id
Skripsi
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
ALFAN ZALDIANSYAH
NIM. I 0308030
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
`
vii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
`
viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
v
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11. Mbak Yayuk, mbak Rina, mbak Tutik dan karyawan Teknik Industri
Universitas Sebelas Maret atas kerjasama, dukungan dan bantuannya selama
menjalani masa-masa kuliah.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan, Raga, Ayu, Kinanti, Sonny, Rio, Dhonny yang
senantiasa menemani dalam segala bentuk keceriaan dan suntikan
semangatnya. Semoga kita semua jadi orang-orang sukses kedepannya.
13. Teman-teman kost, Nova, Hery, Arif, Topik, terima kasih atas segala canda
tawa dan dorongan semangat selama menjadi mahasiswa.
14. Teman-teman angkatan 2008 Teknik Industri, Mira, Dikun, Nandi, Pungky,
dan seluruh teman-teman yang lain atas dukungan dan kebersamaan selama
ini. Semoga kita bertemu kembali sebagai orang-orang yang sukses
kedepannya.
15. Adik tingkat Teknik Industri angkatan 2010 yang telah memberikan warna
berbeda semasa masa kuliah. Terima kasih atas segala bentuk keceriaan dan
kebebasan berekspresi selama ini.
16. Semua pihak yang belum tertulis di atas, yang telah membantu dalam proses
pengerjaan tugas akhir ini.
Penulis
vi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN............................................................................................. xviii
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xiii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
xiv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
L.1 Data Permintaan Bulanan Spare Part Mesin 50523.7 ................................. L-1
L.2 Data Permintaan Bulanan Spare Part Mesin 49427.6 ................................. L-1
L.3 Data Permintaan Bulanan Spare Part Mesin 49423.9 .......................... ..... L-1
L.4 Data Permintaan Bulanan Spare Part Mesin 49421.5 .......................... ..... L-2
L.5 Data Permintaan Bulanan Spare Part Mesin 49416.1 .......................... …. L-2
L.6 Data Permintaan Bulanan Spare Part Mesin 45208.7 .......................... ..... L-2
L.7 Data Permintaan Bulanan Spare Part Mesin 10370.6 .......................... ..... L-3
L.8 Data Permintaan Harian Spare Part Mesin 50523.7 ........................... ..... L-3
L.9 Data Permintaan Harian Spare Part Mesin 49427.6 ............................ ..... L-4
L.10 Data Permintaan Harian Spare Part Mesin 49423.9 .......................... ..... L-4
L.11 Data Permintaan Harian Spare Part Mesin 49421.5 ......................... ..... L-5
L.12 Data Permintaan Harian Spare Part Mesin 49416.1 .......................... ..... L-5
L.13 Data Permintaan Harian Spare Part Mesin 45208.7 .......................... ..... L-6
L.14 Data Permintaan Harian Spare Part Mesin 10370.6 .......................... ..... L-6
L.15 Input Parameter Iterasi 2 Perhitungan Kebijakan Can-order ...…………. L-6
L.16 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 50523.7 Iterasi 2.............. L-6
L.17 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49427.6 Iterasi 2.............. L-7
L.18 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49423.9 Iterasi 2.............. L-7
L.19 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49421.5 Iterasi 2…...…... L-8
L.20 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49416.1 Iterasi 2.............. L-8
L.21 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 45208.7 Iterasi 2.............. L-9
L.22 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 10370.6 Iterasi 2 ....... ..... L-9
L.23 Input Parameter Iterasi 3 Perhitungan Kebijakan Can-order............... ..... L-9
L.24 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 50523.7 Iterasi 3 ....... ..... L-9
L.25 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49427.6 Iterasi 3 ....... ..... L-9
L.26 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49423.9 Iterasi 3............ L-10
L.27 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49421.5 Iterasi 3............ L-10
L.28 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 49416.1 Iterasi 3 ....... ... L-10
L.29 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 45208.7 Iterasi 3 ....... ... L-10
L.30 Hasil Perhitungan Nilai ECi Spare Part Mesin 10370.6 Iterasi 3 ....... ... L-11
xv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan 2.1 Rumus perhitungan total biaya persediaan EOQ multi-item ... II-11
Persamaan 2.2 Rumus jumlah optimal pemesanan........................................... II-12
Persamaan 2.3 Rumus frekuensi pemesanan untuk unit ke-i ...................... ... II-12
Persamaan 2.4 Rumus total biaya persediaan kebijakan can-order............. ... II-14
Persamaan 2.5 Rumus perhitungan nilai ρ(i) .............................................. ... II-14
Persamaan 2.6 Rumus jumlah pemesanan yang dipicu item i pertahun ....... ... II-14
Persamaan 2.7 Rumus perhitungan nilai Ŝ(c).............................................. ... II-14
Persamaan 2.8 Rumus perhitungan nilai S........................................................ II-14
Persamaan 2.9 Rumus perhitungan total biaya persediaan L>0 .................. ... II-15
Persamaan 2.10 Rumus perhitungan nilai ECi........................................... ... II-15
Persamaan 2.11 Rumus rata-rata persediaan item i L>0................................... II-17
Persamaan 2.12 Rumus perhitungan ECi untuk L>0........................................ II-17
Persamaan 2.13 Rumus perhitungan tingkat ketersediaan persediaan .…........ II-17
Persamaan 2.14 Rumus probabilitas tidak terjadi shortage ........................ ... II-17
Persamaan 2.15 Rumus probabilitas tidak terjadi shortage dengan s terkecil.. II-18
Persamaan 2.16 Rumus perhitungan fraksi demand ........................................ II-18
Persamaan 2.17 Rumus perhitungan fraksi demand dengan s terkecil ............ II-18
Persamaan 3.1 Penentuan jumlah posisi persediaan …………………............. III-9
Persamaan 3.2 Penentuan banyaknya shortage …...…………………............. III-9
Persamaan 3.1 Penentuan total biaya persediaan …….………………........... III-10
xvii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini berisi tentang hal-hal yang mendasari dilakukannya
terdapat dalam bab pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi, dan
sistematika penulisan.
