Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DIAN SARI

NIM : A031171703
RANGKUMAN METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN DATA WAWANCARA DAN OBSERVASI

Dalam penelitian, untuk mengumpulkan suatu data banyak cara yang dapat dilakukan.
Beberapa diantaranya adalah penggunaan wawancara, observasi, angket, dsb. Untuk
penelitian yang kualitatif, metode wawancara dan observasi merupakan kombinasi yang
tepat. Biasanya, kedua hal ini dilakukan bersamaan dengan mengobservasi data yang
diinginkan dan mewawancarai orang-orang yang dirasa memiliki pengetahuan mengenai
data tersebut.

Wawancara

Definisi Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian
komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, aktor) sehubungan
dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Jadi, yang perlu ditekankan disini
adalah wawancara bukan sekedar menggali informasi, di dalamnya terdapat pertukaran ide
ataupun pengalaman dari tiap perspektif yang punya keragaman lebih dari sekedar fakta
yang kita lihat di lapangan.

Seperti biasanya, tidak ada metode yang sempurna dan bisa digunakan untuk semuanya.
Pastinya tetap ada kelebihan ataupun kekurangan. Maka dari itu, perlu adanya pertimbangan
untuk menggunakan wawancara sebagai salah satu instrumen yang digunakan untuk
mengambil data. Terdapat tiga kelebihan dan kelemahan wawancara, diantaranya :

a. Kelebihan Wawancara
1) Pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas dapat diperjelas kembali oleh pewawancara
sehingga individu yang diwawancara lebih memahammi apa maksud pertanyaan yang
diajukan
2) Bahasa yang digunakan pewawancara dapat disesuaikan dengan bahasa yang digunakan atau
kemampuan interviewee menangkap pertanyaan
3) Melalui komunikasi langsung tatap muka, diharapkan menimbulkan suasana keakraban yang
baik, terbentuk rapport, sehingga akan mengoptimalkan hasil wawancara.
b. Kelemahan wawancara
1) Wawancara membutuhkan waktu lama dan lebih banyak tenaga
2) Membutuhkan keahlian yang memadai untuk melakukan wawancara, sehingga memerlukan
pendidikan dan latihan khusus dalam waktu tertentu untuk menjadi pewawancara yang baik
3) Hasil wawancara akan menjadi bias bila terbentuk prasangka atau stereotip, sehingga
hasilnya menjadi tidak objektif

Jenis Wawancara

Jenis wawancara menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Wawancara Terstruktur
Wawancara ini merupakan wawancara yang paling ketat penggunaanya karena
pertanyaannya dibuat secara rinci dan pewawancara berpatokan dengan pertanyaan tersebut.
b. Wawancara semi terstruktur
Sama halnya dengan wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur ini juga
berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan dan harus dihapal. Namun, dalam
pelaksanaannya, pewancara diizikan untuk lebih leluasa dalam bertanya. Pewawancara bisa
sedikit menyimpang dari pedoman wawancara, dengan merubah kata-kata yang ada di
pertanyaan ataupun urutan pertanyaan yang ditanyakan
c. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara ini merupakan wawancara yang tidak mempunyai pertanyaan tertulis
secara rinci, lebih memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk mengembangkan
topik yang diinginkan.
1. Langkah-langkah melakukan wawancara
a. Persiapan
1) Menetapkan tujuan wawancara
2) Menetapkan bentuk pertanyaan sesuai tujuan
3) Merumuskan butir pertanyaan dengan bahasa yang mudah dipahami
4) Bila bentuk wawancara terstruktur ataupun semi terstruktur, pertanyaan dituliskan secara
rinci, bila tidak terstruktur dituliskan pokok pertanyaannya.
5) Memikirkan bagaimana melindungi kerahasiaan data
6) Menentukan sasaran wawancara
7) Hindari menggunakan kata mengapa
8) Hindari pertanyaan yang memiliki makna ganda
9) Hindari membuat pertanyaan yang panjang (setidaknya maksimal 20 karakter) Hindari
pertanyaan yang menyinggung secara sosial
10) Membuat pedoman wawancara dengan mempertimbangkan semua hal di atas
b. Wawancara
1) Melakukan wawancara dengan pedoman wawancara yangn telah dibuat
2) Melakukan kontrak wawancara di awal
3) Membangun rapport
4) Menghindari penghapusan, distorsi, dan generalisasi (McPhee & Terry, 2007, hal. 101-103)
5) Melakukan perekaman dengan seizin narasumber
c. Analisis
1) Membuat transkrip wawancara
2) Menganalisis tema
3) Membuat kesimpulan induktif dengan mensintesiskan jawaban dengan teori, konsep,
ataupun ide yang bisa dibuat kata kunci.
4) Membuat kesimpulan deduktif
d. Laporan
1) Menuliskan latar belakang
2) Menuliskan kajian pustaka
3) Menuliskan metode yang digunakan
4) Menuliskan hasil analisis dan kaitannya dengan teori, konsep, ataupun ide pokok
5) Mempertimbangkan hal-hal yang sifatnya tidak boleh disebarluaskan
6) Laporan ditulis dengan memfokuskan hanya pada tujuan yang ada
B. Observasi
1. Definisi Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yng dilakukan secara
sistematis dan sengaja, melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang
diselidiki. Jadi, jika ditilik secara keseluruhan observasi merupakan teknik pengumpulan
data secara langsung dengan mengamati objek yang diperlukan untuk mengamati fenomena-
fenomena yang diinginkan demi mendapatkan data yang benar-benar sesuai dengan di
lapangan.

