Anda di halaman 1dari 15

COMPUTER AIDED MANUFACTURING

A. Definisi Computer Aided Manufacturing (CAM)


CAM digunakan untuk menghasilkan program mesin numerik (NC) yang mengontrol mesin-
mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling. Program NC ini
mengandung informasi tentang gerakan alat potong dan koordinat yang diperlukan untuk
memproduksi suatu produk. CAM memungkinkan desainer untuk menghasilkan produk dengan
presisi yang tinggi dan efisiensi yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa definisi dan penjelasan tentang CAM dari berbagai literatur :
 CAM digunakan dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, otomotif, dirgantara, dan
teknik mesin.
 CAM adalah bagian dari sistem CA (Computer Aided) yang berkaitan dengan tugas-tugas
yang terkait dengan produksi manufaktur.
 CAM adalah teknologi kontrol mesin yang digunakan dalam proses manufaktur untuk
menghasilkan produk dengan presisi yang tinggi, efisiensi yang baik, kualitas tinggi
 CAM dapat membantu mengurangi waktu produksi dan biaya produksi dengan
mengoptimalkan proses produksi.
 CAM adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat keputusan cerdas dalam
pengaturan parameter NC programming untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat akurasi
dalam proses manufaktur.
 CAM adalah bagian dari Model-Based Enterprise (MBE) yang digunakan untuk pertukaran
data model-centric antara desain, manufaktur, dan kualitas dalam rantai pasokan.
 CAM adalah singkatan dari Computer-Aided Manufacturing dan mengontrol mesin yang
digunakan untuk memproduksi suku cadang.
 CAM mengontrol mesin yang memproduksi suku cadang dan mengoptimalkan proses
produksi secara keseluruhan.
 CAM digunakan untuk mengubah desain produk menjadi program mesin yang dapat
dijalankan oleh mesin perkakas.
 CAM memungkinkan produksi suku cadang dengan akurasi yang tinggi dan efisiensi yang
lebih baik.
B. Sejarah CAM
Sejarah Computer-Aided Manufacturing (CAM) adalah bagian penting dari perkembangan
teknologi manufaktur yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Berikut adalah sejarah
singkat dari CAM:
1. Awal Perkembangan (1950-an - 1960-an) : Era awal CAM dimulai pada tahun 1950-an dan
1960-an ketika komputer pertama mulai digunakan untuk mengontrol mesin-mesin numerik,
yang disebut Numerical Control (NC). Penggunaan NC memungkinkan mesin-mesin seperti
mesin frais, bubut, dan penggilingan dioperasikan dengan lebih akurat dan otomatis.
2. Perkembangan Pengolahan Data (1970-an - 1980-an) : Pada tahun 1970-an dan 1980-an,
perkembangan dalam teknologi komputer dan perangkat lunak memungkinkan CAM untuk
mengambil bentuk yang lebih maju. Ini termasuk pengembangan perangkat lunak CAM
yang memungkinkan perencanaan dan pengendalian proses manufaktur dengan lebih baik.
3. Perkembangan Perangkat Lunak CAD/CAM (1980-an - 1990-an) : Selama periode ini,