kurang baik diindikasikan dengan adanya tingkat persediaan yang terlalu banyak
atau terlalu sedikit. Jika persediaan terlalu banyak, perusahaan akan mengalami
kerugian karena harus menanggung biaya kerusakan dan penyimpanan, biaya dari
bidang produksi pupuk, bahan kimia, dan jasa lainnya. Pupuk merupakan produk
utama yang diproduksi oleh PT. Petrokimia Gresik. Jenis pupuk yang diproduksi
oleh PT. Petrokimia Gresik antara lain adalah Zwavelzuur Amonium (ZA), Super
I-1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
utama. Setiap kali mesin tersebut mengalami kerusakan, maka ketersediaan spare
5 kelas item. 5 kelas item spare part mesin tersebut yaitu item kelas re-order level
(RO), item kelas surplus (E), item kelas non stock item (H), item kelas intransit
(I), dan item kelas insurance (Z). Item kelas re-order level (RO) merupakan spare
part mesin yang mempunyai pemakaian rutin dan harus tersedia di gudang untuk
menjamin kelancaran proses produksi. Item kelas surplus (E) merupakan spare
part mesin yang tidak dapat digunakan lagi dan disimpan di gudang. Item kelas
non stock item (H) merupakan jenis spare part mesin yang tidak disimpan di
gudang. Item kelas intransit (I) merupakan jenis spare part mesin yang akan
dipesan sesuai permintaan user. Item kelas insurance (Z) merupakan spare part
mesin yang mempunyai peranan penting dan harus tersedia di gudang walaupun
belum tentu pengambilannya karena jika tidak tersedia akan membuat mesin
Jenis item spare part mesin Unit Produksi 1 PT. Petrokimia Gresik yang
terdapat pada gudang adalah sejumlah 9199 jenis, dengan pembagian 70 jenis item
kelas RO (re-order level), 1334 jenis item kelas E (surplus), 1262 jenis item kelas
H (non stock item), 6122 jenis item kelas I (intransit), dan 411 jenis item kelas Z
(insurance). Dari kelima kelas item tersebut, kelas RO (re-order level) akan
menjadi objek penelitian karena menjadi fokus utama perusahaan pada saat ini.
I-2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Spare part mesin kelas RO memiliki frekuensi permintaan yang cukup tinggi dan
part mesin kelas RO memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi dari item kelas
yang lain. Permasalahan yang terjadi di PT. Petrokimia Gresik berkaitan dengan
pengendalian spare part mesin yaitu pemesanan spare part mesin yang dilakukan
secara terpisah. Pemesanan akan dilakukan apabila persediaan spare part mesin
untuk masing-masing item sudah mencapai atau melewati batas reorder level,
sehingga frekuensi pemesanan spare part mesin menjadi cukup tinggi. Hal
pengendalian persediaan yang baik dan bertujuan untuk menghemat biaya serta
pemesanan terdiri dari dua, yaitu model deterministik dan model stokastik. Model
stokastik terbagi menjadi 2 metode, yaitu metode periodic review dan continuous
review. Salah satu model continuous review yang dapat digunakan dalam sistem
koordinasi pemesanan adalah model kebijakan can-order. Kebijakan can-order
I-3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilakukan dalam sistem ini didasarkan pada suatu joint parameters yang dikenal
dengan sistem (S,c,s). s merupakan titik must order, yaitu titik dimana harus
dilakukan pemesanan kembali terhadap item. c merupakan titik can-order, yaitu
1. Meminimalkan total biaya persediaan spare part mesin Unit Produksi 1 PT.
Petrokimia Gresik.
2. Menjamin ketersediaan spare part mesin Unit Produksi 1 PT. Petrokimia
Gresik.
I-4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Data yang digunakan adalah data selama 4 tahun, yaitu Januari 2008 sampai
Desember 2011.
1.6 ASUMSI
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
2. Harga spare part mesin yang digunakan dalam penelitian merupakan harga
pada tahun 2011.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang mengenai permasalahan yang akan
I-5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan cara pengolahan data yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.
I-6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan profil perusahaan dan dasar teori yang akan
digunakan sebagai acuan dalam penelitian tugas akhir ini. Tinjuan pustaka yang
dilakukan pada penelitian tugas akhir ini meliputi manajemen persediaan spare
part mesin dan metode pengendalian persediaan spare part mesin menggunakan
model single item dan koordinasi pemesanan.
MPRS No. II/MPRS/1960 dan Surat Keputusan Presiden RI No. 260 Tahun 1960.
Percobaan pertama penggunaan pabrik dilakukan pada Maret 1970 dan peresmian
penggunaan dilakukan pada 10 Juli 1972 yang kemudian diabadikan sebagai hari
jadi PT. Petrokimia Gresik.
Nama Petrokimia diambil dari bahan baku dasar produk perusahaan yakni
minyak bumi (Petrochemical). Produk utama dari PT. Petrokimia Gresik adalah
urea, ZA, SP-36, PHONSKA. Logo PT. Petrokimia Gresik adalah kerbau karena
kerbau adalah sahabat petani yang paling jujur. Oleh karena itu PT. Petrokimia
Gresik mempunyai motto “Sahabat Petani”. Warna kerbau adalah emas (warna
kejayaan) yang melambangkan penghormatan terhadap area yang ditempati pabrik
(area Kebomas). Sedangkan warna hijau (warna kesuburan) berarti bahwa PT.
