8.7). Besarnya gaya-gaya rem adalah 25 % dari berat gambar truk desain:
Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan
dianggap bekerja pada jarak 1,80 m dari permukaan lantai jembatan menurut (SNI 1725-2016
Pasal 8.7). Besarnya gaya-gaya rem adalah 25 % dari berat gambar truk desain:

Berat gandar truk desain = 500 kN


Besarnya gaya rem TTB = 25% x 500 = 125

Jumlah gelagar n = 6 buah


Besarnya gaya rem
TTB = 125/𝑛 = 20.83 kN

Lengan terhadap pusat tampang gelagar


Y = Ytc + ts + ta + 1,8 = 2.36 m
Gaya geser maksimum akibat gaya rem
VTB = (𝑇𝑇𝐵 𝑥 = 4.91 kN
𝑌)/𝐿
Momen maksimum akibat gaya rem,
MTB = 1/2 𝑥 = 24.54 kNm
𝑇𝑇𝐵 𝑥 𝑌

5. Gesekan perletakan

Tumpuan sendiri rol digunakan koefisien gesek (Cg) = 0,01. Momen yang terjadi dihitung
berdasarkan beban tetap dan koefisien gesek. Sedangkan haya geser dianggap tidak terjadi.
Momen maksimum akibat gesekan perletakan
MFB = 0,01 x (MMS + MMA) = 0.82 kNm

6. Pengaruh temperatur (ET)

Beban ini hanya mengakibatkan terjadinya momen, sedangkan gaya geser dianggap tidak akan
terjadi. Besar momen adalah:
SNI 1725-2016 (Pasal 9.3 Tabel 18)
Perbedaan suhu rencana ∆t = 15 o
C
SNI 1725-2016 (Pasal 9.3 Tabel 19)
Modulus elastisitas baja Es 20000 kN/cm2
Koefisien muai suhu baja єs 0.000012 /oC

h = d + ts = 60.7 cm

Momen pengaruh temperatur


MET = ∆t x єs x Es x (𝑖 𝑥 = -4015.65 kN.cm
𝑐1)/ℎ = -40.16 kN.m

7. Beban angin (EW)

Beban angin yang bekerja pada struktur jembatan, karena arah datangnya angin tegak lurus
dengan jembatan maka:
VB = 100 km/jam
PB = 0.0019

PD = PB x = 0.000233 Mpa
(𝑉𝐷𝑍/𝑉𝐵)2

TEW = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab

dimana dw = ds + ts + tt = 1132
sehingga b/dw = 6.18 ≥
maka, harga Cw = 1.25

Panjang bentang jembatan, L = 10 m


Ab = dw x L = 3.396 m2
Y = Ytc x ts x tt = 0.019 m

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas ultimit:


VwU = 35 m/s Sampai 5 Km dari pantai
RSNI T-02-2005 (Pasal 7.6 Tabel 28)

TEW1U = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 3.120

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah horizontal
yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.25
TEW2U = 0,0012 x Cw x (Vw)2 x L = 18.375

Momen yang bekerja pada batas ultimit


MEWU = (TEW1U + TEW2U) x Y = 0.413

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas layan:


VwS = 30 m/s Sampai 5 km dari pantai
RSNI T-02-2005 (Pasal 7.6 Tabel 28)

TEW1U = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 2.292

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah horizontal
yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai, ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.25
TEW2U = 0,0012 x Cw x (Vw)2 x L = 13.5

Momen yang bekerja pada batas layan


MEWS = (TEW1S + TEW2S) x Y = 0.303
8. Beban gempa (EQ)

Koefisien respon gempa elastis CSM = 0.12


Faktor modifikasi respon gempa elastis Rd = 2.5
SNI 2833:2008 (Pasal 4.1 Tabel 3)

Berat sendiri
MMS = 71.313 kNm
Berat mati tambahan
MMA = 11.09 kNm
Berat mati total
WT = MMS + MMA = 82.407 kNm

EQ = 𝐶𝑆𝑀/𝑅𝑑 = 3.956 kNm


𝑥 𝑊𝑡

Koefisien geser dasar daerah, (zona-5) C = 0.12


SNI 2833:2008 (Pasal 7.7.3 Tabel 32)
Faktor kepentingan I = 1
SNI 2833:2008 (Pasal 7.7.3 Tabel 32)
Tipe bangunan S = 3

Koefisien Pembebanan seismik horizontal


Kh = CxS = 0.36

Berat sendiri
MMS = 71.313 kNm
Berat mati tambahan
MMA = 11.09 kNm
Berat mati total
WT = MMS + MMA = 82.407 kNm

Momen akibat beban gempa


MEQ = Kh x I x WT = 29.666 kNm

9. Rekapitulasi pembebanan gelagar

Gaya geser nominal dan rencana

Faktor beban ultimit Vu (kN)


Jenis beban Vu (kN)
Normal Terkurangi Normal Terkurangi
Berat sendiri (MS)
1 Profil baja 3.43 1.1 0.9 3.77 3.08
2 Slab beton 24.38 1.3 0.75 31.69 18.28
3 Trotoar 29.25 1.3 0.75 38.03 21.94
Beban mati tambahan (MA)
8.8755 2 0.7 17.751 6.21285
Beban hidup
121.59 1.8 - 121.59 -
Gaya rem (TB)
4.91 1.8 - 8.83 -
Gesekan perletakan
- 1.3 0.8 - -
Pengaruh temperatur (ET)
- 1.2 0.8 - -
Beban angin (EW)
1. EWS 15.792 1.2 - 18.95 -
2. EW U
21.495 1.2 - 25.79 -
Beban gempa (EQ)
29.666 1 - 29.666475 -

Momen nominal dan rencana

Faktor beban ultimit Mu (kNm)


Jenis beban Mu (kNm)
Normal Terkurangi Normal Terkurangi
Berat sendiri (MS)
1 Profil baja 4.28 1.1 0.9 4.71 3.85
2 Slab beton 30.47 1.3 0.75 39.61 22.85
3 Trotoar 36.56 1.3 0.75 47.53 27.42
Beban mati tambahan (MA)
11.09 2 0.7 22.19 7.77
Beban hidup
509.78 1.8 - 509.78 -
Gaya rem (TB)
24.54 1.8 - 44.17 -
Gesekan perletakan
0.82 1.3 0.8 1.07 0.66
Pengaruh temperatur (ET)
-40.16 1.2 0.8 -48.19 -32.13
Beban angin (EW)
1. EWS 0.303 1.2 - 0.36 -
2. EW U
0.413 1.2 - 0.50 -
Beban gempa (EQ)
29.666 1 - 29.67 -

A. Tegangan gelagar setelah komposit

Modulus penampang serat atas komposit, Stc = 12884435.04104 mm3


Modulus penampang serat atas baja, Sts = 557104601.1367 mm3
Modulus penampang serat bawah baja, Sbs = 5723791.051038 mm3

Tegangan pada serat atas komposit, ftc = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑐)

Tegangan pada serat atas baja, fts = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑠)

Tegangan pada serat bawah baja, fbs = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑏𝑠)

Perhitungan tegangan pada gelagar memanjang

Momen ftc fts fbs


No Jenis beban
(N.mm) (Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 71312500 0.70 0.016 1.58
2 Beban mati tambahan ( 11094375 0.11 0.003 0.25
3 Beban hidup 509781818 5.01 0.116 11.28
4 Gaya rem (TB) 24540820 0.24 0.006 0.54
5 Gesekan perletakan 824069 0.01 0.000 0.02
6 Pengaruh temperatur (E -40156482 -0.39 -0.009 -0.89
Beban angin (EW)
7 Ews 303116 0.00 0.000 0.01
EwL 412574 0.00 0.000 0.01
8 Beban gempa (EQ) 29666475 0.29 0.007 0.66
Tegangan total 5.97 0.138 13.45

Kombinasi 1
Tegangan ijin beton: 100% x fc' = 29.05 Mpa
Tegangan ijin baja: 100% x fy = 290 Mpa

Perhitungan pembebanan kombinasi 1

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.91 0.02 2.05
2 Beban mati tambahan ( 0.11 0.003 0.25
3 Beban hidup 9.02 0.21 20.31
4 Gaya rem (TB) 0.43 0.01 0.98
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.00 -0.37
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 10.31 0.232 22.60
AMAN AMAN AMAN
Kombinasi 2
Tegangan ijin beton: 125% x fc' = 36.31 Mpa
Tegangan ijin baja: 125% x fy = 362.5 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.91 0.02 2.05
2 Beban mati tambahan ( 0.22 0.01 0.49
3 Beban hidup 7.02 0.16 15.79
4 Gaya rem (TB) 0.34 0.01 0.76
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.00 -0.37
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 8.32 0.192 18.73
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 3
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 406 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.91 0.02 2.05
2 Beban mati tambahan ( 0.22 0.01 0.49
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.00 -0.37
Beban angin (EW)
7 Ews 0.00 0.00 0.01
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 0.97 0.026 2.54
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 4
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 406 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.91 0.02 2.05
2 Beban mati tambahan ( 0.22 0.01 0.49
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.00 -0.37
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 0.96 0.026 2.54
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 5
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 435 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.91 0.02 2.05
2 Beban mati tambahan ( 0.22 0.01 0.49
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.00 -0.37
Beban angin (EW)
7 Ews 0.00 0.00 0.00
EwL 0.00 0.00 0.01
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 0.97 0.022 2.18
AMAN AMAN AMAN

Ekstrem 1
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 435 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.91 0.02 2.05
2 Beban mati tambahan ( 0.22 0.01 0.49
3 Beban hidup 5.01 0.12 11.28
4 Gaya rem (TB) 0.24 0.01 0.54
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
Beban angin (EW)
7 Ews 0.00 0.00 0.00
EwL 0.00 0.00 0.01
8 Beban gempa (EQ) 0.29 0.01 0.66
Tegangan total 6.68 0.154 15.03
AMAN AMAN AMAN
Panjang bentang gelagar, L= 5000 mm
Modulus elastisitas baja, Es = 200000 Mpa
Momen inersia, Ixc1 = 3297368644.0 mm4
Ixc3 = 3085134467.4 mm4

Lendutan maximum pada gelagar akibat:


Beban merata (Q) : δ max = (5 𝑥 𝑄 𝑥 𝐿4)/(384 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Beban terpusat (P) : δ max = (1 𝑥 𝑃 𝑥 𝐿3)/(48 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Momen (M) : δ max = (1 𝑥 𝑀 𝑥 𝐿2)/(72√3
𝑥 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)

Perhitungan lendutan pada gelagar memanjang

Q P M Lendutan
No Jenis beban δmax
(N/mm) (N) (N.mm)
1 Berat sendiri (MS) 22.82 - - 0.30
2 Beban mati tambahan ( 3.55 - - 0.05
3 Beban hidup 7.85 164640 - 0.75
4 Gaya rem (TB) - - 24540820.42069 0.00746
5 Gesekan perletakan - - 824068.75 0.00025
6 Pengaruh temperatur (E - - -40156481.7133 -0.01221
7 Beban angin (EW) - - 715690.4091031 0.00022
8 Beban gempa (EQ) - - 29666475 0.00902

Kombinasi beban akibat lendutan pada gelagar

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KO - 3 KOM - 4


Lendutan Lendutan Lendutan Lendutan
No Jenis beban δmax δmax δmax
δmax
1 Berat sendiri (MS) 0.30 0.30 0.30 -
2 Beban mati tambahan ( 0.05 0.05 0.05 -
3 Beban hidup 0.75 0.75 0.75 -
4 Gaya rem (TB) 0.00746 0.00746 0.00746 -
5 Gesekan perletakan - 0.00025 0.00025 -
6 Pengaruh temperatur (E - -0.01221 -0.01221 -
7 Beban angin (EW) - - 0.00022 -
8 Beban gempa (EQ) - - - 0.00902
δtotal 1.1090 1.0970 1.0973 0.0090
AMAN AMAN AMAN AMAN

Batasan lendutan elastis, L / 800 6.25 > δmax

C. Perhitungan Shear Connector


Kombinasi beban akibat gaya geser pada gelagar memanjang

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KOM - 3


Vu Vu Vu
No Jenis beban
(kN) (kN) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 57.05 57.05 57.05
2 Beban mati tambahan ( 8.88 8.88 8.88
3 Beban hidup 121.59 121.59 121.59
4 Gaya rem (TB) - 24.54 24.54
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
7 Beban angin (EW) - - 37.29
8 Beban gempa (EQ) - - -
Vumaks 187.52 212.06 249.35

