Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TABLET

Dosen Pembimbing : Citra Yulianda P., S.Farm., Apt., M.Farm

DISUSUN OLEH

NAMA : Sri Anggraini

NIM : 482011805099

PRODI : S1 Farmasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama ALLAH SWT. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penuyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul TABLET.

Banyak rintangan dalam menyusun makalah ini, tetapi dengan bantuan dan
dukungan dari kerabat, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusuna makalah ini masih banyak


kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penyusun harapkan sebagai masukan dan perbaikan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna baik bagi penyusun maupun semua
yang membaca makalah ini. Amiin

Indralaya, 31 Maret 2020

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................1

A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat..............................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................2

A. Definisi Tablet......................................................................2
B. Karakteristik Tablet..............................................................3
C. Kelebihan dan kekurangan Tablet........................................4
D. Bahan Tambahan dalam Pembuatan Tablet.........................4
E. Evaluasi dalam Proses Pembuatan Tablet............................6
F. Evaluasi Sediaan Tablet........................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................9
B. Saran......................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................10

ii
BAB I

PENADAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi farmasi berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan


dan tututan dalam pemenuhan kesehatan. Maka diperlukan lebih banyak lagi
studi yang lebih baik dan lebh efisien.

Tablet merupakan suatu sediaan farmasetis yang sangat digemari oleh


masyarakat karena penggunaannya yang praktis.

Pada umumnya dalam pembuatan tablet terdapat zat tambahan. Zat tambahan
yang digunakan dapat berfungsi sebagai bahan pengisi, bahan pengikat, bahan
penghancur, dan bahan pelicin (Anonim, 1979) .

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tablet?
2. Apa saja karakteristik dari Tablet?
3. Bagaimana langkah-langkah pembuatan Tablet?
4. Apa kelebihan dan kekurangan Tablet?
5. Bahan Tambahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan Tablet
6. Apa saja evaluasi dalam proses pembuatan Tablet?
7. Apa saja evaluasi sediaan Tablet?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untk mengetahui apa pengertian dari Tablet
2. Agar bisa memahami langkah-langkah dalam pembuatan sediaaan Tablet
3. Mendapat pengetahuan tentang teknologi farmasi khususnya dalam
sediaan tablet
4. Untuk menambah wawasan dan keterampilan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Tablet
1. Tablet (Menurut FI III)

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau
cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat
lain yang cocok.

2. Tablet (Menurut FI IV)

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai
tablet cetak dan tablet kempa. Tablet merupakan bentuk sediaan farmasi
yang paling banyak tantangannya didalam mendesain dan membuatnya.
Misalnya kesukaran untuk memperoleh bioavailabilitas penuh dan dapat
dipercayai dari obat yang sukar dibasahi dan melarutkannya lambat, begitu
juga kesukaran untuk mendapatkan kekompakan kahesi yang baik dari zat
amorf atau gumpalan. Namun demikian, walau obat tersebut baik
kempanya, melarutnya, dan tidak mempunyai masalah bioavailabilitas,
mendesain dan meproduksi obat itu masih penuh tantangan, sebab masi
banyak tujuan bersaing dari bentuk sediaan ini.

3. Tablet(Menurut IMO)

Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa cetak, berbentuk rata
atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.

2
B. Karakteristik Tablet
1. Bentuk Tablet
 Bentuk silinder
 Bentuk kubus
 Bentuk cakram
 Bentuk bundar
 Bentuk batang
 Bentuk telur/peluru
 Bentuk pipih/sirkuler
 Bentuk oval
 Bentuk cincin
 Bentuk segi tiga,segi empat, segi lima, banyak segi, segi empat
panjang, bentuk hati

2. Ukuran Tablet dan bobot


a. Menurut R. Voigt
 Garis tengah pada umumnya 15-17 mm
 Bobot tablet pada umumnya 0,1 g-1 g
b. Menurut Lachma
 Tablet oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inci
 Berat tablet berkisar antara 120-700 mg
c. Menurut Dom Martin
 1/8-1 1/5 inci
d. Menurut FI III
Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan
tidak kurang dari 1/3 kali teblat tablet.

3
C. Kelebihan dan Kekurangan Tablet
1. Kelebihan dari sediaan tablet
 Tablet dipasaran mudah diberikan dalam dosis yang tepat
jika diinginkan dosis dapat dibagi rata dan akan
memberikan efek yang akurat
 Tablet tidak mengandung alkohol
 Tablet dibuat dalan berbagai dosis
 Secara umum, bentuk pengobatan dengan menggunakan
tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan efisien
 Tablet merupakan sediaan oral yang paling murah dan
dikemas serta dikirim
2. Kekurangan dari sediaan tablet
 Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalan
keadaan tidak sadar/pingsan)
 Formulasi tablet cukup rumit, karena mengandung
beberapa zat aktif
 Obat yang sukar dibahasi, lambat melarut dosisnya cukup
tinggi, absorbsinya optimum tinggi melalui saluran cerna
atau kombinasi dan sifat diatas

D. Bahan Tambahan dalam Pembuatan Tablet


 Zat Aktif
1. Zat Pengisi (diluent)
Dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet, biasanya
digunakan saccarum lactis, amylum manihot,phosphas,
calcii carbonas dan zat lain yang cocok.
2. Zat Pengikat (binder)
Dimaksudkan agar tablet tidakretak atau pecah, dan dapat
merekat. Biasanya yang digunakan adalah mucilage gummi
arabici 10-20%. Solution methykcellulosa 5%.

