Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PERANCANGAN

3.1 Nama Lembaga Pemerintah dan Sejarahnya

Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20


Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri Pendidikan
Pengajaran Mr. Muhammad Yamin. Semula bernama Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG), didirikan dengan latar belakang sejarah
pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya mendidik dan
mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi
kemerdekaan. Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama,
setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat
haus pendidikan. Kedua, perlunya disiapkan guru yang bermutu dan
bertaraf universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang akan
merintis terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Gedung utama UPI bermula dari puing sebuah villa yang bernama
Villa Isola, merupakan gedung bekas peninggalan masa sebelum Perang
Dunia II. (Pada masa perjuangan melawan penjajah, gedung ini pernah
dijadikan markas para pejuang kemerdekaan). Puing puing itu dibangun
kembali dan kemudian menjelma menjadi sebuah gedung bernama Bumi
Siliwangi yang megah dengan gaya arsitekturnya yang asli.
Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat
gemblengan pendidikan guru pada tingkat universitas, sebagai realisasi
Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik
Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1 September 1954 tentang pendirian
PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).

Pada mulanya PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang


membawahi beberapa jurusan dan atau balai, yakni:
1. Ilmu Pendidikan
2. Ilmu Pendidikan Jasmani
3. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia
4. Bahasa dan Kesusastraan Inggris
5. Sejarah Budaya
6. Pasti Alam
7. Ekonomi dan Hukum Negara
8. Balai Penelitian Pendidikan.
Sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan No. 40718/S pada waktu itu, yang menyatakan bahwa
PTPG dapat berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi atau perguruan tinggi
dalam universitas, maka seiring dengan berdirinya Universitas Padjadjaran
(UNPAD), pada tanggal 25 November 1958 PTPG diintegrasikan menjadi
fakultas utama Universitas Padjadjaran dengan nama Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Untuk memantapkan sistem pengadaan tenaga guru dan tenaga
kependidikan, berbagai kursus yang ada pada waktu itu, yaitu pendidikan
guru B I dan B II, diintegrasikan ke dalam FKIP melalui Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 1961. Selanjutnya
FKIP berkembang menjadi FKIP A dan FKIP B. Pada saat yang sama,
berdiri pula Institut Pendidikan Guru (IPG), yang mengakibatkan adanya
dualisme dalam lembaga pendidikan guru. Untuk menghilangkan dualisme
tersebut, pada tanggal 1 Mei 1963 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor
1 tahun 1963, yang melebur FKIP dan IPG menjadi Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (IKIP) sebagai satu satunya lembaga pendidikan guru
tingkat universitas. FKIP A/FKIP B dan IPG yang ada di Bandung
akhirnya menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (IKIP
Bandung).
IKIP Bandung saat itu telah memiliki lima fakultas, yaitu Fakultas
Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan
Sastra dan Seni, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan
Ilmu Teknik. Kebutuhan akan tenaga guru kian mendesak, demikian pula
tumbuhnya hasrat untuk meningkatkan dan memeratakan kemampuan para
guru. Hal ini mendorong IKIP Bandung membuka ekstension, antara tahun
1967 1970 IKIP Bandung membuka ekstension di hampir seluruh
kabupaten di Jawa Barat.
Peranan IKIP Bandung di tingkat nasional semakin menonjol,
setelah pemerintah menetapkan bahwa IKIP Bandung menjadi IKIP
Pembina yang diserahi tugas membina beberapa IKIP di luar Pulau Jawa,
yaitu IKIP Bandung Cabang Banda Aceh, Palembang, Palangkaraya,