Kombinasi tegangan gaya geser pada gelagar memanjang

Persen
Vumax % 100 Vumax
No Kombinasi beban tegangan
(kN) (kN)
ijin
1 Kombinasi - 1 100% 187.52 187.518
2 Kombinasi - 2 125% 212.06 265.074
3 Kombinasi - 3 140% 249.35 349.085
Vumax rencana 187.518

Tebal slab, ts = 250


Jarak titik atas slab beton terhadap garis netral, Ytc = 255.919
Luas penampang beton yang ditranformasikan, A1 = 55448.13

Momen statis penampang tekan beton yang ditranformasikan,


Sc = A1 x (Ytc - ts/2) = 7259200 mm3

Gaya geser maksimum


qmax = Vmax x sc/Ixc1 = 0.413

Digunakan stud 19 x 125 L = 125 mm


D = 19 mm
Modulus elastisitas beton, Ec = 2533.21 kN/cm2
Kuat tekan beton, fc' = 2.905 kN/cm2
Mutu baja stud, BJ - 50 fu = 50 kN/cm2

Berdasarkan RSNI T-03-2005, syarat stud:


Diameter maksimum, 1,5 x tf = 25.5 mm

Jarak antara stud,


1. 600 mm
2. 2 x ts 500 mm
3. 4xL 500 mm

Dipakai stud 19 x 125, dengan D- 19 mm < 25,5 mm


AMAN

Luas penampang stud, As = 1/4 x π x D2 = 283.53

Kuat geser nominal stud,


Qn = 0,5 x As x √fc' x Ec = 121.612 kN
As x fu = 141.764 kN

Kontrol: Qn ≤ As x fu AMAN

Jumlah shear connector dari tumpuan 1/4 L:


n = 1/4 x qmax x L/Qn = 8.487 buah
19 buah
Jarak shear connector,
s = L/(4 x n) = 131.579 mm

s < 500 AMAN

Jumlah shear connector 1/4 L sampai tengah bentang:


n = 1/8 x qmax x L/Qn = 4.243 buah
11 buah
Jarak shear connector,
s = 𝐿/(4 𝑥 𝑛) = 227.273 mm

s < 500 AMAN

Stud Ø19 - 175 mm

Gelagar Memanjang
IWF600
900x x200
300 x 16 x 28
Gelagar Melintang
IWF x 11 x 17
Gelagar Melintang
IWF900
IWF 700xx300
300 xx 16
13 xx 14
28

5000 mm

Stud Ø19 - 375 mm


Stud Ø19 - 375 mm

Gelagar Memanjang Gelagar Melintang


IWF600
IWF 900x x200
300x x11
16x x17
28
Gelagar Melintang
IWF
IWF 700
900 x 300
x 300 x 13
x 16 x 14
x 28

5000 mm

Gambar 13. Gambar detail shear connector pada gelagar memanjang


timit

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
5000
unyai kekuatan dan
g diperlukan struktur

ur, gelagar baja

iasumsikan termasuk
T-03-2005 (Pasal

) pada kondisi plastis


i hcp = 0, sehingga

ssion flange
enuhi syarat (RSNI

m
KN.m

Satuan
Kn/m
Kn/m
Kn/m
Kn/m
Kn/m

u pendek
Ytc3= 520.39 mm

3= 220.39 mm

s3= 379.61 mm

u panjang
Satuan
KN/m
KN/m
KN/m
KN/m
kN/m

40%

kN xs

h memanjang dan
(SNI 1725-2016
in:
h memanjang dan
(SNI 1725-2016
in:

kN

rjadi dihitung
p tidak terjadi.

anggap tidak akan

gin tegak lurus


mm
6

kN

han arah horizontal

kN

kNm

kN

han arah horizontal

kN

kNm
mm
mm
mm2
mm2

28
elintang
ntang
300
00 x 13
x 16 x 14
x 28

ar memanjang
Kelompok 6
Nama: Muhammad Reyhan (18643039)
: Rama Cainawa (18643051)
Kelas: D4-5A

Tugas Baja Jembatan Komposit

2. GELAGAR MELINTANG
A. DATA TEKNIS JEMBATAN

40 500
250 2% 2%
300

250 250
1300 1300 1300 1300 1300
7000

Gambar 5. Distribusi tegangan penampang komposit keadaan ultimit

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
5000 5000 5000 5000

Gambar 6. Data denah jembatan komposit

Keterangan Simbol Data Satuan


Tebal slab lantai jembatan ts 0.3 m
Tebal lapisan aspal ta 0.04 m
Tebal genangan air hujan th 0.04 m
Tebal trotoar tt 0.25 m
Jarak antar gelagar memanjang s 1.3 m
Jarak antar gelagar melintang l 5 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 6 m
Lebar trotoar b2 0.5 m
Lebar total jembatan b 7 m
Panjang bentang jembatan L 20 m
Mutu baja BJ - 41
Mutu beton K- 350

B. BAHAN STRUKTUR
1. Mutu Beton
a, Mutu Beton, K - 350 fc' 29.05 Mpa
b. Modulus elastisitas Ec 25332.084399 Mpa

2. Mutu Baja
a. Mutu baja BJ - 41 fy 250 Mpa
fu 410 Mpa
b. Tehangan dasar baja fs 166.66666667 Mpa
c. Modulus elastisitas Es 200000 Mpa

3. Berat Jenis berdasarkan SNI T-1725-2016 (Pasal 7.1 Tabel 2):


a. Berat baja Ws 78.5 KN/m3
b. Berat beton bertulang Wc 25 KN/m3
c. Berat lapisan aspal Wa 22 KN/m3
d. Berat air hujan Wh 9.8 KN/m3
e. Berat steel deck 0.0606 KN/m3