integrasi antara Perancangan Bantu Komputer (Computer-Aided Design/CAD) dan CAM
menjadi lebih kuat. Ini memungkinkan desainer untuk secara langsung mentransfer data
desain mereka ke perangkat lunak CAM untuk otomatisasi proses manufaktur.
4. Perkembangan CNC dan Simulasi (1990-an - 2000-an) : Pada tahun 1990-an dan 2000-an,
teknologi Komputer Numerical Control (CNC) semakin berkembang, memungkinkan mesin
untuk menghasilkan produk dengan akurasi tinggi. Selain itu, kemampuan simulasi yang
semakin baik memungkinkan produsen untuk menguji proses manufaktur mereka sebelum
menghasilkan produk fisik.
5. Integrasi dengan Teknologi Modern (2010-an - Sekarang) : Pada saat ini, CAM terus
berkembang dengan cepat. Integrasi dengan teknologi modern seperti kecerdasan buatan
(AI) dan Internet of Things (IoT) telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam
manufaktur. Perangkat lunak CAM yang lebih canggih dapat memproses data besar dengan
cepat, memungkinkan pengoptimalan proses produksi secara real-time.
Dengan perkembangan terbaru dalam teknologi seperti manufaktur 3D, pemodelan proses,
dan penggunaan robotik, CAM terus menjadi bagian integral dari industri manufaktur modern,
membantu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan lebih cepat, lebih efisien, dan lebih
akurat.
C. Kegunaan CAM dalam Proses Manufaktur
Software CAM (Computer Aided Manufacturing) memiliki fitur yang dapat membantu
dalam proses manufaktur dengan cara berikut :
 Pemrograman mesin: Software CAM dapat menghasilkan kode NC (Numerical Control)
yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin CNC (Computer Numerical Control). Kode
ini menginstruksikan mesin untuk melakukan operasi seperti pemotongan, pengeboran, dan
pengefraisan dengan presisi tinggi.
 Simulasi dan verifikasi: Software CAM dapat melakukan simulasi dan verifikasi terhadap
program NC yang telah dibuat sebelum dijalankan di mesin fisik. Hal ini membantu
mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah atau kesalahan yang mungkin terjadi
selama proses produksi.
 Optimisasi pemotongan: Software CAM dapat mengoptimalkan pemotongan material
dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kecepatan pemotongan, kekuatan alat
potong, dan efisiensi penggunaan material. Hal ini dapat mengurangi waktu produksi dan
biaya operasional.
 Pemilihan alat potong: Software CAM dapat membantu dalam pemilihan alat potong yang
tepat untuk setiap operasi produksi. Hal ini memastikan bahwa alat potong yang digunakan
sesuai dengan jenis material yang diproses dan operasi yang dilakukan, sehingga
menghasilkan kualitas produk yang baik.
 Integrasi dengan sistem lain: Software CAM dapat diintegrasikan dengan sistem CAD
(Computer Aided Design), CAE (Computer Aided Engineering), CAPP (Computer Aided
Process Planning), dan Big Data Analytics untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas
dalam proses manufaktur.