II-1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tiap karyawan, unit kerja melalui program kerja dan kegiatan operasional yang
terperinci, serta jelas agar dapat sukses dalam mencapai tujuan organisasi. Berikut
STRUKTUR ORGANISASI
PT. PETROKIMIA GRESIK
DIREKTUR UTAMA
DIR SDM
DIRPROD DIRTEK&BANG DIRSAR DIRKEU
& UMUM
KAKOMP
KAKOMP. KAKOMP. KAKOMP.
RENDAL SESPER
PROD Ii BANG PW I
USAHA
II-2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk produk non pupuk yang diproduksi PT. Petrokimia Gresik adalah
produksinya menjadi 3 yakni Unit Produksi I, Unit Produksi II dan Unit Produksi
III.
1. Unit Produksi I, memproduksi Ammonia, CO2 cair, O2, N2 cair, ZA I, ZA
III, Urea.
Gresik
1. Fungsi Pokok Departemen PGM
II-3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
meliputi :
· pengecekan spesifikasi
· pemantauan persediaan
· penentuan delivery time
d. Pengelolaan sarana gudang material yang meliputi kegiatan penerimaan,
II-4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
untuk dijual kembali, serta untuk suku cadang dan suatu peralatan atau mesin
merupakan aset terpenting dalam supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki
nilai persediaan melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset yang dimiliki. Dari
waktu tertentu untuk diproses lebih lanjut. Sementara inventory control atau
II-5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Biaya pembelian merupakan harga pembelian per unit item bila item tersebut
diperoleh dari sumber eksternal atau biaya produksi per unit bila item
tersebut diproduksi secara internal.
2. Biaya pengadaan
Biaya pengadaan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
II-6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi, diukur dari keuntungan yang hilang
Spare part mesin adalah bagian dari suatu sistem yang memiliki fungsi dan
Menurut bisa tidaknya diperbaiki, spare part mesin dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Non repairable item
Adalah suatu item yang tidak dapat diperbaiki setelah mengalami satu kali
kerusakan.
Ketika suatu item mengalami kerusakan maka item tersebut dapat diperbaiki
logistik dalam suatu perusahaan untuk memberi dukungan dalam hal pengadaan
proses produksi. Pengendalian spare part mesin sangat penting dalam hal-hal
seperti penentuan keputusan suatu barang diperlukan, termasuk perlu atau
II-7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilakukan pemesanan, apa dan berapa yang dipesan, tingkat dan jaminan mutu
spare part mesin yang diperlukan, anggaran spare part mesin, dan sebagainya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan spare part mesin adalah
yang aman untuk mengatasi kebutuhan spare part mesin di atas batas normal.
c. Standart pemesanan.
Menunjukkan jumlah barang atau spare part mesin yang dibeli pada setiap
pemesanan.
II-8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PETROKIMIA GRESIK
Persediaan spare part mesin yang ada di PT. Petrokimia Gresik dibagi
1. RO (Rutin)
Spare part mesin yang mempunyai pemakaian rutin dan harus tersedia di
gudang untuk menjamin kelancaran proses produksi. Spare part mesin jenis
ini merupakan beberapa item usulan dari user.
2. Z (Insurance)
operasional pabrik. Spare part mesin tersebut apabila tidak ada dapat
mematikan pabrik cukup lama dan pengadaannya pun cukup lama dan susah
karena harus import/pembuatan terlebih dahulu.
3. I (In Transit)
Spare part mesin yang dibeli atas dasar permintaan user yang untuk
Spare part mesin di gudang yang tidak dapat dipakai dan dimanfaatkan lagi
II-9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
persediaan sudah mencapai batas reorder level (ROL), maka akan dilakukan
pemesanan kembali terhadap spare part mesin tersebut. Pemesanan spare part
mesin tersebut dilakukan secara terpisah, dimana jika terdapat 1 item yang telah
berada pada titik ROL, makan akan dilakukan pemesanan terhadap item spare
yang demikian maka suatu koordinaasi perlu dilakukan agar lebih efisien dalam
hal biaya. Biaya pemesanan nantinya terdiri dari suatu biaya pemesanan major
Dalam berbagai literatur inventory permasalahan ini dikenal dengan The Joint
Dalam dunia nyata, sangat sedikit perusahaan yang memiliki hanya satu
macam item saja dalam persediaannya. Model statis EOQ multi-item merupakan
II-10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Holding cost, harga per-unit (unit cost) dan ordering cost untuk setiap item
diketahui. Tidak ada perubahan dalam biaya per-unit (seperti quantity
discount), ordering cost dan holding cost.
Model EOQ multi-item merupakan pengembang lanjutan dari model model
EOQ single-item. Asumsi yang dipergunakan tidak berbeda dengan model EOQ
2. Biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam persen (%) dari nilai rata-rata
persediaan adalah sama.
dimana :
%) %)
Biaya pemesanan : ∑) = ∑)
) )
). ) ). )
Biaya penyimpanan : ∑) = ∑)
II-11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari formulasi TIC (total biaya persediaan) dapat diturunkan untuk memperoleh
%). .)
e= ………………………………………………………………….(2-3)
adalah kebijakan untuk bisa melakukan pemesanan apabila suatu item i sudah
berada atau dibawah tingkat c (tingkat untuk bisa melakukan pemesanan).