C. DATA PROFIL GELAGAR MEMANJANG


Dicoba menggunakan profil IWF 700 x 300 x 13 x 24

b= 300 mm

ro= 28 mm

d= 700 mm tw= 13 mm

tf= 24 mm

Gambar 14. Penampang Profil IWF 700 x 300 x 13 x 24

Data diambil dari profil baja


Keterangan Simbol Data Satuan
Berat profil baja G 184.87 Kg/m
Tinggi d 700 mm
Lebar b 300 mm
Tebal badan tw 13 mm
Tebal sayap tf 24 mm
Jari-jari r0 28 mm
Luas penampang A 215.5 cm2
Momen inersia X Ix 201000 cm4
Momen inersia Y Iy 10800 cm4
Tahanan Momen Sx 5743 cm3
Faktor reduksi ɸ 0.9

D. PEMERIKSAAN PROFIL GELAGAR

Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengecek apakah struktur komposit mempunyai kekuatan
dan syarat-syarat yang diperlukan dalam menerima pelenturan. Syarat-syarat yang diperlukan
struktur komposit sebagai penampang compact adalah sebagai berikut:

1. Syarat proporsi bagian-bagian (member proportions) dalam menerima lentur, gelagar baja
tampang IWF harus proporsional sehingga dapat memenuhi syarat:

lyc
0.1   0.9
ly
dimana
1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 54000000 mm4

ly = 108000000 mm4

sehingga dengan demikian 0,1 ≤ Iyc/Iy ≤ 0,9


0,1 ≤ 0.5000 ≤ 0,9 AMAN

2. Syarat Kelangsingan
Pada kondisi komposit mengalami pelenturan positif dan struktur komposit diasumsikan
termasuk dalam klasifikasi compact, maka syarat kelangsingan badan menurut RSNI-T-03-
2005 (Pasal 8.3.1.2), Harus memenuhi persamaan yaitu :
2hcp E
3,76
tw fy
penentuan lebar efektif (bE) ( RSNI T-03-2005 (PASAL 8.2.1))
bE = l = 5000 mm
bE = 1/5 x b = 1400 mm
dipakai bE min = 1400 mm

Nilai hcp yaitu kedalaman badan gelagar yang mengalami tekan (compression) pada kondisi
plastis berdasarkan garis netral plastis adalah sebagai berikut :
Nilai hcp yaitu kedalaman badan gelagar yang mengalami tekan (compression) pada kondisi
plastis berdasarkan garis netral plastis adalah sebagai berikut :
a = As x fy = 155.85 mm
0,85 x f' c x b
E
sehingga dengan demikian a < ts
155,85 mm < 300 mm
Sehingga,
C = 0,85 x fc' x a x bE = 5387500 N
T = As x fy = 5387500 N

keseimbangan C=T, maka lengan momen:


d1 = d  ( ts  a ) = 572.08 mm
2 2
karena garis plastis tidak terletak pada badan (web) gelagar baja, maka berarti hcp = 0,
sehingga dengan demikian:
2h cp E
 3,76
tw fy
0 ≤ 106 TERPENUHI

Jadi, syarat kelangsingan badan (web slenderness) terpenuhi.

3. Syarat kelangsingan sayap tidak diperlukan

4. syarat jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekan (distance compression flange
bracing ) jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekanan haruslah memenuhi syarat
(RSNI T-03-2005 (PASAL 7.3.5 TABEL 8)
1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 54000000 mm4
Ac = tf x b = 7200 mm2
√(𝑙𝑦𝑐/𝐴𝑐)
rt = = 86.6 mm2

Sehingga
Lb < 1,76 x rt x √𝐸𝑠 = 4311.10 mm
Lb = /𝑓𝑦 = 1333.33 mm
𝐿/15

1333,33 mm < 4311,10 mm TERPENUHI

E. GELAGAR SEBELUM KOMPOSIT


1. Pembebanan sebelum komposit
2. Tegangan pada baja sebelum komposit
Panjang bentang gelagar L 7 m
Momen maksimum akibat beban mati MD 739.761 KN.m
No Jenis Beban Beban Satuan
1 Berat sendiri profil baja (IWF 600 x 200 x 11 x 17) 2.034 Kn/m
2 Berat slab lantai 12.675 Kn/m
3 Berat steel deck 0.087 Kn/m
Total beban mati gelagar sebelum komposit (QD) 14.795 Kn/m
Momen yang bekerja MD = 1/8 x QD x L2 739.761 Kn/m

Tegangan lentur yang terjadi,

M  10 3 = 0.1288 N/mm2
f  D

Sx
3. Lendutan pada baja sebelum komposit

Beban mati gelagar memanjang QD 14.795 N/mm


Panjang bentang gelagar L 7000 mm
Modulus elastisitas baja ES 200000 Mpa
Momen inersia x Ix 2010000000 mm4

Lendutan yang terjadi

5 QD L4 = 1.151 mm



384 Es Ix
kontrol lendutan
𝐿/800
>
8.75 > 1.151 AMAN

F. GELAGAR SETELAH KOMPOSIT


1. Section properties setelah komposit

bE= 1400 mm

ts= 300 mm Ytc1= 294.15 mm

Yts1= 5.85 mm

d= 700 mm Ybs1= 705.85 mm

b= 300 mm
b= 300 mm

Gambar 15. Section properties penampang komposit jangka waktu pendek

Rasio modulus elastisitas


n = Es / Ec = 7.90

Jangka pendek, K = 1
Luas penampang beton,
Ac1 = (𝑏𝐸 𝑥 = 53197.38 mm2
𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛)

Titik berat penampang beton,


Yc1 = 𝑡𝑠/2 = 150 mm

Ac1Yc1 = Ac1 x (Yc1 + ds) = 45217771 mm3

Titik berat penampang profil,


Ys1 = 𝑑𝑠/2 = 350 mm

As1Ys1 = As1 x Ys1 = 7542500 mm3

Luas komposit,
A1 = Ac1 + As1 = 74747.38 mm2
AY1 = Ac1Yc1+ As1Ys1 = 52760271 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


Ybs = 𝐴𝑌1/𝐴1 = 705.848 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc1 = (ds + ts) - Ybs = 294.152 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts1 = Ytc1 - ts = -5.848 mm
Ac1Ytc1 = Ac1 x (Ytc1 - Yc1)2 = 1105434110.5 mm4
As1Yts1 = As1 x (Ys1 - Yts1)2 = 2728825772.1 mm4
AY1Yt1 = Ac1Ytc1 + As1Yts1 = 3834259882.6 mm4

