Anda di halaman 1dari 15

Kerangka Konsep Kerak Bumi 1.

Kerak Samudra
2. Kerak Benua

Struktur Lapisan Bumi Mantel Bumi 1. Astenosfer


2. Mesoosfer

Inti Bumi 1. Inti Dalam


2. Inti Luar
Mengenal Bumi

Era Pra-Kambrium

Era Paleozaikum
Sejarah Perkembangan
Bumi
Era Mesozaikum

Era keozoikum

Materi pembelajaran
Struktur Lapisan Bumi
Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan salah satu anggota tata surya dengan matahari
sebagai pusatnya. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km. Bumi berbentuk bulat
pepat dengan jari-jari ± 6.370 km. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan
planet yang dekat dengan matahari.Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar
tahun yang lalu, dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Jika bumi diiris maka akan
tampak lapisan-lapisan seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Struktur lapisan bumi

Lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :


1.) Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak
samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan
kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70
km dan merupakan lapisan tanah dan batuan .Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh
mahluk hidup.Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajad Celcius.Lapisan
kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (46,6%), Silikon (27,7%),
Aluminium (8,1%), Besi (5,0%), Kalsium (3,6%) Natrium (2,8%), Kalium (2,6%) dan
Magnesium (2,1%). Unsur–unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut dengan
batuan.
2.) Selimut atu Selubung Mantel
Selimut merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tersusun atas
mineral besi dan megnesium silikat. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan
lapisan batuan padat.Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat Celcius.
Terdiri atas dua lapisan, yang bersifat cair dan bersifat padat. Lapisan mantel yang bersifat
cair disebut astenosfer kedalaman (100-400), lapisan ini berdekatan dengan kerak bumi. Dan
mesosfer merupakan lapisan dibawah astenosfer kedalaman (2400-2700).
2.) Inti Bumi
Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%),
dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900–5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi
lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri
atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk
bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4500oC.

Periodisasi terbentuknya Bumi yang terbagi menjadi 4 zaman, yaitu :


A. Era Arkeozoikum 

Gambar 1.1 batuan Era Arkeozoikum


Arkeozoikum adalah suatu eon geologi sebelum Proterozoikum yang berakhir 2500 juta
tahun yang lalu. Bersama dengan masa Proterozoikum, masa Arkeozoikum dikenal sebagai
masa pra-kambrium.
Batas ini tidak ditentukan secara stratigrafi melainkan secara kronometri. Titik awal
masa ini tidak secara resmi diakui oleh International Commission on Stratigraphy, tapi
biasanya dianggap berlangsung sejak 3800 juta tahun yang lalu, di akhir eon Hadean.
Arkeozoikum (Arkean) terdiri dari empat era, berturut-turut dari yang paling awal: Eoarkean,
Paleoarkean, Mesoarkean, dan Neoarkean.

Gambar 1.2 batuan Era Arkeozoikum


Zaman Arkeozoikum merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang
kemudian berkembang menjadi protokontinen. Jadi kerak bumi terbentuk setelah pendinginan
bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang
menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup masa itu tentunya mirip
dengan lingkungan disekitar mata-air panas.
Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton /
perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga
merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif
di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah
ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000
tahun.
B. Era Paleozoikum  
Era Paleozoikum atau Era kehidupan tertua adalah suatu zaman yang berlangsung
sekitar 545 -286 juta tahun yang lalu. Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani: palaio,
"tua" dan zoion, "hewan", berarti "kehidupan purba". Paleozoikum dapat diartikan masa
tua sejarah bumi.
Era Paleozoikum adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini
dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium,
Silur, Devon, Karbon, dan Perm. 
Pada saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan
sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-
makhluk bersel satu (mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis
ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya yang disebut
fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama). 
Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah tiga
kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota spesies atau
kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah kepunahan dalam jumlah besar
yang di alami spesies atau kolompok takson lebih tinggi yang tejadi dalam kurun waktu
hanya beberapa juta tahun.