4
3. Zat Penghancur (desintegran)
Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.
Biasanya digunakan adalah amylum menihot kering,
gelatinum, agar-agar dan natrium alganat
4. Zat Pelicin (lubricant)
Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan. Biasanya
digunakan talcum 5% magnesia strerate, acidum
stearicum.
5. Gliadan
Adalah bahan yang dapat meningkatkan kemapuan
mengalirnya serbuk, umumnya digunakan dalam kempa
langsung tanpa proses grabula, misalnya silica pirogenik
koloidal.
Bahan pewarna dan tak ditambahkan untuk meningkatkan
nilai estetika atau untuk memberi identitas produk.

E. Metode Pembuatan Tablet


Pembuatan tablet dibagi menjadi tiga cara, yaitu granukla basah,
grabnula kering (menggunakan mesin rol atau mesin slug), dan kempa
langsung.
1. Granula basah
Zat berkhasiat, pengisi dan penghancur dicampur dengan baik dan
homogen, lalu dibasahi dengan bahan pengikat dan ditambah
bahan pewarna bila perlu. Setelah itu campuran diayak menjadi
granul dan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-
50OC. Setelah kering, campuran diayak lagi untuk memperoleh
granul dengan ukuran yang diperlukan, kemudian ditambahkan
bahan pelicin dan dicetak menajdi tablet dengan mesin tablet.
2. Granula kering

5
Granula ini dilakukan dengan cara mencampurkan zat bekhasiat,
pengisi dan penghancur dan ditambahkan dengan zat pengikat dan
pelicin bila perlu agar menjadi serbuk dikempa pada tekanan tinggi
menjadi tablet besar (slug) yang belum memiliki bentuk yang baik,
kemudiaan digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan
ukuran partikel yang diinginkan. Akhirnya granul dikempa kembali
dan dicetak sesuai dengan ukuran partikel yang diinginkan.
3. Cetak atau kempa langsung
Metode kempa yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung
campuran zat aktif dann eksipien kering, tanpa melalui perlakuan
awal terlebih dahulu.

F. Evaluasi dalam Pembuatan Tablet


Evaluasi Granul
a. Kadar Air
 Alat : Heaating Drying Oven
 Caranya :
Timbang seksama5,0gram garnul
Panaskan dalam lemari pengering sampai bobot konstan
(1050C) selama 2 jam
 Perhitungan
W o−W 1
x 100
Wo
Wo = Bobot granul awal
W1 = Bobot stelah pengeringan
Persyaratan : 2-4 %

6
b. Uji Sifar Alir (Aulton, 1988; Liebermann dan Lachman,
1986)
Uji sifat alir terdapat dua metode untuk mengujinya yang
pertama dengan metode corong dan yang kedua yaitu metode
istirahat.prinsip dari sudut istirahat ini yaitu pengukuran sudut
yang terbentuk dari lereng tumbuhan granul yang mengalir
bebas dari corong terhadap suatu bidang datar.
 Alat : corong alat uji waktu alir
a. Timbang seksama 25 gram granuk tempatkan pada corong
alat
b. Uji waktu air dalam keadaan tertutup
c. Buka penutupnya biarkan granul mengalir
d. Catat waktu ( gunakan stopwatch)
e. Lakukan sebanyak 3 kali
f. Kemudian untuk mengukur sudut istirahat dengan
menghitung jari-jari dan tinggi dari tumpukan granul stelah
metode corong
g. Kemudiaan masukan dalam rumus, dan didapat α yag
menentukan kecepatan alir dari suatu granul tersebut
 Persyaratan : 100 gram granul waku alirnya tidak lebih dari 10
detik (>10g/detik)
α 25-35o = sangat mudah mengalir

7
α 30-38o = mudah mengalir
α > 38o = kurang mengalir

G. Evaluasi Tablet
1. Keseraegaman Ukuran Tablet
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dai 1/3
tebal tablet
 Alat : jangka sorong
 Caranya : menggunakan 20 tablet kemudiaan diukur diameter
dan ketebalan tablet tersebut, kemudiaan dihitung rata-ratanya
2. Waktu hancur
 Alat : Disentegration
 Caranya :
a. Tablet yang akan diuji ( sebanyak 6 tablet ) dimasukkan
dalam tiap tube
b. Ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan ke ranjang
tersebut dalam medium air dengan 37o ± 2oC
c. Dalam monograf yang lain disebutkan mediumnya
merupakan simulasi larutan gastrik
d. Waktu hancur dihitung berdasarkan tablet yang paling
terakhir hancur.
Persyaratan : waktu hancur untuk tablet tidak bersalut
adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan
salut nonenterik kurang dari 3o menit

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Denga penerapan teknologi dibidang farmasi ini maka beberapa manfaat
yang diperoleh dapat dirasakan oleh para produsen obat farmasi, para
pedagang obat dan pengecer, para ahli farmasi, apoteker, penyelenggara
pelayanan kesehatan, para dokter dan pasien .
Definisi tablet ada 3 macam yaitu menurut:
1. Tablet (Menurut FI III)
2. Tablet ( Menurut FI IV)
3. Tablet ( Menurut IMO)

Macam-macam sediaan tablet :

 Bentuk silinder
 Bentuk kubus
 Bentuk cakram
 Bentuk bundar
 Bentuk batang

9
 Bentuk telur/peluru
 Bentuk pipih/sirkuler
 Bentuk oval
 Bentuk cincin
 Bentuk segi tiga,segi empat, segi lima, banyak segi, segi empat
panjang, bentuk hati.
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Defkes. 1979.Farmakope indonesia. Edisi III. Departemen kesehatan Republik


Indonesia. Jakarta

Defkes. 1979.Farmakope indonesia. Edisi IV Departemen kesehatan Republik


Indonesia. Jakarta

FATMA ZAHRA (https://fzahra97.blogspot.com/2018/08/makalah-tablet.html)

https://www.academia.edu/19917074/Teknologi_Farmasi_Tablet

10

Anda mungkin juga menyukai