Anda di halaman 1dari 3

Metode penghilangan warna

Pada umumnya warna pada air dihilangkan karena suatu alasan yaitu adanya warna pada
air dapat mengurangi minat konsumen. Air minum sehari-hari sebagai contoh, jika air
minum yang biasanya tidak memiliki warna namun dalam suatu kasus terdapat warna yang
mencolok dalam air tersebut, tentunya air ini tidak yakin baik untuk dikonsumsi oleh
manusia pada umumnya.

Setiap negara memiliki standar baku mutu air yang berbeda-beda. Agar sesuai dengan
standar baku mutu air yang ditentukan pada suatu negara, air yang memiliki warna perlu
diberi pengolahan yang tepat. Aspek estetika dalam air adalah suatu hal yang sangat penting,
sehingga apabila warna yang larut dalam air akan mempengaruhi aspek tersebut. Pengolahan
yang baik dan tepat pada air tentunya dibutuhkan agar diperoleh nilai aspek estetika yang
baik dan antisipasi aspek estetika yang buruk.

Terdapat berbagai macam cara untuk menangani kasus seperti diatas, yaitu melewati
pengolahan penghilangan warna. Beberapa cara penghilangan warna pada air antara lain
dengan menggunakan teknik koagulasi, teknologi adsorpsi dan absorpsi, bioremoval,
elektrolisa, dan sistem filtrasi.

Cara penghilangan warna pada sistem filtrasi menggunakan bantuan alat filter dengan
media pasir dan membran. Elektrolisa bekerja dengan cara pemisahan antara kation dan
anion dengan menggunakan efek perbedaan muatan. Sistem filtrasi bekerja melalui proses
pemisahan dalam bentuk padatan dengan fasilitas penyaringan. Bioremoval bekerja dengan
cara pengolahan warna yang bersumber dari pewarnaan tekstil. Pada teknik adsorpsi dan
absorpsi, warna dihilangkan menggunakan media yaitu karbon aktif, zeolite, dan jug
bioabsorpsi, dimana proses ini termasuk yang paling hemat karena biaya yang dikeluarkan
tidak banyak. Metode ini dilakukan pada konsentrasi yang rendah sehingga dapat didaur
ulang. Teknik koagulasi adalah metode konvensional atau sudah biasa dilakukan pada
umumnya. Proses ini menghilangkan warna semu dalam bentuk partikel tanah, besi, dan
mangan. Metode ini dibantu dengan media polyelektrolit, garam aluminat, garam Fe, dan
khitin.
Aplikasi pemeriksaan warna di bidang TL

Air tidak selamanya tidak memiliki warna, pada umumnya warna dapat dijadikan
parameter untuk air. Air dapat mengandung suatu bahan yang terlarut dan tersuspensi
yang menyebabkan air tersebut berwarna. Warna pada air dapat dijadikan sebagai
parameter bagus/tidaknya kualitas dalam air tersebut. Warna ini juga dapat dijadikan
sebagai indicator tidak langsung dari potensi pembentukan trihalometana selama proses
desinfeksi dengan klorin.

Air yang berwarna dapat dimanfaatkan sebagai pasokan air domestik. Namun,
pasokan air pada umumnya diinginkan dengan warna yang cukup rendah. Tujuannya
adalah agar perlakuan kimia tidak begitu diperlukan karena pembentukan trihalometan
tidak akan menimbulkan masalah dalam pengolahan air. Banyak proses-proses industri
yang membutuhkan penggunaan air bebas warna. Hal ini disebabkan oleh mahalnya
proses penghilangan warna dalam investasi modal dan biaya operasi.

Keuntungan warna pada air dapat digunakan sebagai parameter untuk memuaskan
pelanggan bahwa perlakuan kimia seperti desinfeksi tidak diperlukan dengan pengolahan
air. Ketika penelitian mendapatkan hasil data warna , data hasilnya dapat digunakan
sebagai cara menghilangkan warna pada air tersebut. Bersama informasi lainnya yang
mendukung dapat menyatakan bahwa bentuk pengolahan yang lebih mahal dibutuhkan
untuk menghasilkan pasokan air yang dapat diterima oleh masyarakat
Daftar Pustaka

http://kesmas-unsoed.com/2012/06/parameter-fisik-dan-kimia-air.html diakses: (5/6/2020)


Pukul 22.50 WIB

http://www.ftsl.itb.ac.id/kk/rekayasa_air_dan_limbah_cair/wp-content/uploads/2010/11/pi-w1-
aprian-eka-rahadi-15305088.pdf diakses: (5/6/2020) Pukul 23.30 WIB

Sawyer, Clair N., McCarty, Perry L., Parkin, Gene F,.2003. Chemistry for Environmental
Engineering and Science Fifth Ed.. New York: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai