Sejarah UPI
Semula bernama, didirikan dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang
menyadari bahwa upaya mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian
penting dalam mengisi kemerdekaan.
Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah Indonesia mencapai
kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan. Kedua, perlunya
disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat gemblengan pendidikan guru
pada tingkat universitas, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran
dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1 September 1954 tentang
pendirian PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).
PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang membawahi beberapa jurusan dan atau balai,
yakni:
Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan Jasmani;
Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;
Bahasa dan Kesusastraan Inggris;
Sejarah Budaya;
Pasti Alam;
Ekonomi dan Hukum Negara; dan
Balai Penelitian Pendidikan
Sejarah uPI
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) salah satu Perguruan Tinggi Negeri di
Indonesia yang berdiri sejak tahun 1954. UPI berawal dari sebuah Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru yang telah mengalami metamorfosis hingga menjadi salah satu
Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum di Indonesia.
1954
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru
1958
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
1963
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
1999
Universitas Pendidikan Indonesia
2004
UPI sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN)
Semula bernama, didirikan dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang
menyadari bahwa upaya mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian
penting dalam mengisi kemerdekaan.
Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah Indonesia mencapai
kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan. Kedua, perlunya
disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat gemblengan pendidikan guru
pada tingkat universitas, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran
dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1 September 1954 tentang
pendirian PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).
PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang membawahi beberapa jurusan dan atau balai,
yakni:
Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan Jasmani;
Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;
Bahasa dan Kesusastraan Inggris;
Sejarah Budaya;
Pasti Alam;
Ekonomi dan Hukum Negara; dan
Balai Penelitian Pendidikan.
dari sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru yang telah mengalami metamorfosis
hingga menjadi salah satu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum di Indonesia.
Program ekstension
Kebutuhan akan tenaga guru kian mendesak, demikian pula tumbuhnya hasrat untuk
meningkatkan dan memeratakan kemampuan para guru. Hal ini mendorong IKIP
Bandung membuka ekstension, antara tahun 1967-1970 IKIP Bandung membuka
ekstension di hampir seluruh kabupaten di Jawa Barat.
Peranan IKIP Bandung di tingkat nasional semakin menonjol, setelah pemerintah
menetapkan bahwa IKIP Bandung menjadi IKIP Pembina yang diserahi tugas membina
beberapa IKIP di luar Pulau Jawa, yaitu IKIP Bandung Cabang Banda Aceh,
Palembang, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Sesuai dengan kebijaksanaan
Departemen P dan K, pada awal tahun 1970 an, secara bertahap ekstension tersebut
ditutup dan cabang cabang IKIP di daerah menjadi fakultas di lingkungan universitas di
daerah masing masing.
Program Pascasarjana
Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, pada tahun 1970 IKIP Bandung membuka
program Pos Doktoral melalui pembentukan Lembaga Pendidikan Pos Doktoral (LPPD)
PPS yang mengelola Program S2 dan S3. Pada tahun 1976 LPPD diubah namanya
menjadi Sekolah Pasca Sarjana, pada tahun 1981 berubah menjadi Fakultas Pasca
Sarjana dan tahun 1991 menjadi Program Pascasarjana (PPS) dan berubah lagi
menjadi Sekolah Pascasarjana (SPs) pada tahun 2000.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Penataan program pendidikan tinggi yang dilakukan oleh pemerintah dengan
menerapkan multiprogram dan multistrata, ditindaklanjuti IKIP Bandung dengan
membuka Program Diploma Kependidikan. Untuk meningkatkan kualifikasi guru SD
menjadi lulusan D II, tahun ajaran 1990/ 1991, diselenggarakan Program D II
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain diselenggarakan di Kampus Bumi Siliwangi
program ini juga diselenggarakan di Unit Pelaksana Program (UPP) pada beberapa
sekolah eks SPG yang diintregarasikan ke IKIP. Guna meningkatkan kualifikasi Guru
Taman Kanak-kanak atau play group pada tahun 1996/1997 IKIP Bandung membuka
Program D II PGTK.
Universitas Pendidikan Indonesia
Seiring dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi yang memberikan
perluasan mandat bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang harus
mampu mengikuti tuntutan perubahan serta mengantisipasi segala kemungkinan
dimasa datang, IKIP Bandung diubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia melalui
Keputusan Presiden RI No. 124 tahun 1999 tertanggal 7 Oktober 1999.