1. Periode Kambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 545
(juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 505 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan
periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode
ini kemungkinan berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan
oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton pelindung di sebelah luar. Dalam era
Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh makhluk hidup. Fosil yang umum dijumpai
dengan penyebaran yang luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata,
Brakipoda dan Artropoda. Fosil penunjuk untuk zaman ini adalah Trilobita (kelompok
Artropoda yang kini telah punah).

a) Invertebrata 
Beberapa jenis invertebrate yang lebih dulu muncul di daratan di bandingkan yang
lain adalah laba-laba, sentipoda, dan milipoda. Serangga masuk kedalam catatan fosil
pada periode Karboniferus. Evolusi sayap ke arah yang lebuh baik memungkinkan
serangga untuk berkembang menjadi kolompok makhluk hidup yang paling beragam
dan melimpah hingga saat ini.

b) Vertebrata  
Moyang Vertebrata tercatat pada awal periode Ordovisia yang di tandai dengan
evolusi ikan. Evolusi pada ikan di mulai dengan ikan tanpa rahang, kemudian
berkembang menjadi ikan berahang. Ikan bertulang rawan muncul pada periode
Denovia dan periode tersebut di kenal sebagai zaman ikan.

c) Tumbuhan 
Alga yang semula hidup di laut mulai berpindah ke perairan dangkal dan akhirnya
menginvasi daratan yng lembap. Bentuk kehidupan akar tumbuhan dan jamur di
daratan membentuk mikoriza. Adanya mikoriza memungkinkan tumbuhan dapat
tumbuh pada batuan. Berdasarkan catatan fosil, tumbuhan berpembuluh di perkirakan
telah ada pada periode Silurian

2. Periode Ordovisium
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 545
hingga 438 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh
periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini
didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan
antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing
mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium
dan Silur. 
Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini
berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki
periode tersendiri. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan
ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya
memiliki periode tersendiri.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan hewan invertebrate dan pemunculan
invertebrate lain seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak laut), Asteroid (Bintang
Laut), Krinoid (Lilia Laut), dan Bryozoa. Koral dan Alga yang berkembang membentuk
karang laut, Graptolit dan Trilobit melimpah sedangkan Ekinodermata Brakiopoda mulai
menyebar. Pada zaman ini juga mulai muncul vertebrata dari jenis ikan tanpa rahang.   
3. Periode Silur
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode
Ordovisium, sekitar 437 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416 juta tahun
yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir
periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar
5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa
kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah. Pada zaman ini mulai
terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul untuk pertama
kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku), sedangkan di dalam laut kalajengking raksasa
(Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan yang berperisai tulang sebagai pelidung.  
Ketika binatang dan tumbuhan sudah menetap di daratan, mereka berkontribusi
terhadap proses perubahan bumi secara fisik dan kimiawi, namun hidup di daratan
membutuhkan strategi yang sama sekali berbeda dengan di lautan, seperti mencari nutrisi dan
air, menghindari kekeringan, membawa keluar perubahan gas, dan reproduksi. Tanaman darat
disebut vaskular, dinamakan demikian karena mereka menggunakan sistem tabung dalam
sirkulasi air dan nutrisi—muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu. Kebanyakan tumbuh hanya
beberapa sentimeter namun cukup tinggi untuk mencapai langit dan menangkap cahaya
matahari dan melepaskan spora reproduksi ke angin. Dengan sistem akar yang lebih dalam
dari tanaman awal (rhizoid) serta stem vertikal yang kokoh, mereka sekarang sudah
memunyai perlengkapan untuk mengolonisasi permukaan bumi. Contoh untuk sebuah
tanaman vaskular sederhana adalah Cooksonia.

4. Periode Devon
Zaman Devon berada antara 408-360 juta tahun yang lalu, dan salah satu dari tiga
kepunahan massal kehidupan di bumi terjadi pada sekitar 440 juta tahun lalu, pada akhir era
ordovician, saat sebagian besar bumi berada di bawah air. 
Ilmuan sepakat bahwa letusan sinar gamma menjadi penyebab kepunahan massal ini.
Letusan sinar gamma terjadi saat sebuah bintang yang sangat besar, berputar begitu cepat
lalu runtuh menjadi lubang hitam. Dalam kasus ini, ledakan terjadi. Energi yang terlepas,
tidak meletus ke segala arah, melainkan dalam bentuk pilar-pilar energi. Pilar ini datang ke
bumi dan menghanguskan lapisan ozon. akibatnya bumi mendadak mendingin. Seiring
dengan radiasi yang tinggi, kepunahan terjadi. 
Setelah peristiwa mengerikan ini terjadi, perlahan-perlahan kehidupan di bumi
kembali bersemi. dua juta tahun kemudian, di lautan bumi, para vertebrata pertama berujud
ikan berenang hilir mudik di antara binatang-bintang koral. Cacing, kerang, bintang laut
bertebaran di dasar samudera. iklim terasa lunak. Gulma-gulma laut, menari bersama ombak
di antara karang. 
Sesekali, nautiloid, sejenis cumi-cumi bercangkang meluncur dengan semburan air,
seperti torpedo. Dalam sisi renik, fitoplankton memenuhi samudera. Selama masa ini, ada
tiga massa benua utama, Amerika utara dan eropa bersama-bersama berada di khatulistiwa,
dengan ukuran lebih kecil dari sekarang. Di utara ada Sebagian siberia. Di belahan selatan
bumi, gabungan dari Amerika selatan, afrika, antartika, india dan australia mendominasi.

