Anda di halaman 1dari 7

Tugas Besar 1 CAM

1. Jelaskan Secara rinci, Bagaimana CAM menjadi kunci penting di dalam


proses/system produksi pada industri manufaktur.
Jawaban :
Numerical Control (NC) adalah suatu interface yang memungkinkan suatu
mesin beroperasi dengan pergerakan yang diatur oleh sebuah bahasa program.
Sebelum ada Program CAM, kita membuat kalimat-kalimat program tersebut dengan
mengetikannya secara manual. Namun dengan adanya program CAM, kendala
tersebut bisa teratasi, karena pembuatan program NC menjadi sangat sederhana dan
akurat.
Sebagian besar perusahaan-perusahaan manufaktur saat ini banyak
menggunakan mesin CNC (Computer Numerical Control) dalam proses pemesinan
nya.untuk mengoprasikan CNC di butuhkan bahasa program,dan untuk menghasilkan
sebuah bahasa program di butuhkan gambar 2D/3D yang dihasilkan oleh software
CAD,yang di proses dan di konversi oleh software CAM menjadi bahasa program
untuk mengoprasikan mesin berbasis CNC.
Computer-Aided Manufacturing (CAM) menunjuk ke pemakaian komputer
yang mengkonversi rancangan teknik sampai produk akhir. Proses produksi
memerlukan pembuatan perencanaan proses dan penjadwalan produksi, yang
menjelaskan bagaimana suatu produk dibuat, sumber daya apa yang diperlukan dan
kapan serta dimana sumber daya ini akan dikirimkan. Proses produksi juga
memerlukan pengendalian dan koordinasi yang diperlukan untuk proses fisik,
peralatan, material, dan tenaga kerja. Dengan CAM, komputer membantu manajer,
insinyur teknik/manufakturing, dan pekerja produksi dengan tugas-tugas produksi
secara otomatisasi. Computer membantu untuk mengembangkan proses perencanaan,
order, dan jalur material, serta memonitor jadwal produksi. Juga membantu
mengendalikan mesin, industri robot, pengujian peralatan, dan sistem yang yang
memindahkan dan menyimpan material di dalam pabrik. Integrasi Computer Aided
Manufacture (CAM) dengan sistem Computer-Aided Design menghasilkan proses
manufaktur yang lebih cepat dan lebih efisien.
CAM juga dapat melakukan beberapa aktivitas pengembangan produk dengan
pertukaran data dan informasi secara cepat. Adapun fungsi CAM dalam
perkembangan manufaktur adalah sebagai berikut.
a. Rapid Prototyping
Rapid prototyping adalah teknologi yang memungkinankan desainer
dalam membuat skala model 3D sehingga bentuk geometri produk dapat
langsung dilihat tanpa menggunakan seluruh proses manufaktur.
b. Assembly Analysis
Dengan perkembangan CAD/CAM saat ini, tim desain sudah dapat
membuat desain lengkap dari sebuah produk. Lalu struktur produk
tersebut dapat di analisis secara mekanis dalam sebuah simulasi di
komputer.
c. Agile Manufacturing
Agility adalah sebuah kemampuan untuk melakukan konfigurasi ulang
terhadap proses dan operasi manufaktur agar dapat merespon perubahan
keinginan pelanggan dengan cepet sekaligus tetap mempertahankan biaya
dan kualitas produk. Agility menerpakan empat prinsip utama yaitu:
memberikan nilai ke pelanggan, selalu siap terhadap perubahan,
menghargai keterampilan manusia-nya, dan membangun jaringan bisnis
secara virtual.

Gambar 1a. Integrasi CAD/CAM Dalam rekayasa system Manufaktur

Gambar 1b. Contoh sebagian Numerical Code


2. Jelaskan secara teknis bagaiamana CAM mengkoneksikan CAD dan CNC.
Parameter-parameter pemesinan dan aspek-aspek apa saja yang harus diset-up
dan dipertimbangkan dalam CAM.
Jawaban :