D. Penggunaan CAM dalam Industri


Ada beberapa jenis sistem Computer-Aided Manufacturing (CAM) yang berbeda, masing-
masing dirancang untuk memenuhi kebutuhan produksi yang berbeda. Berikut adalah beberapa
jenis sistem CAM yang umum:
1. Pemrograman Mesin CNC (Computer Numerical Control):
Sistem CAM ini digunakan untuk membuat program kontrol numerik untuk mesin
perkakas CNC. Ini mencakup operasi seperti pemotongan, pembubutan, penggilingan, dan
lainnya.
2. Fabrikasi Sheet Metal CAM:
Dirancang khusus untuk proses pembentukan dan pemotongan lembaran logam. Sistem ini
sering digunakan dalam industri fabrikasi logam untuk memproduksi produk seperti
bagian-bagian mobil atau peralatan listrik.
3. CAM untuk Pengerjaan Logam (Metalworking):
Sistem CAM ini mencakup berbagai proses pengerjaan logam, termasuk pengecoran,
pemintalan, pembubutan, dan proses-proses manufaktur logam lainnya.
4. CAM untuk Pengerjaan Plastik (Plastic CAM):
Sistem ini dioptimalkan untuk proses pembentukan dan pembentukan plastik. Ini
mencakup operasi seperti injeksi molding, pembentukan, dan pemotongan.
5. CAM untuk Proses Elektronik:
Merupakan sistem CAM yang digunakan dalam produksi komponen elektronik seperti
papan sirkuit cetak (Printed Circuit Boards - PCBs) dan perakitan perangkat elektronik.
6. CAM untuk Proses Pengecoran:
Sistem ini berkaitan dengan produksi menggunakan proses pengecoran logam atau material
lainnya. Ini mencakup pengecoran tekanan, pengecoran gravitasi, dan proses pengecoran
lainnya.
7. CAM untuk Proses Kayu dan Furnitur:
Digunakan dalam industri pengolahan kayu dan pembuatan furnitur. Sistem ini mencakup
pemotongan, penggilingan, dan proses-proses lain yang terkait dengan produksi kayu.
8. CAM untuk Pemesinan 5-Axis:
Pada pemesinan 5-axis, alat dapat bergerak dalam lima sumbu yang berbeda. Sistem CAM
ini dirancang untuk mengelola operasi pemesinan kompleks yang melibatkan gerakan
simultan dalam lima sumbu.
9. CAM untuk Proses Rapid Prototyping dan Manufaktur Additive:
Sistem ini berfokus pada teknologi manufaktur cepat dan aditif seperti pencetakan 3D dan
teknik pembuatan prototipe cepat.
10. CAM untuk Proses Manufaktur Terpadu (Integrated Manufacturing):
Ini mencakup sistem yang memadukan fungsi CAM dengan sistem-sistem lain seperti
Computer-Aided Design (CAD), Enterprise Resource Planning (ERP), dan sistem
manufaktur lainnya.
Setiap jenis sistem CAM di atas memenuhi kebutuhan khusus dalam industri manufaktur.
Pemilihan jenis sistem CAM yang tepat tergantung pada jenis produk yang diproduksi, materi
yang digunakan, dan kompleksitas proses manufaktur.
Computer-Aided Manufacturing (CAM) digunakan dalam berbagai bidang untuk
mengotomatisasi, mengoptimalkan, dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur. Berikut
adalah beberapa contoh penggunaan CAM dalam berbagai bidang :
1. Industri Otomotif :
 Pembuatan bagian-bagian mobil seperti blok mesin, roda, dan karoseri.
 Pemotongan, pengeboran, pengelasan, dan pengecatan otomatis pada komponen mobil.
 Produksi suku cadang otomotif dengan presisi tinggi menggunakan mesin CNC.
2. Aerospace (Industri Pesawat Terbang) :
 Pembuatan komponen pesawat seperti sayap, mesin jet, dan struktur badan pesawat.
 - Penggunaan mesin CNC untuk produksi komponen dengan toleransi yang sangat
ketat.
 - Penggunaan teknologi CAM untuk perencanaan dan simulasi penerbangan.
3. Industri Peralatan Elektronik:
 Pembuatan PCB (Printed Circuit Board) dan perakitan komponen elektronik.
 Penggunaan CAM untuk routing jalur listrik dan desain PCB yang kompleks.
 Produksi peralatan elektronik dengan akurasi tinggi.
4. Manufaktur Logam:
 Pemotongan, pengeboran, dan penggilingan benda kerja logam.
 Penggunaan mesin CNC untuk produksi suku cadang logam seperti baut, sekrup, dan
gigi.
 Proses pengecoran logam yang dioptimalkan dengan simulasi CAM.
5. Manufaktur Plastik:
 Produksi komponen plastik seperti botol, wadah, dan produk injeksi plastik.
 Penggunaan CAM untuk merancang cetakan injeksi dan memprogram mesin injeksi.
 Penggunaan CAM dalam pemotongan, pengeboran, dan penghalusan produk plastik.
6. Industri Percetakan:
 Manufaktur cetakan presisi untuk cetakan offset, cetakan flekso, dan cetakan lainnya.
 Pemotongan, pengeboran, dan pengukiran dalam pembuatan cetakan.
 Produksi cetakan yang presisi untuk reproduksi gambar atau tekstur yang rumit.
7. Industri Kesenian dan Desain:
 Pembuatan produk seni seperti patung, perhiasan, dan barang hias.
 Penggunaan mesin CNC untuk pemodelan 3D yang presisi.
 Desain dan produksi furnitur yang kompleks menggunakan teknologi CAM.
8. Manufaktur Alat dan Alat Berat:
 Produksi alat-alat berat seperti excavator, bulldozer, dan traktor.
 Pemotongan, pengelasan, dan perakitan komponen besar dengan bantuan CAM.
 Penggunaan CAM untuk perencanaan perawatan dan perbaikan alat berat.