melakukan order ketika item i sudah mencapai atau dibawah titik s, dan item lain
yang berada pada tingkat can-order (c) juga diikutsertakan dalam pemesanan
II-12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keadaan nyata, dimana cocok untuk digunakan untuk kasus small customers (Tsai,
2009). Notasi dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Notasi dasar model kebijakan can-order
Notasi Keterangan
Ak Biaya major (fixed cost) untuk setiap pemesanan pada supplier k (rupiah)
ai Biaya minor (line cost) per komponen yang diikutkan dalam pemesanan
(rupiah)
L Lead time pengiriman komponen (tahun)
r Fraksi biaya penyimpanan
ECi Expected relevant cost per unit waktu untuk item i (rupiah/tahun)
Si Titik kuantitas maksimal (order up to level) item i
ci Titik pengikutsertaan pemesanan (can order) item i
si Titik kuantitas minimum (must order) item i
vi Harga per unit item i (rupiah)
λi Rata-rata permintaan (demand) item i (unit/tahun)
NTi Jumlah pemesanan yang dipicu oleh item i
Pi Probabilitas tidak ada shortage per siklus pemesanan untuk item i
Ppo (xo|λL) Probabilitas variabel poisson dengan parameter λL (sama dengan nilai xo)
Ppo ≤ (xo|λL) Probabilitas variabel poisson dengan parameter λL (dengan nilai kurang
dari sama dengan nilai xo)
mengenai single item yang solusinya akan menjadi kunci dari algoritma untuk
II-13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
persediaannya mencapai level 0. Dengan demikian, akan diketahui nilai S(i) dan
c(i) yang akan meminimalkan expected relevant cost per unit waktu dari item
) = …………………………………………………………….(2-5)
Jumlah pemesanan yang dipicu oleh item i per tahun dihitung melalui
persamaan sebagai berikut:
Friend (1961) memberikan urutan langkah untuk menghitung nilai S(i) dan
c(i) untuk meminimalkan nilai ECi pada persamaan (2-4) dengan prosedur sebagai
berikut:
Langkah 1 :
dimana :
akan sama dengan nilai c. Hal ini memperlihatkan bahwa titik can-order
sama dengan titik order up to level yang berarti item tersebut akan selalu
Langkah 2 :
II-14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menghasilkan nilai:
.e = )Ǵ [Ŝ + ] ……………………………………………….(2-9)
Coordinated control
Order-up-to-level S s +S
Can-order point c s+c
Must-order point 0 s
Notasi :
( )
) = menunjukkan nilai c dari edr i di iterasi k
( )
) = menunjukkan nilai S dari edr i di iterasi k
( ) ( )
mengevaluasi ) dan )
dan ) =
Langkah 1 (Inisialisasi)
S(i) dan c(i) merupakan hasi perhitungan dari S dan c pada item i. Nilai c(i) awal
adalah:
II-15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
( )
()) = 0 e = 1,2, … , t
Dan inisiasi nilai Si adalah subtitusi pada persamaan (2-8). Sedangkan subtitusi
persamaan tersebut dengan nilai c=1 adalah nilai EOQi (Economic Order
()) = ()) = √( ) e = 1, 2, … , t
Langkah 2
( )
= \e
)
NT1 dan EC1 dievaluasi dengan menggunakan persamaan (2-6) dan (2-4)
( )
= \e
)
Sehingga untuk item n, maka
( )
= \e
)
NTn dan ECn dievaluasi dengan menggunakan persamaan (2-6) dan (2-4)
Langkah 3
Melakukan evaluasi dengan melihat apakah nilai
( ) ( ) ( )
) sama dengan nilai ) untuk semua i dan apakah nilai ) sama dengan
( ) ( )
nilai ) untuk semua item i. Jika nilai tersebut sama, maka nilai ) dan nilai
( )
) terakhir yang akan digunakan. Akan tetapi jika nilai tersebut tidak sama,
maka akan dibandingkan nilai EC yang terakhir dengan nilai sebelumnya pada
iterasi terakhir. Jika penurunan nilai EC lebih kecil dari x% (dimana nilai x
ditetapkan oleh user), maka perhitungan berakhir. Tetapi jika tidak, maka k=k+1
II-16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 2.1, titik must-order untuk item i yang mempunyai lead time>0 adalah
si, sedangkan nilai can-order nya adalah si + ci, dan nilai order-up-to-level nya
2. Item i akan dipesan ketika persediaannya pada titik si lebih besar nilainya pada
kasus L>0 daripada L=0. Akan tetapi, kuantitas λiL akan dihabiskan terlebih
dahulu sebelum pemesanan tiba. Sehingga
L>0 yaitu
Tingkat ketersediaan persediaan (w) ketika item dipesan dimana nilai w adalah
variabel random dengan distribusi geometrik, yaitu:
) )
1− ) ) = + 1, + 2, … , +
6) ( )= )
…………..(2-13)
) = ,
II-17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(1 − 6 ≤
+ | 8 − 6 + 1| 8 − ∑ 6 | 8 ≥ ( > 0)
………………………………………………………………………..…..(2-15)
[ 8− − 86 ≤ − 1| 8 + 6 ≤
| 8] + 1 − ∑ [ 8− − 86 − 1| 8 +
6 ≤ ( )] ≤ [ − + (1 − )/(1 − )](1 − ).......................(2-17)
suatu masalah diberikan berdasarkan proses randomisasi (acak). Proses acak ini
melibatkan suatu distribusi probabilitas dari variabel variabel data yang
Bilangan acak digunakan untuk menjelaskan kejadian acak setiap waktu dari
variabel acak dan secara berurutan menikuti perubahan-perubahan yang terjadi
Metode simulasi ini memiliki sifat dasar probabilistik yang artinya metode
ini berdasarkan pada penggunaan angka-angka yang bersifat acak dan
seperti pelemparan dadu atau pengocokan kartu menurut sampel. Monte Carlo itu
sendiri merupakan penemuan dari Stanislaw Ulam pada tahun 1947. Penggunaan
II-18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang dilakukan, semakin banyak iterasi yang dilakukan maka akan semakin teliti
yang digunakan yaitu “random joint order policy” dengan hasil reorder range
II-19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sehingga proses koordinasi dapat dilakukan pada setiap kluster. Model yang
dipakai oleh Tsai, dkk. tersebut mengacu pada model yang dibuat oleh Silver
(1974).
