Adanya skandal bisnis yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya terjadi sejak tahun
2006 atas pelaporan keuangan laba semu yang sebetulnya merupakan rekayasa akuntansi,
dimana perusahaan telah mengalami kerugian. Dapat diketahui bahwa dilakukannya
rekayasa akuntansi ini merupakan sebuah bentuk kecurangan yang termasuk dalam
pelanggaran etika bisnis.
Skandal bisnis yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya dapat dihindari apabila dalam
menjalankan bisnisnya dengan beretika. Perusahaan yang beretika didasarkan atas niat
dan perbuatan yang menghormati kepentingan dan hak pihak lain. Niat beretika
dijabarkan dalam budaya perusahan, visi dan misi yang jelas, dan penetapan tujuan serta
strategi yang tepat. Perbuatan etis dilaksanakan melalui aktivitas yang didasarkan atas
kebijakan dan prosedur yang etis dan pada akhirnya aktivitas dilaksanakan oleh individu-
individu di dalam perusahaan.