Penggunaan CAM ini mencakup berbagai sektor industri dan membantu perusahaan
meningkatkan kualitas produk, mengurangi waktu produksi, dan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya.

E. Keunggulan Penggunaan CAM dalam Proses Produksi


Penggunaan Computer Aided Manufacturing (CAM) dalam proses produksi memiliki
beberapa keuntungan, antara lain:
1. Presisi yang tinggi : CAM memungkinkan desainer untuk menghasilkan produk dengan
presisi yang tinggi karena program NC yang dihasilkan mengandung informasi tentang
gerakan alat potong dan koordinat yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.
2. Efisiensi yang lebih baik : CAM dapat membantu mengurangi waktu produksi dan biaya
produksi dengan mengoptimalkan proses produksi.
3. Kualitas yang baik : CAM dapat digunakan untuk menghasilkan produk dengan kualitas
yang baik karena program NC yang dihasilkan mengandung informasi tentang gerakan alat
potong dan koordinat yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.
4. Konsistensi yang tinggi : CAM dapat digunakan untuk menghasilkan produk dalam jumlah
besar dengan konsistensi yang tinggi karena program NC yang dihasilkan mengandung
informasi tentang gerakan alat potong dan koordinat yang diperlukan untuk memproduksi
suatu produk.
5. Biaya produksi yang lebih rendah : CAM dapat digunakan untuk menghasilkan produk
dengan biaya produksi yang lebih rendah karena dapat mengoptimalkan proses produksi.
6. Waktu produksi yang lebih cepat: CAM dapat membantu mengurangi waktu produksi
dengan mengoptimalkan proses produksi.
Dalam keseluruhan, penggunaan CAM dalam proses produksi memiliki banyak keuntungan,
termasuk presisi yang tinggi, efisiensi yang lebih baik, kualitas yang baik, konsistensi yang
tinggi, biaya produksi yang lebih rendah, dan waktu produksi yang lebih cepat. Oleh karena itu,
CAM sangat penting dalam proses manufaktur dan digunakan dalam berbagai industri, termasuk
manufaktur, otomotif, dirgantara, dan teknik mesin.

F. Kelemahan Penggunaan CAM


Meskipun software Computer-Aided Manufacturing (CAM) memiliki banyak keunggulan,
ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan :
1. Ketergantungan pada Keterampilan Operator : Penggunaan software CAM yang efektif
memerlukan pengetahuan dan keterampilan teknis yang kuat. Operator yang tidak terlatih
atau tidak berpengalaman mungkin kesulitan memanfaatkan potensi penuh dari perangkat
lunak CAM.
2. Biaya Awal yang Tinggi : Perangkat lunak CAM cenderung mahal, baik dalam hal lisensi
perangkat lunak itu sendiri maupun peralatan yang diperlukan untuk menjalankannya. Ini
bisa menjadi investasi besar bagi perusahaan kecil atau pemula dalam industri manufaktur.
3. Perawatan dan Pembaruan : Perangkat lunak CAM memerlukan pemeliharaan rutin dan
pembaruan untuk menjaga keandalan dan keamanannya. Biaya pembaruan dan dukungan
teknis dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan.
4. Kurva Belajar yang Curam : Penggunaan perangkat lunak CAM seringkali melibatkan kurva
belajar yang curam. Operator dan insinyur yang baru mengenal perangkat lunak ini mungkin
memerlukan waktu untuk menguasai fungsionalitasnya sepenuhnya, yang dapat
mengakibatkan kesalahan dan penggunaan yang tidak efisien pada awalnya.
5. Keterbatasan dalam Penanganan Material dan Mesin : Beberapa perangkat lunak CAM
mungkin memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan menangani berbagai jenis material
dan jenis mesin. Ini dapat menjadi masalah jika perusahaan Anda membutuhkan fleksibilitas
dalam proses manufaktur.
6. Perlengkapan Khusus yang Diperlukan : Beberapa aplikasi CAM mungkin memerlukan
peralatan tambahan, seperti mesin CNC (Computer Numerical Control) yang mahal, untuk
mengintegrasikan dan menjalankan program CAM. Ini dapat menambah biaya dan
kompleksitas.
7. Ketergantungan pada Ketersediaan Listrik dan Perangkat Keras : Keandalan perangkat keras
dan pasokan listrik sangat penting dalam operasi perangkat lunak CAM. Gangguan listrik
atau kerusakan perangkat keras dapat mengganggu produksi dan menyebabkan kerugian.
8. Dukungan Teknis yang Dibutuhkan : Untuk mengatasi masalah dan kesalahan yang mungkin
muncul selama penggunaan perangkat lunak CAM, perusahaan perlu memiliki akses ke
dukungan teknis yang kompeten. Dukungan ini dapat memerlukan biaya tambahan.

