Anda di halaman 1dari 5

1.

Kekurangan elektron adalah istilah yang menggambarkan atom atau molekul yang memiliki
lebih sedikit dari jumlah elektron yang diperlukan untuk stabilitas maksimum. Pada tingkat
atom, atom kelompok utama yang memiliki kurang dari 8 elektron atau atom logam transisi
yang memiliki kurang dari 18 elektron digambarkan sebagai kekurangan elektron. Pada
tingkat molekuler, molekul-molekul yang memiliki set orbital molekul ikatan yang tidak
lengkap dianggap kekurangan elektron. Jadi, CH 3 dan BH3 kekurangan elektron, sedangkan
metana (CH4) dan diborane (B2H6) tidak. Tidak mengherankan, molekul-molekul yang
kekurangan elektron biasanya sangat menarik elektron (elektrofilik).

2. B2H6 memiliki jenis ikatan berupa ikatan 3-pusat 2-elektron (3c-2e) yang disebut juga sebagai
ikatan tuna elektron yang merupakan sejenis ikatan kimia kurang elektron, dimana tiga atom
saling berbagi dua elektron. Kombinasi tiga orbital atom membentuk satu orbital ikat, satu
orbital anti ikat, dan satu orbital non ikat. Dua elektron berada pada orbital ikat menghasilkan
efek ikatan secara keseluruhan dan merupakan ikatan kimia yang mengikat tiga atom tersebut.
Ikatan tuna elektron yang ada pada struktur senyawa diboran yaitu B-H-B dapat terjadi
dimulai dengan dua satuan BH2, terdapat ikatan-ikatan B:H biasa yang terbentuk oleh orbital-
orbital hibrida sp3 pada atom B. Bila kedua satuan BH 2 dipertemukan maka akan membentuk
set atom-atom H2B . . . BH2 koplanar, orbital –orbital hibrida sp3 lainnya pada setiap atom B
mengarah ke sesamanya, yang membentuk orbital non ikatan yang merupakan orbital yang
tidak memiliki tanda dari dua orbital sp3 yang tidak sefase sehingga tidak dapat menghasilkan
pertindihan dengan atom H orbital 1s manapun. Kemudian kedua atom H yang tersisa akan
masuk kedalam sela-sela orbital non ikatan yang membentuk orbital anti ikatan yang
merupakan orbital yang memiliki simpul antara setiap pasang atom yang berdekatan.
Sehingga kedua atom H pada orbital 1s akan bertindih dengan dua orbital sp3 atom B yang
membentuk orbital iakatan B-H-B.
Dimana dalam hal ini, boron dikelilingi oleh enam elektron valensi sehingga membentuk
oktet dan berbagi elektron dengan ikatan B-H atom boron lainnya membentuk ikatan 3-pusat
2-elektron B-H-B, dengan dua atom H menjembatani dua atom B dengan sisa dua atom H
merupakan ikatan B-H biasa. Struktur senyawa diboran ini memiliki 4 α (ikatan 2c-2e) dan 2
β (ikatan 3c-2e).

3. Sintesis boron pertama kali dibuat pada tahun 1912 dan 1936 oleh Alfred Stock Karena
berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah, dan juga karena
aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara, Stock mengembangkan metoda
eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam vakum. Dengan menggunakan teknik
ini, ia mempreparasi enam boran B 2H6 (diboran), B4H10 (Aracno-tetraboran(10)), B5H9 (Nido-
pentaboran(10)), B5H11 (Aracno-pentaboran(11)), B6H10 (Nido-heksaboran(10)), dan
B10H14 (Nido-dekaboran(14)) melalui reaksi magnesium bromide, MgB2, dengan asam
anorganik dan menentukan komposisinya. Namun, riset lanjutan ternyata diperlukan untuk
menentukan strukturnya. Kini, metoda sintesis yang awalnya digunakan Stock menggunakan
MgB2 sebagai pereaksi hanya digunakan untuk mempreparasi B 6H10. Karena reagen seperti
litium tetrahidroborat, LiBH4, dan natrium tetrahidroborat, NaBH4, kini mudah didapat,
dan diboran, B2H6, yang dipreparasi dengan reaksi 3LiBH4 + 4 BF3.OEt2 → 2 B2H6 + 3
LiBF4 + 4 Et2O, juga mudah didapat, boran yang lebih tinggi disintesis dengan pirolisis
diboran.
 Dalam skala laboratorium ada dua metode untuk mensintesis diboran. Pertama reaksi
antara boron triklorida dengan litium alumuniumhidrida.
4BCl3 + 3LiAlH4 → 2B2H6 + 3 LiAlCl4
Dan yang kedua dari boron triflourida dalam larutan dengan sodium borohidrida.
4 BF3 + 3NaBH4 → 2B2H6 + 3NaBF4
Kedua reaksi tersebut menghasilkan hampir 30% diboran. Oksidasi dari boron hidrida telah
dilakukan dalam preparasi skala kecil :
2NaBH4 + I2 → 2NaI + B2H6 + H2
Mg3B2 + 6H2O → 3Mg(OH)2 + B2H6
4. Metode dalam produksi senyawa diboran hidrida sebagian preparasinya melibatkan reaksi
antara boron hidrida dengan boron halida ataun alkoksida.
 Dalam skala industri sintesisnya melibatkan reaksi dari BF3 dan NaH
2BF3 + 6NaH → B2H6 + 6NaF
5. Hidrida boran yang paling sederhana adalah diboran (B2H6). Walaupun eksistansi
BH3 dikenal dalam fasa gas, namun keberadaannya bersifat tidak stabil dan cenderung
menjadi dimer membentuk diboran (B2H6) yang lebih stabil. Diboran memiliki sifat fisik dan
kimia sebagai berikut :
Sifat-Sifat Fisik
 Gas beracun dengan bau iritatif yang khas.
 Gas tak berwarna
 Titik didih -92,6oC
 Titik leleh -1649oC
 Entalpi pembentukan kecil +36 kj/mol
 Sifat-Sifat Kimia
 Diboran bersifat reaktif karena dikelilingi oleh 6 elektron valensi sehingga untuk mengikuti
aturan oktet ia berbagi elektron dengan ikatan B-H atom biasa lainnya membentuk ikatan 3c-
3e B-H-B.
 Diboran mempunyai harga ΔfHo positif yang kecil (+36 kj/mol). Bila bercampur dengan
udara atau O2 dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
B2H6 + 3O2 → B2O3 + 3H2O ΔfHo = -2138 kj/mol
 Diboran bereaksi dengan halogen membentuk boron halida, namun reaksi ini bersifat
elektropositif dengan klorin sedangkan dengan bromin bereaksi dengan lambat.
 Hidrida logam alkali bereaksi dengan B2H6 membentuk logam borohidrida.
B2H6 + 2NaH → 2NaBH4
 Diboron bereaksi dengan air akan terhidrolisis menjadi asm borat dan gas hidrogen.
B2H6 + 6H2O → 2H3BO3 + 6H2
 Diboran beraksi dengan alkana membentuk alkil boran.
 Diboran bereaksi dengan senyawa aromatik membentuk aril boran.
 Diboran diperolah secara kuantitatif jika direaksikan dengan natrium boronhidrida dan BF3.

