Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tomato Spotted Wilt Virus in Tomato


Tomato Spotted Wilt Virus merupakan virus yang merujuk pada genus

Tospovirus dari famili Bunyaviridae. Tospovirus merupakan satu-satuya genus

dari dari famili Bunyaviridae yang menyerang tanaman. Sebagian besar anggota

dari Bunyaviridae merupakan patogen pada hewan dan juga manusia. TSWV

pertama kali dideskripsikan pada tahun 1915. Virus ini merupakan virus RNA

(Pappu, 2009). TSWV terdiri dari tiga segmen RNA, small (S), medium (M) dan

large (L). S dan M RNA adalah ambisense dalam organisasi genom virus,

sedangkan L RNA berada dalam polaritas negative (Ohnishi et al., 2001). Secara

total, genom dari Tomato Spotted Wilt Virus mengkodekan lima protein, yang

terbesar adalah RNA polimerase 330-kDa yang dikodekan oleh L RNA. M RNA

mengkodekan protein nonstruktural (NSm) dan prekursor glikoprotein Gn dan Gc.

S RNA mengkodekan protein nukleokapsid (Hull, 2002).

Gambar 1. Tomato

Spotted Wilt Virus

Virus tersebut dapat ditemukan pada seluruh bagian tanaman yang telah

terinfeksi dan pengelompokan partikel virus sering berada pada retikulum


endoplasmik, vakuola sel dan sitoplasma. Morfologi atau bentuk partikel TSWV

adalah sperikel dengan diameter 80 – 120 nm yang dibungkus oleh suatu lapisan

seperti duri. Virus ini mempunyai kisaran inang sangat luas sekitar 370 spesies

tanaman dalam 50 famili diantaranya adalah tanaman tomat, cabai, tembakau,

semangka, nenas, zucchini, iris, krisan dan kacang tanah (Griep et al., 2000).

2.1.1 Gejala
Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini bervariasi, tetapi biasanya dimulai

dengan hawar daun muda berupa bintik-bintik ungu atau coklat pada daun. Gejala

ini timbul pada bagian atas daun, berbeda dengan hawar daun yang disebabkan

oleh jamur yang sering dimulai pada bagian bawah daun. Pada infeksi yang lebih

lanjut, permukaan batang akan tampak goresan berwarna kecoklatan. Virus yang

menginfeksi tanaman muda dapat menghambat pertumbuhan dan akan tampak

berwarna pucat serta daun akan tergulung. Virus ini juga dapat menginfeksi buah

tomat. Gejala yang timbul pada buah yang matang yaitu timbulnya corak

berbentuk cincin kuning, beberapa buah juga dapat berwarna gelap dengan

permukaan kulit yang kasar sehingga biasa disebut alligator skin (Bost, 2018).
Gambar 1. Tomato

Spotted Wilt Virus yang

menyerang daun muda tomat

Gambar 2. Gelaja berupa daun yang menggulung

Gambar 3. Gejala berupa goresan pada batang


Gambar 4. Virus yang menyerang tanaman muda

Gambar 5. Timbulnya
corak berbentuk cincin kuning
2.1.2 Mekanisme Penyakit
TSWV ditularkan dan disebarkan di alam oleh serangga dari keluarga

Thripidae (Thysanoptera), diantaranya yaitu Thrips tabaci, T. setosus,

Frankliniella occidentalis, F. fusca, F. intonsa, F. schultzei dan Scirtothrips

dorsalis (Ertunc, 2020). Infeksi dan replikasi TSWV di dalam tubuh thrips

merupakan suatu proses yang kompleks. Di dalam sel usus thrips, virus

mengalami propagasi. Dari sel usus virus akan berpindah ke visceral muscle cells,

dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah merupakan tempat utama dari virus ini untuk

bereplikasi (Gupta et al., 2018).

Gambar 6. Thrips tabaci yang merupakan salah satu vektor dari TSWV

Penularan virus tumbuhan oleh serangga meliputi proses perolehan

(akuisis) virus dari sumber virus yang berupa tanaman sakit atau tumbuhan lain,

sehingga serangga mengandung virus (virulifer) dan infektif. Vector infektif

kemudian menularkan virus yang dibawahnya ke tanaman lain (inokulasi).

Serangga dari Thysanoptera dengan tipe mulut pemarut dan penghisap Thrips

tabaci yang merupakan vektor dari TSWV melakukan akuisisi virus pada stadia

larva saja, dan


infektivitasnya diturunkan pada stadia berukutnya (Gupta et al., 2018).

Gambar 7. Siklus transmisi dari Tospovirus

2.1.3 Penanggulangan

DAFTAR PUSTAKA
Bost, S., 2018. Tomato Spotted Wilt Virus in Tomato. Entomology and Plant
Pathology. University of Tennessee Institute of Agriculture.
Ertunc, F., 2020. Emerging Plant Viruses. Emerging and Reemerging Viral
Pathogens.
Griep, R.A., M. Prins, C. van Twisk, J.H.G. Keller, R.J. Kerschbaumer, R.
Komerlink, R.W. Goldbach, A. Schots. 2000. Application of Phage
Display in Selecting Tomato spotted wilt virus –Specific Single- Chain
Antibodies (scFvs) for Sensitive Diagnosis in ELISA. Phytopathology 90 :
183-190.
Gupta, R., Kwon, S. Y., dan Kim, S. T., 2018. An insight into the tomato spotted
wilt virus (TSWV), tomato and thrips interaction. Plant Biotechnology
Reports. Springer.
Hull, R., 2002. Matthews’ Plant Virology. Academic Press, New York.
Ohnishi, J., L.M. Knight, D. Hosokawa, I. Fujisawa, S. Tsuda. 2001. Replication
of Tomato spotted wilt virus After Ingestion by Adult Thrips setosus is
Restricted to Midgut Ephithelial Cells. Phytopathology 91 : 1149-1155.
Pappu, H.R., Jones, R.A.C. and Jain, R.K., 2009. Global status of tospovirus
epidemics in diverse cropping systems: successes achieved and challenges
ahead. Virus research, 141(2), pp.219-236.

Anda mungkin juga menyukai