Momen inersia slab beton,


Ioc1 = ((𝑏𝐸 𝑥 = 398980329.28 mm4
𝑡𝑠3))/(12
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios1 = 2010000000 mm4
Io1 = Ioc1 + Ios1 = 2408980329.3 mm4

Momen inersia komposit,


Ixc1 = Io1 + Ay1Yt1 = 6243240211.8 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton,
Stc1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑐1 = 21224522.175 mm3

Sisi atas baja,


Sts1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑠1 = -1067624800 mm3

Sisi bawah baja,


Sbs1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑏𝑠1 = 8845023.4529 mm3

bE= 1400 mm

ts= 300 mm

Ytc3= 604.86 mm

Yts3= 304.86 mm
GARIS NETRAL KOMPOSIT

d= 700 mm

Ybs3= 395.14 mm

b= 300 mm

Gambar 16. Section properties penampang komposit jangka waktu panjang

Rasio modulus elastisitas


n = 𝐸𝑠/𝐸𝑐 = 7.90

Jangka panjang, K = 3
Luas penampang beton,
Ac3 = (𝑏𝐸 𝑥 = 17732.46 mm2
𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛)
Titik berat penampang beton,
Yc3 = 𝑡𝑠/2 = 150 mm

Ac3Yc3 = Ac3 x (Yc3 + ts) = 7979607 mm3

Titik berat penampang profil,


Ys3 = 𝑑𝑠/2 = 350 mm

As3Ys3 = As3 x Ys3 = 7542500 mm3

Luas komposit,
A3 = Ac3 + As3 = 39282.46 mm2
AY3 = Ac3Yc3+ As3Ys3 = 15522107 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


Ybs = 𝐴𝑌3/𝐴3 = 395.141 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc3 = (ds + ts) - Ybs = 604.859 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts3 = Ytc3 - ts = 304.859 mm
Ac3Ytc3 = Ac3 x (Ytc3 - Yc3) = 3668788910.7
2
mm4
As3Yts3 = As3 x (Ys3 - Yts3)2 = 43912470.8 mm4
AY3Yt3 = Ac3Ytc3 + As3Yts3 = 3712701381.4 mm4

Momen inersia slab beton,


Ioc3 = ((𝑏𝐸 𝑥 = 398980329.28 mm4
𝑡𝑠3))/(12
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios3 = 2010000000 mm4
Io3 = Ioc3 + Ios3 = 2408980329.3 mm4

Momen inersia komposit,


Ixc3 = Io3 + Ay3Yt3 = 6121681710.7 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton,
Stc3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑐3 = 10120839.384 mm3

Sisi atas baja,


Sts3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑠3 = 20080364.634 mm3
Sisi bawah baja,
Sbs3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑏𝑠3 = 15492401.754 mm3

G. PEMBEBANAN SETELAH KOMPOSIT


1. Berat sendiri (MS)

No Jenis Baban Beban Satuan


1 Berat profil baja (IWF 700 x 300 x 13 x 24) 1.85 KN/m
2 Berat slab lantai 48.75 KN/m
Total berat sendiri (QMS1) 50.60 KN/m
3 Berat trotoar 40.63 KN/m
Total berat trotoar (QMS2) 40.63 KN/m

QMS2 = 40,63 kN/m QMS2 = 40,63 kN/m

QMS1 = 50.60 kN/m

RA RB

500 mm 500 mm
7000 mm

Gambar 17. Pembebanan berat sendiri pada gelagar melintang

("(" 𝑄_𝑀𝑆1 " " ×7× 7/2)" + (" 𝑄_𝑀𝑆2 " " ×0.5× 0.5/2 ") + ("
RA = 𝑄_𝑀𝑆2×0.5×(0.5/2+6+0.5))" " )/7

= 196.683 kN

Momen maksimum ditengah bentang


MMS1 = (RA × 7/2) - (𝑄_𝑀𝑆1 × 7/2 × 7/4) - (𝑄_𝑀𝑆2 ×0.5
×(0.5/2+6/2))
= 312.46 kNm

Beban gelagar memanjang


QMS3 = 10.168 kN

P1 P2 P3 P4 P5 P6

RA RB

250 mm 250 mm

1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm


RA RB

250 mm 250 mm

1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm

Gambar 18. Pembebanan akibat berat sendiri gelagar memanjang

RA = ((𝑃_1×(7−0.25))+ 〖 (𝑃 〗 _2 ×(7−0.25−1.3))+ 〖 (𝑃 〗 _3 ×(7−0.25−(2×1.3)))+

= 30.504 kN

MMS2 = (RA × 𝐿/2) − (𝑃_1×(𝐿/2−0.375))−(𝑃_2×(𝐿/2−0.375−1.25))−(𝑃_3×(𝐿/2−0.375−1

= 47.281 kNm

Momen total akibat berat sendiri


MMS = MMS1 + MMS2
= 359.74 kNm

2. Berat mati tambahan (MA)

No Jenis Beban Beban Satuan


1 Berat aspal 6.16 kN/m
2 Berat air hujan 2.74 kN/m
Total berat sendiri (QMA) 8.90 kN/m
𝑄_𝑀𝐴×𝑏_
RA = 1/2

= 26.712 kN

Momen maksimum ditengah bentang


MMA = (RA × 𝐿/2) −(𝑄_𝑀𝐴 × 𝑏_1/2 ×𝑏_1/4)

= 53.424 kNm

3. Beban Hidup

Beban lajur "D"


Faktor beban = 2 (SNI 1725-2016 Pasal 8.3 Tabel 12)

Untuk L ≤ 30 m q = 9 kPa
Untuk L ≥ 30 m q = 9 x (0,5+ kPa
SNI 1725-2016 15/𝐿 )

Karena L = 20 m ≤ 30 m, maka dipakai


q = 9 kPa

Jarak antar gelagar melintang, l = 5 m


q' = (𝑞/2,75)𝑥 𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = 32.73 kN/m
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
(𝑞/2,75)𝑥 𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛

Beban garis (BGT)


p = 49 kN/m
L = 7 m < 50 m, dari grafik diperoleh DLA = 40%

Maka:
P = p x (1 + DLA) x faktor beban = 137.2 kN

Beban "D" = q' + P


= 169.93 kN/m

RA RB

7000 mm

Gambar 19. Pembebanan akibat beban hidup merata (D)

q1 = 100% × 169.93 = 169.93 kN/m


q2 = 50% × 169.93 = 84.96 kN/m

RA = 594.7455 kN
Momoen maksimum akibat beban "D"
MTD = (RA × 𝐿/2) −(𝑞 ×𝐿/2 ×𝐿/4)

= 1040.80 kNm

4. Gaya rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada jarak 1,80 m dari permukaan lantai jembatan menurut (SNI 1725-
2016, Pasal 3.4.2). Besarnya gaya-gaya rem tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai
berikut:

Lt = 20 m ≤ 80 m
Maka, TTB = 25 kN
Jumlah gelagar n = 6 buah
Besarnya gaya rem
TTB = 25/𝑛

= 4.17 kN

Lengan terhadap pusat tampang gelagar


Y = Ytc + ta + 1.80
= 2.13 m

Gaya geser maksimum akibat gaya rem


VTB = (𝑇_𝑇𝐵×𝑌)/
𝐿

= 0.44 kN

Momen maksimum akibat gaya rem


MTD1 = 1/2× 𝑇_𝑇𝐵 ×𝑌

= 4.45 kNm

5. Gesekan perletakan

Tumpuan sendiri rol digunakan koefisien gesek (Cg) = 0,01. Momen yang terjadi dihitung
berdasarkan beban tetap dan koefisien gesek. Sedangkan gaya geser dianggap tidak terjadi.
Momen maksimum akibat gesekan perletakan
MFB = 0,01 x (MMS + MMA) = 4.13 kNm

6. Pengaruh temperatur (ET)

Beban ini hanya mengakibatkan terjadinya momen, sedangkan gaya geser dianggap tidak
akan terjadi. Besar momen adalah:
Perbedaan suhu rencana ∆t = 15 o
C
Modulus elastisitas baja Es 20000 kN/cm2
Koefisien muai suhu baja єs 0.000012 /oC

h = d + ts = 100 cm

Momen pengaruh temperatur


MET = ∆t x єs x Es x (𝑖 𝑥 = 22476 kN.cm
𝑐1)/ℎ = 225 kN.m

7. Beban angin (EW)

Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin
yang meniup kendaraan diatas jembatan dihitung dengan rumus:

TEW = 0.0012 × Cw × (Vw)2 × Ab


Untuk 𝑏/𝑑_𝑤 = 1 maka harga Cw = 2.1

Untuk 𝑏/𝑑_𝑤 = 2 maka harga Cw = 1.5

Untuk 𝑏/𝑑_𝑤 ≥ 6 maka harga Cw = 1.25

Dimana, 𝑑_𝑤 = ds + ts + tt = 1250 mm


𝑏/𝑑_𝑤 = 5.6 mm

Maka, harga 1.5+ (𝑏⁄(𝑑_𝑤−2))/(6−2)×(1.25−1.5)


Cw = = 1.28

Panjang bentang jembatan, L = 20 m


Ab = dw × L = 25 m2
Y = Ytc + ts + tt = 0.84 m2

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas ultimit:


VwU = 35 m/s (Sampai 5 Km dari pantai)
TEW1 U
= 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 23.43 kN

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah
horizontal yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.28
TEW2U = 0,0012 x Cw x (VwU)2 x L = 37.49 kN

Momen yang bekerja pada batas ultimit


MEWU = (TEW1U + TEW2U) x Y = 51.42 kNm

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas layan:


VwS = 30 m/s Sampai 5 km dari pantai
TEW1U = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 17.21 kN

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah
horizontal yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai, ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.28
TEW2 U
= 0,0012 x Cw x (Vw)2 x L = 27.54 kN

Momen yang bekerja pada batas ultimit


MEWS = (TEW1S + TEW2S) x Y = 37.78 kNm
8. Beban gempa (EQ)

Koefisien geser dasar daerah, C = 0.12


Faktor kepentingan I = 1.0
Tipe bangunan S = 3.0

Koefisien Pembebanan seismik horizontal


Kh = CxS = 0.36

Berat sendiri
MMS = 359.737 kNm

Berat mati tambahan


MMA = 53.42 kNm
WT = MMS + MMA = 413.16 kNm

Momen akibat beban gempa


MEQ = Kh x I x WT = 148.738 kNm

9. Rekapitulasi pembebanan gelagar

Gaya geser nominal dan rencana

Jenis Beban Vu (Kg) Faktor beban ultimit VuU(Kg)


Berat sendiri (MS) 227.186 - 227.186
Beban mati tambahan (MA) 26.712 0.7 18.6984
Beban lajur "D" ( TD) 594.745 1.8 594.7454545
Gaya rem (TB) 0.44 1.8 0.800
Gesekan perletakan - 1.3 1.3
Pengaruh temperatur (ET) - 1.2 -
Beban angin (EW)
1 EWS 44.75 1.2 53.70
2 EWU 60.91 1.2 73.10
Beban gempa (EQ) - 1.0 -

Momen nominal dan rencana

Jenis Beban Mu (Kg.m) Faktor beban ultimit MuU(Kg.m)


Berat sendiri (MS) 359.74 - 359.74
Beban mati tambahan (MA) 53.424 0.7 37.397
Beban lajur "D" ( TD) 1040.80 1.8 1040.80
Gaya rem (TB) 4.45 1.8 8.003
Gesekan perletakan 4.13 1.3 5.37
Pengaruh temperatur (ET) 225 1.2 269.71
Beban angin (EW)
1 EWS 37.78 1.2 45.33
2 EWU 51.42 1.2 61.70
Beban gempa (EQ) 148.738 1.0 148.738

A. Tegangan gelagar setelah komposit

Modulus penampang serat atas komposit, Stc = 21224522.175 mm3


Modulus penampang serat atas baja, Sts = -1067624800 mm3
Modulus penampang serat bawah baja, Sbs = 8845023.4529 mm3

Tegangan pada serat atas komposit, ftc = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑐)

Tegangan pada serat atas baja, fts = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑠)