Penting untuk diingat bahwa kekurangan ini dapat bervariasi tergantung pada sistem CAM
tertentu, industri, dan kemampuan serta sumber daya organisasi yang menggunakan teknologi
ini. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam penggunaan perangkat lunak CAM, banyak
perusahaan masih menganggapnya sebagai alat yang sangat berharga dalam meningkatkan
efisiensi, akurasi, dan kualitas produksi mereka. Kelemahan ini seringkali dapat diatasi dengan
manajemen yang baik, pelatihan karyawan yang tepat dan kuat, dan pemilihan sistem CAM yang
sesuai dengan kebutuhan spesifik Perusahaan, pemeliharaan yang baik, dan perencanaan yang
cermat sebelum mengadopsi perangkat lunak CAM.

G. Type Software CAM


Dalam memilih perangkat lunak CAM untuk produksi, ada beberapa fitur yang harus
diperhatikan, antara lain:
1. Kemampuan menghasilkan program mesin numerik (NC) yang akurat dan efisien untuk
mengontrol mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling.
2. Kemampuan menghasilkan program NC yang dapat dioptimalkan untuk mengurangi waktu
produksi dan biaya produksi.
3. Kemampuan untuk menghasilkan program NC yang dapat disesuaikan dengan berbagai jenis
mesin produksi.
4. Kemampuan untuk menghasilkan program NC yang dapat diuji coba dan disimulasikan
sebelum diimplementasikan pada mesin produksi.
5. Kemampuan untuk menghasilkan program NC yang dapat diintegrasikan dengan perangkat
lunak CAD untuk memudahkan desainer dalam menghasilkan produk dengan presisi yang
tinggi.
6. Kemampuan untuk menghasilkan program NC yang dapat diimpor dan diekspor ke berbagai
format file CAM yang berbeda.
7. Kemampuan untuk menghasilkan program NC yang dapat dipantau dan dianalisis untuk
meningkatkan efisiensi produksi.
8. Kemampuan untuk menghasilkan program NC yang dapat diintegrasikan dengan sistem
manajemen produksi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya
produksi.
9. Digunakan untuk mengontrol mesin yang digunakan untuk memproduksi suku cadang.
10. Memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan proses produksi secara keseluruhan.
11. Digunakan untuk mengubah desain produk menjadi program mesin yang dapat dijalankan
oleh mesin perkakas.
12. Memungkinkan produksi suku cadang dengan akurasi yang tinggi dan efisiensi yang lebih
baik.