Dari beberapa penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa pengendalian
spare part dapat dilihat dari berbagai faktor, baik dengan menggunakan
II-20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III-1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tahap
Pengolahan Data
Pengujian distribusi data permintaan
spare part mesin terpilih
SELESAI
penelitian. Adapun kegiatan yang tercakup dalam tahapan ini akan diuraikan
sebagai berikut.
III-2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Studi Lapangan
dan Gudang Material (PGM). Tahap ini menekankan pada pengenalan dan
yang ada di gudang. Selain itu, dilakukan wawancara dengan tenaga kerja
serta supply chain management dalam bentuk buku maupun jurnal. Tahap ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat secara teoritis dan
3. Identifikasi Masalah
permasalahan yang ada di lapangan, yaitu tahap penemuan situasi atau kondisi
pada sistem manajemen persediaan spare part mesin yang kurang optimal.
III-3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
biaya persediaan yang meliputi biaya pemesanan, biaya pembelian, biaya simpan,
persediaan spare part mesin di Unit Produksi 1 PT. Petrokimia Gresik dengan
Penetapan tujuan dilakukan untuk menegaskan apa saja yang ingin dicapai
dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Pada tahap ini ditetapkan tujuan penelitian yang ingin dicapai
Pemilihan spare part didasarkan pada jenis item dan supplier. Item kelas
produksi. Selanjutnya dipilih item yang dipesan pada supplier yang sama
III-4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Petrokimia Gresik selama 4 tahun, mulai tahun 2008 sampai tahun 2011,
Terpilih
Pengujian distribusi dilakukan untuk mengetahui apakah data
permintaan item spare part mesin terpilih memiliki distribusi poisson. Input
pengujian distribusi adalah data permintaan spare part mesin terpilih selama
4 tahun yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. Pengujian dilakukan
III-5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagai berikut:
( − )2
22 =
=1
Dimana :
k : Jumlah kelas interval
oi : Frekuensi pengamatan
Σoi : Jumlah data pengamatan
Pi : Probabilitas poisson
ei : Frekuensi teoritis (frekuensi yang diharapkan)
III-6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perusahaan
Dalam menentukan total biaya persediaan spare part mesin
berdasarkan kebijakan perusahaan, langkah yang dilakukan adalah dengan
melakukan simulasi Monte Carlo. Simulasi Monte Carlo merupakan
mesin selama satu tahun, jumlah order, banyaknya shortage, serta biaya-
biaya persediaan. Alasan mengapa tidak digunakan model analitik adalah
karena ada beberapa parameter yang tidak didapatkan dari data perusahaan.
adalah :
1. Menentukan parameter yang diamati dalam sistem, untuk hal ini adalah
5. Melakukan simulasi.
banyaknya lot pemesanan perusahaan (Q) setiap spare part mesin, data titik
pemesanan kembali perusahaan (ROP) setiap spare part mesin, data lead
III-8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
time, serta data komponen biaya berupa holding cost, ordering cost, dan
persamaan:
Shortage (n) = permintaan (n) – posisi persediaan (n) …………...(3-2)
Untuk nilai jumlah pemesanan (Q) dan titik kembali (ROP) yang
III-9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diperoleh dari tahap pengolahan data sebelumnya. Analisis yang dilakukan adalah
III-10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian.
olah sesuai dengan metode penyelesaian yang dijelaskan pada bab sebelumnya.
historis permintaan dan pengadaan spare part mesin, data harga item spare part
mesin, data lead time tiap item spare part mesin, dan data biaya-biaya persediaan.
part mesin yang selanjutnya akan digunakan dalam pengolahan data. Pemilihan
spare part mesin didasarkan pada jenis kelas item dan supplier. Item kelas yang
dipilih adalah kelas RO karena mempunyai consumption rate yang tinggi dan
dipilih item yang dipesan pada supplier yang sama karena akan dilakukan
antar item yang dipesan pada 1 supplier. Setelah dilakukan pemilihan, didapatkan
7 item kelas RO yang dipesan dari supplier yang sama yaitu PT. Petrokopindo
Cipta Selaras. Data 7 item spare part mesin yang terpilih tersebut dapat dilihat
IV-1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berikut ini merupakan data permintaan 7 item spare part mesin kelas RO
yang telah dipilih. Data permintaan spare part mesin tersebut merupakan data
permintaan selama 4 tahun, yaitu mulai tahun 2008 sampai tahun 2011.
Selanjutnya data ini akan digunakan sebagai input dalam perhitungan parameter
yang telah dipilih. Data harga spare part mesin ini merupakan data harga spare
part mesin tahun 2011. Data masing-masing spare part mesin ini digunakan untuk
menghitung biaya simpan dan biaya minor pemesanan. Adapun daftar harga
masing-masing item spare part mesin dapat dilihat pada Tabel 4.3.
IV-2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Data lead time pemesanan tiap spare part mesin digunakan sebagai input
dalam perhitungan parameter kebijakan can-order dan simulasi Monte Carlo pada
pengolahan data selanjutnya. Data lead time masing-masing spare part mesin
dibedakan menjadi dua, yaitu biaya pemesanan major dan biaya pemesanan
minor. Biaya pemesanan major adalah biaya tetap yang dikeluarkan untuk
sekali pemesanan, sedangkan biaya minor adalah biaya untuk
Pada PT. Petrokimia Gresik, biaya pemesanan major untuk setiap spare
spare part mesin adalah 2% dari harga tiap spare part mesin. Adapun
biaya minor untuk masing-masing item spare part mesin dapat dilihat
IV-3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada PT. Petrokimia Gresik, biaya penyimpanan tiap item spare part mesin
ditentukan sebesar 10% dari harga item spare part mesin pertahunnya.