danBanjarmasin. Sesuai dengan kebijaksanaan Departemen P dan K, pada
awal tahun 1970 an, secara bertahap ekstension tersebut ditutup dan
cabang cabang IKIP di daerah menjadi fakultas di lingkungan universitas
di daerah masing masing.
Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, pada tahun 1970 IKIP
Bandung membuka program Pos Doktoral melalui pembentukan Lembaga
Pendidikan Pos Doktoral (LPPD) PPS yang mengelola Program S2 dan
S3. Pada tahun 1976 LPPD diubah namanya menjadi Sekolah Pasca
Sarjana, pada tahun 1981 berubah menjadi Fakultas Pasca Sarjana dan
tahun 1991 menjadi Program Pascasarjana (PPS) dan berubah lagi menjadi
Sekolah Pascasarjana (SPs) pada tahun 2000.
Penataan program pendidikan tinggi yang dilakukan oleh
pemerintah dengan menerapkan multiprogram dan multistrata,
ditindaklanjuti IKIP Bandung dengan membuka Program Diploma
Kependidikan. Untuk meningkatkan kualifikasi guru SD menjadi lulusan
D II, tahun ajaran 1990/ 1991, diselenggarakan Program D II Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. Selain diselenggarakan di Kampus Bumi Siliwangi
program ini juga diselenggarakan di Unit Pelaksana Program (UPP) pada
beberapa sekolah eks SPG yang diintregarasikan ke IKIP. Guna
meningkatkan kualifikasi Guru Taman Kanak-kanak atau play group pada
tahun 1996/1997 IKIP Bandung membuka Program D II PGTK.
Seiring dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi
yang memberikan perluasan mandat bagi Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang harus mampu mengikuti tuntutan perubahan
serta mengantisipasi segala kemungkinan dimasa datang , IKIP Bandung
diubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia melalui Keputusan
Presiden RI No. 124 tahun 1999 tertanggal 7 Oktober 1999.
Untuk memperluas jangkauan dalam mendukung pembangunan
nasional, UPI harus mampu berdiri sendiri dan berkiprah. Kebulatan tekad
ini menumbuhkan keyakinan akan kemampuan yang telah dimilikinya.
Mulai tahun 2004, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2004, UPI diberi otonomi dan menjadi perguruan tinggi BHMN. Pada
tahun 2012, status UPI dikembalikan menjadi perguruan tinggi negeri
(bahasa resmi: perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah)
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2012.[7]
Pengembangan dan peningkatan UPI tidak saja berorientasi pada
bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai bidang, termasuk
pemantapan konsep dan rencana pembangunannya. Melalui bantuan
Islamic Development Bank (IDB), UPI merancang dan menata
pembangunan gedung kampus yang megah, modern dan representatif
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bermodalkan kemampuan
yang dimiliki Universitas Pendidikan Indonesia bertekad menjadikan
lembaga pendidikan ini terdepan dan menjadiUniversitas Pelopor dan
Unggul (a Leading and Outstanding University).
Pimpinan UPI, dari mulai Dekan PTPG Bandung, Dekan FKIP
UNPAD, dan Rektor IKIP Bandung hingga berubah menjadi Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI).
Prof. Dr. Sadarjoen Siswomartojo (1954-1961) (Dekan PTPG
Bandung dan Dekan FKIP Unpad 1957-1961)
M.A. Gazali Soerianatasoedjana dan Prof. Drs. Harsojo (1961-1963)
Dekan FKIP Unpad A dan B
1. Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani (1964-1966) (Rektor pertama IKIP
Bandung)
2. Prof. Dr. H. Achmad Sanusi, S.H., M.PA. (1966-1971)
3. Prof. Dr. Garnadi Prawirasudirdjo, M.Sc. (1971-1978)
4. Prof. Drs. H.M. Nu'man Somantri, M.Sc. (1978-1987)
5. Prof. Drs. H. Mas Abdul Kodir, M.Sc. (1987-1995)
6. Prof. Dr. H.M. Fakry Gaffar, M.Ed. (1995-2005) (Rektor pertama
saat berubah menjadi UPI)
7. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. (2005-2015)
8. Prof. H. Furqon, M.A., Ph.D. (2015-Sekarang)

3.2 Alamat Lembaga Pemerintah UPI


Universitas Pendidikan Indonesia terletak di Jl. Dr. Setiabudhi
No.229 Bandung 40154 Jawa Barat, Indonesia.