H. Perangkat Lunak CAM


Dalam memilih perangkat lunak CAM yang tepat, perlu dipertimbangkan juga faktor seperti
kebutuhan produksi, jenis mesin produksi yang digunakan, dan kemampuan teknis pengguna
perangkat lunak tersebut. Berikut adalah beberapa jenis perangkat lunak CAM yang tersedia di
pasaran :
a. Mastercam : Mastercam adalah salah satu perangkat lunak CAM yang paling populer dan
banyak digunakan di seluruh dunia. Mastercam memiliki fitur yang lengkap dan dapat
digunakan untuk mengontrol mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan
mesin penggiling.
b. SolidCAM : SolidCAM adalah perangkat lunak CAM yang digunakan untuk mengontrol
mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling. SolidCAM
memiliki fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk menghasilkan program mesin
numerik (NC) yang mengontrol mesin-mesin produksi.
c. Edgecam : Edgecam adalah perangkat lunak CAM yang digunakan untuk mengontrol
mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling. Edgecam
memiliki fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk menghasilkan program mesin
numerik (NC) yang mengontrol mesin-mesin produksi.
d. GibbsCAM : GibbsCAM adalah perangkat lunak CAM yang digunakan untuk mengontrol
mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling. GibbsCAM
memiliki fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk menghasilkan program mesin
numerik (NC) yang mengontrol mesin-mesin produksi.
e. CAMWorks : CAMWorks adalah perangkat lunak CAM yang digunakan untuk mengontrol
mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling. CAMWorks
memiliki fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk menghasilkan program mesin
numerik (NC) yang mengontrol mesin-mesin produksi.
f. MATLAB : MATLAB adalah perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai CAM software
untuk menghasilkan manufacturing instructions (G-codes) untuk laser engravers dari bitmap.
g. CATIA : CATIA adalah perangkat lunak CAD/CAM yang digunakan dalam industri
otomotif dan dirgantara. CATIA memiliki fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk
merancang produk dan mesin, serta mengontrol mesin-mesin produksi seperti mesin bubut,
mesin frais, dan mesin penggiling.
h. Siemens NX : Siemens NX adalah perangkat lunak CAD/CAM yang digunakan dalam
berbagai industri, termasuk otomotif, dirgantara, dan manufaktur. Siemens NX memiliki
fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk merancang produk dan mesin, serta
mengontrol mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling.
i. Autodesk PowerMill : Autodesk PowerMill adalah perangkat lunak CAM yang digunakan
untuk mengontrol mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin
penggiling. Autodesk PowerMill memiliki fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk
menghasilkan program mesin numerik (NC) yang mengontrol mesin-mesin produksi.
j. Esprit : Esprit adalah perangkat lunak CAM yang digunakan untuk mengontrol mesin-mesin
produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling. Esprit memiliki fitur yang
lengkap dan dapat digunakan untuk menghasilkan program mesin numerik (NC) yang
mengontrol mesin-mesin produksi.
k. OpenCAM : OpenCAM adalah perangkat lunak CAM open source yang digunakan untuk
mengontrol mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin penggiling.
OpenCAM memiliki fitur yang lengkap dan dapat digunakan untuk menghasilkan program
mesin numerik (NC) yang mengontrol mesin-mesin produksi.