Machine Specific Control File


Machine specific translator
Inclomplete Information

Partial Geometry

Undocumented Fixes Added

Gambar 2.Interface antar CAD/CAM dan Kontroler CNC

Aliran data dalam system CAD/CAM dan kontroler CNC


a. Informasi produk diimport ke dalam sistem CAM. Biasanya data yang
diimport adalah permodelan 3D dari sistem CAD.
b. Sistem CAM digunakan untuk menghitung toolpath yang digunakan
dalam pemotongan material. Programmer CNC hanya menspesifikasikan
operasi permesinan dan system CAM yang membuat toolpath nya yang
biasanya ditulis dalam bentul CL data (Cutter Location Data) file.
c. Toolpath yang sudah dihitung di import ke dalam postprocessor yang
mengkonversi CL data menjadi NC program yaitu kode mesin spesifik
yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin NC. Hasil yang diperoleh
dari postprocessor dapat langsung digunakan oleh kontroler tanpa
modifikasi lebih lanjut.
d. NC program yang ditulis dalam bahasa G-Code yang dieksport ke dalam
mesin NC dan proses manufaktur dapat dilakukan.

Parameter pemesinan dan aspek yang harus diset-up dan dipertimbangkan


dalam CAM.
Persiapan proses pembubutan dengan menggunakan CNC Turning dapat dilakukan
pada aplikasi MasterCAM X. Persiapan tersebut berupa pengaturan parameter pemesinan,
pemrograman dan juga pengaturan jenis alat potongnya. Pengaturan parameter pemesinan
pada MasterCAM X relatif mudah dan praktis. Hal penting dalam pengaturan ini khususnya
terkait dengan kondisi alat potong yang digunakan. Parameter yang dapat diatur untuk pahat
sisipan yang digunakan tersedia pada menu sesudah memilih pemegang pahat.
Pengelompokan jenis pahat yang dapat disediakan pada aplikasi Mastercam X tersebut terdiri
dari 6 kelompok sebagamana ditunjukkan pada gambar yaitu:
 General turning, kelompok pahat yang digunakan untuk pengerjaan roughing
maupun finishing pada pembubutan rata, bertingkat maupung facing.
 Threading, kelompok pahat yang digunakan untuk pengerjaan ulir, baik ulir luar
maupun ulir dalam.
 Grooving, kelompok pahat yang digunakan untuk pembuatan alur atau berfungsi
sebagai pahat potong.
 Boring bar, kelompok pahat yang digunakan untuk pengerjaan bubut dalam atau
perluasan lubang.
 Drill, kelompok alat potong yang digunakan untuk membuat lubang atau
menghaluskan lubang, yaitu: bor center, mata bor mauun reamer.
 Custom, kelompok alat potong yang dapat ditentuan sendiri oleh pengguna.
Selain berdasarkan jenis kelompok pahat tersebut, database pahat yang tersedia pada
Mastercam X juga dikelompokan berdasarkan parameter lainnya. Pengelompokan tersebut
adalah: cutting side, operation type, tool material, turret position, insert parameter.
Pengaturan parameter pemesinan ini juga harus memperhatikan jenis pekerjaan
pembubutan yang dikerjakan. Jenis pekerjaan yang berbeda memperlukan jenis pahat yang
berbeda pula. Sehingga parameter pemotongan yang diatur juga harus menyesuaikan.
Jenis pengaturan yang tersedia pada menu meliputi nomer pahat, parameter
pemotongan, parameter jalur pahat (toolpath), kompensasi pahat, tool clearance, dan
penggunaan pendingin (coolant). Parameter pemotongan (cutting parameter) terdiri dari
pengaturan harga kecepatan potong (CS/Cutting speed), gerak makan (F/Feeding), dan
jumlah putaran spindel (RPM). Penentuan harga masing-masing parameter tersebut harus
memperhatikan dasar teori dan perhitungan tentang parameter pemotongan. Pada
MasterCAM X menyediakan menu untuk perhitungan tersebut, sehingga operator dapat
langsung menggunakannya.
Pengaturan parameter pemesinan pada MasterCAM X yang lainnya adalah toolpath
parameter. Pengaturan jalur pahat meliputi harga kedalaman potong dan harga overlap
pemotongan. Kedalaman pemotongan sendiri dapat dibedakan menjadi kedalaman
pemotongan untuk proses pengasaran (roughing) dan juga kedalaman pemotongan untuk
proses finishing. Penentuan besaran kedalaman pemotongan ini juga harus memperhatikan
jenis alat potong yang digunakan dan jenis material benda kerja yang dikerjakan. Selain itu
besarnya harga overlap pemotongan juga perlu diatur. Besarannya biasanya sama dengan
kedalaman pemotongan untuk proses finishing.
Menu pengaturan ini juga menyediakan pengaturan untuk pemilihan bentuk dan
ukuran sisipan. Selain itu juga menyediakan pemilihan dan pengaturan pemegang pahat yang
dapat dilakukan pada jenis pahat yang lain. Pengaturan parameter pemesinan pada
MasterCAM X saling terkait antara satu parameter dengan parameter lainnya.
3. Jelaskan dengan contoh model 3D (jangan terlalu sederhana), untuk
menjelaskan bagaimana CAM mampu menghasilkan G-Code dengan model
awal desain produk CAD.
Jawaban :