Selanjutnya, dilakukan simulasi kebijakan sesuai dengan yang digunakan oleh PT.
Pengujian distribusi dilakukan pada data permintaan 7 item spare part mesin
apakah spare part mesin terpilih memiliki distribusi poisson sesuai dengan asumsi
Dari hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 6 item spare
part mesin memiliki distribusi poisson dan 1 item spare part mesin tidak memiliki
IV-4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
distribusi poisson. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji Goodness of Fit yang
memperlihatkan bahwa terdapat 6 data permintaan yang memiliki nilai P-value >
0.05 (tidak ada perbedaan antara data observasi dengan data harapan). Hasil
yang dipesan dalam satu supplier, maka item yang tidak memiliki distribusi
can-order.
Tabel 4.7 Input perhitungan parameter kebijakan can-order
Biaya Pesan Biaya Pesan Harga Spare Probabilitas Tidak Lead Fraks i Biaya
Demand (λi)
No No. Spare Part Nama Spare Part Mes in Major (Ai) Minor (ai) Part Mesin (vi) Ada Shortage (Pi) Time (L) Simpan (r)
(unit)
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah/unit) (%) (Tahun) (%)
1 50523.7 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6310-2RS/C3 -- FAG 27 Rp 250,000.00 Rp 3,856.00 Rp 192,800.00 0.98 0.06388 0.1
2 49427.6 CYLINDRICAL,ROLLER,BEARING -- BEARING-NU317ECJ -- SKF 3 Rp 250,000.00 Rp 38,251.30 Rp 1,912,565.00 0.98 0.05555 0.1
3 49423.9 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6308-2RS/C3 -- SKF 40 Rp 250,000.00 Rp 4,065.08 Rp 203,254.00 0.98 0.03888 0.1
4 49421.5 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6306-2RS/C3 -- SKF 23 Rp 250,000.00 Rp 1,964.02 Rp 98,201.00 0.98 0.06944 0.1
5 49416.1 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6212-2RS/C3 -- SKF 9 Rp 250,000.00 Rp 5,313.52 Rp 265,676.00 0.98 0.06944 0.1
6 45208.7 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-4305-ATN9 -- SKF 5 Rp 250,000.00 Rp 7,296.58 Rp 364,829.00 0.98 0.02777 0.1
7 10370.6 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6218ZZ/C3 -- SKF 6 Rp 250,000.00 Rp 13,250.00 Rp 662,500.00 0.98 0.01388 0.1
parameter kebijakan can-order untuk mendapatkan nilai Si, ci, dan si pada
IV-5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(S,c,s) untuk 7 item spare part mesin terpilih adalah sebagai berikut:
S(i) dan c(i) merupakan hasil perhitungan dari S dan c pada 7 item
spare part mesin terpilih. Inisiasi nilai c(1) awal adalah
" = 0
perhitungan:
= fOQ =
Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil perhitungan nilai S(i) dan NT(i) pada iterasi 1.
No No. Spare Part Si NTi
1 50523.7 27 1.01
2 49427.6 3 1.00
3 49423.9 32 1.26
4 49421.5 34 0.67
5 49416.1 13 0.68
6 45208.7 8 0.60
7 10370.6 7 0.87
IV-6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4.9.
Tabel 4.9 Hasil perhitungan nilai µ(i) dan ρ(i) pada iterasi 1.
No No. Spare Part µi ρi
1 50523.7 5.08 0.84
2 49427.6 5.10 0.37
3 49423.9 4.83 0.89
4 49421.5 5.42 0.81
5 49416.1 5.41 0.62
6 45208.7 5.50 0.48
7 10370.6 5.22 0.53
Hasil perhitungan nilai EC1 pada spare part mesin 50523.7 dapat
IV-7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.10 Hasil perhitungan nilai EC1 spare part mesin 50523.7
c Ŝ (c ) S EC1 (c )
1 24.65291 599.9823 484948
2 22.94939 506.2214 452104.3
3 21.5153 426.8948 424455
4 20.31731 359.6786 401357.8
5 19.32676 302.653 382259.9
6 18.51884 254.2241 366683.1
7 17.87197 213.0625 354211.5
8 17.36727 178.0548 344481
9 16.98812 148.2658 337170.9
10 16.71971 122.9073 331996
11 16.54875 101.3141 328700
12 16.46315 82.92278 327049.5
13 16.45163 67.25624 326827.5
14 16.50347 53.90938 327826.9
15 16.60798 42.53806 329841.9
16 16.75395 32.84966 332656.1
17 16.92849 24.59515 336021.4
18 17.11502 17.56253 339617.6
19 17.28812 11.57122 342954.9
20 17.39777 6.467371 345069
21 17.28388 2.119858 342873.2
22 18.38846 -1.583079 364169.5
23 22.52313 -4.736712 443886
24 26.19272 -7.422257 514635.7
25 29.46599 -9.708955 577744.3
26 32.40157 -11.65583 634342.2
27 35.04943 -13.31321 685393.1
IV-8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Melakukan perhitungan Si
akan sama dengan nilai Ŝ(c). Pada contoh perhitungan spare part
pada lampiran.
IV-9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang mempunyai lead time > 0 yaitu nilai ci, nilai titik can order
time = 0.
kebijakan can-order dan didapatkan nilai Si, ci, dan si adalah melakukan
masing-masing item spare part mesin dapat dilihat pada Tabel 4.15.
