Anda di halaman 1dari 4

Asep Saeful Mukdas

31118166
Farmasi 2-D
REVIEW JURNAL
JAMBU BIJI (Psidium guajava, Linn)
Judul 1. Isolasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid
Dari Ekstrak Daun Jambu Biji Putih (Psidium guajava Linn)
2. Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Dan Fraksi - Fraksi Daun
Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) Terhadap Sel Kanker
Payudara Mcf-7
3. Pengaruh Waktu Perendaman Dan Konsentrasi Ekstrak
Tanin Daun Jambu Biji (Psidium guajava, Linn) Sebagai
Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Ss 304 Dalam Larutan
Garam Dan Asam
Jurnal - Jurnal Kimia ISSN
- Skripsi thesis, Universitas Setia Budi.
- Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Volume & halaman - Vol. 10 No. 1, Hal. 161-168
- No. 1, Vol. 20
Tahun - Januari 2016
- Januari 2019
- Januari 2014
Penulis - Egi Azikin Maulana, I. A. R. Astiti Asih, dan Made Arsa
- Widyasari, Eva
- Farida Ali, Desy Saputri, Raka Fajar Nugroho
Reviewer - Asep Saeful Mukdas (31118166)
Tanggal - 1 April 2019

Tujuan penelitian - Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa


golongan flavonoid dan mengetahui nilai IC50 ekstrak daun
jambu biji putih.
- Penelitian ini dilakukan untuk uji aktivitas sitotoksik ekstrak
dan fraksi - fraksi daun jambu biji (Psidium guajava, Linn)
- Untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman dan
konsentrasi ekstrak tanin daun jambu biji (Psidium guajava,
Linn) sebagai inhibitor terhadap laju korosi baja
Subjek penelitian - Subjek penelitian ini adalah seberapa besar persentasi
aktifitas antioksidan, sitotoksik, pengaruh waktu perendaman
dari senyawa-senyawa ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava Linn)
Metode penelitian - Metode maserasi dengan pelarut etanol dan difraksinasi
dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air.
Latar belakang Kandungan kimia pada daun jambu biji berperan sebagai
penghambat penuaan dini (Okuda, et al., 1982). Analisis
fitokimia oleh Arya (2012), ekstrak daun jambu biji putih
mengandung senyawa saponin, tanin, steroid, flavonoid, alkaloid
dan triterpenoid. Beberapa senyawa tersebut mempunyai aktivitas
antioksidan salah satunya adalah senyawa golongan flavonoid,
karena kemampuannya yang dapat mereduksi radikal bebas.
Golongan flavonoid meliputi kalkon, flavon, isoflavon, flavonol,
flavanon dan katekin mempunyai aktivitas sebagai antioksidan
(Markham, 1988; Zuhra, et al., 2008).
Pembahasan 1. Ekstraksi 1000 gram serbuk daun jambu biji putih dengan n-
heksana diperoleh 103,40 gram ekstrak pekat nheksana dan
ekstraksi dengan etanol 70% diperoleh 128,49 gram ekstrak pekat
etanol. Partisi 80 gram ekstrak etanol mengahasilkan ekstrak n-
heksana 1,01 gram, kloroform 1,95 gram, dan n-butanol 3,77
gram. Ekstrak n-butanol menunjukan dominan mengandung
flavonoid dari hasil uji fitokimia yang dilakukan. Hasil uji
aktivitas antioksidan ekstrak n-butanol menghasilkan nilai IC50
sebesar 37,14 ppm. Ekstrak n-butanol dipisahakan dan
dimurnikan dengan eluen n-heksana : etil asetat : n-butanol
(8:2:1) menghasilkan 5 fraksi (A, B, C, D, E), dan fraksi C positif
flavonoid. Analisis FTIR menunjukkan gugus fungsi dari isolat C
yaitu CH alifatik, CH aromatik, C = C aromatik, C = O, OH dan