Gambar 3. Port Exercise


Tahapan Pelaksanaan CAM untuk menghasilkan G-Code
a. Buka Software Solidworks
b. Aktifkan add-ins SolidCAM
c. Buka File Exercise
d. Atur system koordinat untuk pengerjaan produk pada menu CoordSys Manager
yang ada pada side bar

e. Atur raw material untuk pengerjaan produk pada menu stock yang terdapat pada
side bar
f. Buat tool library, dengan mendefinisikan jenis tool dan ukuran yang sesuai
dengan proses pengerjaan produk
Gambar 4. Tool Library
g. Definisikan pengerjaan produk, dengan perintah 2.5D yang ada pada toolbar
SolidCAM operations. Dalam praktikum ini, penulis mendefinisikan proses face
milling, contour, pembuatan kolam, dan drilling. Atur properties setiap proses.
h. Simulasikan proses. Terdapat beberapa tampilan simulasi, dan berikut salah satu
simulasi yang memperlihatkan tool path dari pengerjaan produk.

Gambar 5. Simulasi Toolpath


i. Export CL Data tersebut menjadi G-Code dengan perintah G-Code yang ada pada
toolbar SolidCAM operations, sehingga akan didapatkan file yang terbuka oleh
notepad.
j. Hasil yang diperoleh berupa G-CODE

N1 G90 G17 G40 G80 G00 N150 G43 H2 Z50.


N110 M06 T1 () N152 Z10,
N112 (FM-facemill) N154 Z2.
N114 G00 G55 G90 X-24, N156 G01 Z-5. F33.
Y75.9998 S1000 M03 N158 X147. F100.
N116 G43 H1 Z50, N160 G03 X153. Y3. I0. J6.
N118 Z10, N162 G01 Y77.
N120 Z4, N164 G03 X147. Y83. I-6. J0.
N122 G01 Z0. F33, N166 G01 X3.
N124 X174. F100. N168 G03 X-3. Y77. I0. J-6.
N126 Y51.9999 F200. N170 G01 Y3.
N128 X-24. F100. N172 G03 X3. Y-3. I6. J0.
N130 Y28.0001 F200. N174 G01 X147.
N132 X174. F100. N176 G03 X153. Y3. I0. J6.
N134 Y4.0002 F200. N178 G01 Y77.
N136 X-24. F100. N180 G03 X147. Y83. I-6. J0.
N138 G00 Z10. N182 G01 X3.
N140 M05 N184 G03 X-3. Y77. I0. J-6.
N142 M01 N186 G01 Y3.
N2 G90 G17 G40 G80 G00 N188 G03 X3. Y-3. I6. J0.
N144 M06 T2 () N190 G01 X39.
N146 (F-contour) N192 G00 Z10.
N148 G00 G55 G90 X39. Y-3. N194 (P-contour3)
S1000 M03
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/30868768/Computer_Aided_Design_Computer_Aided_Manufact
ur_CAD_CAM
https://sujanayogi.wordpress.com/2010/03/05/cam-computer-aided-manufacturing-truemill-
dalam-surfcam/
https://www.academia.edu/37512255/Penerapan_Augmented_Reality_pada_Process_Planni
ng_sebagai_bentuk_peranan_CAD_CAM_dalam_Revolusi_Industri_4.0_dan_Digitalisasi_I
ndustri_Manufaktur
https://cadnest.blogspot.com/2016/12/pengertian-cadcamdan-cae-lengkap.html
https://ryandwiki123.blogspot.com/2017/04/jurnal-cad-cam-penggunaan-teknologi.html

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126820-R220801-Konversi%20file-Literatur.pdf
https://achmadarifin.com/pengaturan-parameter-pemesinan-pada-mastercam-x

https://www.academia.edu/31377992/LAPORAN_PRAKTIKUM_CAD_CAM.pdf

Anda mungkin juga menyukai