Gambar 1.3 Pemandangan laut Periode Devon


Ikan tanpa rahang begitu banyak di lautan. Selain itu, ikan air tawar dan ikan dengan
rahang mulai muncul. Mereka hidup tenang bersama para trilobita yang semakin sedikit,
graptolit, conodon, koral, stromatoporoid dan hewan-hewan lunak (moluska). Mungkin yang
paling mengagumkan di era ini adalah munculnya tanaman berpembuluh, yang kemudian
menjadi basis bagi kehidupan darat semenjak saat itu. Sebagian besar adalah genus
Cooksonia, sekumpulan tanaman dengan cabang banyak yang menghasilkan sporangia di
ujung cabangnya. 
Tanaman darat pertama mulai tersebar. Tanaman-tanaman ini tidak memiliki akar
ataupun daun seperti tanaman sekarang, dan banyak yang bahkan tidak memiliki pembuluh.
Mereka berkembang biak secara vegetatif dan tidak lebih tinggi dari beberapa sentimeter
saja. Hewan2 yang hidup di sela-sela tanaman ini adalah artropoda awal seperti : kutu,
trigonotarbida, serangga tanpa sayap, dan myriapoda (lipan , kelabang, kaki seribu). Dua
kelompok hewan utama mengkoloni daratan. 
Tetrapoda (hewan berkaki empat) pertama, atau vertebrata darat, muncul di era ini,
bersama2 dengan artropoda darat pertama, termasuk serangga tanpa sayap dan laba2 purba.
Di lautan, brachiopoda melimpah ruah. Crinoid (bulu babi) dan echinodermata (hewan
berkulit duri) lainnya, tabulata dan koral, serta ammonita muncul. Dan jenis2 ikan semakin
banyak

5. Periode Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak
akhir periode Devon sekitar 360 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 286
juta tahun yang lalu. Zaman karbon berada antara tahun 340  225 juta tahun yang lalu
Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal
dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki
ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. 
Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang
ditemukan di Eropa Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua bergabung membentuk
kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan jembatan-jembatan darat dari Eropa ke
Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan, Antartika, dan Australia. Tabrakan
antarbenua menghasilkan sabuk Pegunungan Appalachian di sebelah timur Amerika Utara
dan Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara Siberia dan Eropa
Timur membentuk Pegunungan Ural. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode
Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul
pada periode yang penting ini.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan. Reptilia dan
serangga raksasa muncul pertama kali. Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab,
tumbuhan fern paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai
menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai
mengalami perubahan lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang tersimpan
sebagai batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan awal batu-bara
(karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi. 
Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus adalah
amniotic egg di mana hal ini membuat reptil-reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi
daratan. Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk bereproduksi di
daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan dengan adanya cangkang, sehingga pada
masa ini telur dapat disimpan jauh dari air.

6. Periode Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
antara 286 hingga 251 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era
Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.
Pada periode Permian, benua-benua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa
Karboniferus, di mana bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana
mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangaea. 
Periode Perm berlangsung sekitar 225 - 208 juta tahun yang lalu. “Perm” adalah
nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Zaman Perm ditandai dengan
munculnya reptil-reptil primitis; amphibia mulai  berkurang; munculnya serangga-serangga
modern, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Iklim menjadi ekstrim. Trilobita
punah, dan reptilia hidup subur. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman
perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan
menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan
es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan
menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di
bagian utara bumi. Setelah zaman karbon dan Perm, kemudian muncul zaman Trias. 