C - O. Analisis isolate dengan UV-Vis menghasilkan 2 puncak
pada λ 347,30 nm (pita I) dan λ 278,50 nm (pita II) yang diduga
merupakan senyawa golongan flavon dengan kemungkinan gugus
OH pada atom, C-2’, C-3 dan terdapat gugus orto dihidroksi pada
atom C-4’,C-5’; C-5’,C-6, serta pada atom C-7 terdapat gugus O-
glikosida.
2. Aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7
diperoleh nilai IC50ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil
asetat dan fraksi air berturut-turut sebesar 320,4401 g/ml,
71,473 g/ml, 202,163 g/mldan 244,054 g/ml.
Indeksselektivitas ekstrak etanolsebesar 4,04, fraksi n-heksana
sebesar 8,52, fraksi etil asetat sebesar 6,6, dan fraksi air sebesar
12,11. Golongan senyawa kimia yang diduga memiliki aktivitas
sitotoksik yaitu steroid, alkaloid, dan tanin. N-heksana adalah
fraksi teraktif.
3. Efektifitas inhibitor ekstrak tannin daun jambu biji pada rentang
konsentrasi 500-2000 ppm cenderung meningkat seiring dengan
lamanya waktu perendaman. Hal ini terjadi karena semakin hari
senyawa kompleks yang terbentuk antara senyawa tannin yang
terdapat dalam daun jambu biji dan ion Fe3+ semakin banyak,
sehingga lapisan pelindung yang terbentuk pada permukaan besi
semakin banyak.
Kesimpulan - Senyawa golongan flavonoid yang teridentifikasi dalam
ekstrak daun jambu biji putih (Psidium guajava Linn)
merupakan golongan senyawa flavon yang memiliki gugus
fungsi yaitu CH alifatik, CH aromatik, C = C aromatik, C =
O, Hasil uji aktivitas antioksidan terhadap DPPH dari ekstrak
n-butanol daun jambu biji putih (Psidium guajava Linn)
dapat digunakan sebagai antioksidan karena memiliki nilai
IC50 sebesar 37,1402 ppm.
- Golongan senyawa kimia dalam daun jambu biji (Psidium
guajava L.)yang diduga berperan dalam aktivitas sitotoksik
terhadap sel kanker payudara MCF-7 yaitu steroid, tanin dan
alkaloid.4.Fraksiteraktifdari daun jambu biji (Psidium
guajava L.) terhadap aktivitas sitotoksik sel kanker payudara
MCF-7 yaitu fraksi n-heksana
- Penambahan ekstrak daun jambu biji sebagai inhibitor pada
besi yang dicelupkan dalam larutan HCl 3% dapat
menurunkan laju korosi besi. Nilai laju korosi terkecil dan
persen proteksi paling besar didapatkan pada penambahan
inhibitor ekstrak daun jambu dengan konsentrasi 1000 ppm
yaitu sebesar 2.05 mg/cm2 hari dan 56,29%.
Daftar pustaka - Arya, V., Thakur, N., and Kashyap, C.P., 2012, Preliminary
Phytochemical Analysis of the Extracts of Psidium Leaves,
Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry, 1 (1) : 2278-4136
- Astiti, I.A.R. dan Setiawan, I M.A., 2008, Senyawa
Golongan Flavonoid pada Ekstrak n-butanol Kulit Batang
Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.), Jurnal Kimia, 2 (2) :
111-116
- American Cancer Society. 2015. Breast Cancer[laporan].
USA : American Cancer Society.
- [Depkes RI] Departemen Kesehatan RI. 1985. Cara
Pembuatan Simplisia. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
- Afidah, A. Rahim, dkk. 2006. Mangrove tannins and their
flavanoid monomers as alternative steel corrosion
inhibitorsin acidic medium. Sciencedirect. Corrosion Science
49 (2007) 402–417
- Hagerman, Ann E. 2002. Tannin Chemistry. Tannin
Handbook. Department of Chemistry and Biochemistry.
Miami University, Oxford, USA

Anda mungkin juga menyukai