Anda di halaman 1dari 5

DIRECT SHEAR TEST

1. Alat-alat dan Bahan


Alat Direct Shear Test dan Shear Box
Beban dengan berat 5 – 25 kg
2 Dial gauge untuk vertical dan horizontal displacement
Specimen cutter untuk memotong sampel tanah kohesif
Tamper untuk memadatkan tanah yang cohesionless
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm
Stopwatch
Can
Oven
Sampel

2. Prosedur Praktikum
2.1. Persiapan
1. Ukur diameter lingkar dalam Shear Box.
2. Seimbangkan sistem counterweight sehingga mampu memberikan gaya normal
terhadap shear box.
3. Timbang penutup Shear Box + bola + can.
4. Sediakan pasir secukupnya dan dibersihkan dari kotoran maupun kerikil
menggunakan saringan No.18.
5. Ambil sedikit pasir, timbang dan masukkan oven untuk mencari kadar air pasir.

2.2. Jalannya Praktikum


1. Masukkan pasir ke dalam shear box kira-kira 3/4 bagian dengan mengunci
shear box terlebih dahulu agar tidak dapat bergerak.
2. Ratakan permukaan pasir dengan spatula lalu ditutup dengan penutup shear box
dan bola.
3. Berikan beban sebesar 5 kg, lalu buka kunci shear box.
4. Atur horizontal dial dan load ring dial menjadi nol.
5. Berikan gaya geser shear box dengan kecepatan 1 mm/menit.
6. Catat pembacaan horizontal dial setiap 15 detik hingga dial berhenti dan
berbalik arah.
7. Ulangi percobaan 1 – 6 untuk beban 10, 15, 20, dan 25 kg.
TRIAXIAL TEST

1. Alat-alat dan Bahan


Unit mesin Triaxial Test
Alat untuk memasang membran karet pada tanah uji
Pompa penghisap
Membran karet untuk membungkus tanah uji
Kertas tissue
Cetakan contoh tanah uji
Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm
Extruder
Spatula
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
Can
Oven
Sampel tanah undisturbed (sampel tanah tak terganggu)

2. Prosedur Praktikum
2.1. Persiapan
1. Keluarkan sampel tanah undisturbed dari tabung dan masukkan ke dalam
cetakan silinder uji (dengan menggunakan extruder mekanis) dan potong
dengan gergaji kawat.
2. Ratakan kedua ujung sampel tanah di dalam silinder uji dengan menggunakan
spatula. Kemudian keluarkan sampel uji dari silinder uji dengan extruder
manual.
3. Ukur dimensi sampel tanah (L = 2-3 D ).
4. Timbang berat awal sampel tanah tersebut.

2.2. Jalannya Praktikum


1. Pasang membran karet pada sampel dengan menggunakan alat pemasang:
 Pasang membran karet pada dinding alat tersebut.
 Hisap udara yang ada di antara membran dan dinding alat dengan pompa
hisap.
 Masukkan sampel tanah ke dalam alat pemasang tersebut.
 Lepaskan sampel tanah dari alat tersebut sehingga sampel terbungkus
membran.
2. Masukkan sampel tanah ke dalam sel Triaxial, dan tutup dengan rapat.
3. Pasang sel triaksial pada unit mesin Triaxial.
4. Atur kecepatan penurunan 1% dari ketinggian sampel.
5. Isi sel Triaxial dengan gliserin sampai penuh dengan memberi tekanan pada
tabung tersebut. Pada saat gliserin hampir memenuhi tabung, keluarkan udara
yang ada di dalam tabung agar gliserin dapat memenuhi sel. Fungsi gliserin ini
adalah untuk menjaga tegangan 3 dapat merata ke seluruh permukaan sel dan
besarnya dapat dibaca pada manometer.
Untuk percobaan ini diberikan harga:
 𝜎3 = 0.40 kg/cm2 ; 0.80 kg/cm2 dan 1.20 kg/cm2
 dengan kedalaman sampel tanah = 1,0 s/d 1,5 meter.
6. Lakukan penekanan pada sampel tanah dari atas (vertikal).
7. Lakukan pembacaan Load Dial setiap penurunan dial bertambah 0.02 inch atau
0.025 mm.
8. Setelah selesai, masukkan sampel uji ke oven untuk mencari kadar air.
POINT LOAD TEST

1. Alat
o Mesin pengujian point load test , untuk menekan sampel yang berbentuk
silinder , balok atau tidak bentuk tidak beraturan lainnya dari satu arah secara
menerus/ kontinu hingga perconto pecah
o Mistar, untuk mengetahuai jarak perubahan axial antara dua konus penekan
pada alat point load. ma
o Dial gangue untuk mengukur beban maksimum yang dapat diterima contaoh
batuan , hingga contoh tersebut pecah

2. Prosedur
1. Sampel batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran
diameter yang ditentukan.
2. Memberikan beban terhadap sampel yang akan diuji dengan cara masing-
masing.
3. Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konus
4. Pemberian tekanan dilakukan sedikit demi sedikit sehingga spesmen pecah
5. Menghentikan pembebanan ketika sampel pecah atau hancur.
6. Baca jarum petunjuk pembebasan maksimum (dial gauge) yang diberikan alat
sehingga percontoh pecah
7. Catat ukuran mistar akhir kedudukan , maka akan didapatkan nilai jarak antara
dua konus penekan.

Anda mungkin juga menyukai