Tegangan pada serat bawah baja, fbs = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑏𝑠)

Perhitungan tegangan pada gelagar memanjang

Momen ftc fts fbs


No Jenis beban
(N.mm) (Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 359736603 2.15 -0.04 5.15
2 Beban mati tambahan ( 53424000 0.32 -0.01 0.77
3 Beban hidup 1040804545 6.21 -0.12 14.90
4 Gaya rem (TB) 4446150 0.03 0.00 0.06
5 Gesekan perletakan 4131606 0.02 0.00 0.06
6 Pengaruh temperatur (E 224756648 1.34 -0.03 3.22
Beban angin (EW)
7 Ews 37777922 0.23 0.00 0.54
EWL 51419949 0.31 -0.01 0.74
8 Beban gempa (EQ) 148737817 0.89 -0.02 2.13
Tegangan total 11.49 -0.23 27.57

Kombinasi 1
Tegangan ijin beton: 100% x fc' = 29.05 Mpa
Tegangan ijin baja: 100% x fy = 250 Mpa

Kombinasi pembebanan 1 setelah komposit

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) 11.18 -0.22 26.83
4 Gaya rem (TB) 0.05 0.00 0.11
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 15.22 -0.30 36.51
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 2
Tegangan ijin beton: 125% x fc' = 36.31 Mpa
Tegangan ijin baja: 125% x fy = 312.5 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) 8.70 -0.17 20.87
4 Gaya rem (TB) 0.04 0.00 0.09
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 12.72 -0.25 30.52
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 3
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 350 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews 0.32 -0.01 0.76
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 4.30 -0.09 10.33
AMAN AMAN AMAN
Kombinasi 4
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 350 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 3.99 -0.08 9.57
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 5
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 375 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
Beban angin (EW)
7 Ews 0.09 0.00 0.22
EwL 0.31 -0.01 0.74
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 3.83 -0.076 9.18
AMAN AMAN AMAN

Ekstrem 1
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 375 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban hidup 6.21 -0.12 14.90
4 Gaya rem (TB) 0.03 0.00 0.06
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) 0.89 -0.02 2.13
Tegangan total 11.11 -0.22 26.67
AMAN AMAN AMAN

Panjang bentang gelagar, L= 7000 mm


Modulus elastisitas baja, Es = 200000 Mpa
Momen inersia, Ixc1 = 6243240211.8 mm4
Ixc3 = 6121681710.7 mm4

Lendutan maximum pada gelagar akibat:


Beban merata (Q) : δ max = (5 𝑥 𝑄 𝑥 𝐿4)/(384 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Beban terpusat (P) : δ max = (1 𝑥 𝑃 𝑥 𝐿3)/(48 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Momen (M) : δ max = (1 𝑥 𝑀 𝑥 𝐿2)/(72√3
𝑥 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)

Perhitungan lendutan pada gelagar memanjang

Q P M Lendutan
No Jenis beban δmax
(N/mm) (N) (N.mm)
1 Berat sendiri (MS) 91.22 - - 2.33
2 Beban mati tambahan ( 8.90 - - 0.23
3 Beban lajur "D" (TD) 32.73 137.2 - 0.84
4 Gaya rem (TB) - - 4446150.4481 0.0014
5 Gesekan perletakan - - 4131606.025 0.0013
6 Pengaruh temperatur (E - - 224756647.63 0.0707
7 Beban angin (EW) - - 89197871.401 0.0281
8 Beban gempa (EQ) - - 148737816.9 0.0468

Batasan lendutan elastis, L / 800 8.75 > δmax

Kombinasi beban akibat lendutan pada gelagar

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KO - 3 KOM - 4


Lendutan Lendutan Lendutan Lendutan
No Jenis beban δmax δmax
δmax δmax
1 Berat sendiri (MS) 2.329 2.329 2.329 -
2 Beban mati tambahan ( 0.227 0.227 0.227 -
3 Beban lajur "D" (TD) 0.836 0.836 0.836 -
4 Gaya rem (TB) 0.00140 0.00140 0.00140 -
5 Gesekan perletakan - 0.00130 0.00130 -
6 Pengaruh temperatur (E - 0.07073 0.07073 -
7 Beban angin (EW) - - 0.02807 -
8 Beban gempa (EQ) - - - 0.047
δtotal 3.395 3.467 3.495 0.047
AMAN AMAN AMAN AMAN

C. Perhitungan Shear Connector

Kombinasi beban akibat gaya geser pada gelagar memanjang

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KOM - 3


Vu Vu Vu
No Jenis beban
(kN) (kN) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 227.19 227.19 227.19
2 Beban mati tambahan ( 26.71 26.71 26.71
3 Beban lajur "D" (TD) 594.75 594.75 594.75
4 Gaya rem (TB) - 0.44 0.44
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
7 Beban angin (EW) - - 60.91
8 Beban gempa (EQ) - - -
Vumaks 848.64 849.09 910.00

Kombinasi tegangan gaya geser pada gelagar melintang

Persen
Vumax % 100 Vumax
No Kombinasi beban tegangan
(kN) (kN)
ijin
1 Kombinasi - 1 100% 848.64 848.64
2 Kombinasi - 2 125% 849.09 1061.36
3 Kombinasi - 3 140% 910.00 1274.00
Vumax rencana 848.64

Tebal slab, ts = 300 mm


Jarak titik atas slab beton terhadap garis netral, Ytc = 294 mm
Luas penampang beton yang ditranformasikan, Act = 74747.38 mm2

Momen statis penampang tekan beton yang ditranformasikan,


Sc = Act x (Ytc - ts/2) = 10775000 mm3

Gaya geser maksimum


qmax = Vmax x sc/Ixc1 = 1.46

Digunakan stud 19 x 125 L = 125 mm


D = 19 mm
Modulus elastisitas beton, Ec = 2533.21 kN/cm2
Kuat tekan beton, fc' = 2.905 kN/cm2
Mutu baja stud, BJ - 50 fu = 50 kN/cm2

Berdasarkan RSNI T-03-2005, syarat stud:


Diameter maksimum, 1,5 x tf = 36 mm

Jarak antara stud,


1. 600 mm
2. 2 x ts 600 mm
3. 4xL 500 mm

Dipakai stud 19 x 125, dengan D - 19 mm < 30 mm mm2

Luas penampang stud, As = 1/4 x π x D2 = 283.53

Kuat geser nominal stud,


Qn = 0,5 x As x √fc' x Ec = 121.61 kN
As x fu = 141.76 kN

Kontrol: Qn ≤ As x fu AMAN

Jumlah shear connector dari tumpuan 1/4 L:


n = 1/4 x qmax x L/Qn = 21 buah

Jarak shear connector,


s = L/(4 x n) = 237.23 mm

s < 500 AMAN

Jumlah shear connector 1/4 L sampai tengah bentang:


n = 1/8 x qmax x L/Qn = 30 buah

Jarak shear connector,


s = 𝐿/(4 𝑥 𝑛) = 166.0631 mm

s < 500 AMAN

Stud Ø19-200

Gelagar Memanjang
IWF 600 x 200 x 11 x 17
Gelagar Memanjang
IWF 600 x 200 x 11 x 17

Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24

250 mm 1300 mm

Stud Ø19 - 150

Gelagar Memanjang
IWF 600 x 200 x 11 x 17

Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24

1300 mm

Gambar 23. Shear connector pada gelagar melintang di 1/4 bentang


500

300

250
0

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
4.15 mm

85 mm
c3= 604.86 mm

4.86 mm

5.14 mm
QMS2 = 40,63 kN/m

RB

500 mm

P6

RB

250 mm
RB

250 mm

_3 ×(7−0.25−(2×1.3)))+ 〖 (𝑃 〗 _4 ×(7−0.25−(3×1.3)))+ 〖 (𝑃 〗 _5 ×(7−0.25−(4×1.3)))+ 〖 (𝑃 〗 _6 ×(7−0,25−(5×1,3))))/𝐿

−1.25))−(𝑃_3×(𝐿/2−0.375−1.25−1.25))
RB
ng
(7−0,25−(5×1,3))))/𝐿
Kelompok 6
Nama: Muhammad Reyhan (18643039)
: Rama Cainawa (18643051)
Kelas: D4-5A

Tugas Baja Jembatan Komposit

3. PERHITUNGAN SAMBUNGAN GELAGAR MEMANJANG DAN MELINTANG


A. DATA-DATA PERENCANAAN

Panjang bentang jembatan, L = 10 m


Jumlah gelagar memanjang = 6 buah
Jumlah gelagar melintang = 6 buah
Jarak antar gelagar memanjang, s = 1.2 m
Jarak antar gelagar melintang, I = 5 m

B. MENGHITUNG BEBAN TERFAKTOR (RU)


Besarnya gaya lintang yang bekerja pada gelagar memanjang:
Beban mati gelagar memanjang QD = 26.37 kN/m
Beban hidup gelagar memanjang QL = 111.01 kN/m
Beban terfaktor,
Ru = 1⁄2×(𝑄𝐷×𝑠)+𝑄𝐿 = 126.830 kN/m

C. MENGHITUNG TAHANAN NOMINAL BAUT


1 Rencana baut
Digunankan baut tipe : A325
Diameter baut, d = 20 mm
Diameter lobang baut, d1 = 21 mm
Kuat tarik minimum baut fu = 825 Mpa

2 Tahanan Geser Baut


Bidang geser baut, m = 2
r1 = 0.5

Luas baut
Ab = 1/4 × π × d2 = 314.16 mm2

Maka :
Rn = m × r1 × fu × Ab
= 259181.39 N
ɸRn = 194386.05 N

3 Tahanan Tarik Baut


Rn = 0.75 × fu × Ab
= 194386.05 N
ɸRn = 145789.53 N

4 Tahanan Tumpu Baut


Tebal pelat, tp = 13 mm
Kuat tarik pelat fu = 500 N/mm2
Rn = 2.4 × d × tp × fu
= 312000 N
ɸRn = 234000 N

D. MENGHITUNG JUMLAH BAUT


Beban terfaktor, Ru = 126.8299988 kN
Tahanan nominal baut (diambil terkec ɸRn = 145.790 kN
Jumlah baut,
n = Ru / ɸRn = 0.87 buah
= 8 buah

E. KONTROL KEKUATAN DESAIN


a Baut
Tahanan nominal baut, ɸRn = 145.790 kN
Jumlah baut, n = 8 buah
Ru baut = 1166.3162726 kN
Kontrol : Ru baut ≥ Ru
1166.316 ≥ 126.83 AMAN

b Pelat
Luas pelat, Ag = 17450 mm2
Jumlah baut, n = 8 buah
Tebal pelat, tp = 13 mm

Luas netto pelat,


An = Ag - n × d × tp
= 15370 mm2

Luas nominal pelat,


Ae = An = 15370 mm2

Kuat tarik pelat, fu = 500 Mpa


Kuat leleh pelat, fy = 290 Mpa

Kondisi leleh : ɸ = 0.9


ɸTn = ɸ × fy × Ag = 4554450 N

Kondisi fraktur: ɸ = 0.75


ɸTn = ɸ × fu × Ae = 5763750 N

diambil nilai terkecil, ɸTn = 4554450 N


= 4554.45 kN
Kontrol :
ɸTn ≥ Ru
4554.45 ≥ 126.829999 AMAN

F. SUSUNAN BAUT
Syarat jarak baut menurut RSNI T-03-2005 :
Jarak baut ke tepi :
1.5 d <LI <150 mm
30 <LI <150 mm

Jadi jarak dari tepi diambil : 100 mm

Jarak antar baut :


3d <L2 <200 mm
60 <L2 <200 mm

Jadi, jarak antar baut diambil : 150 mm

Gelagar Memanjang 150 mm 150 mm


IWF 600 x 200 x 11 x 17

150 mm 150 mm

8 Baut Ø19 - 125 150 mm 150 mm

150 mm 150 mm

150 mm 150 mm

100 mm 100 mm
Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24
1300 mm

Gelagar Memanjang 150 mm


IWF 600 x 200 x 11 x 17

150 mm

8 Baut Ø19 - 125 150 mm

150 mm

150 mm

100 mm
Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24
150 mm

100 mm
Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24

Gambar 24. Susunan baut gelagar memanjang dan melintang

Anda mungkin juga menyukai