6. senyawa terkecil boron hidrida + gambar


a.

[B6H6]2- B5H9 B6H10

b . pengelompokkan senyawa boron hidrida tersebut + masing-masing gambar

a. Bentuk closo

Rumus umum [BnHn]2-, dimana struktur ini merupakan struktur polihedral tutup
dan tidak mengandung ikatan B-H-B. Strukturcloso-boran B 6H62- ini memiliki 9 α
(ikatan 2c-2e) dan 4 β (ikatan 3c-2e). contoh : B6H62-

Molekul ini dapat diketahui bentuknya dengan melakukan perhitungan sebagai


berikut Diketahui : b = 6 ; h = 6 ; q = -2

Maka, α = (b + h – 3q) = (6 + 6 – 3.(-2)) = 9 (ikatan 2c-

2e) β = b + q = 4 (ikatan 3c-2e)


b. Bentuk Nido
Nido-boran dengan rumus umum [BnHn+4],
dimana struktur ini membentuk ikatan B-B, B-B-B, dan B-
H-B, dan kehilangan sudut poliheral closo-boran.
Struktur nido- boran B5H9 ini memiliki 7 α (ikatan 2c-2e)
dan 5 β (ikatan 3c-2e). contoh :B4H10
Molekul ini dapat diketahui bentuknya dengan
melakukan perhitungan sebagai berikut Diketahui : b = 4 ;
h
= 10 ; q = 0
Maka, α = (b + h – 3q) = (4 + 10 – 3.0) = 7 (ikatan
2c-2e)
β = b + q = 4+ 0 = 4 (ikatan 3c-2e)

c. Bentuk arachno
rumus umum [BnHn+6], dimana struktur ini
kehilangan dua sudut dari tipe closo-boran dan
membentuk struktur yang lebih terbuka yang dibangun
oleh ikatan B-B, B-B-B, dan B-H-B. Struktur arachno-
boran B4H10 ini memiliki 7 α (ikatan 2c-2e) dan 4 β (ikatan
3c-2e). Contoh : B12 H −2
12
Molekul ini dapat diketahui bentuknya dengan melakukan perhitungan sebagai berikut
Diketahui : b = 12 ; h = 12 ; q = -2, Maka, α = (b + h – 3q) = (12 + 12 – 3.(-2))= 15
(ikatan 2c-2e) . β = b + q = 12+ (-2) = 10 (ikatan 3c-2e)

7. Boran yang lebih tinggi dapat disiapkan oleh pirolisis terkontrol dari B 2H6 dalam fase uap.
Pirolisis B2H6 dalam reaktor panas – dingin (yaitu reaktor yang memiliki antarmuka di antara
dua daerah dengan suhu ekstrem) misalnya, B 4H10, B5H11 atau B5H9 tergantung pada suhu
antarmuka. Decaborane (14), B10H14, diproduksi dengan pemanasan B2H6 pada suhu 453-490
K dalam kondisi statis. Metode seperti itu agak rumit di konversi dari satu boran ke boran
yang lain, dan diharapkan untuk mencari sintesis yang lebih selektif. Reaksi antara B 2H6 dan
Na [BH4] (persamaan 12.73) memberikan Na [B 3H8] yang berisi ion [B3H8]- (12,39). Ini
adalah prekursorp( senyawa awal)yang baik untuk B4H10, B5H9 dan[B6H6]2-.

363 K in diglyme
B2H6 + Na [BH4] Na [B3H8 ] + H2 (12.73)
4 Na [BH4] + 4HCl 3B4H10 + 4H2 + 4NaCl (12.74)
- –H
5[B3H8] + 5HBr 2 5[B3H7Br]-

373k
3B5H9+ 4H2+5Br- (12.75 )
435K in diglyme
2Na [B3H8] Na2[B6H6] + 5H2 (12.76)
Formasi dari Na2[B6H6] didalam reaksi (12.76)

Anda mungkin juga menyukai