C. Era Mesozoikum (Zaman Sekunder) 


Era Mesozoikum (Era Sekunder) diperkirakan berumur kurang lebih 100 - 110 juta
tahun yang lalu, mulai 248 - 144 juta tahun yang lalu. Masa Mesozoikum merupakan masa
pertengahan sejarah geologi. Masa ini ditandai dengan kemunculan makhluk hidup yang telah
mulai beraneka ragam, dan pada masa ini telah hidup binatang bertubuh besar seperti halnya
reptil besar (dinosaurus) yang merajai permukaan bumi,seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus,
Stegosaurus dan reptil besar lainnya pun mulai muncul, berkembang dan menyebar hingga ke
seluruh dunia. Masa Mesozoikum dibagi menjadi tiga periode yaitu: Trias, Jura, dan Kapur.
(1) Periode Trias  
Periode Trias berada sekitar 248 - 213 juta tahun yang lalu. Nama Trias berasal dari
Jerman dan mempunyai arti tiga (lapisan endapan). Zaman ini adalah yang paling kering dan
tidak subur, ditandai dengan jarangnya didapat fosil hewan maupun tumbuhan. Fosil yang
ditampilkan berasal dari Timor yaitu Amonit (Moluska dari kelas Sefalopoda) antara lain:
Joanites sp., Hypocladicites sp, Jovites sp., Indonesites sp.; serta beberapa fosil dari Jerman
yang di antaranya bergaris tengah 50 cm dan tebalnya 20 cm.
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.
Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pada zaman ini. Reptilia
Cynodont, yang menyerupai mamalia pemakan daging,  mulai berkembang. Mamalia
pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk
penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair
dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Perkembangan kehidupan pada Zaman Trias menunjukkan banyak terjadi perubahan
baik jenis fauna terutama untuk golongan vertebrata maupun bagi golongan invertebrata.
Bagi golongan yang disebut terakhir meliputi filum Brachiopoda dan filum Mollusca, serta
filum Arthropoda. Bagi filum mollusca di antaranya termasuk berasal dari kelas pelecypoda
dan kelas Cephalopoda, sedangkan bagi filum arthropoda khususnya yang termasuk pada
kelas Crustacea. Demikian pula bagi jenis flora menunjukkan adanya perkembangan yang
pesat. Bagi jenis vertebrata, khususnya yang termasuk reptilia, sudah mulai dikenal Rutiodon
(sebangsa Phytosaurus) yang mulai muncul, semula hidup dalam lingkungan air kemudian
mengadaptasikan dirinya dalam lingkungan darat, yang kemudian punah pada zaman ini.
Selain itu, yang juga mulai muncul pada zaman ini antara lain adalah yang termasuk
keluarga dinosaurus adalah Anchisaurus, Cynognathus, Thrinacodon, Placerias gigas dan
Ichtyosaurus yang berkembang pada zaman trias dan punah pada akhir zaman trias.
(2) Periode Jura

Gambar 1. 4 kehidupan Periode Jura.


Periode Jurassic berlangsung antara 213-144 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini,
Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai
daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak
dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya)
berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum,
sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini. Pangea terpecah, dimana
Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari
Antartika dan Australia

(3) Periode Kapur 

Gambar 1.5 kematian Dinasaurus


Periode Kapur berlangsung sejak 144 sampai 65 juta tahun silam. Nama Kapur
diambil dari kata latin 'creta' yang berarti kapur, yang diberikan pada singkapan bagus tebing
putih di Dover - Inggris (1822) dan singkapan sama di Eropa. Dari zaman ini diperagakan
fosil yang populer yaitu: Orbitulina sp. (hewan laut bersel satu), Pecten sp. (kerang), dll.
Zaman Kapur merupakan zaman kepunahan binatang jenis Dinosaurus.
D. Era Neozoikum (Kenozoikum)

Gambar 1.6 kehidupan Era Neozoikum


Era Neozoikum (Kenozoikum) diartikan masa baru dalam sejarah geologi bumi dan
diperkirakan  berusia 65 - 60 juta tahun yang lalu. Saat itu keadaan bumi sudah semakin
memungkinkan untuk mendorong munculnya makhluk hidup lainnya seperti binatang
menyusui, sejenis kera dan monyet. Zaman ini terbagi menjadi dua zaman, yaitu Periode
tersier dan Periode kuarter. 