I. Hardawe yang digunakan dalam Computer-Aided Manufacturing (CAM)


Penggunaan perangkat keras dalam CAM dapat bervariasi tergantung pada jenis proses
manufaktur dan aplikasi spesifiknya. Berikut adalah beberapa jenis perangkat keras yang
umumnya digunakan dalam implementasi CAM:
1. Komputer (Workstation atau Server):
Komputer yang kuat diperlukan untuk menjalankan perangkat lunak CAM dengan cepat
dan efisien. Workstation atau server dengan daya komputasi tinggi sering digunakan
terutama untuk tugas-tugas yang memerlukan pemrosesan yang intensif.
2. Kontrol Numerik Komputer (CNC):
Untuk mengontrol mesin perkakas CNC, diperlukan kontrol numerik komputer yang
terintegrasi dengan mesin tersebut. CNC mengonversi instruksi dari perangkat lunak CAM
menjadi gerakan fisik dalam mesin perkakas.
3. Peralatan Pengukuran dan Sensor:
Dalam beberapa aplikasi CAM, pengukuran presisi sangat penting. Oleh karena itu,
peralatan pengukuran dan sensor presisi seperti probe pengukuran 3D atau sensor
pengukuran laser dapat digunakan untuk memastikan akurasi dan kualitas produk.
4. Printer 3D (Jika menggunakan Manufaktur Additive):
Dalam konteks manufaktur aditif atau pencetakan 3D, printer 3D merupakan perangkat
keras utama. Ini mencakup berbagai jenis printer 3D seperti printer berbasis filament, resin,
atau teknologi lainnya.
5. Mesin Perkakas CNC:
Mesin perkakas CNC, seperti mesin bubut CNC, mesin frais CNC, dan mesin pemotong
laser CNC, adalah perangkat keras inti yang digunakan dalam banyak aplikasi CAM. Ini
membentuk tulang punggung dalam proses manufaktur berbantuan komputer.
6. Robotic Systems:
Dalam beberapa kasus, sistem robotic digunakan untuk otomatisasi proses produksi. Ini
dapat mencakup robot pengelasan, robot penanganan material, atau robot yang
dikonfigurasi khusus untuk tugas tertentu.
7. Peralatan Pemrosesan Gambar (Jika menggunakan Pengolahan Gambar):
Dalam beberapa aplikasi CAM, pemrosesan gambar digunakan untuk mendeteksi fitur atau
untuk navigasi visual. Ini mungkin melibatkan peralatan seperti kamera industri dan
perangkat pemrosesan gambar.
8. Sistem Penyimpanan Data:
Dengan banyaknya data yang dihasilkan oleh perangkat lunak CAM, sistem penyimpanan
data yang handal dan berkapasitas besar diperlukan untuk menyimpan program, desain,
dan data produksi.
9. Interface Pengguna (HMI - Human-Machine Interface):
Interface pengguna menyediakan cara bagi operator atau insinyur untuk berinteraksi
dengan sistem CAM. Ini bisa berupa layar sentuh, papan tombol, atau antarmuka pengguna
grafis.
10. Peralatan Networking:
Jaringan komputer diperlukan untuk menghubungkan semua perangkat keras CAM,
memungkinkan pertukaran data yang cepat dan efisien antar perangkat.
Kombinasi dari perangkat keras ini membentuk infrastruktur yang mendukung implementasi
CAM dan memastikan bahwa proses manufaktur dapat berjalan dengan lancar dan efisien.

J. Perbedaan Antara CAD dan CAM


Dalam industri manufaktur, CAD dan CAM sering digunakan bersama-sama untuk
membentuk sistem CAD/CAM yang holistik. Dalam sistem ini, desain produk dibuat
menggunakan CAD, dan kemudian diubah menjadi program mesin menggunakan CAM untuk
diproduksi secara fisik. Berikut adalah perbedaan software CAD dan CAM yang dapat
ditemukan dari beberapa sumber:
a. CAD digunakan untuk membuat desain produk dalam bentuk model digital, sedangkan
CAM digunakan untuk mengontrol mesin yang digunakan untuk memproduksi suku cadang.
b. Software CAD memiliki fitur pemilihan material, proses, dimensi, dan toleransi, sedangkan
CAM memiliki fitur untuk mengoptimalkan proses produksi secara keseluruhan.
c. Software CAD memungkinkan pengguna untuk membuat desain yang akurat dan efisien,
sedangkan software CAM memungkinkan produksi suku cadang dengan akurasi yang tinggi
dan efisiensi yang lebih baik.
d. Software CAD digunakan untuk membuat gambar teknik dan model 3D, sedangkan software
CAM digunakan untuk mengubah desain produk menjadi program mesin yang dapat
dijalankan oleh mesin perkakas..
Berikut adalah beberapa fitur yang dimiliki oleh software CAM yang tidak dimiliki oleh
software CAD:
a. Digunakan untuk mengontrol mesin yang digunakan untuk memproduksi suku cadang.
b. Memiliki fitur untuk mengoptimalkan proses produksi secara keseluruhan.
c. Digunakan untuk mengubah desain produk menjadi program mesin yang dapat dijalankan
oleh mesin perkakas.
d. Memungkinkan produksi suku cadang dengan akurasi yang tinggi dan efisiensi yang lebih
baik.
e. Memiliki fitur untuk mengecek model apakah ada error yang dapat mengakibatkan masalah
dalam proses manufaktur.
f. Memiliki fitur untuk membuat proses produksi yang kompleks menjadi lebih efektif dan
intuitif.

