Anda di halaman 1dari 2

Runtuhnya Kerajaan Kediri

Kejayaan kerajaan Kediri mulai meredup sejak dipimpin oleh prabu Sarwaswera yang akhirnya
ditundukkan oleh raja Kertajaya.

Raja Kertajaya mengganti alih kekuasaan kerajaan pada tahun 1185 hingga 1222.

Raja Kertajaya terkenal dengan sangat kejam. Kekejaman raja Kertajaya akhirnya mencapai puncaknya
saat mendapatkan perlawanan dari Kaum Brahmana

Perlawanan kaum Brahmana melawan Raja kertajaya melawan tanpa alasan. Hal tersebut terjadi saat
raja Kertajaya yang memimpin Kerajaan Kediri saat itu meminta para pemeluk agama Hindu saat itu
untuk menyembahnya sebagai Dewa.

Masyarakat Kediri yang saat ini adalah pemeluk agama yang taat tentulah menganggap hal tersebut
sebagai tantangan agama sehingga mempermasalahkan pertentangan yang tidak kunjung usai.

Dalam pertentangan yang cukup panjang, akhirnya Brahmana meminta perlindungan pada Akuwu
Tumpel atau Ken Arok.

Puncak perseteruan antara raja dan kaum Brahmana terjadi pada saat pertarungan di desa Ganter pada
tahun 1222 M.

Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel atau Ken Arok untuk merebut keududukannya.

Dipertempuran tesebut Ken Arok berhasil membunuh Penguasa Tumapel Tunggul Amateul dan
kemudian mendirikan kerajaan Singasari pada tahun 1222.

Selanjutnya Ken Arok terus melancarkan pemberontakannya melawan kerajaan Kediri dengan bekerja
sama dengan para Brahmana.

Pemberontakan yang terus dilancarkan oleh Ken Arok bersama para Brahmana akhirnya berhasil dengan
terbunuhnya Raja Kertajaya.

Kemenangan ini menjadikan kerajaan Kediri harus mengacu pada raja Singasari.

Selama berjalannya waktu, kerajaan Singasari juga memperbaiki pergolakan internal yang dipercepat
bagi raja Kediri pada saat itu adalah Raja Katwang untuk menyusun kembali kekuatan dan memberontak
terhadap kerajaan Singasari.

Pemberontakan Raja Katwang ini akhirnya membuahkan hasil setelah disetujui oleh Bupati Sumenep
dan menjatuhkan Kertanegara.

Pada tahun 1929 Raja Katwang berhasil mengalahkan Kertanegara dan membangun kembali sejarah
kerajaan Kediri yang baru.
Namun, Berdirinya kembal kerajaan ini tidak bertahan lama sebab kembali mendapat serangan dari
tentara Mongol yang bekerajasama dengan pasukan Singasari yang dipimpin oleh Raden Wijaya.

Karena saat ini tidak tidak ada lagi bukti sejarah kerajaan Kediri selanjutnya.

Runtuhnya kerajaan kediri terjadi pada masa pemerintahan Kertajaya terjadi pertentangan dengan
kaum Brahmana. Kaum Brahmana menganggap bahwa Kertajaya langgar agama dan menyetujui
menyembahnya sebagai dewa. Selanjutnya, kaum Brahmana Brahmana meminta izin Ken Arok, akuwu
Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi pertarungan di desa Ganter, pada tahun 1222 M. Dalam
pertarungan tersebut Kertajaya berhasil dikalahkan oleh Ken Arok.

Setelah berhasil mengalahkan Kertanegara, Kerajaan Kediri bangkit kembali di bawah pemerintahan
Jayakatwang. Salah seorang pemimpin pasukan Singasari, Raden Wijaya, berhasil meloloskan diri ke
Madura. Karena memiliki kebijakan yang baik, Jayakatwang memperbolehkan Raden Wijaya untuk
membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya.

Pada tahun 1293, tentara Mongol yang dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan datang untuk membalas dendam
terhadap Kertanegara. Keadaan tersebut dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang.
Raden Wijaya memulai dengan pasukan Mongol dan pasukan Madura di bawah pimpinan Arya Wiraraja
untuk menyerang Kediri. Dalam perang ini, pasukan Jayakatwang kalah dan setelah itu tidak ada lagi
berita tentang Kerajaan Kediri

Anda mungkin juga menyukai