1. menghasilkan pendidik, tenaga kependidikan, ilmuwan, dan tenaga ahli pada semua
jenis dan program pendidikan tinggi, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif global; dan
2. menghasilkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan dibentuk sesuai surat ketetapan MWA UPI Nomor 21/TAP MWA
UPI/ 2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang Struktur Organisasi UPI jo. SK Rektor Nomor
2769/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008 tentang Pembentukan Direktorat Keuangan UPI.
Secara konseptual, pembentukan Direktorat Keuangan serta Divisinya yang dilakukan
oleh UPI telah merujuk kepada pendapat Anthony dan Young (1999:18) yaitu suatu
disain yang memperhatikan siklus perencanaan dan pengendalian. Direktorat ini
merupakan pengembangan dari Bagian Keuangan yang sebelumnya merupakan salah
satu bagian yang ada pada Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) (Pasal 67
Kepmendiknas 281/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPI).
Saat ini, Direktorat Keuangan Universitas Pendidikan Indonesia dipimpin oleh Dr. H.
Nono Supriatna, M. Si.
Semua aktivitas Direktorat Keuangan berupaya untuk selalu konsisten dengan visi dan
misi UPI yaitu menjadi universitas pelopor dan unggul, khususnya dari sudut pandang
keuangan maupun pelayanan sehingga setara dengan kualitas internasional. Untuk
mewujudkan semua ini, sistem dan prosedur keuangan didesain sedemikian rupa
sehingga mampu menyajikan laporan keuangan universitas yang dapat
dipertanggungjawabkan, transparan, akurat, dan tepat waktu.
Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan merupakan salah satu unit kerja sebagai unit pelayanan yang
diberi amanah untuk mengelola keuangan (manajemen keuangan) mempunyai tugas
pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan anggaran, akuntansi dan pelaporan keuangan, serta perbendaharaan.
Direktorat Keuangan di samping memiliki tugas pokok, juga memiliki fungsi :
1. Mengumpulkan dokumen bukti pelaksanaan anggaran dari setiap unit kerja pengguna
anggaran, baik DIPA maupun uang dan tabungan usaha.
2. Memeriksa dokumen bukti pelaksanaan anggaran dari setiap unit kerja pengguna
anggaran, baik DIPA maupun uang dan tabungan usaha.
3. Mencatat transaksi sesuai dengan dokumen bukti pelaksanaan anggaran dari setiap unit
kerja pengguna anggaran, baik DIPA maupun Usaha dan Tabungan Universitas (UTU).
4. Menyusun laporan keuangan universitas (DIPA, Usaha dan Tabungan Universitas
(UTU) dan laporan keuangan konsolidasi).
Mengumpulkan dokumen anggaran unit kerja dan universitas yang telah disahkan;
Mengorganisasikan penerimaan dan penyimpanan dana;
Mengumpulkan, memeriksa, dan mengajukan usulan pencairan dana kepada Rektor
melalui Direktur Keuangan;
Mendistribusikan/menyerahkan dana kepada unit kerja sesuai dengan usulan pencairan
dana yang telah disetujui;
Melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran dana, serta menyusun
laporan penerimaan & pengeluaran dana;
Melaksanakan pemungutan, penyetoran, dan administrasi pajak.
SIUP adalah Izin Usaha yang dikeluarkan Instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan. SIUP digunakan untuk menjalankan. SIUP adalah surat izin yang
diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan usaha di bidang
perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha baik perorangan, Firma, CV, PT, Koperasi,
BUMN, dan sebagainya. Surat izin usaha perdagangan seperti yang kita kenal dengan singkatan SIUP yaitu
surat izin untuk bisa melaksanakan usaha perdagangan. SIUP wajib dimiliki oleh orang atau badan yang
memiliki usaha perdagangan. Surat Izin Usaha Perdagangan ini berfungsi sebagai alat atau bukti pengesahan
dari usaha perdagangan yang Anda lakukan.
Proses Kepemilikan Surat Izin Usaha Perdagangan tidak hanya di butuhkan oleh usaha berskala besar saja
melainkan juga usaha kecil dan menengah agar usaha yang dilakukan mendapatkan pengakuan dan
pengesahan dari pihak pemerintah. Hal ini untuk menghindari terjadi masalah yang dapat mengganggu
perkembangan usaha di kemudian hari.
Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdangangan wajib untuk memilki SIUP. Berdasarkan Pasal 4
ayat (1) huruf c Permendag 46/2009, terdapat pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap Perusahaan
Perdagangan Mikro dengan kriteria:
http://silemkerma.ristekdikti.go.id/faq/index/2
http://www.upi.edu/tentang/sejarah
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanda_Daftar_Perusahaan_(TDP)
Dasar Hukum :