Observasi juga memiliki kelebihan ataupun kekurangan seperti wawancara. Sehingga


penggunaannya haruslah dipikirkan agar tidak membuagn energi. Berikut dipaparkan
kelebihan dan kelemahan observasi.

a. Kelebihan Observasi
1) Memberikan informasi yang tidak mungkin didapatkan melalui teknik lain
2) Memberi tambahan informasi yang sudah didapat melalui teknik lain
3) Dapat menjaring tingkah laku nyata bila saat observasi tidak diketahui
4) Pengamatan bersifat selektif
5) Pengamatan mendorong perkembangan subjek pengamatan
b. Kelemahan Observasi
1) Pengamatan tidak dapat dilakukan terhadap beberapa situasi atau beberapa peserta didik
secara sekaligus
2) Hasil pengamatan pada suatu kejadian tidak dapat diulang pada waktu lain
3) Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan ketepatan hasil, pengamatan perlu dilakukan
beberapa kali sehingga memerlukan waktu yang panjang
4) Penafsiran terhadap hasil obervasi sering kali bersifat subjektif, sehingga diperlukan
keterlibatan beberapa orang pengamat.
2. Jenis Observasi
Pada pelaksanaan observasi, terdapat jenis-jenis yang digunakan sesuai keinginan sesuai
kondisi yang ada. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
jenis-jenis observasi terbagi menjadi 9 jenis atau metode, yaitu :
a. Magic moments
Disebut magic moments ataupun momen ajaib karena pada praktiknya teknik ini yaitu
menuliskan apapun perkembangan yang terjadi pada yang diamati. Baik itu di catatan
tempel, binder, ataupun tempat yang disediakan untuk mencatat. Persiapan untuk melakukan
teknik ini tidak terlalu lama, hanya membutuhkan alat untuk catat-mencatat. Kelebihan dari
jenis ini adalah mudah untuk digunakan dan menangkap setiap momen. Kelemahannya
adalah observer harus mengamati objek sepenuhnya karena jenis ini mencatat setiap
perkembangan yang terjadi
b. Learning stories
Sesuai namanya, jenis observasi ini objek diberikan sebuah cerita khusus yang positif dan
diobservasi berdasarkan kriteria ketertarikan, keterlibatan, kegigihan, komunikasi dan
tanggung jawab. Waktu untuk melakukan metode ini bisa dibilang cukup memakan waktu
karena harus menyiapkan lembar kerja, cerita, dan barang-barang yang diperlukan. Namun,
kejadian-kejadian yang terjadi bisa digambar secara deskriptif, detail dan tertulis.
c. Narrative
Observasi ini berisikan catatan tertulis atau serangkai peristiwa yang terjadi pada objek.
Idealnya, observer juga merekam objek agar mendapatkan verbatimnya. Kelebihan jenis ini
adalah detail dan dapat difokuskan pada satu perkembangan. Kelemahannya membutuhkan
perhatian lebih dari observer kepada objek tersebut.
d. Time sample
Observasi jenis ini berarti dilakukan dengan waktu yang berjangka, baik lima menit
sekali, sejam sekali, ataupun waktu lain yang memungkinkan. Kelebihan jenis ini lebih
mengetahui dominan ketertarikan objek. Kelemahannya harus mengetahui dengan tepat
harus observasi di waktu keberapa dan mungkin membutuhkan observer lain.
e. Tracking
Observasi jenis ini membutuhkan pengaturan tempat karena akan memantau objek akan
pergi ke tempat yang mana ataupun barang apa yang sering digunakan untuk mengetahui
ketertarikannya. Kelebihannya adalah mengetahui tempat dan barang yang mendominasi
objek tersebut. Kelemahannya mungkin membutuhkan observer lain karena jenis ini cukup
detail
f. Sociogram
Sosiogram atau sociogram jarang digunakan namun dapat menjadi jenis yang tepat untuk
mengukur perkembangan sosial seseorang. Observasi dilakukan dengan mengamati objek
dan kelompok sosialnya. Kelebihannya yaitu dapat mengidentifikasi kelompok pertemanan
yang ada. Kelemahannya membutuhkan perhatian lebih untuk mengidentifikasi dengan
memantau percakapan yang terjadi
g. ABCD
ABCD merupakan kepanjangan dari Antecedent, Behavior, Consequence dan Decision.
ABCD digunakan untuk mengamati A ( pencetus tingkah laku ), B ( tingkah laku ), C
( konsekuensi ), dan D ( keputusan ). Kelebihan jenis ini adalah pengamatan perilaku
menjadi suatu alur yang jelas dan konkret. Kelemahannya observer perlu
mempertimbangkan dengan baik pencetus perilaku serta konteks perilakunya
h. Photographs and video
Sesuai namanya, berarti mendokumentasikan kejadian yang terjadi selama mengamati
objek. Kelebihannya adalah merekam segalanya dan bisa direview nanti serta objek
mungkin juga bisa menikmati reviewnya. Kelemahannya mungkin akan bermain-main
dengan kamera apabila tahu didokumentasikan dan membutuhkan kemampuan khusus untuk
mengambil spot tertentu
i. Focus child
Jenis ini satu atau dua orang di ruangan akan dipilih sebagai yang diobservasi. Beberapa
observer menyiapkan catatan dengan mengamati anak yang sama di selama waktu observasi.
Metode ini hanya digunakan satu kali untuk satu atau dua anak. Kelebihannya mendorong
setiap orang untuk diobservasi dan keobyektifan data. Kelemahannya mungkin beberapa
observasi hasilnya akan sama dan ada seseorang yang mungkin sedang underperform saat
sedang diobservasi.
3. Langkah-langkah observasi
Langkah-langkah observasi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu penyusunan pedoman
pengamatan, pelaksanaan pengamatan serta analisis hasil pengamatan.
a. Penyusunan pedoman pengamatan
1) Menetapkan tujuan pengamatan
2) Menetapkan jenis pengamatan dan pengumpulan data berdasarkan jenis pengamatan
3) Melakukan ujicoba pedoman pengamatan dengan teknik interrater reliability
b. Pelaksaan pengamatan
1) Menetapkan sasaran
2) Menetapkan jadwal dan tempat pengamatan
3) Menetapkan jumlah pengamat
4) Mempersiapkan alat yang diperlukan
5) Memusatkan pada objek pengamatan
6) Mengambil posisi yang tidak diketahui subjek pengamatan
7) Menutup pengamatan dengan membuat kesimpulan bersama seluruh pengamat
c. Analisis hasil pengamatan
1) Hasil pengamatan dikumpulkan
2) Setiap pengamat melakukan penskoran
3) Hasil pencatatan maupun perekaman diidentifikasi dan dikelompokkan menjadi tema-tema
umum
4) Bersama-sama melakukan analisis dan sintesis hasil pengamatan serta menarik kesimpulan
guna mengurangi bias hasil dan menjaga objektivitas pengamatan

Anda mungkin juga menyukai