1. Periode Tersier
Zaman Tersier berlangsung sekitar 65 - 1,8 juta tahun yang lalu dan ditandai dengan
munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia). Zaman tersier terbagi menjadi
kala Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen, Paleosen. 
(a) Kala Paleosen 
Kala Paleosen, yaitu kala purba (palaios) yang tidak memiliki jenis bintang yang
hidup sekarang (cene = kainos), yang berlangsung sejak 65 hingga 54 juta tahun silam. Fosil
yang diperagakan yaitu Phaladomya sp. (kerang) dari Belgia.

(b) Kala Eosen 


Kala Eosen, yang berarti sangat sedikit, jenis fosil yang ditemukan sangat sedikit
dibanding dengan jenis hewan sekarang. Kala ini berlangsung sejak 54 hingga 38 juta tahun
yang lalu. Fosil yang diperagakan yaitu: ikan air tawar (Osphronemus goramy LACROIX)
dari Sumatera Barat (Sipang, Sawahlunto), kerang (Ostrea jogjakartaensis MARTIN) dan
siput (Turiculla plagiaria MARTIN) dari Yogyakarta (Nanggulan, Kulonprogo), dan hewan
laut bersel satu (Discocyclina omphalus FRICH) dari Jawa Tengah (Gunung Jiwo, Klaten).
(c) Kala Oligosen
Kala Oligosen, yang berarti hanya sedikit (oligos) kesamaannya dengan hean
sekarang. Kala ini berlangsung sejak 38 hingga 26 juta tahun lalu. Fosil yang ditampilkan
yaitu: daun marga kamper (Cinnamomum sp.) dari Austria, kayu Sequoia sp. dan kepiting
(Canser sp.) dari Jerman.
(d) Kala Miosen 
Kala Miosen, yang berarti jumlah hewan laut masih kurang (meion) dibanding yang
hidup sekarang. Kala ini berlangsung sejak 26 hingga 5 juta tahun yang lalu. Fosil yang
diperagakan yaitu: foraminifera besar Lepidocyclina sp. (hewan laut satu sel) dari batu
gamping Pandeglang, kerang Arca sp. (jenis yang kini dimakan), dan kayu marga ramin
Gonystylus sp. dari berbagai daerah.
(e) Kala Pliosen
Kala Pliosen, yang berarti mempunyai kesamaan lebih (pleion) dari 50% dari yang
hidup sekarang. Kala ini berlangsung sejak 5 hingga 1,8 juta tahun silam. Fosil yang
ditemukan adalah: bunga karang Fungia sp. dan Favia sp., gigi ikan hiu Isurus sp. pada bekas
laut purba; kura-kura tawar Tronix sp. pada bekas sungai atau danau purba; gajah purba
Matadon sp. (dari Bumiayu) yang merajai nusantara sewaktu masih menyatu.

2. Periode Kuarter 
Periode Kuarter merupakan zaman terakhir dari sejarah geologi bumi, dan
berlangsung sejak  2 juta tahun yang lalu, Pada zaman ini semua bentuk kehidupan di bumi
(darat, laut, udara) berkembang, yang ditandai dengan munculnya manusia purba. Zaman
kuarter sendiri juga terbagi menjadi Kala Holocen (Holosin) dan Kala pleistocen. 

(a) Kala Plistosen (deluvium) atau zaman es, 


Kala Plistosen yang artinya sebagian besar (pleistos) kehidupan sama dengan yang
hidup sekarang. Kala ini berlangsung sejak 1,8 hingga 0,01 juta tahun lalu, yang ditandai
dengan adanya manusia purba dan meluasnya lapisan es di kedua kutub Bumi (zaman glacial)
dan zaman ketika es kembali mencair (zaman interglacial). Fosil kala ini paling banyak
diperagakan, yang antara lain: fosil gajah (Stegodon trigonocephalus MARTIN), kerbau
(Bulbalus palaeokerabau FALCONER) dari Bumiayu (Banyumas); banteng (Bibos sp.) dari
Rembang dan harimau (Felis sp.) dari Watualang (Ngawi) yang berbentuk fragmen; serta
fosil manusia purba Homo erectus dari Sangiran (Solo).
(b) Kala Holosen atau Resen atau periode Alluvium, 
Kala Holosen yaitu kala manusia merajai dunia, yang baru mulai 0,01 juta (10 ribu)
tahun silam. Dari kala ini diperagakan sejarah budaya manusia Zaman Paleolitikum (Zaman
Batu purba) sampai Zaman Neolitikum (Zaman Batu baru) yang ditemukan di Punung
(Pacitan, Jawa Timur) dan Dago (Bandung, Jawa Barat).

Anda mungkin juga menyukai