Pemrograman mesin: Software CAM dapat digunakan untuk memprogram mesin secara
otomatis, menghasilkan jalur alat, dan mengatur operasi pemesinan yang dibutuhkan. Fitur ini
tidak dimiliki oleh software CAD, yang lebih fokus pada desain produk.

Simulasi dan verifikasi: Software CAM dapat menjalankan simulasi di layar untuk
membuktikan bahwa program berfungsi dengan baik sebelum dijalankan di mesin fisik.

Integrasi antara perangkat lunak CAD dan CAM bekerja dengan menghasilkan program
mesin numerik (NC) yang mengontrol mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, mesin frais,
dan mesin penggiling. Setelah desain produk selesai dibuat menggunakan perangkat lunak CAD,
desainer dapat mengimpor model tersebut ke perangkat lunak CAM untuk menghasilkan
program NC yang mengontrol mesin-mesin produksi. Program NC ini mengandung informasi
tentang gerakan alat potong dan koordinat yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.
Dengan menggunakan perangkat lunak CAM, desainer dapat menghasilkan produk dengan
presisi yang tinggi dan efisiensi yang lebih baik. Integrasi antara perangkat lunak CAD dan CAM
sangat penting dalam proses manufaktur karena memungkinkan desainer untuk menghasilkan
produk dengan presisi yang tinggi dan efisiensi yang lebih baik.

K. Kasus penggunaan sistem CAM


Contoh 1
Perusahaan piston dan batang olahraga tenaga dan motor terkemuka menggunakan
antarmuka pemrograman aplikasi (API) dan solusi CAD dan CAM terintegrasi untuk sepenuhnya
mengotomatiskan desain dan pemrograman detail produk. Saat pesanan diterima, teknisi
penjualan memasukkan spesifikasi ke dalam antarmuka pengguna yang dibuat dengan API.
Setelah spesifikasi model dimasukkan, perangkat lunak secara otomatis menghasilkan model
analisis dan jalur alat untuk bagian tersebut, dan setelah pratinjau singkat, produksi dapat
dimulai. Pendekatan yang terintegrasi dan otomatis ini mengurangi waktu tunggu secara
keseluruhan sebesar 85 persen . Hal ini dicapai dengan mengurangi waktu desain sebesar 95
persen, waktu pemrograman CNC sebesar 75 persen, serta pengurangan dan pengerjaan ulang
sebesar 20 persen.
Contoh 2
Daripada menggunakan bahan cetak tradisional , dokter gigi membuat model digital gigi
Anda. Sebuah kamera kecil khusus memindai rahang Anda, gigi dan terutama gigi yang terkena
dan membuat gambar tiga dimensi di komputer. Jika Anda membutuhkan mahkota atau jembatan
giling, misalnya, gigi yang telah dipreparasi dapat ditampilkan secara detail dengan kamera, yang
tidak selalu dapat dilakukan dengan bahan cetak. Perangkat lunak ini juga dapat digunakan untuk
memperbaiki ketidakakuratan. Hal ini diperlukan agar gigi tiruan yang dirancang komputer Anda
dapat dipasang dengan tepat. Mahkota atau jembatan yang diinginkan kemudian dirancang,
dikerjakan dan disesuaikan secara tepat dengan lingkungan mulut menggunakan perangkat lunak
khusus.

Anda mungkin juga menyukai