3.3 Struktur Organisasi UPI


3.4 Departemen UPI
Departemen dan Program Studi

1. Departemen/Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan


Departemen ini bertugas menyiapkan tenaga ahli yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional dalam bidang perencanaan,
pengembangan, dan pengelolan kurikulum dan Teknologi Pendidikan.
Mempersiapkan lulusannya agar mampu melaksankan tugas akademik dan
profesional di lingkungan sekolah atau luar sekolah di lingkungan
Depdiknas dan luar Depdiknas, di lembaga pendidikan pemerintah
maupun swasta.
a. Program Studi Teknologi
Program Studi Teknologi Pendidikan merupakan program studi
kependidikan non-guru yang berupaya untuk menghasilkan lulusan
profesional di bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran,
Pengembang Media, Pengembang Bahan Ajar, Pengembang
Program Pelatihan, serta Pengembang Evaluasi Program.
b. Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi
Program Studi Perpustakaan dan Informasi ini adalah satu-satunya
penyelenggara program studi di Indonesia yang didirikan untuk
memenuhi kebutuhan di masyarakat akan tenaga profesional
pengelola perpustakaan di sekolah, madrasah, atau lembaga
pendidikan lainnya. Kekuatan utama prodi ini terletak pada core
competency UPI dan learning curve dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran yang kelak berimbas positif terhadap prospek karier
program studi yang merupakan sumber unggulan dalam
menciptakan, menawarkan, dan memberikan values of services
kepada mahasiswa.

2. Departemen/Program Studi Administrasi Pendidikan


Departemen ini melakukan pengkajian dan pengembangan secara
teoritis maupun praktis dalam bidang administrasi, manajemen,
kepemimpinan, perencanaan dan supervisi pendidikan. Departemen ini
mempersiapkan para lulusan agar memiliki wawasan yang luas dan
mendalam baik secara teoritis maupun secara praktis serta memiliki
pengalaman sikap akademik dan profesional yang diperlukan bagi
penyelenggaraan pendidikan baik di lembaga pemerintah maupun swasta.

3. Departemen/Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 


Departemen ini menyiapkan tenaga konselor pendidikan yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional. Kajian teoritis dan praktis yang
ditekankan pada Departemen ini yaitu mencakup bidang psikologi
pendidikan, bimbingan dan konseling pendidikan. Lulusannya diharapkan
mampu bertugas baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah,
dilingkungan Depdiknas maupun di luar Depdiknas, di lembaga
pemerintah maupun swasta.

4. Departemen/Program Studi Pendidikan Luar Sekolah


Departemen ini menyiapkan para ahli pendidikan yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional untuk merencanakan,
mengembangkan dan mengelola kegiatan atau program pendidikan luar
sekolah, baik yang diselenggarakan oleh Depdiknas atau pemerintah
maupun swasta. Disamping itu, lulusan Departemen ini mememiliki
kemampuan untuk mengajar sosiologi dan antropologi ditingkat SLTA.

5. Departemen atau Program Studi Pendidikan Khusus


Departemen/Program Studi ini menyiapkan tenaga kependidikan yang
mempunyai kemampuan dalam bidang pendidikan luar biasa, serta
mengkaji dan mengembangkan kemampuan profesional praktik-praktik
pendidikan luar biasa. Departemen ini menyiapkan tenaga ahli dengan
lima spesialis, yaitu: (1) Pendidikan anak Tunanetra;  (2) Pendidikan anak
Tunarungu; (3) Pendidikan anak Tunagrahita; (4) Pendidikan anak
Tunadaksa; dan (5) Pendidikan anak Tunalaras. Departemen ini
menyiapkan tenaga ahli dan tenaga guru bagi anak-anak luar biasa, di
lingkungan lembaga pemerintah atau swasta.

6. Departemen/Program Studi Psikologi


Departemen/Program Studi ini menyiapkan tenaga ahli dalam bidang
psikologi yang mempunyai kemampuan profesional dalam bidang
konsultasi, sehingga dapat menginter-pretasikan tingkah laku manusia baik
perorangan maupun kelompok menurut kaidah psikologi; cakap
menganalisis dan menginterprestasikan data sehingga dapat membantu
klien secara objektif sesuai dengan tuntutan keilmuan, mampu melaporkan
hasil pemeriksaan psikologi secara ilmiah dan profesional dan menerapkan
pekerjaan psikologi yang holistic, ilmiah, dan religius. Oleh karena itu,
kajian teoretis dan praktis menjadi penekanan pada program studi ini.

7. Departemen Pedagogik
Departemen Pedagogik adalah Departemen yang menyelenggarakan
program pendidikan untuk mempersiapkan tenaga dan ahli pendidikan
anak, serta menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat luas
berkenaan dengan pembinaan dan pengembangan pendidikan anak.
Departemen Pedagogik telah menyelenggarakan dua program studi yakni
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Program
Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD). Selain
dari itu Departemen Pedagogik juga mengkoordinir mata kuliah Landasan
Pendidikan dan MKDK Pedagogik dikelola oleh seorang Ketua dan
Sekretaris Departemen sedangkan pada tingkat program studi dikelola oleh
Ketua Program. Departemen Pedagogik didukung oleh tenaga pengajar
yang memiliki kualifikasi dan bidang keahlian yang relevan dengan mata-
mata kuliah yang tempuh. Tenaga pengajar yang dimiliki Program Studi
PGSD dan PGPAUD saat ini terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
a. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Program Studi PGSD dilahirkan tahun 1990/1991 bertujuan untuk
menyiapkan guru-guru SD bertingkat perguruan tinggi yang
memiliki professional di dalam merancang, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengembangkan proses dan system
pembelajaran di sekolah dasar.
b. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PGPAUD)
Pada awalnya bernama Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak
(PGTK) yang dilahirkan pada tahun 1996. Pada masa awalnya,
program PGTK menerima mahasiswa untuk jenjang D2. Pada
tahun 2004, PGTK mulai menerima mahasiswa untuk jenjang S1
lanjutan dari D2 PGTK. Selanjutnya pada tahun 2006 mulai
menerima mahasiswa dari lulusan SMA/sederajat. Program Studi
ini bertujuan untuk menyiapkan guru-guru TK yang professional
dan mampu melakukan inovasi pembelajaran bagi peningkatan
kualitas peserta didik. Dalam perkembangannya, Prodi PGTK
berubah nama menjadi Prodi PGPAUD sesuai dengan tuntutan
perundangan yang berlaku. Perubahan nama tersebut, berimplikasi
kepada semakin meluasnya cakupan kompetensi lulusan yang tidak
hanya menjadi guru Taman Kanak-Kanak tetapi menjadi tenaga
pendidik dan kependidikan yang professional pada bidang anak
usia dini. 

Selain menyelenggarakan Program Studi PGSD dan


PGPAUD, pada Departemen Pedagogik juga menyelenggarakan
Program Pendidikan Profesi (PPG) SD. Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) adalah program yang diselenggarakan bagi
lulusan S1 PGSD, kependidikan lainnya atau Psikologi untuk
menjadi Guru SD yang memiliki kompetensi dalam merencanakan,
melaksanakan, menilai pembelajaran, menindaklanjuti hasil
penilaian, melakukan bimbingan dan pelatihan peserta didik serta
melakukan penelitian dan mampu mengembangkan profesionalitas
secara berkelanjutan. Setelah menempuh program PPG, para
lulusan akan memiliki sertifikasi profesi guru SD. Program PPG
akan ditempuh para lulusan S1 PGSD selama 1 semester (18-20
SKS), sementara bagi lulusan S1 Kependidikan lainnya atau
Psikologi akan ditempuh selama 2 semester (36-40 SKS). Para
dosen yang membina Program PPG SD adalah dosen yang
memiliki kualifikasi S2 dan S3 dalam bidang ke-SD-an serta
ditunjang oleh guru-guru SD yang telah bersertifikat sebagai mitra.

Proses Belajar Mengajar sesuai dengan pedoman akademik,


FIP menyelenggarakan program perkuliahan dengan sistem satuan
kredit semester, baik untuk kuliah teori maupun praktikum, dalam
bentuk tatap muka langsung di bawah pembinaan dosen
penanggung jawab, dilaksanakan selama 14 sampai 16 minggu
untuk setiap semester. Pendalaman mata kuliah, di luar jam kuliah
dilakukan dalam bentuk responsi. Kuliah praktikum dilakukan di
laboratorium dan lapangan kerja yang relevan dengan bidang
ilmunya yakni ke lembaga-lembaga pendidikan sekolah, luar
sekolah, lembaga pemerintahan maupun swasta yang berada di
lingkungan Depdiknas maupun di luar Depdiknas. Kegiatan
pembelajaran mencakup kegiatan kuliah di kelas, responsi,
observasi lapangan, latihan, dan simulasi, serta praktik lapangan.
Dosen pada saat ini Fakultas Ilmu Pendidikan memiliki 187 orang
dosen, terdiri atas 19 Guru Besar (Profesor), 122 Doktor, 67 orang
Master/Magister dan 1 orang berpendidikan Sarjana. Pada saat ini
tercatat sebanyak 1 orang dosen sedang menempuh pendidikan S2
dan sebanyak 23 orang sedang menempuh program S3 (Doktor).

Anda mungkin juga menyukai