0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
123 tayangan1 halaman
Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa dan apa ciri bunyi yang penting untuk membedakan bunyi bahasa. Bidang ini terkait erat dengan proses pendengaran dan respons sistem pendengaran terhadap gelombang bunyi, serta termasuk dalam ilmu neurologi.
Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa dan apa ciri bunyi yang penting untuk membedakan bunyi bahasa. Bidang ini terkait erat dengan proses pendengaran dan respons sistem pendengaran terhadap gelombang bunyi, serta termasuk dalam ilmu neurologi.
Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa dan apa ciri bunyi yang penting untuk membedakan bunyi bahasa. Bidang ini terkait erat dengan proses pendengaran dan respons sistem pendengaran terhadap gelombang bunyi, serta termasuk dalam ilmu neurologi.
Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme telinga menerima
bunyi bahasa sebagai getaran udara. Fonetik ini berkaitan erat dengan proses mendengar atau menyimak.bidang fonetik ini cenderung dimasukkan ke dalam ilmu kedokteran bagian neurologi.
Fonetik auditoris atau fonetik persepsi ini mengarahkan kajiannyapada
persoalan bagaimana manusia menentukan pilihan bunyi-bunyi yang diterima alat pendengarannya. Dengan arti kata, kajian ini meneliti bagaimana seorang pendengar menanggapi bunyi-bunyi yang diterimanya sebagai bunyi-bunyi yang perlu diproses sebagai bunyi-bunyi bahasa bermakna, dan apakah ciri bunyi bunyi bahasa yang dianggap penting oleh pendengar dalam usahanya untuk membeda- bedakan setiap bunyi bahasa yang didengar (Singh dan Singh, 1976: 5). Pedasnya, fonetik auditoris adalah kajian terhadap respon sistem pendengaran terhadap rangsangan gelombang bunyi yang diterima.
Fonetik auditoris yaitu fonetik yang mengkaji dan mendeskripsikan cara
mekanisme pendengaran penerimaan bunyi-bunyi bahasa sebagai getaran udara (Bronstein & Jacoby, 1967: 70-72). Fonetik auditoris ini sebagian besar termasuk pada bidang neurologi (kedokteran), atau merupakan ilmu antardisiplin antara linguistik dan kedokteran.