IV-10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengetahui persediaan rata-rata spare part mesin selama satu tahun, jumlah
spare part mesin dengan nomor spare part 50523.7 adalah sebagai berikut:
adalah jumlah permintaan spare part mesin dengan nomor spare part
50523.7 selama 4 tahun mulai tahun 2008 sampai tahun 2011.
nomor spare part 50523.7. Hasil probabilitas kumulatif untuk jenis spare
IV-11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
part 50523.7 dapat dilihat pada Tabel 4.16. Sedangkan untuk spare part
jumlah hari produksi di PT. Petrokimia Gresik dalam satu tahun. Contoh
bilangan random untuk spare part mesin dengan nomor spare part 50523.7
selama 10 hari dapat dilihat pada Tabel 4.17 dan untuk selengkapnya selama
IV-12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Melakukan Simulasi
satuan hari yang terdapat pada Tabel 4.4. Persediaan awal untuk spare part
mesin dengan nomor spare part 50523.7 adalah 15, sedangkan untuk spare
part mesin lainnya dapat dilihat di Lampiran. Berikut ini adalah contoh
uraian langkah-langkah proses simulasi perusahaan pada spare part mesin
dengan nomor spare part 50523.7 :
Permintaan spare part mesin mengacu pada hasil dari langkah 4 dan
dapat dilihat pada Tabel 4.17.
perusahaan.
= 15 unit
IV-13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Order
Order merupakan frekuensi pemesanan. Pada simulasi model persediaan
perusahaan, order akan dilakukan jika posisi persediaan mencapai titik ROP.
order x Co)
Hasil simulasi Monte Carlo spare part mesin dengan nomor spare part
50523.7 dapat dilihat pada Tabel 4.18, sedangkan untuk simulasi spare part
Berikut ini merupakan input untuk melakukan simulasi spare part mesin
Q order = 17 unit
IV-14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
360 27 0
361 27 0
362 27 0
363 27 0
364 27 0
365 27 0
Jumlah 34 22 0 2
Rata2 19
Biaya Rp365,527.67 Rp0.00 Rp500,000.00
Penentuan total biaya persediaan spare part mesin model single item yang
diterapkan oleh perusahaan dilakukan menggunakan simulasi Monte Carlo. Hasil
Tabel 4.19 Rekapitulasi total biaya persediaan perhitungan simulasi Monte Carlo.
No Nomor S.Part Nama S.Part Biaya Total
1 50523.7 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6310-2RS/C3 -- FAG Rp 865,527.67
2 49427.6 CYLINDRICAL,ROLLER,BEARING -- BEARING-NU317ECJ -- SKF Rp 848,977.61
3 49423.9 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6308-2RS/C3 -- SKF Rp 903,055.47
4 49421.5 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6306-2RS/C3 -- SKF Rp 396,655.79
5 49416.1 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6212-2RS/C3 -- SKF Rp 584,023.88
6 45208.7 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-4305-ATN9 -- SKF Rp 476,493.84
7 10370.6 BEARING,BALL,ANNULAR -- BEARING-6218ZZ/C3 -- SKF Rp 998,171.23
IV-15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
biaya persediaan antara metode usulan dengan kebijakan perusahaan dapat dilihat
selengkapnya pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20 Perbandingan biaya total persediaan kebijakan perusahaan dengan
kebijakan can-order
Biaya Total Persediaan Biaya Total Persediaan
No Nomor S.Part
Ke bijakan Perusahaan Kebijakan Can-order
1 50523.7 Rp 865,527.67 Rp 288,846.49
2 49427.6 Rp 848,977.61 Rp 802,664.94
3 49423.9 Rp 903,055.47 Rp 382,782.91
4 49421.5 Rp 396,655.79 Rp 138,697.34
5 49416.1 Rp 584,023.88 Rp 205,715.25
6 45208.7 Rp 476,493.84 Rp 238,811.98
7 10370.6 Rp 998,171.23 Rp 393,251.91
TOTAL BIAYA PERSEDIAAN Rp 5,072,905.50 Rp 2,450,770.82
Dari Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa biaya total persediaan menggunakan
kebijakan can-order memiliki nilai lebih kecil daripada biaya total persediaan
IV-16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada bab ini dilakukan analisis dan interpretasi hasil terhadap kebijakan
usulan dengan kebijakan perusahaan. Tahap analisis terdiri dari analisis penentuan
PERUSAHAAN
5.1.1 Perbandingan Parameter Kebijakan
Parameter kebijakan can-order (S,c,s) merupakan nilai hasil perhitungan
yang didapatkan dari algoritma penentuan parameter kebijakan can-order. Input
parameter perhitungan can-order diambil dari data 7 item spare part mesin kelas
RO di Unit Produksi 1 yang dipesan dari satu supplier. Input parameter tersebut
order (S,c,s) kemudian dibandingkan dengan nilai parameter yang telah ditetapkan
oleh perusahaan untuk mengetahui apakah kebijakan usulan lebih baik daripada
Pada Tabel 5.1, titik si (must order) pada kebijakan can-order dan titik ROL
item spare part mesin, sedangkan titik Si (order up to level) pada kebijakan can-
V-1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
order dan titik Q max pada kebijakan perusahaan merupakan titik kuantitas
mengantisipasi agar tidak terjadi shortage dan spare part mesin selalu tersedia di
gudang supaya kelancaran produksi pupuk di PT. Petrokimia Gresik dapat tetap
terjaga. Akan tetapi, nilai ROL yang cukup tinggi tersebut menyebabkan biaya
simpan di gudang menjadi cukup besar. Pada perhitungan kebijakan can-order,
nilai si yang didapatkan memiliki jumlah yang lebih sedikit sehingga persediaan
maksimum dalam gudang sehingga biaya total persediaan juga dapat diperkecil.
Pada sub bab ini dilakukan perbandingan biaya persediaan antara kebijakan
V-2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak dapat diketahui komponen biaya secara terperinci. Hal itu dikarenakan total
kebijakan can-order. Untuk dapat melihat komponen biaya secara terperinci perlu
dilakukan simulasi hasil kebijakan can-order.
