Kita amati bahwa mereka berasal dari air tawar, mulai dari 10 hingga 50. Beberapa pengamatan
empiris yang bermanfaat tetapi hanya dapat disimpulkan dari ini. Seperti yang kita ketahui bahwa
batu gamping mengendap dari air laut, pengayaan 18O menunjukkan bahwa batu gamping
mengendap dengan pengayaan dalam isotop berat.
Sebaliknya, kita tahu bahwa air tawar berasal dari penguapan dan kemudian kondensasi dari sumber
universal, lautan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada penipisan pada 18O selama siklus
hidrologi (penguapan ^ kondensasi). Pengamatan ini menunjukkan ada hubungan antara fenomena
alam, mekanismenya fisik dan kimia, teori produk, dan fraksinasi isotop.
siklus hidrologi, air laut mengalami proses evaporasi dimana komposisi isotop yang lebih ringan (16O
dan 1H) lebih banyak terdapat pada fase uap sehingga menjadi lebih miskin (depleted) daripada fasa
cair (air laut). Sebaliknya pada proses kondensasi maka isotop yang lebih berat (18O dan 2H) akan
lebih banyak daripada fasa uapnya. Fraksinasi isotop ini dipengaruhi oleh faktor utama yakni suhu
yang memungkinkan terjadinya proses evaporasi dan kondensasi
Siklus hidrologi adalah merupakan proses berantai antara air permukaan dan air
tanah. Air hujan jatuh kebumi tersebar merata, sebagian meresap kedalam tanah dan batuan
melalui bagian-bagian yang lolos air menjadi air tanah dan sebagian menjadi air permukaan.
Aliran air tanah mencapai suatu lapisan penampungan yang disebut aquifer, dan bergerak
mengikuti kemiringan lapisan batuan sesuai dengan keadaan topografi. Air tanah lebih
berkualitas dibandingkan air permukaan ditinjau dari segi kimia dan fisika karena air tanah
telah melalui peristiwa infiltrasi, absorpsi dan penukar ion ( ion exchange).
Isotop-isotop dalam air berupa molekul-molekul H2180, HDO, HTO , molekul ringan
H2160 masa 18 dan molekul berat 2H2180. Pada perubahan phase dari cair ke gas,
kecenderungan berupa phase cair, sedangkan molekul ringan berupa uap dengan
komposisi isotop stabil e60 dan IH ). Komposisi isotop stabil di atmosfer dipengaruhi
terkondensasi membentuk awan dan hujan, molekul berat ( 000 dan H2180 ) akan
terkondensasi lebih dahulu sehingga uap air ( molekul berat ) akan mengalami pengurangan
( depleted). Siklus evaporasi dan presipitasi di atmosfer merupakan proses
setiap 100 m perubahan ketinggian permukaan, komposisi isotop 180 berkurang -0,2%0 sampai
-0,3%0 sebagai hasil efek ketinggian daerah tangkapan hujan ( altituade effect ).
Komposisi isotop stabil 180 dan 2H dari air hujan ( meteoric water ) jatuh ke bumi
menjadi air permukaan dan sebagian melalui recharge area menjadi air tanah. Pada air
komposisi isotop stabil pada air tanah lebih besar dibandingkan air permukaan.
Ketika air menguap, maka air berat (H218O) tetap tertinggal, dan uap air kaya akan air ringan
(H216O). Hal ini seturut logika sederhana, karena tentunya sulit bagi molekul yang lebih berat untuk
melampaui ‘batasan’ evaporasi. Maka, lapisan es akan mengalami pengayaan oksigen ringan,
sedangkan air laut akan didominasi oleh komponen oksigen berat.
Gambar 2. Oksigen ringan lebih mudah menguap dibandingkan oksigen berat. Oleh karena itu, air
laut lebih kaya akan oksigen berat ketimbang lapisan es.