Perhitungan total biaya persediaan pada kebijakan perusahaan menggunakan
simulasi Monte Carlo memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan perhitungan
total biaya persediaan berdasarkan kebijakan usulan. Contohnya pada spare part
mesin 50523.7, berdasarkan hasil simulasi Monte Carlo, total biaya persediaan
yang diperoleh adalah Rp 865.527,67, sedangkan berdasarkan metode usulan total
biaya persediaan yang diperoleh adalah Rp 288.846.49. Dari kedua biaya tersebut
didapatkan nilai prosentase penghematan pada spare part mesin 50523.7 sebesar
prosentase penghematan biaya pada 7 item spare part mesin dapat dilihat
Dari tabel 5.2 tersebut dapat diketahui bahwa total biaya persediaan usulan
pada keseluruhan item spare part mesin memiliki nilai lebih kecil dibandingkan
dengan total biaya persediaan perusahaan. Total nilai penghematan pada metode
Adanya perbedaan total biaya persediaan yang cukup besar tersebut dikarenakan
V-3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
apabila item spare part mesin berada pada titik ROL, maka perusahaan akan
melakukan pemesanan terhadap supplier. Pemesanan secara terpisah tersebut
menyebabkan biaya pemesanan yang cukup besar untuk keseluruhan item spare
pada seluruh item pada single supplier. Pemesanan secara bersamaan tersebut
dapat menghasilkan biaya pemesanan yang dapat ditekan seminimal mungkin.
Berdasarkan Tabel 5.2, spare part mesin yang memiliki penghematan
terbesar yaitu pada spare part mesin dengan nomor 50523.7 yaitu sebesar 67%,
sedangkan penghematan terkecil yaitu pada spare part mesin dengan nomor
100
90
80
70
60
50
40
30 Besar Penghematan
20 (prosentase)
10
0
pada kebutuhan unit produksi terkait terhadap spare part mesin. Pada analisis ini,
V-4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan penurunan jumlah permintaan pada analisis ini dilakukan sebesar 10%, 20%,
30%, dan 40%. Jika terjadi peningkatan dan penurunan jumlah permintaan sebesar
prosentase tersebut, akan mengakibatkan perubahan parameter dan total biaya
Rp3,000,000.00
Rp2,500,000.00
Total biaya persediaan
Rp2,000,000.00
Rp1,500,000.00
Nilai Eci setelah
Rp1,000,000.00 perubahan rata-rata
permintaan
Rp500,000.00
Rp-
perubahan pada total biaya persediaan seperti yang ada pada Gambar 5.2. Pada
semakin kecil jumlah permintaan maka semakin kecil pula total biaya persediaan.
nilai total biaya persediaan pada setiap level prosentase peningkatan dan
V-5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 5.3 Total biaya persediaan berdasarkan peningkatan dan penurunan jumlah
permintaan spare part mesin.
Total Biaya Besar Peningkatan
No Prosentase
Persediaan dan Penurunan Biaya
1 40% Rp 2,779,552.80 Rp 328,781.98
2 30% Rp 2,735,559.21 Rp 284,788.39
3 20% Rp 2,597,449.56 Rp 146,678.74
4 10% Rp 2,564,860.56 Rp 114,089.74
5 0% Rp 2,450,770.82 0
6 -10% Rp 2,353,396.86 Rp (97,373.96)
7 -20% Rp 2,321,422.01 Rp (129,348.81)
8 -30% Rp 2,158,883.10 Rp (291,887.72)
9 -40% Rp 2,104,425.71 Rp (346,345.11)
Dari Tabel 5.3, dapat diketahui bahwa peningkatan dan penurunan jumlah
4% pada level prosentase 10%, 5,5% pada level prosentase 20%, 12% pada level
prosentase 30%, dan 14% pada level prosentase 40%.
Perubahan total biaya persediaan yang terjadi pada spare part mesin juga
parameter terjadi pada titik must order (s), titik can-order (c), dan titik order up to
level (S). Grafik terhadap perubahan parameter kebijakan can-order terhadap
peningkatan dan penurunan jumlah permintaan pada item spare part mesin
50523.7 dapat dilihat pada gambar 5.3. Sedangkan tabel yang memperlihatkan
perubahan parameter item spare part mesin yang lain dapat dilihat pada lampiran.
V-6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memesan spare part mesin kepada supplier. Biaya tersebut meliputi biaya
Biaya pesan yang ditetapkan bisa saja mengalami peningkatan atau penurunan
biaya. Pada analisis ini, peningkatan dan penurunan biaya adalah sebesar 10% dan
20% dari biaya pesan yang ditetapkan perusahaan.
terjadinya perubahan pada total biaya persediaan spare part mesin. Pada
V-7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
besar pula total biaya persediaan. Sebaliknya, pada penurunan biaya pesan,
semakin kecil penurunan biayanya, maka semakin kecil pula total biaya
persediaan. Tabel 5.4 memperlihatkan perubahan total biaya persediaan yang
3% pada level prosentase 10% dan sebesar 5% pada level prosentase 20%.
Rp2,650,000.00
Total biaya persediaan
Rp2,600,000.00
Rp2,550,000.00
Rp2,500,000.00
Rp2,450,000.00
Rp2,400,000.00 Nilai Eci setelah
Rp2,350,000.00 perubahan rata-rata
Rp2,300,000.00 permintaan
Rp2,250,000.00
Rp2,200,000.00
20% 10% 0 -10% -20%
Prosentase peningkatan dan penurunan biaya pesan
V-8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan mengenai hasil dari pembahasan
perbaikan sistem pengendalian persediaan spare part mesin serta perbandingan
model persediaan usulan dengan model kebijakan perusahaan. Sedangkan saran
yang berisi mengenai hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk penelitian
selanjutnya.
6.1. KESIMPULAN
6.2. SARAN
VI - 1
commit to user